• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive analytic explanatory

untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasein.

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan secara sistematis dan akurat status keadaan atau pada area populasi tertentu yang berkaitan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih ( Aziz, 2007).

Pengumpulan data dengan metode survey dimana penelitian mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Tehnik penelitian yang digunakan adalah wawancara dengan kuesioner . Hasil pengumpulan data dianalisis secara diskriptif kuantitatif, kualitatif.

B. Populasi dan Sampel Penelitian :

Populasi merupakan keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.Populasi adalah sejumlah individu yang mempunyai sifat atau kepentingan yang sama ( Hadi, 1997).

(2)

36

1. Populasi

Populasi penelitian adalah pasien rawat inap pada periode 18 Januari 2010 sampai dengan 15 Pebruari 2010 sebanyak 100 pasien.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Azis, 2007 ). Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen/responden. Menurut Guilford (1987: 125), di mana semakin besar sampel (makin besar nilai n = banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil yang lebih akurat.

Kriteria inklusi :

Kriteria inklusi merupakan dimana subyek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagi sampel ( Nursalam 2003 )

Kriteria inklusi yaitu bagi pasien :

a. Pasien yang dapat berkomunikasi dengan baik b. Tidak mengalami gangguan jiwa

c. Dirawat minimal 3 hari perawatan

d. Bersedia diwawancarai dan mengisi kuesioner

Peneliti membuat daftar pasien rawat inap instalasi geriatri yang dirawat pada tanggal 18 Januari 2010 sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2010. Jumlah sampel berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 45 pasien .

(3)

37

C. Difinisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Tabel . 1 Difinisi operasional variabel penelitian

No Variabel Difinisi Operasional Alat Ukur Cara ukur

Hasil Ukur Skala 1 Variabel Bebas: Kualitas pelayanan keperawatan rawat inap Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi

Suatu persepsi pasien tentang hasil kinerja kualitas pelayanan keperawatan rawat inap di Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi Kuesioner yg terdiri dari 20 pertanyaan Cara ukur Skala Likert Skore tertinggi 100 Skore terendah 20 Untuk menjelaskan secara diskriptif, maka data dikategorikan Baik : 61-100 Kurang Baik 20 - 60 Interval 2 Variabel Terikat: Kepuasan Pasien

Suatu persepsi pasien yang menyebabkan harapan pasien dalam pelayanan keperawatan dapat terpenuhi. Kuesioner yg terdiri dari 5 pertanyaan Cara ukur Skala Likert Skore tertinggi 25 Skore terendah 5 Untuk menjelaskan secara diskriptif, maka data dikategorikan Puas : 16-25 Kurang Puas 5- 15 Interval

(4)

38

D. Metode Pengumpulan dan Analisa Data

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan- bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya (Supranto,1996). Untuk memperoleh data primer yang diperlukan, teknik yang digunakan adalah pengisian kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka. Pengukuran variable dilakukan dengan skala Likert yang meggunakan metode scoring sebagai berikut :

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangakan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.

Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:

a. Peneliti pertama – tama menentukan lokasi untuk penelitian, setelah didapatkan ijin dari fakultas dan tempat penelitian maka peneliti pendekatan kepada calon responden untuk memberikan memberikan penjelasan tentang tujuan peneltian dan cara pengisian kuesioner dan

STS SS

(5)

39

lembar observasi, bila bersedia menjadi responden maka dipersilahkan untuk mengisi atau menandatangani lembar persetujuan bila setuju berpartisipasi dalam penelitian ini.

b. Pengambilan instrumen penelitian dilakukan dalam satu bulan. Dalam rentang waktu satu bulan tersebut, peneliti mengintensifkan pengambilan data dalam kurun waktu tiga hari.

c. Pembagian kuesioner dilaksanakan pada hari saat dilaksanakan penelitian.

d. Responden yang bisa membaca dan menulis diminta mengisi kuesioner, dan peneliti berada didekat responden agar apabila ada pertanyaan dari responden peneliti langsung bisa menjelaskan. Responden diingatkan agar semua pertanyaan diisi dengan lengkap, sedangkan untuk pengisian lembar observasi dilakukan oleh peneliti. e. Jika kuesiner sudah diisi, kemudian langsung dikembalikan kepada

peneliti

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji kuesioner dilaksanakan terhadap perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi sebanyak 11 pasien dimana pasien yang dijadikan responden dalam uji validitas dan reabilitas tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama dengan responden penelitian. Adapun tahapannya sebagai berikut:

(6)

40

a.

