• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Abstract"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KARAKTERISTIK ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA AKUT RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011-2012

Sulastriana1, Sori Muda2, Jemadi2 1

Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU

2Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU

Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155 Email: psulastriana@yahoo.com

Abstract

Acute leukemia (AL) is a disease indicated by abnormal accumulation of leukocytes, malignant and excessive amounts, cause death if not treated. The number of children who suffer AL at RSUP H. Adam Malik Medan in 2011-2012 was 174 people.

To determine the characteristics of children who suffer AL at RSUP H. Adam Malik Medan in 2011-2012, it has conducted a descriptive study with case series design. Population is all data of children who suffer AL at RSUP H. Adam Malik Medan in 2011-2012, as many as 174 people. Data sample is children who suffer LA at RSUP H. Adam Malik Medan in 2011-2012 ( total sampling ). Data Source is data obtained from the card status of children who suffer AL recorded in medical records and analyzed statistically using Chi -square test and t-test, it was presented in tabular form distribution proportion, line charts, pie charts, and narrative .

The results showed a decrease trend line according to the equation Y = 100,5-3.8 x. The largest proportion of children suffering from acute leukemia is 0-4 years of age (36.8%), male gender (52.9%), Islam (66.1%), residence outside the city of Medan (77.6% ), pale complaints (43.7%), type of leukemia ALL (78.2%), chemotherapy (57.3%), outpatient home (71.3%), average length of stay (8.5 days), and free medical treatment (46.0%). There was no significant differences between age by type AL (p = 0.998), there was no significant difference gender between the type of AL (p = 0.688) and there was no significant difference the average treatment time between the type of AL( p=0,188).

To RSUP H. Adam Malik Medan was expected to complete the recording such as ethnicity, family history, and add time AL was diagnosed. To the families of children who suffered AL were expected to take the patient to follow the treatment prodecure until finished. And the public was expected to avoid or protect themselves from exposure pesticides, chemical substances, and radiation that constantly.

Keywords: Acute Leukemia, Characteristics of children

Pendahuluan

Indonesia sebagai negara berkembang mengalami transisi epidemiologi. Kanker merupakan penyebab kematian ke-lima setelah penyakit kardiovaskuler, infeksi, pernapasan dan percernaan.1 Hasil Riset kesehatan Dasar (2007) menyatakan bahwa prevalensi kanker di Indonesia adalah 430 per 100.000 penduduk.2 Di negara Indonesia terdapat kira-kira 11.000 kasus kanker per

tahun dan 650 kasus kanker anak per tahun ditemukan di Jakarta yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu.3

Salah satu jenis kanker adalah leukemia yang ditandai dengan proliferasi sel-sel darah putih yang abnormal. Menurut WHO (2002) leukemia terjadi hampir di seluruh dunia. Registrasi kanker telah mencatat sekitar 250.000 kasus baru per tahun (CFR 76%). Dari 100.000 kasus baru kanker,

(2)

2

2 Leukemia Mielositik Akut (LMA) sekitar 2,5%, sementara Leukemia Limfositik Akut (LMA) adalah sekitar 1,3%. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak dibawah umur 15 tahun. Estimasi kasus baru penyakit leukemia di Amerika Serikat pada tahun 2013 yaitu 48.610 kasus dan kematian akibat leukemia sebesar 23.720 kasus.4,5

Leukemia Akut (LA) merupakan salah satu jenis leukemia dan merupakan leukemia dengan perjalanan klinis yang cepat. Pada populasi anak, umumnya jenis leukemia yang terjadi adalah LA yang terdiri dari Leukemia Limfositik Akut (LLA) dan Leukemia Mielositik Akut (LMA). LLA lima kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan LMA.4,6 LA pada anak mencapai 97% dari semua leukemia, LLA 82% dan LMA 18%.7

Di Australia, incidence rate LLA pada anak tahun 2008 adalah 12,2 per 100.000 anak, tahun 2009 adalah 13 per 100.000 anak sedangkan LMA incidence rate pada tahun 2008 adalah 2,4 per 100.000 anak dan tahun 2009 adalah 2 per 100.000 anak.8 Di India kanker anak yang paling umum adalah leukemia, 60-85% merupakan LLA.9

