BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang dilakukan sebagai upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis dan logis. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi korelasi, untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan yang terjadi antara kelebihan berat badan dan aktivitas fisik terhadap menarche dini.
B. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes kelebihan berat badan, yaitu dengan mengukur IMT (Index Massa Tubuh) dengan acuan pegukuran grafik pertumbuhan anak (Growth Charts 2000) dan angket aktivitas fisik dengan menarche dini. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengukur IMT sampel yaitu siswi sekolah dasar kelas 4,5 dan 6 yang berada di wilayah Kecamatan Baleendah dengan mengukur tinggi badan dan berat badan mereka masing-masing, kemudian data di catat pada tabel untuk kemudian diakumulasikan untuk memperoleh hasil yang di inginkan. Kemudian peneliti membagikan angket aktivitas fisik dan menarche dini pada sampel dan menjelaskan kepada sampel cara menjawab soal dan pernyataan yang terdapat dalam angket.
Karena sampel penelitian ini siswi sekolah dasar, untuk lebih memudahkan sampel dalam menjawab soal dan pernyataan, dalam hal pengisiannya angket tersebut dibacakan pada setiap butir soal dan pernyataan yang terdapat dalam angket guna menghindari kesalahan persepsi dalam menjawab pertanyaan tersebut. Setelah semua soal terjawab kemudian angket diperiksa.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswi kelas 4,5 dan 6 Sekolah Dasar yang berada di wilayah Kecamatan Baleendah yang berjumlah 1800 siswi. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 180 siswi. Sugiono (2011:83) menjelaskan bahwa :
“Pengambilan sampel melalui cluster random dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikunya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling”.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan dua tahap. Tahap pertama menentukan sampel daerah secara acak atau tanpa memperhatikan strata populasi, tahap kedua menentukan siswi yang ada pada daerah tersebut yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti.
Jumlah siswi kelas IV, V dan VI di Wilayah Kecamatan Baleendah Tahun 2012 sebanyak 1800 orang dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jumlah siswi kelas IV,V dan VI
No Kelas Jumlah
1 IV 600
2 V 602
3 VI 598
D. Desain Penelitian
Bentuk paradigma desain penelitian ini :
Bagan 3.1 Desain Penelitian r 1
r 2
Keterangan :
X1 = Kelebihan Berat Badan X2 = Aktivitas Fisik
Y = Menarche dini E. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 99). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, disebut juga dengan independen variabel ( Suharsimi Arikunto, 1998 : 101). Variabel bebas dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu: Variabel bebas (X1) adalah kelebihan berat badan pada anak dan lebih difokuskan pada siswi yang memiliki tubuh overweight.
Variabel bebas (X2) adalah aktivitas fisik dengan indikator tipe atau klasifikasi aktivitas fisik, durasi ( lama waktu ), frekuensi aktivitas fisik.
Y X2
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel akibat atau variabel dependent yang dipengaruhi oleh variabel bebas ( Suharsimi Arikunto, 1998 : 101). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah menarche dini atau haid yang keluar lebih awal dari usia yang di tentukan, pada siswi Sekolah Dasar di Wilayah Kecamatan Baleendah.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cepat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 1998 : 91). Ada empat instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data:
1. Timbangan injak digital merek Camry EB9013 dengan satuan 0,1 kilogram.
2. Microtoise Staturmeter 200 cm untuk mengukur tinggi badan.
3. Pedoman angket yang diadopsi dari Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) yang di susun oleh (Kowalski, Crocker, dan Donen pada tahun 2004). Isinya terdiri dari 9 item pertanyaan dengan rincian skor sebagai berikut : soal nomor 1 memiliki skor total maksimal 100 dan minimal 1, soal nomor 2 sampai dengan 8 memiliki skor masing-masing 5, dan soal nomor 9 memiliki skor total maksimal 35.
4. Pedoman wawancara untuk mengetahui menarche dini dan tidak menarche dini.
G. Tekhnik Pengambilan Data
1. Pemeriksaan IMT atau BMI (Body Mass Index)
Penentuan IMT dilakukan dengan mengukur berat badan, dan tinggi badan dengan alat microtonis. Berat badan yang berada dibawah batas minimum IMT persentil < 5 dinyatakan sebagai under weight atau kekurusan dan berat badan yang berada diatas batas maksimum IMT persentil < 86 th – 94 th dinyatakan sebagai overweight atau kegemukan. Batas berat badan normal pada anak dapat diukur dengan menggunakan Growth Charts the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
a. Tinggi Badan
1. Testee coba berdiri tegak lurus dengan tembok, lengan disamping badan, kedua tumit lurus dan menyentuh lantai, dan pandangan lurus kedepan.
