• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER MATA PELAJARAN PKn MELALUI KUNJUNGAN KE MUSEUM PESERTA DIDIK MAN 2 SEMARANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER MATA PELAJARAN PKn MELALUI KUNJUNGAN KE MUSEUM PESERTA DIDIK MAN 2 SEMARANG."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER

MATA PELAJARAN PKn MELALUI KUNJUNGAN KE MUSEUM

PESERTA DIDIK MAN 2 SEMARANG

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan

Oleh

Sri Islami Budi Indah Kusumowati NIM 0301513028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik magister baik di Universitas Negeri Semarang maupun diperguruan

tinggi lain.

2. Tesis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3. Di dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku diperguruan tinggi.

Semarang, Januari 2016

Yang membuat pernyataan,

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Diam itu emas tapi bicara yang cerdas adalah berlian.

2. Kesuksesan bukan sekedar kebetulan, tapi memerlukan persiapan yang

matang, kerja keras, dan niat yang baik kalau ada kesulitan hadapilah, karena itu salah satu pintu keberhasilan.

3. Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat untuk

orang-orang di sekelilingnya.(H.R Tirmizi).

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada:

(6)

vi ABSTRAK

Kusumowati,SIB. 2015. “Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mata

Pelajaran PKn Melalui kunjungan Ke Museum Peserta Didik MAN 2 Semarang”.

Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Program Pascasarjana.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc, Pembimbing II.Prof. Dr.Sucihatiningsih DWP, M.Si.

Kata Kunci : Pengembangan Model, Pendidikan Karakter, PKn, Museum

Pendalaman materi PKn merupakan suatu tuntutan bagi peserta didik dalam mempelajari PKn, karena peserta didik tidak hanya dituntut memiliki kompetensi kognitif tetapi juga afektif dan psikomotorik. Upaya untuk mengembangkan berfikir kreatif peserta didik terutama dalam pembelajaran PKn di sekolah harus terus dilakukan, karena pelajaran PKn yang diterapkan disekolah sering kali berkesan kurang menarik bahkan membosankan. Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik salah satunya adalah kunjungan ke museum sebagai sumber pembelajaran PKn. Melalui kunjungan ke museum mengubah anggapan peserta didik dalam pembelajaran PKn yang membosankan dan menjenuhkan tetapi menyenangkan dan merupakan sesuatu yang menarik. Tujuan Penelitian ini yaitu (1) Menganalisis model pendidikan karakter di MAN 2 Semarang; (2) Mengembangkan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn melalui kunjungan ke museum; (3) Menguji kelayakan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke museum terhadap materi PKn.

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan atau Research and

Development. Model pengembangan menggunakan model prosedural yang

bersifat deskriptif Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri atas Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Peserta didik, Lembar Tugas Peserta Didik . Analisis validasi perangkat pembelajaran dan

model GroupInvestigation dilakukan dengan penilaian ahli.

Pengembangan penelitian ini, diperolehnya deskripsi model pendidikan, pengembangan model pendidikan karakter mata pelajara PKn melalui kunjungan ke museum, analisis kebutuhan model pembelajaran Group Investigation melalui kunjungan ke museum berupa pembelajaran PKn yang selama ini dilakukan; seperti apa model pembelajaran GI melalui kunjungan ke museum yang dibutuhkan di kelas XI; harapan guru terhadap model pembelajaran Group Investigation melalui kunjungan ke museum; pengembangan model pembelajaran group Investigation melalui kunjungan ke museum dan evaluasi model.

(7)

vii

sekolah yang berbasis Islam; Model Pembelajaran Group Investigation melalui

Kunjungan ke Museum mendapat respon yang positif dari peserta didik kelas XI MAN 2 Semarang, hal itu terbukti dari proses kegiatan belajar mengajar dan hasil tingkat pemahaman peserta didik lebih baik.

