v ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda Citrifolia L) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Swiss
Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Roy Boen, 2009; Pembimbing I : Endang Evacuasiany.,Dra.,Apt.,MS.,AFK Pembimbing II : Ellya Rossa Delima.,dr.,M.Kes
Angka kesakitan dan kematian yang ditimbulkan penyakit Diabetes mellitus sangat tinggi. Gejala dari penyakit ini dapat menimbulkan produktivitas penderita menurun. Daun mengkudu (Morinda Citrifolia L) merupakan salah satu tanaman yang dapat mengobati Diabetes mellitus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun Mengkudu (EDM) terhadap penurunan gula darah mencit Galur Swiss Webster yang di induksi aloksan.
Metode penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan dewasa galur Swiss Webster sebanyak dua puluh lima ekor, berat badan 25 gram yang diinduksi aloksan. Pada hari ke 7 setelah diinduksi, semua mencit dipuasakan selama 16 jam, kemudian diperiksa kadar glukosa darah (KGD). 25 ekor mencit di bagi dalam 5 kelompok (n=5) secara acak dan diberi perlakuan selama 7 hari (EDM dosis 1 (kgBB), EDM dosis 2 (kgBB), EDM dosis 3 (kgBB), CMC (kontrol), dan Glibenklamid 0,65 mg/kgBB (pembanding). Pengukuran KGD (mg/dl) kemudian diukur kembali pada hari ke 7 perlakuan.
Analisis data persentase penurunan KGD menggunakan metode ANAVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0, 05.
Hasil penurunan kadar glukosa darah setelah di beri EDM dosis 1, EDM dosis 2, EDM dosis 3, CMC, dan Glibenklamid berturut-turut adalah 27,84%, 34.73%, 42.97%, -0.5%, 48.92%. EDM dosis 1 sampai EDM dosis 3 menunjukkan perbedaan yang signifikan (p < 0.05) dengan CMC (kontrol), dan EDM dosis 3 menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p > 0.05) dengan Glinbenklamid (pembanding), sedangkan EDM dosis 1 dan EDM dosis 2 menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Kesimpulannya EDM dosis 1 sampai EDM dosis 3 menurunkan kadar glukosa dalam darah, dengan EDM dosis 3 yang penurunannya setara dengan Glibenklamid.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF ETANOL EXTRACT MORINDA CITRIFOLIA L ON MICE’S
BLOOD GLUCOSE CONCENTRATION WHICH INDUCED BY ALLOXAN
Roy Boen, 2009; Tutor I : Endang Evacuasiany.,Dra.,Apt.,MS.,AFK Tutor II : Ellya Rossa Delima.,dr.,M.Kes
The morbidity and mortality of Diabetes mellitus is very high. The symptoms can make the productivity of the patients become low. Morinda Citrifolia L is one of the plants that are believed to cure the Diabetes mellitus disease.
The aim of this research is to figure out the effect of Morinda Citrifolia L ethanol extract from the amount of blood glucose on mice which is induced by Alloxan.
The method of this research uses the prospective experimental research. The prospective uses complete randomized design. Male grown mice acted as animal trial in this research are Swiss Webster furrow with its weight 25 grams each. Which had been induced by Alloxan After7 days being induced the mice have to fast for 16 hours. And then the blood glucose was checked. The 25 mice were divided randomly into 5 groups (n=5) and were given treatment during 7 days (extract of pace ethanol EDM 1, EDM 2, EDM 3, CMC (control), and Glibenclamide (compared). The amount of blood glucose was checked again after 7 days treatment.
The result was analyzed with ANAVA of one direction, and proceeded by average different test Tukey HSD with α = 0.05
The results of the blood glucose reduction after being given the extract of pace ethanol EDM 1, EDM 2, EDM 3, CMC, and Glibenclamide were 27,84%, 34.73%, 42.97%, -0.5%, 48.92%. The groups of extract of ethanol pace EDM 1, EDM 2 and EDM 3 comparing with CMC (control negative) showed the significant difference (p < 0.05), and EDM 3 comparing with Glibenclamide (positive control) did not show the significant difference (p > 0.05), but EDM 1 and EDM 2 comparing with Glibenclamide showed the significant difference (p < 0.05).