Uji Validitas

Untuk mendukung analisis regeresi dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya (Saiffudin Azwar,2000).

Langkah selanjutnya adalah secara statistic, angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total, atau membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.

Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS(Statistical Package for Social Sciences). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan table r produk moment. Kriteria penilaian uji validitas adalah :

(1) Apabila r hitung > r table, maka item kuesioner tersebut valid.

(2)

Apabila r hitung < r table, maka dapat dikatakan item kuesioner

tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh data sebagai berikut:

1) Kehandalan perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji validitas dalam rentang 0,731 – 0,810 artinya kuesioner kehandalan tersebut valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632)

(7)

41

2) Responsif perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji validitas dalam rentang 0,638 – 0,842 artinya kuesioner responsif tersebut valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632)

3) Keyakinan perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji validitas dalam rentang 0,652 – 0,821 artinya kuesioner keyakinan tersebut valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632)

4) Empati perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji validitas dalam rentang 0,644 – 0,731 artinya kuesioner empati tersebut valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632)

5) Wujud kualitas pelayanan perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji validitas dalam rentang 0,638 – 0,769 artinya kuesioner kehandalan tersebut valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632)

6) Kepuasan pasien di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji validitas dalam rentang 0,635 – 0,746 artinya kuesioner kepuasan tersebut valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632)

b. Uji Reliabiltas

Uji reliabiltas adalah suatu indek yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu penelitian pengukur dapat dipercaya (Saiffudin

(8)

42

Azwar,2000). Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliable hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, selama aspek yang diukur dalam dari subjek memang belum berubah.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien

Alpha Cronbach (Saiffudin Azwar,2000).

Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan computer program SPSS. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah

(1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.

(2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable.

Berdasarkan hasil uji reabilitas diperoleh data sebagai berikut:

1) Kehandalan perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji reabilitas tingkat kehandalan yaitu 0,8042 artinya kuesioner tersebut reabilitasnya tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi nilai 0,60.

2) Responsif perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji reabilitas tingkat responsif yaitu 0,7642 artinya kuesioner tersebut reabilitasnya tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi nilai 0,60.

(9)

43

3) Keyakinan perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji reabilitas tingkat keyakinan yaitu 0,8285 artinya kuesioner tersebut reabilitasnya tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi nilai 0,60.

4) Empati perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji reabilitas tingkat empati yaitu 0,7648 artinya kuesioner tersebut reabilitasnya tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi nilai 0,60.

5) Wujud perawat di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji reabilitas tingkat wujud pelayanan perawat yaitu 0,7429 artinya kuesioner tersebut reabilitasnya tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi nilai 0,60.

6) Kepuasan pasien di Ruang Merak RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan uji reabilitas tingkat kepuasan yaitu 0,7136 artinya kuesioner tersebut reabilitasnya tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi nilai 0,60.

3. Metode Pengolahan Data

Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterprestasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul.

(10)

44

a. Pengeditan ( Editing)

Editing yang dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi, dengan tujuan untuk memeriksa adanya kesalahan atau kekurangan kelengkapan data.

b. Pemberian Kode ( Coding)

Proses pemberian kode tertentu terhadap kuesioner yang akan dan telah dientry dalam komputer.

c. Pemberian Skor ( Scoring)

Mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala Likert. Tingkatan skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sangat Sesuai (SS) = Diberi bobot / skor 5 Sesuai (S) = Diberi bobot / skor 4 Cukup sesuai (CS) = Diberi bobot / skor 3 Kurang sesuai (KS) = Diberi bobot / skor 2 Tidak Sesuai (TS) = Diberi bobot / skor 1 d. Entry data

Adalah memasukan data kedalam software SPSS for Windows e. Tabulating

Pengelompokkan data atas jawaban dengan benar dan teliti, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna. Berdasarkan hasil tabel tersebut akan disepakati untuk

(11)

45

membuat data tabel agar mendapatkan hubungan antara variabel- variabel yang ada.

