PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : PEMUTERAN
KECAMATAN : GEROKGAK
KABUPATEN : BULELENG
NAMA MAHASISWA : ANGGIE EZRA JULIANDA HUTAPEA
NIM : 1308405048
FAK/PS : MIPA/MATEMATIKA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT ( LPPM )
UNIVERSITAS UDAYANA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunia-Nya kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 yang berlokasi di Desa Pemuteran
Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan masyarakat serta pendampingan keluarga
kurang mampu di Desa Pemuteran. Mahasiswa KKN PPM mendampingi serta membantu
keluarga miskin/pra-Keluarga Sejahtera dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya.
Penyusunan laporan kegiatan Keluarga Dampingan ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drh. I Made Merdana, MP, selaku dosen pembimbing lapangan yang telah
memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga
dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Gede Mudita, selaku Kepala Desa Pemuteran yang membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program
di KK Dampingan.
3. Bapak Kadek Agus Ardana, selaku kepala Keluarga KK Dampingan di Dusun
Pangumbahan yang telah bekerjasama dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat
berjalan lancar.
4. Teman-teman KKN PPM di Desa Pemuteran yang memberikan semangat dan
saran dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Semoga laporan pendampingan
keluarga ini dapat bermanfaat bagi segala pihak yang terlibat dalam program ini, sehingga
mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Pemuteran, 27 Agustus 2016
ii
DAFTAR ISI LAPORAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 1
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 4
2.2 Masalah Prioritas ... 4
2.2.1 Masalah Ekonomi ... 4
2.2.2 Kebersihan Lingkungan ... 5
2.2.3 Masalah Kesehatan ... 5
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 6
3.1.1 Solusi Masalah Ekonomi ... 6
3.1.2 Solusi Masalah Kebersihan Lingkungan ... 7
3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan ... 7
3.1.4 Pemberian Alat-alat tulis ... 7
3.2 Jadwal Kegiatan ... 7
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 11
4.1 Pelaksanaan ... 11
4.2 Hasil ... 11
4.3 Kendala ... 11
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 12
5.2 Rekomendasi ... 12
LAMPIRAN
1 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas
Udayana. PPK merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
yang menjadi peserta KKN - PPM (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat). Setiap satu mahasiswa harus mendampingi satu keluarga yang termasuk ke
dalam daftar keluarga Rumah Tangga Miskin. Jumlah jam kerja efektif masing-masing
mahasiswa untuk kegiatan PPK ini adalah 90 jam.
Desa Pemuteran yang saat ini masih menjadi desa rintisan atau dengan kata lain
KKN-PPM saat ini menjadi KKN pertama dari Universitas Udayana pada periode tahun 2016 telah
menetapkan beberapa kepala keluarga dari berbagai dusun atau banjar yang keadaannya
paling memenuhi syarat untuk program pendampingan keluarga. Dengan jumlah mahasiswa
peserta KKN yang mencapai 16 orang maka setiap keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin)
yang terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa yang berasal dari jurusan yang
berbeda sehingga mampu mengobservasi masalah dari keluarga itu sendiri dengan sudut
pandang yang berbeda.
Profil keluarga dampingan yang termasuk dalam golongan RTM (Rumah Tangga
Miskin) yaitu salah satunya Bapak Kadek Agus Ardana yang bertempat tinggal di lingkungan
dusun Pangumbahan , Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Luas
bidang tanah tempat tinggal keluarga Bapak Kadek Agus Ardana kira – kira 4 are, dimana tanah tersebut bukan milik Bapak Kadek Agus Ardana sendiri melainkan tanah pemerintah.
