• Tidak ada hasil yang ditemukan

ST U D I K O R E L A SI A N T A R A K E M A M P U A N M E M B A C A A L Q U R 'A N D E N G A N P R E ST A SI B E L A JA R P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SISW A K E L A S V DI SD N E G E R I JA T IR E JO T A H U N P E L A JA R A N 20072008 SKRIPSI Diaju

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ST U D I K O R E L A SI A N T A R A K E M A M P U A N M E M B A C A A L Q U R 'A N D E N G A N P R E ST A SI B E L A JA R P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SISW A K E L A S V DI SD N E G E R I JA T IR E JO T A H U N P E L A JA R A N 20072008 SKRIPSI Diaju"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ST U D I K O R E L A SI A N T A R A K E M A M P U A N M E M B A C A A L Q U R 'A N D E N G A N P R E ST A SI B E L A JA R

P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SISW A K E L A S V DI SD N E G E R I JA T IR E JO

T A H U N P E L A JA R A N 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

NIM. 11406123

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

D E P A R T E M E N A G A M A RI

SE K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M (ST A IN ) SA L A T IG A

Jl. Tentara Pelajar 02 telp. (0298) 323706, 323433 salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Nomor : ST.27/K-1 M ^/2008 2 September 2008

Lamp : Proposal Peneiitian

Hal : Permohonan Izin Peneiitian Kepada

Yth. Kepala SD Ncgeri Jatirejo Kab. Semarang

Di Jatirejo

Assalamualaikum tv. w

Yang bertanda fangan di bawah ini, kami mencrangkan bahwa N a m a : BADIAH

NIM : 11406123

Mahasiswa : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Ekstensi

Dalam rangka penyelesaian studi program SI di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPSI.

Adapun judul skripsinya adalah:

STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V DI SD NEGERI JATIREJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Dengan pembimbing : Prof DR. H. Fachrudin, M.A

Untnk penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon Bapak/Ibu memberi izin kepada mahasiswa teresebut untuk mengadakan peneiitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang yang diperlukan di SD Negeri Jatierjo. Mulai 9 Juni 2008 s.d. Selesai

Kemudian atas pemberian izin Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum w. h>

Ketua

Ketua Bidang Akademik

M. Ag

(3)

Prof. DR. H. Fachrudin, M. A

SEKOLAH TINGGIAGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. StadionNo 03 Salatiga 50721

Salatiga 23 Juni 2008

Yth. Ketua STAIN Salatiga di - Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan maka bersama ini kami kirimkan Naskah Skripsi Saudara :

Nama : BADIAH NIM : 11406123

Jurusan : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

(4)

D E P A R T E M E N A G A M A R l

S E K O L A H T I N G G I A G A M A I S L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T I G A

Jl. Tentara Pelajar 02 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: admistrasi@stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA

AL QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V DI SD NEGERI JATIREJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Nama : BADIAH

NIM : 11406123

Program Studi : Pcndidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 20Romadlon 1429 H 20 September 2008 M

Ketua Sidang

Panitia Ujian

Sekretaris Sidang

>r. Imam Sutomo, M. As N IP .150216814

^Penguji I

Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag. NIP. 150247014

Penguji II

Dr. Rahihad Harivadi, M.Pd^ ^CCl Fatcmirrahman, M.Pd NIP. 150 254 238 NIP. 150 303 024

Pembimbing ,

Prof. DprlL Fachrudin, M.A. IIP. 150057781

(5)

MOTTO

"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya". (A1 Hadits)

(6)

PERSEMBAHAN

Penyusunan skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Dosen Pembimbing skripsi Bapak Prof. Dr. H. Fachrudin, M.A. 2. Ayah dan ibu tercinta yang telah merawat dan mendidikku sejak kecil.

3. Suami tercinta yang telah memotivasi untuk terselesainya penyusunan skripsi ini. 4. Anakku tersayang yang memberikan semangat dalam hidup ini.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rah mat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Korelasi antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Jatirejo, Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2007 / 2008 dalam rangka menyelesaikan Studi Straca I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga.

Banyak hambatan dan kesulitan dalam penyelesaian skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhimya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya kami sampaikan untaian terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. H. Moh. Saerozi M. Ag selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga.

3. Bapak Prof. DR. H. Fachrudin MA., selaku Dosen Pembimbing.

4. Bapak, Ibu Dosen dan seluruh Karyawan STAIN Salatiga yang telah membekali sejumlah disiplin ilmu.

5. Kepada perpustakaan STAIN Salatiga beserta Staffnya yang telah memberikan layanan pustaka kepada penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis.

(8)

Demikian kiranya ucapan terima kasih dari penulis. Penulis berharap agar semua pihak memahami kekurangan dalam skripsi ini selanjutnya saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini. Akhimya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan kita semua. Amin ya robbal alamin.

Jatirejo, 20 September 2008 Penulis

(9)

A B S T R A K

Penelitian Berjudul : STUDI KORELASI ANTARA KEMAPUAN MEMBACA AL QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V DI SD NEGERI JATIREJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008.

Bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kemampuan membaca A1 Qur’an dan untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SD Negeri Jatirejo Kec. Suruh Tahun Pelajaran 2007/2008.

Penelitian populasi ini subyek penelitiannya adalah guru Pendidikan Agama Islam dan siswa kelas V SD Negeri Jatirejo Kec. Suruh Tahun Pelajaran 2007/2008 sebanyak 35 siswa. Data diambil dengan cara : tes tertulis dan baca surat pendek, observasi proses pembelajaran, studi dokumentasi.

Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Teknik dengan cara analisa menggunakan persamaan product moment.

Nilai rtaiei untuk N = 35 dengan taraf signifikansi 1 % = 0,413. Setelah melalui proses perhitungan didapat nilai rbuung 0,958. Maka rhttung lebih besar dari

rlabel- Jadi hipotesa yang berbunyi ada korelasi yang positif antara kemampuan membaca A1 Qur'an dengan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas V SD Negeri Jatirejo tahun pelajaran 2007/2008 diterima kebenarannya.

Dari hasil pengolahan data dapat diambil kesimpulan, (1) Dari kelompok sampel 35 responden, terdapat 10 responden memiliki kemampuan membaca A1 Qur’an tinggi, 19 responden tergolong kemampuan membaca A1 Qur’an sedang dan 6 responden tergolong kelompok rendah, (2) Besamya nilai korelasi antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Negeri Tahun Pelajaran 2007/2008 diperoleh angka 0,958. Sedangkan nilai rtabel untuk N 35 dalam taraf signifikansi 1% besarnya 0,413, sehingga rbHung > xtabe\ dalam taraf signikansi 1%, (3) Dengan melihat hasil tersebut di atas maka hipotesa yang berbunyi ada korelasi yang positif antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam kelas kelas V SD Negeri Jatirejo tahun pelajaran 2007/2008 dapat diterima kebenarannya.