2. Tangkai dan alat pengukur yang menonjol kedepan berada diatas kepala dan terdorong keatas.
3. Tumit, dataran pinggul menyentuh tembok.
4. Lubang telinga dan batas bawah rongga mata berada dalam satu garis horizontal.
5. Baca hasilnya, pengukuran sampai satuan sentimeter.
6. Nama alat yang digunakan untuk mengukur adalah Microtonis b. Berat badan
1. Posisi testee menghadap timbangan/ angka. 2. Testee diusahakan berpakaian seminim mungkin.
3. Baca hasilnya, pengukuran sampai dengan 0,1 kilogram.
4. Alat pengukur berat badan menggunakan timbangan digital merek
Camry EB9013
Gambar 3.1 Grafik Penentuan IMT Berdasarkan Usia untuk Anak Perempuan Usia 2-20 Tahun. (Growth Charts, 2000).
Berat badan dan tinggi badan dapat digunakan untuk mengukur tingkat
Overweight responden dengan menggunakan standar BMI (Body Mass Index)
dengan rumus :
Contoh :
Stevie berumur 11 thn memiliki berat badan 40 kg tinggi badan 135cm. Berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh yaitu :
Penyelesaian :
Rumus IMT = 40 (kg)
[1,35 (m)] 2 = 21.95 kg/m2
Berdasarkan hasil penghitungan diatas Stevie tergolong Overweight
karena memiliki IMT persentil < 86-94 yaitu 21.95.
Contoh perhitungan berat badan menurut rumus sebelumnya dapat ditetapkan pada siswi dari umur 2th sampai dengan 20 th pada table 3.1 berikut ini :
Tabel 3.2 Berat Badan Standar BMI Dan Standar Ideal Untuk Remaja
No Usia Remaja Berat
Badan Tinggi Badan Berat badan standar BMI Berat badan ideal 1 Remaja laki-laki 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 25 kg 40 kg 51 kg 135 cm 150 cm 160 cm 26 kg 40 kg 49 kg 27 kg 40,5 kg 50,4 kg 2 Remaja perempuan 10-12 tahun 13-15 taun 16-19 tahun 30 kg 41 kg 45 kg 140 cm 153 cm 154 cm 31 kg 43 kg 45,6 kg 31,5 kg 41,4 kg 45 kg Berat badan (kg) IMT = [Tinggi badan (m)]2
Pengukuran Antropometri
Gambar 3.2 Pengukuran tinggi badan
(Sumber: Penelitian 2012)
Gambar 3.3 Pengukuran berat badan (Sumber : Penelitian 2012)
Tabel 3.3
Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Kategori IMT U Obesitas Overweight Normal Underweight > 95 persentile 85 < 95 persentile 5 - 85 persentile < 5 persentile (Growth Charts, 2000).
2. Melalui Sistem Angket
Instrument menggunakan metode wawancara, dengan jawaban sudah disediakan dan responden hanya memilih jawaban tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, metode wawancara ini digunakan untuk mempermudah dalam memperoleh hasil yang diinginkan si peneliti. Keuntungan metode angket yaitu respoden bebas menjawab dengan jujur dan tidak malu dalam menjawab, sedangkan kelemahan metode ini yaitu membutuhkan waktu yang agak lama supaya responden menjawab dengan teliti.
Sistem pegukuran digunakan untuk mengungkapkan data berat badan dan tinggi badan sedangkan angket digunakan untuk mengungkapkan data aktivitas fisik dan usia menarche dini.
