Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
DAFTAR ISI
2. Prinsip-Prinsip Belajar ... 11
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 16
4. Hasil Belajar ... 25
B. Pembelajaran ... 30
1. Pengertian Pembelajaran ... 30
2. Tujuan Pembelajaran... 31
3. Tahapan Pembelajaran ... 31
4. Macam-Macam Pembelajaran ... 32
C. Pembelajaran Individual ... 32
D. Pembelajaran Dengan Modul ... 34
Mohammad Harris Pratama, 2012
2. Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran ... 37
3. Bentuk Bahan Ajar ... 38
4. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar ... 39
F. Modul Digital ... 40
1. Pengertian Modul Digital ... 40
2. Karateristik Modul Digital ... 41
3. Kelebihan Modul Digital ... 41
4. Konten Digital ... 42
G. Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor ... 43
H. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 47
1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 47
2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 48
3. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 49
4. Karakteristik Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 49
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama ... 50
6. Pembelajaran Microsoft Word pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 50
I. Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 51
J. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 51
1. Asumsi Penelitian ... 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi dan Desain Penelitian ... 55
1. Metode Penelitian ... 55
2. Desain Penelitian ... 57
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 59
1. Lokasi Penelitian ... 59
2. Populasi Penelitian ... 59
3. Sampel Penelitian ... 59
C. Teknik Pengembangan Instrumen ... 60
1. Uji Validitas ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 74
1. Hasil Uji Coba Instrumen ... 74
2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79
3. Uji Normalitas ... 94
4. Uji Homogenitas ... 97
5. Uji Hipotesis ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... 119
B. Rekomendasi ... 120
DAFTAR PUSTAKA ... 122 LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Belajar merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Selain untuk
memenuhi kebutuhan dalam memperoleh ilmu pengetahuan, belajar bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dalam memperoleh perubahan perilaku. Proses
belajar ini dapat dikelola dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan
proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan
perilaku siswa adalah belajar. Pembelajaran dapat dilakukan secara klasikal di
dalam kelas maupun disertai dengan berbagai strategi, pendekatan, dan metode
pembelajaran yang beragam.
Salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses
pembelajaran adalah bahan ajar. Ketersediaan bahan ajar dapat menjadi salah
satu penunjang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Bahan ajar
berisikan susunan seperangkat materi untuk menciptakan lingkungan/suasana
yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dengan demikian, salah satu tujuan
penyediaan bahan ajar adalah untuk mempermudah proses belajar siswa.
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap
Bahan ajar dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih bahan ajar yang
sesuai untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah
siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Pemilihan bahan ajar harus disesuaikan kepada kurikulum
pembelajaran yang diterapkan.
Pada umumnya dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan
bahan ajar cetak, seperti buku pelajaran dan modul. Buku pelajaran sudah
menjadi bahan ajar pokok dalam pembelajaran, sedangkan modul masih sangat
jarang dimanfaatkan. Padahal, modul merupakan salah satu bahan ajar yang
sangat menunjang proses belajar siswa secara mandiri.
Modul dirancang secara sistematis dan berdasarkan kurikulum yang
berlaku, sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan
modul, siswa dapat belajar sendiri atau berkelompok yang berpedoman
kepada modul tersebut sehingga ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari
ketercapaiannya dalam mempelajari materi yang ada di modul. Akan tetapi,
mengingat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa
ini menuntut setiap orang dalam hal ini khususnya tenaga pendidik harus dapat
berintekrasi dengan teknologi. Dengan masuknya IPTEK sekarang ini, setiap
aktivitas manusia rata-rata di dominasi oleh teknologi. Oleh sebab itu, guru
hendaklah dapat berpikir kreatif dan tanggap terhadap perubahan tersebut.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu media atau
khususnya dalam dunia pendidikan. Melalui TIK, diharapkan dapat
memperbaiki pola pembelajaran menjadi bersifat lebih modern, yaitu
penerapan teknologi dalam pembelajaran.