(10)

DAFTAR TABEL

TABEL TENTANG HALAMAN

1. Sarana dan Prasarana SD Negeri Jatirejo 43

2. Peralatan/media pembelajaran 44

3. Data Siswa SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007/2008

44

4. Keadaan Guru Berdasarkan Pendidikan 45 5. Keadaan Guru Berdasarkan Jenis Kelamin 45 6. Program Kurikulum SD Negeri Jatirejo 46 7. Daftar Siswa Kolas V SD Negeri Jatirejo Tahun

2007/2008

47

8. Nilai Kemampuan Membaca A1 Qur’an 49 9. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam 51 10. Nilai Kemampuan Membaca A1 Qur’an dan Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam

53

11. Frekuensi Kemampuan membaca A1 Qur’an siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo tahun pelajaran 2007/2008

57

12. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SD Negeri Tahun Pelajaran 2007/2008

61

13. Mencari Hubungan Kemampuan Membaca A1 Qur’an (x) dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (y) SD Negeri Tahun Pelajaran 2007/2008

64

(11)

D A F T A R IS I

Halaman

HALAMAN JU D U L... i

NOTA PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LSI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah... .... ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Hipotesis Penelitian... 5

F. Definisi Istilah... 6

G. Metode Penelitian... 8

H. Metode Pengumpulan D ata... 9

I. Sistematika... ... 11

(12)

BAB IT LANDASAN TEORT DAN PENGA.TUAN HIPOTESIS

A. Kemampuan Membaca A1 Qur’an ... 12

B. Prestasi Belajar ... 18

C. Agama Islam ... 27

D. Pengajuan Hipotesa ... 39

BAB III LAPORAN HASTL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitan ... 41

B. Diskripsi Data Khusus ... 45

BAB IV ANALISA DATA A. Menghitung Distribusi Frekuensi... 56

B. Menghitung Mean ... 58

C. Menghitung Standart Deviasi... 58

D. Menghitung Batas Kelompok ... 59

E. Menggambar Histogram... 60

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 68

B. Saran... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daya dukung pelestarian baca A1 Qur’an terkondisikan oleh prioritas mengenalkan A1 Qur’an pada anak-anak sejak dini mendahului pembelajaran lainnya. Disiplin menanamkan nilai-nilai Qurani dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen universal setiap keluarga muslim, sehingga kewajiban mengaji seolah menyatu gerak dengan tumbuh kembang anak. Orang tua menyediakan waktu khusus mengajar A1 Qur’an atau mengirimkan anaknya ada lembaga pengajian terdekat dan pada dasamya manusia mempunyai potensi atau kemampuan untuk mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin berkembang dewasa ini. Menurut H.M. Arifin menyatakan metode dasar untuk mengembangkan diri dari kehidupan yang semakin luas dan komplek terutama dalam memahami, menghayati dan mengamalkan misi agama islam berpangkal kepada kemampuan membaca dan menulis dengan kalam.1 Tidak sekedar membaca tulisan atau menuliskan basil pengamatan, akan tetapi juga memahami dan menjelaskan Tuhan dalam alam semesta ini. Agar mampu membaca dengan tepat maka Tuhan memberikan kepada manusia suatu kemampuan kecerdasan berfikir dan menganalisa gejala alam. Hal ini terjadi karena manusia dibekali otak oleh Tuhan. Oleh karena kemampuan membaca itu adalah perintah Allah kepada utusan-Nya

1 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Agama, Bumi Aksara, Jakarta, 1989, him. 4.

(14)

2

Muhammad saw melalui wahyu pertama-Nya yakni Q.S Al-Alaq 1-5 yang diawali dengan perintah iqro’ (ly I) Yang berarti bacalah.

Sehubungan dengan contoh tersebut di atas penulis memandang betapa pentingnya membaca. Dengan membaca maka akan terbuka dan tercapainya suatu ilmu pengatahuan yang sangat besar manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia. Karena dengan ilmu manusia akan terangkat derajatnya sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 11:

j.5 ^»1*JI ijjjl j j lj dJoT

Artinya :... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa deraj at ” 2

Sebagaimana pengangkatan Nabi Adam a.s. sebagai kholifah di muka bumi, bukan malaikat dan bukan makhluk lain adalah sebab Adam dan tentu juga keturunannya memiliki kesanggupan untuk berilmu terhadap segala

sesuatu.3

Dalam memahami ajaran agama Islam seorang harus mampu dan menguasai dulu dasar-dasar atau pedoman yang menjadi landasan tersebut, yakni A1 Qur'an dan Hadits. Untuk dapat menguasai ajaran Islam terlebih dahulu dituntut untuk mempu membaca kitab-kitab yang menjadi sumbernya. Padahal kitab-kitab tersebut semuanya menggunakan huruf-huruf A1 Qur'an

(15)

3

(bahasa Arab). Oleh karena itu seorang mau tidak mau untuk memahami ajaran Islam terlebih dahulu harus bisa membaca A1 Qur'an. Akan sangat sulit menguasai dan memahami ajaran Islam kalau membaca huruf A1 Qur'an saja ia tidak mampu. Sebugaimana telah dijelaskan di atas membaca mempunyai peran yang penting dalam memecahkan berbagai masalah ilmu pengetahuan, karena dengan membaca A1 Qur'an merupakan langkah awal atau kuncinya untuk bisa memahami dan mengetahui ajaran Islam lebih lanjut.

Di dalam pengajaran pendidikan agama Islam diajarkan tetang hadits- hadits Nabi yang kalimatnya ditulis dengan bahasa Arab. Bahasa Arab akan mudah untuk dipahami apabila seseorang telah mempunyai kemampuan membaca A1 Qur’an secara baik. Di samping itu di dalam pendidikan agama Islam juga diajarkan tentang ibadah sholat. Dan di dalam sholat terdapat bacaan-bacaan do'a yang diambil dari bahasa Arab dan kalimat A1 Qur’an, sedangkan bacaan A1 Qur'an itu tidak tepat bacaannya bila diganti dengan huruf-huruf yang lain.

(16)

4

yang tirggi berkecenderungan untuk mampu memahami agama Islam yang tinggi pula.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik ingin meneliti lebih lanjut tentang “Studi Korelasi antara Kemampuan Membaca Al Qur,an dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V di SD Negeri

latirejo Tahun Pelajaran 2007/2008”.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terpusat dan terarah pada tujuan penelitian maka diperlukan pembatasan masalah. Dengan demikian diharapkan masalah dapat dikaji secara lebih mendalam untuk memperobh hasil yang maksimal.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Subjek penelitian terbatas siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007/2008.

2. Obyek penelitian terbatas pada kemampuan membaca Al Qur’an dengan prestasi belajar mata pelalaran Pendidikan .Agama Islam.

3. Lokasi penelitian terbatas Pada SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007/2008.

(17)

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka peneliti mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana korelasi kemampuan membaca A1 Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Jatirejo?

2. Bagaimana korelasi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SD Negeri Jatirejo?

3. Adakah korelasi antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Negeri Jatirejo?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui korelasi yang positif kemampuan membaca A1 Qur’an siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo.

3. Untuk mengetahui korelasi antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan prestasi belajar Pendidikan agama Islam siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo

E. Hipotesis Penelitian

(18)

6

Hipotesis adalah : “dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah”.

Dari kedua pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalah penelitian.

Maka di dalam penulisan skripsi ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

“Ada korelasi positit antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan prest asi belajar Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri Jatirejo atau ada korelasi kuat antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

F. Definisi Istilah

1. Kemampuan membaca

Kemampuan membaca adalah kecakapan yang diperagakan oleh siswa dalam membaca A1 Qur’an dilihat dari tiga komponen utama, yaitu : Makhroj, tajwid dan kelancaran bacaan.

a. Makhroj berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf arab secara benar danjelas

b. Tajwid merupakan ilmu yang terkait dengan cara memperbagus bacaan A1 Qur’an

(19)

7

Ketiga komponen disatukan sebagai alat ukur kesempumaan membaca A1 Qur’an.

2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Prestasi adalah hasil yang dicapai / dilakukan dikerjakan. Prestasi belajar berarti sesuau keadaan akhir yang telah dicapai oleh seseorang anak didik setelah ia mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Pendapat Mursell mengatakrn bahwa prestasi belajar adalah hasil yangdicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar baik berupa angka maupun huruf serta tindakannya yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing dalam periode tertentu.4

Sedangkan pendidikan agama islam adalah suatu usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitroh keberagaman dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.5

Dari pengertian di atas maka yang dimaksud prestasi belajar pendidikan agama Islam adalah hasil yang dicapai dan ditunjukkan oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam rangka mengenal, memahami menghayati dan mengamalkan ajaran Islam berupa angka, huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar siswa dalam periode tertentu.

him. 103

4 M. Bukhori, Teknik Evaluasi Dalam Pendidikan, Bandung, 1983, him. 179.

(20)

8

G. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi yang jumlahnya 167 siswa yang sampelnya 35 siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo

terkait dengan hal tersebut berbagai teori mengemukanan : 1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dar jelas.6

Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah siswa kelas V di SD Negeri Jatirejo yang berjumlah 35 siswa.

