Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR HAK CIPTA
LEMBAR PENGESAHAN ... PERNYATAAN ...
ABSTRACT ...
ABSTRAK ...
i ii iii iv KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
v vi DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ...
viii xiv DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR LAMPIRAN ...
xix xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 14
1.3. Tujuan Penelitian ... 15
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 17
2.1. Kajian Pustaka ... 17
2.1.1. Place Branding ... 17
2.1.1.1. Hospitality and Tourism Marketing.. 17
2.1.1.2. Marketing Mix ... 19
2.1.1.3. Pengertian Place Branding ... 24
2.1.1.4. Tujuan Place Branding ... 29
2.1.1.5. Prinsip-prinsip Place Branding ... 30
2.1.1.6. Komponen Place Branding ... 33
2.1.1.7. Kerangka Evaluasi Place Brand ... 37
2.1.2. Citra ... 41
2.1.2.1. Pengertian Citra ... 41
2.1.2.2. Proses Pembentukan Citra ... 43
2.1.2.3. Tipe Citra ... 44
2.1.2.4. Pentingnya Meningkatkan Citra ... 47
2.1.2.5. Komponen Citra... 49
2.1.3. Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata ... 52
2.1.3.1. Pengertian Keputusan Mengunjungi ... 52
2.1.3.2. Pengertian Pariwisata ... 53
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
x
2.1.3.4. Pengertian Destinasi Pariwisata ... 56
2.1.3.5. Komponen Destinasi Pariwisata ... 57
2.1.3.6. Pengelompokan Destinasi Pariwisata ... 58
2.1.3.7. Pengertian Wisatawan ... 58
2.1.3.8. Tipologi Wisatawan ... 60
2.1.3.9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen ... 62
2.1.3.10.Proses Pengambilan Keputusan Berwisata ... 65
2.1.3.11.Model Perilaku Pembelian Pariwisata ... 66
2.2. Kerangka Pemikiran ... 68
2.3. Hipotesis Penelitian ... 76
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 78 3.1. Objek Penelitian ...
3.2. Metode Penelitian ... 3.3. Operasionalisasi Variabel ... 3.4. Jenis dan Sumber Data ... 3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xi
3.5.1. Populasi ... 87 3.5.2. Sampel ... 88 3.5.3. Teknik Penarikan Sampel... 90 3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas ...
3.6.1. Uji Validitas ... 3.6.2. Uji Reliabilitas ...
91 100 107 3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 109 3.8. Teknik Analisis Data... 111
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 4.1.1. Profil Kabupaten Purwakarta ... 4.1.1.1. Letak Geografis dan Klimatologi ... 4.1.1.2. Pemerintahan dan Kondisi Politik .... 4.1.1.3. Visi dan Misi ... 4.1.1.4. Lambang Kabupaten Purwakarta ... 4.1.1.5. Destinasi Wisata di Kabupaten
Purwakarta ... 4.1.2. Karakteristik dan Pengalaman Responden ... 4.1.2.1. Karakteristik Responden ... 4.1.2.2. Pengalaman Responden ... 4.1.3. Gambaran Place Branding ...
116 116 116 116 119 120 121
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xii
4.1.3.1. Tanggapan Responden Mengenai
The Presence ...
4.1.3.2. Tanggapan Responden Mengenai
The Place ...
4.1.3.3. Tanggapan Responden Mengenai
The Potential ...
4.1.3.4. Tanggapan Responden Mengenai
The Pulse ...
4.1.3.5. Tanggapan Responden Mengenai
The People ...
4.1.3.6. Tanggapan Responden Mengenai
The Prerequisite...
4.1.3.7. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Place Branding ... 4.1.4. Gambaran Citra Kabupaten ...
4.1.4.1. Tanggapan Responden Mengenai
Personality ...
4.1.4.2. Tanggapan Responden Mengenai
Reputation ...
4.1.4.3. Tanggapan Responden Mengenai
Value ...
4.1.4.4. Tanggapan Responden Mengenai
Destination Identity ...
145
148
149
150
151
152
154 158
158
159
160
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xiii BAB V
4.1.4.5. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Citra Kabupaten ... 4.1.5. Gambaran Keputusan Mengunjungi ... 4.2. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 4.2.1. Pengujian Hipotesis ... 4.2.2. Pengaruh Place Branding (X) untuk
Meningkatkan Citra Kabupaten (Y) serta Implikasinya terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata (Z) ...
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan ... 5.2. Rekomendasi ...
162 166 171 171
179
183 186
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Visi dan Misi Kabupaten Purwakarta ... 3
Tabel 1.2. Realisasi Pendapatan Daerah dari Produk Jasa Industri Pariwisata Kabupaten Purwakarta Tahun 2007 s.d. 2010 ... 5
Tabel 1.3. Prosentase Produk Pariwisata Terhadap Total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2007 s.d. 2010 ... 6
Tabel 1.4. Data Kunjungan ke Destinasi Wisata Kab. Purwakarta Januari 2007 s.d. Agustus 2011(Per Ribu Orang) ... 9
Tabel 1.5. Hasil Studi Pendahuluan tentang Citra Purwakarta ... 12
Tabel 2.1. Pengertian Place Branding Menurut Beberapa Ahli ... 25
Tabel 2.2. Pengertian Citra Menurut Beberapa Ahli ... 41
Tabel 2.3. Dimensi, Faktor, atau Atribut Citra Destinasi Menurut Beberapa Ahli ... 51
Tabel 2.4. Tipologi Wisatawan Menurut Beberapa Ahli ... 60
Tabel 2.5. Proses Pengambilan Keputusan Berwisata ... 65 Tabel 3.1.
Tabel 3.2. Tabel 3.3.
Operasionalisasi Variabel ... Jenis dan Sumber Data ... Jumlah Wisatawan Nusantara ke Destinasi Wisata Kab. Purwakarta Agustus 2011 (Per Ribu Orang) ...
82 86
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xv Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 3.6.
Tabel 3.7.
Tabel 3.8.
Tabel 3.9.
Tabel 3.10.
Tabel 3.11.
Tabel 3.12. Tabel 3.13.
Tabel 3.14.
Tabel 3.15.
Jumlah Sampel Penelitian untuk Destinasi Wisata
di Kabupaten Purwakarta ... Rekapitulasi Skor Variabel Place Branding, Citra Kabupaten, dan Keputusan Mengunjungi ... Distribusi Frekuensi Skor Mentah Variabel Place
Branding...
