• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Operasional dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Karyawan Bagian Fronliner: Studi Kasus pada Bank BJB KCP Gedung Sate.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Operasional dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Karyawan Bagian Fronliner: Studi Kasus pada Bank BJB KCP Gedung Sate."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini menjelaskan tentang Peranan Auditor Operasional Dalam Meningkatkan

Kualitas Pelayanan Karyawan Bagian Frontliner: Studi Kasus Pada Bank BJB Kantor

Cabang Pembantu Gedung Sate. Pelaksanaan auditor operasional ditinjau dari dua

dimensi yaitu independensi dan kompetensi audit. Sementara itu, untuk kualitas

pelayanan karyawan bagian frontliner ditinjau dari lima dimensi, yaitu: tangible,

empathy, responsiveness, reliability, dan assurance. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer yang

bersifat kualitatif dan data sekunder. Data diperoleh dengan cara menyebar kuisioner,

data yang diperoleh diuji validitas dan reliabilitas, lalu data diolah dan dianalisis

menggunakan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan karyawan bagian

frontliner pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate.

(2)

ABSTRACT

This study describes the Auditor Role In Improving Quality Operations Employee

Services of Frontliner Section: A Study Case In BJB Bank Branch Office Gedung Sate.

Implementation of operational auditor are reviewed in two dimensions: independence

and competence of the audit. Meanwhile, for the employees of the frontliners service

quality can be reviewed in five dimensions: tangible, empathy, responsiveness,

reliability, and assurance. The method used in this research is descriptive method. The

data used is qualitative primary data and secondary data. Data was obtained by

questionnaire spread, and the obtained data was tested for validity and reliability, and

it were processed and analyzed using simple linear regression analysis. Based on these

results, there is a positive and significant effect on the frontliner service quality of

employees in the BJB Bank Branch Office Gedung Sate.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

SURATPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5Batasan Penelitian... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Auditing ... 7

2.1.2 Audit Operasional ... 10

2.1.3 Bank ... 24

2.1.4 Pelayanan ... 25

2.2Kerangka Pemikiran ... 35

2.3Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.2Jenis Penelitian ... 38

3.3Operasionalisasi Variabel ... 39

3.4Populasi dan Sampel ... 43

(4)

3.4.2 Sampel ... 44

3.5Teknik Sampling... 45

3.5.1 Sumber Data ... 46

3.6Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.7Pengujian Instrumen Penelitian ... 48

3.7.1 Uji Validitas ... 48

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 51

3.8Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 52

3.8.1 Merubah data dari Skala Ordinal menjadi Skala Interval... 52

3.8.2 Merubah data dari Skala Ordinal menjadi Skala Interval... 53

3.8.3 Analisis Deskriptif ... 54

3.8.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

4.1.2 Struktur Organisasi ... 59

4.1.3 Profil Umum Responden ... 63

4.1.4 Analisis Deskriptif ... 65

4.2Pembahasan 4.2.1 Peranan Audit

Operasional

Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Karyawan Bagian Frontliner: Studi Kasus Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate. ... 92

4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 92

4.2.3 Analisis Korelasi Sederhana ... 94

4.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 95

4.2.5 Uji Hipotesis Penelitian ... 96

4.2.5 Uji Hipotesis Simultan ... 96

4.2.6 Uji Hipotesis Parsial ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1 Kesimpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

... 37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate

... 60

Gambar 4.2 Garis Kontinum Auditor Operasional

... 73
(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Matriks Penelitian Audit Operasional

... 33

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel

... 41

Tabel 3.2 Tabel Jumlah Populasi

... 44

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Auditor Operasional (X)

... 49

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (Y)

... 50

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

... 53

Tabel 3.6 Alternatif Jawaban Dengan Skala Likert

... 55

Tabel 3.7 Kategori skala

... 56

Tabel 4.1 Karakteristik Nasabah Bank BJB KCP Gedung Sate Berdasarkan Jenis Kelamin