Guru harus mampu mengkolaborasikan teknologi dengan materi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran sehingga peran guru pun beralih
fungsi dari yang mendominasi kegiatan pembelajaran berubah menjadi
fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Perkembangan TIK dalam dunia pendidikan, pada akhirnya mendorong
pendidik dan praktisi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan
yang di dalamnya termasuk juga upaya peningkatan dalam kualitas proses
pembelajaran. Salah satu contoh dari upaya ini adalah dengan penggunaan
metode yang tepat dan didukung dengan adanya pemanfaatan media dan bahan
ajar yang berbentuk elektronik dalam pembelajaran.
Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat diterapkan dalam bentuk
elektronik adalah modul digital. Modul selama ini kebanyakan hanya disajikan
dalam bentuk cetak. Oleh karena itu, untuk dapat mengikuti perkembangan
TIK dalam dunia pendidikan, maka dapat dikembangkan modul digital sebagai
salah satu alternatif bahan ajar yang menarik. Modul digital ini berisikan paket
program pembelajaran yang disajikan dalam bentuk website (web), disusun
dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar atau proses pembelajaran.
Modul digital dalam bentuk web ini berisikan materi pembelajaran disertai
dengan video dan latihan soal yang menunjang materi pembelajaran. Peran
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap
nantinya digunakan siswa pada materi yang akan dipelajarinya. Siswa
belajar melalui modul digital dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Artinya, peran guru tidak terlalu dominan, guru harus dapat membantu peserta
didik dalam mengatasi kesulitan belajar, atau ia dapat menjadi mitra belajar
untuk materi yang telah dirancang yang dikemas dalam bentuk modul digital
pada mata pelajaran TIK.
Modul digital bentuk web ini dibuat dengan menggunakan software open
source e-learning xhtml editor (eXe). E-learning xhtml editor sendiri adalah
aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mengembangkan dan
mempublikasikan bahan ajar berbasis web, tanpa harus memiliki pengetahuan
mengenai Hyper Text Markup Language (HTML), Extensible Markup
Language (XML) ataupun aplikasi lainnya yang rumit. Keunggulannya antara
lain adalah mudah, tanpa perlu tahu HTML; What You See Is What You Get
(WYSIWYG) ; Gratis; Standar e-learning : Sharable Content Object Reference
Model (SCORM); Mendukung di beberapa platform Linux, Mac OS, dan Windows.
Berdasarkan kondisi-kondisi yang telah diuraikan sebelumnya, maka
skripsi ini mengambil judul “Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul
Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi ”. B.Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah
efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis
flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Teknologi Informasi Komunikasi?”.
Secara lebih rinci permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan,
sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml
editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul
digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah
kognitif aspek mengingat dalam mata pelajaran TIK?
2. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml
editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul
digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah
kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran TIK?
3. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml
editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul
digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah
kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran TIK?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum betujuan untuk mengetahui apakah
penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih
efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap
Teknologi Informasi Komunikasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis
e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan
ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa
ranah kognitif aspek mengingat dalam mata pelajaran TIK.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis
e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan
ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa
ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran TIK.
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis
e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan
ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa
ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran TIK.
D.Manfaat Penelitian
Selain bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran TIK di SMAN 5 Bandung, penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan manfaat yang berarti kepada berbagai pihak yang langsung
maupun tidak langsung terkait dalam pengembangan bidang pendidikan
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah
kajian keilmuan tentang bahan ajar terutama tentang modul baik itu dalam
perancangan maupun dalam pengembangannya.
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti: sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan
keilmuan yang dimiliki, serta sebagai upaya untuk memperluas
pengalaman dan pemahaman dalam mengembangkan bahan ajar
khususnya modul.
b. Guru mata pelajaran TIK: dapat mengembangkan bahan ajar yang akan
dipergunakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat
menuntaskan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK.
c. Penyelenggara pendidikan (sekolah terkait): memberikan informasi dan
masukan bagi sekolah mengenai data-data yang diperlukan dalam
peningkatan hasil belajar siswa. Khususnya hasil belajar setelah
memanfaatkan modul digital.
d. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: sumbangan dalam bentuk
pengetahuan dan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan bahan ajar
terutama modul secara lebih luas lagi untuk kepentingan pembelajaran
siswa.