ABSTRACT

Kusumowati, SIB. 2015. “Character Education Model Development Civics

Lesson Through visits to Museum of Students MAN 2 Semarang”.Tesis. Graduate

Program, State University of Semarang. Advisor I Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc,Advisor II.Prof. Dr.Sucihatiningsih DWP, M.Sc.

Keywords: Model Development, Character Education, PKn, Museum

Deepening Civics material is a requirement for students in the study of civics, because students are not only required to have cognitive competence but also affective and psychomotor. Efforts to develop creative thinking of students, especially in teaching civics in schools should continue to be done, because Civics applied in school often less attractive impression even boring. Develop creative thinking ability of students one of which is a visit to the museum as a source of learning civics. Through visits to the museum to change the notion of learners in the learning and saturate Civics boring but fun and is something interesting. Purpose of this study are (1) to analyze the model of character education in MAN 2 Semarang; (2) Develop a model of character education subjects Civics through visits to museums; (3) Examine the feasibility of character education model through a visit to the museum of the material Civics.

This research including research development or Research and Development. Model development using procedural model that is descriptive Data collected by observation, interview and documentation. Learning tools developed consisting of syllabus, Learning Implementation Plan (RPP), Books Learners, Students Task Sheet. Analysis of the validation study and the model Group Investigation conducted by expert assessment.

The development of this research, obtaining a description of the model of education, development of character education model Civics subject is through visits to museums, a needs analysis model of learning Group Investigation through a visit to the museum in the form of teaching Civics has been done; What kind of teaching model of GI through a visit to the museum takes in class XI; expectations of teachers towards teaching model Group Investigation through visits to museums; Investigation group learning model development through visits to the museum and evaluation models.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul Pengembangan Model Pendidikan Karakter

Mata Pelajaran PKn Melalui Kunjungan Ke Museum. Tesis ini disusun sebagai

salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak

terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada:

1 Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

2 Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., selaku Direktur Program Pascasarjana

Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan,

penelitian dan penulisan tesis ini.

3 Prof. Dewi Liesnoor S., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan IPS

Program Pascasarjana UNNES yang telah memberikan kesempatan dan

(9)

ix

4 Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc, selaku pembimbing I dalam penulisan

tesis ini dan dosen yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan

sejak permulaan sampai dengan selesainya tesis ini.

5 Prof. Dr. Sucihatiningsih DPW, M.Si., selaku Pembimbing II dalam

penulisan tesis dan dosen yang dengan sabar dan kritis terhadap

permasalahan, selalu memberikan motivasi dan bimbingan mulai dari awal

sampai akhir.

6 Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana Unnes, yang telah banyak memberikan

bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.

7 Drs. H Suprapto, M.Pd., selaku Kepala MAN 2 Semarang dan guru MAN 2

Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

memperoleh data penelitian.

8 Suamiku yang tercinta dan anak - anakku tersayang atas dorongan, do’a, dan

semangat dalam menyelesaikan studi.

9 Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat dan

kontribusi bagi pihak yang membutuhkan.

Semarang, Januari 2016

(10)

x

1.1. Latar Belakang Masalah ...

1.2. Identitas Masalah ...

1.3. Cakupan Masalah ...

1.4. Rumusan Masalah ...

1.5. Tujuan Penelitian ...

(11)

xi

2.1.2 Pengembangan Pendidikan Karekter dalam

Pembelajaran……….

2.1.3 Museum ………

2.1.4 Museum sebagai Media Pembelajaran ……….

2.2 Kajian Pustaka………...

2.3 Kerangka Berpikir ...

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan………

3.2 Pendekatan Penelitin………...

3.3 Fokus Penelitian ………

3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ………..

3.5 Prosedur Penelitian ………

3.6 Teknik Analisis Data ……….

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran umum madrasah...

4.2.Hasil pengembangan ……….

4.2.1 Model Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran PKn

yang dilaksanakan di MAN 2 Semarang ………

4.2.2 Hasil Pengembangan Model Pendidikan Karakter

Mata Pelajaran PKn melalui Kunjungan ke Museum…..