Beliau memiliki 3 merajan (tempat suci) dan beliau memiliki masing-masing 1 kamar mandi
beserta 1 dapur. Rumah keluarga Bapak Kadek Agus Ardana beratapkan seng, memiliki 2
buah jendela dan 2 buah pintu dan berlantai semen. Beliau berumur 36 tahun tinggal bersama
istrinya yakni Ibu Kadek Susianti yang berumur 33 tahun dan mempunyai dua putra yang
bernama Kadek Ranggarasta Wisesa yang masih berumur 13 tahun yang masih duduk
dibangku kelas 1 SMP di SMPN 1 Gerokgak. Dan yang bungsu bernama Komang Lanang
2
Berikut adalah data lengkap anggota keluarga Bapak Kadek Agus Ardana:
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan
1 Kadek Agus
Ardana
Menikah 36 SLTP Kerambah
2 Ni Kadek
Susianti
Menikah 33 SLTA Peternak dan
Petani
3 Kadek
Ranggarasta
Wisesa
Blm
menikah
13 SMP Pelajar
4 Komang Lanang
Arthawiguna
Blm
menikah
4 Belum
Sekolah
Tidak Bekerja
Keluarga ini hidup seadanya dengan pekerjaan Bapak Kadek Agus Ardana sebagai
pekerja kerambah yaitu mencari kerang dilaut dan istrinya yang hanya bekerja sebagai petani
sekaligus peternak.
Sebagai keluarga yang termasuk dalam RTM (Rumah Tangga Miskin) banyak
permasalahan yang dialami terutama dalam hal perekonomian keluarga.Meski demikian
Bapak Kadek Agus Ardana mampu mengolah perekonomiannya sebaik mungkin dan
memenuhi kebutuhan keluarga. Karakteristik keluarga ini juga dapat dilihat jelas dari kondisi
rumah yang kurang baik.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Perekonomian pada keluarga Bapak Kadek Agus Ardana tergolong keluarga
ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding dengan
pengeluaran setiap bulannya.
Pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Kadek Agus Ardana hanya berasal dari
penghasilannya sebagai pekerja kerambah (pencari kerang dilaut). Bapak Kadek Agus
Ardana yang berprofesi sebagai pekerja kerambah penghasilannya berkisar Rp 50.000,00/hari
atau sekitar Rp.1.500.000,00/bulan sedangkan untuk Ibu Kadek Susianti hanya bergantung
dengan hewan ternak yang dipeliharanya. Hewan ternaknya pun bukan milik Ibu Kadek
Susianti sendiri melainkan punya orang yang dititipin ke Ibu Kadek Susianti dengan sistem
3
memanfaatkan waktu istirahatnya untuk menangkap ikan dilaut yang nantinya akan dijual
keliling disekitara dusun. Semua penghasilan yang didapat nantinya digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan pribadi , kebutuhan dapur dan juga untuk biaya
sekolah anaknya.
1.2.2Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan Sehari – Hari
Setiap harinya diperkirakan keluarga ini menghabiskan dana sejumlah Rp 70.000,00
untuk semua keperluan rumah tangga termasuk biaya pendidikan untuk anak pertamanya,
sehingga diperkirakan total pengeluaran dalam satu bulan diperlukan biaya sejumlah Rp
2.100.000,00 untuk kebutuhan sehari – hari. Dan tidak ada sistem yang jelas dalam mengorganisir keuangannya.
b. Pendidikan
Keluarga Bapak Kadek Agus Ardana tidak memiliki alokasi khusus untuk
pendidikan.Untuk biaya pendidikan anak, beliau juga tidak memperoleh KPS (Kartu
Penunjang Sosial) dari pemerintah setempat. Dan untuk pengeluarannya sekitar Rp.250.000
sampai 300.000 per bulan.
c. Kesehatan
Kesehatan juga menjadi salah satu masalah bagi keluarga Bapak Kadek Agus Ardana
karena beliau dan keluarga tidak mendapatkan program kesehatan apapun seperti Jamkesmas
ataupun KIS (Kartu Indonesia Sehat). Dan karena masalah biaya, beliau dan keluarga juga
tidak bisa mengurus program BPJS.
d. Sosial dan Kehidupan Bermasyarakat
Dari segi sosial Bapak Kadek Agus Ardana mengakui bahwa cukup banyak dana harus
diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada umumnya, memang
diperlukan alokasi dana untuk upacara adat maupun acara adat lainnya. Dan juga adanya
4 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan dan pendekatan secara kekeluargaan yang dilakukan ke keluarga
Bapak Kadek Agus Ardana disimpulkan bahwa masalah utama dari keluarga ini adalah
masalah ekonomi.Hal ini disebabkan karena Bapak Kadek Agus Ardana mengalami PHK
dari pekerjaan awal dan menganggur selama 2 tahun, sehingga penghasilan yang diperoleh
setiap bulannya juga tidak tetap.