Pengubahan Skor Mentah menjadi Skor Baku untuk Variabel Place Branding ... Distribusi Frekuensi Skor Mentah Variabel Citra Kabupaten... Pengubahan Skor Mentah menjadi Skor Baku untuk Variabel Citra Kabupaten ... Distribusi Frekuensi Skor Mentah Variabel Keputusan Mengunjungi ... Pengubahan Skor Mentah menjadi Skor Baku untuk Variabel Keputusan Mengunjungi ... Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... Rekapitulasi Validitas Variabel Place Branding Melalui SPSS ... Rekapitulasi Validitas Variabel Citra Kabupaten Melalui SPSS ... Rekapitulasi Validitas Variabel Keputusan Mengunjungi Melalui SPSS ...
90
92
94
95
96
97
98
99 101
103
104
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xvi Tabel 3.16.
Tabel 3.17. Tabel 3.18. Tabel 3.19.
Tabel 3.20.
Tabel 3.21. Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9.
Rekapitulasi Validitas Variabel Place Branding, Citra Kabupaten, dan Keputusan Mengunjungi ... Reliabilitas Variabel Place Branding Melalui SPSS ... Reliabilitas Variabel Citra Kabupaten Melalui SPSS ... Reliabilitas Variabel Keputusan Mengunjungi Melalui SPSS ... Rekapitulasi Reliabilitas Variabel Place Branding, Citra Kabupaten, dan Keputusan Mengunjungi ... Karakteristik Analisis Jalur... Visi Dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2005 – 2025... Visi Dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2008 – 2013 ... Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Penghasilan ... Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Pengetahuan Pengunjung mengenai Kabupaten Purwakarta ... Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Kabupaten Purwakarta ...
105 108 108
108
109 112
120
121 134 135 137 138
139
140
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xvii Tabel 4.10. Tabel 4.11. Tabel 4.12. Tabel 4.13. Tabel 4.14. Tabel 4.15. Tabel 4.16. Tabel 4.17. Tabel 4.18. Tabel 4.19. Tabel 4.20. Tabel 4.21. Tabel 4.22. Tabel 4.23. Tabel 4.24. Tabel 4.25. Tabel 4.26.
Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta ... Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Tujuan Pariwisata Kabupaten Purwakarta yang dikunjungi ... Pengalaman Responden Berdasarkan Waktu Kunjungan ke Tempat Tujuan Wisata Kabupaten Purwakarta ... Kriteria Prosentase Tanggapan Responden ... Tanggapan Responden mengenai The Presence... Tanggapan Responden mengenai The Place... Tanggapan Responden mengenai The Potential ... Tanggapan Responden mengenai The Pulse ... Tanggapan Responden mengenai The People ... Tanggapan Responden mengenai The Prerequisite ... Tanggapan Responden mengenai Pengetahuan Karyawan Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Place
Branding ...
Tanggapan Responden mengenai Personality ... Tanggapan Responden mengenai Reputation ... Tanggapan Responden mengenai Value ... Tanggapan Responden mengenai Destination Identity... Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Citra Kabupaten... Tanggapan Responden mengenai Keputusan Mengunjungi..
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xviii
Tabel 4.27. Dekomposisi Pengaruh Antarvariabel
Place Branding (X), Citra Kabupaten (Y), dan Keputusan
Mengunjungi Destinasi Pariwisata (Z) ... 178
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. The Place Branding Hexagon ... 35 Gambar 2.2. Model Perilaku Pembelian Pariwisata ... 66 Gambar 2.3. Kerangka Penelitian Analisis Place Branding untuk
Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta serta Implikasinya terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata (Survei terhadap Wisatawan
Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta).. 75 Gambar 2.4. Paradigma Penelitian Analisis Place Branding untuk
Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta serta Implikasinya terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata (Survei terhadap Wisatawan
Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta).. 76 Gambar 3.1. Hubungan Struktur X dan Y terhadap Z ... 113 Gambar 4.1.
Gambar 4.2. Gambar 4.3. Gambar 4.4.
Gambar 4.5. Gambar 4.6.
Lambang Kabupaten Purwakarta ... Kedudukan Variabel Place Branding dalam Kontinum.. Kedudukan Variabel Citra Kabupaten dalam Kontinum.. Kedudukan Variabel Keputusan Mengunjungi dalam Kontinum ... Hubungan Struktur X dan Y terhadap Z ... Diagram Jalur Hubungan Kausal Empiris X dan Y terhadap Z ...
121 157 165
171 172
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Era perdagangan bebas memiliki dampak bagi setiap negara untuk berupaya secara maksimal meningkatkan kerangka kebijakan yang mampu menciptakan iklim perekonomian yang kondusif. Hal itu dimaksudkan guna meningkatkan investasi dalam negeri serta mendorong masyarakat berperan aktif di pasar global. Salah satu implikasi dari kondisi di atas adalah adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap efisiensi dan efektivitas sektor publik (pemerintahan). Hal tersebut disebabkan pasar tidak kondusif jika sektor publiknya tidak efisien. Kebijakan pemerintah dengan memberikan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatannya, Pemerintah Daerah berhak mengatur dan mengelola sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
pengaruh dari berbagai pihak karena konsekuensi dari Undang-Undang tersebut, Pemerintah Daerah harus meningkatkan kemampuannya dalam mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan maksud agar subsidi dari pemerintah pusat dapat diperkecil serta mengurangi beban APBN. Adapun sumber-sumber PAD tersebut diantaranya adalah dari penerimaan hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, atau hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Salah satu sektor yang memiliki kontribusi terhadap PAD adalah pariwisata. Sektor ini merupakan salah satu potensi kekayaan daerah yang harus dikelola dengan baik guna menghasilkan PAD melalui retribusi serta penerimaan hasil pajaknya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah yang turut berpartisipasi melaksanakan otonomi daerah, haruslah mampu berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan, khususnya sektor pariwisata. Menurut Damanik dan Weber (2006:35), “Otonomi memberikan kewenangan bagi daerah untuk
melakukan perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan pariwisata di daerah”.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
berfungsi dan pembangunan double track kereta api, menjadikan daerah ini mudah diakses masyarakat dari luar Purwakarta. Selain itu, zona dan kawasan industri yang dimiliki Kabupaten Purwakarta, menjadikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Pentingnya upaya pengembangan potensi wisata tersebut dikemukakan oleh
Australia Department of Tourism and Recreation, seperti dikutip Steven Pike
(2008:22) bahwa “Tourism is an identifiable nationally important industry. The
industry involves a wide cross-section of component activities including the
provision of transportation, accommodation, recreation, food, and related
services”. Selain itu juga,pentingnya pengembangan potensi wisata sejalan
dengan visi dan misi Kabupaten Purwakarta seperti terlihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:
TABEL 1.1
VISI DAN MISI KABUPATEN PURWAKARTA
Visi Misi
Purwakarta Berkarakter 1. Mengembangkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal, yang berorientasi pada keunggulan pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, perdagangan dan jasa.
