iv Kevin Kurniawan, 2012
Pembimbing I : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr., M.Kes. Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr., M.Si.
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Obat konvesional seperti obat hipoglikemik oral (OHO) diduga belum maskimal dalam mengobati DM. Ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai diharapkan dapat membantu untuk menurunkan kadar glukosa darah sebagai obat komplementer.
!"! # # Untuk mengetahui efek ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan.
$% Penelitian ini adalah prospektif eksperimental sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan bersifat komparatif. Subjek penelitian menggunakan hewan coba mencit jantan galur Swiss Webster sebanyak 27 ekor. Penelitian dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: kelompook perlakuan dengan ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai, kontrol negatif dengan CMC 1%, dan kontrol positif dengan Glibenklamid. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah sesudah diinduksi aloksan dan sesudah diberi ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai. Pengukuran menggunakan glukometer. Analisis data dilakukan dengan uji dan
dengan α = 0,05.
&# Kelompok perlakuan menunjukkan penurunan kadar glukosa darah sebesar 13.06%, dan didapatkan perbedaan yang signifikan ( 0.05) dengan kontrol negatif.
&#'(! Ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai memiliki efek terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan.
Tutor Tutor
Diabetes Melitus (DM) is a group of metabolic disease eith hyperglycemia characteristic that occurs because of abnormal insulin secretion, insulin action, or both. Conventional drug such as hypoglycemic oral drug (HOD) is estimated not optimal to treat DM. Herbs containing pulai bark can be expected to decrease blood glucose level as complementary treatment.
!"# $%&#' To determine the effects of the herbs containing pulai bark toeards the decreasing of blood glucose level to alloxan induced in gallur Seiss Webster male mice.
#$( This research is a prospective study using real experimental Completely Randomized Design and it is comparative. The subject of this research is teenty(seven Seiss Webster male mice. Research is divided into 3 groups, ehich is herbs containing pulai bark as treatment group, 1% of CMC as negative control, and Glibenclamid as positive control. The data measured are sugar blood level after alloxan is induced and after drinking herbs containing pulai bark. The measurements use glucometer. Data analysis eas performed by one eay ANOVA and Dunnett’s Method eith α = 0.05.
#' )$ Treatment group shoeed the decrease of sugar blood level by 13,06% and found significant differences (p < 0.05) eith negative control.
) '% Herbs containing pulai bark have effect toeards the decreasing of
blood glucose level to alloxan induced in gallur Seiss Webster male mice.
! "
# $ % ! & & ' #
( !&)$ $ )*) #
+ % (
, "! ! $ -. & &
, "! !
, # -. & &
( ( +
/ .$. ." +
0 .! & $ 1 ! ) ,
# ! & /
# . 2 & . ." 2 $ & . ." ! & /
# # &) 3
# # 4 & )& # # % &
# # # & % ! & #
# # ( ." & &2 - $ . ." 2 $ .% & . ." 4 & )& ( # # ( ." & & $ & $ &
4 & )& - 5 6 7 (
# # ( # ." & & $ & $ &
4 & )& - # 5 6#7 +
# # ( ( .% & . ." 4 & )& ,
# # + 4 & )& - 5 6 7 /
# # + # 4 & )& - # 5 6#7 /
# # , " .& & 4 & )& 0
# # / !& 3
# # / $)! & #8
# # / # - 9 $ & #8
# # / ( ' & #
# # / + & !. ." & ##
# # 0 & - #,
# ( $ ! 4 4 & #/
# + && :!& $ % - $ 4 & )& #0
# + ! & . 6 9 ! - $ . #0
# + # ) . . 6 . 4 . 5 $.& $)! & 7 #;
# + ( ) ..!& $ & )!.& #3
# , .!& #3
# / .!& $ (8
# 0 ) :4 4 < " " $) " ) <) ) (
# 0 <) ) (
# 0 # . =.&)$. (#
# 0 ( =) ((
# 0 + (+
# 0 , $ & (,
# 0 / ) .& (/
# 0 0 (0
# 0 ; "6 " (;
# ; .$ $ & - (3
( 2 ' $ )4* ! +
( ' $ +
( # )4* ! +#
( # .$ +#
( # & +#
( # # > 4 +#
( # # % & . & -& . > 4 +#
( # # # % & :- & . > 4 +(
( # ( & - +(
( # + .& $) * +(
( # , ? !& ++
( # / .$ & & ++
( # / -. & & & ! +,
( # / # * +,
+ & +/
+ # 4 ' & +;
+ ( * -. & & ,8
, -) ,
, # ,
,#
,;
4 # & % ! & . ." #
4 # # 4 $ " - $ - # #
4 # ( % & & & 4 & )& 0
4 # + " .& & ;
4 # , $ )!.& ' @ ! ) $ ) & 4 "
.! < " $ " .& & 5 "A$ 7 ;
4 # / ! & * 2 % ! - " 2
$ " )' ' $ - ? 5 4 !.& 7 #+
4 # 0 " $ #/
4 + $ )!.& ' &)$ ' $)!& .!& +/
4 + # ) ) $ )!.& ' ' !) +0
4 # " 6 " ! & 0
4 # # ) ) " ' & $ & ! & ;
4 # ( ? * &)
4 # + ." & & 6 (
4 # , " .% & . ." 4 & )& ,
4 # / .!& (8
4 # 0 <) ) (
4 # ; . =.&)$. ((
4 # 3 =) (+
4 # 8 (,
4 # $ & (/
4 # # ) .& (0
4 # ( (;
4 # + "6 " (3
? :
,;
# :
:
5 7 /8
( :
/
• !
