• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 124, 125/PHPU.D-IX/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 124, 125/PHPU.D-IX/2011"

Copied!
298
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 124, 125/PHPU.D-IX/2011

PERIHAL

PERMOHONAN PERSELISIHAN

HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH

DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

ACARA

PEMBUKTIAN

(II)

J A K A R T A

(2)

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 124, 125/PHPU.D-IX/2011

PERIHAL

Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat

PEMOHON PERKARA NOMOR 124/PHPU.D-IX/2011: 1. Dhama Oratmangun dan Josepus Lulalean

2. Lukas Uwuratuw dan Junus Fredrik Batlajery 3. Paulus Koritelu dan Timotheus Futwembun

PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: 1. Isai Wuritimur dan Lukas Angwarmasse

ACARA

Pembuktian (II)

Kamis, 15 Desember 2011, Pukul 09.16 –17.38 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Akil Mochtar (Ketua)

2) Hamdan Zoelva (Anggota)

3) Muhammad Alim (Anggota)

Wiwik Budi warsito Panitera Pengganti Yunita Rhamadani Panitera Pengganti

(3)

1. Dharma Oratmangun 2. Junus Fredrik Batlajery 3. Josepus Kulalean

4. Paulus Koritelu 5. Lukas Uruwatuw 6. Timotheus Futwembun B. Saksi Pemohon Perkara Nomor 124/PHPU.D-IX/2011:

1. Erasmus Luturyali 2. Hendripus Bwarlely 3. Paulus Roberth Mouy

4. Alson Ivak dalam 5. Obeth Fariman 6. James Joltuwu C. Pemohon Perkara Nomor 125/PHPU.D-IX/2011:

1. Isai Wuritimus

D. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 124 dan 125/PHPU.D-IX/2011: 1. Heru Widodo 2. Raja Simanjuntak 3. Supriyadi Adi 4. Subagiyanto 5. Dhimas Pradana E. Ahli dari Pemohon Perkara Nomor 124 /PHPU.D-IX/2011:

1. Maruarar siahaan

F. Saksi dari Pemohon Perkara Nomor 124 /PHPU.D-IX/2011: 1. Guido Sarfunin

2. Jack Isack Olingmatin 3. Jeremias A. Fenanlampir G. Termohon:

1. Johana J.J. Lolouan (Ketua KPU Kabupaten Maluku Tenggara Barat) H. Kuasa Hukum Termohon:

1. Anthoni Atane 2. Yopi Nasrani 3. Lathif Lahane

4. Tanda Perdamaian Nasution

(4)

1. Sugeng Teguh Santosa

(5)

1. KETUA: AKIL MOCHTAR

Sidang dalam Perkara Nomor 124, 125/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Saudara Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait, hari ini kita memeriksa saksi dari Pemohon.

Pemohon 124, saksinya sudah siap? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Sudah, Yang Mulia, 124, 125. 3. KETUA: M AKIL MOCHTAR

124, 125. Berapa saksi yang akan diajukan Saudara? 4. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Jumlah saksi dan ahli satu, 20, tapi di daftar menjadi 21 karena atas nama Jeremias Finanlampir itu memberikan keterangan di 124 dan 125 dengan fakta yang berbeda.

5. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi satu saksi ada yang untuk dua perkara? 6. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Ya.

7. KETUA: M AKIL MOCHTAR Jadi 20 semuannya, ya?

(6)

Benar, Yang Mulia. 9. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Baik … ini apa ini? Oh, ya, betul. Dan sebelumnya juga mendengar terlebih dahulu jawaban dari Termohon dan keterangan dari Pihak Terkait. Sebagaimana kita putuskan pada sidang yang lalu, masing-masing pihak itu saya berikan kesempatan paling lama 5 menit secara lisan menyampaikan dalil-dalil pokok jawabannya maupun keterangannya. Kemudian secara tertulis lengkap itu sudah disampaikan, jadi tidak perlu dibacakan lagi panjang lebar karena toh jawab-menjawabnya juga dilakukan secara tertulis.

Termohon sudah siapa jawabannya?

10. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Sudah, Yang Mulia.

11. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Sudah. Sudah disam … Pihak Pemohon sudah terima, ya? Pihak Terkait?

12. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO Sudah siap, Yang Mulia.

13. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Sudah siap. Juga sudah terima, Pemohon? Sudah, baiklah. Kalau begitu silakan, Saudara Termohon!

14. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Terima kasih, Yang Mulia. Kami masuk kepada intinya saja dalam Perkara 124.

15. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ya, pokok-pokoknya saja.

(7)

surat kuasa para Pemohon mengandung cacat suk … cacat hukum dan tidak sah. Bahwa permohonan keberatan yang diajukan oleh Pemohon I yaitu Drs. Dharma Oratmangun dan seterusnya, tidak pernah memberikan surat kuasa su … kuasa khusus yang dalam kuasa tersebut tertuang dari yang berwenang atau hak substitusi, baik sebagian atau seluruhnya kepada Pemohon I untuk bertindak mewakili Pemohon I dan Pemohon II mengajukan permohonan di Mahkamah Konstitusi.

17. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi Saudara mengajukan eksepsi?

18. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Eksepsi, ya.

19. KETUA: M AKIL MOCHTAR Mengenai kuasa?

20. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Ya, pertama mengenai kuasa (…)

21. KETUA: M AKIL MOCHTAR Untuk perkara nomor?

22. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Nomor 124 dan 125.

23. KETUA: M AKIL MOCHTAR Nomor 124?

24. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Ya.

(8)

Oke.

26. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Kami bisa melanjutkan, Yang Mulia?

27. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Eksepsi yang kedua mengenai apa? Ada? 28. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Eksepsi yang kedua yaitu permohonan keberatan pemohon error in objecto.

29. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Error in objecto, ya? Oke. Pokok permohonannya apa? Pokok perkara Saudara?

30. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Pokok permohonannya yang pertama, Majelis, bahwa dalil keberatan Pemohon menyangkut penetapan Pengadilan Pene … Tata Usaha Negara Nomor 16 dan seterusnya itu (...)

31. KETUA: M AKIL MOCHTAR

He em.

32. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Itu secara resmi Termohon dapatkan pada tanggal 14 November 2011, di saat masa akhir kampanye dan telah masuk masa tenang. Dan juga telah dilakukan pendistribusian logistik oleh Termohon, sehingga tidak dimungkinkan lagi bagi Termohon untuk melaksanakan penetapan penangguhan pelaksanaan keputusan Tata Usaha Negara dimaksud.

33. KETUA: M AKIL MOCHTAR Oke.

(9)

35. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Soal gab … dukungannya, alasan … alasan tidak meloloskan dari Pemohon 124 itu apa, kan gitu?

36. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Ndak itu Nomor 125 nanti. 37. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Eh, Nomor 125, ya?

38. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Ya, nanti dibacakan. Tapi yang ini kami perlu bacakan, Termohon juga tidak menunda … tidak melaksanakan pelaksanaan peng … penangguhan tersebut karena berdasarkan Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang berbunyi, “Dalam hal di suatu daerah pemilihan terjadi bencana alam dan gangguan keamanan dan seterusnya, maka pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berakibat tidak dapat dilaksanakan sesuai jadwal …dan seterusnya” Yang Mulia.

39. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Itu yang mengajukan yang TUN itu kan Nomor 124? 40. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Ya, di dalam permohonan keberatan Nomor 124 itu ada disinggung tentang TUN, Nomor 125 juga seperti itu.

41. KETUA: M AKIL MOCHTAR Oh, ya.

42. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Selebihnya, Yang Mulia.

(10)

He em.

44. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Karena sudah terurai dalam permohonan, kami masuk saja kepada (…)

45. KETUA: M AKIL MOCHTAR Dianggap dibacakan, ya?

46. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Ya. Berdasarkan fakta-fakta yang dikemukakan di atas, maka dalam eksepsi, menerima dan mengabulkan ekseksi Termohon untuk seluruhnya dalam pokok permohonan, menolak permohonan keberatan Pemohon untuk seluruhnya, atau menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Terima kasih, Yang Mulia. Kami masuk kepada 125. 47. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, 125 sama juga, bakal calon ya?

48. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Terima kasih, Yang Mulia, dilanjutkan. Dalam Perkara 125, yang pertama, kami mengajukan eksepsi mengenai tentang kedudukan hukum atau legal standing Pemohon. Bahwa pada pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Termohon hanya menerima 7 bakal pasangan calon peserta pilkada yang mendaftarkan diri kepada Termohon.

