• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA, LINGKUNGAN AKADEMIK SEKOLAH, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X SMA NEGERI 12 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA, LINGKUNGAN AKADEMIK SEKOLAH, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X SMA NEGERI 12 BANDUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Konsep Belajar ... 7

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.1.2 Teori-teori Belajar ... 11

2.1.1.2.1 Teori Belajar Konstruktivistik ... 11

2.1.1.2.2 Teori Belajar Bruner ... 12

2.1.1.2.3 Teori Belajar Piaget ... 14

2.1.1.2.4 Teori Tolman ... 15

2.1.1.2.5 Teori Konvergensi ... 15

2.1.2 Konsep Prestasi Belajar ... 16

2.1.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 18

2.1.3 Konsep Kebiasaan Belajar ... 21

2.1.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebiasaan Belajar ... 22

2.1.4 Konsep Lingkungan Sekolah ... 24

2.1.4.1 Konsep Lingkungan Akademik Sekolah... 25

2.1.5 Konsep Kompetensi Guru ... 29

2.1.5.1 Kompetensi Pedagogik ... 31

2.1.5.2 Kompetensi Kepribadian... 33

2.1.5.3 Kompetensi Sosial ... 34

2.1.5.4 Kompetensi Profesional ... 35

2.2 Penelitian Terdahulu ... 36

2.3 Kerangka Pemikiran... ... ...37

2.4 Hipotesis ... 40

(2)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2 Metode Penelitian... 41

3.3 Populasi dan Sampel ... 41

3.3.1 Populasi ... 41

3.3.2 Sampel ... 42

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian... 47

3.6.1 Uji Validitas ... 48

3.6.2 Uji Reabilitas ... 48

3.7 Teknik Analisis Data ... 49

3.8 Pengujian Hipotesis ... 51

3.8.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara individual (uji t) ... 51

3.8.2 Pengujian hipotesis regresi berganda secara keseluruhan (uji F) ... 52

3.8.3 Koefisien determinasi (R2) ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian ... 54

4.1.1.1 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan kelas ... 54

4.1.1.2 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin ... 55

4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan asal SMP ... 56

4.1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 56

4.1.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orangtua ... 57

4.1.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Orang tua ... 58

4.1.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Belajar di rumah ... 59

4.1.2. Deskripsi Objek Penelitian ... 60

4.1.2.1 Gambaran Umum Variabel Prestasi Belajar ... 61

4.1.2.2 Gambaran Umum Variabel Kebiasaan Belajar ... 61

4.1.2.3 Gambaran Umum Lingkungan Akademik Sekolah ... 63

4.1.2.4. Gambaran Umum Kompetensi Guru ... 66

4.2 Analisis Data ... 69

4.2.1 Uji Validitas ... 69

4.2.2 Uji Reabilitas ... 70

4.3 Pengujian Model Penelitian ... 71

4.4 Pengujian Hipotesis ... 73

4.4.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara individual (Uji t) ... 73

4.4.2 Pengujian hipotesis regresi berganda secara keseluruhan (Uji F) ... 74

4.4.3 Koefisien determinasi (R²) ... 75

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

4.5.1 Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 77

4.5.2 Pengaruh Lingkungan Akademik Sekolah Terhadap Prestasi Belajar ... 80

(3)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.5.4 Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Akademik Sekolah, Dan

Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(4)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data nilai UTS mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri

12 Bandung tahun ajaran 2010/2012 ... 2

Tabel 2.1 Kompetensi dan Sub Kompetensi Guru dalam Sertifikasi ... 30

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandung ... 42

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 43

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel... 44

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan kelas ... 55

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMP ... 56

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 56

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orangtua ... 57

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Orangtua ... 58

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Fasilitas Belajar di rumah . 60 Tabel 4.8 Nilai Prestasi Belajar UKK pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2011-2012 ... 61

Tabel 4.9 Skor Kebiasaan Belajar Siswa ... 62

Tabel 4.10 Skor Lingkungan Akademik Sekolah ... 64

Tabel 4.11 Skor Kompetensi Guru ... 66

Tabel 4.12 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 69

Tabel 4.13 Uji Reabilitas ... 71

Tabel 4.14 Persamaan Regresi Y, X1, X2, X3 ... 72

Tabel 4.15 Uji t ... 73

Tabel 4.16 Uji F ... 75

(5)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Konvergensi ... 16

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ... 39

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ayah ... 58

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu ... 58

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Ayah ... 59

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Ibu ... 59

Gambar 4.5 Garis Kontinum Kebiasaan belajar ... 63

Gambar 4.6 Garis Kontinum Lingkungan Akademik Sekolah ... 65

(6)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Intrumen Penelitian ... 98

Lampiran 2 Angket Penelitian ... 101

Lampiran 3 Hasil Angket Penelitian ... 105

Lampiran 4 Succesive Interval Variabel Kebiasaan Belajar (X1) ... 108

Lampiran 5 Succesive Interval Variabel Lingkungan Akademik Sekolah (X2)... 110

Lampiran 6 Succesive Interval Variabel Kompetensi Guru (X3) ... 112

Lampiran 7 Uji Validitas Dan Reabilitas Kebiasaan Belajar (X1) ... 114

Lampiran 8 Uji Validitas Dan Reabilitas Lingkungan Akademik Sekolah (X2)... 116

Lampiran 9 Uji Validitas Dan Reabilitas Kompetensi Guru (X3) ... 118

Lampiran 10 Data Regresi Variabel Penelitian... 120

Lampiran 11 Pengolahan Data Menggunakan SPSS 16 ... 125

Lampiran 12 Hasil Analisis Crosstabs Variabel Deskriptif Dengan SPSS16 .. 130

Lampiran 13 Hasil Pengolahan Data Eviews 7 ... 137

Lampiran 14 Surat-Surat ... 138

(7)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai negara berkembang, pendidikan di Indonesia dirasakan sebagai suatu persoalan yang sangat penting. Tidak hanya bagi negara berkembang saja, bahkan bagi negara-negara maju sekalipun, persoalan yang menyangkut pendidikan adalah menjadi hal yang pelik.

Pada Bab 1 pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Indonesia menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

(8)

mencapai tujuan pembelajaran sehingga keberhasilan PBM tersebut pada akhirnya mampu mendorong peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang baik.

Menurut Purwanto (2009:38-39), Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Mengenai hasil prestasi yang dicapai oleh siswa bisa dilihat dari seberapa besar perolehan nilai UTS/UKK, nilai raport, dan hasil Ujian Nasional, dan juga mutu lulusan siswa. Berdasarkan hasil observasi awal ke SMA Negeri 12 Bandung, penulis memperoleh data dan keterangan bahwa nilai UTS mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2011-2012:

Tabel 1.1

Data Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2011/2012

No. Kelas KKM Memenuhi

KKM

Tidak memenuhi

KKM

Jumlah Siswa

Rata-rata nilai kelas

1 X1 63 33 10 43 67,93

2 X2 63 19 22 41 59,67

3 X3 63 19 24 43 60,52

4 X4 63 26 16 42 63,39

5 X5 63 27 15 42 63,81

6 X6 63 12 31 43 56,11

7 X7 63 20 22 43 59,07

8 X8 63 10 34 44 51,72

167 174 341 60,46

Sumber: SMA Negeri 12 Bandung, Data diolah

(9)

3

sedangkan sisanya sebanyak 174 orang siswa (51,03% ) masih berada di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih belum mencapai prestasi belajar yang maksimal dalam mata pelajaran ekonomi. Dengan demikian, diduga ada beberapa faktor yang memengaruhinya, baik itu faktor yang berasal dari internal maupun faktor eksternal siswa.

Prestasi belajar menunjukkan gambaran keberhasilan seseorang dalam upaya mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya melalui proses belajar yang diikutinya. Adapun yang menjadi standar keberhasilan itu bisa bersifat intrinsik dalam arti ditetapkan sendiri, bisa juga bersifat ekstrinsik. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan bangsa.