• " !
• " !
• # !
• $ !
• !
• !
• $ % !
• & ! '
( ) * +
• ,' ! -.' ∼ ( ! -(
• " ,' ! -.' ∼ ( ! -(
• " ,' ! -.' ∼ ( ! -(
• # ' ! /-. ∼ !
-• $ ,' ! -.' ∼ ( ! -(
• ,' ! /-. ∼ !
-• ,' ! -.' ∼ ( ! -(
• $ ,' ! -.' ∼ ( ! -(
• & %
! -(
• 00 -( 0 1 " *
2 0 ( +
3
• 2 1 0 * , +
4 0 5 6 0 0 6 0
"
• 6 0 . 0 1 0 2 0 '
• 6 0 " ' 0 0 - ('
0 5 0 " - 7 - 3'/
• 1 0 0 1 0 " ! - .' - +
• 6 0 0 1 0 4-(/ 3 +
• ) * 10 1 8 ( + 0
4-(/ ,3 + ! 4-(/ ,3 + 9 ,:
! "#
$% & ' #
( % ) * +
, - *
. / 0 +
1 2
1 3 2
1 4 2
. / 0 356 !56
1 !" 77 2" 35
1 3 !" 78 !5 8"
1 4 27 "4 !5 3 3 35
9 5 : ; 3 + 23!#
; ; < + ; + / +
+; ( ; / ; ; / +
61
!"##$
%& !''($
) * + ,
- (
- " (
- . (
) * + / %+
- .! # !(0# .!(("
- " !"#0 0!11# "!1 (
- . '0!20' 1! 2' 1! "2
3 * 3 4 *4 ! 1 !
5 + 5
6 3 " ("#!'(( 1'#.!"1 .2!"( 7 !
8 "' .'"'!"#( '"!#02
"# '.1 !0#2
4 4 / , 4 , * , 4
3 9* 4 : 4 ,
7 ! $
+ * - * / - ) * ; + 4 $
- * !
- * ! 8 * & 7 ! 1
- " / - . '0!# 2 .! 2!'11 <
! " # $
% $ & '
( ! ! )
* + ,- ./
01 * + .-# /
0$ * +# -# /
0$ * +# -# /
2 ) ! ) & $
1
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua keduanya (American Diabetes Association, 2005).
Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota
kota besar menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit DM di Indonesia.
WHO menyatakan pada awal tahun 2006 sedikitnya 171 juta orang mengalami
DM. Insiden ini akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030. Di Indonesia
pada tahun 2000 an, penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah 125 juta jiwa.
Jika prevalensi kejadian DM 4,6 %, maka jumlah pasien DM 5,6 juta jiwa. Pola
pertambahan penduduk seperti ini diperkirakan awal tahun 2020 jumlah penduduk
Indonesia yang berusia diatas 20 tahun sekitar 178 juta jiwa dan diasumsikan akan
terjadi kenaikan prevalensi kejadian DM sekitar 8,2 juta jiwa (Reno Gustaviani,
2006).