1. Lukas Uwuratuw dan Junus Fredrik Batlajery 2. Stefanus Tengko dan Franciscus Salembun 3. Drs. Dharma Oratmangun dan Josepus Kulalean 4. Bitzel Sylvester dan Petrus W. Werembinan 5. Pietket Toborat dan Enrique Elain

6. Dr. Paulus Koritelu dan Timotheus Futuwembun 7. Sefiranus Fenan Lantur dan Johanes Selarat

Bahwa berdasarkan poin 3 di atas, Pemohon tidak pernah terdaftar sebagai bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tahun 2011. Pemohon dalam permohonannya

(11)

bakal pasangan calon yang sudah mendaftar di KPU. Bahwa dalam perkara a quo, Termohon tidak pernah menerima berkas pencalonan Pemohon. Bahwa berdasarkan hal-hal di atas, maka Pemohon tdak memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon dalam perkara a quo dan sudah sepatutnya permohonan Pemohon harus dinyatakan tidak dapat diterima oleh Mahkamah.

49. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi, Termohon menyatakan tidak pernah menerima berkas pendaftaran?

50. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Tidak pernah, Yang Mulia.

51. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi tidak punya legal standing, ya?

52. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Ya.

53. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Itu eksepsinya. Pokok permohonannya apa?

54. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Saya langsung saja ke angka 12, intinya itu pada tanggal 29 Agustus sampai 12 September 2011, Termohon telah melakukan atau melaksanakan pendaftaran ulang terakhir. Ternyata, terdapat 2 partai politik yang tidak memenuhi syarat, yaitu Partai Penegak Demokrasi (PPDI) dengan perolehan suara 721 suara sah, dan Partai Pengusaha dan Pekerja (PPDI) dengan perolehan suara 386 suara sah. Tidak melengkapi atau tidak memasukkan berkas sebagaimana yang telah diminta oleh Termohon. Dengan demikian, kedua partai tersebut tidak memenuhi syarat untuk mendukung atau mengusung bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

(12)

bupati dalam pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah MTB 2012-2017, maka secara otomatis perolehan suara kedua partai tersebut harus dikeluarkan dari perolehan suara gabungan partai pengusung atau koalisi kalaksi. Dengan demikian, konsentrasi minimal yang disyaratkan tidak terpenuhi. Dengan hitungannya sebagai berikut, ada terlampir, Yang Mulia.

55. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, oke. Jadi, setelah dilakukan verifikasi, Pemohon tidak melengkapi? Ya kan?

56. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Ya, Pak, ya.

57. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Sesuai dengan dukungan partai pengusungnya.

58. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Ya, benar, Yang Mulia.

59. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Nah, lalu Saudara mengeluarkan apa terhadap tidak terpenuhi dukungan calon daripada Pemohon itu?

60. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Kita mengeluarkan Keputusan KPU Nomor 14, Yang Mulia, tentang Pasangan Calon Yang Memenuhi Syarat, Yang Mulia.

61. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Memenuhi syarat, oke. Itulah dasar dijadikan permohonan atau objek gugatan di TUN, kan begitu?

(13)

64. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Si Pemohon ini tidak memenuhi syarat, Yang Mulia.

65. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, oke. Langsung saja ke pokok permohonannya.

66. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Dalam eksepsi.

1. Mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya. 2. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnnya. Terima kasih, Yang Mulia.

67. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Baik. Untuk Terkait, sudah. Silakan, Saudara ... eh, tadi Termohon. Silakan, Saudara Pihak Terkait. Sama juga, intinya.

68. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA

Terima kasih, Yang Mulia. Singkat saja, saya akan membaca ... apa ... menyampaikan keterangan sedikit, keterangan Pihak Terkait Perkara Nomor 124. Yang pertama, soal money politics.

69. KETUA: M AKIL MOCHTAR Enggak ada eksepsi ya?

70. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA Enggak ada eksepsi, Yang Mulia.

71. KETUA: M AKIL MOCHTAR 124?

(14)

Langsung, ya, pokok perkara. 73. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Oke, langsung pokok permohonan?

74. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA

Pokok permohonan, tidak ada money politics, tentu nanti akan kami buktikan ketika Yang Mulia memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan bukti. Kemudian, mengenai bantuan alat-alat perikanan sebagaimana yang didalilkan oleh Pemohon, itu kami tolak dan itu tidak benar karena sebenarnya bantuan pembagian alat-alat perikanan itu merupakan Program PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan Tahun 2011, itu program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yang Mulia, yang disebut sebagai program pengembangan usaha mina pedesaan, itu.

Kemudian mengacu pada SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 58 Tahun 2011, ada bantuan yang diberikan kepada masyarakat Maluku Tenggara Barat, Yang Mulia. Surat-surat itu sudah kami siapkan sebagai bukti.

Kemudian, soal yang dikatakan sebagai money politics yang sebenarnya ini merupakan Program Nasional Mandiri itu, telah diberikan sesuai dengan surat Menteri Kelautan dan juga surat dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Yang Mulia.

Kemudian yang didalilkan oleh Pemohon yang disebut sebagai Joseph Afaratu adalah sebenarnya merupakan hasil dari belanja kelompok Urastubun. Ini kelompok budi daya perikanan atau laut, itu sudah dijelaskan pula oleh surat Panitia Pengawas Pemilukada Maluku Tenggara Barat kepada Joseph Afaratu perihal pengembalian laporan, tanggal 21 November 2011.

Kemudian terkait dengan dalil Pemohon, dimana pemo … Pemohon menyatakan Alex Letulur melaporkan kepada panwaslu adanya 17 buah mesin tempel merek Yamaha 15 PK dan 17 boad di speed fiber. Dapat dijelaskan pertama, pengadaan 17 buah mesin tempel dan 17 unit speed fiber merupakan program dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2011. Itu dapat dibuktikan dengan Surat Nomor 061/292/11K perihal penyerahan paket perikanan, dimana Kabupaten Maluku Tenggara Barat mendapat sarana penangkapan ikan sebanyak 17 paket.

Kemudian penjelasan kami yang kedua, Yang Mulia. Panitia Pengawas Pemilukada Maluku Tenggara Barat melalui suratnya Nomor 78

(15)

kepada para siswa, kami tolak, Yang Mulia. Akan kami buktikan pada saat Yang Mulia memberikan kesempatan kami untuk menghadirkan saksi-saksi. Itu saja.

75. KETUA: M AKIL MOCHTAR Cukup? Oke.

76. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA Singkat, Yang Mulia.

77. KETUA: M AKIL MOCHTAR Petitumnya?

78. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA

Permohonan kami menolak dari … permohonan dari Pemohon. Terima kasih.

79. KETUA: M AKIL MOCHTAR 125?

80. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO

Terima kasih, Yang Mulia. 125, keterangan Pihak Terkait. Pemohon 125 tidak memiliki legal standing atas (…)

81. KETUA: M AKIL MOCHTAR intinya ya?

82. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO Ini juga pokok perkara.

83. KETUA: M AKIL MOCHTAR

(16)

84. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO

Atas dasar, pertama, pengga … penca … Bakal Calon Pemohon 125 ini tidak memenuhi ketentuan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010. 85. KETUA: M AKIL MOCHTAR

He eh.

86. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO

Pasal 7 ayat (1) dan (3) yang melarang partai politik atau gabungan partai politik yang sudah mengajukan bakal pasangan calon untuk menarik dukungan tersebut, itu.

Kemudian yang b, alasan yang b. Bahwa bakal pasangan calon yang diajukan Pemohon 125 ini, tidak memenuhi syarat minimal 15%, mewakili 15% suara sah dari total suara dalam pemilu legislatif di Kabupaten Maluku Tenggara … Maluku Tenggara Barat. Itu, ya.

Yang ke c, 1.c. ini, bakal pasangan calon yang sudah diajukan yaitu Saudara Sefalarat dan Venensius Lampir tidak pernah menyatakan mengundurkan diri untuk digantikan.

Yang kedua, alasan kedua. Argumen yang diajukan oleh Pemohon tentang adanya rekomendasi panwa … panwaslukada harus dipertanyakan. Karena ada dua argumen yang berbeda yang diajukan oleh panwasklukada. Argumen yang pertama di dalam Surat Panwaslukada Nomor 01 tak bertanggal tersebut, memin … merekomendasikan agar KPU memproses permohonan Bakal Pasangan Calon Venensius Lampir dan Sefalarat, diproses terus. Kemudian ada juga argumen diajukan oleh Pemohon tentang rekomendasi dari panwaslukada yang meminta memproses bak … bakal calon yang digantikan tersebut. Itu bertentangan kedua-duanya.

