• Tidak ada hasil yang ditemukan

I'm Not Afraid Perancangan Busana Ready-to-Wear dengan Tema Karakter Monster Film Animasi 3D "Monster University".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "I'm Not Afraid Perancangan Busana Ready-to-Wear dengan Tema Karakter Monster Film Animasi 3D "Monster University"."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “I’m Not Afraid” ini secara umum membahas mengenai koleksi busana yang terinspirasi dari film animasi 3D persembahan Pixar Disney

yang berjudul “Monster University” dan dipadukan sesuai buku Trend Fashion 2016-2017

yang berjudul Resistance, dengan mengambil tema Biopop, dan sub-tema Toon-lab. Koleksi

yang dihasilkan termasuk jenis busana ready-to-wear bagi market masyarakat urban.

Konsep busana diwujudkan dengan proses mendalami karakter dari tokoh-tokoh

utama dalam film tersebut dengan tujuan desainer dapat menarik kesimpulan dari tiap

karakter.Kemudian desainer memadukannya dengan trend Biopop-Toonlab hingga

menuangkannya ke dalam sketsa busana bergaya fun dan edgy.

Material yang digunakan seperti kulit sintetis berwarna hitam, putih, ungu, hijau dan

tosca, yang diambil dari warna keempat karakter monster tersebut. Sedangkan reka bahan, yang dipilih meliputi teknik sablon untuk motif dan tulisan, serta teknik bordir untuk

mengaplikasi motif mata dan gigi yang terinspirasi dari keempat monster tersebut.

Koleksi busana ready-to-wear ini ditujukan bagi wanita muda dengan kisaran berusia

17-24 tahun yang ingin tampil fun, free, dan eksentrik. Busana dapat dipakai saat acara-acara

tertentu atau untuk dikenakan oleh orang yang bekerja di bidang entertaiment, acara fashion

week, dan pemotretan. Melalui pemilihan judul dan tema, desainer berharap konsumen tetap nyaman dan terlihat fun sekalipun berkonsep monster.

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This scientific paper entitled “I’m Not Afraid” it’s generally discussed about fashion collection which inspired by the 3D animated film Disney Pixar offering,

entitled “Monsters Uniersity” and combined according to the book of Fashion Trend

2016-2017 titled Resistance. With the theme Biopop and the sub-theme of Toon-lab. The resulting collection includes types of ready-to-wear clothing.

Fashion concept realized by studying the character in the film with the aim designers can draw from each character. Designers then combine them with trend Biopop – Toonlab to pour it into a stylish fashion sketches fun and edgy.

Materials used as synthetic leather in black, white, purple, green, and tosca, drawn from the four colors of the monster characters. While their ingredients, selected for the screen printing techniques include motifs and writings, as well as embroidery techniques to apply the eye and teeth motif inspired by the four monsters. This ready-to-wear collection is intended for woman with a range of 17-24 yeas old who want to look fun, free, and eccentric. The clothes can be usen in certain events or to be worn by people who work in entertainment fields, fashion week events, and photo shoots. Through the selection of the title and theme, the designer hope so that the consumers remain comfortable and looks fun though the concept of monsters.

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

2.6.3 Penerapan Unsur-unsur Desain pada Busana...19

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.8 Teori Warna...20

BAB III. DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN...22

3.1 Tren Forecasting(2016-2017) : “Resistance”...22

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

(6)
(7)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metode Perancangan...5