4.2.3 Kelayakan Model pendidikan karakter melalui

kunjungan ke museum terhadap materi PKn ………..

(12)

xii

Nilai dan Diskripsi Nilai Pendidikan Karakter…………...

Variabel dan Indikator Mata Pelajaran PKn………..

Layanan Penunjang Pengembangan Perangkat Pembelajaran pada Pokok Bahasan Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat

Madani………..

Daftar Nama Validator ...

Metode Pembelajaran ………...

Rekapitulasi Rata-rata Evaluasi Model I...

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 3.3

Gambar 3.4

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Kerangka Berpikir………...

Dasar Penelitian R and D………

Langkah Pendahuluan R and D………..

Langkah-langkah Penelitian ………..

Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif …….

Struktur Organisasi MAN 2 Semarang ………..

Keadaan MAN 2 Semarang ………...

51

54

56

60

75

82

(14)

xiv

Lembar Penilaian Validator Terhadap Silabus...

Pedoman Penilaian Lembar Validasi Silabus...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4...

Lembar Validasi Buku ajar Budaya Demokrasi Yang

Berkarakter oleh Tenaga Ahli...

Lembar Validasi Model Pembelajaran Group

Investigation Melalui Kunjungan Ke Museum...

Surat Ijin Penelitian di MAN 2 Semarang...

Surat Permohonan Validasi Ahli Penelitian...

Surat Tugas Kunjungan Ke Museum Mandala Bhakti...

Surat Tugas Kunjungan Ke Museum Ranggawarsita...

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pembelajaran di sekolah menengah saat ini telah cukup

pesat. Berbagai model pembelajaran telah dikembangkan dengan berbagai strategi

dan model yang terkini untuk meningkatkan mutu pembelajaran PKn. Pendekatan

strategi pembelajaran PKn bisa memberi kemungkinan mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk berfikir aktif kreatif dalam proses belajar.

Perkembangan desain model pembelajaran yang berorientasi pembelajar

saat ini menjadi perhatian dari banyak peneliti di bidang pendidikan. Tahapan

yang lebih teknis berkaitan dengan integrasi dalam pembelajaran PKn di

SMA/MA adalah bagaimana menyiapkan para pendidik agar mampu

menggunakan dan menafsirkan strategi dasar yang sering digunakan untuk

peningkatan mutu. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan

teknis yang berhubungan dengan bidang ilmu tertentu merupakan target utama

dalam proses pembelajaran.

Cholisin (2011:2) menyimpulkan “mata pelajaran PKn merupakan mata

pelajaran yang paling bertanggungjawab menjadikan peserta didik menguasai

kompetensi atau materi, mengenal, menyadari atau peduli dan menginteraksi

nilai- nilai karakter serta memiliki makna yang tidak hanya sekedar

pendidikan tentang kebaikan ”.

(16)

2

Pendidikan karakter memiliki arti yang lebih tinggi dari pendidikan moral

yang mengajarkan mana yang benar mana yang salah serta menanamkan

kebiasaan tentang mana yang baik, sehingga peserta didik menjadi paham,

mampu merasakan, dan mampu melakukan mana yang baik. Dalam PKn,

pendidikan karakter merupakan salah satu misi yang diemban oleh PKn. “Misi

yang lain adalah pendidikan politik/ pendidikan demokrasi, pendidikan hukum,

pendidikan HAM, dan bahkan sebagai pendidikan anti korupsi” (Cholisin

2011:2).

Misi yang diemban oleh mata pelajaran PKn tersebut jika

diinternalisasi pada peserta didik secara komprehensif dan kontinyu

diharapkan dapat membentuk karakter kewarganegaraan yang mengarah pada

pembentukan karakter bangsa yang sesuai dengan budaya bangsa. PKn sebagai

mata pelajaran yang sering disebut-sebut mata pelajaran yang mengajarkan

pendidikan karakter selama ini ternyata hanya terfokus pada pengenalan

nilai-nilai karakter saja sehingga peserta didik hanya sekedar tahu.

