• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PENGGANTIAN NAMA PADA MASYARAKAT REMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAB I KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PENGGANTIAN NAMA PADA MASYARAKAT REMBANG."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu identitas yang dimiliki oleh orang yang terlibat dalam

berkomunikasi adalah nama. Nama merupakan kata-kata yang menjadi

label pada setiap makhluk, benda, aktivitas, dan peristiwa di dunia ini

(Djajasudarma, 1993:30). Nama muncul akibat dari kehidupan manusia

yang komplek dan beragam. Pemberian nama harus disesuaikan dengan

sifat acuan dari yang diberi nama, artinya tidak asal memberikan nama

pada makhluk hidup, benda, aktivitas, maupun suatu peristiwa. Pemberian

nama dalam tulisan ini dikhususkan pada penamaan manusia. Nama

mempunyai pengaruh yang besar dalam berinteraksi dengan orang lain.

Dengan nama orang dapat mengenal identitas lawan bicaranya.

Pemberian nama tidak terlepas dari latar belakang sosial. Seperti

halnya latar belakang sosial bahasa yang berpengaruh terhadap penciptaan

sebuah nama. Orang yang berada dalam lingkungan masyarakat yang

berbahasa Indonesia cenderung memberikan nama dari kosa kata bahasa

Indonesia. Orang yang berada dalam lingkungan masyarakat yang

berbahasa Jawa cenderung memberikan nama dari kosa kata bahasa Jawa,

begitu juga dengan lingkungan masyarakat berbahasa lainnya. Selain latar

belakang sosial bahasa, posisi geografis dan keragaman kepercayaan atau

agama juga berpengaruh dalam penciptaan atau pemberian nama. Orang

(2)

2

yang beragama Islam cenderung memberikan nama-nama yang bernuansa

Islami, misalkan saja: Afifah, Abdul Ngalim, Hindun, dan Farhan. Orang

yang beragama Kristen cenderung memilih nama-nama yang bernuansa

Kristen, misalkan saja: Ayunda Kristini, William Suhendra, dan Matius

Harahap.

Pemberian nama ada yang dikaitkan dengan fenomena-fenomena

tertentu yang terjadi dalam kehidupan manusia. Misal, anak itu lahir ketika

ada banjir besar, maka diberi nama Banjir. Ketika ada sinetron yang

sedang naik daun, orang cenderung memberikan nama dengan nama-nama

pemeran yang ada di sinetron. Misal, ketika naik daunnya sinetron “Cinta

Fitri”, orang memberikan nama kepada anaknya dengan nama Farel, Fitri,

dan Aldo.

Nama mengandung sebuah harapan. Tentunya harapan itu

merupakan harapan yang baik. Jika harapan yang diinginkan itu tidak

sesuai, bahkan terjadi suatu hal yang kurang baik pada penyandang nama,

maka orang bisa mengganti namanya dengan nama yang baru. Ini banyak

terjadi pada masyarakat Rembang. Masyarakat Rembang meyakini bahwa

nama akan memberikan pengaruh besar terhadap penyandangnya.

Berangkat dari latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan

penelitian yang berjudul “Kajian Sosiolinguistik Penggantian Nama pada

Masyarakat Rembang”. Penggantian nama ini menjadi suatu hal yang

menarik karena tidak terjadi pada semua orang. Pada dasarnya

(3)

3

Penelitian ini mendeskripsikan latar belakang, maksud, dan tujuan

penggantian nama.

B. Perumusan Masalah

Ada tiga masalah yang perlu dibahas dalam penelitian ini.

1. Apakah yang melatarbelakangi penggantian nama pada masyarakat

Rembang berdasarkan kajian sosiolinguistik?

2. Apakah yang diharapkan masyarakat Rembang dari penggantian nama

tersebut?

3. Sejauh mana ketercapaian harapan penggantian nama pada masyarakat

Rembang berdasarkan kajian sosiolinguistik?

C. Tujuan Penelitian

Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

1. Menggali latar belakang penggantian nama pada masyarakat Rembang

berdasarkan kajian sosiolinguistik.

2. Memaparkan harapan penggantian nama pada masyarakat Rembang.

3. Menunjukkan ketercapaian harapan penggantian nama pada

masyarakat Rembang berdasarkan kajian sosiolinguistik.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengayaan kajian

(4)

4

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

Referensi

Dokumen terkait

Perner-ntah Republik Indonesia cq. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara bertahap telah melakukan perubahan kurikulum sejak awal Pelita I 1969 satnpai

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI MAKNA KESATUAN WILAYAH INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SDN

Benda-benda asli atau orang inilah yang disebut real thing

[r]

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201701 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen yang

Οι τιμές της παραμέτρου α* του χρώματος του φλοιού αυξήθηκαν μετά από 4 μήνες συντήρησης (κύρια στους καρπούς που δέχτηκαν 1-MCP)

menilai berpikir kritis peserta didik kelas sebelas MA Mu'allimat NU Kudus dan tanggapan siswa mengenai Double Entry Journal untuk menilai berpikir kritis

Dari data yang peneliti hitung maka hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di kelas III B MI Nurul Huda Kota Bengkulu pada siklus II didapat 100% siswa yang dinyatakan