Pada tahun 1980-1988 ditemukan 120 anak penderita LLA di RSU Pirngadi Medan. Dari 120 anak yang menderita LLA terdapat 21 penderita yang meninggal (CFR 17,5%).10 Di RSU Dr. Soetomo Surabaya, pada tahun 1991-2000 terdapat 524 kasus leukemia. Dari jumlah tersebut 430 kasus (82%) didiagnosis sebagai LLA, 52 kasus (10%) sebagai LMA, dan 8% Leukemia Mielositik Kronis (LMK).11 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSK Dharmais tahun 2004-2008 kasus LLA sebanyak 34 kasus dan LMA 10 kasus.12 Pada tahun 2007-2009 di Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM telah dirawat pasien baru LLA sebanyak 198 kasus.13

Upaya untuk menangani masalah penyakit kanker telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah melalui Depkes RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia) dan juga lembaga non pemerintah baik Yayasan Peduli Penyakit Kanker maupun organisasi profesi tetapi upaya tersebut masih dilakukan dengan sporadis dan belum menyeluruh. Oleh sebab itu, permasalahan

penyakit kanker masih belum dapat tertangani dengan optimal.2

Bardasarkan data yang diperoleh dari rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan terdapat data Leukemia Akut pada anak sebesar 174 kasus yaitu 84 kasus pada tahun 2011 dan 90 kasus pada tahun 2012. Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012.

Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012.

Tujuan khusus penelitian ini adalah: a. Mengetahui proporsi anak yang menderita

LA rawat inap berdasarkan data tahun 2008-2012.

b. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin, suku, agama, dan tempat tinggal.

c. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keluhan. d. Mengetahui distribusi proporsi anak yang

menderita LA berdasarkan riwayat penyakit keluarga.

e. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis Leukemia Akut.

f. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis penatalaksanaan medis.

g. Mengetahui lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA.

h. Mengetahui lama rata-rata anak menderita LA.

i. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

j. Mengetahui distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya. k. Mengetahui distribusi proporsi umur

anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA.

(3)

3

3 l. Mengetahui distribusi proporsi jenis

kelamin anak yang menderita LA berdasarkan LA.

m. Mengetahui distribusi proporsi jenis penatalaksanaan medis anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

n. Mengetahui distribusi proporsi jenis penatalaksanaan medis anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya. o. Mengetahui distribusi proporsi jenis LA

pada anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang. p. Mengetahui lama rawatan rata-rata anak

yang menderita LA berdasarkan jenis LA. Manfaat penelitian ini adalah:

a. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian bagi peneliti. b. Memberikan informasi dan masukan mengenai anak yang menderita LA rawat inap bagi RSUP H. Adam Malik Medan dalam upaya peningkatan pelayanannya. c. Sebagai masukan bagi peneliti lain yang

ingin meneliti atau melanjutkan penelitian sejenis.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersifat deskriptif dengan desain case series. Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dengan pertimbangan bahwa di RSUP H. Adam Malik Medan tersedia data anak yang menderita LA dan penelitian karakteristik anak yang menderita LA belum pernah dilakukan tahun 2011-2012.

Populasi penelitian ini adalah semua data anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012 yang tercatat dalam kartu status sebanyak 174 penderita. Sampel adalah data anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012 dan besar sampel sama dengan populasi (total sampling)

Hasil dan Pembahasan

Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan Data Lima Tahun

Tabel 1 Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008-2012 Tahun f % 2008 - - 2009 101 27,8 2010 89 24,4 2011 84 23,1 2012 90 24,7 Total 364 100,0

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa data anak yang menderita LA pada tahun 2008 tidak tersedia di RSUP H. Adam Malik Medan. Pada tahun 2009 terdapat 101 anak yang menderita LA (27,8%), tahun 2010 terdapat 89 anak yang menderita LA (24,4%), tahun 2011 terdapat 84 anak yang menderita LA (23,1%), dan tahun 2012 terdapat 90 anak yang menderita LA (24,7%).

Dari persamaan y = 100,5 – 3,8x maka dapat diprediksikan pada tahun 2013 jumlah anak yang mendeita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan adalah y = 100,5 – 3,8(5) yaitu 82 kasus, tahun 2014 y = 100,5-3,8(6) yaitu 78 kasus dan tahun 2024 adalah y = 100,5-3,8(16) yaitu 39,7 atau 40 kasus. Sehingga diprediksikan setiap tahunnya terjadi penurunan jumlah kasus anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan.

Karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Tabel 2 Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012 Sosiodemografi f % Umur 0-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 64 59 51 36,8 33,9 29,3 Total 174 100,0

(4)

4 4 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 92 82 52,9 47,1 174 100,0 Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik 115 56 3 66,1 32,2 1,7 Total 174 100,0 Tempat tinggal Kota Medan Luar kota medan

39 135

22,4 77,6

Total 174 100,0

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat karakteristik anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012 yang terbesar berdasarkan sosiodemografi (umur 0-4 tahun 36,8%, jenis kelamin laki-laki 52,9%, agama Islam 66,1%, tempat tinggal luar kota Medan 77,6%). Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan suku tidak tercatat pada kartu status.

Leukemia Akut menyerang anak-anak dari semua golongan umur. Pada LLA, puncak usia timbulnya penyakit adalah antara umur 3 dan 4 tahun sedangkan pada anak LMA tidak tampak usia puncak.9 Besarnya kejadian LA pada kelompok umur 0-4 tahun dikaitkan dengan jenis LLA yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan LMA.2

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gholami (2011) di West Azerbaijan Province 2003- 2009 terdapat anak yang menderita LA 56 (43,0%) kelompok umur 0-4 tahun, 45 (34,6%) kelompok umur 5-9 tahun dan 29 (22,3%) kelompok umur 10-14 tahun.15

Leukemia Akut lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 1,4 : 1.16 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gholami (2011) di West Azerbaijan Province 2003- 2009 terdapat anak yang menderita LA berdasarkan jenis kelamin, 72 (55,4%) laki-laki dan 58 (44,6%) perempuan.15

Besarnya proporsi penderita beragama Islam bukan berarti bahwa agama Islam lebih berisiko untuk menderita LA, namun hanya menunjukan anak yang menderita LA yang datang berobat di RSUP H. Adam Malik

Medan tahun 2011-2012 yang paling banyak adalah agama Islam.

Besarnya proporsi penderita luar kota Medan diasumsikan karena RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit rujukan dari Provinsi Sumatera Utara, NAD, Riau, dan Sumatera Barat sehingga memungkinkan jumlah anak yang menderita LA yang berobat di rumah sakit ini lebih banyak dari luar kota Medan.

Tabel 3 Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Keluhan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012 Keluhan f % Pucat 76 43,7 Demam 73 42,0 Perdarahan 35 20,1 Lemas 18 10,3 Pembesaran kelenjar limfa 15 8,6 Nyeri tulang/sendi 13 7,5

Berdasarkan tabel 3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keluhan terbesar adalah pucat dengan proporsi 43,7% (76 orang) dan terkecil adalah nyeri tulang/sendi dengan proporsi 7,5% (13 orang)

Gejala yang ditimbulkan LA adalah pucat, panas/demam, perdarahan, adanya rasa lelah, nyeri tulang dan pembesaran kelenjar limfa. Produksi sel darah merah yang berkurang menyebabkan oksigen dalam tubuh berkurang akibatnya penderita terlihat pucat dan mudah lelah. Anak yang menderita LA akan lebih mudah untuk terkena infeksi karena sel darah putihnya tidak berfungsi normal. Akibatnya tubuh anak tersebut mudah terkena infeksi virus ataupun bakteri sehingga menimbulkan keluhan demam. Perdarahan terjadi akibat produksi sel darah putih meningkat dan sel darah lain menurun mengakibatkan anemia, trombositopenia, leukopenia. Trombositopenia mengakibatkan mudahnya perdarahan berupa ekimosis, petekia, perdarahan gusi dan sebagainya.17,18

Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan riwayat penyakit keluarga tidak dapat didistribusikan karena data tidak tersedia pada kartu status.

(5)

5

5 Tabel 4 Distribusi Proporsi Anak yang

Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012 Jenis leukemia akut f % Leukemia limfositik akut(LLA) 136 78,2 Leukemia mielositik akut (LMA) 38 21,8 Total 174 100,0

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA yang lebih besar adalah LLA dengan proporsi 78,2% (136 orang) sedangkan LMA proporsi 21,8% (38 orang).

