• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,84.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok kesehatan 0,34 persen dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,18 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan 0,21 persen; kelompok sandang 0,31 persen serta.kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah cabai merah, rokok kretek filter, tarip listrik, kelapa dan laptop/notebook.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah bawang merah, tarip pulsa ponsel, minyak goreng, kentang dan cabe hijau.

 Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2016 sebesar 1,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 2,37 persen.

No. 92/Th. X, 1 November 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DI

KOTA

PURWOKERTO

OKTOBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok kesehatan 0,34 persen dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,18 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan 0,21 persen; kelompok sandang 0,31 persen serta.kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikanharga pada Oktober 2016 antara lain : cabai merah, rokok kretek filter, tarip listrik, kelapa, laptop/notebook, kangkung, cabe rawit, batu bata/batu tela, daun bawang, bakso, rokok kretek, ikan keranjang, rokok putih, terong panjang, upah pembantu RT, sawi putih, parfum, minuman ringan, mie kering instant, daging ayam ras, teh, bedang, anggur, vitamin, kerupuk udang, sawi hijau, sabun mandi, televisi berwarna, daging sapi, mujair, tomat buah, bawal, kopi bubuk, sabun mandi cair, gurame, sabun cair/cuci piring, shampo, bayam, tomat sayur, pampers, jagung muda, hand body lotion, obat batuk, kemiri, sabun detergen bubuk/cair, susu untuk tulang/manula, obat sakit kepala, tepung beras, tepung terigu, ikan dalam kaleng, tongkol pindang, mesin cuci, pengharum/pelembut cucian, tissu, jamu, deodorant, teri, susu rendah lemak, jamur, nangka muda dan celana panjang jeans.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2016 antara lain : susu kental manis, celana panjang katun, bedak bayi, kakap merah, kecap (isi), margarine, pembersih lantai, penyegar ruangan, sikat gigi, kacang tanah, flash disk, pakaian bayi, kembung/gembung, pare, modem internet, peda, daging ayam kampung, bandeng/bolu, ayam hidup, telur ayam kampung, telur puyuh, jambu batu, nangka, kacang hijau, emping mentah, pasta gigi, udang basah, melon, lada/merica, jagung manis, pisang, tauge/kecambah, bawang putih, gula merah, tongkol/ambu-ambu, kacang panjang, kol putih/kubis, telepon seluler, jeruk, wortel, papaya, cumi-cumi, lele, personal computer/desktop, labu siam/jipang, ketimun, salak, besi beton, pir, buncis, gula pasir, beras, telur ayam ras, emas perhiasan, apel, cabe hijau, kentang, minyak goreng, tarip pulsa ponsel dan bawang merah.

Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Oktober 2016, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.

Sedangkan kelompok yang memberikan andil deflasi adalah : kelompok bahan makanan 0,04 persen; kelompok sandang 0,01 persen serta. kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi September 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Oktober 2015 IHK Desember 2015 IHK Oktober 2016 Tingkat Inflasi Oktober 20161) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20162) Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 119,02 120.32 121,84 0,02 1,26 2,37 1 Bahan Makanan 127,88 131.97 136,04 -0,21 3,08 6,38 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 119,52 120.77 125,45 0,27 3,88 4,96 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 115,13 115.71 116,01 0,20 0,26 0,76 4 Sandang 105,73 104.83 107,20 -0,31 2,26 1,39 5 Kesehatan 109,35 109.73 111,94 0,34 2,01 2,37 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 118,18 118.43 119,20 0,18 0,65 0,86 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 121,04 121.33 116,36 -0,32 -4,10 -3,87

1)

Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

2)

Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK Desember 2015

3)

Persentase perubahan IHK Oktober 2016 terhadap IHK Oktober 2015

Tabel 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Oktober 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi Oktober 2016 (%)

(1) (2)

U M U M 0,02

1. Bahan Makanan -0,04

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,05

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,03

4. Sandang -0,01

5. Kesehatan 0,01

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,01

(4)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwokerto (2012=100), Januari – Oktober 2016

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Oktober 2016 -0.10 0.00 0.10 A nd il ( %)

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan

4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

100.00 105.00 110.00 115.00 120.00 125.00 130.00 135.00 140.00

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agust-16 Sep-16 Okt-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Oktober 2016 mengalami deflasi 0,21 persen atau terjadi penurunan indeks dari 136,33 pada September 2016 menjadi 136,04 pada Oktober 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 7 subkelompok diantaranya mengalami deflasi, dan 4 subkelompok lainnya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok buah-buahan sebesar 2,74 persen dan terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,17 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 3,12 persen.

Kelompok ini pada Oktober 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,04 persen.

Komoditas yang dominan memberikan

sumbangan terhadap deflasi yaitu bawang merah 0,05 persen; minyak goreng, kentang dan cabe hijau masing-masing sebesar 0,03 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu cabai merah 0,1 persen; kelapa 0,02 persen; kangkung dan cabai rawit masing-masing 0,02 persen.

2

.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Oktober 2016 mengalami inflasi 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,11 pada September 2016 menjadi 125,45 pada Oktober 2016.

Dari tiga subkelompok di kelompok ini 1 diantaranya mengalami inflasi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,34 persen. Sedangkan untuk subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Untuk subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks dibandingkan dengan bulan September 2016

Kelompok ini pada Oktober 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu rokok kretek filter 0,04 persen; rokok kretek dan rokok putih masing-masing 0,01 persen.

Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN -0,21 -0,04

Padi2an, Umbi2an dan Hasilnya -0,22 -0,01 Daging dan Hasil-hasilnya 0,65 0,02 Ikan Segar -1,14 -0,01 Ikan Diawetkan 1,31 0,01 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -0,61 -0,02 Sayur-sayuran -2,06 -0,05 Kacang – kacangan -0,17 0,00 Buah – buahan -2,74 -0,05 Bumbu – bumbuan 3,12 0,08 Lemak dan Minyak -0,76 -0,01 Bahan Makanan Lainnya 0,26 0,00

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi Minuman, Rokok dan Tembakau

Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

DAN TEMBAKAU 0,27 0,05

Makanan Jadi 0,00 0,00 Minuman yang Tidak Beralkohol -0,16 0,00 Tembakau dan Minuman Beralkohol 1,34 0,05

(6)

3. Perumahan

,

Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,78 pada September 2016 menjadi 116,01 pada Oktober 2016.

Pada bulan Oktober 2016 dari 4 subkelompok pada kelompok ini semuanya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,06 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,56 persen, subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,01 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,30 persen.

Pada bulan Oktober 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah : tarip listrik sebesar 0,03 persen dan batu bata/batu tela 0,02 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Oktober 2016 mengalami deflasi 0,31 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 107,53 pada September 2016 menjadi 107,20 pada Oktober 2016.

Dari 4 subkelompok di kelompok sandang ini hanya 1 yang mengalami deflasi yaitu: subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,22 persen. Sedangkan subkelompok sandang anak-anak inflasi 0,04 persen.

Untuk subkelompok sandang laki-laki dan subkelompok sandang wanita relatif stabil/tetap.

Kelompok ini pada bulan Oktober 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi 0,01 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,02 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS &

BAHAN BAKAR 0,20 0,03

Biaya Tempat Tinggal 0,06 0,01 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0,56 0,02 Perlengkapan Rumahtangga 0,01 0,00 Penyelenggaraan Rumahtangga 0,30 0,01

Tabel 6

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

SANDANG -0,31 -0,01

Sandang Laki-laki 0,00 0,00 Sandang Wanita 0,00 0,00 Sandang Anak-anak 0,04 0,00 Barang Pribadi dan Sandang Lain -1,22 -0,01

(7)

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,56 di bulan September 2016 menjadi 111,94 di bulan Oktober 2016.

Pada kelompok kesehatan ini di bulan Oktober 2016 sebanyak 2 subkelompok diantaranya mengalami inflasi, yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 0,36 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,72 persen.

Sedangkan 2 subkelompok lainnya yaitu subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan/relatif tetap.

Kelompok ini pada bulan Oktober 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah parfum 0,007 persen dan bedak 0,004 persen..

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,98 di bulan September 2016 menjadi 119,20 di bulan Oktober 2016.

Subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Oktober 2016 adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,21 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,12 persen. Sedangkan subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks dibanding periode bulan September 2016.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah laptop/notebook sebesar 0,02 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

KESEHATAN 0,34 0,01

Jasa Kesehatan 0,00 0,00 Obat-obatan 0,36 0,00 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,72 0,01

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA 0,18 0,01 Jasa Pendidikan 0,00 0,00 Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0,00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 1,21 0,01 Rekreasi 0,12 0,00 Olahraga 0,00 0,00

(8)

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Oktober 2016 mengalami deflasi 0,32 persen atau terjadi penurunan indeks dari 116,73 pada September 2016 menjadi 116,36 pada Oktober 2016.

Pada kelompok ini, subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,29 persen. Untuk subkelompok transpor, subkelompok sarana dan penunjang transpor serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif tetap.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2016 memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu: tarip pulsa ponsel 0,04 persen.

Tabel 9

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Bulan Oktober 2016

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN -0,32 -0,04

Transpor 0,00 0,00 Komunikasi dan Pengiriman -1,29 -0,04 Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,00 Jasa Keuangan 0,00 0,00

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Oktober) 2016 sebesar 1,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 2,37 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 3,56 persen dan 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Oktober 2014 terhadap Oktober 2013 dan Oktober 2015 terhadap Oktober 2014 masing-masing 3,75 persen dan 4,87 persen.

Tabel 10

Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2014–2016 (persen)

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Oktober 0,41 0,02 0,02

2. (Oktober) tahun kalender 3,56 1,41 1,26

3. Oktober terhadap oktober (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 3,75

4,87 2,37

Gambar 3

Perbandingan Tingkat Inflasi Tahun Kalender, 2014–2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

Agust Sept Okt

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 In fl asi (% ) 2014 2015 2016

(10)

Gambar 4

Perbandingan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun, 2014–2016

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Agust-Agust Sep-Sep Okt-Okt

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 In fl asi (% ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

Referensi

Dokumen terkait

(1) Atas surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas bersama-sama dengan penyelenggara pendidikan membentuk Tim Evaluasi Penutupan

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,120).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu untuk membangun sebuah sistem informasi penerimaan santri baru pada Pondok Pesantren Al-Barokah Poncowarno Kecamatan

Hasil kajian yang dilaksanakan di Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi mendapati penjadualan perjalanan yang tidak efisien dan ketidakselesaan merupakan masalah utama yang

Grafik rata-rata pengujian kekuatan geser dengan voltase 2.30 V menunjukkan grafik hubungan antara tegangan geser dan regangan yang terjadi pada benda kerja yang

Adanya imbas negatif dari rilis data-data Jepang dan China yang di bawah estimasi pelaku pasar membuat laju bursa saham Asia terkoreksi dan memberikan imbas negatif

Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan dan berhubungan dengan usaha dan tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia dalam

Disamping itu, secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran atau sumber informasi bagi pengurus Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten