• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Werdi bhuana - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Berdi bhuana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Werdi bhuana - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Berdi bhuana."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII

TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : WERDI BHUWANA

KECAMATAN : MENGWI

KABUPATEN/KOTA : BADUNG

NAMA MAHASISWA : I MADE WAHYU ARTANA

FAKULTAS/PS : EKONOMI DAN BISNIS/AKUNTANSI

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM periode XIII Unud di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : I Made Wahyu Artana No. Mahasiswa : 1306305116

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM Periode XIII Unud tahun 2016 di Desa Werdi Bhuwana, Banjar Sayan Delodan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Werdi Bhuwana, 26 Agustus 2016

Menyetujui,

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN UNUD XIII di Desa Werdi Bhuwana tepat pada waktunya. Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana. Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Dr. Drs. I Ketut Sudewa, M.Hum., selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak Drs. I Wayan Kardana, selaku Kepala Desa Werdi Bhuwana yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK Dampingan.

3. Bapak Ketut sujaya, Selaku kelian dinas Banjar Denkayu Baleran yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program di KK Dampingan

4. Bapak Putu Dira Sekeluarga, selaku KK Dampingan di Banjar Denkayu Baleran yang telah bekerjasama dengan baik.

5. Teman-teman KKN di Desa Werdi Bhuwana yang memberikan semangat dan saran dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan pembaca karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Harapan penulis semoga setelah kita mendiskusikan program KK dampingan ini kita dapat memahami dan untuk menambah wawasan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Werdi Bhuwana, 26 Agustus 2016

(4)

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan ... 1

1.2Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.3Ekonomi Keluarga Dampingan... 3

1.3.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.3.2 Pengfeluaran Keluarga ... 4

BAB II ... 6

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1Permasalahan Keluarga ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III ... 8

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Agenda Kegiatan ... 9

BAB IV ... 12

PELAKSANAAN, HASIL DAN KEDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12

4.1 Waktu ... 12

4.2 Lokasi ... 12

4.3 Pelaksanaan ... 12

4.4 Permasalahan ... 12

4.5 Solusi ... 13

4.6 Hasil... 14

BAB V ... 15

PENUTUP... 15

5.1 Simpulan ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Salah satu yang menjadi fokus dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Periode XIII adalah Program Pendampingan Keluarga. Program Keluarga Dampingan merupakan salah satu program kerja yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM, sejalan dengan pelaksanaan program pemberdayaan keluarga maka LPPM Universitas Udayana merancang program pendampingan keluarga yang merupakan rangkaian dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Program Pendampingan Keluarga ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga pra-sejahtera, dimana kegiatan ini bertujuan untuk membantu identifikasi masalah serta pemberian solusi sehingga dapat bermanfaaat meningkatkan taraf atau kesejahteraan hidup keluarga dampingan oleh mahasiswa yang telah ditunjuk. Selain itu pendampingan ini juga melakukan penggalian potensi-potensi dan sebagai motivator bagi keluarga dampingan terkait. Pelaksanaan program Keluarga Dampingan ini mendapat respon yang baik oleh masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera di lingkungan Desa Werdi Bhuwana yang menjadi sasaran program ini.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut.Penyelenggaraan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana didasari oleh UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.Adapun Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan KKN PPM oleh Universitas Udayana secara khusus yaitu untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat didaerah yang menjadi sasaran KKN PPM Universitas Udayana.

(6)

ekonomi, sosial budaya, dll. Dalam kegiatan ini setiap peserta KKN PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK Dampingan, dimana peserta KKN PPM yaitu mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan ikut larut dalam kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh KK Dampingan dalam kurun waktu sesuai batas waktu penyelenggaraan kegiatan KKN PPM yaitu 23 Juli-29 Agustus 2016. Selama kurun waktu tersebut mahasiswa harus menggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan solusi atau jalan keluar baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju dan mencapai hidup yang lebih baik.

Di Desa Werdi Bhuwana,Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, masih ada saja ditemui keluarga miskin yang mejadi sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar disetiap Banjar yang ada di Desa Werdi Bhuwana. Desa Werdi Bhuwana terdiri dari 6 Banjar,yang diantara Banjar Binong, Banjar Sayan Baleran, Banjar Sayan Delodan, Banjar Denkayu Baleran,Banjar Denkayu Delodan, dan Banjar Sunia .Salah satu keluarga KK Dampingan yang berada di Banjar Denkayu Baleran yaitu keluarga Bapak I Putu Dira dan sang istri bernama Ni Ketut Kerti serta saudari beliau yang bernama Ni Putu Darmini dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga tersebut selama efektif 1 bulan untuk selanjutnya dibantu untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.