Sedang yang dimaksud sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Karena seluruh objek yang diselidiki hanya berjumlah 35 anak maka seluruhnya penulis jadikan sampel.

Menurut Winamo Surakhmad “Sampel yang jumlahnya sebesar populasi sering disebut sampel total.”7 8

2. Variabel Penelitian

o Variabel adalah konsep yang memiliki macam-macam nilai.

Adapun variabel yang ada dalam penelitian ini ada dua macam yaitu :

6 Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996, him. 161.

7 Prof. Dr. W inamo Surakhmad, Dasar dan Teknik Riset, CV. Tarsito, Bandung, 1992 hal. 71.

(21)

9

a. Variabel bebas (independent variable) yakni kemampuan membaca A1 Qur’an yang disimbolkan dengan X.

b. Variabel terikat yaitu prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang disimbolkan dengan Y.

Indikator

1) Kelompok tinggi 2) Kelompok sedang 3) Kelompok rendah

H. Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang merupakan proses untuk memecahkan masalah memerlukan data-data yang relevan dengan penelitian yang akan dilak- sanakan. Data-data tersebut dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah :

1. Tes

Tes adalah satu-satunya instrumen untuk mengevaluasi kemampuan anak dalam suatu kegiatan. Dalam hal ini instrumen yang digunakan adalah Tes obyektif bentuk pilihan jamak

2. Observasi

(22)

1 0

Dalam pelaksanan metode ini penulis menggunakan metode observasi langsung pada anak yakni penulis mengamati tentang kemampuan membaca A1 Qur’an pada anak kelas V di SD Negeri Jatirejo. 3. Dokumentasi

Dokumen meruapakan instrumen pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai rumber tertulis yang relevan dengan penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto dokumentasi yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.9 10

4. Analisa Data

Product Moment yaitu jenis korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan dua jenis variabel yaitu variabel x dan y dengan rumus

_____

N ' L x y - ' L x T y

_____ 10

r " ~

^{NZe-{Zxy\{NI.y2-(ZyYl

Dimana :

r = Koefisien korelasixy

x = Skor kemampuan membaca A1 Qur’an y = Nilai prestasi belajar Mata Pelajaran PAI N = Jumlah

9 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 236

(23)

f

I. Sistematika

Sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan dibahas dalam skripsi ini. Skripsi ini terdiri dari lima bab antara lain sebagai

11

berikut:

Bab I : Pendahuluan yang berisi, Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Peneiitian, Hipotesis Masalah, Defmisi Masalah, Metode Peneiitian, Metode Pengumpulan Data, Sistematika.

Bab II : Landasan Teori yang terdiri dari Kemampuan Membaca A1 Qur’an, Prestasi Belajar dan Pendidikan Agama Islam.

Bab III : Laporan Hasil Peneiitian yang berisi, Gambaran Umum Peneiitian, Deskripsi Data Khusus.

Bab IV : Analisa Data yang berisi Menghitung Distribusi Frekuensi, Menghitung Mean, Menghitung Standart Deviasi, Menhitung Batas Kelompok, Menggambar Histogram.

(24)

f

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kemampuan Membaca A1 Qur’an 1. Kemampuan Membaca A1 Qur’an

Kemampuan membaca adalah kecakapan yang diperagakan oleh siswa dalam membaca A1 Qur’an dilihat dari tiga komponen utama, yaitu: makhraj, tajwid, dan kelancaran bacaan. Makhraj berkaitan degan pengucapan huruf-huruf Arab secara benar dan jelas. Tajwid merupakan ilmu yang terkait dengan cara memperbagus bacaan A1 Qur’an. Kelancaran merangkai kata perkata secara benar. Ketiga komponen disatukan sebagai alat ukur kesempumaan membaca A1 Qur’an. Dua komponen lain, yaitu lagu dan adab membaca tidak dijadikan evaluasi karena tujuan penelitian hanya mengukur tingkat keterampilan membaca.

Pada dasamya manusia itu memiliki kemampuan untuk mengem- bangkan diri dalam kehidupannya. Metode dasar untuk mengembangkan diri dari kehidupan yang makin luas dan komplek terutama dalam memahami menghayati dan mengamalkan misi agama Islam berpangkal pada kemampuan membaca dan menulis dengan kalam, tidak saja sekedar membaca tulisan atau menuliskan hasil pengamatan, akan tetapi juga membaca, memahami dan menjelaskan alam semesta ini.1

1 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Agama, Bumi Aksara, Jakarta, 1989, him. 4.

(25)

13

Agar mampu membaca dengan tepat dan mendalam, Tuhan memberikan kepada manusia suatu kemampuan, kecerdasan berfikir dan menganalisa gejala alam. Keutamaan manusia dengan makhluk lainnya adalah terletak pada akal kecerdasannya. Oleh karena itu kemampuan membaca itu adalah perintah Allah kepada Nabi Muhammad saw melalui wahyu yang pertama yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 yang diawali dengan perintah iqro’ (lyl) artinya bacalah.

Walaupun Allah mengetahui Nabi Muhammad saw tidak bisa membaca, namun Allah mengharuskan untuk membaca dan malaikat tetap mengulang-ulang perintah tersebut sampai tiga kali dan akhimya nabi tetap tidak bisa membaca, kemudian malaikat akhimya menuntunnya, hingga akhimya Nabi Muhammad saw bisa mengucapkannya.

Sehubungan dengan contoh tersebut, penulis memandang betapa besar pentingnya membaca. Dan membaca adalah kunci terfukanya suatu ilmu yang sangat besar manfaatnya bagi manusia.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan pengertian membaca adalah membunyikan atau mengucapkan bunyi dari tulisan atau huruf yang berwujud kata-kata atau kalimat.

Sedangkan pengertian A1 Qur’an adalah : a. Menurut Ahmad Von Denfler

(26)

F

14

pelafalannya secara tepat sampai pada kita melalui heberapa orang baik secara tulisan maupun lesan, yang tidak ditirukan dan khas selalu dijaga Allah dari kemungkinan disalahgunakrn.2

b. Menurut R ifat Syauqi Nawawi

A1 Qur’an adalah wahyu Ilahi yang diturunkan Nabi Muhammad saw sebagai Rasul akhir zaman yang dalam bentuknya sekarang termaktub dengan jelas dalam mushaf ustmani yang sampai pada kita dengan jalan mutawatir, jika kita baca baik pada waktu shalat maupun di luar shalat bemilai ibadah dan dihukumkan kafir bagi orang yang mengingkarinya.3

Dengan berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa membaca A1 Qur’an adalah suatu usaha dalam pendidikan dari pendidikan kepada anak didik, untuk memberi pengajaran dalam hal membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf dalam A1 Qur’an, yang merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantaraan malaikat Jibril, untuk disampaikan kepada umatnya, sampai mampu membaca menuju ke arah yang baik, lancar dan tasih yang mengarahkan kepada anak didik untuk sadar terhadap kewajiban membaca kalimat thoyyibah dan dinilai ibadah bagi yang membacanya.

2 Ahmad Von Denfler, Pengenalan Dasar Ilmu Al Qur'an, Rajawali Press, Jakarta, 989, him. 91.

3 R ifat Syauqi Nawawi, Al Q ur’an Pedoman Hidup, Gema Insani Press, Jakarta, 1998, him

(27)

15

2. Dasar Pendidikan Membaca A1 Qur’an

Sebelun penulis menguraikan dasar-dasar tentang membaca A1 Qur’an, terlt b'h dahulu penulis membuat perumpamaan tentang “suatu rumah yang terkunci”, sedang isi rumah itu sesuatu yang indah dan sangat baik dan telah menjadi miliknya, sedang pemilik itu mau menikmati, tetapi rumah itu terkunci rapat, maka si pemilik jika masuk, pasti harus membuka pintunya terlebih dahulu, sedangkan tanpa kunci si pemilik tidak akan bisa masuk apalagi menikmati semua apa saja yang ada di dalamnya, maka ibaratkan kunci tersebut mambaca A1 Qur’an.