E.Definisi Operasional
Definisi Operasional dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi pemahaman
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap
peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat
bekerja lebih terarah, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara
operasional.
Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini,
maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Efektivitas
Efektivitas disini adalah kesesuaian antara ketercapaian tujuan
pembelajaran dengan hasil belajar menggunakan bahan ajar modul digital
berbasis e-learning xhtml editor .
2. Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor
Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam
bentuk modul yang dikemas dalam bentuk digital. Dimana merupakan suatu
unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian
kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah
tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas yang berbentuk elektronik
dengan yang dirancang menggunakan software e-learning xhtml editor
berteknologi web.
3. Bahan Ajar Modul Digital Berbasis Flipbook
Bahan Ajar Modul Digital Berbasis Flipbook yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk modul digital dimana
merupakan suatu unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu
sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas dengan dirancang
menggunakan software flipbook.
4. Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
terdapatnya perbedaan skor pre-test dan post-test (hasil belajar) pada ranah
kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.
5. Mata Pelajaran TIK
Mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran yang menerapkan teknologi
(komputer) sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk
mempersiapkan siswa agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Dalam penelitian ini
pembahasan difokuskan pada pokok bahasan membuat mail merge program
aplikasi Microsoft Office Word pada mata pelajaran TIK kelas X SMA
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan pedoman yang disusun secara sistematis
dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Nana Syaodih
(2008:52) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian
cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi
dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu
yang dihadapi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen. Karena sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dimana tidak
melakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang
telah terbentuk (intact group) dalam hal ini kelas-kelas biasa, alasannya
apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilangnya
suasana alamiah suatu kelas tersebut.
Metode kuasi eksperimen ini digunakan mengingat karakteristik
variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh
informasi terhadap suatu bahan ajar yang diterapkan, yaitu bagaimana
efektivitas penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml
editor terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.
pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi
(sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Seperti yang diungkapkan
Sugiyono (2008:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan modul
digital berbasis e-learning xhtml editor. Sedangkan variabel terikatnya
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hubungan antar variabel
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
Tabel 3.1: Hubungan Antar Variabel
X
Y
Penggunaan Modul Digital berbasis
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Hasil Belajar
Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design bentuk pretest-posttest control group design. Desain ini
digunakan untuk membedakan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan
sehingga. tingkat kesetaraan kelompok dapat turut diperhitungkan. Pretest
dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara
statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh
perlakuan terhadap capaian skor (gain score).
Jika digambarkan desain penelitiannya sebagai berikut :
Tabel 3.2: Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1I Y O2I
Keterangan:
O1 = tes awal pada kelompok eksperimen
O1I= tes awal pada kelompok kontrol
O2I = tes akhir pada kelompok kontrol
X = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul digital berbasis e-learning
xhtml editor
Y = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul digital berbasis flipbook
Hal pertama yang peneliti lakukan adalah menentukan kelas mana
sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen ini
adalah kelas yang menggunakan modul digital berbasis e-learning xhtml
editor. Sedangkan kelompok yang menggunakan modul digital berbasis flipbook adalah kelas kontrol.
Sebelum diadakannya perlakuan kedua kelas diberikan pretest.
Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas
eksperimen yang menggunakan modul digital berbasis e-learning xhtml
editor dan kelas kontrol yang menggunakan modul digital berbasis flipbook.
Kemudian kedua kelas tersebut diberikan posttest, hasilnya lalu
dibandingkan dengan skor pretest sehingga diperoleh gain, yaitu selisih
(gain) antara skor pretest dan posttest.
B.Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5
Bandung jalan Belitung No. 8 Bandung.