1.2 Profil Keluarga Dampingan

(7)

keluarga beliau sangat jarang dikunjungi, bahkan saat sakit pun beliau jarang menjenguk maupun mengantar beliau berobat, yang mengantar hanya tetangga dan saudara jauh dari beliau yang selalu membantu beliau. Untungnya beliau memiliki jamkesmas(jaminan kesehatan masyarakat)yang meringankan pengobatan beliau sekeluarga.beliau mengaku karena sakitnya tersebut penghasilan perminggu sekeluarga tersebut hanya mampu sebesar Rp. 90.000,00

No Nama Status Umur

(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.

1

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

(8)

1.3.2 Pengeluaran Keluarga

Pak Putu Dira dengan usia yang menginjak 76 tahun hidup bertiga dengan istri dan saudari perempuanya yang belum menikah. Pak Putu Dira tinggal di rumah dengan ukuran 1 are/100 m2 dengan 2 kamar tidur.Rumah beliau cukup bagus dan layak ditinggali akibat renovasi yang dilakukan 2 anak laki-lakinya sewaktu belum menikah. Namun setelah menikah dan memiliki keluarganya masing-masing mereka jarang menafkahi beliau. sehingga mereka bertiga menjual tamas(sarana persembahyangan) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adapun biaya-biaya pengeluaran Pak Putu Dira tiap bulannya adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, biasanya istri dan saudari beliau memaksimalkan penghasilan Rp. 90.000,00 seminggu untuk membeli beras dan lauk seadanya seperti untuk membeli kangkung dan tahu. Bahkan apabila tidak ada uang sama sekali biasanya ada saja saudara yang terkadang datang dan memberi sedikit bantuan.

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, Bapak Putu Dira mendapatkan tanggungan dari Jamkesmas(Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang menanggung keperluan –keperluan pengobatannya. Penyakit yang dikeluhkan oleh Pak Putu Dira sekeluarga adalah tekanan darah rendah, pikun, rematik, gangguan pendengaran dan penglihatan, asma serta penyakit lainnya. Pak Putu Dira sekeluarga terkadang melakukan check-up ke pukesmas werdi bhuwana untuk mengurangi penyakitnya. Dengan adanya Jamkesmas ini biaya pengobatan yang ditanggung dapat lebih ringan.

c. Kerohanian

Untuk sarana persembahyangan sehari-hari beliau mengandalkan istri dan saudari perempuanya untuk membuatnya sendiri dan lebihnya dapat dijual untuk memenuhi kehidupan sehari-hari

d. Sosial

Dari segi sosial, masalah komunikasi dengan dengan anak-ananknya menjadi masalah utma yang di hadapi oleh keluarga Pak putu Dira. Sehingga tidak ada bantuan dana yang di terima Pak Putu Dira di usianya yang sudah tua tersebut.

e. Listrik dan air

(9)
(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Berikut beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga Pak Putu Dira sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakuakan yaitu :

a. Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi dalam keluarga Pak Putu Dira sekeluarga adalah dikarenakan anak-anak beliau yang sudah tidak pernah datang untuk menjenguk dan menafkahi beliau sekeluarga menyebabkan beliau sekeluarga hanya bisa menjual tamas(sarana persembahyangan) untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka dan melakukan pengobatan.

b. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan untuk keluarga Pak Putu Dira adalah telah terserangnya beliau sekeluarga oleh beberapa jenis penyakit yang disebabkan sudah mulai menuanya umur beliau sekeluarga sehingga perlu adanya pengecekan kesehatan rutin disetiap bulannya

c. Masalah Internal Keluarga

Masalah internal keluarga disini dikarenakan anak-anak beliau sudah memiliki keluarga barunya menyebabkan jarang dikunjunginya Pak Putu Dira sekeluarga bahkan terkesan tidak peduli dengan kehidupan orang tua mereka, padahal sewaktu muda mereka sekeluarga mampu merenovasi rumah hingga layak untuk di tempati namun disaat beliau Pak Putu Dira tidak mampu bekerja dan anak-anaknya menikah biaya hidup Pak Putu Dira hanya mengandalkan hasil dari berjualan tamas saja.