Bagi siswa SMA kelas X, seringkali mengalami berbagai kendala dalam menjalani PBM, hal tersebut terjadi karena adanya masa peralihan dari SMP. Seringkali kondisi yang ia alami di SMP berbeda bahkan jauh berbeda dengan yang ia jalani di masa SMA, begitu pula dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi walaupun sudah mereka dapatkan di SMP tetapi tidak dapat dipungkiri mata pelajaran ekonomi di SMA pasti akan jauh lebih mendalam dan lebih sulit. Salah satu faktor dan kondisi yang akan berbeda saat menjalani kelas X SMA adalah kebiasaan belajar. Seperti yang diungkapkan Lawson dalam Maulani Dessy Yustianti bahwa „pendekatan belajar siswa dapat dilihat dari cara belajar atau kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa‟. Kebiasan belajar siswa kelas X

(10)

pada saat menjalani pendidikan di sekolah. Faktor-faktor yang pasti akan berbeda antara lain kondisi guru, kurikulum yang dijalani sekolah yang pasti akan berimbas pada prestasi akademiknya.

Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Abin Syamsudin (2002:112) bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu: 1. raws input ialah siswa dengan segala karakteristiknya seperti IQ, motivasi,

kebiasaan, emosi, fisik dan lain-lain,

2. instrumental input ialah masukan instrumental seperti guru, kurikulum, sekolah, sarana dan prasarana, buku sumber, dan lain-lain,

3. enviromental input ialah masukan lingkungan seperti lingkungan keluarga, sosial, masyarakat, dan lain-lain. Prestasi belajar siswa yang rendah diduga karena kurang maksimalnya pemberdayaan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik

Sekolah, Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam

Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

(11)

5

2. Bagaimana pengaruh lingkungan akademik sekolah terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 Bandung? 3. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa dalam

mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diutarakan diatas tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain untuk:

1. mengetahui adakah pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 Bandung,

2. mengetahui adakah pengaruh lingkungan akademik sekolah terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 Bandung,

3. mengetahui adakah pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 Bandung,

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis

(12)

kontribusi pemikiran bagi para pembaca sebagai bahan acuan untuk penelitiannya lebih lanjut, sehingga dapat dijadikan referensi bagi peneliti berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan informasi tambahan tentang kebiasaan belajar siswa, lingkungan akademik sekolah dan kompetensi guru. Selain itu penelitian ini sebagai petunjuk dalam pengambilan keputusan sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

(13)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah menganalisis prestasi belajar siswa kelas X di sekolah menengah atas negeri 12 Bandung khususnya dalam mata pelajaran ekonomi, dan yang menjadi variabel bebasnya adalah kebiasaan belajar, lingkungan akademik sekolah, dan kompetensi guru, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa kelas X.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey yaitu metode yang menjelaskan adanya hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan ke dalam suatu hipotesis. Menurut Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2005:43) mengemukakan bahwa:

“Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada eksperimen, namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif.”

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(14)

“populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga”. Sedangkan menurut Suharsimi (1996:102) “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian.” Populasi dari penelitian ini adalah jumlah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung. Berikut rincian jumlah Siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandung:

Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2011-2012

No Kelas Jumlah

Siswa

1 X1 44

2 X2 42

3 X3 42

4 X4 44

5 X5 42

6 X6 42

7 X7 41

8 X8 40

Jumlah 341

Sumber: SMA Negeri 12 Bandung, Data diolah

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81), ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Adapun teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan Simple Random Sample. Teknik Simple Random Sampel menurut Riduwan dalam

Maulani (2009) adalah ”Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel

(15)

43

=

. 2+ 1

Dimana :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

d = Presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)

(Riduwan:2009) Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandung yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 341 orang, sehingga dalam menentukan jumlah sampel setelah dimasukan kedalam rumus Slovin adalah sebagai berikut:

= �

�. 2+ 1=

341

341. 0,052+ 1 = 184.08

Dari perhitungan tersebut, maka jumlah sampel sebanyak 184,08 yang diambil dan dibulatkan menjadi sebanyak 184 orang siswa

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Kelas Populasi Proporsi Sampel

1 X1 43 = 43

341 184 23

2 X2 41 = 41

341 184 22

3 X3 43 = 43

341 184 23

4 X4 42 = 42

341 184 23

5 X5 42 = 42

341 184 23

6 X6 43 = 43

341 184 23

7 X7 43 = 43

341 184 23

8 X8 44 = 44

341 184 24

(16)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel berguna untuk memberikan pengertian yang benar tentang variabel yang terdapat dalam penelitian. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas.

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Prestasi Belajar (Y)

Prestasi Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya

Nana Sudjana (1989:213)

Suatu Kemampuan yang nyata setelah mengalami PBM. Diukur melalui nilai rata-rata raport.

Data diperoleh dari sekolah yang bersangkutan tentang besarnya nilai UTS mata pelajaran ekonomi siswa. kelas X Interval Kebiasaan Belajar Siswa (X1) Kebiasaan belajar merupakan cara

bertindak yang diperoleh melalui belajar

berualang-ulag, yang pada akhirnya menjadi menetap dan otomatis. Djaali

(2008:128)

Pola Perilaku atau sikap belajar siswa yang meliputi: 1. Cara belajar 2.Tempat Belajar 3.Waktu Belajar

Skor tentang kebiasaan belajar Siswa dalam skala likert, yatu:

1.Cara belajar siswa dapat diukur dengan: Metode belajar, Keteraturan dalam

belajar

2.Tempat belajar, diukur dengan suasana belajar dirumah, suasana belajar disekolah.

3.Waktu belajar, diukur dengan: penggunaan waktu luang, pembagian waktu untuk belajar dan kegiatan lainnya.

Ordinal

Lingkungan Akademik Sekolah (X2)

Yang dimaksud dengan lingkungan akademik sekolah adalah kondisi,

Lingkungan akademis berkaitan dengan proses

Skor Lingkungan akademis sekolah berkaitan dengan proses belajar dan

(17)

45

sumber daya, dan aktivitas yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi fungsi sekolah. (Febriyanti Maros) belajar dan pembelajaran di sekolah, yang meliputi:

1.Kegiatan belajar

mengajar. 2.Jadwal mata

pembelajaran dalam skala likert meliputi :

1. Kegiatan belajar mengajar yang teratur dan sistematis

2. Jadwal mata pelajaran

secara umum yang sudah jelas Bel sekolah

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

pelajaran 3.Kejelasan

informasi guru 4.Ketersediaan

Materi belajar dan pembelajaran, alat bantu

pembelajaran dan kondisi kelas 5.Penggunaan metode pembelajaran penghargaan terhadap siswa berprestasi

dibunyikan tepat waktu dan dapat didengar dengan jelas 3. Kejelasan informasi guru,

apabila guru tidak datang sehingga tidak mengganggu kbm.

4. Materi belajar dan

pembelajaran, alat bantu pembelajaran dan kondisi kelas dikelola dengan baik.

5. Penggunaan metode yang

tepat dalam kegiatan

pembelajaran.

Adanya reward dan publikasi mengenai prestasi dan kegiatan akademis sekolah. Kompetensi

Guru (X3)

Kompetensi guru ádalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimilki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan (Undang-Undang Republik Indonesia no.14 tahun 2005)

Kualifikasi atau kemampuan guru dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai seorang Guru, yang meliputi : 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional

Skor presepsi siswa terhadap Kompetensi guru dengan skala likert dari komponen-komponen kompetensi guru, diantaranya:

1. Kompetensi Pedagogik:

a) Kemampuan memahami

kemampuan peserta didik secara mendalam

b) Kemampuan merancang

pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran c) Kemampuan melaksanakan pembelajaran

d) Kemampuan merancang

dan melaksanakan evaluasi pembelajaran e) Kemampuan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.