2. Mengembangkan infrastruktur wilayah yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal dan berorientasi pada semangat perubahan kompetisi global.
3. Meningkatkan keutuhan lingkungan baik hulu maupun hilir, fisik maupun sosial.
4. Mengembangkan struktur pemerintahan yang efektif, yang berorientasi kepada kepuasan pelayanan publik, mengembangkan potensi kewirausahaan birokrasi yang berorientasi kemakmuran rakyat.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Berdasarkan visi dan misi di atas, terlihat bahwa aspek pariwisata selaku industri jasa menjadi bagian dari misi pertama, yakni mengembangkan pembangunan yang berorientasi pada keunggulan jasa. Berdasarkan percakapan dengan Wartawan Berita Indonesia, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menegaskan bahwa:
Prinsipnya selalu mengembangkan sesuatu itu berdasarkan potensi yang dimiliki atau berdasarkan karakter yang dimiliki. Menurutnya, Purwakarta punya beragam karakter. Dari mulai karakter masyarakat industri, karakter sebagai masyarakat pertanian, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Termasuk didalamnya adalah perikanan, perkebunan, kehutanan dan berbagai potensi yang dimiliki, juga potensi-potensi yang bersifat identitas lokal masyarakat. Misalnya, kemampuan untuk membuat gerabah atau keramik, serta kemampuan untuk membuat makanan yang punya citra rasa Purwakarta.
Lebih jauh lagi, potensi wisata tersebut memberikan kontribusi terhadap PAD suatu daerah. Namun permasalahannya, menurut Damanik dan Weber (2006:36) bahwa:
Banyak daerah berambisi menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan, tetapi dalam kenyataan, mereka tidak mempunyai pemahaman yang jelas dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan pariwisatanya. Produk apa yang dikembangkan, mengapa demikian, dan bagaimana cara pengembangannya, semuanya masih merupakan teka-teki besar yang harus diatasi hampir semua daerah.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu TABEL 1.2
REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI PRODUK JASA INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN PURWAKARTA
TAHUN 2007 s.d. 2010
Tahun PAD Uraian Anggaran/Target
(Rp) Realisasi (Rp) Prosentase (%) Lebih/Kurang (Rp) 2007 Hasil
Pajak Daerah
Pajak hotel 1.325.391.000 1.467.982.019 110,76 142.591.019 Pajak restoran 1.927.383.000 2.125.320.554 110,27 197.937.554 Pajak hiburan 255.000.000 280.238.102 109,90 25,238.102 Retribusi
Perijinan Tertentu
Retribusi izin usaha
kepariwisataan
17.000.000 15.895.000 93,50 -1.105.000
2008 Hasil Pajak Daerah
Pajak hotel 1.857.848.800 1.865.590.462 100,42 7.741.662 Pajak restoran 2.264.584.000 2.537.503.409 112,05 272.919.409 Pajak hiburan 233.269.000 249.498.722 106,96 16.229.722 Retribusi
Perijinan Tertentu
Retribusi izin usaha
kepariwisataan
9.000.000 15.446.600 171,63 6.446.600
2009 Hasil Pajak Daerah
Pajak hotel 1.578.478.000 1.696.998.259 107,51 118.520.259 Pajak restoran 2.510.844.000 2.594.692.337 103,34 83.848.337 Pajak hiburan 226.546.000 268.128.183 118,35 41.582.183 Retribusi
Perijinan Tertentu
Retribusi izin usaha
kepariwisataan
12.500.000 14.092.650 112,74 1.592.650
2010 Hasil Pajak Daerah
Pajak hotel 1.578.478.000 2.548.029.504 161,42 969.551.504 Pajak restoran 2.510.844.000 3.467.813.617 138,11 956.969.617 Pajak hiburan 226.546.000 252.531.873 111,47 25.985.873 Retribusi
Perijinan Tertentu
Retribusi izin usaha
kepariwisataan
14.500.000 48.523.900 334,65 34.023.900
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Purwakarta (Hasil Modifikasi Tahun 2010)
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
TABEL 1.3
PROSENTASE PRODUK PARIWISATA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN PURWAKARTA
TAHUN 2007 s.d. 2010
Tahun Total PAD dan
PAD Produk Pariwisata
Anggaran/Target (Rp)
Realisasi (Rp)
2007 Total PAD 54.137.200.522 52.520.530.750 PAD Produk Pariwisata 3.524.774.000 3.889.435.675 Selisih 50.612.426.522 48.631.095.075 Prosentase PAD Produk Pariwisata
terhadap total PAD
7,41% 2008 Total PAD 62.138.310.325 59.429.026.565 PAD Produk Pariwisata 4.364.701.800 4.668.039.193 Selisih 57.773.608.525 54.760.987.372 Prosentase PAD Produk Pariwisata
terhadap total PAD
7,85%
2009 Total PAD 64.426.624.671 64.023.320.913 PAD Produk Pariwisata 4.328.368.000 4.573.911.429 Selisih 60.098.256.671 59.449.409.484 Prosentase PAD Produk Pariwisata
terhadap total PAD
7,14% 2010 Total PAD 67.495.426.138 76.494.065.631 PAD Produk Pariwisata 4.330.368.000 6.316.898.894 Selisih 63.165.058.138 70.177.166.737 Prosentase PAD Produk Pariwisata
terhadap total PAD
8,26% Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Purwakarta
(Hasil Modifikasi Tahun 2010)
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
perekonomiannya. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan).
Sedangkan The Commitee of Statistical Experts of the League of Nations, seperti dikutip Oka A. Yuty (2008:189) memberikan definisi tentang wisatawan sebagai berikut, “Any person visiting a place for a periode of at least 24 hours”. Selanjutnya Oka A. Yuty (2008:189) mengemukakan bahwa “Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan. Termasuk dalam batasan ini adalah orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis (business reasons), untuk mencari kesenangan (travel for pleasure), kunjungan keluarga (family reason), atau perjalanan untuk menyembuhkan suatu penyakit (travel for health)”.