Pembelajaran yang diterapkan masih pada tataran nilai-nilai budaya

yang masih merupakan nilai-nilai secara umum, sehingga kurang mengenalkan

nilai-nilai ciri khas budaya bangsa Indonesia, dan belum sampai pada tataran

implementasi nilai- nilai tersebut. Dengan kata lain PKn yang selama ini

dibelajarkan belum mengajarkan nilai-nilai yang berbudaya dan berkarakter

bangsa. Fenomena semakin lunturnya semangat dan rasa kewarganegaraan

sudah sangat memberikan dampak yang sangat hebat terhadap perkembangan

(17)

3

menunjukan tidak efektifnya penanaman moral membuat banyak orang

menjadi semakin tamak, tidak jujur, berkorupsi, dan semakin individual.

Selama peneliti mengajar di MAN 2 semarang sejak tahun 2003,

pembelajaran PKn menunjukkan guru cenderung telah menerapkan pembelajaran

konstruktivistik dengan berbagai variasi dan inovasi. Sebagian besar guru masih

terfokus pada pencapaian kemampuan kognitif peserta didik, guru belum

melakukan perubahan dalam pendidikan afektif dengan mengintegrasikan

pendidikan karakter kepada peserta didik. Dengan begitu, pendidikan afektif

diharapkan dapat mencapai perubahan sikap peserta didik serta tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Saidiharjo (2004:12) menyatakan bahwa “tujuan pembelajaran berupa

kemampuan bermakna dalam aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan

ketrampilan (psikomotor) yang dimiliki peserta didik sebagai hasil belajar atau

setelah peserta didik menyelesaikan pengetahuan belajarnya”. Kemampuan

bermakna yang diperoleh peserta didik merupakan hasil belajar atau perubahan

tingkah laku baru yang diakibatkan oleh adanya proses pembelajaran, dalam hal

ini pembelajaran PKn.

Upaya untuk mengembangkan berfikir kreatif peserta didik terutama

dalam pembelajaran PKn di sekolah harus terus dilakukan, karena pelajaran PKn

yang diterapkan disekolah sering kali berkesan kurang menarik bahkan

membosankan. Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik salah

(18)

4

Selama peneliti mengajar di MAN 2 Semarang, belum pernah kegiatan belajar

mengajar PKn di lakukan diluar kelas terutama berkunjung ke museum. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan di museum merupakan sarana bagi munculnya suatu

gagasan dan ide baru karena pada kegiatan ini peserta didik dirangsang untuk

menggunakan kemampuannya dalam berfikir kreatif secara optimal.

Bagi dunia pendidikan, keberadaan museum merupakan suatu yang sangat

penting, karena keberadaanya mampu menjawab berbagai pertanyaan yang

muncul dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dengan semangat

kebangsaan, demokratis dan cinta tanah air. Museum merupakan tempat yang

tepat untuk dijadikan sebagai sumber belajar yang menyajikan berbagai hasil

karya dan cipta serta karsa manusia sepanjang zaman. Melalui benda yang

dipamerkan, pengunjung dapat belajar tentang nilai dan perhatian dari kehidupan

generasi pendahulu sebagai bekal di masa kini dan gambaran untuk kehidupan di

masa mendatang. Selain itu pemanfaatan museum sebagai sumber belajar,

sebagai bagian dari pembelajaran dengan pendekatan warisan budaya. Peserta

didik diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi yang berprestasi dengan tidak

melupakan akar budaya bangsanya.

Kunjungan ke museum perjuangan Mandala Bhakti yang ada di Semarang

merupakan suatu hal yang layak untuk diperhatikan, karena tempat tersebut satu

kota dengan obyek peneliti, serta museum tersebut cukup lengkap koleksinya

sebagai visualitas dalam pendidikan karakter. Museum perjuangan Mandala

Bhakti memenuhi syarat sebagai media dalam pembelajaran PKn karena sesuai

(19)

5

Pengamatan dan penganalisaan dalam pendalaman materi PKn yang

merupakan suatu tuntutan bagi peserta didik dalam mempelajari PKn, karena

peserta didik tidak hanya dituntut memiliki kompetensi kognitif tetapi juga afektif

dan psikomotorik. Melalui kunjungan ke museum mengubah anggapan peserta

didik bahwa pembelajaran PKn membosankan dan menjenuhkan tetapi

menyenangkan dan merupakan sesuatu yang menarik. Pentingnya keberadaan

museum perjuangan Mandala Bhakti Semarang bagi dunia pendidikan, termasuk

kalangan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Semarang.