Jadi kita dapat ambil pengertian, bahwa manusia dapat menikmati isinya A1 Qur’an, terlebih dahulu harus menguasai bacaannya dengan baik dan benar. Dengan menguasai bacaan A1 Qur’an, maka akan membukakan jalan kepada wahyu Allah untuk dibaca, dipahami dan dilaksanakan. Karena

wahyu Allah diturunkan pertama diawali dengan perintah “membaca

Juga berdasarkan wahyu Allah dalam surat Ar-Ro’du (13) ayat 30, yaitu :

dJUl ^ -Li diiiL -jl JJJ'jS'

Artinya : “Demikianlah Kami telah mengutus kamu pctda suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Qur’an) yang Kami wahyukan kepada kamu, padahal mereka kafir kepadu Tuhanmu Yang Maha Pemurah ”.4

(28)

f

16

Di aalam hadits Rasul juga disebutkan bahwa :

U I J a \ \ ’6 f- \ y i 'J-t> I o 5 L f - ^J-s-aS!

Artinya : “Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca A l Qur ’an „ 5

Dengan berdasarkan pada A1 Qur’an dan Hadi+.s di atas, maka dapat menunjukkan betapa pentingnya A1 Qur’an dibaca dan dibacakan kepada manusia walaupun dibacakan kepada orang-orang kafir.5 6

3. Tujuan Pendidikan Membaca A1 Qur’an

Untuk merumuskan tujuan pendidikan membaca A1 Qur’an, terlebih dahulu penulis menjelaskan sedikit tentang membaca A1 Qur’an.

Kalau berbicara tentang membaca A1 Qur’an, tentunya dari Hadits di atas dapat kita ketahui bahwa membaca A1 Qur’an itu lain dengan membaca kitab-kitab yang lain, karena membaca A1 Qur’an itu ada pahala tersendiri dari perbuatan membaca tersebut dan dinilai sebagai perbuatan ibadah utama, kalau bacaan itu dibaca benar.

Atas dasar penjelasan di atas, maka tujuan pendidikan membaca A1 Qur’an antara lain :

a. Agar dalam membaca A1 Qur’an lancar, fasih dan benar menurut ilmu tajwid.

b. Agar perbuatan membaca A1 Qur’an, dinilai sebagai ibadah

c. Agar mampu memahami pokok yang terkandung dalam A1 Qur’an.

5 Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail, Shohih Bukhori, Darul Kutub Ilmiyati, Berrut, Libanon, t.t.

(29)

17

Dengan melihat tujuan pendi'dikan membaca A1 Qur’an di atas, maka siswa dituntut untuk bersungguh-sungguh mempelajari ilmu tajwid dan ilmu- ilmu lain yang menjunjung tercapainya tujuan di atas. Dan apabila sudah menguasai bacaan A1 Qur’an dan dapat dikatakan mampu (fasih, lancar dan benar), setelah itu siswa harus masih mempunyai kemampuan mempelajari isinya. Karena dengan kemampuan membaca A1 Qur’an dan memahami isinya, maka akan berhubungan dengan pelajaran agama yang lain. Karena jika bacaannya baik, maka tegaklah agamanya. Karena tegaknya agama, tegaklah pula Islamnya. Kebaikan Islam ibarat baiknya permata.

Jadi kemampuan membaca A1 Qur’an mempunyai peranan penting dalam pendidikan agama Islam.

4. Hal-hal yang Diperlukan untuk Membaca A1 Qur’an

Karena A1 Qur’an merupakan kumpulan wahyu Allah, yang lain bila dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain, dari segi membaca saja sudah dinilai sebagai ibadah yang mulia.7 Maka dalam membacanya harus memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk membaca Al Qur’an.

Hal-hal yang diperlukan untuk membaca Al Qur’an, ada 3 keperluan, yaitu :

a. Keperluan exterier b. Keperluan internal c. Keperluan praktis

(30)

18

Adapun maksud dari keperluan-keperluan di atas adalah sebagai berikut:

a. Keperluan extenier

Keperluan extenier ialah mencoba untuk memtaca A1 Qur’an dengan betul kata demi kat?, dan pengucapan huruf A1 Qur’an dengan cara yang benar.

b. Keperluan internal

Keperluan internal ialah mencoba memahami arti A1 Qur’an. Seseorang membaca A1 Qur’an harus mengetahui kegunaan kata-kata dan ayat- ayatnya dan memahami apa yang diperintahkan A1 Qur’an kepadanya. c. Keperluan praktis

Keperluan praktis ialah bahwa setelah membaca A1 Qur’an, perintah- perintah praktis yang harus dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Maksud diturunkannya kitab suci ini dapat dilaksanakan dengan baik apabila kehidupan seseorang sesuai dengan perintah A1 Qur’an, baik secara individu maupun kolektif.

Itulah diantaranya hal-hal yang diperlukan untuk membaca A1 Qur’an.

B. Prestasi Belajar

(31)

19

akan penulis kemukakan beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian belajar:

1. Pengertian Belajar

Hamilton dan Gatata, mengemukakan :

“Learning a relatively permanent change in an individual’s knowledge or

behaviour that results from previous experience

Artinya : Belajar adalah perubahan pengetahuan atau tingkah laku individu yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman

o sebelumnya. Menurut Slameto

Belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.8 9

Definisi tersebut menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu. Orang yang belajar tidak sama keadaannya dengan orang sebelum melakuknn perbuatan belajar. Perubahan tingkah laku yang dialami oleh idividu tersebut melalui suatu proses yang berlangsung tidak hanya dalam waktu yang singkat. Artinya seseorang akan merasakan manfaat dan hasil dan belajar yang ditandai dengan perubahan tingkah lakunya setelah waktu tertentu ia mengalami proses belajar tersebut. Perubahan tingkah laku individu yang mengalami proses belajar diperoleh dari berbagai pengalaman

8 Hamilton dan Gatata, Learning and Instruction, McGrow Hill, New York, 1994, him. 9.

(32)

20

dan latihan yang dilakukannya baik oleh dirinya sendin maupun dengan orang lain.

Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena, adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang teijadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat.

Pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah perubahan pada dirinya yang berlangsung dalam waktu yang lama dan tidak bersifat sementara. Sifat perubahan yang ada tersebut berlangsung secara terus menerus dan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Tidak semua perubahan tingkah laku disebut belajar misalnya karena pengaruh obat atau karena sakit.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya

Belajar memiliki karakteristik yang dihasilkan dari proses belajar itu sendiri. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai beriktu :

a. Perubahan terjadi secara sadar

(33)

21

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.10 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai suatu peroses dapat dipengaruhi oleh be.'bagai faktor yang berkaitan dengan kegiatan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.11

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor intern

1) Faktor jasmaniah a) Faktor kesehatan b) Cacat tubuh 2) Faktcr psikologis

a) Intelegensi b) Perhatian c) Minat d) Bakat e) Motif f) Kematangan g) Kesiapan b. Faktor esktern

1) Faktor keluarga

a) Cura orang tua mendidik

(34)

b) Relasi antara anggota keluarga c) Suasana rumah tangga

d) Keadaan ekonomi keluarga e) Pengertian orang tua f) Latar belakang kebudayaan 2) Faktor sekolah

a) Metode mengajar b) Kurikulum

c) Relasi guru dengan siswa d) Disiplin sekolah

e) Alat pelajaran f) Waktu sekolah

g) Standar pelajaran di atas ukuran h) Keadaan gedung

i) Metode belajar j) Tugas rumah

k) Relasi siswa dengan siswa 3) Faktor masyarakat

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat b) Mass media

c) Teman bergaul

d) Bentuk kehidupan masyarakat12

(35)

23

Berbaga' fiaktor yang mempengaruhi belajar seperti tersebut di atas akan memberikan dampak baik dan buruk walaupun secara kenyataan seorang yang melakukan kegiatan belajar benar-benar secara total Misalnya walaupun dari segi kemampuan seseorang bagus namun jika dari segi peralatan belajar yang tidak mendukung maka akan mempengaruhi proses belajamya sehingga akan terganggu belajamya.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Setelah seseorang melakukan suatu aktivitas tertentu akan mendapatkan hasil aari aktivitas tersebut. Dalam belajar, setelah melalui proses belajar maka perlu untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan penguasaan materi yang diharapkan yang disebut dengan prestasi belajar.

