• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR MODUL DIGITAL BERBASIS E-LEARNING XHTML EDITOR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI:Kuasi Ekperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR MODUL DIGITAL BERBASIS E-LEARNING XHTML EDITOR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI:Kuasi Ekperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR ISI

2. Prinsip-Prinsip Belajar ... 11

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 16

4. Hasil Belajar ... 25

B. Pembelajaran ... 30

1. Pengertian Pembelajaran ... 30

2. Tujuan Pembelajaran... 31

3. Tahapan Pembelajaran ... 31

4. Macam-Macam Pembelajaran ... 32

C. Pembelajaran Individual ... 32

D. Pembelajaran Dengan Modul ... 34

(2)

Mohammad Harris Pratama, 2012

(3)

2. Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran ... 37

3. Bentuk Bahan Ajar ... 38

4. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar ... 39

F. Modul Digital ... 40

1. Pengertian Modul Digital ... 40

2. Karateristik Modul Digital ... 41

3. Kelebihan Modul Digital ... 41

4. Konten Digital ... 42

G. Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor ... 43

H. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 47

1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 47

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 48

3. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 49

4. Karakteristik Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 49

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama ... 50

6. Pembelajaran Microsoft Word pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 50

I. Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 51

J. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 51

1. Asumsi Penelitian ... 51

(4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi dan Desain Penelitian ... 55

1. Metode Penelitian ... 55

2. Desain Penelitian ... 57

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 59

1. Lokasi Penelitian ... 59

2. Populasi Penelitian ... 59

3. Sampel Penelitian ... 59

C. Teknik Pengembangan Instrumen ... 60

1. Uji Validitas ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 74

1. Hasil Uji Coba Instrumen ... 74

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

3. Uji Normalitas ... 94

4. Uji Homogenitas ... 97

5. Uji Hipotesis ... 102

(5)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 119

B. Rekomendasi ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 122 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Belajar merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Selain untuk

memenuhi kebutuhan dalam memperoleh ilmu pengetahuan, belajar bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan dalam memperoleh perubahan perilaku. Proses

belajar ini dapat dikelola dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan

proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta

didik agar dapat belajar dengan baik. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh

dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan

perilaku siswa adalah belajar. Pembelajaran dapat dilakukan secara klasikal di

dalam kelas maupun disertai dengan berbagai strategi, pendekatan, dan metode

pembelajaran yang beragam.

Salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses

pembelajaran adalah bahan ajar. Ketersediaan bahan ajar dapat menjadi salah

satu penunjang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Bahan ajar

berisikan susunan seperangkat materi untuk menciptakan lingkungan/suasana

yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dengan demikian, salah satu tujuan

penyediaan bahan ajar adalah untuk mempermudah proses belajar siswa.

(7)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

Bahan ajar dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih bahan ajar yang

sesuai untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah

siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan

yang diharapkan. Pemilihan bahan ajar harus disesuaikan kepada kurikulum

pembelajaran yang diterapkan.

Pada umumnya dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan

bahan ajar cetak, seperti buku pelajaran dan modul. Buku pelajaran sudah

menjadi bahan ajar pokok dalam pembelajaran, sedangkan modul masih sangat

jarang dimanfaatkan. Padahal, modul merupakan salah satu bahan ajar yang

sangat menunjang proses belajar siswa secara mandiri.

Modul dirancang secara sistematis dan berdasarkan kurikulum yang

berlaku, sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan

modul, siswa dapat belajar sendiri atau berkelompok yang berpedoman

kepada modul tersebut sehingga ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari

ketercapaiannya dalam mempelajari materi yang ada di modul. Akan tetapi,

mengingat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa

ini menuntut setiap orang dalam hal ini khususnya tenaga pendidik harus dapat

berintekrasi dengan teknologi. Dengan masuknya IPTEK sekarang ini, setiap

aktivitas manusia rata-rata di dominasi oleh teknologi. Oleh sebab itu, guru

hendaklah dapat berpikir kreatif dan tanggap terhadap perubahan tersebut.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu media atau

(8)

khususnya dalam dunia pendidikan. Melalui TIK, diharapkan dapat

memperbaiki pola pembelajaran menjadi bersifat lebih modern, yaitu

penerapan teknologi dalam pembelajaran.