... 64

Tabel 4.2 Karakteristik Nasabah Bank BJB KCP Gedung Sate Berdasarkan Usia

... 64

Tabel 4.3 Karakteristik Nasabah Bank BJB KCP Gedung Sate Berdasarkan Tingkat Pendidikan

... 65

Tabel 4.4 Karakteristik Nasabah Bank BJB KCP Gedung Sate Berdasarkan Pekerjaan

... 65

Tabel 4.5 Tanggung Jawab Auditor Operasional

... 68

Tabel 4.6 Objektifitas Audit Operasional

... 68

Tabel 4.7 Kecakapan Teknis dan Latar Belakang Pelaksanaan Audit

... 69

Tabel 4.8 Auditor memiliki pengetahuan dan kecakapan ilmu dalam melaksanakan tanggung

jawab audit

... 70

Tabel 4.9 Audit Internal Mampu Memberikan Kepastian Bahwa Pelaksanaan Audit Internal

Diawasi Sebagaimana Mestinya

... 71

Tabel. 4.10 Rekapitulasi Jawaban Mengenai Audit Operasional

... 72

Tabel 4.11 Fasilitas Fisik Memadai Untuk Membantu Nasabah

... 75

Tabel 4.12 Peralatan Yang Disediakan Untuk Pelayanan Sangat Baik

... 76

Tabel 4.13 Teller Melayani Nasabah Sangat Rapi Dalam Memberikan Pelayanan

... 76

Tabel 4.14 Materi Tertulis Yang Digunakan Sangat Lengkap

... 77

Tabel 4.15 Teller Mampu Menjalin Relasi Dengan Pelanggan

... 78

Tabel 4.16 Komunikasi Yang Dilakukan Teller Dilakukan Dengan Baik

... 79

Tabel 4.17 Teller Mampu Memberikan Perhatian Pribadi Terhadap Nasabahnya

... 79

Tabel 4.18 Teller Memahami Kebutuhan Pelanggan Secara Personal

... 80
(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.20 Teller Bersedia Untuk Membantu Pelanggan

... 81

Tabel 4.21 Pelayanan Dari Pihak Teller Dilakukan Dengan Cepat

... 82

Tabel 4.22 Pelayanan Dari Pihak Teller Dilakukan Secara Tepat

... 83

Tabel 4.23 Mampu Memberikan Layanan Yang Dijanjikan

... 83

Tabel 4.24 Mampu Memberikan Layanan Yang Dijanjikan Dengan Akurat

... 84

Tabel 4.25 Mampu Memberikan Layanan Yang Dapat Diandalkan

... 85

Tabel 4.26 Teller Memiliki Pengatahuan Akan Produk

... 85

Tabel 4.27 Teller Memiliki Kompetensi Yang Sesuai Dengan Yang Dibutuhkan

... 86

Tabel 4.28 Teller Sopan Dalam Melayani Nasabah

... 87

Tabel 4.29 Teller Dapat Dipercaya Saat Melayani Nasabah

... 87

Tabel 4.30 Teller Mampu Meyakinkan Nasabah Akan Kemampuannya Menangani Masalah

Nasabah

... 88

Tabel. 4.31 Rekapitulasi Jawaban Mengenai Kualitas Pelayanan

... 89

Tabel. 4.32 Hasil Statistik Regresi Linier Sederhana

... 93

Tabel. 4.33 Interpretasi Koefisien Korelasi Sederhana

... 94

Tabel 4.34 Interpretasi Koefisien Korelasi

... 94

Tabel. 4.35 Interpretasi Koefisien Korelasi Sederhana

... 95

Tabel 4.36 Hasil Uji-F

... 97
(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner...106

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran

perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan

berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional dan regional. Dengan

demikian, pelaku ekonomi yang mebutuhkan dana untuk menunjang kegiatannya dapat

terpenuhi dan kemudian roda perekonomian bergerak.