Poerwodarminto mendefinisikan bahwa “prestasi belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mat.a pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.13

Sedangkan menurut Singgih Gunarso bahwa “prestasi belajar merupa- kan hasil maksirnum yang dapat dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar”.14

Dari kedua pengertian tersebut maka disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah melakukan usaha belajar yang ditunjukkan dengan angka nilai. Yang dimaksud dengan prestasi belajar

(36)

24

dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Jatirejo Tahun ajaran 2007 / 2008.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Demi tercapainya tujuan belajar yang diinginkan maka banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : a. Faktor internal, yang terdiri dari

1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

2) Faktor psikologis, yang terdiri dari a) Faktor intelektif, yang meliputi:

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b) Faktor non intelektif, ialah unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, emosi, kemandirian dan sebagainya.15

b. Faktor ekstemal, yang terdiri dari :

1) Faktor sosial : lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

(37)

25

3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. 16

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa.

5. Teori-teori Belajar

Gambaran tentang teori belajar adalah mengenai proses belajar atau bagaimana belajar itu terjadi, dan pada umumnya juga membahas perubahan tingkah laku.

Di bawah ini penulis kemukakan tiga teori belajar antara lain : a. Teori belajar berdasarkan Faculty Theory (Teori Daya)

b. Teori belajar berdasarkan Association Psychology (Teori Asosiasi) c. Teori berdasarkan Gestalt Psychology.17

Adapun maksud teori-teori belajar tersebut adalah sebagai berikut: a. Teori belajar berdasarkan Faculty Theory (Teori Daya)

Teori ini dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Menurut teori ini otak manusia terdiri dari beberapa bagian daya-daya atau faculty, yang tiap-tiap daya mempunyai fungsi tertentu yang berbeda-beda, misalnya daya untuk mengamati, daya untuk menghafal, daya untuk berfikir. Belajar adalah cukuplah mengasah salah satu daya saja, sebab seterusnya nanti dapat ditransfer ke daya yang lain. Maka dari itulah tiap-tiap daya dilatih di sekolah, misalnya daya untuk mengingat apapun juga, demikian pula

'“Tabrani Rusyan, Atang Kosdinan, Zaenal, Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar,

CV. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1998, him. 81-82.

(38)

26

daya yang lain dan yang penting antara lain berfikir dengan mata pelajaran yang paling cocok untuk melatih daya pikir anak.

b. Teori belajar berdasarkan Association Psycology (Teori Asosiasi)

Penyelidikan yang terkenal dari teori ini iaiah ciengan teori S-R bon, yang dimaksud S ialah Stimulus, yakni setiap perangsang, situasi atau keadaan di dalam / di luar organisme (binatang atau minusia). Sedangkan yang dimaksud dengan R ialah Response atau reaksi organisme terhadap stimulus.

Dalam teori ini mendidik dan mengajar tidak lain daripada memberi stimulus tertentu kepada anak yang nantinva dapat menimbulkan respon yang kita inginkan.

Menurut pendapat yang lain :

Belajar adalah menerima stimulus dan mengadakan reaksi, bila hubungan stimulus dan respon atau reaksi itu diulang-ulang maka konsekuensinya anak harus banyak menghafal. Dan menghafal ini dapat berhasil apabila seseorang dapat menggunakan metode yang cocok dengan bahan yang dihafal.

(39)

27

c. Teori belajar Gestalt Psychology

Belajar adalah bentuk aktifitas yang mengarah kepada tujuan yang pasti. Atau teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt:

“Keseluruhan itu lebih dari jumlah bagian-bagiannva” 18

Teori ini mengemukakan proses belpjar itu adalah bahwa keseluruhan lebih penting atau lebih berfungsi daripada jumlah huruf dan belajar itu tidak hanya intelaknya saja yang dikembangkan. akan tetapi juga jasmaninya. yang berarti belajar adalah : Suatu proses a,<tif dalam aspek fisik maupun mental secara serempak. sehingga belajar akan mencapai hasil yang maksimal. apabila berdasarkan atas pemahaman.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis menguraikan apa arti pendidikan agama Islam, maka terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian pendidikan dari para ahli. antara lain :

a. Menurut Ahmad D. Marimba, mengatakan :

“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh seorang pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknva kepribadian yang utama”.19

1* I b i dhim. 49.

(40)

28

b. Secara terminologi I.L Pasaribu dan Simanjuntak, mendefinisikan pendidikan sebagai usaha yang dilakukan untuk mendorong, membantu, dan membiinbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sertai dirinya sendiri dari kualitas yang satu ke kualitas yang lebih

• • 20

tinggi.

Pengertian pendidikan yang lain diungkapkan oleh Achmadi, pendidikan adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitroh serta sumber daya insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya.9 20 21

Dengan melihat beberapa definisi pendidikan di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa dalam pendidikan terdapat proses diri dan potensi anak baik jasmani maupun rohani agar terbentuk kepribadian yang mantab, sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup anak didik secara lahir dan batin.

Setelah mengetahui batasan pendidikan, maka sampailah saatnya mendefinisikan tentang pendidikan agama Islam, di bawah ini penulis kemukakan pendapat para ahli, antara lain :

a. Menurut Ahmadi, mendefinisikan :

“Pendidikan agama Islam yaitu usaha yang lebih khusus menekankan untuk mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya insani lainnya

l9Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma'arif, Bandung, cet. VIII,

1989, Mm. 19.

20Pasaribu, B. Simanjuntak, Pendidikan Nasional Tinjauan Pedagogik Teoritis, Tarsito, Bandung, 1978, him. 127.

21 Achmadi Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta, 1997, him.

(41)

yang p ertam a adalah K etuhanan Y ang M ah a Esa.

2) Dasar struktural / konstitusional

Yakni dasar dari UUD 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi :

(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan keyakinannya.

3) Dasar operasional

25Zuhairini dkk., Metode Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya, 1983, him.

agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam”.21 22 *

b. Menurut Ahmad D Marimba, mengemukakan

“Pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan buku-buku agama Islam menuju keoada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukurannya dalam Islam”.

c. Dalam kitab suci A1 Qur’an surat Ali Imran (3) ayat 159 berbunyi :

Artinya : “Maka yang disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembul terhadap mereka. Sekiranya kami bersikap keras lagi berhali kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maajkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusywarahlah dengan mereka dulum urusan itu”.24

Jadi mendidik harus dilaksanakan dengan lemah lembut atau dengan jalan yang sebaik-baiknya. Namun apabila ada kesulitan atau ada suatu masalah harus dimusyawarahkan bersama-sama agar tercapai apa yang diharapkan.

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Indonesia mempunyai dasar yang cukup kuat. Hal ini dikatakan oleh H. Zuhairini dkk, sebagai berikut:

21lbid, him. 6.

23Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafal Pendidikan Islam, Al-Ma’arif, Bandung, cet. V lll, 1991, him. 23.

24Depag RI. op. cit., him. 56.

21.