Guru harus mampu mengkolaborasikan teknologi dengan materi yang akan

disampaikan dalam proses pembelajaran sehingga peran guru pun beralih

fungsi dari yang mendominasi kegiatan pembelajaran berubah menjadi

fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

Perkembangan TIK dalam dunia pendidikan, pada akhirnya mendorong

pendidik dan praktisi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan

yang di dalamnya termasuk juga upaya peningkatan dalam kualitas proses

pembelajaran. Salah satu contoh dari upaya ini adalah dengan penggunaan

metode yang tepat dan didukung dengan adanya pemanfaatan media dan bahan

ajar yang berbentuk elektronik dalam pembelajaran.

Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat diterapkan dalam bentuk

elektronik adalah modul digital. Modul selama ini kebanyakan hanya disajikan

dalam bentuk cetak. Oleh karena itu, untuk dapat mengikuti perkembangan

TIK dalam dunia pendidikan, maka dapat dikembangkan modul digital sebagai

salah satu alternatif bahan ajar yang menarik. Modul digital ini berisikan paket

program pembelajaran yang disajikan dalam bentuk website (web), disusun

dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar atau proses pembelajaran.

Modul digital dalam bentuk web ini berisikan materi pembelajaran disertai

dengan video dan latihan soal yang menunjang materi pembelajaran. Peran

(9)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

nantinya digunakan siswa pada materi yang akan dipelajarinya. Siswa

belajar melalui modul digital dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Artinya, peran guru tidak terlalu dominan, guru harus dapat membantu peserta

didik dalam mengatasi kesulitan belajar, atau ia dapat menjadi mitra belajar

untuk materi yang telah dirancang yang dikemas dalam bentuk modul digital

pada mata pelajaran TIK.

Modul digital bentuk web ini dibuat dengan menggunakan software open

source e-learning xhtml editor (eXe). E-learning xhtml editor sendiri adalah

aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mengembangkan dan

mempublikasikan bahan ajar berbasis web, tanpa harus memiliki pengetahuan

mengenai Hyper Text Markup Language (HTML), Extensible Markup

Language (XML) ataupun aplikasi lainnya yang rumit. Keunggulannya antara

lain adalah mudah, tanpa perlu tahu HTML; What You See Is What You Get

(WYSIWYG) ; Gratis; Standar e-learning : Sharable Content Object Reference

Model (SCORM); Mendukung di beberapa platform Linux, Mac OS, dan Windows.

Berdasarkan kondisi-kondisi yang telah diuraikan sebelumnya, maka

skripsi ini mengambil judul “Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul

Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi ”. B.Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah

(10)

efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis

flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Teknologi Informasi Komunikasi?”.

Secara lebih rinci permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan,

sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml

editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul

digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah

kognitif aspek mengingat dalam mata pelajaran TIK?

2. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml

editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul

digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah

kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran TIK?

3. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml

editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul

digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah

kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran TIK?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum betujuan untuk mengetahui apakah

penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih

efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis

(11)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

Teknologi Informasi Komunikasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis

e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan

ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa

ranah kognitif aspek mengingat dalam mata pelajaran TIK.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis

e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan

ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa

ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran TIK.

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis

e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan

ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa

ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran TIK.

D.Manfaat Penelitian

Selain bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran TIK di SMAN 5 Bandung, penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan manfaat yang berarti kepada berbagai pihak yang langsung

maupun tidak langsung terkait dalam pengembangan bidang pendidikan

(12)

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah

kajian keilmuan tentang bahan ajar terutama tentang modul baik itu dalam

perancangan maupun dalam pengembangannya.

2. Manfaat Praktis

a. Peneliti: sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan

keilmuan yang dimiliki, serta sebagai upaya untuk memperluas

pengalaman dan pemahaman dalam mengembangkan bahan ajar

khususnya modul.

b. Guru mata pelajaran TIK: dapat mengembangkan bahan ajar yang akan

dipergunakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat

menuntaskan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK.

c. Penyelenggara pendidikan (sekolah terkait): memberikan informasi dan

masukan bagi sekolah mengenai data-data yang diperlukan dalam

peningkatan hasil belajar siswa. Khususnya hasil belajar setelah

memanfaatkan modul digital.

d. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: sumbangan dalam bentuk

pengetahuan dan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan bahan ajar

terutama modul secara lebih luas lagi untuk kepentingan pembelajaran

siswa.