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan objek yang
dijadikan sumber penelitian, mempunyai karakteristik tertentu sebagai
objek, atau sasaran penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Syaodih
(2008:250) : “populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi
lingkup penelitian”. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka yang menjadi
populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
Negeri 5 Bandung.
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut
Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi
harus betul–betul representatif artinya sampel yang ditetapkan harus
mewakili populasi. Tujuan dari pengambilan sampel adalah menggunakan
sebagian objek penelitian untuk memperoleh informasi tentang populasi.
Penentuan sampel berdasarkan kelas disebut Cluster Sampling. Cluster
Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas
atau kelompok-kelompok yang sudah ada. Menurut Bungin (2010:113)
“Cluster Sampling tidak memilih individu-individu sebagai anggota unit
sampel, tetapi memilih rumpun-rumpun populasi sebagai anggota unit
populasi.” Dari enam kelas yang ada, peneliti telah memilih dua kelas yakni
C.Teknik Pengembangan Intrumen
1. Uji Validitas
Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur
terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang
tinggi.
Menurut Zaenal Arifin (2009: 247):
Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.
Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas alat
ukur dan butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh
Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah
sebagai berikut :
rxy =
N∑XY−(∑X)(∑Y)
√
{N∑X2−(N∑X2)}{N∑Y2−(N∑Y2)}(Zaenal Arifin,2009:254)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi yang di cari
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
∑Y : Skor responden
∑X : Skor item tes
(∑X2) : Kuadrat skor item tes
(∑Y2) : Kuadrat responden
Menurut Zaenal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran
terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0.81 – 1.00 sangat tinggi
0.61 – 0.80 tinggi
0.41 - 0.60 cukup
0.21 – 0.40 rendah
00.00 – 0.20 sangat rendah
Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan
rumus:
t =
r
√
n−21−r2
(Sugiyono, 2008:215)
Keterangan :
t : Nilai t hitung
n : Jumlah banyak subjek
Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05
dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi
tersebut signifikan / berarti.
Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal. Arikunto (2002:75),
menyatakan bahwa “Disamping mencari validitas soal perlu juga dicari
validitas butir soal”.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas
menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu tes dapat dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang
sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Zaenal Arifin, 2009:
258). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
r1
Tingkat kesukaran soal menunjukan pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data karena
instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal
dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal.
Dikatakan dalam Zaenal Arifin (2009:266) jika suatu soal memiliki tingkat
kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal
tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula
terlalu mudah. Sejalan dengan itu Arikunto (2002:207) menyatakan bahwa
soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yangg terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.
Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus:
(Zaenal Arifin, 2009:266)
Keterangan:
WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas
nL = jumlah kelompok bawah
nH = jumlah kelompok atas
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan
kriteria sebagai berikut :
1) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.
2) Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang.
3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar
(Zaenal Arifin, 2009:270)
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen. Menurut Zaenal Arifin (2009:273)
perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal
mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi
dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan
kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal,
semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang
menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai
kompetensi tersebut.
Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Keterangan:
DP = daya pembeda
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas
n = 27% X n
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat
digunakan kriteria:
Tabel 3.4: Kriteria koefisien daya pembeda
Index of discrimniation Item evaluation
0.40 and up Very good items
0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to improvement
0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being subject to improvement
Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by revision
(Zaenal Arifin,2009:274)
D.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian
untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Mengenai hal ini Sugiyono (2008:308) menyatakan “Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan
dengan tes hasil belajar berupa bentuk tes objektif pilihan berganda karena tes
objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan
ajar yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui
hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek memahami dan menerapkan.
Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif
jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang
belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas dan
reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi – kisi instrumen.
Adapun langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan
digunakan dalam penelitian.
2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata
pelajaran TIK kelas X SMA.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah
ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas X SMA.
4. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel.
6. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.
7. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
E.Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara
memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji
normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov
Smirnov dengan software Statistical Products and Solution Services (SPSS)
versi 20. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang
banyak dipakai.
Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05
maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau
nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2005:168).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data
penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua
atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan dengan uji Levene Test. Uji Levene Test digunakan untuk
mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan
variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X
(independent variabel) adalah bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor sedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah hasil belajar
bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah
apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai
signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. (Santoso, 2005:168)
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen
dua rata-rata (t-test independent). Rumus uji t independent adalah sebagai
x1 = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen
̄
x2 = Rata-rata skor gain kelompok kontrol
S12 = Varians skor kelompok eksperimen
S22 = Varians skor kelompok kontrol
n1 dan n2 = Jumlah Siswa
Jika n1 ≠ n2, varians homogen (σΌ² = σ²) dapat digunakan uji t dengan
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
(Sugiyono, 2008 :138)
Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah
kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif
adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian
yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).
Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor
post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara
keseluruhan maupun setiap aspek (aspek mengingat, aspek memahami dan
aspek menerapkan).
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah–langkah atau tahapan–tahapan
yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun
prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah.
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh
seorang peneliti. Pada tahap ini, peneliti mengindentifikasi hal-hal apa saja
yang akan diteliti yang nantinya akan dipecahkan permasalahannya, seperti
variabel apa yang akan diukur dalam penelitian? Apakah ada alat-alat atau
instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut?.
Peneliti mencari sumber bacaan yang dapat menunjang penelitiannya
kemudian berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mengobservasi tempat yang akan
dilakukan penelitian.
3. Perumusan Masalah.
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi dan
berkonsultasi dengan dosen dan guru mata pelajaran tersebut, peneliti mulai
menyusun informasi mengenai masalah yang akan dijawab, melakukan
perumusan judul, membuat desain penelitian, menetapkan asumsi dasar dan
hipotesis.
4. Rancangan Penelitian.
Peneliti membuat rancangan penelitian dan menentukan dan menyusun
instrumen tes yang dilakukan dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi
dan guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun
langkah – langkah dalam penyusunan instrumen sebagai berikut:
a. Melakukan observasi, yaitu dengan cara wawancara guru mata pelajaran
TIK untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan penelitian yang
sesuai.
b. Membuat prosedur pelaksanaan eksperimen berdasarkan KTSP.
c. Menelaah silabus mata pelajaran TIK.
d. Membuat RPP.
e. Membuat prosedur pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
f. Pembuatan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor
untuk kelompok kelas eksperimen, serta bahan ajar modul digital berbasis
flipbook untuk kelompok kelas kontrol yang digunakan sebagai
pembanding dalam penelitian.
g. Melakukan expert judgement bahan ajar modul digital berbasis e-learning
xhtml editor dan flipbook kepada dosen ahli dan guru TIK SMAN 5.
h. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan 40 objektif berbentuk
pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e).
i. Melakukan expert judgement instrumen penelitian.
j. Melakukan ujicoba instrumen yang bukan sampel.
k. Mengolah data ujicoba instrumen dengan mencari validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya pembeda, sehingga di dapat soal-soal yang
layak untuk diujikan pada sampel penelitian.
5. Pengumpulan Data.
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang
telah ditentukan. Diawali dengan penentukan kelompok kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen dilakukan dengan
memberikan perlakukan modul digital berbasis e-learning xhtml editor
sebagai bahan ajar, sedangkan kelompok kelas kontrol diberikan perlakuan
modul digital berbasis flipbook sebagai bahan ajar. Sebelum perlakuan,
terlebih dahulu siswa diberi pretest pada masing-masing kelas (kelompok
kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol). Kemudian diberikan
6. Pengolahan Data.
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun pengolahan data yang
dilakukan sebagai berikut:
a. Pengolahan data kelompok kelas eksperimen maupun kelompok kelas
kontrol.
b. Membuat kesimpulan data yang di dapat berdasarkan pretest dan posttest
kedua kelas tersebut.