2.2Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan permasalahan-permasalahan keluarga
yang terjadi dengan Bapak Kadek Agus Ardana beserta istri, Ibu Ni Kadek Susianti,
ditemukan masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga tersebut.
Masalah prioritas yang dimaksud adalah masalah utama yang difokuskan pemecahannya
dan dicarikan solusi. Dari sekian banyak permasalahan yang diteliti, masalah prioritas yang
dapat digali dari keluarga Bapak Kadek Agus Ardana adalah masalah ekonomi, kebersihan,
kesehatan.
2.2.1 Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi ini disebabkan karena minimnya penghasilan keluarga yang
dihasilkan, sedangkan pengeluaran kebutuhan sehari-hari keluarga lebih besar daripada
pendapatan yang diperoleh setiap bulannya. Pekerjaan anggota keluarga yang tidak tetap
menyebabkan penghasilan yang diperoleh juga menjadi tidak menentu, sedangkan kebutuhan
sehari-hari keluarga ini tetap berjalan dan harus dipenuhi. Istri dari Bapak Kadek Agus
Ardana yaitu Ibu Kadek Susianti sebenarnya dulu sempat berjualan dirumah untuk
menambah pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari dan hasil dari berjualanpun lumayan untuk memnuhi kebutuhan keluarga namun karena mindset orang sekitar masih “kolot”, sehingga menimbulkan rasa iri yang menyebabkan keluarga Bapak Agus terkena “guna -guna” atau “ilmu hitam”. Dengan keadaan yang tidak memungkinkan seperti itu, Ibu Kadek Susianti berhenti untuk sementara berjualan dan lebih memilih beternak dan bertani. Adanya
permasalahan ekonomi ini menyebabkan timbulnya permasalahan-permasalahan lainnya,
5 2.2.2 Kebersihan Lingkungan
Adanya masalah kebersihan lingkungan dalam keluarga Bapak Kadek Agus adalah
tentang kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di
sekitar rumah yaitu kamar mandi yang tidak layak dan rumah yang dekat dengan kandang
babi dan sapi. Masalah kebersihan lingkungan sebenarnya juga dipengaruhi oleh faktor
bangunan Rumah yang Tidak Layak Huni atau (RTLH). Banyak usaha yang telah dilakukan
oleh keluarga Bapak Kadek Agus seperti Pengajuan Permohonan Bedah Rumah ke
pemerintahan setempat, namun terhambat karena tanah yang beliau bukan tanah milik pribadi
melainkan milik pemerintah. Sehingga, keluarga Bapak Kadek Agus harus menelan
kekecewaan karena beliau tidak pernah mendapatkan bantuan bedah rumah tersebut
walaupun keadaan rumahnya termasuk dalam kelompok RLTH (Rumah Tidak Layak Huni).
2.2.3 Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang dialami keluarga ini tidaklah kompleks. Seperti kebanyakan
warga desa umumnya kesadaran akan pentingnya kesehatan masih rendah. Misalnya saat
bekerja beliau tidak menggunakan alat pengaman dan kondisi rumah yang masih kotor
sehingga dapat mengganggu pernafasan.