For the conclusion, EDM 1, EDM 2, and EDM 3 can reduce the amount of blood glucose but only EDM 3 can reduce the amount of blood glucose that is equivalent with glibenclamide.
v DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………ii
SURAT PERNYATAAN………. .iii
ABSTRAK………..iv
ABSTRACT………..v
PRAKATA………..vi
DAFTAR ISI………...…………..viii
DAFTAR TABEL………...………... xi
DAFTAR GAMBAR………...………..xii
DAFTAR DIAGRAM………..………xiii
DAFTAR LAMPIRAN………...………..xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………..………...1
1.2Identifikasi Masalah………..……….2
1.3Maksud dan Tujuan………2
1.4Manfaat Penelitian………..…………...2
1.5Kerangka Penelitian dan Hipotesis……….……….……..2
1.5.1 Kerangka Pemikiran………...2
1.5.2 Hipotesis………3
1.6Metodologi……….3
1.7Lokasi dan Waktu………..………4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Pankreas…………..………..5
2.1.1 Anatomi Pankreas…….………..…...5
2.1.2 Fungsi Pankreas……….6
2.2 Diabetes Mellitus………..……….7
2.2.1 Definisi………..………7
v
2.2.3 Klasifikasi Diabetes Mellitus……….9
2.2.4 Etiologi……….11
2.2.5 Manifestasi Klinis………11
2.2.6 Insulin………..12
2.2.7 Obat Hipoglikemik Oral………..13
2.3 Aloksan………13
2.4 Mengkudu………..………..15
2.4.1 Klasifikasi………15
2.4.2 Asal dan Penyebaran………..………..15
2.4.3 Morfologi………...16
2.4.4 Daun Mengkudu (Morinda folium)………..16
2.4.5 Kandungan Kimia dan Khasiat Daun Mengkudu………17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat Bahan dan Subjek Penelitian………19
3.1.1 Alat……….…..19
3.1.2 Bahan………19
3.1.3 Hewan Coba……….20
3.2 Metode Penelitian……….20
3.2.1 Rancangan Penelitian………..….20
3.2.2 Variabel Penelitian………..……….20
3.2.3 Besar Sampel Penelitian………...20
3.2.4 Prosedur Kerja………..21
3.2.4.1 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji…………..………21
3.2.4.2 Persiapan Hewan Coba………...21
3.2.4.3 Prosedur Penelitian………..22
3.2.5 Metode Analisis………...22
3.2.6 Aspek Etik Penelitian……….…..23
v
4.2 Pembahasan………..27
4.3 Uji Hipotesis……….29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..30
5.2 Saran……….30
DAFTAR PUSTAKA………31
LAMPIRAN...………33
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik...….8 Tabel 2.2 Perbedaan Diabetes Mellitus Tipe I dan Diabetes Mellitus tipe II……10 Tabel 2.3 Sifat Berbagai Sediaan Insulin……….……..……12 Tabel 4.1 Hasil ANOVA kadar gula darah mencit setelah diinduksi aloksan…...24 Tabel 4.2 Hasil ANOVA Rerata Persentase Penurunan
Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan………25 Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Rerata Tukey HSD Persentase
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Pankreas manusia………..……6
Gambar 2.2 Pulau Langerhans Kelenjar Pankreas………...7
Gambar 2.3 Struktur Kimia Aloksan……….14
v
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Rerata Persentase Penurunan
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Proses Ekstraksi dan Dosis yang Digunakan…..………...33 Lampiran 2 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan dan
Sesudah Perlakuan………..34
Lampiran 3 Hasil ANOVA Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan/setelah
induksi aloksan………..35
46
Lampiran 1 Proses Ekstraksi dan Dasar Dosis yang Digunakan
Proses Ekstraksi
Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia L) 1. Simplisia yang sudah disortir dan ditimbang. Dalam penelitian ini
simplisia daun mengkudu masih basah diambil dan timbang sebanyak 1 kg.
