iv ABSTRAK
Edwin Reynold Simanjuntak 110110080358
Tugas Akhir ini pertama mengangkat permasalahan tentang penggunaan Hak Cipta sebagai salah satu objek Jaminan Fidusia. Penggunaan hak cipta sebagai alat penjaminan hingga saat ini belum dapat dilakukan di Indonesia padahal hal tersebut telah sukses diterapkan pada beberapa negara lain yang dalam tugas akhir ini dijadikan objek pembanding. Permasalahan lain yang terkait untuk dianalisis adalah kedudukan hak cipta dalam sistem hukum benda agar dapat dijadikan objek jaminan fidusia. Oleh karenanya menjadi hal yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut apakah hak cipta dapat dijadikan suatu objek jaminan. Penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan untuk membahas bagaimana kedudukan hak cipta dalam sistem hukum benda serta hambatan-hambatan dan solusi dalam menerapkannya di Indonesia
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif-analitis yang bertujuan untuk menganalisis kaitan antara peraturan perundang-undangan yang berlaku dan teori-teori hukum dengan praktik pelaksanaan yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka serta studi lapangan untuk mengumpulkan data sekunder serta data primer sebagai penunjang, dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode normatif kualitatif.
Berdasarkan penelitian dan pembahsan yang Penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa hak cipta dapat dikategorikan sebagai benda bergerak dan tidak berwujud sebagaimana tertulis pada Pasal 3 UUHC sehingga jika dikaitkan dengan Pasal 499 KUH Perdata maka pada hak cipta terdapat hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan. Jenis jaminan yang sesuai diterapkan pada hak cipta adalah jaminan fidusia karena proses pengalihan benda yang dijadikan objek jaminan fidusia dilakukan atas dasar kepercayaan dimana benda tersebut tetap berada dalam penguasaan debitur. Hak cipta juga memenuhi syarat yang ditentukan pada Pasal 1 ayat (2) UUJF. Pihak perbankan di Indonesia belum mempraktikan hak kekayaan intelektual khususnya hak cipta sebagai jaminan kredit dengan cara fidusia karena terdapat beberapa
hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan tersebut