Sehubungan dengan kesehatan, kesadaran akan kebersihan juga masih kurang, ini
berdampak juga kepada anak bungsu Bapak Kadek Agus yang mengalami gatal-gatal dan
6 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Adapun program yang dilaksanakan untuk menangani permasalahan yang ada di
kelurga Bapak Kadek Agus Ardana adalah sebagai berikut :
3.1.1 Solusi Masalah Ekonomi
Pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Kadek Agus tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, maka dari itu memberikan masukan
dan motivasi mengenai pengeluaran uang sehari-hari dan pentingnya menabung. Program ini
berguna agar keluarga Bapak Kadek Agus dapat mengontrol pengeluaran keuangan sehari-hari
sesuai prioritas kebutuhan yang diperlukan dan menyadari pentingnya menabung untuk
keperluan yang mendadak dan memberikan masukan agar Ibu Kadek Susianti, selaku istri agar
nantinya dapat melanjutkan usaha kecil-kecilan dirumah seperti membuka warung jajanan jika
waktu sudah memungkinkan. Karena sebenarnya, mindset dari keluarga Bapak Kadek Agus
Ardana sudah sangat maju namun karena sifat iri dan masih kuatnya “ilmu hitam” dari warga sekitar , maka demi menjaga keselamatan keluarganya, Ibu Kadek Susianti tidak melanjutkan
usahanya untuk sementara.
Ternak yang dimiliki juga dapat dimanfaatkan. Agar sapi dari Bapak Kadek Agus tetap
sehat dan terbebas dari penyakit, diberikanlah suntik vitamin dan obat cacing agar produktifitas
sapi tetap terjaga. Pemberian suntik vitamin dan obat cacing ini berhubungan dengan salah satu
program dari bidang Peningkatan Produksi yakni mengenai peningkatan kesehatan ternak. Maka
dari itu sasaran yang mungkin bisa diberikan oleh mahasiswa adalah KK dampingan dari
masing-masing anggota kelompok KKN Desa Pemuteran yang kebetulan memiliki hewan ternak
besar. Karena secara kebetulan Bapak Kadek Agus Ardana memiliki hewan ternak besar yakni 1
sapi maka dari itu beliau masuk sasaran dari program ini. Harapan dari program ini adalah untuk
7
3.1.2 Solusi Masalah Kebersihan Lingkungan
Solusi untuk masalah kebersihan lingkungan, saran yang diberikan kepada keluarga Kadek
Agus untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah khususnya area kamar mandi, Selain itu,
diperkenalkan juga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu solusi untuk
memperbaiki tingkat kebersihan keluarga Bapak Kadek Agus Ardana. PHBS ini sangat
diperlukan karena setiap hari pasangan suami istri ini selalu dalam keadaan kotor seusai
beraktivitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kebersihannya adalah dengan memberikan
pengetahuan atau info tentang mencuci tangan yang baik dan benar dengan sabun.
3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan
Solusi yang diberikan untuk masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Kadek Agus yaitu
hanya solusi untuk penyakit gatal-gatal yang diderita oleh Komang Lanang sebagai anak bungsu,
agar dibelikan obat salap yang diperlukan ataupun dibawa ke puskesdes terdekat agar tidak
terjadi infeksi.
3.1.4 Pemberian Alat-alat tulis
Alat-alat tulis diberikan agar membantu anak pertama dari Bapak Kadek Agus Ardana
yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SMP agar lebih memacu semangat belajarnya dan juga
anak kedua yang masih berumur 4 tahun agar diajarkan membaca.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Tanggal Waktu Pelaksanaan JKEM
1. 27 Ju li 2016
10.00-12.00
Konsultasi mengenai
pembagian KK Dampingan di
kantor desa
1x2 jam
= 2 jam
2. 28 Juli 2016 12.00-14.00
Observasi awal KK Dampingan.
Pencarian rumah KK
Dampingan
1x2 jam
= 2 jam
3. 29 Juli 2016 11.00-14.00
Berkenalan dengan keluarga
Bapak Kadek Agus Ardana.