2. Apabila masih basah harus di oven dengan suhu 60o C supaya kering sehingga dapat diperoleh dengan kadar air tertentu.
3. Hasil akhir penyaringan ditimbang lagi, sehingga dapat diperoleh berat akhir (kondisi kering).
4. Simplisia daun mengkudu kemudian di haluskan.
5. Dimasukkan ke dalam wadah simplisia pada alat ekstraksi sejenis
ekstraktor yang mengandung pelarut etanol dengan kapasitas besar dengan perbandingan 1:6.
6. Ekstrak cair tersebut dikeringkan sehingga diperoleh ekstrak kering dengan menggunakan oven selama 20 jam dengan suhu 50o C. 7. Ekstrak kering kemudian dikemas dalam wadah/botol kering.
8. Dari 1 kg simplisia daun mengkudu didapatkan ekstrak kering sebanyak 34 gram.
47 Lampiran 2
Tabel. Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan dan Sesudah Perlakuan
Sesudah Induksi Aloksan
Sesudah
Perlakuan
Keterangan:
Kelompok I = Mencit di beri EDM 400 mg/kgBB
Kelompok II = Mencit di beri EDM 800 mg/kgBB Kelompok III = Mencit di beri EDM 1,6 g/kgBB Kelompok IV = Kontrol negatif, di beri CMC 1 %
Kelompok V = Pembanding, di beri glibenklamid 0,65 mg/kgBB
Lampiran 3
Kelompok Perlakuan (n=5)
Kadar Glukosa Darah Pada Hewan Coba (mg/dl)
1 2 3 4 5
I II 147 146 137 136 154 190 143 141 170 143 III IV 167 180 170 174 158 170 137 169 160 145
V 190 131 197 196 157
Kelompok Perlakuan (n=5)
Kadar Glukosa Darah Pada Hewan Coba (mg/dl)
1 2 3 4 5
I II 103 99 100 98 110 96 115 99 112 94 III IV 90 182 87 173 91 170 89 170 92 147
48
Hasil ANOVA Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan/setelah induksi aloksan
Descriptives
ANOVA
Sum of Squares
Df Mean Square F Sig.
Between Groups 2174.640 4 543.660 1.476 .247
Within Groups 7366.800 20 368.340
Total 9541.440 24
N Mean Std. Deviatio n Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximu m Lower Bound Upper Bound
EDM dosis 1 5 150.20 12.677 5.669 134.46 165.94 137 170
EDM dosis 2 5 151.20 21.993 9.836 123.89 178.51 136 190
EDM dosis 3 5 158.40 12.934 5.784 142.34 174.46 137 170
Control 5 167.60 13.353 5.972 151.02 184.18 145 180
pembanding 5 174.20 29.184 13.051 137.96 210.44 131 197
49 Lampiran 4
Hasil ANOVA Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan
Descriptives
ANOVA
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Between Groups 7402.217 4 1850.554 45.327 .000
Within Groups 816.534 20 40.827
Total 8218.751 24
Tukey HSD
klpkprlk N Subset for alpha = .05
1 2 3 4
kontrol 5 -.50
EDM dosis 1 5 27.84
EDM dosis 2 5 34.73 34.73
EDM dosis 3 5 42.97 42.97
pembanding 5 48.92
Sig. 1.000 .453 .284 .592
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
EDM dosis 1 5 27.84 5.321 2.379 21.24 34.45 20 34
EDM dosis 2 5 34.73 8.581 3.838 24.08 45.39 28 49
EDM dosis 3 5 42.97 5.186 2.319 36.53 49.41 35 49
Control 5 -.50 .800 .358 -1.49 .49 -1 1
pembanding 5 48.92 8.640 3.864 38.19 59.65 37 57
50 Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: prntspnrnan Tukey HSD
(I) klpkprlk (J) klpkprlk Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
