FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When Fintech Meets Accounting : Opportunity and Risk
ISBN 978-602-17225-7-2. http://fkbi.akuntansi.upi.edu/
Tinjauan Anggaran Tunjangan Profesi Guru terhadap Realisasi Anggaran
pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Periode Tahun 2011-2016
Rina Tresnawati1, Lenna Marliana2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama, Jalan Cikutra No. 204A, Bandung, Indonesia
rina.tresnawati@widyatama.ac.id1 ; lenamarliana217@gmail.com2
Abstract. The Professional Benefit Budget is a short-term activity plan developed by the Government Agency based on the long-term activities specified in the preparation of the Budget at Dinas Pendidikan Kota Bandung. Budget Realization delivers all budget execution activities that include Government Agency activities and evaluates budget implementation to be channeled to educators. The purpose of this budget realization is to provide feedback and follow up for the following periods in order to run better. The method used is descriptive method, that is Research method that aims to analyze, Classify the data that has been obtained And drawn his conclusions So it can provide a clear picture of the object under study. Review the increase and decrease Budget Realization annually, Budget realization in 2012, 2013 and 2014 has increased and in 2015 and 2016 has decreased Has decreased because there are some activities that did not happen And the factors that cause the level of budget realization is not as high as has been budgeted.
Keywords : Budget Professional Allowance, Budget Realization
Abstrak. Anggaran Tunjangan Profesi merupakan suatu rencana kegiatan jangka pendek yang disusun oleh Instansi Pemerintahan berdasarkan kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam penyusunan Anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Bandung. Realisasi Anggaran menyalurkan seluruh kegiatan pelaksanaan anggaran yang meliputi kegiatan Instansi Pemerintahan serta mengevaluasi pelaksanaan budget untuk di salurkan kepada para pendidik. Tujuan realisasi anggaran ini untuk memberikan feedback serta follow up agar diperiode-periode berikutnya bisa berjalan lebih baik lagi Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menganalisa, mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dan ditarik kesimpulannya sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Meninjau kenaikan dan penurunan Realisasi Anggaran setiap tahunnya, Realisasi Anggaran pada tahun 2012, 2013 dan 2014 mengalami kenaikan dan pada tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan dikarenakan ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana dan adanya faktor yang menyebabkan tingkat realisasi anggaran tidak sebesar yang telah dianggarkan.
Kata Kunci : Anggaran Tunjangan Profesi, Realisasi Anggaran
Corresponding author. Jalan Cikutra No. 204A, Bandung, Indonesia. rina.tresnawati@widyatama.ac.id ;
lenamarliana217@gmail.com
Copyright©2017. Prosiding Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI). Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Dinas Pendidikan Kota Bandung merupakan 1 (satu) instansi yang memiliki peran aktif dalam dunia pendidikan dan melayani para guru dan para peserta pendidik. Dalam kegiatan yang dilakukan tentu saja pemerintah
memerlukan seseorang untuk
melancarkan kegiatan tersebut khususnya dalam bidang pendidikan yaitu untuk para guru serta para pegawai pemerintah atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau pegawai yang dipekerjakan di Dinas Pendidikan untuk melayani para guru yang akan melakukan sertifikasi ataupun para guru yang akan mendapatkan tunjangan profesi guru tersebut (www.disdikkota.bandung. go.id).
Pada peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2016 tentang petunjuk teknis penyaluran tunjangan profesi guru dan tambahan penghasilan bagi guru pegawai negeri sipil dinyatakan bahwa untuk kelancaran pemberian tunjangan profesi bagi guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik dan nomor registrasi
guru, perlu pengaturan mekanisme
penyaluran tunjangan profesi, tetapi isi dari peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia masih belum bisa dipenuhi oleh pemerintah.
Pemerintah telah beberapa kali memberikan Tunjangan Profesi Guru sesuai dengan aturan yang sudah ada, tetapi masih saja banyak guru yang mengeluh karena tunjangan SKTP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi) yang belum turun atau belum dapat dicairkan serta pembayaran yang salah. Kejadian tersebut akan memicu
timbulnya masalah-masalah yang
berdampak buruk seperti terjadinya
kerugian, pemborosan dan kecurangan lainnya. Kecurangan dalam pemberian
Tunjangan Profesi Guru akan
mempengaruhi terhadap realisasi anggaran dalam perusahaan, instansi atau lembaga-lembaga. Anggaran merupakan suatu rencana yang telah disusun sebelumnya, maka dari itu anggaran yang telah disusun tersebut harus benar-benar terselenggara dengan baik, serta sebagai suatu alat pembayaran yang likuid dan harus dikelola dengan sebaik-baiknya untuk menghindari penyalahgunaan dan kecurangan. Sehingga perlu adanya laporan realisasi anggaran
untuk mencegah bertambah luasnya
kecurangan yang berdampak pada
banyaknya kerugian yang akan dialami oleh perusahaan, instansi ataupun
lembaga-lembaga (www.pikiran-rakyat.com).
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis tertarik untuk meneliti “Tinjauan
Anggaran Tunjangan Profesi Guru Terhadap Realisasi Anggaran Pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Periode Tahun 2011-2016”.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana anggaran tunjangan
profesi guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung periode tahun 2011-2016.
2. Bagaimana realisasi anggaran pada
Dinas Pendidikan Kota Bandung periode tahun 2011-2016.
3. Bagaimana tinjauan anggaran
tunjangan profesi guru terhadap realisasi anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Bandung periode tahun 2011-2016.
4. Apa saja hambatan-hambatan yang
dihadapi Dinas Pendidikan Kota
Bandung dalam menghadapi
permasalahan mengenai anggaran tunjangan profesi guru periode tahun 2011-2016.
KAJIAN LITERATUR Tunjangan Profesi Guru
Adapun Pengertian Tunjangan
kepada guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang telah memiliki
sertifikat pendidik dan memenuhi
persyaratan lainnya. Guru dimaksud adalah guru PNS dan guru bukan PNS yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah
daerah atau yayasan / masyarakat
penyelenggara pendidikan baik yang mengajar di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Tunjangan Profesi dibayarkan paling banyak 12 bulan dalam satu tahun berdasarkan prinsip prestasi.
Tunjangan Profesi bagi guru PNS Daerah adalah tunjangan yang diberikan kepada guru PNS yang mengajar di Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan guru PNS yang diangkat dalam jabatan pengawas. Realiasasi Anggaran
Menurut Ritzman dalam buku karangan Indra Bastian (2010:56) :
“Realisasi Anggaran dikenal dengan istilah
operational management, istilah tersebut
dapat diartikan sebagai proses yang memungkinkan organisasi publik mencapai
tujuannya melalui penambahan dan
penggunaan sumber daya yang efisien”. Laporan Realisasi Anggaran
Menurut Rudianto (2009:19)
mendefinisikan bahwa :
“Laporan realisasi anggaran adalah rencana kegiatan keuangan yang berisi perkiraan belanja yang diusulkan dalam satu periode dan sumber pendapatan yang diusulkan untuk membiayai belanja tersebut”.
Menurut Dedi Nordiawan
(2010;122) mengungkapkan bahwa : “Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah (pusat atau daerah) dalam satu periode pelaporan”. Struktur Laporan Realisasi Anggaran
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah yang disajikan berdasarkan PSAP No. 02 tentang Laporan realisasi anggaran menyajikan informasi
yang masing-masing diperbandingkan
dengan angaarannya dalam satu periode. Dalam laporan realisasi anggaran harus diidentifikasi dengan jelas. Stuktur laporan realisasi anggaran menyajikan informasi realisasi antara lain :
1.) Pendapatan :
a. Pendapatan (Basis Kas) adalah penerimaan oleh bendahara umum negara / bendahara umum daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
b. Pendapatan (Basis akrual) adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. 2.) Belanja :
a. Belanja (Basis Kas) adalah semua pengeluaran oleh bendahara umum negara / bendahara umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayaran
kembali oleh pemerintah.