2. Kompetensi Kepribadian

f) Kepribadian yang mantap

dan stabil

g) Kepribadian yang dewasa

h) Kepribadian yang arif

(18)

i) Kepribadian yang berwibawa

j) Akhlak mulia dan

menjadi teladan

3. Kompetensi Sosial

a)Kemampuan Bersikap

inklusif, bertindak

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

b)objektif, serta tidak

diskriminatif

c)Kemampuan

Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan

santun dengan sesama

pendidik, orang tua

peserta didik dan

masyarakat

d)Kemampuan Beradaptasi

di tempat bertugas di seluruh wilayah

4. Kompetensi profesional

a)Kemampuan Menguasai

materi, struktur,konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

b)Kemampuan Menguasai

standar kompetensi dan kompentensi dasar mata pelajaran yang diampu

c)Kemampuan

Mengembangkan materi

pembelajaran secara

kreatif

d)Kemampuan

Mengembangkan

keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan

melakukan tindakan

reflektif

e)Kemampuan

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

(19)

47

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan kebiasaaan belajar, lingkungan akademik, dan kompetensi Guru. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis.

1. Angket (kuisioner), yaitu teknik pengumpulan data melaui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian. Suharsimi Arikunto (1996:139) menerangkan bahwa “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

2. Studi literatur, yaitu dengan cara memperoleh data atau mengumpulkan data dari buku-buku, skripsi, disertasi, majalah, dan media cetak lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3. Studi dokumentasi, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

(20)

Menurut Riduwan (2009:26) “skala likert digunakan utnuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Angket beberapa pernyataan Positif dimana masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban, 1 sampai 5.

Agar hasil penelitian tidak bias, dan diragukan kebenarannya, maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam test yaitu test of validity dan test of reliability.

3.6.1 Uji Validitas

Suatu test dikatakan memiliki validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Menurut Singarimbun, 1995:122 “Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur”. Uji validitas ini dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

= N Σxy −(ΣxΣy)

{NΣx2− ∑x)2{Ny2− ∑y2

(Singarimbun, 1995:137) Dengan menggunakan taraf signifikan α=0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung δ ≤ r

(21)

49

3.6.2 Uji Realiabilitas

Keandalan (reability) berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas, Menurut Thorndike dan Hagen yang dikutip Purwanto (2008:154), “reabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang.” Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan

rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

r₁₁= − 1 [

∑ℴ2 ℴ2₁]

(Suharsimi Arikunto, 2006: 171)

Kriteria pengujian adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada α=0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, dan jika r

hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan regresi linier berganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

(Gujarati, 1998:265) Di mana :

(22)

β3 = koefisien regresi X3 X1 = Kebiasaan Belajar Siswa X2 = Lingkungan Akademik Sekolah X3 = Abilitas Guru

e = Error variabel

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive (MSI). Langkah kerja MSI adalah sebagai berikut:

1. perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket,

2. untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi,

3. setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi (p),

4. tentukan proporsi kumulatif (pk) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya,

5. dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai z untuk setiap kategori,

6. tentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh dengan mengunakan tabel ordinat distribusi normal baku,

7. hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut:

= � � −( � )

� � ( � � � )

(23)

51

Y = SV + [1+(SVMin)]

Dimana K = 1+[SVMin]

3.8 Pengujian Hipotesis

3.8.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara individual (Uji t)

Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variabel-veriabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial dilakukan dengan uji-t ini.

Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus: t = ᵦ₁ − β₁

(Gujarati,1998:78)

Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan α

disesuaikan, adapun cara mencari t tabel dapat menggunakan rumus : t tabel = n-k-1

dimana:

t = t tabel pada α disesuaikan n = banyak sampel

k = variabel bebas

Adapun kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: Ho diterima, jika t hitung ≤ t tabel, df (n-k)

Ho ditolak, jika t hitung ≥ t tabel, df (n-k)

(24)

hipotesis ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.