Wisatawan memiliki peran sentral selaku pembuat keputusan untuk mengunjungi suatu tempat destinasi wisata tertentu. Keputusan berkunjung itu sendiri memiliki keterkaitan dengan keputusan pembelian karena sebelum seseorang memutuskan untuk berkunjung ke suatu tempat (dapat diartikan sebagai organisasi), berarti orang yang bersangkutan (dapat diartikan sebagai konsumen) telah melakukan keputusan pembelian untuk menikmati segala fasilitas dari tempat tersebut.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Terdapat lima peran orang dalam mengambil keputusan pembelian. Initiator merupakan orang yang menyarankan gagasan untuk membeli produk atau jasa. Influencer adalah orang yang menampilkan atau memberikan saran untuk mempengaruhi keputusan pembelian. Decider merupakan orang yang benar-benar memutuskan apakah dia akan membeli, apa yang akan dia beli, bagaimana cara untuk membeli, atau dimana dia harus membeli produk tersebut. Buyer merupakan orang yang membuat pembelian aktual, sementara itu User adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, menyebabkan konsumen lebih mudah untuk memahami dan memiliki banyak alternatif atau pilihan terhadap suatu produk. Konsumen menuntut tidak hanya kebutuhannya saja yang harus dipenuhi, melainkan keinginannya juga. Berdasarkan hal tersebut, organisasi dituntut harus mampu memenuhi dan memuaskan keinginan konsumen, melebihi para kompetitornya.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
TABEL 1.4
DATA KUNJUNGAN KE DESTINASI WISATA KAB. PURWAKARTA JANUARI 2007 s.d. AGUSTUS 2011(PER RIBU ORANG)
No Nama Destinasi Wisata 2007 2008 2009 2010 2011
Wisnus Wisman Jumlah Wisnus Wisman Jumlah Wisnus Wisman Jumlah Wisnus Wisman Jumlah Wisnus Wisman Jumlah
1 Situ Buleud (Kec. Purwakarta)
995 995 1.135 1.135 1.300 1.300 600 600
1.500 1.500
2 Makam Syech Baing Yusuf (Kec.Purwakarta)
2.153 2.153 2.544 2.544 2.752 2.752 3.100 3.100
2.700 2.700
3 Grama Tirta Jatiluhur (Kec. Jatiluhur)
39.452 211 39.663
40.257 200 40.457
194.917 991
195.908
213.625 906
214.531 111.946 167 112.113
4 Situ Cikumpay (Kec. Campaka)
150 150 150 150 175 175 200 200
300 300
5 Keramik Plered (Kec. Plered)
2.500 200
2.700
2.000 110
2.110 1.800 1.800 1.600 1.600
1.200 1.200
6 Makam Mama Sempur (Kec. Plered)
5.655 5.655 5.500 5.500 6.000 6.000 6.500 6.500
5.000 5.000
7 Gunung Parang (Kec.Tegalwaru)
350 25
375 400 400 400 400 500 500
450 4.500
8 Lembur Kahuripan Pasanggrahan (Kec.Bojong)
955 955 1.850 1.850 2.500
2.500 3.843
3.843 4.521 4.521
9 Situ Wanayasa (Kec. Wanayasa)
1.200 1.200 1.380 1.380 1.621 1.621 1.990 1.990
750 750
10 Curug Cipurut (Kec. Wanayasa)
500 500 660 660 1.100 1.100 2.000 2.000
2.100 2.100
11 Cipanas Ciracas (Kec. Kiara Pedes)
250 300 300 300 275 275 200 200
200 200
Sumber: Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta Tahun 2011 Keterangan:
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah kunjungan wisata ke setiap destinasi di Kabupaten Purwakarta relatif fluktuatif, khususnya pada destinasi Makam Mama Sempur (Kec. Plered), Situ Cikumpay (Kec. Campaka), dan Gunung Parang (Kec.Tegalwaru). Sedangkan destinasi wisata yang mengalami kenaikan jumlah kunjungan adalah Makam Syech Baing Yusuf (Kec. Purwakarta), Grama Tirta Jatiluhur (Kec. Jatiluhur), Lembur Kahuripan Pasanggrahan (Kec.Bojong), Situ Wanayasa (Kec. Wanayasa), dan Curug Cipurut (Kec. Wanayasa). Destinasi Situ Buleud sempat mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2010. Hal ini disebabkan adanya kegiatan pembangunan penataan Situ Buleud. Sementara itu, destinasi Cipanas Ciracas (Kec. Kiara Pedes) dan Keramik Plered mengalami penurunan dari tahun ke tahun selama tahun 2007 s.d. 2010. Khusus untuk destinasi Keramik Plered, penurunan jumlah pengunjung disebabkan klimaks titik jenuh pasar dan penurunan kualitas produknya.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Keputusan untuk berkunjung atau berinvestasi pada suatu tempat didasarkan pada keyakinan dan kepercayaan karena konsumen membeli sesuatu yang tidak berwujud. Dalam situasi ini, citra dan reputasi sangat berpengaruh dalam keputusan relokasi, investasi atau perjalanan/travel. Inilah citra dan kepercayaan pelanggan dalam pengalamannya terkait dengan tempat yang merupakan produk nyata yang dibeli pelanggan.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu TABEL 1.5
HASIL STUDI PENDAHULUAN TENTANG CITRA PURWAKARTA
No. Respon Jumlah Responden
1. Sebagai kota industri 48 2. Sebagai kota industri dan pendidikan 1 3. Sebagai kota pariwisata 8 4. Sebagai kota pendidikan 2 5. Sebagai kota pendidikan dan pariwisata 1 6. Sebagai kota perdagangan 1
Total 61
Sumber: Hasil Pengolahan Data Studi Pendahuluan
Berdasarkan pendapat Oka A. Yuti (2008:123), “Citra suatu tempat perlu diperbaiki mengingat hal itu merupakan faktor penentu permintaan industri pariwisata, disamping faktor lainnya seperti kemudahan berkunjung serta informasi dan layanan sebelum berkunjung”. Philip Kotler (2006:359,580) mengatakan bahwa citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Sikap dan tindakan masyarakat terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh citra objek tersebut.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Place branding sebagai kegiatan pemasaran (1) yang mendukung
penciptaan nama, simbol, logo, word mark atau grafis lainnya, baik untuk mengidentifikasi dan membedakan tujuan, (2) yang menyampaikan janji dari pengalaman perjalanan yang unik mengesankan terkait dengan destinasi, dan (3) yang berfungsi untuk mengkonsolidasikan serta memperkuat ingatan kenangan menyenangkan dari pengalaman destinasi, semuanya dengan tujuan untuk menciptakan citra yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk mengunjungi destinasi tersebut.