b. Belanja (Basis Akrual) adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
c. Transfer : Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan kepada entitas lain, termask dana bagi hasil. d. Surplus atau Defisit : Surplus atau Defisit adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan belanja selama satu tahun periode pelaporan.
e. Pembiayaan (Financing) :
Pembiayaan (Financing) adalah
stiap penerimaan yang perlu dibayar kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, yang dalam
dimaksudkan untuk menutup defisit
atau memanfaatkan surplus
anggaran.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:21) pengertian metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian. Oleh karena itu penulis menggunakan metode deskriptif untuk
menggambarkan, menjalankan dan
menggunakan data yang telah diperoleh pada lokasi tinjauan dan kemudian membuat kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
Anggaran Tunjangan Profesi Guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung periode tahun 2011-2016
Adapun anggaran tunjangan profesi guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Anggaran Tunjangan Profesi Guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Periode Tahun 2011-2016.
Periode Anggaran
Tunjangan (Rp)
Kenaikan Penurunan Persentase (%)
2011 185.168.892.480 - - - 2012 276.661.361.000 91.492.468.520 - 33,07% 2013 412.527.481.000 135.866.120.000 - 32,93% 2014 502.264.440.000 89.736.959.000 - 17,87% 2015 696.822.996.195 194.558.556.195 - 27,93% 2016 724.668.369.000 27.845.372.805 - 3,84% Rata-rata 466.352.256.613 107.899.895.304 - 23,13%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung Jawa Barat (data diolah kembali) Realisasi Anggaran Tunjangan Profesi
Guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung periode tahun 2011-2016.
Adapun realisasi anggaran
tunjangan profesi guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Realisasi Anggaran Tunjangan Profesi Guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Periode Tahun 2011-2016.
Periode Realisasi Anggaran (Rp)
Kenaikan Penurunan Persentase (%)
2011 175.715.046.100 - - - 2012 276.647.317.300 100.932.271.200 - 36,48% 2013 354.359.133.700 77.711.816.400 - 21,93% 2014 502.085.996.510 147.726.862.810 - 29,42% 2015 499.851.766.874 - -2.234.229.636 (0,44%) 2016 489.058.660.532 - -10.793.106.342 (2,21%) Rata-rata 83.308.627.812 108.790.316.803 -6.513.667.989 18,10%
Pada realisasi anggaran tunjangan profesi guru pada Dinas Pendidikan Kota
Bandung mengalami kenaikan dan
penurunan dikarenakan bertambahnya dana
yang dibutuhkan untuk dialokasikan
kepada program pemerintah tidak sesuai target. Maka dari itu setiap periode tingkat realisasi anggaran tidak selalu mengalami kenaikan, terkadang realisasi anggaran
mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya dikarenakan adanya beberapa kegiatan yang tidak terlaksana dan adanya faktor lain yang menyebabkan tingkat realisasi anggaran tidak sebesar yang telah dianggarkan.
Tinjauan Anggaran Tunjangan Profesi Guru terhadap Realisasi Anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Bandung periode tahun 2011-2016.