3.8.2 Pengujian hipotesis regresi berganda secara keseluruhan (Uji F)

Uji F digunakan dengan maksud untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Hipotesisnya adalah:

Ho : diterima jika F hitung ≥ F tabel (df = − −

1)

Ha : ditolak jika F hitung ≤ F tabel (df = − −

1)

Artinya apabila F hitung ≤ F tabel, maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat tidak signifikan, tetapi sebaliknya apabila F hitung ≥ F tabel maka pengaruh bersama antara variabel bebas terhadap variabel terikat adalah signifikan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan mencari nilai F hitung dengan menggunakan korelasi ganda dan dapat dihitung dengan rumus:

= ² + ² −2

1− ²

(Sugiyono, 2004:154) Uji signifikansinya dapat dihitung dengan rumus:

F = /( −1)

/( −1)=

²/( −1) (1− ²)/( − )

(Sudjana, 1996:385) Keterangan :

(25)

53

k = Parameter (jumlah variabel independen) n = Jumlah observasi

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel

3.8.3 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Menurut Gujarati (1998:98) menjelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut.

Pengaruh secara simultan variabel X terhadap Y dapat dihitung dengan koefisien determinasi secara simultan melalui rumus:

R² =

R² =∑ŷ ²

∑ ²

(Agus Widarjono, 2007:39) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R < 1), dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat semakin erat atau dapat dikatakan bahwa model tersebut dinilai baik.

(26)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh kebiasaan belajar, lingkungan akademik sekolah, dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 bandung, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut:

1. Kebiasaan belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X di SMA Negeri 12 Bandung, hal ini berarti jika kebiasaan belajar siswa semakin tinggi maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai siswa.

2. Lingkungan akademik sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 12 Bandung, artinya semakin kondusif lingkungan akademik sekolah maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat.

(27)

92

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan antara lain:

1. Siswa bisa lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar dengan cara memiliki kebiasaan belajar yang lebih teratur sehingga dapat meningkatkan kebiasaan belajarnya. Usaha lain yang dapat dilakukan siswa guna meningkatkan kebiasaan belajarnya dapat dilakukan dengan jalan:

1) membagi waktu dengan sebaik-baiknya antara belajar dirumah, istirahat dan melakukan kegiatan lain diluar belajar,

2) membiasakan diri untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah didapatkan di sekolah, baik materi pelajaran yang didapatkan pada hari yang sama ataupun materi yang telah didapatkan di hari sebelumnya,

3) memiliki dan melaksanakan rencana kegiatan yang didalamnya telah diatur berbagai kegiatan termasuk kegiatan belajar dirumah.

Dengan usaha-usaha yang dilakukan tersebut diharapkan prestasi belajar yang diperoleh bisa lebih optimal.

(28)

sehingga siswa menjadi lebih aktif belajar di kelas, pada kompetensi kepribadian guru harus mengingkatkan dan memberikan keteladanan kepada siswa, untuk kompetensi sosial guru harus meningkatkan interaksi dengan siswa agar guru dapat mengetahui masalah siswa dalam belajar ekonomi dan untuk kompetensi profesional guru harus meningkatkan kemampuan dalam penguasaan materi dengan cara berbagai metode pembelajaran yang lebih variatif serta meningkatkan keterampilannya dalam menggunakan teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Selain itu usaha lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembaruan ilmu pengetahuan dan pengembangkan diri secara terus menerus dan mengikuti berbagai pelatihan atau seminar guru guna meningkatkan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Selain itu guru diharapkan selalu memotivasi, membimbing, mengarahkan dan memantau perkembangan siswa selama mengikuti pelajaran. Dengan demikian akan tercipta cara belajar dan disiplin belajar yang baik bagi siswa agar dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal.

3. Orangtua siswa bisa lebih memperhatikan anaknya dalam peningkatan prestasi belajar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar yang lebih memadai di rumah serta orang tua dapat memberikan perhatian lebih kepada anaknya, dengan mendampingi anak dalam belajar.