1x3 jam
8 4 30 Juli 2016
07.00-09.00
Penjelasan program KK
Dampingan KKN
1x3 jam
= 3 jam
5. 1 Agustus 2016 16.00-19.00
Berbincang tentang silsilah
keluarga dan profil keluarga
1x3 jam
= 3 jam
6. 2 Agustus 2016 08.00-13.00
Observasi keliling pekarangan
rumah dan memberikan
masukan untuk memanfaatkan
lahan miliknya untuk berkebun
1x5 jam
= 5 jam
7. 4 Agustus 2016 09.00-13.00
Berbincang-bincang mengenai
permasalahan ekonomi
keluarga, termasuk pemasukan
dan pengeluaran keluarga
1x4 jam
= 4 jam
8. 5 Agustus 2016 07.00-10.00
Berbincang-bincang tentang
pentingnya memiliki jaminan
kesehatan dan penyuluhan
dalam penggunaan kartu JKBM.
Berbincang-bincang tentang
penerimaan beras raskin dan
bedah rumah.
1x3 jam
= 3 jam
9. 8 Agustus 2016 12.00– 14.00
Membantu mencari rumput
unuk pakan ternak sapi dan
memandikan sapi
1x2 jam
= 2 jam
10. 9Agustus 2016 12.00-14.00
Membicarakan tentang ternak
babi dan sapi yang dimiliki oleh
Bapak Kadek Agus Ardana.
1x2 jam
= 2 jam
11. 10 Agustus 2016 10.00-14.00
Mencari pakan ternak sapi dan
babi
1x4 jam
9 12. 11 Agustus 2015
16.00-20.00
Membicarakan tentang
kehidupan bersosialisasi di
Desa Pemuteran khususnya
dusun Pangumbahan
1x4 jam
= 4 jam
13. 12 Agustus 2016 14.00-18.00
Menanyakan adat-istiadat dan
biaya untuk rohani dan upacara
1x4 jam
= 4 jam
14. 13 Agustus 2016 15.00-19.00
Berbincang tentang masalah
kesehatan dan permohonan
bantuan bedah rumah yang
pernah diajukanya
1x4 jam
= 4 jam
15. 15 Agustus 2016 15.00-18.00
Ikut serta membersihkan rumah
kediaman Bapak Kadek Agus
Ardana
1x3 jam
= 3 jam
16. 16 Agustus 2016 13.00-16.00
Membantu Ibu Kadek Susianti
menyabit untuk makanan sapi
1x3 jam
= 3 jam
17. 20 Agustus 2016 08.00-12.00
Memberikan motivasi pada
keluarga Bapak Kadek Agus
Ardana mengenai pentingnya
pendidikan
1x4 jam
= 4 jam
18. 21 Agustus 2016 13.00-16.00
Berdiskusi dan memberikan
motivasi untuk membuat usaha
kecil-kecilan dirumah
1x3 jam=
3 jam
19. 22 Agustus 2016 14.00-17.00
Membantu anak dari Bapak
Kadek Agus dalam belajar dan
mengerjakan pekerjaan rumah
(PR)
1x3 jam=
3 jam
20. 23 Agustus 2016 13.00-18.00
Mencari pakan ternak sapi dan
babi, mencari kayu bakar, dan
memberikan pengetahuan
1x5 jam=
10
mengenai pola hidup yang
bersih dan sehat melalui cuci
tangan dengan sabun
21. 24 Agustus 2016 14.00-16.00
Pemberian suntik vitamin dan
obat cacing pada ternak Bapak
Kadek Agus
1x2 jam=
2 jam
22. 26 Agustus 2016 08.00-12.00
Membantu menyabit dan
memberi makan babi dan sapi
1x4 jam=
4 jam
23. 27 Agustus 2016 17.00-20.00
Berterimakasih karena sudah
diterima dengan baik,
berpamitan dan foto bersama
sebagai dokumentasi dan
kenang-kenangan.
1x3 jam=
3 jam
11 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Pelaksanaan program keluarga dampingan ini berlangsung selama 5 minggu, dimana
dimulai dari penerimaan mahasiswa KKN PPM secara resmi hingga akhir periode KKN (23
Juli 2016–29 Agustus 2016). Pembagian keluarga dampingan kepada mahasiswa ditentukan secara acak dan keluarga dampingan yang didapatkan berada di Banjar Pangumbahan, Desa
Pemuteran,Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Kunjungan KK dampingan dilakukan
hampir setiap hari.