Berbagai macam faktor dapat menyebabkan penyakit DM. Penyakit DM yang
tidak terkontrol atau bahkan tidak diobati dapat menyebakan komplikasi
komplikasi yang mengancam jiwa penderita (Sidartawan Soegondo, 2006). Obat
konvensional seperti obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin diberikan untuk
menurunkan kadar glukosa darah penderita DM bila kadarnya tetap tidak
terkendali setelah pasien menjalani terapi dietetik dan kegiatan jasmani
(Sidartawan Soegondo, 2006). Manfaat dari obat konvensional ini dirasakan
masih belum optimal dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita DM.
Balai balai pengobatan tradisional mulai membantu para dokter untuk mengobati
penderita DM dengan menggunakan obat tradisional sebagai obat alternatif
ataupun obat komplementer. Terapi dengan obat tradisional seperti ini sedang
populer di kalangan masyarakat karena dinilai mempunyai efek samping sedikit,
2
mengetahui obat tradisional yang biasa digunakan dalam praktek pengobatan
tradisional. Penelitian uji pre klinik, uji toksisitas akut, serta observasi klinik perlu
dilakukan untuk mengetahui efek penggunaan obat tradisional yang banyak
digunakan oleh balai pengobatan tradisional dalam mengatasi DM (Prapti Utami,
2008).
Di balai pengobatan tradisional sedang dipakai suatu ramuan herbal yang
mengandung kulit kayu pulai. Ramuan herbal ini selain terdiri dari kulit kayu
pulai sebagai bahan utamanya juga terdiri dari poncosudo, kencur, jinten hitam,
adas, pulosari, meniran, dan alang alang. Penliti peniliti lain sudah melakukan uji
toksivitas akut dan observasi klinik terhadap ramuan herbal yang mengandung
kulit kayu pulai ini, namun belum ada bukti ilmiah mengenai ramuan herbal ini
dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bermaksud untuk
melakukan uji pre klinik untuk mengetahui fungsi ramuan herbal ini. Ramuan
herbal yang mengandung kulit kayu pulai ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
suatu antioksidan yang dapat melindungi sel beta pankreas dan sel reseptor insulin
dari stress oksidatif, sehingga ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai
ini dapat digunakan sebagai obat komplementer dalam menurunkan kadar glukosa
darah penderita DM.
Identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah ramuan herbal yang
mengandung kulit kayu pulai memiliki efek terhadap penurunan kadar glukosa
darah mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan.
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh ramuan herbal yang dapat
menurunkan kadar glukosa darah sebagai obat komplementer bagi penderita DM.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ramuan herbal yang
mengandung kulit kayu pulai terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit
3
!
Manfaat akademis penelitian ini adalah dapat memberikan informasi ilmiah
kepada dunia kedokteran mengenai efek ramuan herbal yang mengandung kulit
kayu pulai dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit jantan galur Swiss
Webster yang diinduksi aloksan.
Manfaat praktis penelitian mengenai ramuan herbal yang mengandung kulit
kayu pulai ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer
untuk masyarakat dalam membantu menurunkan kadar glukosa darah.
" # $ %&
" # $
Penyakit DM bila tidak terkontrol atau tidak diobati maka akan timbul
berbagai komplikasi kronis yang berakibat fatal (Setiawan Dalimartha, 2002).
Komplikasi kronis dapat dibagi menjadi makroangiopati, mikroangiopati, dan
neuroangiopati yang melibatkan banyak organ (PERKENI, 2006).
Kadar glukosa darah yang tinggi pada penderita DM akan menimbulkan
stres oksidatif karena terjadi peningkatan radikal bebas dan penurunan kapasitas
pertahanan antioksidan tubuh (Hendromartono, 2001). Radikal bebas ini akan
merusak DNA pada sel beta pankreas dan juga sel reseptor insulin pada sel sel
perifer sehingga produksi dan kerja insulin terganggu.