(42)

32

Ayat-ayat di atas memberikan pengertian, bahwa ajara.i Islam memang ada perintah mendidik agama, baik pada keluarganya maupun orang lain sesuai dengan kemampuannya.

c. Dasar dari segi

“Semua manusia di dalam hidupnya di dunia ini selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya dzat Yang Maha Kuasa tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolonggan.28

Fiman Allah di dalam surat Ar-Ra’d, ayat 28 yang berbunyi :

Artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”. 29

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam menurut Zuhairini dkk, dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a. Tujuan umum

“Tujuan pendidikan agama adalah membimbing anak agar mereka menjadi orang muslim sejati beriman mulia, serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara”.30

(43)

33

Tujuan pendidikan agama tersebut adalah merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan pendidikan agama karena dalam mendidik agama perlu ditanamkan terlebih dahulu keimanan yang teguh akan menghasilkan ketaatan menjalankan kewajiban dari agama. Firman Allah dalam surat Ad-Zariyat ayat 56 yang berbunyi:

Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.31

Di samping beribadah kepada Allah, maka setiap manusia di dunia ini harus mempunyai cita-cita untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat. Seperti disebutkan dalam firman Allah surat AI-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:

,lLii

^ 2 x „ ■* l * * —s ' % * ‘i > 9

I L i} 4 3 4 Lij'f

'-43

cr4

Artinya : “Dan diantara mereka ada yang berdo’a, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikun di dunia dan kebaikan di akherat dan peliharalah kami dari siksaan neraka ”.32

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus pendidikan agama islam ialah tujuan pendidikan agama pada setiap tahap tingkat yang dilalui.33 Adapun tujuan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).

31Depag RI, op. cit., him. 417.

32Ibid., him. 24.

(44)

34

1) Menyempumakan pendidikan agama yang sudah diberikan di tingkat dasar.

2) Membenkan pendidikan dan pengetahuan agama Islam serta berusaha agar mengamalkan ajaran Islam yang diterimanya.34

Tujuan di atas adalah juga disebut tujuan kokurikuler, sesuai dengan kurikulum pendidikan agama di sekolah masing-masing jenjang. Tujuan kokurikuler masih bisa dijabarkan menjadi tujuan instruksional, yang merupakan hasil belajar murid yang menggambarkan perubahan sikap dan tingkah laku setelah anak mengikuti adanya program kegiatan belajar mengajar.

4. Faktor-faktor Pendidikan Agama Islam

Dalam melaksanakan pendidikan agama Islam, perlu diperhatikan adanya faktor-faktor pendidikan yang menentukan berhasil tidaknya pendidikan tersebut.

Faktor pendidikan itu ada lima macam, yaitu : a. Anak didik

b. Tujuan pendidikan c. Pendidik

d. Alat-alat pendidikan e. Milieu / lingkungan.35

u lbid., him. 97.

(45)

35

Adapun pembahasan faktor tersebut antara lain : a. Anak didik

Faktor anak didik merupakan faktor yang sangat penting karena tanpa anak didik pendidikan tidak akan berlangsung.

Di kalangan pedagang timbul problem apakah anak didik dapat dididik, maka timbul aliran :

1) Aliran Nativisme, dikemukakan oleh Schopennauer berpendapat bahwa anak sejak lahir membawa pembawaan sehingga tidak dapat menerima pengaruh.

2) Aliran Empirisme, yang dipelopori oleh John Locke yang mengemukakan pendapatnya dengan teori Tabularasa. Ia mengatakan, bahwa pendidikan adalah mempunyai pengaruh yang tidak terbatas, karena anak-anak didik itu diiberatkan sehelai kertas putih yang bersih yang dapat ditulis apa saja sesuai dengan kehendak si penulis. Baik buruknya seorang anak tergantung pada pendidikan yang diterimanya.

3) Aliran Convergcnsi, yang merupakan pcrpaduan antara dua aliran tersebut di atas.

Aliran ini dipelopori oleh William Stem, beliau berpendapat perkembangan jiwa adalah tergantung pada dasar dan atau tergantung pada pembawaan dan pendidikan.

(46)

36

mempunyai pembawaan untuk beragama yang dikenal dengan “fitrah” kemudian fitrah tersebut, akan bejalan ke arah yang benar bila memperoleh pendidikan agama dengan baik dan mendapatkan pengaruh yang baik pula dalam lingkungan hidupnya.

Dalam A1 Qur’an maupun Hadits telah disebutkan bahwa manusia sejak lahir telah dibekali oleh Allah dengan adanya fitrah beragama. Sebagaimana dalam A1 Qur’an surat Ar-Rum, ayat 30 :

Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama

Dari ayat tersebut, jelaslah pada dasamya anak itu telah membawa fitrah beragama, dan kemudian tergantung pada pendidik selanjutnya. Kalau mereka mendapatkan pendidikan agama dengan baik maka mereka akan menjadi orang yang taat beragama pula. Tetapi sebaliknya, bilamana benih agama yang telah dibawa itu tidak dipupuk dan dibina dengan baik maka anak akan menjadi orang yang tidak beragama atau jauh dan agama.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ajaran Islam tersebut paralel dengan aliran convergensi yang mengakui adanya pembawaan dan perlunya ada pendidikan.

36Depag RI. op. c i thlrr.. 325.

(47)

37

b. Faktor Pendidik

Pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang sangat penting dikarenakan pendidik itulah yang akan bertanggung jawab dalam pembentukan pribadinya anak didik. Terutama pendidik agama, ia mempunyai pertanggung jawaban yang berat bila dibandinigkan dengan pendidik pada umumnya, karena selalu bertanggung jawab terhadap pembentukan pribadi anak yang sesuai dengan ajaran Islam, ia juga bertanggung jawab kepada Allah SWT.

Adapun tugas pendidik agama adalah : 1) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam 2) Menanamkan keimanan dalam jiwa anak 3) Mendidik anak agar taat menjalankan agama 4) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.

Agar supaya para guru agama dapat melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya, maka dibutuhkan syarat-syarat bagi guru agama. Menurut M. Athiyah A1 Abrosy mengemukakan pendapatnya tentang syarat-syarat bagi guru agama ialah :

1) Guru agama harus zuhud, yakni ikhlas dan jangan semata-mata material istis.

2) Bersih jasmani dan rohani, dalam berpakaian rapi dan bersih dalam akhlaqnya juga baik.

3) Bersifat pemaaf, sabar dan pandai menahan diri. 37

(48)

38

4) Seorang guru terlebih dahulu seorang bapak sebelum la menjadi seorang guru (cinta kepada murid-muridnya sendiri).

5) Mengetahui tabiat dan tingkat berfikir anak. 6) Menguasai bahan pelajaran yang diberikan.38

Itu syarat-syarat yang harus dimiliki guru agama agar supaya dapat berhasil dalam tugasnya. Dan apa yang tersebut dl atas dapat dijadikan pedoman bagi guru-guru agama atau bagi calon-calon guru agama.

c. Faktor Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah merupakan faktor yang sangat penting, karena merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula halnya pendidikan Islam, maka tujuan pendidikan agama Islam itulah yang hendak dicapai dalam kegiatan / pelaksanaan pendidikan Islam.

d. Faktor Alat Pendidikan

Adapun yang dimaksud dengan alat pendidikan ialah segala sesuatu yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan daripada pendidikan. Dengan demikian yang dimaksud dengan alat pendidikan agama ialah : segala sesuatu yang dicapai dalam mencapai tujuan pendidikan agama.

Dalam memilih alat-alat pendidikan agama, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain :

(49)

39

1) Tujuan apakah yang hendak dicapai dengan alat tersebut. 2) Siapakah yang menggunakan alat tersebut ?

3) Terhadap anak yang bagaimanakah alat tersebut digunakan. 4) Bagaimana cara menggunakan alat tesebut ?J9

e. Faktor Milleu/Lingkungan

Milleu/lingkungan adalah mempunyai peranan penting terhadap berhasil tidaknya pendidikan agama. Karena perkembangan jiwa anak itu sangat dipengaruhi keadaan lingkungan. Lingkungan dapat memberikan pengaruh yang positif maupun yang negatif terhadap pertumbuhan jiwanya, dalam sikapnya, dalam akhlaqnya maupun dalam perasaan agamanya. Pengaruh tersebut terutama datang dari teman-temannya dan masyarakat sekitamya.

Oleh karena itu berhasil tidaknya pendidikan agama di sekolah, juga banyak ditentukan oleh keadaan lingkungannya anak didiK.