Pada populasi anak, umumnya jenis leukemia yang terjadi adalah LLA dan LMA. Kasus LLA (82%) lebih sering terjadi pada anak dibandingkan dengan LMA (18%). LMA bisa menyerang segala usia, tetapi paling sering terjadi pada umur dewasa.7 Tingginya proporsi LLA karena sampel pada penelitian ini adalah anak yang menderita LA.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Chandrayani (2009) di RSK Dharmais dari tahun 2004-2008 terdapat 34 (77%) anak yang menderita LLA dan 10 (23%) anak yang menderita LMA.12

Tabel 5 Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Rawat Inap

Berdasarkan Jenis

Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012 Penatalaksanaan medis f % Kemoterapi 86 57,3 Transfusi darah 24 16,0 Kemoterapi dan transfusi darah 40 26,7 Total 150 100,0

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan penatalaksanaan medis terbesar adalah kemoterapi dengan proporsi

57,3% (86 orang) dan terkecil transfusi darah dengan proporsi 16,0% (24 orang). Dari 174 anak yang menderita LA pada tahun 2011-2012 di RSUP H. Adam Malik Medan terdapat 150 penderita yang mengikuti penatalaksanaan medis seperti kemoterapi, transfusi darah dan kemoterapi + transfusi darah.

Penatalaksanaan medis untuk anak yang menderita LA berbeda-beda tergantung pada jenis LA dan kondisi penderita. Kemoterapi merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien LA untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia dan transfusi darah merupakan terapi suportif untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan sel-sel leukemia itu sendiri seperti perdarahan. 19

Tabel 6 Distribusi Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Lama rawatan rata-rata Mean SD(standar deviasi) 95% Confidence Interval Coefficient of Variation Minimum Maksimum 8,5 6,6 7,5-9,5 77,6%, 1 29

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA adalah 8,5 hari (9 hari), SD (Standar Deviasi) 6,6 hari, Coefficient of Variation 77,6% > 10%, artinya lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA bervariasi, lama rawatan minimum adalah 1 hari dan lama rawatan maksimum adalah 29 hari. Penderita dengan lama rawatan 1 hari sebanyak 5 kasus, dimana 4 kasus diantaranya pulang berobat jalan karena menjalani kemoterapi, 2 kasus didiagnosis LLA berumur 6 dan 7 tahun, 2 kasus LMA berumur 2 dan 9 tahun. Dari 5 kasus terdapat 1 kasus meninggal dengan umur 4 tahun, keluhan (pucat, perdarahan, nyeri tulang/ sendi), didiagnosis LLA, berasal dari luar Medan, dan sumber biaya sendiri.

Anak yang menderita LA dengan lama rawatan 29 hari merupakan anak yang

(6)

6

6 menderita LA berusia 11 tahun, pasien berkunjung ke RSUP H. Adam Malik Medan untuk pertama kali, sehingga memungkinkan lama rawatan lama karena penetapan diagnosis membutuhkan waktu yang tidak cepat, pasien datang dengan keluhan demam dan didiagnosis menderita LLA. Penderita menjalani kemoterapi, dengan sumber biaya SKTM dan pulang dengan status berobat jalan.

Distribusi proporsi anak yang menderita LA berdasarkan lama rata-rata menderita LA tidak tercatat pada kartu status. Tabel 7 Distribusi Proporsi Anak yang

Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012 Keadaan sewaktu pulang f % PBJ 124 71,3 PAPS 22 12,6 Meninggal 24 13,8 Sembuh 4 2,3 Total 174 100,0

Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keadaan sewaktu pulang terbesar adalah pulang berobat jalan (PBJ) dengan proporsi 71,3% (124 orang) dan keadaan sewaktu pulang terkecil adalah sembuh dengan proporsi 2,3% (4 0rang).

CFR anak yang menderita LLA adalah 19/136 x 100% =13,9% dan CFR anak yang menderita LMA adalah 5/38 x 100% = 13,1%.

Pada pasien LLA lebih dari 2/3 pasien yang diobati akan berada dalam kondisi remisi kompit selama 5 tahun dan kebanyakan kasus akan sembuh sedangkan LMA merupakan suatu kelompok penyakit yang heterogen yang memberikan prognosis yang buruk.14

Tabel 8 Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012i Sumber biaya f % Umum/biaya sendiri 21 12,1 Askes 27 15,5 Jamkesmas 80 46,0 SKTM 40 23,0 JPKMS 3 1,7 JKA 3 1,7 Total 174 100,0

Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya terbesar adalah jamkesmas dengan proporsi 46,0% (80 orang), sumber biaya terkecil adalah JPKMS dan JKA masing-masing dengan proporsi 1,7% (3 orang).