E.Definisi Operasional

Definisi Operasional dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi pemahaman

(13)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat

bekerja lebih terarah, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara

operasional.

Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini,

maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Efektivitas

Efektivitas disini adalah kesesuaian antara ketercapaian tujuan

pembelajaran dengan hasil belajar menggunakan bahan ajar modul digital

berbasis e-learning xhtml editor .

2. Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor

Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam

bentuk modul yang dikemas dalam bentuk digital. Dimana merupakan suatu

unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian

kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah

tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas yang berbentuk elektronik

dengan yang dirancang menggunakan software e-learning xhtml editor

berteknologi web.

3. Bahan Ajar Modul Digital Berbasis Flipbook

Bahan Ajar Modul Digital Berbasis Flipbook yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk modul digital dimana

merupakan suatu unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu

(14)

sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas dengan dirancang

menggunakan software flipbook.

4. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

terdapatnya perbedaan skor pre-test dan post-test (hasil belajar) pada ranah

kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.

5. Mata Pelajaran TIK

Mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran yang menerapkan teknologi

(komputer) sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk

mempersiapkan siswa agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Dalam penelitian ini

pembahasan difokuskan pada pokok bahasan membuat mail merge program

aplikasi Microsoft Office Word pada mata pelajaran TIK kelas X SMA

(15)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan pedoman yang disusun secara sistematis

dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Nana Syaodih

(2008:52) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian

cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu

yang dihadapi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen. Karena sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dimana tidak

melakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang

telah terbentuk (intact group) dalam hal ini kelas-kelas biasa, alasannya

apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilangnya

suasana alamiah suatu kelas tersebut.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan mengingat karakteristik

variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh

informasi terhadap suatu bahan ajar yang diterapkan, yaitu bagaimana

efektivitas penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml

editor terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.

(16)

pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi

(sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Seperti yang diungkapkan

Sugiyono (2008:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent

(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan modul

digital berbasis e-learning xhtml editor. Sedangkan variabel terikatnya

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hubungan antar variabel

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 3.1: Hubungan Antar Variabel

X

Y

Penggunaan Modul Digital berbasis

(17)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Hasil Belajar

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design bentuk pretest-posttest control group design. Desain ini

digunakan untuk membedakan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan

sehingga. tingkat kesetaraan kelompok dapat turut diperhitungkan. Pretest

dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara

statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh

perlakuan terhadap capaian skor (gain score).

Jika digambarkan desain penelitiannya sebagai berikut :

Tabel 3.2: Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1I Y O2I

Keterangan:

O1 = tes awal pada kelompok eksperimen

O1I= tes awal pada kelompok kontrol

(18)

O2I = tes akhir pada kelompok kontrol

X = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul digital berbasis e-learning

xhtml editor

Y = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul digital berbasis flipbook

Hal pertama yang peneliti lakukan adalah menentukan kelas mana

sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen ini

adalah kelas yang menggunakan modul digital berbasis e-learning xhtml

editor. Sedangkan kelompok yang menggunakan modul digital berbasis flipbook adalah kelas kontrol.

Sebelum diadakannya perlakuan kedua kelas diberikan pretest.

Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas

eksperimen yang menggunakan modul digital berbasis e-learning xhtml

editor dan kelas kontrol yang menggunakan modul digital berbasis flipbook.

Kemudian kedua kelas tersebut diberikan posttest, hasilnya lalu

dibandingkan dengan skor pretest sehingga diperoleh gain, yaitu selisih

(gain) antara skor pretest dan posttest.

B.Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5

Bandung jalan Belitung No. 8 Bandung.

(19)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan objek yang

dijadikan sumber penelitian, mempunyai karakteristik tertentu sebagai

objek, atau sasaran penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Syaodih

(2008:250) : “populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi

lingkup penelitian”. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka yang menjadi

populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

Negeri 5 Bandung.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut

Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi

harus betul–betul representatif artinya sampel yang ditetapkan harus

mewakili populasi. Tujuan dari pengambilan sampel adalah menggunakan

sebagian objek penelitian untuk memperoleh informasi tentang populasi.