Yang kedua. Bahwa surat rekomendasi yang disampaikan oleh panwaslukada ini telah melewati jangka waktu proses penggantian pasangan calon yang disyaratkan, yaitu diajukan pada tanggal 2 September. Sementara tenggang waktu untuk melakukan penggantian pasangan calon bupati dan wakil bupati adalah tanggal 15 sampai dengan tanggal 21, sehingga tidak bisa rekomendasi tersebut diproses. Terima kasih.

Akhirnya permohonannya adalah agar yang Majelis Yang Mulia menolak seluruh permohonan dari Pemohon 125 dan mengabulkan permintaan pihak Terkait. Terima kasih.

(17)

Baik. Lengkapnya sebagaimana jawaban yang sudah ditulis (…) 88. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO

Ya.

89. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Dan telah disampaikan kepada pihak-pihak, baik Pemohon 124 maupun 125.

Baiklah, jawab-menjawab sudah, itu argumentasi gampang dibikinnya. Sekarang kita membuktikan, kan begitu? Oleh karena itu, hari ini kita memeriksa Saksi dan Ahli terlebih dahulu. Saudara Nomor 124, itu (…)

90. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Mohon izin, Pemohon, Yang Mulia, sebelum dilanjutkan. Kami mohon kepada Yang Mulia berkenan memeriksa yang Nomor 125 dulu karena di situ ada Ahli dan Pemohon 125 hanya ada tiga saksi.

91. KETUA: M AKIL MOCHTAR Yalah.

92. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Ya dan duduknya sudah dibantu urut dari Nomor 125, kemudian Nomor 124.

93. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, Saudara yang mengatur Majelis Hakim, kan begitu? Harusnya kan Hakim yang mengatur Saudara, kan begitu? Kalau kita pegang nomor urut, kan begitu, Pak. Enggak mungkin ada Nomor 125 kalau enggak ada 124, itu persoalannya. Tapi okelah karena Saudara mohon dan ini … apa … Nomor 125 itu sedikit saksinya dan Ahli, ya toh? Saudara meminta, kan

gitu? Harusnya belum disusun, minta dulu, baru kita setujui, baru kita susun, kan gitu. Ini sudah disusun dulu baru diminta, kita enggak bisa mengelak, kan begitu.

(18)

Ahli yang Saudara ajukan adalah Dr. Maruarar Siahaan, S.H., ada ya Pak ya? Ya, di sini agamanya sudah Katolik, Protestan seharusnya, Pak ya? Protestan? Ya, siapa tahu sudah masuk Katolik, kan kita enggak tahu. Karena di sini tulisnya Katolik, saya baca saja.

94. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Maaf, Yang Mulia, kesalahan pengetikan mohon direnvoi. 95. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Inilah, kalian salah, kami salah kan … ini kan dari pihak-pihak? Oke, saya kira saksinya kita sumpah dulu, silakan Pak Maru, Pak Ahli, ini senior kami ini, silakan di depan. Kita dahulukan, maklum sudah sepuh kan, jadi jangan lama-lama di ruangan dingin.

Silakan Pak Hamdan yang … kalau yang sepuh itu yang menyumpahnya yang paling muda, Pak. Silakan.

96. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Ikuti lafal janji yang saya ucapkan.

“Saya berjanji, sebagai Ahli, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya, semoga Tuhan menolong saya.”

97. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: MARUARAR SIAHAAN

Saya berjanji, sebagai Ahli, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya, semoga Tuhan menolong saya. 98. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA

Terima kasih.

99. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, silakan duduk, Pak Ahli. Kita … saksi juga kita sumpah dulu biar langsung bisa main.

Saudara Guido Sarpunin, Katolik, ya silakan maju di depan, agak cepat, Pak.

(19)

Izin, Yang Mulia. 101. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Apa ini?

102. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Ini sebelum Yang Mulia lanjutkan, sa … kita ingin menyampaikan protes, Yang Mulia. Di dalam daftar saksi dalam Perkara 124 ini, ada tiga petugas, Yang Mulia.

103. KETUA: M AKIL MOCHTAR Petugas apa maksudnya?

104. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Penyelenggara, Yang Mulia.

105. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Enggak apa-apa, kita sumpah saja. Kalau macam-macam dipenjarakan, gitu saja sudah, kenapa susah? Petugas apa maksudnya? 106. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION

Petugas ada yang KPPS, ada yang PPS, Yang Mulia. 107. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Enggak apa-apa. Karena dia mau bersumpah … bersaksi di sana, ya yang penting disumpah di sini kan? Boleh saja. Karena enggak ada aturan dia enggak boleh bersaksi untuk orang lain. Ya, maju dulu deh, nanti protesnya. Sudah biasa kita lakukan seperti itu, kemarin juga baru selesai sidang.

Ya, Saudara … berikutnya Saudara Jak … eh, Jack Isack Olingmatin ada? Katolik ya? Jeremias Fenanlampir ada? Katolik juga. Lalu berikutnya Saksi Nomor 125 maju sekaligus biar disumpah … eh, Nomor 124. Erasmus Lutura … Luturyali, Protestan ya, Hendripus Bawarli … Bwarely,

(20)

nanti sebelah sana.

Hendripus tadi sudah? Ya. Paulus Roberth, Alson Ivak Dalam, Obeth Fariman, Saudara Kristen apa anu … Protestan? Ya, lihat itu, kalau yang Katolik lihat yang baju putih barisannya, kalau yang Protestan lihat yang baju hitam ini, gitu ya? Itu batasnya, sama-sama nanti masuk surga, cuma bajunya yang satu putih yang satu hitam, kan gitu. Yang merah juga ikut di belakang nanti, kan gitu. Obeth Fariman sudah?

108. KETUA: M AKIL MOCHTAR Jam … James?

109. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Ada.

110. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ada? James Joltuwu. Protestan, ya? Artaban Masrikat, Protestan. Agustinus Rahanwarat, Katolik. Bernadus Buardalam, Katolik. Eduardus Futwembun, Katolik. Jeremias Fenanlampir, Katolik. Pius Fenanlampir, Katolik. Hendrikus Sampono, Katolik. Okto Werluka, Protestan. Anas Farod Alrasyid, Katolik. Fransiskus Rangkore, Katolik. Julius Fransiskus Palayan, Katolik. Selesai.

Ya, agak cepat! Sekaligus karena lafal sumpahnya sama, yang Protestan begini, yang Katolik … ya, ya. Ikuti lafal janji yang akan diucap atau dituntunkan oleh Hakim, ya. Ya.

111. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA

“Saya berjanji, sebagai saksi, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya.”

112. SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA KRISTEN DAN KATOLIK:

Saya berjanji, sebagai saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya.

(21)

114. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, silakan duduk ke tempat duduk lagi!

115. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Majelis Hakim yang kami hormati dan kami muliakan, walaupun tadi sudah disampaikan oleh rekan kami bahwa terhadap tiga penyelenggara yang tadi disampaikan (…)

116. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ya.

117. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Walaupun oleh Majelis sudah disumpah, tapi kami minta kepada Majelis supaya Panitera dapat mencatat ini dalam Berita Acaranya, sehingga dalam kesimpulannya nanti kami akan sampaikan keberatan kami, Yang Mulia. Terima kasih, Yang Mulia.

118. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, baik. Keberatan Saudara kita catat, direkam bahkan. Jadi enggak hilang-hilang dia. Ya, direkam dan memang begitulah, kemarin juga, kemarin dulu juga, kemarin dan seterusnya pisah-pisah semua. Ada yang dari Termohon, ada yang dari Pihak Terkait, tergantung bayaran juga semua ini karena petugasnya juga honornya kecil, ya kan? Jauh, menyeberang laut, macam-macam faktornya.