Aloksan merupakan bahan yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Aloksan memiliki efek yang reversibel apabila diberikan selama 3 hari dan
menjadi ireversibel bila diberikan selama 14 hari. Aloksan memiliki afinitas tinggi
pada sel beta pankreas dan tidak berefek pada sel sel lain. Aloksan mengakibatkan
proses oksidasi sel beta pankreas terganggu karena menginduksi pengeluaran ion
kalsium dari mitokondria. Pengeluaran ion kalsium dari mitokondria
mengakibatkan gangguan homeostasis yang merupakan awal dari matinya sel beta
pankreas. Kematian sel beta pankreas menyebabkan berkurangnya produksi
insulin sehingga kadar glukosa darah naik dan menimbulkan stres oksidatif
4
Obat hipoglikemik oral seperti Glibenklamid hanya memicu sekresi
insulin dari sel beta pankreas, tetapi tidak mengobati stres oksidatif yang terjadi
pada penderita DM dan mencit yang diinduksi aloksan sehingga perlu dibantu
oleh senyawa antioksidan. Ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai
sampai saat ini diketahui memilik efek sebagai suatu antioksidan sehingga dapat
melindungi sel beta pankreas dan sel reseptor insulin mengalami kerusakan yang
berlanjut akibat dari stress oksidatif (Trubus, 2009), sedangkan mekanisme
mekanisme kerja lain dalam menurunkan kadar glukosa darah masih perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut. Ramuan herbal ini mengandung saponin,
polifenol, dan flavonoida yang merupakan antioksidan yang baik. Saponin dan
polifenol termasuk fito kimia yang bersifat antioksidan aktif yang mempunyai
kemampuan untuk memproteksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas
(Gsianturi, 2002). Flavonoid sebagai antioksidan akan memberikan atom
Hidrogen dan bereaksi dengan radikal bebas untuk mencegah dan memutuskan
reaksi radikal bebas yang berantai dengan menurunkan reaktivitasnya (Bruneton,
1999). Penggunaan ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai ini
diharapkan dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan lebih baik dan cepat,
sehingga komplikasi komplikasi yang mengancam jiwa penderita DM dapat
dihindari.
" %&
Ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai memiliki efek terhadap
penurunan kadar glukosa darah mencit jantan galur Swiss Webster yang diinduksi
aloksan.
' & & &
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan bersifat komparatif. Data
yang diukur adalah kadar glukosa darah puasa mencit jantan galur Swiss Webster
5
Percobaan ini menggunakan hewan coba mencit jantan galur Swiss
Webster yang dibagi dalam tiga kelompok percobaan. Penelitian diawali oleh
pemberian aloksan pada mencit untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur kadar glukosa darah puasa mencit
yang telah diinduksi aloksan tanpa pemberian obat, mencit yang telah diinduksi
aloksan diberi obat Glibenklamid, dan mencit yang telah diinduksi aloksan diberi
ramuan herbal yang mengandung kulit kayu pulai. Pengukuran kadar glukosa
darah menggunakan
Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metoda
melalui bantuan perangkat lunak komputer yang dilanjutkan dengan uji
dengan α = 0,05.
( & )
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen
Maranatha Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 –
!
"#
"#
$! %
&!
'!
!
"
# $
"
# $
%
& '( ) !*
(+,-. / 0 (+,-.
!111
"
2
(
3
!
"!
#
3 4
$
5
3
.
#
63
! -+
&
$
) 77888
"
7
$
-"
! 9
$
!
3
1
%
) 77888 "
"
7
) .
.-
-)
)
!
( )
$
!
4
: 3
)
$
#
/ (
.
5
$
(
.
3
8
"
(
$
(
(
&
'
(
333 ;
3<
$
# )
3
.
#
6 =
3
!&1
5
$
+
) 77888 $
)
7
-
7>)?!& !&
!
5
$
(
8
;
(
)
*
%
0
3
<
@
&,-1
5
!111
%
+
A =
$
) +
1-%
-
!
,
-
&
) 77"
+
# $
!
&
.
% //---
/
- /%
/
/
! 9
$
!
#
# (%
!
(
)
&
0
#
$
C
5
&
#
A <
/
"
#
.
1
@ 8 D
; =
(
8
0
(
) 77888
"
7
" > ? EF?60 G
=
G
G
GH
G#
G;
G#
G;
G) .
G)
G
" G.
G#
G
E$ H?C
E
? !! ( )
$
!
;
D
(
(
$
: C
) @
# $
#
/ (
.
5
$
(
.
3
8
"
(
$
(
(
&
'
(
333 ;
3<
$
# )
3
.
#
6 =
3
!&&:-!&&&
H
2
) 77888
4
7) - 4 -)
$
7! :7 ,:-4
-
"
-)
.
-
4 + #
$
!!
H .
%
;
,
&
'
2
$
;
!!
;H%
&
-&
&:+ ! ! -!
,
&
3
&
(
% $
%
4
) 77 0 $
"
7
2 ) )7 0
7
" 7= 87!