Place branding digunakan untuk mendukung usaha ekonomi yang spesifik,
seperti pariwisata. Dengan kata lain, place branding bertujuan untuk menarik potensi pariwisata yang dimiliki suatu daerah atau kota. Place branding dapat
digunakan untuk memobilisasi nilai tambah kemitraan dan jaringan antara para pelaku publik dan swasta dalam rangka membangun penawaran produk yang koheren, termasuk produk pariwisata, sehingga dapat menciptakan keuntungan internal dengan pihak yang memberikan pengalaman serta citra eksternal dengan para pengunjung tempat pariwisata tersebut. Melalui Place Branding, PAD Kabupaten Purwakarta yang bersumber dari sektor pariwisata diduga akan berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan daerah. Selain itu, citra Kabupaten Purwakarta diduga dapat juga meningkat, tidak hanya sebagai kawasan industri, melainkan sekaligus sebagai tempat tujuan pariwisata.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran place branding menurut wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
2. Bagaimana gambaran citra kabupaten menurut wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
3. Bagaimana keputusan mengunjungi wisatawan nusantara terhadap destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
4. Seberapa besar pengaruh place branding terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata Kabupaten Purwakarta yang dilakukan wisatawan nusantara.
5. Seberapa besar pengaruh citra kabupaten terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta yang dilakukan wisatawan nusantara.
6. Seberapa besar pengaruh place branding terhadap citra kabupaten menurut wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran place branding menurut wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
2. Untuk mengetahui gambaran citra kabupaten menurut wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
3. Untuk mengetahui keputusan mengunjungi wisatawan nusantara terhadap destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
4. Untuk mengetahui pengaruh place branding terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata Kabupaten Purwakarta yang dilakukan wisatawan nusantara.
5. Untuk mengetahui pengaruh citra kabupaten terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta yang dilakukan wisatawan nusantara.
6. Untuk mengetahui pengaruh place branding terhadap citra menurut wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu manajemen, khususnya Manajemen Pemasaran tentang pelaksanaan Place Branding terhadap pengembangan citra kabupaten dan keputusan mengunjungi di industri pariwisata.
1.4.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta serta pihak-pihak terkait lainnya, khususnya dalam upaya mengembangkan citra kabupaten dan meningkatkan jumlah pengunjung melalui pelaksanaan Place
Branding sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik bagi pengunjung di
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian mengenai analisis place branding untuk meningkatkan citra kabupaten Purwakarta serta implikasinya terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata (survei terhadap Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Purwakarta) menggunakan pendekatan manajemen pemasaran.
Variabel independen (X) adalah place branding, yang diwakili lima indikator, yaitu the presence, the place, the potential, the pulse, the people, dan
the prerequisite. Sedangkan yang menjadi variabel intervening (Y), yaitu citra
kabupaten, yang diwakili indikator personality, reputation, value, dan destination
identity. Keputusan mengunjungi destinasi pariwisata sebagai variabel dependen
(Z), diwakili oleh lima indikator, meliputi daerah tujuan, moda perjalanan, waktu dan biaya, pengatur perjalanan, serta sumber layanan.
Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah para Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta. Dari objek penelitian di atas, dianalisa mengenai pengaruh place
branding terhadap peningkatan citra kabupaten Purwakarta serta dampaknya
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
3.2. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:2). Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif verifikatif. Istijanto (2007:13) mengatakan bahwa riset deskriptif merupakan jenis riset yang bertujuan menggambarkan sesuatu. Dalam riset deskriptif, peneliti diasumsikan telah memiliki pemahaman tentang masalah riset dan telah mengetahui jenis informasi yang akan dicari. Riset deskriptif relatif paling banyak dilakukan dalam riset pemasaran. Danim dan Darwis (2003:69) menambahkan bahwa:
Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual. Beberapa ciri dominan penelitian deskriptif sebagai berikut:
a. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya penelitian dimaksudkan hanya membuat deskripsi atau uraian suatu fenomena semata-mata, tidak untuk mencari hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, atau membuat ramalan.
b. Dilakukan secara survei, karena itu peneltian deskriptif sering disebut sebagai penelitian survei. Dalam arti luas, penelitian deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian, kecuali yang bersifat historis dan eksperimental.
c. Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail. d. Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan
dan praktik yang sedang berlangsung.
e. Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian verifikatif adalah pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan (Arikunto, 2006:8).
Lebih jauh, Sugiyono (2010:13) mengelompokkan jenis-jenis penelitian sebagai berikut:
1. Bidang
Menurut bidangnya, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam penelitian akademik. Menurut Sugiyono (2010:7), penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi.
2. Tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam penelitian terapan. Menurut Jujun S. Suriasumantri (Sugiyono, 2010:8), penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. 3. Metode
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
4. Tingkat eksplanasi
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam penelitian deskriptif.
5. Waktu
Berdasarkan waktunya, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam penelitian
Cross-sectional.
3.3. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel adalah mengoperasionalkan suatu konsep agar dapat diukur, dilakukan dengan cara melihat dimensi perilaku, aspek, atau karakteristik yang ditunjukkan oleh suatu konsep (Hermawan, 2006:95). Mengenai variabel penelitian itu sendiri, dinyatakan oleh Sugiyono (2010:59) sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Selanjutnya Sugiyono (2010:59-60) mengemukakan bahwa:
Variabel independen, sering disebut sebagai variabel stimulis, prediktor, antecedent, atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
[image:34.595.108.552.251.748.2]Berdasarkan definisi di atas, penelitian ini meliputi place branding sebagai variabel independen, citra kabupaten sebagai variabel intervening, dan keputusan mengunjungi sebagai variabel dependen. Sebagai intervening, place branding dapat berpengaruh langsung terhadap keputusan mengunjungi destinasi pariwisata, tetapi dapat juga pengaruhnya tidak langsung melalui variabel citra lebih dulu, baru ke keputusan mengunjungi. Berikut ini operasionalisasi variabelnya secara rinci:
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Place Branding ( )
Place branding sebagai kegiatan pemasaran (1) yang mendukung
penciptaan nama, simbol, logo, word mark atau grafis lainnya, baik untuk mengidentifikasi dan membedakan tujuan, (2) yang menyampaikan janji dari pengalaman perjalanan yang unik mengesankan terkait dengan destinasi, dan (3) yang berfungsi untuk
mengkonsolidasikan serta memperkuat ingatan kenangan menyenangkan dari pengalaman
destinasi, semuanya dengan tujuan untuk menciptakan citra yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk mengunjungi destinasi tersebut (Blain et.al, dikutip Robert Govers dan Frank Go, 2009:13)
The Presence ( 1.)