2.2 Masalah Prioritas

(11)

Pak Putu Dira sesuai dengan hasil pengamatan penulis, yaitu masalah perekonomian. kesehatan keluarga dan Masalah Internal Keluarga

Keluarga Pak Putu Dira merupakan keluarga lanjut usia yang hidup bertiga bersama istri beserta saudari perempuannya, semenjak 2 anak laki-lakinya menikah, beliau mulai di tinggalkan padahal sebelum menikah mereka sekeluarga mampu merenovasi rumahnya hingga sekarang ini, namun semenjak Pak Putu Dira tidak mampu bekerja dan hanya bisa mengandal kan istri dan saudarinya untuk berjualan tamas(sarana persembahyangan). Karena tidak pernahnya anak-anaknya membiayai beliau setelah menikah maka penghasilan menjual tamaslah yang menjadisatu-satunya yang membiayai hidup mereka.selain itu ada pula masalah kesehatan yang menyerang mereka akibat sudah makin tuanya umur beliau sekeluarga dan perlu adanya pengecekan rutin minimal 1 bulan sekali.

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain:

a. Realisasi Masalah Ekonomi

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Pak Putu Dira adalah penghasilan yang terbatas dan tidak tetap. Sebagai pendamping, saran yang dapat diberikan adalah dengan menjual sarana persembahyangan yang lain seperti canang dan lainnya untuk menambah kebutuhan hidup beliau sekeluarga namun jika tidak lagi mampu bekerja sebaiknya anak-anak beliau harus lebih memberi perhatian kepada orang tua mereka yang dimana telah membesarkan mereka sedari kecil..

b. Realisasi Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan Keluarga Pak Putu Dira, penulis menyarankan agar tetap mengontrol kesehatannya minimalsebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

c. Realisasi Masalah internal keluarga

Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah Untuk masalah internal keluarga, pemecahan masalah dalam hal ini penulis menyarankan sebaiknya beliau dan anak-anaknya mampu menjalin komunikasi yang lebih baik agar beliau sekeluarga tidak terlalu berat memaksakan diri untuk bekerja di usia tuanya dan anak-anaknya sebaiknya menyisihkan sedikit rejeki yang mereka dapatkan untuk membiayai hidup orang tua mereka agar beliau bisa menikmati masa tuanya

3.2 Agenda Kegiatan

No Tanggal Pukul Jenis Kegiatan Jam Kunjungan

1 Jumat,29 Juli 2016

13.00-.18.00 Bertemu dengan Kelian Dinas Br. Denkayu Baleran untuk survey alamat rumah KK dampingan dan

(13)

mulai berkenalan dengan KK

14.00 – 18.00 Survei tentang keadaan keluarga Pak Putu Dira

4 jam

4 Selasa,2 Agustus 2016

14.00-18.00 Survei mengenai permasalahan keluarga Pak Putu Dira

4 jam

5 Rabu,3 Agustus 2016

10.00 – 15.00 Berkunjung sekaligus membantu kegiatan Pak Putu Dira sekeluarga

5 jam

14.00 – 18.00 Berbincang mengenai permasalahan yang terjadi di keluarga Pak Putu pola hidup diusia tua.

3 jam puskesmas untuk mengecek kesehatan beliau.

(14)

13.00 – 17.00 Mengajak Pak Putu Dira makan bersama untuk mempererat silahturahmi. yang belum terlengkapi Membantu bersih – bersih di lingkungan rumah Pak Putu Dira. bercerita santai sambil menanyakan masalah lainnya. dan membantu pekerjaan rumah tangga kondisi rumah serta kesehatan keluarga Pak Putu Dira

2 jam Dira dan berbincang mengenai kartu kesehatan yang didapat berbincang ringan dengan Pak Putu Dira dan keluarga mengenai mengenai masalah perekonomian dan melengkapi data – data yang belum lengkap

(15)

16 Sabtu,20 Agustus 2016

12.00 – 16.00 Berkunjung ke rumah Pak Putu Dira sambil menghibur beliau agar lebih bersemangat dalam kehidupannya. permasalahan yang dialami oleh Pak Putu Dira permasalahan yang dialami oleh Pak Putu Dira serta mempersiapkan makan malam bersama beliau

5 Jam hari dan berbincang-bincang mengenai penyelesaian masalah keluarga beliau kenangan kepada Pak Putu Dira

3 jam

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 29 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016.

Rincian:

1. 29 Maret survei bertemu dengan Kepala desa dan berkunjung kerumah KK dampingan.

2. 30 Juli sampai 13 Agustus bertemu dan mengidentifikasi masalah KK Dampingan

3. 14 Agustus sampai 25 Agustus mendampingi KK Dampingan untuk membantu memecahkan masalah sekaligus sosialisasi.

4.2 Lokasi

Tempat dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah bertempat tinggal di kediaman Pak Putu Dira, di Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan dan total pertemuan 92 jam.