Gambar 2.1 Warna...12

Gambar 2.2 Warna Wheel...20

Gambar 3.1 Biopop...24

Gambar 3.2 Expresive Vibrant...24

Gambar 3.3 Toon-Lab...25

Gambar 3.4 Toon-Lab...25

Gambar 4.1 Image board...31

Gambar 4.2 Desain Busana 1 Mike...33

Gambar 4.3 Desain Busana 2 Sulley...35

Gambar 4.4 Desain Busana 3 Art...37

Gambar 4.5 Desain Busana 4 Randall...39

Gambar 4.6 Reka bahan sablon motif dan text Mike...41

Gambar 4.7 Reka bahan sablon motif dan text Sulley...42

Gambar 4.8 Reka bahan sablon motif dan text Art...42

Gambar 4.9 Reka bahan sablon motif dan text Randall...43

Gambar 4.10 Reka bahan bordir motif mata dan gigi Mike...43

Gambar 4.11 Reka bahan bordir motif mata dan gigi Sulley...44

Gambar 4.12 Reka bahan bordir motif tangan dan mata Art...44

Gambar 4.13 Reka bahan bordir motif mata dan gigi Randall...44

Gambar 4.14 Aksesoris dibagian sepatu...45

(8)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Mind Map...48

Lampiran B Rincian Ukuran Model...49

Lampiran C Pola...50

Lampiran D Rincian Harga...58

Lampiran E Photoshoot... ....60

Lampiran F Material...65

Lampiran G Reka Bahan Tekstil...66

Lampiran H Proses pembuatan...70

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern ini, kerap kali terjadi kebiasaan dan perubahan budaya

yang membentuk pribadi itu sendiri, sehingga mempengaruhi keadaan sekitar, karena

isu global dan teknologi yang semakin canggih sehingga kehilangan fungsi manusia

itu sendiri. Maka dari itu banyak pengamat yang menghasilkan perubahan budaya,

kebutuhan dan prioritas manusia sehingga menghasilkan inovasi-inovasi yang selalu

baru tiap tahunnya yang berdampak juga pada dunia mode dan busana.

Penulis mengambil rancangan desain dari buku tren Indonesia pada tahun

2016-2017 adalah “Resistance”. “Resistance” dapat diartikan penolakan, atau

kemampuan untuk mempertahankan diri. “Resistance” terbagi menjadi empat tema

besar, yaitu Biopop, Humane, Colony, dan Refugium, dimana masing – masing

kembali dibagi menjadi subtema – subtema kecil. Dari antara kesemuanya ini, dipilih

tema Biopop dengan sub tema Toon-Lab. Dimana pada dasarnya di dalam kehidupan

ini manusia membutuhkan suatu penghiburan dari permasalahan yang terjadi

berhubungan dengan teknologi yang semakin berpengaruh dalam kehidupan sehari –

hari. Maka dari itu Biopop adalah sebuah harapan yang memberikan kesan

kegembiraan, tercemin dalam objek yang dibuat dengan dorongan warna-warna dan

bentuk yang cerah, ceria, hidup, bermain, dinamis dan menyenangkan. Ada pun

subtema Toon-Lab yang bermain unsur-unsur grafis dan plastik berwarna cerah

dengan permukaan shiny ataupun matte. Terbentuk dari bentukan abstraksi berkarakter kartun dan eksperimental, sehingga diberi akhiran “lab” diakhir namanya. Warna umum pada Toon-Lab adalah shocking pink, vivid orange, mantis

green, medium sea green, Heliotrope Magenta, Fluorescent Yellow, Bubble gum.

Ciri umum pada Toon-Lab seperti graphical, matte plastic, abstract, character,

cartoon feeling, layers, strip. Inspirasi yang berhubungan dengan Toon-Lab.

Maka dari itu untuk mengaplikasikan trend 2016 “Resistance” dari sub tema

Toon-Lab, desainer memilih inspirasi yaitu film Monster University. Koleksi busana

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Mike, Sulley, Art, dan Randall. Monster University adalah salah satu film yang

dapat ditonton oleh semua umur dan semua gender. Film ini menceritakan tentang

sebuah kampus monster-monster yang berbentuk lucu dan tidak menyeramkan

seperti monster-monster lain biasanya. Mereka disana belajar bagaimana cara

menakuti manusia, seperti halnya monster biasanya. Namun ada beberapa monster

yang tidak berhasil menakut-nakuti anak manusia. Berdasarkan cerita singkat

tersebut, maka dari itu desainer memberi judul I’m Not Afraid.