EDM dosis 1 EDM dosis 2 -6.890 4.041 .453 -18.98 5.20
EDM dosis 3 -15.133(*) 4.041 .010 -27.23 -3.04
kontrol 28.343(*) 4.041 .000 16.25 40.44
pembanding -21.075(*) 4.041 .000 -33.17 -8.98
EDM dosis 2 EDM dosis 1 6.890 4.041 .453 -5.20 18.98
EDM dosis 3 -8.243 4.041 .284 -20.34 3.85
kontrol 35.233(*) 4.041 .000 23.14 47.33
pembanding -14.185(*) 4.041 .017 -26.28 -2.09
EDM dosis 3 EDM dosis 1 15.133(*) 4.041 .010 3.04 27.23
EDM dosis 2 8.243 4.041 .284 -3.85 20.34
kontrol 43.476(*) 4.041 .000 31.38 55.57
pembanding -5.943 4.041 .592 -18.04 6.15
kontrol EDM dosis 1 -28.343(*) 4.041 .000 -40.44 -16.25
EDM dosis 2 -35.233(*) 4.041 .000 -47.33 -23.14
EDM dosis 3 -43.476(*) 4.041 .000 -55.57 -31.38
pembanding -49.419(*) 4.041 .000 -61.51 -37.33
pembanding EDM dosis 1 21.075(*) 4.041 .000 8.98 33.17
EDM dosis 2 14.185(*) 4.041 .017 2.09 26.28
EDM dosis 3 5.943 4.041 .592 -6.15 18.04
kontrol 49.419(*) 4.041 .000 37.33 61.51
52
53
Nama : Roy Boen
NRP : 0610140
Tempat, Tanggal Lahir : Bula, 09 April 1989
Alamat : Jalan Babakan Jeruk I No. 40 Bandung Riwayat Pendidikan :
SD : SDN 1, Sorong, 2000
SMP : SMP St. Don Bosco, Sorong, 2003 SMU : SMU St. Agustinus, Sorong, 2006
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak terdapat di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita Diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat, sedangkan dari data Depkes, jumlah pasien Diabetes rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin (DEPKES, 2005).
Angka kesakitan dan kematian yang ditimbulkan dari penyakit ini sangat tinggi. Secara global WHO memperkirakan Diabetes yang termasuk dalam PTM (penyakit tidak menular) ini telah menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan di seluruh dunia. Gejala dari penyakit ini dapat menimbulkan produktivitas penderita menurun. Diabetes dapat menimbulkan komplikasi pada mata, ginjal, pembuluh darah dan saraf yang akan berakibat kematian.
Permasalahan diatas akan bertambah besar jika tidak ada upaya pengobatan dan pencegahan. Di zaman yang modern ini telah dikembangkan obat-obatan dari zat kimia yang banyak digunakan untuk pengobatan diabetes, tetapi banyak efek samping dan harga obat-obatan tersebut masih mahal.
2
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, apakah ekstrak etanol daun mengkudu dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit galur Swiss Webster.
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud Penelitian:
Mengetahui khasiat daun mengkudu sebagai obat Diabetes melitus. Tujuan Penelitian:
Mengetahui efek ekstrak etanol daun mengkudu terhadap penurunan gula darah mencit Galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan.
1.4Manfaat penelitian
Manfaat akademis:
- Menambah pengetahuan ilmu farmakologi tentang Herbal khususnya daun mengkudu.
Manfaat praktis:
- Masyarakat Indonesia dapat menggunakan Herbal sebagai salah satu pengobatan alternative Diabetes Mellitus.
- Memacu para peneliti untuk terus meneliti Herbal demi kemajuan pengobatan penyakit.