Atas dasar hal tersebut di atas, penelitian ini menetapkan judul penelitian

sebagai berikut: Pengembangan Model Pendidikan Karakter Mata Pelajaran PKn

Melalui Kunjungan Ke Museum Peserta Didik MAN 2 Semarang

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Guru belum melakukan perubahan dalam pendidikan afektif dengan

mengintegrasikan pendidikan karakter kepada peserta didik.

2. Kemampuan berfikir kreatif peserta didik terutama dalam pembelajaran PKn

tergolong rendah.

3. Pembelajaran PKn dianggap membosankan oleh peserta didik.

(20)

6

5. Penerapan pengembangan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke

museum dapat mengembangkan karakter peserta didik dan hasil pembelajaran

PKn

6. Pembelajaran belum didesign dengan perangkat pembelajaran yang memadai.

1.3. Cakupan Masalah

Penelitian ini dilaksanakan dengan pembatasan masalah sebagai berikut.

1. Kajian dalam penelitian ini hanya meliputi satu standar kompetensi yaitu

kelas XI tentang menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani.

2. Subyek uji coba perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas XI MAN 2 Semarang tahun pelajaran 2015/2016.

3. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi berupa Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Peserta Didik, Lembar Tugas

Peserta Didik (LTPD).

1.4 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

dirumuskan permasalahan bagaimanakah Pengembangan Model Pendidikan

Karakter Mata Pelajaran PKn Melalui Kunjungan Ke Museum Mandala Bhakti

Peserta didik MAN 2 Semarang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana model pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn yang

(21)

7

2. Bagaimana pengembangan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn

melalui kunjungan ke museum?

3. Bagaimana kelayakan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke

museum terhadap materi PKn?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di MAN 2 Semarang ini bertujuan yaitu sebagai

berikut.

1. Menganalisis model pendidikan karakter mata pelajaran PKn di MAN 2

Semarang.

2. Mengembangkan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn melalui

kunjungan ke museum.

3. Menguji kelayakan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke museum

terhadap materi PKn.

1.6. Penegasan Istilah

1. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan berbagai hal yang menyangkut

proses atau cara belajar, seperti segala sesuatu yang direncanakan harus

berkaitan dengan apa yang akan dipelajari, bagaimana cara belajarnya, dan

kompetensi atau kemampuan apa yang akan dicapai. Tentunya agar materi

pelajaran yang diberikan kepada peserta didik menjadi mudah diterima,

(22)

8

membosankan, dan tentunya pada akhirnya dalam evaluasi peserta didik

mendapatkan hasil yang diharapkan, atau mendapatkan hasil yang maksimal,

diperlukan keahlian, keterampilan, dan strategi pembelajaran yang tepat.

2. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan formal di

Indonesia yang berfungsi membentuk karakter kewarganegaraan, secara

terencana, sistematis, dan terprogram, pelaksanaannya dijalankan secara

bertahap, kontinyu dan komprehensif sesuai dengan tingkat pendidikannya

dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Seperti yang

dinyatakan dalam BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) tahun

2006 bahwa pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak- hak dan kewajiban untuk menjadi warganegara

yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

3. P endi di ka n Karakter

Pendidikan karakter adalah penanaman nilai dari pengenalan

nilai-nilai berdasarkan pada norma-norma yang ada, penghayatan akan

nilai-nilai tersebut dan sampai terciptanya pengamalan nilai-nilai tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

(23)

9

membangun karakter pribadi dan atau kelompok yang unik-baik sebagai warga

negara (Pemerintah RI 2010:28).