Hubungan antara Toon-Lab dengan inspirasi penulis adalah sama-sama

menghasilkan bentuk abstraksi kartun dan eksperimental. Berdasarkan hubungan

fashion dengan inspirasi penulis adalah ke duanya sama-sama memiliki karakter,

yang dimaksud adalah di film Monster University menampilkan berbagai macam

monster dengan berbagai macam karakter sesuai bentuk dan perannya. Sama halnya

dengan fashion, fashion dapat menghasilkan karakter pengguna busana tersebut, kata

lain nya adalah kita terkadang dapat melihat karakter seseorang dari gaya berpakaian

mereka masing-masing. Berdasarkan hubungan fashion dengan inspirasi penulis

adalah ke duanya sama-sama memiliki karakter, yang dimaksud adalah di film

Monster University menampilkan berbagai macam monster dengan berbagai macam

karakter sesuai bentuk dan perannya. Sama halnya dengan fashion, fashion dapat

menghasilkan karakter pengguna busana tersebut, kata lain nya adalah kita terkadang

dapat melihat karakter seseorang dari gaya berpakaian mereka masing – masing.

Koleksi busana yang penulis pilih adalah ready-to-wear. Penulis pun memberi

tema fun, cheerful, dan free. Dari Toon-Lab untuk siluet dan motif busana penulis

menyesuaikannya dengan mengambil bentuk unsur grafis dan plastik berwarna cerah

dengan permukaan matte serta bentuk abstraksi berkarakter kartun dan experimental.

Warna yang dikenakan adalah warna-warna cerah sebagai pembawaan kesan

cheerful, free dan fun sesuai warna pada Toon-Lab dan disesuaikan dengan warna

karakter kartun tersebut seperti hitam, ungu, pink, hijau, tosca.

Daya tarik dari busana ini adalah motif kartun yang sudah diolah agar tidak

serupa dengan bentuk monsternya namun tetap terlihat sama dengan karakter

monster tersebut di busana tersebut. Reka bahan yang akan penulis aplikasikan pada

busana adalah bordir dan sablon. Target market ditujukan untuk masyarakat

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha tampil fun, cheerful, free,dan eksentrik. Busana dapat dipakai saat acara – acara

tertentu atau untuk dikenakan oleh orang yang bekerja di bidang entertaiment, acara

fashion week, dan pemotretan. Melalui pemilihan judul dan tema, desainer berharap

konsumen tetap nyaman dan terlihat fun sekalipun berkonsep monster.

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terdapat dalam perancangan terdiri dari :

1. Bagaimana mengaplikasikan karakter monster pada desain pakaian yang

serupa dengan bentuk monster menjadi koleksi busana yang edgy dan tetap

nyaman dikenakan.

2. Bagaimana membuat desain pakaian dengan karakter monster agar tidak

menjadi kostum dan tidak kekanakan namun tetap menjadi desain busana

ready–to–wear yang cocok untuk dewasa.

3. Pemilihan bahan dan reka bahan yang sesuai dengan tema desain.

1.3Batasan Perancangan

Dalam proses perancangan terdapat ruang lingkup masalah yang dibatasi, yaitu

sebagai berikut :

1. Pengaplikasian karakter monster dalam perancangan koleksi busana dengan

cara mengambil bentuk dan warna dari karakter monster tersebut.

2. Untuk perancangan desain, desainer tidak dapat langsung mengaplikasikan

bentuk monster, namun harus mengolahnya sehingga bentuk dan warna pada

material seperti bahan kulit sintetis yang unik namun tetap nyaman dikenakan

dan sesuai dengan karakter desain.

3. Dalam pemilihan warna pada desain harus hati–hati dan tidak dapat

berlebihan saat mengaplikasikannya, seperti warna hitam, putih, ungu, pink,

tosca dan hijau.

4. Target market yang ditujukan yaitu perempuan menengah ke atas dari usia

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.4Tujuan perancangan

Tujuan pembuatan desain koleksi ready-to-wear terhadap konsumen adalah :

1. Memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin tampil mengenakan busana yang

unik di Indonesia.

2. Membuat koleksi subtema dari tren “Resistance” 2016 – 2017 yaitu Biopop –

Toon-Lab lalu mengaplikasikannya terhadap desain dengan karakteristik

sendiri seperti pemilihan bahan pada desain.

1.5Metode Perancangan

Keseluruhan proses perancangan tugas akhir terdiri dari tiga tahap metode

perancangan yaitu tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga tahap

(13)
(14)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini akan menjelaskan isi dari awal sampai akhir dari

bagian isi ini.