Keadaan iklim Purwakarta. Pengenalan
Tingkat pengenalan iklim Purwakarta. Tingkat pengenalan
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
bendungan Jatiluhur sebagai ikon Purwakarta.
bendungan Jatiluhur sebagai ikon Purwakarta.
The Place ( 2) Daya tarik tempat tujuan wisata di Purwakarta.
Tingkat daya tarik tempat tujuan wisata di Purwakarta.
Ordinal
The Potential ( 3)
Keragaman kegiatan/event yang ditawarkan tempat tujuan wisata Purwakarta. Pengembangan
kemampuan karyawan di tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tingkat keragaman kegiatan/event yang ditawarkan tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tingkat pengembangan kemampuan karyawan di tempat tujuan wisata Purwakarta.
Ordinal
The Pulse ( 4.) Daya tarik fasilitas tujuan wisata wisata Purwakarta. Daya tarik konsep
wisata Purwakarta.
Tingkat daya tarik fasilitas tujuan wisata wisata Purwakarta. Tingkat daya tarik
konsep wisata Purwakarta.
Ordinal
The People ( 5.)
Pengetahuan karyawan tempat tujuan wisata Purwakarta dalam memberikan informasi bagi pengunjung. Keramahan dan
kesopanan
karyawan tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tingkat pengetahuan karyawan tempat tujuan wisata Purwakarta dalam memberikan informasi bagi pengunjung. Tingkat keramahan
dan kesopanan karyawan tempat tujuan wisata Purwakarta.
Ordinal
The Prerequisite ( 6.)
Ketersediaan fasilitas di tempat tujuan wisata Purwakarta, meliputi tempat beribadah, tempat makan dan minum, pusat souvenir dan handycraft, tempat penginapan, fasilitas keamanan, transaksi keuangan, seperti ATM, pemandu wisata, pusat perbelanjaan, serta biro perjalanan wisata.
Kemudahan menggunakan fasilitas di tempat tujuan wisata Purwakarta. Kebersihan fasilitas
di tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tingkat ketersediaan fasilitas di tempat tujuan wisata Purwakarta, meliputi tempat beribadah, tempat makan dan minum, pusat souvenir dan handycraft, tempat penginapan, fasilitas keamanan, transaksi keuangan, seperti ATM, pemandu wisata, pusat perbelanjaan, serta biro perjalanan wisata. Tingkat kemudahan
menggunakan fasilitas di tempat tujuan wisata Purwakarta. Tingkat kebersihan
fasilitas di tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Citra ( ) Citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan,
organisasi atau lembaga; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi
(Sukatendel, dikutip oleh Ardianto, 2011:62)
Personality ( 1.)
Pengetahuan pengunjung tentang Purwakarta sebagai salah satu tempat tujuan wisata.
Tingkat pengetahuan Anda tentang Purwakarta sebagai salah satu tempat tujuan wisata.
Ordinal
Reputation ( 2.) Keyakinan
pengunjung tentang Purwakarta sebagai tempat tujuan wisata.
Kesuksesan Purwakarta sebagai tempat tujuan wisata.
Tingkat keyakinan pengunjung tentang Purwakarta sebagai tempat tujuan wisata. Tingkat kesuksesan
Purwakarta sebagai tempat tujuan wisata.
Ordinal
Value (3.) Sikap karyawan pada setiap tempat tujuan wisata di Purwakarta, dalam hal keramahannya. Bentuk pelayanan
yang diberikan karyawan pada setiap tempat tujuan wisata di Purwakarta sesuai dengan standar pelayanan.
Tingkat sikap karyawan pada setiap tempat tujuan wisata di Purwakarta, dalam hal keramahannya. Tingkat Bentuk
pelayanan yang diberikan karyawan pada setiap tempat tujuan wisata di Purwakarta sesuai dengan standar pelayanan.
Ordinal
Destination Identity ( 4.)
Pengetahuan pengunjung terhadap slogan, logo, dan simbol visual Purwakarta. Daya tarik slogan,
logo, dan simbol visual Purwakarta. Kesesuaian logo,
slogan, dan simbol visual Purwakarta.
Tingkat pengetahuan pengunjung terhadap slogan, logo, dan simbol visual Purwakarta.
Tingkat daya tarik slogan, logo, dan simbol visual Purwakarta.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
pembelian produk, dalam hal ini mengunjungi destinasi pariwisata (diadopsi dari konsep keputusan pembelian yang dikemukakan Kotler dan Keller, 2009:184)
Daerah tujuan ( 1.)
Kesesuaian tempat tujuan wisata Purwakarta dengan kebutuhan
pengunjung. Ketersediaan
informasi tentang tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tingkat kesesuaian tempat tujuan wisata Purwakarta dengan kebutuhan
pengunjung.
Tingkat ketersediaan informasi tentang tempat tujuan wisata Purwakarta.
Ordinal
Moda
perjalanan ( 2)
Kemudahan alat transportasi untuk mencapai tempat tujuan wisata Purwakarta. Keragaman alat
transportasi wisata yang tersedia. Kenyamanan alat
transportasi wisata yang tersedia.
Tingkat kemudahan alat transportasi untuk mencapai tempat tujuan wisata Purwakarta.
Tingkat keragaman alat transportasi wisata yang tersedia.
Tingkat kenyamanan alat transportasi wisata yang tersedia.
Ordinal
Waktu dan biaya ( 3.)
Ketepatan jam operasional tempat tujuan wisata, meliputi jam buka dan jam tutup tempat tujuan wisata.
Ketergantungan terhadap biaya perjalanan wisata yang ditetapkan. Ketergantungan
terhadap waktu luang untuk berwisata.
Tingkat ketepatan jam operasional tempat tujuan wisata, meliputi jam buka dan jam tutup tempat tujuan wisata.