Bank sebagai salah satu sektor jasa layanan keuangan, kinerjanya akan sangat

bergantung pada baik atau buruknya layanan secara keseluruhan kepada para

nasabahnya. Makin baik layanan dari suatu bank, maka akan semakin relatif lebih

mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabah untuk menyimpan dana atau

mengajukan pinjaman pada bank tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa persaingan

didasarkan pada peningkatan kualitas dari suatu produk perbankan dan terwujudnya

loyalitas nasabah sebagai syarat utama, baik itu nasabah pinjaman maupun nasabah

simpanan.

Salah satu kelompok bank yang turut berperan dalam menggerakkan

(10)

P E N D A H U L U A N

| 2

No. 13 tahun 1962 tentang asas-asas ketentuan Bank Pembangunan Daerah, bekerja

sebagai pengembangan perekonomian daerah dan menggerakan pembangunan ekonomi

daerah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta menyediakan pembiayaan

keuangan pembangunan di daerah, menghimpun dana serta melaksanakan dan

menyimpan kas daerah (pemegang/penyimpanan kas daerah) selain menjalankan

kegiatan bisnis perbankan.

Bank BJB merupakan bank umum milik pemerintahan daerah Propinsi Jawa Barat

dan Banten. Saat ini manejemen Bank BJB sangat konsen terhadap layanan yang

diwujudkan dengan Corporate Values yaitu Go Spirit. Go Spirit adalah nilai yang

mencerminkan perusahaan Bank BJB. Bank BJB menetapkan nilai perusahaan Service

Excelence berada dalam urutan pertama. Dengan menetapkan Service Exelence sebagai

salah satu cara untuk menarik nasabah tersebut manajemen Bank BJB mengharapkan

nilai tersebut mampu meningkatkan kepuasan nasabah dalam berhubungan dengan bank,

sehingga apabila nasabah merasa puas tidak dapat dipungkiri bahwa nasabah tersebut

dapat merekomendasikan tersebut kepada keluarga maupun relasi-relasinya.

Mengingat pentingnya menjaga kualitas pelayanan bank terhadap nasabahnya,

maka bank harus selalu mampu menilai sejauh mana kualitas pelayanan yang mereka

berikan agar mendapat tingkat kepuasan nasabah atas hasil dari pelayanan yang telah

diberikan. Dalam pelayanan yang diberikan pada nasabah, pelayanan dari teller sebuah

bank merupakan bagian yang sangat berpengaruh terhadap keseluruhan, karena hampir

sebagian besar nasabah perbankan yang mendatangi banking hall bertujuan untuk

(11)

P E N D A H U L U A N

| 3

Universitas Kristen Maranatha

tabungan, penarikan cek dan bilyet giro, transfer, kliring, pembayaran-pembayaran

tagihan, dan lain-lain. Oleh karena itulah, peranan teller sangat penting terhadap reputasi

pelayanan sebuah bank, sehubungan dengan sebagian besar nasabah mengunjungi

counter teller untuk bertransaksi, maka diperlukan adanya audit operasional bank

terhadap kegiatan tersebut sebelum dilakukannya penilaian dari pihak eksternal.

Audit operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi

bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya

dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit operasional menyangkut serangkaian langkah

atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisasi. Aspek ini meliputi perencanaan

yang baik, serta perolehan dan evaluasi bukti secara objektif yang berkaitan dengan

aktivitas yang diaudit. Evaluasi atas operasi ini harus didasarkan pada beberapa kriteria

yang ditetapkan dan disepakati. Dalam audit operasional, kriteria seringkali dinyatakan

dalam bentuk standar kinerja yang ditetapkan oleh manajemen (Boynton, Johnson, Kell

2003).

Dari fenomena diatas, maka penulis melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

operasional audit hubungannya dalam kualitas pelayanan, maka penulis memilih judul :

“PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PELAYANAN KARYAWAN BAGIAN FRONTLINER (STUDI KASUS PADA

BANK BJB KCP GEDUNG SATE BANDUNG) “

(12)

P E N D A H U L U A N

| 4

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1.