4.4 Permasalahan

Berikut ini adalah beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak Putu Dira sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

1. Kurang pedulinya anak-anak beliau akibatnya untuk membiayai hidupnya Pak Putu Dira sekeluarga menjual tamas(sarana persembahyangan)

2. Bapak Putu Dira beserta istri dan saudara perempuannya yang sudah mulai menua mulai terserang beberapa penyakit yang menyebabkan beliau sekeluarga sudah tidak produktif lagi.

(17)

anak laki-laki namun keduanya telah merantau. Saudara perempuan beliau bercerita anak-anak kakaknya tidak pernah mengurus Pak Putu Dira semenjak mulai berkeluarga. Sehingga Istri dan Saudara beliau menjual tamas(sarana persembahyangan) untuk makan sehari-hari

4.5 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah: 1. Masalah Ekonomi

Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk menjual sarana persembahyangan yang lain seperti canang dan lainnya untuk menambah kebutuhan hidup beliau sekeluarga namun jika tidak lagi mampu bekerja sebaiknya anak-anak beliau harus lebih memberi perhatian kepada orang tua mereka yang dimana telah membesarkan mereka sedari kecil.

2. Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan Pak Putu Dira penulis menyarankan agar mengontrol kesehatannya minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan lebih memanfaatkan kartu jaminan kesehatannya.dan menjaga pola makan beliau sekeluarga

3. Masalah Internal Keluarga

Untuk masalah internal keluarga, pemecahan masalah dalam hal ini penulis menyarankan sebaiknya beliau dan anak-anaknya mampu menjalin komunikasi yang lebih baik agar beliau sekeluarga tidak terlalu berat memaksakan diri untuk bekerja di usia tuanya dan anak-anaknya sebaiknya menyisihkan sedikit rejeki yang mereka dapatkan untuk membiayai hidup orang tua mereka agar beliau bisa menikmati masa tuanya

4.6 Hasil

(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga Pak Putu Dira berada di Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Pak Putu Dira adalah Rp 90.000,00 per minggu. Di dalam keluarga Pak Putu Dira terdapat beberapa permasalahan diantaranya masalah keluarga, kesehatan dan ekonomi.

Kehidupan keluarga Pak Putu Dira sebenaran kekurangan akibat mata pencariannya keluarga tersebut hanya bersumber dari menjual tamas (sarana persembahyangan) sedangkan 2 anak laki-laki beliau yang sudah menikah tidak pernah memberikan kiriman uang. Untungnya rumah yang beliau tempati sudah layak ditempati dikarenakan renovasi rumah yang di lakukan anaknya sewaktu belum menikah. Keterbatasan-keterbatasan yang dirasakan oleh beliau memaksanya untuk hidup dalam kekurangan tersebut. Namun demikian, keluarga Pak Putu Dira sudah bersyukur. Rasa optimis dan ikhlas menjalani setiap harinya membuat beliau dan keluarga tetap berbahagia di tengah kekurangan itu.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan Pak Putu Dira adalah:

a. Pihak keluarga hendaknya menjaga kodisi kesehatan diri belia sekeluarga agar

terhindar dari sakit yang mengganggu produktivitas dan kesehariannya .

b. Untuk masalah ekonominya sebaiknya jika masih mampu untuk berjualan maka bisa menambah jenis sarana persembahyangan yang di jual agar mendapatkan keuntungan yang lebih dari pada hanya menjual tamas(saran persembahyangan)

c. Sebaiknya anak-anak beliau bisa lebih memperhatikan orang tuanya yang sudah

lanjut usia dan terserang beberapa penyakit serta memberikan sedikit rejeki

mereka untuk beliau agar beliau tidak bekerja terlalu keras untuk membiayai

(19)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM.(2016). Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

(20)

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto Bersama Pak Putu Dira

(21)

Gambar 3. Salah satu sudut rumah dari Pak Putu Dira

Gambar

Gambar 1. Foto Bersama Pak Putu Dira
Gambar 3. Salah satu sudut rumah dari Pak Putu Dira

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini hendak mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah PPN yang harus dibayar jika orang pribadi membangun sendiri atau menggunakan jasa

Tabel 1 dan Grafik 1 menunjukkan bahwa dari 540 kasus perawatan kaping pulpa indirek dengan bahan kalsium hidroksida tipe hard setting di RSGM UMY terdapat 298

[r]

[r]

Dengan menggunakan model pelatihan self-regulation fase forethought ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan merencana proses belajar untuk mencapai

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap upaya menekan tingkat kecacatan produk dengan kinerja

[r]

Dengan kunjungan yang dilakukan lebih dari 15 kali yaitu sebanyak 24 kali kunjungan selama masa Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Desa Sulangai penulis sedikit banyak telah