Dengan demikian, dalam pendidikan karakter terdapat proses yang

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik

sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,

menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota

masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif

(Puskur 2010:4).

4. M u s eu m

Museum adalah tempat untuk memelihara, merawat, dan memamerkan

barang-barang peningalan sejarah, seni, ilmu, dan barang-barang kuno yang

terbuka untuk umum serta tidak mencari keuntungan. Koleksi museum berguna

untuk kepentingan studi, pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan rekreasi.

Museum merupakan tempat untuk menyelamatkan dan memelihara warisan

budaya bangsa yang luhur untuk diketahui dari generasi ke generasi.

Museum mempunyai manfaat edukatif, inovatif, rekreatif dan imajinatif.

Manfaat edukatif berarti pengunjung museum bisa belajar dan menambah

wawasan tentang benda – benda koleksi museum (Suratmin 2000:23). Manfaat

inovatif berarti pengunjung museum bisa menemukan ide baru sehingga

menghasilkan karya baru. Manfaat rekreatif berarti pengunjung dapat

melaksanakan kontempelasi sehingga mampu mengembangkan daya imajinasinya

(24)

10

1.7Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik teoritis maupun

praktis. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan:

a. sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai

pengembangan model pendidikan karakter mata pelajaran PKn

b. dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

terutama dalam pelaksanaan sosialisasi Pendidikan Kewarganegaraan

sebagai pendidikan karakter untuk terbentuknya masyarakat berbudaya

karakter bangsa sebagai faktor pendukung terbentuknya masyarakat

berbudaya dan berkarakter bangsa.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Peserta didik

Penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik yang kurang berminat pada

pelajaran PKn, dengan mengembangkan model pendidikan karakter melalui

kunjungan ke museum sehingga akan meningkatan prestasi belajar dan

meningkatkan karakter.

b. Manfaat Bagi Guru

1. Dapat dijadikan pertimbangan dan sebagai referensi guru dalam

pembelajaran PKn agar tidak selalu terpaku pada model pembelajaran

(25)

11

2. Menambah masukan kepada guru PKn dalam penyampaian materi agar

selalu mengacu pada tujuan pembelajaran, dengan harapan peserta didik

dapat menguasai dan memahami materi pelajaran sekaligus dapat

mengembangkan model pendidikan karakter melalui kunjungan ke

museum.

3. Memberikan sumbangan informasi bagi guru PKn dalam

mengembangkan model pendidikan karakter.

c. Manfaat Bagi Sekolah

1. Dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam usaha

memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar

dan karakter peserta didik khususnya pada mata pelajaran PKn.

2. Dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar meningkatkan

kesadaran, kebanggaan berbangsa dan memiliki rasa cinta tanah air pada

Referensi

Dokumen terkait

Pembentukan karakter adalah proses membangun dari bahan mentah menjadi cetakan yang sesuai dengan bakat masing-masing.Pembangunan karakter merupakan

Pada penelitian ini, metode Data Mining yang digunakan merupakan metode yang telah dikenal memiliki performa yang baik, bahkan sangat baik untuk beberapa kasus, yakni Jaringan

Menurut Schaufeli (2011), karyawan yang memiliki engagement tinggi akan lebih baik dalam menampilkan kinerja karena mereka proaktif, merasa berkompeten sehingga membuat

Model Value at Risk (VaR) adalah alat ukur resiko yang merupakan pengukuran kemungkinan kerugian terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu T dengan

penelitian tentang perilaku pasangan usia subur terhadap penggunaan metode kb alamiah. di Kecamatan Medan Helvetia

Tingkat daya saing yang belum memuaskan dan iklim investasi yang belum sepenuhnya mendukung kalangan dunia usaha, harus menjadi prioritas masalah yang harus diselesaikan.Juga

a. Pengajuan SKB PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan karena warisan. 1) Pada prinsipnya PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau

Universitas Sumatera Utara...