7. Pembuatan Laporan Penelitian.
Tahapan-tahapan yang telah dilakukan dari nomor satu sampai nomor
enam dituangkan dalam suatu laporan penelitian. Laporan penelitian yang
dibuat dilakukan berdasarkan data-data yang di dapat melalui prosedur
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
G.Alur Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Berdasarkan perolehan data dari penelitian hasil belajar siswa pada mata
pelajaran TIK materi program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan
mail merge. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar
modul digital berbasis e-learning xhtml editor pada mata pelajaran TIK materi
program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan mail merge lebih
efektif dibandingkan pembelajaran yang menggunakan bahan ajar modul
digital berbasis flipbook dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di
SMAN 5 Bandung. Secara khusus, kesimpulan penelitian dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor
lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital
berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif aspek mengingat mata pelajaran TIK.
2. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor
lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital
berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif aspek memahami mata pelajaran TIK.
3. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi
berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif aspek menerapkan mata pelajaran TIK.
B.Rekomendasi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik
untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan
dan pihak lainnya yang terkait. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi
sebagai berikut:
1. Pihak Sekolah
a. Guru
Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor
dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa terutama ketika digunakan dalam proses belajar mandiri baik di
rumah maupun di sekolah. Hal tersebut sangat cocok karena modul
digital berbasis e-learning xhtml editor dapat diunggah ke internet
sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Selain itu perlu
dimaksimalkannya lagi penggunaan modul digital berbasis e-learning
xhtml editor melalui fasilitas dual OS Windows dan Linux di lab
komputer.
Pada setiap proses pembelajaran siswa tidak hanya belajar dari materi
yang diberikan guru tetapi harus mampu menggali pengetahuan sendiri
melalui belajar kelompok, melalui media dan bahan ajar yang tersedia
misalnya bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor.
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu
Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan bahan ajar terutama modul
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Peneliti Selajutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan
referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang bahan
ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor. Selain itu dapat
dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan bahan
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung:Angkasa.
Ali, Muhammad. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.
Chomsin S. Widodo, Jasmadi. (2009). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi. Bandung : PT Elex Media Komputindo.
Darmawan, Deni (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:Arum Mandiri Pers.
Dikti. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. [Online]. Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt [2 Juli 2012]
Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.
Ibrahim, R. dan Syaodih, Nana. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Murtiningsih, Siti.(2004). Pendidikan Alat Perlawanan, Teori Pendidikan Radikal
Paulo Freire.Yogyakarta : Resist Book.
Mohammad Harris Pratama, 2012
Ditjen Dikti Diknas.
Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:
Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.
Yogyakarta: Diva Press
Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul Sebagai Bahan Ajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi Sarjana pada FIP UPI
Bandung : tidak diterbitkan.
Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta
Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011).Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Pers
Sadiman, A.S. dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.
Sanjaya,Wina.(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Santoso, Insap. (2004). Interaksi Manusia dan Komputer : Teori dan Praktek. Yogyakarta: Andi Offset.
Santoso, Singgih. (2005). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: SPSS Statistik
NonParametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Slavin, Robert E.(1994).Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. California :Johns Hopkins University.
Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Mohammad Harris Pratama, 2012
Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suprayitno, Totok. (2012). Panduan E-Learning. [Online]. Tersedia: http://sman1sentani.net/wpcontent/uploads/2010/11/Panduan_elearning_draf t.pdf [24 November 2012]
Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung:Tarsito.
Surya, Mohammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Edisi revisi. Bandung. Penerbit Yayasan Bhakti Winaya.
Suryabrata, Sumardi. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susilana, R., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syamsudin, Abin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syaodih, Nana. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaodih, Nana (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.
Uno, Hamzah B.(2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.
UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI.
Warjana, Abdul Razaq.(2009). Membuat bahan ajar berbasis web dengan eXe. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Wijaya, Cece, dkk. (1990). Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan
Mohammad Harris Pratama, 2012
Wikieducator. (2012). eXe online manual. [Online]. Tersedia: http://wikieducator.org/Online_manual. [2Juli 2012]