Tabel 4.3 Selisih dan Persentase atas Anggaran Tunjangan Profesi Guru terhadap Realisasi Anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Periode Tahun 2011-2016
Period e Anggaran Tunjangan Profesi Guru (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Selisih (Rp) Persenta se (%) Selisih Persent ase (%) 2011 185.168.892.480 175.715.046.100 -9.453.846.380 94,89% 5,11% 2012 276.661.361.000 276.647.317.300 14.043.700 99,99% -0,01% 2013 412.527.481.000 354.359.133.700 -58.168.347.300 85,90% 14,10% 2014 502.264.440.000 502.085.996.510 178.443.490 99,96% -0,04% 2015 696.822.996.195 499.851.766.874 -196.971.229.321 71,73% 28,27% 2016 724.668.369.000 489.058.660.532 -235.609.708.468 67,49% 32,51% Total 2.798.113.539.67 5 2.297.717.921.01 6 500.010.644.279 82,12% 17,88%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung Jawa Barat (data diolah kembali) Dari Tabel 4.3 terlihat masalah
terhadap anggaran tunjangan profesi
terhadap realisasi anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Bandung setiap tahunnya ada yang mengalami kenaikan dan ada pula yang mengalami penurunan dikarenakan
berbagai faktor. Kenaikan berarti
menimbulkan kelancaran pemberian
tunjangan profesi bagi guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik dan nomor registrasi guru dan sudah melengkapi semua persyaratan sehingga menimbulkan kelancaran dalam pemberian tunjangan
profesi dan juga karena Realisasi
Anggarannya lebih besar dari yang dianggarkan sedangkan penurunan berarti masih banyak pendidik yang belum
melengkapi persyaratan sehingga
melambatnya pemberian Tunjangan Profesi
dan juga karena Realisasi Anggaran lebih kecil dari yang dianggarkan.
Hambatan-hambatan yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam menghadapi permasalahan mengenai anggaran tunjangan profesi guru periode tahun 2011-2016.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam anggaran tunjangan profesi guru periode tahun 2011-2016 sebagai berikut :
Pada tahun 2016 anggaran
tunjangan profesi guru yang direncanakan sebelumnya sebesar Rp.724.668.369.000 mengalami kendala dikarenakan saat realisasi anggaran tunjangan profesi guru
hanya dikeluarkan sebesar
anggaran dan realisasi tersebut sebesar Rp.128.479.341.126 jauh dari kebutuhan yang harusnya dikeluarkan atau dibayar.
Adanya keterlambatan pembayaran tunjangan profesi disebabkan karena
penerbitan SKTP (Surat Keputusan
Tunjangan Profesi) yang selalu memakan waktu yang lama disertakan dengan jumlah guru yang makin tahun ke tahun mengalami
peningkatan setelah melakukan
pemberkasan atau sertifikasi. Pembayaran tunjangan profesi guru yang direncanakan dapat direalisasikan stiap tiga bulan sulit diwujudkan. Bahkan ada guru yang menerima tunjangan profesi guru setelah
yang bersangkutan memasuki masa
pensiun.
Kesalahan dalam pemberian
tunjangan profesi guru seperti kesalahan dalam dana yang harus diberikan tidak sesuai atau tidak adanya pemberian
tunjangan profsi sebelumnya guru
tersebuttelah menerima pembayaran lebih dari yang seharusnya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Anggaran Tunjangan Profesi Guru ini merupakan anggaran yang rutin selalu dikeluarkan setiap tahunnya oleh Dinas
Pendidikan ini bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas para guru yang sangat berperan penting dalam memberi ilmu pada siswa-siswinya. Pada Anggaran tunjangan profesi guru setiap tahunnya itu mengalami kenaikan dimulai dari tahun
2011 anggarannya itu sebesar
Rp.185.168.892.480 hingga pada tahun 2016 anggaran tunjangan profesi guru semakin mengalami kenaikan dengan
jumlah kenaikan sebesar
Rp.724.668.369.000 dan rata-rata yang dikeluarkan dalam anggaran tunjangan profesi guru mulai dari tahun 2011-2016 sebesar Rp.466.352.256.613 dengan
rata-rata dalam kenaikan sebesar
Rp.107.899.895.304 dan persentase sebesar 23,13%.
Realisasi Anggaran merupakan
salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas
pelaporan secara bersanding untuk suatu
periode tertentu. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber-sumber daya ekonomi,
akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran.
Periode pelaporan realisasi
anggaran disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam realisasi anggaran ini tidak selalu mengalami kenaikan dikarenakan pada tahun 2015 dan 2016 realisasi anggaran ini mengalami penurunan pada tahun 2015 sebesar Rp 499.851.766.874 dan 2016 sebesar Rp 489.058.660.532 yang berbeda jauh pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2014
realisasi anggarannya sebesar Rp
502.085.996.510 ini mengakibatkan sisa dari penyaluran tunjangan profesi ini masuk kembali pada Kas Umum Daerah. Rata-rata dalam kenaikan realisasi anggaran ini
sebesar Rp 108.790.316.803 dengan
persentase sebesar 18,10%.
Realisasi Anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Bandung mengalami penurunan dan kenaikan persentase pada tahun 2012 dan 2014 mengalami penurunan persentase dikarenakan berarti masih banyak pendidik yang belum melengkapi
persyaratan sehingga melambatnya
pemberian Tunjangan Profesi dan juga karena Realisasi Anggaran lebih kecil dari
yang dianggarkan. Kenaikan berarti
menimbulkan kelancaran pemberian
tunjangan profesi bagi guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik dan nomor registrasi guru dan sudah melengkapi semua persyaratan sehingga menimbulkan kelancaran dalam pemberian tunjangan
profesi dan juga karena Realisasi
Anggarannya lebih besar dari yang
dianggarkan sehingga tidak adanya
masalah yg besar dalam pembagian tunjangan profesi.
Anggaran yang selalu berubah-rubah setiap tahunnya baik pada saat realisasi, mengakibatkan sulitnya untuk
menyesuaikan dengan target yang
diinginkan berjalan dengan sempurna sehingga masih banyak kesalahan-keslahan
dalam perhitungan yang sudah
direncanakan atau dianggarkan tidak
terealisasi dengan semestinya dan
seharusnya. REFERENSI Buku
Adisaputro, Gunawan. 2006. Anggaran
Perusahaan. Penerbit BPFE:
Yogyakarta.
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor
Publik Suatu Pengantar Edisi
Ketiga. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan
Daerah. Penerbit PT. Indeks:
Jakarta.
Darsono, Ari. 2008. Penganggaran
Perusahaan. Penerbit Mitra
Wacana Media.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Penerbit Balai Pustaka:
Jakarta.
Hafiz, Abdul. 2012. Akuntansi
Pemerintahan Daerah Berbasis Akrual Pendekatan Teknis, sesuai
PP No.71/2010. Penerbit Alfabeta:
Bandung.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Andi:Yogyakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
Andi:Yogyakarta.
Munandar. 2012. Budgeting: Jakarta.
Muslich, Masnur. 2007. Kompetensi Guru
Citra Guru Profesional. Cetakan
Kesatu. Penerbit Alfabeta:
Bandung.
Mulyadi. 2002. Auditing.Buku Dua Edisi
Ke Enam. Salemba Empat: Jakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran
Perusahaan. Penerbit Salemba
Empat: Jakarta.
Nazir,M.1998.Metode
Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia
Nordiawan, Dedi. 2010. Akuntansi Sektor
Publik. Edisi kedua. Penerbit
Salemba Empat: Jakarta.
Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi.
Penerbit Erlangga: Jakarta.
Rohman, Arif. 2009. Memahami
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: LaksBang Mediatama.
Sudarman, Momon. 2013. Profesi Guru,
Cetakan Kesatu. Penerbit Grafinda Persada: Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Undang-Undang
Undang-Undang Republik Indonesia No.
14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2007
tentang Inpassing
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
tahun 2009 tentang Tunjangan
Profesi Guru dan Dosen
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
No. 17 tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis Penyaluran Tunjangan
Profesi Guru dan Tambahan
Penghasilan Bagi Guru Negeri Sipil Daerah
Situs Web
www.disdikkota.bandung.go.id. www.pikiran-rakyat.com.