(29)

94

siswa, misalnya dengan mengajukan bantuan operasional untuk mengadakan fasilitas kepada pihak dinas pendidikan ataupun orang tua siswa. Sekolah juga dapat meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa dengan mengadakan berbagai program kegiatan seperti melaksanakan study banding, pertukaran pelajar, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 5. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak variabel yang diteliti,

(30)

[Type text]

Wati Suprichandari, 2012

Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa, Lingkungan Akademik sekolah, Dan Kompentensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Sri. (2008). Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalianget”. Skripsi, Fakultas ekonomi universitas negeri malang: tidak diterbitkan.

Annurahman (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: AlfaBeta. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian, Yogyakarta: Bina

Aksara.

Baharudin, dan Esa Nur Wahyuni (2008). Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Balai Pustaka. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Budiningsih, Asri (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005) Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.(2008). “Penilaian Kinerja Guru”. Jakarta: Depdiknas.

Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(31)

96

Hapsari, Risa Indah (2010). “Pengaruh Minat Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA PGRI 1 Bandung”. Skripsi, Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI Bandung: tidak diterbitkan. Hergenhahn, B. R dan Matthew H. Olson (2009). Theories of Learning

(Teori Belajar) edisi ke-7. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ihsan, Fuad. (2003). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka cipta. Maros, Febriyanti (2011). Pengaruh Lingkungan Fisik Dan Lingkungan

Akademis Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dan Implikasinya Pada Penjaminan Mutu Pendidikan Di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. Tesis, Magister Pendidikan UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Martini, Ria (2008). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesionalisme Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMUN 2 Batu”. Skripsi, Fakultas ekonomi universitas negeri Malang: tidak diterbitkan.

Maryam (2010). “Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Suatu Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS

SMA Negeri 6 BandungTahun Ajaran 2010/2011)”. Skripsi, Pendidikan

Ekonomi dan Koperasi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Muhibbin Syah, (1996). Psikologi Kependidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nurdina, Anisa (2011). “Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi DI Kelas XI

SMA Angkasa Lanud Husein Bandung”. Skripsi, Pendidikan Akuntansi

UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Profil SMA Negeri 12 Bandung. Tersedia:

http//www.sman12bandung.sch.id.

Purwanto, Ngalim (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Purwanto (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan, (2009). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.

(32)

Sekaran, Uma (2006). Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.

Singarimbun, M dan Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (1995). Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono (2001). Statistic Non Parametric Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Alfabeta.

Sularti. (2008). Program Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar siswa. Bandung: SPS PBK UPI.

Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Syamsudin, Abin. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syamsudin, Abin. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tirtaraharja, U. dan La Sula. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Widarjono, Agus (2007). Ekonometrika Teori Dan Aplikasi Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

(33)

Gambar

Gambar 2.1     Teori Konvergensi .........................................................................
Tabel 1.1 Data Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas X
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2011-2012
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

jeung alam, dongéng nu 40 téh ngandung ajén étnopédagogi. Ieu ajén téh

pihak lain, pemimpin harus mampu memberikan perlindungan dan. mewujudkan kesejahteraan pada pihak

“Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013”.. Dalam

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daérah FPBS UPI.. Arti Antropologi Untuk Indonesia Masa

Teori dan Filsafat Ilmu Hukum , Bandar Lampung: Bahan Kuliah, Program Studi Magister Ilmu Hukum – Universitas Bandar Lampung. Poespoprodjo, W., 1986, Filsafat Moral Kesusilaan

Widjaja Martokusumo yang sedang menjabat Ketua Prodi Magister dan Doktor Arsitektur dan Ketua Prodi Magister Rancang Kota telah diangkat sebagai Waki' Dekan

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang.. dikembangkan oleh Kemmis

Tidak perlu diminta pernyataan batal (nietig verklaring). Risiko kerugian dibagi dua antara pihak yang menyewakan dengan pihak si penyewa. Segera setelah musnahnya seluruh