Penentuan sampel berdasarkan kelas disebut Cluster Sampling. Cluster

Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas

atau kelompok-kelompok yang sudah ada. Menurut Bungin (2010:113)

Cluster Sampling tidak memilih individu-individu sebagai anggota unit

sampel, tetapi memilih rumpun-rumpun populasi sebagai anggota unit

populasi.” Dari enam kelas yang ada, peneliti telah memilih dua kelas yakni

(20)

C.Teknik Pengembangan Intrumen

1. Uji Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur

terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan

suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang

tinggi.

Menurut Zaenal Arifin (2009: 247):

Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas alat

ukur dan butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur dilakukan dengan

menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh

Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah

sebagai berikut :

rxy =

N∑XY−(∑X)(∑Y)

{N∑X2−(N∑X2)}{N∑Y2−(N∑Y2)}

(Zaenal Arifin,2009:254)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang di cari

(21)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

∑Y : Skor responden

∑X : Skor item tes

(∑X2) : Kuadrat skor item tes

(∑Y2) : Kuadrat responden

Menurut Zaenal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran

terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 sangat tinggi

0.61 – 0.80 tinggi

0.41 - 0.60 cukup

0.21 – 0.40 rendah

00.00 – 0.20 sangat rendah

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan

rumus:

t =

r

n−2

1−r2

(Sugiyono, 2008:215)

Keterangan :

t : Nilai t hitung

(22)

n : Jumlah banyak subjek

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05

dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi

tersebut signifikan / berarti.

Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal. Arikunto (2002:75),

menyatakan bahwa “Disamping mencari validitas soal perlu juga dicari

validitas butir soal”.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas

menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu tes dapat dikatakan reliabel

jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang

sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Zaenal Arifin, 2009:

258). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti

dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown

(23)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

r1

Tingkat kesukaran soal menunjukan pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data karena

instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal

dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal.

Dikatakan dalam Zaenal Arifin (2009:266) jika suatu soal memiliki tingkat

kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal

tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula

terlalu mudah. Sejalan dengan itu Arikunto (2002:207) menyatakan bahwa

soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.

Soal yangg terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus:

(Zaenal Arifin, 2009:266)

Keterangan:

(24)

WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas

nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan

kriteria sebagai berikut :

1) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.

2) Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang.

3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

(Zaenal Arifin, 2009:270)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukan

tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen. Menurut Zaenal Arifin (2009:273)

perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi

dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan

kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal,

semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai

kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

(25)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Keterangan:

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas

n = 27% X n

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat

digunakan kriteria:

Tabel 3.4: Kriteria koefisien daya pembeda

Index of discrimniation Item evaluation

0.40 and up Very good items

0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being subject to improvement

Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by revision

(Zaenal Arifin,2009:274)

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian

untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

Mengenai hal ini Sugiyono (2008:308) menyatakan “Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari

(26)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan

dengan tes hasil belajar berupa bentuk tes objektif pilihan berganda karena tes

objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan

ajar yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui

hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek memahami dan menerapkan.

Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif

jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang

belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa

kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas dan

reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi – kisi instrumen.

Adapun langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan

digunakan dalam penelitian.

2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata

pelajaran TIK kelas X SMA.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah

ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas X SMA.

4. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

5. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel.

6. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.

7. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas

(27)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

E.Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara

memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji

normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov

Smirnov dengan software Statistical Products and Solution Services (SPSS)

versi 20. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang

banyak dipakai.

Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05

maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau

nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2005:168).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data

penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua

atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki

variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan dengan uji Levene Test. Uji Levene Test digunakan untuk

mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan

variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X

(independent variabel) adalah bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor sedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah hasil belajar

(28)

bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah

apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari

populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai

signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari

populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. (Santoso, 2005:168)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen

dua rata-rata (t-test independent). Rumus uji t independent adalah sebagai

x1 = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen

̄

x2 = Rata-rata skor gain kelompok kontrol

S12 = Varians skor kelompok eksperimen

S22 = Varians skor kelompok kontrol

n1 dan n2 = Jumlah Siswa

Jika n1 ≠ n2, varians homogen (σΌ² = σ΍²) dapat digunakan uji t dengan

(29)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(Sugiyono, 2008 :138)

Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah

kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif

adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian

yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).

Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor

post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara

keseluruhan maupun setiap aspek (aspek mengingat, aspek memahami dan

aspek menerapkan).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah–langkah atau tahapan–tahapan

yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun

prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah.

Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh

seorang peneliti. Pada tahap ini, peneliti mengindentifikasi hal-hal apa saja

yang akan diteliti yang nantinya akan dipecahkan permasalahannya, seperti

variabel apa yang akan diukur dalam penelitian? Apakah ada alat-alat atau

instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut?.

(30)

Peneliti mencari sumber bacaan yang dapat menunjang penelitiannya

kemudian berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mengobservasi tempat yang akan

dilakukan penelitian.

3. Perumusan Masalah.

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi dan

berkonsultasi dengan dosen dan guru mata pelajaran tersebut, peneliti mulai

menyusun informasi mengenai masalah yang akan dijawab, melakukan

perumusan judul, membuat desain penelitian, menetapkan asumsi dasar dan

hipotesis.

4. Rancangan Penelitian.

Peneliti membuat rancangan penelitian dan menentukan dan menyusun

instrumen tes yang dilakukan dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi

dan guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun

langkah – langkah dalam penyusunan instrumen sebagai berikut:

a. Melakukan observasi, yaitu dengan cara wawancara guru mata pelajaran

TIK untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan penelitian yang

sesuai.

b. Membuat prosedur pelaksanaan eksperimen berdasarkan KTSP.

c. Menelaah silabus mata pelajaran TIK.

d. Membuat RPP.

e. Membuat prosedur pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan

(31)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

f. Pembuatan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

untuk kelompok kelas eksperimen, serta bahan ajar modul digital berbasis

flipbook untuk kelompok kelas kontrol yang digunakan sebagai

pembanding dalam penelitian.

g. Melakukan expert judgement bahan ajar modul digital berbasis e-learning

xhtml editor dan flipbook kepada dosen ahli dan guru TIK SMAN 5.

h. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan 40 objektif berbentuk

pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e).

i. Melakukan expert judgement instrumen penelitian.

j. Melakukan ujicoba instrumen yang bukan sampel.

k. Mengolah data ujicoba instrumen dengan mencari validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran dan daya pembeda, sehingga di dapat soal-soal yang

layak untuk diujikan pada sampel penelitian.

5. Pengumpulan Data.

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang

telah ditentukan. Diawali dengan penentukan kelompok kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen dilakukan dengan

memberikan perlakukan modul digital berbasis e-learning xhtml editor

sebagai bahan ajar, sedangkan kelompok kelas kontrol diberikan perlakuan

modul digital berbasis flipbook sebagai bahan ajar. Sebelum perlakuan,

terlebih dahulu siswa diberi pretest pada masing-masing kelas (kelompok

kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol). Kemudian diberikan

(32)

6. Pengolahan Data.

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan

diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut

rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun pengolahan data yang

dilakukan sebagai berikut:

a. Pengolahan data kelompok kelas eksperimen maupun kelompok kelas

kontrol.

b. Membuat kesimpulan data yang di dapat berdasarkan pretest dan posttest

kedua kelas tersebut.

7. Pembuatan Laporan Penelitian.

Tahapan-tahapan yang telah dilakukan dari nomor satu sampai nomor

enam dituangkan dalam suatu laporan penelitian. Laporan penelitian yang

dibuat dilakukan berdasarkan data-data yang di dapat melalui prosedur

(33)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

G.Alur Penelitian

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan perolehan data dari penelitian hasil belajar siswa pada mata

pelajaran TIK materi program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan

mail merge. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar

modul digital berbasis e-learning xhtml editor pada mata pelajaran TIK materi

program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan mail merge lebih

efektif dibandingkan pembelajaran yang menggunakan bahan ajar modul

digital berbasis flipbook dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di

SMAN 5 Bandung. Secara khusus, kesimpulan penelitian dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital

berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif aspek mengingat mata pelajaran TIK.

2. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital

berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif aspek memahami mata pelajaran TIK.

3. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

(35)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi

berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif aspek menerapkan mata pelajaran TIK.

B.Rekomendasi

Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik

untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan

dan pihak lainnya yang terkait. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi

sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

a. Guru

Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa terutama ketika digunakan dalam proses belajar mandiri baik di

rumah maupun di sekolah. Hal tersebut sangat cocok karena modul

digital berbasis e-learning xhtml editor dapat diunggah ke internet

sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Selain itu perlu

dimaksimalkannya lagi penggunaan modul digital berbasis e-learning

xhtml editor melalui fasilitas dual OS Windows dan Linux di lab

komputer.

(36)

Pada setiap proses pembelajaran siswa tidak hanya belajar dari materi

yang diberikan guru tetapi harus mampu menggali pengetahuan sendiri

melalui belajar kelompok, melalui media dan bahan ajar yang tersedia

misalnya bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu

Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan bahan ajar terutama modul

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti Selajutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan

referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang bahan

ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor. Selain itu dapat

dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan bahan

(37)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung:Angkasa.

Ali, Muhammad. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.

Chomsin S. Widodo, Jasmadi. (2009). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Bandung : PT Elex Media Komputindo.

Darmawan, Deni (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:Arum Mandiri Pers.

Dikti. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. [Online]. Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt [2 Juli 2012]

Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.

Ibrahim, R. dan Syaodih, Nana. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Murtiningsih, Siti.(2004). Pendidikan Alat Perlawanan, Teori Pendidikan Radikal

Paulo Freire.Yogyakarta : Resist Book.

(38)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Ditjen Dikti Diknas.

Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.

Yogyakarta: Diva Press

Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul Sebagai Bahan Ajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi Sarjana pada FIP UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta

Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011).Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Pers

Sadiman, A.S. dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.

Sanjaya,Wina.(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Santoso, Insap. (2004). Interaksi Manusia dan Komputer : Teori dan Praktek. Yogyakarta: Andi Offset.

Santoso, Singgih. (2005). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: SPSS Statistik

NonParametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Slavin, Robert E.(1994).Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. California :Johns Hopkins University.

Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

(39)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suprayitno, Totok. (2012). Panduan E-Learning. [Online]. Tersedia: http://sman1sentani.net/wpcontent/uploads/2010/11/Panduan_elearning_draf t.pdf [24 November 2012]

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung:Tarsito.

Surya, Mohammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Edisi revisi. Bandung. Penerbit Yayasan Bhakti Winaya.

Suryabrata, Sumardi. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susilana, R., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syamsudin, Abin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Nana. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.

Uno, Hamzah B.(2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI.

Warjana, Abdul Razaq.(2009). Membuat bahan ajar berbasis web dengan eXe. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wijaya, Cece, dkk. (1990). Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan

(40)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Wikieducator. (2012). eXe online manual. [Online]. Tersedia: http://wikieducator.org/Online_manual. [2Juli 2012]

Gambar

Tabel 3.1: Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.2: Desain Penelitian
Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal
Tabel 3.4: Kriteria koefisien daya pembeda
+2

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Nilai Rata-rata &lt;g&gt; Keterampilan Berpikir Kritis ….……... Diagram Rata-rata Skor Tes Awal Keterampilan Berpikir

Kemudian dengan layer guide masih terseleksi kita pilih Pencil Tool untuk membuat jalur yang akan menjadi lintasan animasi dari lingkaran... Lintasan yang kita buat dengan Pencil Tool

TEMA : DAUR ULANG SAMPAH MENJADI BARANG YANG BERNILAI JUAL. NAMA KELOMPOK

Penggunaan Scene 1 : membuat animasi sederhana pada adobe flash Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka program adobe. flash pada system operasi. Kemudian buka

 Slider Posisi Horisontal untuk mengatur ukuran label “SLIDERS AND CHANGE

Rumusan masalah dalam skripsi ini meliputi 3 (tiga) hal, diantaranya: pertama, bagaimana proses pengangsuran kredit yang menggunakan sistem gadai; kedua, apakah akibat

Karena setiap elektron valensi level ener- ginya tidak tepat sama, maka level energi jutaan elektron valensi dari suatu bahan akan mem- bentuk range energi atau yang disebut

[r]