Hal ini terjadi karena RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pemerintah yang melayani pasien peserta Jamkesmas. Dapat diasumsikan anak yang menderita LA yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan adalah masyarakat menengah ke bawah. Tingginya kejadian LA pada masyarakat menengah ke bawah diasumsikan karena adanya paparan zat-zat kimia yang cukup lama seperti paparan pestisida di daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS) merupakan sumber biaya yang hanya dimiliki oleh penderita yang tinggal di kota Medan sehingga proporsi JPKMS merupakan yang terendah 1,7% (3 orang). Sama halnya dengan JKA yang hanya dimiliki penderita yang berasal dari provinsi NAD. Proporsi JKA sebesar 1,7% (3 orang), rendahnya proporsi JKA disebabkan karena RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan dari provinsi NAD.

(7)

7

7 Analisa Statistik

Tabel 9 Distribusi Proporsi Umur Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012 Jenis LA LLA LMA Umur Total 0-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun f % f % f % f % 50 36,8 46 33,8 40 29,4 136 100,0 14 36,8 13 34,3 11 28,9 38 100,0

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa anak yang menderita LA dengan jenis LLA terbesar pada umur 0-4 tahun dengan proporsi 36,8% (50 orang) dan terendah umur 10-14 tahun dengan proporsi 29,4% (40 orang). Anak yang menderita LA dengan jenis LMA lebih besar pada umur 0-4 tahun yaitu 14 orang (36,8%) dan yang lebih kecil pada umur 10-14 tahun dengan proporsi 28,9% (11 orang).

Hasil uji Chi-square diperoleh p = 0,998 (p > 0,05), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur berdasarkan jenis LA.

Tabel 10 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Jenis LA

Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan LLA LMA f % f % f % 73 53,7 63 46,3 136 100,0 19 50,0 19 50,0 38 100,0

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa anak yang menderita LA dengan jenis LLA lebih besar terjadi pada laki-laki dengan proporsi 53,7% (73 orang) dan lebih kecil terjadi pada perempuan dengan proporsi 46,3% (63 orang). Anak yang menderita LA dengan jenis LMA pada laki-laki dan permpuan masing-masing proporsinya 50,0% (19 orang).

Hasil uji Chi-square diperoleh p = 0,688 (p > 0,05), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis LA dengan jenis kelamin.

Tabel 11 Distribusi Proporsi Jenis Penatalaksanaan Medis Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa dari 101 orang anak yang pulang berobat jalan (PBJ) sebanyak 65,3% (66 orang) kemoterapi, 12,9% (13 orang) transfusi darah dan 21,8% (22 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Dari 21 orang anak yang pulang atas permintaan sendiri (PAPS) sebanyak 57,2% (12 orang) kemoterapi, 19,0% (4 orang) transfusi darah dan 23,8% (5 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Dari 24 orang anak yang meninggal sebanyak 29,2% (7 orang) kemoterapi, 29,2% (7 orang) transfusi darah dan 41,6% (10 orang) kemoterapi dan transfusi darah. Dari 4 orang anak yang menderita LA yang pulang dengan keadaan sembuh sebanyak 25,0% (1 orang) kemoterapi, 75,0% (3 orang) kemoterapi dan transfusi darah.

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 5 sel (41,7%) yang mempunyai expected count < 5.

Keadaan Sewaktu Pulang

Penatalaksanaan Medis Total Kemoterapi Transfusi Darah Kemoterapi +Transfusi Darah f % f % f % f % PBJ 66 65,3 13 12,9 22 21,8 101 100,0 PAPS 12 57,2 4 19,0 5 23,8 21 100,0 Meningg al 7 29,2 7 29,2 10 41,6 24 100,0 Sembuh 1 25,0 0 0,0 3 75,0 4 100,0

(8)

8

8 Tabel 12 Distribusi Proporsi Jenis

Penatalaksanaan Medis pada Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Berdasarkan tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa dari 11 anak yang menderita LA yang berobat dengan biaya sendiri 45,5% (5 orang) menjalani kemoterapi, 36,4% (4 orang) diberi transfusi darah dan 18,1% (2 orang) menjalani kemoterapi dan diberi transfusi darah. Dari 139 anak yang menderita LA yang berobat dengan biaya yang tidak sendiri 58,3% (81 orang) menjalani kemoterapi, 14,4% (20 orang) diberi transfusi darah dan 27,3% (38 orang) menjalani kemoterapi dan diberi transfusi darah.

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel (33,3%) yang mempunyai expected count < 5.

Tabel 13 Distribusi Proporsi Jenis LA pada Anak Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Keadaan Sewaktu Pulang Jenis LA Total LLA LMA f % f % f % PBJ 96 96,9 28 27,1 124 100,0 PAPS 20 90,9 2 9,1 22 100,0 Meningg al 19 79,2 5 20,8 24 100,0 Sembuh 1 25,0 3 75,0 4 100,0

Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa dari 113 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang yaitu pulang berobat jalan (PBJ) 96,9% (96 orang) dengan jenis LLA, 27,1%

(28 orang) dengan jenis LMA. Dari 22 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang yaitu pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 90,9% (20 orang) dengan jenis LLA, 9,1% (2 orang) dengan jenis LMA. Dari 24 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang yaitu meninggal 79,2% (19 orang) dengan jenis LLA, 20,8% (5 orang) dengan jenis LMA. Dari 4 orang anak yang menderita LA dengan keadaan sewaktu pulang sembuh 25,0% (1 orang) jenis LLA dan 75,0% (4 orang) sembuh jenis LMA.

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (37,5%) yang mempunyai expected count < 5.

Tabel 14 Distribusi Lama Rawatan Rata-rata Anak yang Menderita LA Rawat Inap Berdasarkan Jenis LA di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012

Jenis LA Lama Rawatan Rata-rata

f mean SD

LLA 136 8,5 6,8

LMA 38 8,4 6,0

t = 1,744 p= 0,188 df= 172

Berdasarkan tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa anak yang menderita LA dengan jenis LA, LLA sebanyak 136 orang dengan lama rawatan rata-rata 8,5 hari, LMA sebanyak 38 orang dengan lama rawatan rata-rata 8,4 hari.

Berdasarkan statistik uji t diperoleh p = 0,188 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis LA

Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

a. Proporsi tertinggi anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan data tahun 2009-2012 adalah pada tahun 2009 yaitu 27,8%. Kecenderungan kunjungan anak yang menderita LA berdasarkan data tahun 2009-2012 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 100,5- 3,8x

Sumber

Biaya KemoteraPenatalaksanaan Medis Total pi Transfusi Darah Kemotera pi +Transfus i Darah f % f % f % f % Biaya Sendiri 5 45,5 4 36,4 2 18,1 11 100,0 Biaya Tidak Sendiri 81 58,3 20 14,4 38 27,3 139 100,0

(9)

9

9 b. Proporsi anak yang menderita LA

berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada kelompok umur 0-4 tahun 36,8%, jenis kelamin laki-laki (52,9%), agama Islam 66,1%, luar kota Medan 77,6%.

c. Proporsi keluhan anak yang menderita LA tertinggi yaitu pucat 43,7%.

d. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis LA adalah LLA 78,2%.

e. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis penatalaksanaan medis tertinggi adalah kemoterapi 57,3%.

f. Lama rawatan rata-rata anak yang menderita LA adalah 8,5 hari (9 hari) g. Proporsi anak yang menderita LA

berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan 71,3%.

h. Proporsi anak yang menderita LA berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah Jamkesmas 46,0%.

i. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur berdasarkan jenis LA (p =0,998), jenis kelamin berdasarkan jenis LA (p=0,688), dan lama rawatan rata-rata dengan jenis LA (p=0,188).

2. Saran

a. Kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan pada kartu status, seperti suku, riwayat penyakit keluarga, serta menambahkan pencatatan tentang waktu didiagnosis LA.

b. Kepada keluarga anak yang menderita LA diharapkan untuk membawa penderita mengikuti prosedur pengobatan sampai selesai.

c. Kepada masyarakat diharapkan untuk menghindari atau melindungi diri dari paparan pestisida, zat-zat kimia maupun radiasi yang terpapar secara terus-menerus.

Daftar Pustaka

1. Kepmenkes RI, 2007. Pedoman

Pengendalian Penyakit Kanker.