Skor untuk aktivitas fisik adalah sebagai berikut : Aktivitas fisik
1. Tidak beraktivitas = 1
2. Aktivitas fisik agak ringan = 2 3. Aktivitas fisik ringan = 3 4. Aktivitas fisik sedang = 4 5. Aktivitas fisik berat = 5
Sedangkan skor untuk menarche dini sebagai berikut : Menarche Dini
a. Alternatif jawaban a, diberi skor jawaban 1 b. Alternatif jawaban b, diberi skor jawaban 2 c. Alternatif jawaban c, diberi skor jawaban 3 d. Alternatif jawaban d, diberi skor jawaban 4 e. Alternatif jawaban e, diberi skor jawaban 5
Table 3.4 Kisi-kisi Instrumen dalam Angket Penelitian Menarche Dini
No Variabel Sub Variabel Indikator No Item
1. Menarche Dini
Menarche Dini -Usia
- Faktor faktor
1 - 15 15 - 20
Instrumen yang valid sangat diharapkan dalam setiap penelitian, agar hasil yang diperoleh dapat mencerminkan secara meyakinkan permasalahan yang sedang dibahas sehingga instrumen diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas instrument.
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat diperlukan alat pengumpul data yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Salah satu usaha yang diperlukan yaitu dengan jalan uji coba (try out). Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrument digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 siswi kls 4,5 dan 6 yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya.
Data dianalisis dengan menggunakan teknik statistik perangkat lunak
Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 17.0 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan reliabilitas pada tes angket aktivitas fisik yang diadopsi dari PAQ-C (Kowalski, Crocker, dan Donen, di University of Saskatchewan 87 Campus Drive Saskaton,SK,Canada pada tahun 2004). Dari 9 soal yang diujikan ternyata terdapat 7 soal yang valid dan didapatkan hasil validitas dan reliabilitasnya sebesar 0,694 dan untuk menarche dini menurut Wiknjosastro (2005) dari 10 soal yang diujikan ternyata terdapat 7 soal yang valid, setelah diuji dengan menggunakan reability scale didapat hasil 0,761.
1. Uji Instrumen Aktivitas Fisik
Tabel 3.5 Hasil Reliabilitas Instrumen Angket Aktivitas Fisik
Cronbach’s Alpha N of Items
.694 7
Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009 : 203) bahwa “ apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliable.” Hasil dari angket aktivitas fisik adalah 0,694 lebih besar dari 0,05 berarti uji angket ini valid dan reliabel.
Tabel 3.6 Hasil Validitas Instrumen Angket Aktivitas Fisik
Pernyataan Corrected item-total
Correlation Keterangan Q1 0,888 Valid Q2 0,758 Valid Q3 0,635 Valid Q4 0,399 Valid Q5 0,408 Valid Q8 0,708 Valid Q9 0,793 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan reliability scale didapat hasil uji per item statistik. Menurut Nisfianoor (2009:204) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliable”. Berdasarkan hasil uji didapat no.soal 6,7 pada angket aktivitas fisik yang tidak bernilai diatas 0,2 maka ke dua soal tersebut tidak dapat digunakan dalam instrument. Semua nomor pernyataan yang valid diatas sudah dapat mewakili seluruh aspek yang ingin dinilai.
2. Uji Validitas Instrumen Menarche Dini
Tabel 3.7 Hasil Reliabilitas Instrumen Angket Menarche Dini
Cronbach’s Alpha N of Items
Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009 : 203) bahwa “ apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas dari suatu instrument adalah valid dan reliabel.” Hasil dari agket aktivitas fisik adalah 0,761 lebih besar dari 0,05 berarti uji angket ini valid dan reliabel.
Tabel 3.8 Hasil Validitas Instrumen Angket Menarche Dini
Pernyataan Corrected item-total Correlation Keterangan Q1 0,784 Valid Q2 0,741 Valid Q3 0,553 Valid Q4 0,575 Valid Q7 0,599 Valid Q9 0,371 Valid Q10 0,220 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan
reliability scale didapat hasil uji per item statistik. Nisfianoor (2009 : 204) bahwa “tiap item yang berilai lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliabel”.
I. Metode Pengolahan Data dan Analisis
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan level signifikansi 0,5, yaitu dengan :
1. Menggunakan analisis korelasi bivariate (variabel lebih dari satu) yang bertujuan untuk mengetahui dan melihat adanya hubungan antara kelebihan berat badan dan aktivitas fisik terhadap menarche dini di Kecamatan Baleendah.
2. Menggunakan analisis regresi linier sederhana yang bertujuan untuk memprediksi besarnya hubungan antara kelebihan berat badan dan aktivitas fisik terhadap menarche dini di Kecamatan Baleendah.