D. Pengajuan Hipotesa

Hipotesa adalah mcrupakan sualu tuntutan scmentara dalam pcnyelidikan untuk tercapainya jawaban yang sebenar-benamya. Oleh karena itu agar rumusan jawaban dipecahkan, maka seorang peneliti memerlukan suatu pedoman yang digunakan sebagai tuntutan. Pedoman itu bcrupa jawaban scmentara atau hipotesis. Sehubungan dengan hal tersebut, mala di dalam penulisan skripsi ini penulis mengajuKan hipotesis sebagai berikut : Ada korelasi positif antara

(50)

40

(51)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian 1. Sejarah Berdirinya

Adapun sekolah dasar negeri jatirejo ini berdiri pada tanggal 2 Pebruari tahun 1978 Inpres 3/77.

SD Negeri Jatirejo semenjak didirikan telah terjadi pergantian Kepala sekolah yaitu :

1978-1986 Bp. Soedirman

1986-1992 Ibu Sarni

1992-2001 Bp. Hari Putranto 2001 -2005 Ibu Indri Wardani 2005 - sekarang

2. Kondisi Fisik

Bp. Suyitno

Sekolah Dasar Negeri Jatirejo ini terletak di Desa Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang yang kondisinya sebagai berikut:

a. Terletak ditengah-tengah pemukiman pedesaan

b. Mudah dijangkau sebab terletak di tengah pedesaan yang dapat dijangkau dengan jalan kaki karena dekat

c. Terletak di daerah yang steril dari sumber penyakit d. Fasilitas air mudah di dapat melalui PAM

e. Terletak di desa cukup kondusif

(52)

42

Dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar SD Negeri Jatirejo ini memiliki bangunan yang terdiri atas tanah seluas 600 m dan dibngkapi sarana pendukung seperti terlihat pada tabel berikut:

3. F asilitas

Tabel I

Daftar Sarana (Ruang) SD Negeri Jatirejo

No. Nama Bangunan (Ruang) Jumlah Keterangan

1. Ruang Kelas 6 ruang Baik

2. Kantor Kepala 1 ruang Baik

3. Ruang UKS 1 ruang Baik

4. Kantor Guru 1 ruang Baik

5. Ruang Perpustakaan 1 ruang Perlu rehab 6. Ruang Koperasi Siswa 1 ruang Perlu rehab

7. Ruang Gudang 1 ruang Perlu rehab

8. Ruang Ketrampilan Agama 1 ruang Perlu rehab 9. WC.Kamar Kecil Guru/Pegawai 1 ruang Baik 10. WC/Kamat Kecil Siswa 6 ruang Baik

11. Lapangan Olahraga 1 ruang Baik

12. Kebun Sekolah 1 ruang Baik

(53)

45

Tabel VI

Program Kurikulum SD Negeri Jatirejo

No Mata Palajaran Jumlah Jam / Kelas Keterangan

I II III IV V VI

2. Pend. Kewarganegaraan 5 5 5

3. Bhs. dan Sastra Indonesia 5 5 5

4. Matematika 4 4 4

5. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

7. Seni Budaya & Ketrampilan 4 4 4

8. Pend. Jasmani dan Olah Raga 4 4 4

B. Diskripsi Data Khusus 1. Penyajian Data

(54)

46

Tabel VII

Daftar Siswa Kelas V SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007 / 2008

No Nama Jenis

Kelamin

Nama Orang

Tua Alamat

1 Mariyatul Qoriah P Rifa’i Jatirejo

2 Ira Sulistiyana P Slamet Jatirejo

3 Ni’ma Dzakal. A L Habib Jatirejo

4 Siti Sholihah P Mahmudi Jatirejo

5 A. Basit Sholeh L M. Rofiq Jatirejo

6 Fajar Masduqi L Kosim Jatirejo

7 A. Zaenal Tamam L A. Mualim Jatirejo

8 Ambarwati P Susilo. W Jatirejo

9 Nur Hayati P Sugiyanto Jatirejo

10 Candra Angga. P L Jamudin Jatirejo

11 Eko Setiawan L Busron Jatirejo

12 Miratul Faizah P Suwito Jatirejo

13 Puji Lestari. A P Bahrodin Jatirejo 14 Ahmad Lutfi L Ja’far Shodiq Jatirejo 15 Mafa Septianingrum P Maman Roy Jatirejo

16 Yanti P Radimin Jatirejo

17 Puji Lestari. B P Ahmad Tarsim Jatirejo 18 Nur Muhammad. S L Suyitno Jatirejo

19 Deni Irawan L Suseno Jatirejo

20 Arif Rahman. H L Rukhayat Jatirejo

21 H. Khabibi Mustofa L Heru Jatirejo

22 Febi Nurmala P Zumroni Jatirejo

23 Ika Syarifatul. M P Khoirudin Jatirejo

24 Lasan Nabihi L Jumadi Jatirejo

(55)

47

No Nama Jenis

Kelamin

Nama Orang

Tua Alamat

26 M. Ridwan L Rohmad Jatirejo

27 Maulida Hilmi. K P Samsudi Jatirejo 28 Ninis Khoirunnisa’ P Julaini Jatirejo

29 Bazah Kamalati P Syafiq Jatirejo

30 Tias Dwi Yuliana P Supamo Jatirejo

31 Dina Aulia P Maksudi Jatirejo

32 Hamim L Sunoto Jatirejo

33 M. Muadzim L Samu Jatirejo

34 Teguh Santoso L Pawiro Parut Jatirejo

(56)

48

KOMPONEN PENILAIAN TES BACA ALQURAN (TBQ)

KRITERIA KOMPONEN

SEDANG 1. Anak tidak dapat mengucapakan

Rendah 1. Anak tidak dapat mengucapkan

(57)

49

Nilai Kcmampuan Membaca A1 Qur’an Siswa SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

5 A. Basit Sholeh 8,0

6 Fajar Masduqi 8,5

7 A. Zaenal Tamam 7,0

8 Ambarwati 7,0

9 Nur Hayati 7,0

10 Candra Angga. P 7,5

11 Eko Setiawan 7,0

12 Miratul Faizah 9,0

13 Puji Lestari. A 8,0

14 Ahmad Lutfi 7,0

15 Mafa Septianingrum 7,5

16 Yanti 8,0

17 Puji Lestari. B 8,0

18 Nur Muhammad. S 8,5

19 Deni Irawan 9,0

20 Arif Rahman. H 8,0

21 H. Khabibi Mustofa 8,0

22 Febi Nurmala 9,0

23 Ika Syarifatul. M 8,5

(58)

No Nama Kcmampuan Membaca A1 Qur’an

25 Mijwad Falihi 7,5

26 M. Ridwan 7,5

27 Maulida Hilmi. K 7,5 28 Minis Khoirunnisa’ 8,0

29 Bazah Kamalati 8,0

30 Tias Dwi Yuliana 6,5

31 Dina Aulia 7,5

32 Hamim 8,0

33 M. Muadzim 7,5

34 Teguh Santoso 8,0

(59)

51

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (y) Siswa SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007 / 2008

Tabel IX

No Nama Prestasi Belajar

Pendidikan Agama Islam

1 Mariyatul Qoriah 8,5

2 Ira Sulistiyana 8,0

3 Ni’ma Dzakal. A 8,5

4 Siti Sholihah 8,0

5 A. Basit Sholeh 8,0

6 Fajar Masduqi 8,0

7 A. Zaenal Tamam 7,5

8 Ambarwati 7,5

9 Nur Hayati 7,5

10 Candra Angga. P 7,5

11 Eko Setiawan 7,0

12 Miratul Faizah 9,0

13 Fuji Lestari. A 8,0

14 Ahmad Lutfi 7,5

21 H. Khabibi Mustofa 8,0

22 Febi Nurmala 9,0

23 Ika Syarifatul. M 8,0

(60)

52

No Nama Prestasi Belajar

Pcndidikan Agama Islam

25 Mijwad Falihi 8,0

26 M. Ridwan 7,5

27 Maulida Hilmi. K 7,5 28 Ninis Khoirunnisa’ 8,0

29 Bazah Kamalati 6,0

30 Tias Dwi Yuliana 7,0

31 Dina Aulia 7,0

32 Hamim 8,0

33 M. Muadzim 7,0

34 Teguh Santoso 8,0

(61)