&
!
&
H
" -)
"
3
56)7
) 77
$ .
.
8
7@
7
7
7
!
!
( ;
:
"
94
3
"%
"
A
( ;
%
( A
; =
::&-:,!
<
"
%
-(
% 84
!
"
<
%
(
$$
( A
3
&
&
)
; =
!!+!-!! :
A
H
H
; )
3
" (
/
A
$
% $
8
:
A
C
&
"
C
9$
E
.
)
E (
!
I ! :
$$
C
"
.
3
<
$$
@
3
%
, ;
)
; =
(
) !!&1 !!11-!
@
= .
1
) 77888
= .
7
J
4
7
!
9
$
!
BBBBBBBBBBB
1
) 77
= .
7
J
"
7
! 9
$
!
BBBBBBBBBBB
1
( %
) 77
= .
73 )
J
".
" 7
! 9
$
!
H ;
5
!1:
C 2 " . C
3
9:
:
'A
"
#
5 "
"
A
* <
!
"
"
A
@ 8 D
) !:!-!:
;
;@3 '
)
;
3
*
:
$
%
%
% +
(
# =
$
;
# )
3
.
#
6 =
3
-: +
++
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
:
$
%
%
%
+
(
) 77888
4 7
-)
-
-)
"
-
$
-- ) -- -- --
-
:
,
!
!
$
% //--- %
/
, % %;%
<"=>
!
9
$
!
BBBBBBBB
!
) 77888 )
"
7
2 ) )>)
?&
!
9
$
!
BBBBBBBB
!
(
) 77888 )
"
7
2 ) )>)
?,
!
9
$
!
(
8
:
)
.
# $
#
?
% )
;
(
8
5
4
)
)
3
&
2
@
.
?
%
& %
&
) 77888 ) )
"
7>
8?
8 E
?1! E $ ?
&
!
) 6
&
*
5
C
1
H
%
) 77 "8
4
7%
7! 7 "
7 : &,&
!
4
-
$
1
) 77
4
-$
"
7)
7
-3
7"
" -)
-) "
! 9
$
!
$ .
1
2
:
) 77888 $ .
8
=
7 "
" 7;=
.B;"
.B
" 7;"
.B
4B%
$
B
B/
78
B)
74
"
B=
!
9
$
!
H
=
: #
4
# $
#
/
(
.
5
$
(
.
3
8
"
(
$
(
(
&
'
(
333 ;
3<
$
# )
3
.
#
6 =
3
!&,1
1
A2
:
B
% //
%
/+CC / +/
8
8:
8
>
*
! +C +
(
!!
"
?
A
?
B
) 77
0
"
7,-
4
-
$$
-0
-
7 !
9
$
!
(
8
#
3
5
$
(8
.
+!-++
(
8
(
:
)
H
# $
C )
#
/ (
.
5
$
(
.
3
8
"
(
$
(
(
&
'
(
333
;
3<
$
# )
3
.
#
6 =
3
!&& -!&&
(
( .
4
# $
#
(
8
(
(
8
3
( $
%
:
( 8
/ )
0
# $
.
"
.
#
(
8
(
(
8
3
( $
%
6 =
3
!,!-!,&
(
(
:
$
5
- $
;
:
:
;H%
( 4
D
;
: (
$
.
$$
'
*
!
(
+
'
%
%
'
:
) 77888
$ "
74 7"
74 7 :B
0
5
=
# $
) 47
:B
0
5
=
# $
( )
$
!
(
3
!!
(
9
%8
$
A$
%
*
) 77
$
)
"
7
!!7 +7
-
-)--
! 9
$
!
( .
(
!
)
&
!
)
&
$
(8
.
C $
1
#
0
?
(
&
< &
# )
C C $
(8
.
, -,&
BBBBBB
1
#
0
?
(
&
< & # )
C C $
(8
.
!
I ! &
BBBBBB
1
-
#
0
?
(
&
< &
# )
C C $
(8
.
!:!-!::
BBBBBB
1
#
0
?
(
&
< & # )
C C $
(8
.
I
+
BBBBBB
1
#
0
?
(
&
< &
# )
C C $
(8
.
D
,
,
"
8
78
7
2
)
( )
$
!
D =
( =
1
9
9
9
$
$
%
.
&
.
)-
7
,
D 3
)
5 $
)
(
$
?
?
4
++
5
$