Tingkat ketergantungan terhadap biaya perjalanan wisata yang ditetapkan.
Tingkat ketergantungan terhadap waktu luang untuk berwisata.
Ordinal
Pengatur perjalanan ( 4)
Ketergantungan terhadap biro perjalanan ketika berwisata.
Tingkat ketergantungan terhadap biro perjalanan ketika berwisata.
Sumber layanan ( 5)
Keragaman layanan yang diberikan, seperti pemandu wisata, pusat souvenir, fotografi, dan lain-lain.
Tingkat keragaman layanan yang diberikan, seperti pemandu wisata, pusat souvenir, fotografi, dan lain-lain.
Ordinal
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian adalah sumber dimana data yang diperlukan untuk penelitian dapat diperoleh, baik secara langsung yang berhubungan dengan objek penelitian maupun data yang diperoleh secara tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:193) bahwa:
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No. Data Jenis Sumber
1. Tanggapan responden mengenai Place Branding Kabupaten Purwakarta
Primer Wisatawan Nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta
2. Tanggapan responden mengenai citra Kabupaten Purwakarta
Primer Wisatawan Nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta
3. Tanggapan responden mengenai keputusan mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta
Primer Wisatawan Nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Kabupaten Purwakarta
4. Data kunjungan ke destinasi wisata Kabupaten Purwakarta
Sekunder Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta
5. Visi dan Misi Kabupaten Purwakarta
Sekunder Internet 6. Realisasi pendapatan asli
daerah dari produk jasa industri pariwisata Kabupaten Purwakarta
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115).
[image:39.595.133.513.197.689.2]Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah para Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang mengunjungi 11 destinasi wisata yang tersebar di 8 kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta sejumlah 134.717 orang pada bulan Agustus 2011 seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut ini:
TABEL 3.3
JUMLAH WISATAWAN NUSANTARA KE DESTINASI WISATA KAB. PURWAKARTA AGUSTUS 2011 (PER RIBU ORANG)
No. Nama
Destinasi Wisata
Jumlah Pengunjung
1. Situ Buleud (Kec. Purwakarta) 1.500 2. Makam Syech Baing Yusuf (Kec.Purwakarta) 2.700 3. Grama Tirta Jatiluhur (Kec. Jatiluhur) 111.946 4. Situ Cikumpay (Kec. Campaka) 300 5. Keramik Plered (Kec. Plered) 1.200 6. Makam Mama Sempur (Kec. Plered) 5.000 7. Gunung Parang (Kec.Tegalwaru) 4.500 8. Lembur Kahuripan Pasanggrahan
(Kec.Bojong) 4.521
9. Situ Wanayasa (Kec. Wanayasa) 750 10. Curug Cipurut (Kec. Wanayasa) 2.100 11. Cipanas Ciracas (Kec. Kiara Pedes) 200
Jumlah 134.717
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3.5.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Untuk menentukan ukuran sampel suatu populasi, terdapat bermacam-macam cara, baik untuk ukuran populasi yang diketahui maupun yang tidak diketahui atau terlalu besar (Husein Umar, 2004:107).
Selanjutnya Sugiyono (2010:124) mengatakan bahwa besarnya jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki, sering tergantung pada sumber dana, waktu, dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan, maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data.
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
menggunakan rumus yang dikembangkan Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut:
Berdasarkan rumus tersebut, diiperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
= �
�. 2+1=
134717 134717 (0,1)2+1=
134717
1348 ,17= 99,93≈100
Karena populasi dalam penelitian ini terdiri dari 11 destinasi wisata, maka pembagian sampel untuk setiap destinasi wisata dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus alokasi proportional dari Sugiyono (2010:128) sebagai berikut:
dimana: = ℎ
= ℎ ℎ
� = ℎ
� = ℎ ℎ
= �
�. 2+ 1
Keterangan: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi = 134.717
2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
=�
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
[image:42.595.135.557.223.545.2]Berikut pembagian sampel untuk setiap destinasi wisata berdasarkan rumus di atas seperti terlihat dalam tabel 3.4 berikut ini:
TABEL 3.4
JUMLAH SAMPEL PENELITIAN UNTUK DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PURWAKARTA
No. Destinasi Wisata Jumlah Sampel Setiap Destinasi Wisata
1. Situ Buleud (Kec. Purwakarta)
= 1500/134.717 X 100 = 1,11 = 1
2. Makam Syech Baing Yusuf (Kec.Pwk)
= 2700/134.717 X 100 = 2,00 = 2
3. Grama Tirta Jatiluhur (Kec. Jatiluhur)
= 111.946/134.717 X 100 = 83,09 = 83
4. Situ Cikumpay (Kec. Campaka)
= 300/134.717 X 100 = 0,22 = 1
5. Keramik Plered (Kec. Plered) = 1200/134.717 X 100 = 0,89 = 1 6. Makam Mama Sempur (Kec.
Plered)
= 5000/134.717 X 100 = 3,71 = 3
7. Gunung Parang
(Kec.Tegalwaru)
= 4500/134.717 X 100 = 3,34 = 3
8. Lembur Kahuripan
Pasanggrahan (Kec.Bojong)
= 4521/134.717 X 100 = 3,36 = 3
9. Situ Wanayasa (Kec. Wanayasa)
= 750/134.717 X 100 = 0,56 = 1
10. Curug Cipurut (Kec. Wanayasa)
= 2100/134.717 X 100 = 1,56 = 1
11. Cipanas Ciracas (Kec. Kiara Pedes)
= 200/134.717 X 100 = 0,14 = 1
Total sampel 100
3.5.3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010:116). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, digunakan teknik Probability Sampling, khususnya Cluster
Sampling. Menurut Sugiyono (2010:118-119), Probabillity Sampling adalah
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data luas.
Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Penulis mengambil 8 kecamatan yang memiliki potensi destinasi wisata dari total 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta, meliputi destinasi Situ Buleud (Kec. Purwakarta), Makam Syech Baing Yusuf (Kec.Purwakarta), Grama Tirta Jatiluhur (Kec. Jatiluhur), Situ Cikumpay (Kec. Campaka), Keramik Plered (Kec. Plered), Makam Mama Sempur (Kec. Plered), Gunung Parang (Kec.Tegalwaru), Lembur Kahuripan Pasanggrahan (Kec.Bojong), Situ Wanayasa (Kec. Wanayasa), Curug Cipurut (Kec. Wanayasa), dan Cipanas Ciracas (Kec. Kiara Pedes). Penulis mengambil daerah populasi yang destinasi wisatanya telah terdaftar di Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta.