53

Nilai Kemampuan Membaca A1 Qur’an (x) dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (y) Siswa SD Negeri Jatirejo

Tahun Pelajaran 2007 / 2008 Tabel X

No Nama Kemampuan

Membaca A1 Qur’an

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

1 Mariyatul Qoriah 8,5 8,5

2 Ira Sulistiyana 8,5 8,0

3 Ni’ma Dzakal. A 8,5 8,5

4 Siti Sholihah 8,0 8,0

5 A. Basit Sholeh 8,0 8,0

6 Fajar Masduqi 8,5 8,0

7 A. Zaenal Tamam 7,0 7,5

8 Ambarwati 7,0 7,5

9 Nur Hayati 7,0 7,5

10 Candra Angga. P 7,5 7,5

11 Eko Setiawan 7,0 7,0

12 Miratul Faizah 9,0 9,0

13 Puji Lestari. A 8,0 8,0

14 Ahmad Lutfi 7,0 7,5

15 Mafa Septianingrum 7,5 7,5

16 Yanti 8,0 8,0

17 Pujl Lestari. B 8,0 8,0

18 Nur Muhammad. S 8,5 8,5

19 Deni Ira wan 9,0 8,5

20 Arif Rahman. H 8.0 7,5

21 H. Khabibi Mustofa 8,0 8,0

22 Febi Nurmala 9,0 9,0

23 Ika Syarifatul. M 8,5 8,0

(62)

54

No Nama Kemampuan

Membaca A1 Qur’an

Prestasi Belajar Pcndidikan Agama Islam

25 Mijwad Falihi 7,5 8,0

26 M. Ridwan 7,5 7,5

27 Maulida Hilmi. K 7,5 7,5

28 Ninis Khoirunnisa’ 8,0 8,0

29 Bazah Kamalati 8,0 6,0

30 Tias Dwi Yuliana 6,5 7,0

31 Dina Aulia 7,5 7,0

32 Hamim 8,0 8,0

33 M. Muadzim 7,5 7,0

34 Teguh Santoso 8,0 8,0

(63)

55

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Adapun yang dipaparkan dan dianalisis berkaitan dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu :

Studi korelasi antara kemampuan membaca A1 Qur’an dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V di SD Negeri Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2007/2008.

Peneliti dalam laporannya menggunakan persamaan Moment Product

sebagai berikut:

_________N I X Y - Z X . Z Y _______ r'y VW S X 2 - (ZX)2 }{N S Y2 - (S Y)2} rxy = Koefisien korelasi

x = Skor kemampuan membaca A1 Qur’an y = Nilai prestasi belajar mata pelajaran PAI N = Jumlah respondent

(64)

-ANALISIS DATA BAB IV

Dalam analisa ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung distribusi frekuensi

2. Menghitung rata-rata skor (mean) 3. Menghitung standart deviasi (SD)

4. Menentukan Batas-batas kelompok tinggi, rendah dan sedang 5. Menggambar histogram

Hasil nilai kemampuan membaca A1 Qur’an dari masing-masing responden adalah sebagai berikut:

8,5 9,0 8,0 7,5 7,5 8,5 9,0

7,0 8,5 7,0 7,5, 8,0 7,0 6,5

8,0 8,0 7,5 7,5 7,0 8,5 7,5

8,5 8,5 8,0 8.5 8,0 8,0 8,0

9,0 7,5 8,0 8,0 7,5 7,0 7,5

Dari deretan nilai-nilai tersebut di atas langkah-langkah penyusunan laporan deskriptif adalah sebagai berikut:

A. Menghitung Distribusi Frekuensi

1. Dari skor tertinggi dan terendah maka dapat dicari range (R) dengan rumus sebagai berikut:

(65)

57

R = Nilai tertinggi-Nilai terendah = 9 ,0 -6 ,5

= 2,5

2. Kemudian mencari banyak kelas (5)

S = 1 + 3,3 log n = 1+3,3 log 35 = 1 + 5,25 = 6,25 = 6

3. Selanjutnya menentukan interval kelas (i) dengan rumus

4. Langkah berikutnya yaitu membuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel XI

Berikut Frekuensi Kemampuan Membaca A1 Qur’an Siswa Kelas V di SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007/2008

No Interval

Kelas Batas Nyata F d Fd Fd2

1. 6,5 - 6,9 6,45 - 6,95 1 -2 -2 4 2. 7 ,0 -7 ,4 6,95 - 7,45 5 -1 -5 5 3. 7 ,5 -7 ,9 7,45 - 7,95 9 0 0 0 4. 8 ,0 -8 ,4 7,95 - 8,45 10 1 10 10 5. 8,5 - 8,9 8,45 - 8,95 7 2 14 28 6. 9,0 - 9,4 8,45 - 9,45 3 3 6 27

(66)

58

B. Menghitung Mean

1. Menentukan Mean Terkaan (MT) yaitu jumlah batas interval di bagi 2

m t

M en g h itu n g m ean den g an lan gkah-langkah sebagai b e r ik u t:

15,5 - 7,7

2. Menghitung mean sebenamya dengan rumus ( F d \

Mean (x) = MT + z —-\ N )

= 7,7 + 0,4 23 .35, = 7,7 + 0,26 = 7,96

C. Menghitung Standart Deviasi

SD (F d f

y N N

I f

?41

/I35J

p3Y

U5J

= 0,4^/2,11-0,846 = 0,4x1,124

(67)

59

Untuk menentukan prestasi termasuk kelompok tinggi, sedang dan rendah adalah sebagai berikut:

1. Kelompok tinggi = X>x + ISD 2f>7,96 + 0,45 A" >8,41

2. Kelompok sedang = x - ISD<X<x + ISD 7,96 - 0,45<X<7,96 + 0,45 7,51 < X < 8,41

3. Kelompok rendah = X<x - ISD

X<7,96 - 0,45

X<7,5\

Sehingga dalam pengelompokan tersebut dapat diKetahui banyaknya responden yang termasuk kelompok tinggi, sedang dan rendah.

(68)

6 0

E. Menggumbar Histogram dari kemampuan membaca A1 Qur’an

Nilai dari prestasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut

8,5 9,0 7,5 8,0 8,0 7,5 8,5

7,0 8,5 7,0 8,5, 7,5 8,5 7,0

8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 7,5

8,5 8,0 8,0 8,0 7,5 8,5 7,5

9,0 8,0 7,5 7,5 8,0 7,5 7,0

Dari deretan nilai-nilai tersebut di atas langkah-langkah penyusunan laporan deskripsi sebagai berikut:

1. Menghitung distribusi frekuensi

a. Dari skor tertinggi dan terendah maka dapat dicari range (R) dengan rumus sebagai berikut:

R = Nilai tertinggi - Nilai terendah

Gambar

Daftar Sarana (Ruang)Tabel I
Tabel VIProgram Kurikulum SD Negeri Jatirejo
Tabel VIIDaftar Siswa Kelas V SD Negeri Jatirejo Tahun Pelajaran 2007 / 2008
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (y) Siswa SD Negeri JatirejoTabel IX
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menuju ke arah tersebut di atas, maka diperlukan suatu strategi pengajaran yang baik yang dikemas dalam bentuk kurikulum yang menunjang, pengajar (guru)

Sekolah atau Madrasah adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat dengan jenjang pendidikan dasar dan Menengah secara

Teknik wawancara dan kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi jenis informasi akuntansi yang dimiliki, dokumen, catatan atau laporan yang dimiliki, informasi

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada KSP Utama Karya di Jepara, sehingga semakin tinggi

KUHP Pasal 286 KUHP Pasal 286 : Persetubuhan dengan : Persetubuhan dengan seorang perempuan dalam keadaan pingsan seorang perempuan dalam keadaan pingsan atau tak berdaya.. atau

Hal ini juga membuktikan bahwa potensi Pajak Reklame yang dapat diraih kota Bandung sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum optimal karena masih banyak