Bagaimana pelaksanaan audit operasional terhadap kualitas pelayanan yang

dijalankan Bank BJB KCP Gedung Sate?

2.

Bagaimana pelaksanaan pelayanan bagian frontliner yang dijalankan Bank BJB

KCP Gedung Sate?

3.

Apakah peranan audit operasional dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Bank BJB KCP Gedung Sate telah memadai?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.

Untuk memperoleh gambaran mengenai seberapa baik penerapan audit

operasional dalam hal kualitas pelayanan Bank BJB KCP Gedung Sate

2.

Untuk mengetahui peranan audit operasional dalam meningkatkan kualitas

pelayanan Bank BJB KCP Gedung Sate

3.

Untuk mengetahui apakah pelayanan Bank BJB KCP Gedung Sate sudah sesuai

dengan standar audit operasional

1.4 Kegunaan Penelitian

1.

Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan

memberikan gambaran tentang pentingnya audit operasional dalam menganalisis

dan mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efektivitas

(13)

P E N D A H U L U A N

| 5

Universitas Kristen Maranatha

2.

Bagi penulis sendiri, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

tentang audit operasional, khususnya dalam aktivitas pelayanan bank.

3.

Bagi akademisi, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

referensi serta dapat menambah pengetahuan, menjadi sumber informasi dan bahan

perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan penelitian terhadap peranan audit

operasional dalam meningkatkan kualitas pelayanan frontliner khusus bagian teller. Jadi,

tinjauan terhadap audit operasional dibatasi pada pelaksanaan pemeriksaan atas

pelayanan teller Bank BJB KCP Gedung Sate dalam meningkatkan kualitas pelayanan

kepada nasabah.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I adalah pendahuluan, terdiri atas enam bagian, yaitu latar belakang,

identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan

penelitian dan sistematika penulisan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang

dilakukannya penelitian, masalah yang diangkat, tujuan dilakukannya penelitian

berdasarkan permasalahan yang dihadapi, serta manfaat penelitian bagi berbagai pihak.

BAB II adalah kajian pustaka, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis.

(14)

P E N D A H U L U A N

| 6

pelayanan. Dalam bab ini juga diuraikan secara ringkas mengenai penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan audit operasional.

BAB III adalah metodologi penelitian yang berisikan tentang objek penelitian,

metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Pada bagian ini menjelaskan

tentang gambaran umum perusahaan, audit operasional yang dijalankan serta

perbandingan dengan teori yang ada.

BAB V adalah kesimpulan dan saran. Bab ini berisikan kesimpulan, keterbatasan

(15)

101

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan audit

operasional dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap karyawan bagian

frontliner studi kasus pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.

Pelaksanaan auditor operasional pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu

Gedung Sate dalam penelitian ini menunjukan hasil yang baik, yaitu dengan

total skor 4,124 yang berada pada interval 3,40 dan 4,21.

Hal ini didukung

dengan sebagaian besar responden menilai bahwa audit operasional bersikap

objektif dan menjamin tersedianya auditor internal yang memiliki kecakapan

teknis dan latar belakang pendidikan yang sesuai dalam melaksanakan audit.

2.

Auditor operasional diharapkan mampu memberikan kepastian bahwa

pelaksanaan audit internal akan diawasi dengan baik, serta diharapkan pada

audit internal Bank BJB diharapkan mampu memiliki kecakapan teknis dan

latar belakang pendidikan yang sesuai dalam melaksanakan audit agar audit

operasional dapat melakukan audit secara objektif.

3.

Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate khususnya bagian frontliner

(16)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N

| 102

penting teller yang setiap hari pekerjaannya perlu kecakapan ilmu dan

konsentrasi karena perannya terjun langsung bertemu dengan nasabah, selain

itu perlu diperhatikanselain kualitas pelayanan Bank BJB perlu meningkatkan

masalah kepercayaan pada nasabah. Hasil olah data menunjukkan skor

terendah berada pada indikator teller dapat dipercaya melayani nasabah.