Keluarga dampingan yang didampingi di Banjar Pangumbahan bernama Bapak Kadek
Agus Ardana. Bapak Kadek Agus Ardana memiliki pekerjaan tetap yaitu kerambah
(menangkap kerang dilaut). Anak bungsu beliau yang bernama Kadek Lanang Arthawiguna
mengalami gatal-gatal dan juga bernanah pada kakinya pada saat berkunjung kerumah beliau.
Mahasiswa menyarankan agar segera membawa ke tempat pengobatan seperti puskesmas
untuk pengobatan, dan melakukan tindakan preventif seperti penerapan Pola Hidup dan Sehat
(PHBS).Selain itu, untuk permasalahan biaya pengobatan, mahasiswa menyarankan kepada
keluarga dampingan untuk mengurus kartu BPJS untuk meringankan biaya pengobatan.
Bapak Kadek Agus memiliki masalah ekonomi yaitu pengeluaran dan pendapatan
tidak sebanding sehingga Bapak Kadek Agus harus memanfaatkan waktu luang untuk
menangkap ikan dilaut yang nantinya akan dijual disekitaran banjar untuk menambah
penghasilan, Ibu Kadek Susianti bekerja sebagai pembuat ternak babi dan ternak sapi dengan
sistem bagi hasil dikarenakan hewan ternak bukan milik pribadi melainkan hanya dititipkan
untuk dirawat.
Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diinginkan.
Kendala pendampingan keluarga ini banyak diakibatkan karena kondisi cuaca dan
geografis lokasi, dimana sering terjadinya hujan dan cuaca dingin. Selain itu, kondisi jalan
menuju rumah keluarga dampingan yang sangat tidak memadai semakin menyulitkan
mahasiswa untuk mencapai rumah keluarga dampingan.Padatnya jadwal program KKN-PPM
juga memberikan kendala sedikitnya pertemuan dengan keluarga dampingan ini.
12 BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang didapatkan dari kunjungan ke keluarga dampingan yaitu keluarga
Bapak Kadek Agus Ardana sebagai keluarga dampingan, memiliki berbagai macam masalah
baik dari segi ekonomi, pendidikan,kesehatan dan kebersihan lingkungan. Pendapatan
keluarga yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat
keluarga ini terbebani. Berdasarkan hasil pendampingan keluarga RTM (Rumah Tangga
Miskin) selama ± 5 minggu di Desa Pemuteran diketahui bahwa keluarga Bapak Kadek Agus
Ardana mengalami permasalahan perekonomian, kurangnya kebersihan dan persoalan
kesehatan yang menimpa Komang Lanang Arthawiguna yang mengalami gejala gataal-gatal
pada kaki nya ketika berkunjung ke rumah Bapak Kadek Agus Ardana. Solusi yang dapat
dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan
solusi dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.
5.2 Rekomendasi
Saran yang telah diberikan sebagai tindak lanjut kepada keluarga dampingan
diantaranya memberikan motivasi yang membangun agar dapat merubah pola pikir sehingga
tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan dan dalam mencari nafkah untuk hidup.
Selain itu tidak lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar rumah dan kondisi kesehatan
yang mana kedua faktor tersebut sangat berpengaruh pada kondisi seluruh anggota keluarga
Bapak Kadek Agus Ardana.
Rekomendasi kepada Pemerintah daerah setempat agar selalu dan lebih signifikan
dalam memperbaharui data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program
pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan.
Program pendampingan keluarga ini diharapkan dapat terus dilanjutkan di KKN PPM
periode berikutnya hanya saja mekanisme pendampingan keluarga harus
diperjelas.Mahasiswa diberikan pegangan pelaksanaan program yang jelas untuk kesuksesan
pelaksanaan program. Begitupula dengan pemenuhan jam pendampingan keluarga yang
sebaiknya dikurangi sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan program pokok dan