3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Berikut tabel hasil skoring instrumen penelitian ini berupa kuesioner untuk variabel X (Place Branding), variabel Y (Citra Kabupaten), dan variabel Z (Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata):
TABEL 3.5
REKAPITULASI SKOR VARIABEL PLACE BRANDING, CITRA KABUPATEN, DAN KEPUTUSAN MENGUNJUNGI
No. Resp. Total Skor Variabel Place Branding Total Skor Variabel Citra Kabupaten Total Skor Variabel Keputusan Mengunjungi No. Resp. Total Skor Variabel Place Branding Total Skor Variabel Citra Kabupaten Total Skor Variabel Keputusan Mengunjungi
1 73 27 37 51 69 26 30
2 70 28 38 52 60 21 27
3 71 29 43 53 69 24 29
4 77 23 32 54 60 22 26
5 58 20 29 55 76 31 40
6 63 24 30 56 78 26 39
7 46 18 22 57 67 24 31
8 51 21 25 58 64 23 32
9 53 22 25 59 67 24 32
10 63 21 32 60 55 18 24
11 57 23 24 61 61 26 28
12 60 22 29 62 70 25 35
13 66 29 34 63 54 19 23
14 74 29 36 64 60 20 27
15 45 14 31 65 58 22 36
16 64 20 33 66 64 24 34
17 72 25 33 67 71 28 37
18 56 23 24 68 67 27 35
19 61 25 35 69 62 28 35
20 63 23 40 70 67 27 38
21 67 24 31 71 64 24 30
22 66 27 33 72 62 25 29
23 60 25 22 73 62 25 33
24 63 22 33 74 56 26 29
25 65 25 30 75 63 22 29
26 55 20 28 76 59 26 31
27 77 28 34 77 58 25 30
28 69 25 31 78 68 24 35
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
30 76 29 35 80 56 21 30
31 72 28 43 81 70 29 32
32 83 29 30 82 68 24 33
33 80 30 30 83 69 24 34
34 65 25 32 84 61 24 32
35 80 29 30 85 68 25 34
36 60 24 31 86 69 29 34
37 78 28 37 87 65 30 39
38 75 28 38 88 68 31 37
39 80 30 39 89 72 31 34
40 81 33 41 90 66 25 30
41 72 28 36 91 69 27 32
42 78 25 30 92 63 23 34
43 60 24 30 93 68 26 32
44 71 26 31 94 67 23 31
45 74 30 40 95 68 27 29
46 70 26 35 96 59 27 35
47 50 23 35 97 58 28 32
48 69 21 32 98 67 30 39
49 72 27 33 99 65 30 35
50 57 26 30 100 61 30 34
Sumber: Hasil pengolahan data
Dalam penyusunan instrumen penelitian, harus mengetahui dan paham tentang jenis skala pengukuran yang digunakan dan tipe-tipe skala pengukuran agar instrumen bisa diukur sesuai dengan apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya serta reliabel (konsisten) terhadap permasalahan instrumen penelitian. Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian (Riduwan dan Sunarto, 2009:20).
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
gejala sosial. Alternatif jawaban tersebut menurut sebagian ahli identik dengan skala ordinal. Untuk memenuhi asumsi Path Analysis, data ordinal harus ditransformasi (MSI/Method of Successive Interval) ke data interval (Riduwan dan Sunarto, 2009:21). Langkah-langkah transformasi data ordinal (skor mentah) ke data interval (skor baku) menurut Riduwan (2003:156-158) untuk Variabel X (Place Branding) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor mentah terbesar dan terkecil, diketahui masing-masing 83 dan 45.
2. Menentukan rentangan (R), yaitu R = 83 – 45 = 38
3. Menentukan banyaknya kelas (BK), dimana BK = 1+3,3 log n BK = 1+3,3 log 100 = 1+3,3(2) = 7,6 = 8
4. Menentukan panjang kelas (i), dimana i = R:BK = 38:8 = 4,75 = 5
[image:46.595.111.521.236.730.2]5. Dengan mengambil BK = 8 dan i = 5, dan dimulai dengan ujung bawah kelas pertama = 45, maka dibuat Daftar Distribusi Frekuensi sebagai berikut:
TABEL 3.6
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR MENTAH VARIABEL PLACE BRANDING
No. Kelas Interval �� �� ��� ���� �����
1. 45 – 49 2 47 2209 94 4418
2. 50 – 54 4 52 2704 208 10816 3. 55 – 59 13 57 3249 741 42237 4. 60 – 64 25 62 3844 1550 96100 5. 65 – 69 27 67 4489 1809 121203 6. 70 – 74 15 72 5184 1080 77760 7. 75 – 79 9 77 5929 693 53361 8. 80 – 84 5 82 6724 410 33620
Jumlah 100 6585 439515
6. Menentukan rata-rata ( ), dimana = �
Tresna Wulandari, 2012
Analisis Place Branding Untuk Meningkatkan Citra Kabupaten Purwakarta Serta Implikasinya Terhadap Keputusan Mengunjungi Destinasi Pariwisata
7. Menghitung Standar Deviasi atau Simpangan Baku, dimana:
2 = � 2− � 2
( −1) =
43951500−43362225
100 (99) =
589275
9900 = 59,52
= 59,52 = 7,71
8. Mengubah skor mentah menjadi skor baku, dimana = 50 + 10 −
Contoh perhitungan skor mentah menjadi skor baku responden no. 1:
1 = 50 + 10
73−65,85
7,71 = 59,27 = 59
[image:47.595.110.552.105.747.2]Pengubahan skor mentah menjadi skor baku untuk responden no. 2 s.d 100 dihitung dengan cara yang sama seperti di atas, sehingga didapat angka-angka seperti tercantum dalam tabel berikut ini:
TABEL 3.7
PENGUBAHAN SKOR MENTAH MENJADI SKOR BAKU UNTUK VARIABEL PLACE BRANDING
No Resp Skor Mentah Skor Baku No Resp Skor Mentah Skor Baku No Resp Skor Mentah Skor Baku No Resp Skor Mentah Skor Baku
1 73 59 26 55 36 51 69 54 76 59 41
2 70 55 27 77 64 52 60 42 77 58 40
3 71 57 28 69 54 53 69 54 78 68