Oleh sebab itu, karena dia statusnya sebagai saksi dari pihak la … dari pihak lain, maka dia disumpah keterangannya, mengikat keterangan dia. Dan saya ingatkan kepada Saudara-Saudara yang bersaksi bahwa Saudara sudah bersumpah, berjanji menurut agamanya masing-masing, ada konsekuensi sumpah atau janji itu, kalau Saudara memberikan keterangan tidak benar, Saudara bisa dituntut dengan sumpah palsu atau kalau memang … anu … apa … baik sekarang maupun kemudian hari lho

Itu. Jadi jangan menerangkan hal-hal yang tidak benar, itu saja. Kemudian nanti waktu kita sudah meninggal diminta lagi sumpah itu. Dulu berbohong, di hadapan Tuhan mana bisa bohong, kan gitu. Jadi saya ingatkan. Dan … apa … Saudara bisa dituntut secara hukum juga atas

(22)

Saumlaki. Banyak Hotel Prodeo di sini, kalau kasih keterangan palsu bisa enggak pulang ke MTB kan? Gitu.

Ya, baiklah. Saya persilakan yang pertama, Ahli Pak Maruarar untuk menyampaikan presentasinya. Saya kira tidak begitu lama. Silakan, Pak. 119. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011:

MARUARAR SIAHAAN

Terima kasih, Yang Mulia Ketua Panel dan Para Anggota, peserta sidang yang kami hormati. Saya memberi judul sebenarnya menguji dan saya pikir apa yang menjadi subjudul adalah isu yang tadi yang sudah dikemukakan ini, dengan asumsi sebenarnya bahwa klaim tentang pelanggaran hak konstitusi. Asumsinya, kalau apa yang dikemukakan oleh Pemohon nanti menjadi suatu bukti yang sudah diterima oleh Majelis Hakim dan saya pikir tadi sudah tampak bahwa dari Pemohon, dari Termohon, maupun dari Pihak Terkait bahwa beberapa hal di situ dianggap tidak terbukti. Artinya, tidak ada landasannya. Oleh karena itu, masalah yang kami kemukakan adalah masalah bahwa … dengan asumsi bahwa bukti-bukti yang dikemukakan tentu menjadi sesuatu yang sah. 120. HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM

Bisa lebih cepat barangkali kalau ada anunya!

121. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: MARUARAR SIAHAAN

Bisa lebih cepat saja. Saya kira kenapa kita membuat … apanya … judulnya … subjudul itu the right to be candidate yang menjadi soal karena memang beberapa kali berulang-ulang di Mahkamah Konstitusi ini sudah tampak hal itu terjadi. Oleh karena itu, secara umum itu saya kira bisa kita lalui apa yang dikemukakan ini. Dan yurispudensi MK tentu tentang hal ini sudah terbentuk secara kokoh bahwa MK itu dalam mengawal … apa namanya … mengawal proses demokrasi ini dan menjadikannya bermartabat, tentu juga harus melakukan suatu … apa namanya … civic education bagaimana sebenarnya melalui putusannya supaya juga terutama penyelenggara bersikap betul-betul profesional. Profesionalitas di sini sebenarnya agaknya sulit memang kalau di daerah kecil dan juga independency menjadi sulit karena semua dikenal oleh penyelenggara dan satu sama lain kenal, apalagi kalau ada keluarga, barangkali ini menjadi masalah yang berat untuk membuat penyelenggara

(23)

seluruh proses, karena proses itu pasti akan mempengaruhi dan itu sudah tidak dipersoalkan lagi, sehingga juga oleh karena itu apa yang dikemukakan tadi bahwa soal legal standing kalau nanti buktinya betul apa yang dikemukakan Pemohon, tidak menjadi masalah bahwa menjadi yurisprudensi tetap MK bakal pasangan calon yang tanpa alasan, yang kokoh, tanpa suatu kepatuhan terhadap hukum yang berlaku di dalam penyelenggara pemilukada di … sengaja disisihkan, itu dia diberi standing.

Itu sudah menjadi suatu putusan yang berulang-ulang di Mahkamah Konstitusi, meskipun pencapaian tentang itu sebenarnya merupakan suatu proses yang sangat panjang barangkali dan hati-hati di dalam beberapa pilkada-pilkada sebelumnya. Bisa dilanjutkan cepat, Pak.

Nah, kalau memang ini terbukti, ya bahwa memang kekuasaan penyelenggara itu sama dengan kekuasaan yang lain di dalam negara hukum itu dibatasi, tetapi kalau dia melanggar semua prinsip-prinsip itu, sebenarnya sanksi itu tidak hanya kepada kelembagaan lagi, bukan hanya instansional lagi, apalagi kalau bisa nanti tampak dengan jelas bahwa itu dilakukan secara sengaja dan memiliki suatu background seperti yang kita katakan itu, dia mengetahui dari awal, dia tidak bisa profesional dan

independent, tetapi toh melakukan apa yang dikatakan itu, menyisihkan dengan sengaja pasangan-pasangan calon yang di dalam kasus-kasus di MK sudah sangat sering terjadi. Sebenarnya terobosan yang diinginkan … bisa dilanjutkan, Pak. Sanksi itu tidak hanya terhadap instansi tetapi juga harus bisa terhadap pribadi, penyelenggara. Oleh karena itu, kalau misalnya kita mengatakan bahwa kerugian yang timbul, pilkada yang dilakukan berulang dengan biaya besar itu, kalau itu secara objektif merupakan suatu kesengajaan, artinya dalam arti sejak dari awal penyelenggara sudah tahu dia tidak bisa independent, itu terobosannya tentu dalam pembelajaran harus dibebankan kepada penyelenggara secara pribadi. Itu yang bisa menahan ini semua, karena berulang-ulang saya melihat tadi lagi-lagi the right to be coundidaty menjadi isu. Kalau itu menjadi sesuatu kesengajaan dan itu bisa dilihat dari faktor objektif, beban pemilukada ulang itu harus menjadi beban pribadi. Ini barangkali terobosan yang harus diambil. Bisa dilanjut, Dik?

Nah, ini tidak usah menjadi suatu hal yang diulang-ulang lagi, profesionalitas itu seperti saya katakan tadi sebagai asas itu, sukar di daerah kecil. Itu su … menjadi suatu soal besar. Barangkali ini sebabnya Mahkamah Konstitusi bisa lebih profesional daripada peradilan umum karena di daerah Hakim-Hakim juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan semua pihak. Oleh karena itu juga, asas independency atau kemandirian bisa hilang dan itu menyebabkan proses itu menjadi tidak adil. Semua ini menyebabkan bahwa di dalam kasus yang kita jumpai di

(24)

turut serta karena tadi itu tidak mampunya penyelenggara untuk bersikap profesional, tidak mampu untuk mandiri, bebas dari segala kepentingan tetapi justru membela kepentingan-kepentingan yang melekat dalam hubungan-hubungan sosial maupun keluarga. Bisa dilanjutkan.

Nah, indikatornya bisa kita lihat di sini dalam Maluku Tenggara dan barangkali di beberapa putusan yang lain juga, putusan TUN itu merupakan satu ukuran hukum … bisa dilanjutkan, kalau sudah ada suatu putusan ya sementara tentu harus kita lihat ini, ini putusan yang baru lalu. Saya baca di internet, alasan Termohon tidak melaksanakan putusan TUN karena penetapan sudah dekat dengan hari pemungutan suara, ini tadi sudah dikemukakan juga. Tetapi oleh MK dikatakan bukan alasan, cukup waktu melakukan penundaan. Dan di masa lalu ada disebutkan juga, saya mau mengatakan tidak boleh memutus perkara-perkara pemilu ini, tetapi yang diatur dalam … saya mah bukan soal pemilu hasilnya, tetapi adalah keputusan KPU, ini yang dipermasalahkan. Bisa dilanjutkan?

Nah, kalau kita lihat Putusan TUN Ambon tanggal 16, itu sebenarnya maksudnya bukan sela dalam … dalam judul disebutkan penetapan sementarakah atau pendahuluan. Itu sudah ada perintah untuk menunda, tetapi tidak ditunda. Nah, ini merupakan indikator yang objektif sebenarnya. Hakim TUN itu menghasilkan putusan dan putusan itu adalah hukum yang konkret dalam perintahnya tunda, tadi sudah disebutkan bahwa sudah sangat dekat katanya tidak bisa lagi, tapi putusan yang lalu MK mengambil sikap. Bisa dilanjutkan, Dek?

Ya? Nah, ini dia. Kalau ini terjadi, perampasan daripada the right to be candidate hak konstitusi yang sangat tinggi dan itu HAM. HAM itu dalam susunan hak konstitusi berada lebih atas lagi, supra-constitutional norm. Bisa dilanjutkan?