1.

Analisis Data

a. Analisa Univariat

Untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karekteristik masing-masing variable yang diteliti ( Noto Atmodjo 2005 ). Dalam penelitian ini analisa univariat digunakan untuk mengetahui persentase dari masing-masing variable penelitian. Yakni kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien di rawat inap Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi.

b. Analisa Bivariat

Untuk mengetahui hubungan antara variable independen dan dependen untuk masing-masing data variabel dengan crosstab ( tabel silang ). Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan perawatan terhadap kepuasan pasien digunakan analisa uji korelasi sebagai berikut :

Bila data berdistribusi Normal maka uji yang digunakan adalah

Pearson Product Moment. Bila data berdistribusi tidak Normal maka uji yang digunakan adalah Rank Spearman ( Hastono 2003 )

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dependen dan variabel independen maka menggunakan p value yang membandingkan dengan tingkat kesalahan ( α ) yang digunakan yaitu 5 % atau 0,05. Bila p value lebih kecil atau sama dari ( α ) maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan , bila p

(12)

46

value lebih besar dari ( α ) maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen ( Hastono,2003).

Dari hasil analisa kenormalan data dengan menggunakan

kolmogorov spirnov diketahui bahwa untuk variabel-variabel yang memiliki p value kurang dari 0.05 yaitu variabel kehandalan memiliki nilai p value 0.003, keresponsifan p value 0.032, empati p value 0.024, wujud p value 0.014. sedangkan p value variabel yang lebih dari 0.05 yaitu variabel keyakinan dengan p value 0.051, variabel kepuasan pasien dengan p value 0.126. Sehingga analisa bivariat antara keyakinan dengan kepuasan pasien menggunakan uji korelasi pearson Product Moment, sedangkan uji bivariat antara variabel kehandalan,keresponsifan,empati,wujud dengan variabel kepuasan pasien menggunakan korelasi rank spearman.

E. Etika Penelitian

Dalam proses penelitian yang penulis lakukan kaitannya dengan sample yang penulis ambil pasien geriatri yang dapat berkomunikasi, maka penulis meminta persetujuan kepada pasien yang bersedia . Etioka penelitian menurut (Alimul, 2007) terdiri dari :

1. Informed consent

Yaitu penjelasan kepada responden mengenai penelitian yang akan dilakukan sehingga tidak ada tuntutan dikemudian hari serta tidak ada

(13)

47

yang merasa dirugikan dari kedua belah pihak, baik responden maupun peneliti.

2. Membina hubungan baik dengan responden Sikap yang kita berikan yaitu ramah tamah, sopan dan melakukan pendekatan yang baik terhadap responden

3. Menjaga kerahasiaan responden (confidentiality)

Dalam mengambil data dari responden, kami akan menjaga dan memperhatikan dengan baik serta tidak akan membicarakan identitas dan data yang diperoleh dari responden.

4. Tanpa nama (Anonimity)

Menjelaskan bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan nama, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

5. Tidak ada unsur paksaan

Dalam pengambilan data kepada responden, kai tidak melakukan paksan dan harus ada persetujuan dari responden. Jika responden tidak setuju, kami tidak akan mengambil data.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi metode dakwah merupakan sebuah jalan atau cara yang digunakan atau dilakukan dalam melaksanakan aktifitas mengajak manusia kepada jalan yang lurus, yang mana

Menyadari hal tersebut Analitika Mandiri Utama menyelenggarakan pelatihan Good Laboratory Practices - GLP untuk membantu laboratorium, industri, organisasi, instansi dan pelaku

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (6,386 &gt; 1,998), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Variabel Tata Ruang

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua pernyataan kuesioner aspek kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas konsumen dinyatakan valid karena nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel

[r]

K ecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas berdasarkan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 42 Tahun 2016 sebagai pelaksana teknis kewilayahan dalam menyelenggarakan

Misalkan terdapat Q pasangan vektor input &amp; target, dengan target terdiri-dari K elemen, maka pada target, satu elemen akan bernilai 1, dan elemen-elemen lainnya akan bernilai