Jakarta

2. Depkes RI, 2009. Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyumbang 30 Kanker http://www.indonesia.go.id. Diakses pada tanggal 27 maret 2013 3. Yayasan Onkologi Anak Indonesia,

2012. Kanker pada Anak di Indonesia. Jakarta

4. National Cancer Institute, 2013

http://www.cancer.gov/cancertopics/fa ctsheet/Sites- Types/childhood Diakses pada tanggal 21 maret 2013 5. Hadi N., dkk, 2008 . A Case

ControlStudy Acute Leukemia Risk

Factors in Adults, Shiraz,

Iran. S hiraz E-Medical Journal. Volume 9, No. 1, January 2008 6. Bakta, M., 2007. Hematologi Klinik

Ringkas. EGC. Jakarta Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta

7. Permono, B. dan IDG. U., 2010.

Leukemia Akut. Dalam:

Hematologi Onkologi Anak. Badan Penerbit IDAI. Jakarta

8. Australasian Assosiation of Cancer

Registries, 2012. Acute

Lymphoblastic Leukemia for

Australia.

http://www.aihw.gov.au/cancer/aacr/. Diakses pada tanggal 27 maret 2013 9. Indian Jurnal of Cancer, 2009.

Epidemiologi of childhood Cancer in

India. http://www.indianjcancer.com.

Diakses 05 april 2013

10.Arifin, Z., 2004. Pola Leukemia Limfoblastik Akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS Dr. Pirngadi Medan. Jurnal FK USU. Medan

11.IM., Widiaskara, dkk., 2010 . Luaran Pengobatan Fase Induksi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya. Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Wangaya.

(10)

10

10 Denpasar Bagian Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga RS. Dr. Soetomo. Surabaya.

12.S.,chandrayani, 2009. Gambaran Distribusi Distribusi Frekuensi Leukemia di RSK Dharmais dari Tahun 2004-2008. Skripsi FKM UI. Depok

13.Tjitra, S.T., dkk., 2010. Prognosis Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak Obes. Departemen Kesehatan Anak, RS Dr.Cipto Mangunkusumo, FK UI. Jakarta

14.Pui, H.P dan William M.C., 2007. Leukemia. Dalam: Buku Ajar Pediatri Rudolph (Rudolph’s

Pediatrics). EGC. Jakarta

15.Gholami, A.,et al., 2011. Parental Risk

Factor of Childhood Acute

Leukemia: A Case Control

Study. Journal of Research in

Health Sciences. Iran

16.Irani, P., 2009. Leukemia Limfoblastik Akut. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Internal

Publising. Jakarta 17.Kurnianda, J., 2009. Leukemia

Mieloblastik Akut. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Internal Publising. Jakarta

18.Buku Kuliah Kesehatan Anak, 1985. Diterbitkan Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta

19.Thomson, A.D dan Cotton, R.E., 1997. Catatan Kuliah Patologi. EGC. Jakarta

Gambar

Tabel  1    Distribusi  Proporsi  Anak  yang  Menderita  LA    Rawat    Inap  di  RSUP  H
Tabel  3      Distribusi  Proporsi  Anak  yang  Menderita  LA  Rawat  Inap  Berdasarkan  Keluhan  di  RSUP  H
Tabel  4      Distribusi  Proporsi  Anak  yang  Menderita  LA  Rawat  Inap  Berdasarkan    Jenis  LA  di  RSUP  H
Tabel 8  Distribusi  Proporsi  Anak  yang  Menderita  LA  Rawat  Inap  Berdasarkan    Sumber  Biaya  di  RSUP  H
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bulan Oktober 2015, kami memberikan perincian lebih lanjut mengenai tujuan strategis Bank, tindakan manajemen dalam divisi bisnis, fungsi infrastruktur dan wilayah, dan

Hipotesis atau alternatifnya dirumuskan secara singkat, lugas dan jelas yang dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Dikatakan demikian agar hipotesis dapat diuji atau dijawab

Pasal 17 ayat (2) huruf g angka 2) huruf a) Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH..

PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat bahwa setelah dilakukan evaluasi dokumen penawaran sesuai ketentuan yang berlaku, Perusahaan Saudara ditetapkan sebagai pemenang seleksi

Secara garis besar menurut Healy (1985) menyatakan bahwa penggunaan transaksi discretionary accruals, manajemen dapat mempengaruhi laba dengan mengendalikan jumlah

Tujuan penelitian ini adalah memetakan sebaran lamun di perairan Pulau Pari dengan menggunakan citra satelit ALOS dan melakukan pengamatan kondisi lamun berdasarkan