Dan Putusan MK yang lalu dalam soal HAM ini dikatakan, “Seluruh prosedur yang diciptakan dan upaya yang dilakukan tentu sepanjang memenuhi peraturan perundang-undangan, dalam rangka memenuhi kewajiban konstitusional, negara wajib untuk menghormati, melindungi, memajukan, memenuhi,” ini Pasal 281 ayat (4). Bisa dilanjutkan?

Nah, sikap netral dari … dari KPU dalam penegakan seperti ini, sangat perlu dan independency itu diberikan karena diharapkan bisa netral, tidak berada di mana-mana, kecuali kepentingan untuk melaksanakan pemilu yang jujur. Lanjut, Dek.

Nah, ini yang saya maksud tadi putusan MK ini. Hak warga negara yang merupakan hak asasi tidak boleh dihambat atau dihalang-halangi oleh ketentuan dan prosedur administratif yang mempersulit warga untuk menggunakan haknya. Kalau dicari, ya semua bisa. Tetapi sikap positif penyelenggara harus bagaimana mengupayakan itu. Kalau itu memang

(25)

terangan, tidak tunduk kepada hukum. Bisa lanjut?

Kalau ini ditafsirkan, maka bisa terjadi dua hal. Termohon memiliki kepentingan sendiri, lepas dari kepentingan KPUD sebagai penyelenggara, yaitu untuk menyelenggarakan pemilu yang luber, jurdil. Kalau ini memang betul, ya dia sebenarnya mengingkari tugasnya dengan sengaja, ini dengan sengaja. Yang kedua, terjadinya pelanggaran prinsip kepastian hukum yang berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip atau pemilu yang luber, jurdil, itu indikator daripada unprofessionalconduct . Lanjut, De.

Saya melihat bahwa penyelenggara pemilukada juga di samping melihat hukum itu, tetapi nilai-nilai moral, etik, itu merupakan infrastruktur hukum itu sendiri. Sehingga bisa dilihat dalam segala tindakan-tindakan, tidak hanya dalam penyelesaiannya secara formal dalam bentuk hukum, tetapi dalam bidang-bidang lain, bisa akan menggambarkan sikap moralnya. Bisa lanjut?

Nah, pengabaian Putusan TUN itu secara objektif saya kembali mengatakan merupakan bukti unsur melawan hukum daripada proses. Jikalau hasilnya tetap diterima sebagai suatu pemilukada yang sah, pemimpin yang dipilih itu pasti tidak memiliki legitimasi dan itu menjauhkan demokrasi dari landasan moral, kejujuran, profesional, transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan lain-lain, terutama keadilan demi kepentingan umum yang harus dipertanggungjawabkan. Dan kalau ini diabaikan, akan ada public distrust atau ketidakpercayaan terhadap pemimpin yang ditetapkan dalam pilkada yang prosesnya tidak jujur,

distrust, atau tidak percaya, tidak memiliki legitimasi. Lanjut.

Nah, dari seluruh uraian ini, saya berpendapat kalau apa yang dikatakan menjadi dalil Pemohon bisa dibuktikan, maka Termohon menghalangi hak asasi Pemohon untuk menjadi pasangan calon (the right to be candidate). Teruskan.

Pemohon harus diberi kesempatan memenuhi syarat sebagai pasangan calon peserta pemilukada sebagaimana direkomendasikan panwaslu. Kalau ada pertentangan data atau surat panwaslu, tentu panwaslu pasti bisa diwajibkan untuk hadir, untuk menjelaskan siapa yang memalsu? Kalau ada palsu, siapa yang pecah belah bukan merupakan putusan mayoritas daripada panwaslu.

Ketiga. Ditolaknya Pemohon sebagai calon peserta kalau disebabkan sikap KPU yang tidak netral. Itu artinya KPU memiliki kepentingan pribadi, berbeda dengan yang ditetapkan undang-undang.

Keempat. Untuk memulihkan hak asasi Pemohon, sesuai dengan yurisprudensi tetap Mahkamah. Kalau nanti terbukti, maka perlu dibatalkan hasil pemilu yang telah ditetapkan KPUD untuk

(26)

122. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Baik. Terhadap pendapat Ahli ini, apa ada hal yang perlu Saudara verifikas, atau klarifikasi kembali, atau pendalaman?

123. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO Ada, Yang Mulia.

124. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, singkat, cepat.

125. KUASA HUKUM PEMOHON: HERU WIDODO

Baik, terima kasih. Saudara Ahli, kami ingin tahu, apakah ada indikator tentang tenggang waktu yang cukup bagi ... bagi KPU untuk ... misalnya tadi dikatakan bahwa KPU tidak mungkin untuk melaksanakan atau menaati penangguhan yang ditetapkan oleh PTUN karena sudah menjalankan proses kampanye dan minggu tenang. Sementara ada fakta bahwa ketika penangguhan atau putusan PTUN ... putusan sela PTUN itu dikeluarkan tanggal 10 November, sementara penyelenggaraan pemungutan suara itu masih 17 November. Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua, kami ingin mendengar keterangan Ahli tentang indikator kepentingan sendiri gitu, dari Termohon di luar kepentingan institusi. Apakah adanya hubungan kekeluargaan, kemudian satu kedaerahan, itu juga bisa dikatakan masuk sebagai indikator kepentingan sendiri, gitu. Terima kasih.

126. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Baik. Termohon ada pertanyaan? Tidak ada? Cukup? 127. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO

Pihak Terkait ada. 128. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(27)

130. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya, Termohon tidak ada. Pihak Terkait, langsung, singkat, cepat. Kita muatkan waktu, biar nanti dijawab sekaligus.

131. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA

Pihak Terkait, pertama saya mau bertanya. Apakah Ahli masih ... ini soal posisi Ahli dulu, apakah Ahli masih menjabat sebagai Ketua Departeman Perundang-Undangan Partai Demokrasi Indonesia? Itu pertama ya. Yang kedua, terkait dengan bahwa putusan MK itu harus ... putusan MK itu harus bermartabat, mendidik juga civil education, kami perca ... kami setuju dan percaya.

Yang kedua kami mau tanyakan, apakah Ahli pernah memutuskan tahun 2006 dalam Perkara Pengujian Undang-Undang Advokat Nomor 18 Tahun 2003 yang menyatakan Pasal tentang Undang-Undang Organisasi Tunggal Undang-Undang Advokat dinyatakan permohonan untuk menguji pasal tersebut ditolak ya, putusannya adalah bulat, menyatakan menolak, kemudian Ahli adalah salah satu Hakim MK waktu itu. Kemudian setelah itu, ada pengujian terhadap Undang-Undang Advokat juga terhadap pasal ini di dalam Mahkamah Konstitusi ini di tahun 2010, kalau tak salah 2010 atau 2011. Dimana Ahli waktu itu sudah pensiun dan memberikan keterangan sebagai Ahli, menyatakan tidak setuju dengan putusannya yang dibuatnya sendiri. Apakah ini menyangkut juga dengan etik dan moral sebagai seorang Ahli? Ini soal kredibilitas, dua pertanyaan tersebut.

Pertanyaan yang ketiga adalah Ahli menyatakan sebagai penyelenggara pemilu, KPU harus profesional ya, profesional. Apakah Ahli setuju bahwa parameter profesional itu, parameter profesional adalah taat pada peraturan perundang-undangan untuk proses pemilihan umum, yaitu undang-undang sendiri, maupun putusan-putusan yang dibuat oleh KPU Nasional, gitu ya. Salah satunya adalah bahwa pasangan calon yang diajukan dalam ... oh, bakal pasangan calon yang diajukan ke ... dalam pemilikada, harus memenuhi minimal 15% surat suara sah. Ini salah satu parameternya. Kedua, peraturan ... itu undang-undang ya. Kemudian kedua, Peraturan KPU Nomor 1, tadi yang saya kutip menyatakan bahwa partai politik atau gabungan partai politik yang sudah mengajukan pasangan calon, tidak bisa menarik lagi. Nah, ukuran profesional ini, apakah harus wajib menaati aturan-aturan tersebut atau KPU boleh mengambil sikap lain di luar undang-undang tersebut? Seperti itu ya, di luar undang-undang tersebut.

(28)

132. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Cukup? Jangan banyak-banyak karena sini yang bayar Ahlinya, kan

gitu.

133. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO Mohon izin, Yang Mulia. Singkat saja kalau boleh (…) 134. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Belum selesai itu.

135. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA

Kemudian tentang public distrust ya, public distrust. Public distrust

ini masih terkait dengan kredibilitas saksi tentunya ya terkait dengan Putusan PHPU Tahun 2006. Bagaimana ahli, sebagai seorang ahli yang menyatakan pendapat berdasarkan keahliannya ketika memutus tahun 2006 menyatakan bahwa pengujian Undang-Undang Advokad tersebut (…)

136. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, sudah diulangi itu. Jadi, perbedaan pendapat, kan gitu? 137. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO

Ya.

138. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Dulu setuju, sekarang enggak setuju.

139. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO Dulu bilang setuju, sekarang setelah pensiun tidak setuju.

(29)

141. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SUGENG T. SANTOSO Ya, public distrust itu. Oke, saya rasa (…)

142. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ya. Cukup?

143. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Cukup dulu.

144. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Izin, Yang Mulia.

145. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ada singkat tadi?

146. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Yang Mulia, Termohon, Yang Mulia.

147. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Tunggu dulu! Saudara tadi sudah saya tanya, belum! Ini … matikan salah satu miknya!

Terkait?

148. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA Ya.

149. KETUA: M AKIL MOCHTAR Satu pertanyaan singkat.

(30)

Terima kasih, Yang Mulia. Bagaimana kalau ternyata pertanyaan ke Ahli ini, kemudian Pengadilan Tata Usaha Negara menolak gugatan itu, menolak gugatan yang dilakukan oleh Pemohon Nomor 125? Atau kalau sampai Mahkamah Agung, kemudian Putusan Mahkamah Agung itu juga menolak gugatan yang dilakukan oleh Pemohon 125 di Mahkamah Konstitusi ini di PTUN?

Kemudian yang kedua, Yang Mulia. Bagaimana misalnya kalau ternyata pemilukada diulang, kemudian Pemohon Nomor 125 ini ternyata tidak memperoleh dukungan dari partai-partai politik yang harusnya mendukung atau mengusung mereka?

151. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ya.

152. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YANUAR P. WASESA

Kemudian yang keempat, apakah Saudara Ahli tahu bahwa tidak semua penetapan PTUN yang kemudian dijadikan alasan oleh seseorang mengajukan permohonan di Mahkamah Konstitusi, dijadikan dasar permohonan konstitusi di Mahkamah Konstitusi, itu memiliki duduk perkara yang berbeda-beda, misalnya kasus di Kabupaten Pati, kasus di Kabupaten Waropen, apakah Saudara Ahli ini tahu betul dengan duduk perkara di masing-masing daerah yang berbeda-beda itu? Terima kasih, Yang Mulia.

153. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya. Termo … Termohon ada juga?

154. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Ada, Yang Mulia.

155. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Singkat, langsung! Satu saja kali.

156. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Ada dua, Yang Mulia.

(31)

158. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Oke. Yang pertama, ingin saya tanyakan kepada Ahli, di dalam permohonan ini, Pemohon menyatakan legal standing-nya berdasarkan Putusan Mahkamah 115/2010, 196, 197, dan 198/2010, dan 218 sampai 221/2010, itu yang menjadi legal standing dari Pemohon 125 ini. Nah, Pemohon dalam perkara itu adalah bakal pasangan calon yang sudah pernah mendaftar. Yang saya mau tanyakan kepada Ahli, bagaimana dengan Pemohon sekarang yang tidak pernah mendaftarkan diri, apakah mempunyai legal standing apa tidak? Terima kasih.

159. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, cukup banyak pertanyaan hari ini.

160. KUASA HUKUM TERMOHON: TANDA PERDAMAIAN NASUTION Banyak, banyak.

161. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Biasanya sepi-sepi saja, tapi karena Ahli ini dianggap … masih juga? Coba satu suara gitu lho! Jangan satu (…)

162. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: MARUARAR SIAHAAN

Apa bisa, Pak Ketua, supaya saya selesaikan dulu, nanti disambung kalau memang anu (suara tidak terdengar jelas).

163. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, satu saja pertanyaan kali, singkat!

164. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Pertanyaan, tapi ini singkat-singkat saja.

(32)

Ya, singkat saja ya! Ini kan (…)

166. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE Ya.

167. KETUA: M AKIL MOCHTAR Perlu banyak ini.

168. KUASA HUKUM TERMOHON: ANTHONI HATANE

Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Kepada Ahli, pertanyaan pertama, apakah perbedaan antara penetapan pendahuluan dengan putusan akhir? Itu yang pertama.

Yang kedua, ini menyangkut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Menurut Ahli, apakah peraturan ini masih berlaku dan dia masih sinkron dengan penundaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan dasar hukum yang dikemukakan? Jadi bukan saja karena penerimaan berkas seperti tadi yang disampaikan oleh Pemohon, tapi berdasarkan landasan hukum ini apakah bisa dijadikan dasar untuk menunda pelaksanaan daripada tahapan pemilukada itu? Terima kasih, Yang Mulia.

169. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, jadi Perpu itu mengenai hal-hal yang bisa menunda pelaksanaan Pilkada, kan begitu? Bencana alam dan seterusnya itu.

Silakan, Pak, untuk dijawab, singkat, cepat!

170. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: MARUARAR SIAHAAN

Ya. Terima kasih, Pak Ketua. Terima kasih atas pertanyaannya. Pertama yang akan saya jawab, memang saya masih anggota PDIP, tetapi posisi saya … saya kira juga dalam ahli ini menerangkan keahlian harus bisa objektif, netral. Meskipun saya tidak tahu ini Pemohon PDIP tadinya kan, baru sesudah lihat ini pembelanya, baru saya mengetahui. Tapi itu lepas dari masalah itu. Menurut saya objektivitas merupakan nilai yang jauh lebih tinggi daripada keterikatan partai.

(33)

172. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: MARUARAR SIAHAAN

Ini berada di dalam hukum konstitusi. 173. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya.

174. AHLI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: MARUARAR SIAHAAN

Yang kedua, soal etik tadi. Disinggung keterlibatan saya dalam putusan Mahkamah Konstitusi soal Undang-Undang Advokad, tetapi saya kemudian menjadi Ahli untuk membatalkan itu.

Pertama, soal organisasi tunggal. Sebelum itu ada putusan mengenai Ikadin, saya sudah mengemukakan pendapat saya berbeda secara panjang lebar di sana dan saya menilai itu tidak pas. Ketika muncul putusan perkara yang kedua, saya tidak menyinggung lagi, tetapi saya hanya mengatakan bahwa saya tetap pada putusan dulu, saya tidak ikut lagi di dalam menyatakan dissenting. Tetapi lepas daripada itu, hukum itu terutama di Mahkamah Konstitusi, barangkali sering tidak boleh kita kaku mengatakan bahwa itu sudah menjadi fosil perkembangan yang terjadi secara cepat. Tetapi yang paling penting nilai-nilai konstitusi. Kalau misalnya dalam perdebatan bukti-bukti maupun pemikiran, pada saat perkara itu misalnya sepanjang lima tahun berubah, di seluruh dunia putusan Mahkamah Agung Amerika juga mengalami perubahan, bahkan dikatakan revolusi, kalau ada perubahan mendasar. Nah, ketemu … Hakim dan putusannya bukan sesuatu yang sempurna, pasti dia karya manusia dan dalam kurun lima tahun dalam belajar terhadap seluruh kea … keadaan, kita bisa menemukan itu kadang-kadang terjadi. Nah, kalau misalnya hukum itu harus merupakan … memuat etik moral itu, maka kalau etik itu adalah untuk individu dan kelompok. Bagaimana berperilaku secara baik? Tetapi hukum adalah kemaslahatan secara umum bangsa dan negara.

Oleh karena itu, ketika terjadi perbedaan etik moral dan hukum yang sebenarnya tidak akan mungkin terjadi, tetapi kalau etik yang untuk individu dan kelompok bisa terjadi pertentangan dengan hukum, kita harus memilih kebaikan nasionalkah atau kebaikan kelompok? Saya sudah

(34)

Itulah kode etik hakim, kalau itu masih ada, melekat kewajibannya pada saya, saya sudah meninggalkan itu dan saya membela kepentingan umum. Tentang putusan advokat, Anda akan bisa melihat sendiri pendapat saya bagaimana, tetapi itu adalah temuan belakangan, bagaimana sesuatu kekuasaan negara dimiliki oleh LSM atau ormas tanpa satu kontrol, itu penemuan terbaru, hukum konstitusi di mana pun tidak memperkenankan itu. Oleh karena itu, saya berani mengatakan bahwa putusan itu harus berubah.