Nasabah Bank BJB menginginkan selain kualitas pelayanan yang baik Bank

BJB juga dapat meyakinkan bahwa karyawan Bank BJB khususnya bagian

teller dapat menanamkan kepercayaan pada nasabahnya sehingga nasabah

dapat selalu loyal kepada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate.

5.2 Saran

Saran yang ingin disampaikan penulis dengan harapan dapat dijadikan bahan

masukan dan pertimbangan bagi Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Gedung Sate

yaitu:

1. Bank BJB disarankan untuk melakukan pemantauan sehubungan dengan

rekomendasi yang Bank BJB sampaikan pada manajemen atau istilah dalam

Bank BJB dengan KIC (Kontrol Internal Cabang) atau yang sering disebut

dengan supervisor operasional untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan

yang ada pada kantor pusat dan cabang Bank BJB, khususnya yang telah

diteliti oleh peneliti yaitu kantor cabang pembantu Gedung Sate.

2. Bank BJB hendaknya mengadakan pelatihan dan pendidikan profesional

(17)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N

| 103

Universitas Kristen Maranatha

tersebut guna mendapatkan prilaku auditor yang objektif untuk melaksanakan

audit.

3. Perihal kualitas pelayanan, diharapkan auditor operasional dapat memberikan

rekomendasi kepada setiap supervisor operasional tiap bank untuk memantau

teller dalam hal meyakinkan nasabah akan kemampuan teller dalam

memberikan pelayanan pada nasabah.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Antasari, Voni. (2011). Peranan Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas

Kegiatan Pengkreditan Pada Bank Nagari Cabang Utama Padang. Skripsi

Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Andalas, Padang (tidak

dipublikasikan).

Arens,A Alvin, James K. Loebbecke (2003). Auditing. Jakarta:Salemba Empat.

Arens, A Alvin, Randy Elder, Mark Besley (2006). Audit dan Pelayanan Keamanan,

Jakarta : Indeks.

(2008). Auditing dan Jasa Assurance, Jakarta : Salemba Empat.

(2010). Auditing and Assurance, Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Bangun, D. E. (2013). Peranan Audit Operasional Dalam Menjungjung Efektivitas

Pelayanan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, hal 10-20.

Bayangkara, IBK (2008). Audit Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Boynton, C William, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell (2003). Modern Auditing,

Jakarta:Erlangga.

Divianto (2011). Peranan Audit Operasional Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan

Rawat Inap di Rumah Sakit Bunda Palembang. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

hal 14-25.

Riduan dan Sunarto. H. (2007), Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sawyer, Lawrence, Dittenhofer, Mortimer A., Scheiner, James H. (2009). Sawyer’s

Internal Auditing. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono.( 2009). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keduabelas 2008. Bandung:

Alfabeta.

(19)

105

Universitas Kristen Maranatha

Tunggal, Widjaja Amin (2008). Audit Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah : Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang

Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan responden secara signifikan berhubungan dengan tingkat kecemasan penderita hipertensi dengan

(1) Apabila terjadi pemberhentian sekretaris jurusan sebelum masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan

Dengan menggunakan metode bermain peran (role play) dengan tema “Daily Conversation at School” disertai dengan terjemahannya dan juga materi percakapan mengenai Tata Boga

Oleh karena itu, penjelasan di atas mengenai kesetaraan gender bagi anak usia dini, sekaligus memberikan sebuah informasi baru melalui tulisan ini bahwa penulis hanya

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Puncak di Provinsi Papua, dan

Menurut Muslim, (2010:104) ada empat fungsi dari KKKS ini yaitu; (1) KKKS merupakan sebuah wadah untuk memecahkan malasah yang belum terpecahkan oleh guru pada pertemuan KKG, (2)

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 19l2OO4 -yang berfungsi untuk mengisi kekosongan hukum mengenai kemitraan di kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam yang