1.5Kerangka pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka pemikiran
3
dipakai sebagai induktor terjadinya hiperglikemi yang juga meningkatkan radikal bebas di dalam darah. Daun Mengkudu mengandung zat-zat aktif seperti flavonoid, xeronin, dan asam-asam amino. Epigollocatechin gallate (EGCg) merupakan antioksidan golongan falvonoid polifenol yang berperan sebagai antioksidan yang mampu mengikat radikal bebas. Xeronin merupakan alkaloid penting untuk mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia. Penelitian terakhir ini menyatakan bahwa xeronin dapat meningkatkan protein GLUT 4 yang berhubungan dengan diabetes (Helian, 2000). Pada daun mengkudu juga terdapat asam-asam amino yang berpengaruh dalam proses glikolisis yang dapat membantu dalam menurunkan glukosa darah (Budi, 2007)
1.5.2 Hipotesis
Daun mengkudu menurunkan kadar glukosa dalam darah pada mencit Galur Swiss Webster jantan yang diinduksi aloksan.
1.6Metodologi
Desain penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan metode uji diabetes aloksan. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan selama 7 hari.
4
1.7Lokasi dan waktu
Tempat penelitian : Bandung, Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha
42 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ekstrak daun mengkudu menurunkan kadar glukosa dalam darah mencit Galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan.
5.2Saran
Perlu penelitian lebih lanjut seperti:
Uji toksisitas dan efek samping daun mengkudu
Pengamatan lanjut tentang variasi dosis daun mengkudu
43
DAFTAR PUSTAKA
Amri Baktiar., Iwang Soediro., Soediro Soetarno. 2007. Isolasi dan identifikasi kandungan daun, buah, dan kulit akar daun mengkudu. http://bahan-alam.fa.itb.ac.id/detail/php?id=163., 3 Maret, 2009.
Aguslina Kirtishanti. 2004. Efek jus buah mengkudu terhadap peningkatan GLUT 4 protein pada tikus putih jantan hiperglikemik (analog diabetes mellitus tipe 2). http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.id=jiptunair., 3 Maret 2009.
Budi Prakoso. 2007. Mengkudu terbukti atasi hipertensi dan diabetes. http://www.resep.web.id/obat/mengkudu.html., 3 Maret 2009.
Drake R.L., Vogl W., Mitchell A.W.M. 2005. Gray’s Anatomy For Student. Philadelphia: Elsevier. p. 288-2
Depkes. 2005. Jumlah penderita diabetes di Indonesia ranking 4 di dunia. http://www.depkes.co.id/index.php?option., 3 Maret 2009.
Guyton A.C., Hall J.E . 1997. Textbook of Medical Physiology. Terjemahan Irawati Setiawan. Jakarta: EGC. hal. 1221-15
Hieronymus Budi Santoso. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Edisi 1. Jakarta: AgroMedia Pustaka. hal. 84-5
Hembing W. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda. hal. 111
Helian Cairisma. 2000. Khasiat buah mengkudu. http://www.mail.archive.com/balita-anda@indoglobal.com/msg08114.html., 3 Maret 2009.
Halliwel B., Gutteridge M.C. 1991. Free Radicals and Toxicology. In Free Radical in Biology and Medicine. 2nd Edition. New York: Oxford. p. 310-4.
Hangzhou News Asia. 2009. Noni Extract, Morinda Citrifolia. http://www.bikudo.com, 3 Maret 2009.
Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal 10-12.
44
Maria Goreti. 2007. Kandungan dan khasiat mengkudu. http://www.deherba.com/kandungan-mengkudu.html., 3 Maret 2009.
PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Semarang: PB PERKENI.
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Edisi 1. Jogjakarta: Graha Ilmu. hal. 155-5
Sofia Lenny. 2006. Senyawa Falvonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida. http://library.usu.ac.id. 3 Maret 2009.
Toni Handoko. 2006. Insulin, Glukagon, Anti Diabetik Oral. Dalam Sulistia G. Ganiswarna: Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: FKUI. hal. 467-14
Waltz B.S. 2009. Pancreas Anatomy. http://www.uptodate.com, 3 Maret 2009.
Windholz M. 1983. The Merck Index. 10th Edition. New Jersey: Merck & CO., Inc. p. 276
Warni Suhendar. 2009. Pankreas Sebagai Pengatur Kadar Gula Darah. http://bigworld027.files.wordpress.com, 3 Maret 2009.