Yang … yang berikutnya, sikap profesional. Betul, profesional itu harus taat kepada peraturan perundang-undangan dan seluruh normanya. Saya mengatakan tadi, asumsi harus diletakkan, kalau ini bukti-buktinya benar, itulah perdebatan nanti yang akan dilakukan. Oleh karena itu, kalau ada bukti dari Pemohon, Anda memiliki satu kesempatan yang sama untuk membantah itu bahwa tidak benar ada dilanggar profesionalitas, tetapi saya tadi mengatakan dengan asumsi bukti ini diterima oleh Majelis Hakim.

Nah, soal calon 50% dan lain sebagainya itu adalah soal faktual, itu nanti akan dilihat siapa yang bisa mengatakan, KPU sendirikah atau panwas juga boleh. Kalau itu tidak boleh menjadi soal, apa fungsi panwas? Oleh karena itu, itu masalah proses dalam pembuktian. Dan kemudian saya kepada Pemohon, tenggang waktu, saya kira Mahkamah Konstitusi sudah menjawab dalam Pilkada Papua Barat. Dia mengatakan dalam putusan itu, kalau KPU mengatakan itu sudah distribusi semua alat-alat, sudah waktunya mepet, MK mengatakan, “Kualitas proses itu yang jauh lebih penting, bukan hasilnya karena tujuh hari masih ada kesempatan.”

Kalau dikatakan apa perbedaan penetapan pendahuluan dengan putusan akhir, saya kira ini, saya juga baru dengar ini penetepan pendahuluan, tetapi melihat substansi yang dimuat, saya berpendapat ini putusan sela, tetapi bukan putusan akhir. Apakah orang tunduk kepada putusan sela? Harus, itu jadi soal. Alasannya tadi, bagaimana kalau dibatalkan? Ya, itu kan harus … itulah disebabkan perlunya penundaan. Kalau memang dibatalkan, Anda bisa lanjut dengan posisi Anda. Tapi kalau posisi daripada Pemohon itu dikuatkan oleh TUN, itu kan yang menjadi soal sekarang.

Hukum itu adalah putusan juga dalam bentuk hukum dan norma konkret yang menurut saya dalam kasus-kasus yang telah diuji di Mahkamah Konstitusi, pendirian Mahkamah sudah jelas. Saya melihat pada pendirian itu dan saya setuju dengan pendapat itu.

Yang kedua dari Pemohon, indikator kepentingan sendiri, hubungan famili, ya sudah jelas. Hubungan keluarga, hubungan persahabatan sama

(35)

jawab, tetapi mengenai legal standing, buktinya sudah terpapar di depan Mahkamah. Saya kira tidak perlu diperdebatkan bahwa ada perbedaan interpretasi nanti, itu barangkali kewenangan Majelis. Tetapi di dalam putusan-putusan terbaru, sudah jelas ada dua yang terbaru. Satu Papua, satu Buton, sudah jelas saya kira posisinya. Tetapi bahwa ada nanti nuansa yang berbeda, tentu bisa ditunjukan oleh KPU, Pihak Terkait untuk menyanggah dan kalau ini bisa dilumpuhkan, tentu dalam penilaian Mahkamah akan ada perkembangan baru lagi. Saya kira hukum demikianlah yang terjadi melalui yurisprudensi. Dia bertumbuh, bertumbuh tidak bisa secara apa yang disebutkan putusan Hakim itu menjadi fosil. Kalau dia tidak bisa berubah, itu fosil. Terutama sekali tadi dari Kuasa Pihak Terkait menyinggung putusan tahun 2006. Saya kira ini mungkin sudah 5 tahun.

Dalam suatu transisi demokrasi yang cepat, perubahan itu cepat. Apalagi waktu itu Undang-Undang Advokat dibentuk tidak sadar betul bahwa perubahan konstitusi sudah begitu dahsyat. Dia hanya menyebut secara umum Pasal 5 saja dalam pembentukan undang-undang itu, tetapi tidak menyinggung seluruh HAM yang terjadi dalam Bab 10A. Demikian yang bisa saya sampaikan, Pak Ketua.

175. KETUA: M AKIL MOCHTAR Baiklah.

176. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Terima kasih.

177. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi sesuatu yang berbeda itu jangan dipertentangkan. Kita cari ujungnya, kan gitu. Terima kasih, Saudara Ahli atas keterangannya. Saya persilakan untuk meninggalkan ruang sidang karena kita akan lanjut untuk memeriksa saksi. Silakan, Pak.

Berikutnya Saudara Guido. Nah, hidupkan miknya. Saudara tinggal di mana alamatnya?

(36)

Saya tinggal di Desa Olilit Barat, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku.

179. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Saudara sekretaris tim yang mengusung bakal pasangan calon ini? 180. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011:

GUIDO SARFUNIN Benar, Yang Mulia. 181. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Baik, singkat, apa yang Saudara ingin sampaikan terkait dengan perkara pemilukada ini?

182. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Terima kasih, Yang Mulia. Saya akan memberikan keterangan penjelasan tentang pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh KPUD Maluku Tenggara Barat.

183. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, apa itu pelanggaran administrasi?

184. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, saya akan mulai. Yang pertama, dimulai dengan tanggal 7 Agustus 2011. Pada saat itu koalisi parpol nonsheet di Parlemen dengan akumulasi suara 8.281, terdiri dari 14 partai politik mengusung bakal Pasangan Calon Severanus Nalampir, S.E. dan Johanes Ralarat ke KPUD sekitar kurang lebih pukul 22.00 malam.

185. KETUA: M AKIL MOCHTAR

(37)

Betul, Yang Mulia. 187. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Dengan dukungan berapa partai tadi?

188. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

14 partai politik.

189. KETUA: M AKIL MOCHTAR

14 partai politik? Persentasenya berapa?

190. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Akumulasinya 8.281 (…) 191. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya itu suara, kalau persentase?

192. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

17% atau 17%, Yang Mulia. 193. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Sama dengan 17%?

194. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(38)

Oke, mendaftar di KPU tanggal (…)

196. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Tanggal 7 Agustus (…) 197. KETUA: M AKIL MOCHTAR

7, malam?

198. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Malam kurang lebih jam 22.00 malam. 199. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jam 22.00 malam Sampai di sana?

200. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Langsung kami mendaftar, masuk ke ruangan untuk mendaftar di KPU. Dan diterima oleh Ketua dan Anggota KPU.

201. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Oke, jadi sebelum mendaftar, langsung saja diterima berkasnya? 202. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011:

GUIDO SARFUNIN

Diterima, Yang Mulia. 203. KETUA: M AKIL MOCHTAR

(39)

Tidak ada, Yang Mulia. 205. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi biasanya, itu kan begitu mendaftar, dipersentasikan dulu. Misalnya berapa partai politik, ya toh?

206. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, Pak.

207. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Perolehan suaranya. Ketika dia mencukupi 15%, itu baru diterima pendaftarannya, ini tidak?

208. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Itu karena mereka KPU langsung memeriksa daftar yang kami sampaikan dengan SK KPU yang menetapkan perolehan suara per partai politik.

209. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, itu kan dilakukan perhitungan dulu?

210. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, Yang Mulia.

211. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Artinya kalau tidak mencapai 14%, permohonan pendaftaran itu tidak diterima?

(40)

Ya.

213. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ini dilakukan enggak proses itu pada saat mendaftar?

214. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Dilakukan.

215. KETUA: M AKIL MOCHTAR Dilakukan?

216. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

217. KETUA: M AKIL MOCHTAR Sudah dipersentasikan 17%?

218. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

17%, Yang Mulia. 219. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Langsung diterima, oke?

220. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(41)

222. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

223. KETUA: M AKIL MOCHTAR Dilakukan verifikasi enggak?

224. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Dilakukan verifikasi, dikembalikan tanggal 14 Agustus. 225. KETUA: M AKIL MOCHTAR

14 Agustus?

226. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

227. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Oke, setelah verifikasi 14 Agustus, berkasnya dikembalikan?

228. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Dikembalikan.

229. KETUA: M AKIL MOCHTAR

(42)

Ada beberapa partai politik, yaitu 5 yang tanda tangannya tidak sesuai dengan SK.

231. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi ada 5 partai pengusung?

232. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

233. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Itu berbeda dengan SK yang ada di KPU atau bagaimana?

234. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Itu menurut keterangan yang disampaikan hasil verifikasi.

235. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ya, verifikasi kan?

236. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, Yang Mulia.

237. KETUA: M AKIL MOCHTAR Partai apa saja itu?

238. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(43)

240. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

PPPI.

241. KETUA: M AKIL MOCHTAR PPPI?

242. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

PPPI.

243. KETUA: M AKIL MOCHTAR Terus?

244. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Pakar Pangan.

245. KETUA: M AKIL MOCHTAR Pakar Pangan.

246. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

PDS.

247. KETUA: M AKIL MOCHTAR PDS.

248. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(44)

PKPI.

250. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

PPDI.

251. KETUA: M AKIL MOCHTAR PPDI?

252. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

253. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ini dukungan ganda atau tanda tangan yang tidak sama?

254. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ada keterangan seperti contoh di PPDI, itu menurut keterangan KPU, sekretarisnya namanya dicoret. Sementara di SK asli, namanya tidak pernah dicoret …di … yang disampaikan (…)

255. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Jadi semuanya ini berkaitan dengan istilahnya itu keabsahan pengurusnya?

256. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Betul, Yang Mulia. 257. KETUA: M AKIL MOCHTAR

He eh. Bukan soal bahwa dukungannya kepada pasangan calon yang lain? Bukan?

(45)

Tidak.

259. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Tidak? Oke. Setelah itu, apa yang dilakukan oleh anu … gabungan koalisi terhadap hal ini?

260. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Terhadap hasil verifikasi KPU tanggal 14 ini, tanggal 15 Agustus koalisi mengadakan Rapat Pleno (…)

261. KETUA: M AKIL MOCHTAR Ya.

262. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Untuk membahas kekurangan-kekurangan, baik dari parpol dan juga dari pasangan calon.

263. KETUA: M AKIL MOCHTAR Oke.

264. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Pada saat itu, pasangan calon di hadapan Rapat Pleno pimpinan partai politik, secara tegas menyatakan legowo mengundurkan diri sebagai bakal pasangan calon dari koalisi.

265. KETUA: M AKIL MOCHTAR

(46)

Pertama.

267. KETUA: M AKIL MOCHTAR

He eh, pertama itu atas nama siapa?

268. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Severanus Nalampir dan Yohanes Selaralat. 269. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Yohanes Selaralat, he eh. Septinus dan Yohanes ini yang pertama diusung, lalu setelah dilakukan rapat tanggal 15, mengundurkan diri? 270. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011:

GUIDO SARFUNIN

Mengundurkan diri, menyatakan mengundurkan diri. 271. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Oke. Selanjutnya, apa yang dilakuan oleh koalisi?

272. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Selanjutnya, koalisi berdasarkan Pasal 60 Undang-Undang Noomor 32 Tahun 2004 dan peraturan-peraturan lainnya membuka pendaftaran baru untuk menerima bakal pasangan calon lain.

273. KETUA: M AKIL MOCHTAR Oke.

274. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(47)

276. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, komunikasi dengan kami. Antara lain juga termasuk incumbent

pada saat itu, juga mengundang kami dalam beberapa pertemuan, kalau bisa nanti akan memakai koalisi.

Lalu misalnya juga Pasangan Drs. Sere Lereboran, Pasangan Drs. Marcel Stulekut, dan juga beberapa yang sempat membangun komunikasi dengan koalisi, Yang Mulia.

277. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Oke. Akhirnya, kesimpulannya koalisi mengusung siapa?

278. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Akhirnya dari kandidat-kandidat yang sempat berkomunikasi dengan kami, hanya Pasangan Isai Wuritimur dan Lukas Angwarmase yang mendaftar di koalisi.

279. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Pelan-pelan! Siapa namanya?

280. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Isai Wuritimur.

281. KETUA: M AKIL MOCHTAR Isai?

282. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(48)

Oke.

284. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Yang mendaftar ke koalisi. 285. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Koalisi?

286. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya (…)

287. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Oke, terhadap dua pasangan calon ini, kemudian kapan diusung kepada KPU?

288. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Lalu kami memproses berkas (…) 289. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Ya, itu normatiflah ya?

290. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

291. KETUA: M AKIL MOCHTAR Pasti diproses, kan Anda (…)

(49)

Tanggal 21 Agustus, Yang Mulia. 293. KETUA: M AKIL MOCHTAR

21 Agustus, Saudara mendaftarkan (…)

294. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Membawa (…)

295. KETUA: M AKIL MOCHTAR

Atau partai koalisi ini mendaftarkan pasangan calon ini?

296. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

297. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He eh.

298. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Sampai di KPU, KPU menolak. 299. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

20 Agustus itu berdasarkan tahapan jadwal dan program KPU, sudah masuk tahapan apa?

300. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Masuk tahapan memperbaiki, melengkapi, dan/atau mengganti pasangan calon baru.

(50)

Ya, artinya tahapannya masih dalam proses pendaftaran calon ya? 302. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011:

GUIDO SARFUNIN

Ya, Yang Mulia. Tanggal 21, kurang lebih jam 22.00 juga. 303. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Oke, lalu ditolak?

304. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ditolak oleh KPU. 305. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tolaknya resmi, atau ditolak lisan, atau dengan tertulis?

306. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Lisan, Yang Mulia. 307. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Alasan?

308. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Alasannya bahwa calon pertama masih bisa memenuhi persyaratan, itu alasan KPU. Lalu terjadi dialog antara koalisi dan KPU. 309. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(51)

Pada akhirnya sekitar jam 23.30, ketua KPU dan juga beberapa anggota, menyarankan kepada kami supaya membawa persoalan ini kepada panwaslu.

311. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Panwas … panwaslu? Ya, oke.

312. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, panwaslu. Dan pada saat itu, kurang lebih jam 23.30 (…) 313. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya.

314. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Kami secara lisan menyampaikan laporan kami kepada panwaslu. 315. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tanggal 20 itu juga?

316. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

21, Yang Mulia.

317. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Karena sudah lewat jam 00.00?

318. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

(52)

Kan mendaftar 20 Agustus?

320. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Tidak. Tadi 21, Yang Mulia. 321. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

21?

322. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

323. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

21 malam itu juga ke panwas?

324. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, Yang Mulia.

325. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Lalu apa tindakan panwas?

326. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Panwas secara terus terang bilang akan membuat … menyuruh kami membuat laporan tertulis.

327. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Laporan resmi?

(53)

Ya, lalu laporan resmi kami ajukan tanggal 26 Agustus. 329. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

26 Agustus, Saudara melapor resmi kepada panwas?

330. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya, Yang Mulia. Lalu setelah dikaji, maka keluarlah rekomendasi Panwas Nomor 01 itu, Yang Mulia.

331. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Nomor 01, tertanggal?

332. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Tertanggal 2 September, Yang Mulia. 333. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

2 September, keluar rekomendasi panwas ya?

334. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Ya.

335. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Isi rekomendasinya? Intinyalah, intinya.

336. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 125/PHPU.D-IX/2011: GUIDO SARFUNIN

Referensi

Dokumen terkait

Panjang pipa kapiler yang digunakan 150 cm dengan diameter pipa 1,7 mm dan bahan yang digunakan tembaga. Gambar 3.3 memperlihatkan pipa kapiler yang digunakan :.. Gambar 3.3

Surat keterangan dari kejaksaan yang menerangkan bahwa terpidana tidak menjalani pidana dalam penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap

Hasil dari penelitian ini terdiri dari tiga aspek, yaitu (1) dampak keberadaan hiburan malam (band) terhadap perilaku remaja baik berdampak positif maupun negatif, (2) faktor

Teknik Tidak Langsung Literal Tindak Kesantunan Direktif Andik SD Berlatar Belakang Budaya Jawa Strategi dan teknik tidak langsung tidak literal yang digunakan oleh andik SD

Siswa sudah bisa menerapkan media bola karet dalam pembelajaran menendang menggunakan kaki bagian dalam, dalam permainan sepak bola pada saat peneliti mengevaluasi

Penelitian taktik penangkapan ikan tuna, khususnya tuna mata besar (Thunnus obesus) di Samudera Hindia berdasarkan data hook timer dan minilogger dilakukan mulai Juni 2007

Amaria, dkk (2007) melakukan penelitian adsorpsi Zn(II) dengan menggunakan biomassa Saccharomyces cerevisiae yang berasal dari limbah hasil fermentasi industri bir

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara Observasi, Wawancara, Dokumentasi, serta penyebaran Kuisioner (Angket). Populasi dan