BAB 1 – Pendahuluan

Menjelaskan kepada pembaca tentang latar belakang penulis dalam menentukan tema perancangan koleksi busana “karakter Monster University” , identifikasi

dan batasan masalah yang ditemukan dalam perancangan konsep, serta tujuan

dirancangnya koleksi tersebut.

BAB 2 – Kerangka Teori

Memberikan penjelasan mengenai teori – teori yang berkaitan dan digunakan dalam proses perancangan koleksi “Karakter Monster University”.

BAB 3 – Deskripsi Objek Studi

Berisi penjelasan lebih lanjut mengenai hal – hal yang berkaitan atau

diimplementasikan ke dalam proses perancangan dan penciptaan konsep koleksi busana “Karakter Monster University”.

BAB 4 – Konsep Perancangan

Memberikan penjelasan yang mendetail tentang konsep desain busana dan proses produksi dari koleksi “Karakter Monster University” yang disusun sebagai perancangan detail proyek tugas akhir.

BAB 5 – Penutup

Berisi ulasan singkat sebagai akhir dari penjelasan konsep, serta kesimpulan dan

(15)

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan berakhirnya pembuatan keempat busana dalam satu koleksi tugas akhir

“I’m not afraid’ ini dapat disimpulkan bahwa tujuan desainer membuat baju dengan kesan cheerful, free, fun, edgy dan eksentrik ini dapat tercapai. Pemilihan unsur

desain seperti siluet dan warna – warni dan motif dapat terwujud sesuai teknik yang

diaplikasikan berupa bordir dan sablon.

Target market ditujukan untuk masyarakat menengah ke atas. Busana dikenakan

untuk wanita berusia 17-24 tahun yang ingin tampil cheerful, free, dan eksentrik.

Busana dapat dipakai saat acara – acara tertentu atau untuk dikenakan oleh orang

yang bekerja di bidang entertaiment, acara fashion week, dan pemotretan. Melalui

pemilihan judul dan tema, penulis berharap konsumen tetap nyaman dan terlihat fun

sekalipun berkonsep monster.

5.2 Saran

Berdasarkan proses pembuatan busana koleksi “I’m Not Afraid” maka terdapat

beberapa saran yang diberikan desainer guna memperbaiki perancangan busana

dalam hal motif, warna, dan pengaplikasian teknik reka bahan pada busana. Dalam

hal ini rentan untuk memilih bahan dan warna–warni yang cocok dan penghindaran

desain dari plagiatisme. Maka dari itu dibutuhkan pendalaman pengenalan tiap

(16)

48 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

http://f-magz.co.id/2011/12/definisi-fashion.html (teori desain,2015)

http://goklatenjualan.co.id/2015/02/definisi-trend-atau-pengertian-trends.html

(teori trend,2015)

http://okrek.co.id/2010/07/pengertian-busana-dan-macam-macamnya_22.html (teori

busana)

http://kesatrianvisart.co.id/2009/07/antara-gaya-dan-aliran.html (teori style,2015)

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum

Soekarno, 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum

Gambar

Tabel 3.1 Karakter film animasi 3D Monster University............................................28
Gambar 1.1Sumber

Referensi

Dokumen terkait

Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak bergantung pada jumlah maupun ukuran zat. Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat

Jika dilihat dari tema yang diteliti maka penelitian yang hendak dilakukan ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marni Serepinah (2014) dan Citra

This study aims to investigate Lab senior high school students’ perceptions toward the advantages and disadvantages of teacher feedback in their writing activities.. The

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai intrinsik saham, menilai apakah saham tersebut overvalude atau undervalued jika dibandingkan dengan nilai

21 diungkapkan bahwa 1) pembuatan keputusan moral internal auditor dipengaruhi oleh nilai personal dan variabel-variabel lingkungan (pengaruh langsung dan tidak langsung),

Menurut J.D Culcasi dkk [11], penambahan titanium (Ti) pada bak logam seng cair akan menyebabkan Ti akan berfungsi sebagai katalis pada reaksi antara Fe-Al, yang diikuti

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh upah minimum, angkatan kerja dan pertumbuhan

Apabila asuhan yang berpusat pada keluarga dapat diterapkan dengan baik khususnya dalam perawatan anak dengan pneumonia, maka keterbatasan tenaga perawat bukan