• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II-2017"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN EKONOMI

JAKARTA

TAHUN 2016

EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

TRIWULAN II-2017

Pertumbuhan DKI Jakarta

Triw II -2017 sebesar 5,96

persen (y on y)

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta

No. 41/08/31/Th. XIX, 7 Agustus 2017

 Perekonomian Jakarta triwulan II-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 590,91 triliun rupiah, sementara menurut harga konstan mencapai 404,60 triliun rupiah.

 Ekonomi Jakarta sampai dengan semester I-2017 tumbuh 6,20 persen bila dibandingkan semester I-2017 (c-to-c). Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 11,15 persen dan dari sisi pengeluaran dicapai oleh Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT) yaitu sebesar 19,67 persen

 Ekonomi Jakarta pada triwulan II-2017 tumbuh 5,96 persen bila dibandingkan dengan triwulan II-2016 (y on y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 11,81 persen dan dari sisi pengeluaran, dicapai oleh Konsumsi LNPRT sebesar 18,09 persen.

 Ekonomi Jakarta triwulan II-2017 mengalami pertumbuhan sebesar 2,09 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya ( q-to-q). Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Konstruksi (3,72 persen), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Konsumsi Pemerintah sebesar 52,96 persen.

 Struktur perekonomian Jakarta triwulan II-2017 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 16,61 persen; Industri Pengolahan sebesar 13,56 persen; dan Konstruksi sebesar 12,73 persen, sementara itu dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga sebesar 59,35 persen dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 38,54 persen.

(2)

A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan II-2017 (c-to-c)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta

semester I-2017 bila

dibandingkan dengan semester I-2016 (c-to-c) menunjukkan pertumbuhan 6,20 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 11,15 persen, setelah itu diikuti oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 9,73 persen, serta Jasa Lainnya yang tumbuh 9,07 persen. Struktur perekonomian Jakarta menurut lapangan usaha selama semester I-2017 didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan sepeda Motor (16,64 persen); Industri Pengolahan (13,59 persen), Konstruksi (12,64 persen), dan Jasa Keuangan (10,66 persen).

Bila dilihat dari

penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Jakarta semester I-2017 (c-to-c), lapangan usaha Informasi dan Komunikasi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,12 poin dari total pertumbuhan yang sebesar 6,20 persen. Setelah itu diikuti oleh Jasa Keuangan sebesar 0,89 poin dan lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 0,78 poin. 11.15 9.73 9.07 7.51 3.52 3.75 Informasi dan Komunikasi Transportasi dan Pergudangan Jasa Lainnya

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Tw.II-2017

Laju Pertumbuhan Distribusi

3.14 3.41 0.49 0.78 1.27 0.89 0.99 1.12 5.89 6.20 Sem.I-2016 Sem.I-2017

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha Tw.II-2016

Lainnya Industri Pengolahan Jasa Keuangan Informasi dan komunikasi Total PDRB

(3)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 terhadap Triwulan II-2016 (y-on-y)

Ekonomi Jakarta pada triwulan II-2017 tumbuh 5,96 persen bila dibandingkan triwulan II-2016 (y-on-y). Lapangan usaha Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mencapai pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 11,81 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 9,12 persen dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,09 persen. Pada periode ini, tidak semua lapangan usaha mampu tumbuh positif. Lapangan usaha pengadaan Listrik dan Gas mengalami kontraksi cukup dalam sebesar minus 10,43 persen..

Struktur perekonomian Jakarta pada triwulan II-2017 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (16,61 persen); Industri Pengolahan (13,56 persen); dan Konstruksi (12,73 persen). Pertumbuhan untuk ketiga lapangan usaha utama tersebut pada triwulan II-2017 masing-masing adalah Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh 3,69 persen, Industri Pengolahan tumbuh 5,92 persen, dan Konstruksi tumbuh 4,11 persen.

Sumber utama pertumbuhan

ekonomi Jakarta Triwulan II-2017 yang sebesar 5,96 persen berasal dari lapangan usaha Informasi dan Komunikasi serta Jasa Keuangan yang masing-masing sebesar 1,18 basis poin dan 0,77 poin, kemudian diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 0,75 basis poin, Jasa Perusahaan sebesar 0,67 basis poin, dan Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,59 basis poin.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 terhadap Triwulan I-2017 (q-to-q)

Ekonomi Jakarta triwulan II-2017 tumbuh sebesar 2,09 persen bila dibandingkan dengan triwulan I-2017 (q-to-q). Angka ini lebih cepat bila dibandingkan dengan yang dicapai pada triwulan I-2017 yang sebesar 0,38 persen. Hal ini dikarenakan faktor musiman dimana pada

5.58 5.36 6.13 6.48 5.74 6.04 6.10 5.51 6.45 5.96 5.00 5.40 5.80 6.20 6.60 I II III IV I II III IV I II 2015 2016 2017 Grafik 3. Pertumbuhan PDRB y-on-y 1.00 1.18 1.36 0.77 0.50 0.75 3.59 3.26 6.04 5.96 -0.50 0.50 1.50 2.50 3.50 4.50 5.50 6.50

Triw II/2016 Triw II/2017

Grafik 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha Triw II/2017

Lainnya Industri Pengolahan Jasa Keuangan Informasi dan Komunikasi PDRB

(4)

triwulan II perekonomian mulai berjalan lebih cepat dan bergerak mencapai kapasitas optimal. Lapangan usaha yang mengalami akselerasi pada triwulan ini diantaranya Konstruksi yang tumbuh 3,72 persen setelah pada triwulan I-2017 terkontraksi minus 3,02 persen, serta Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 3,61 persen setelah pada triwulan

sebelumnya tumbuh 0,65 persen. Lapangan usaha lain yang menunjukkan percepatan pertumbuhan antara lain Jasa Pendidikan yang tumbuh 3,46 persen, kemudian Transportasi dan Pergudangan serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang masing-masing tumbuh 3,08 persen.

Pada triwulan II-2017, lapangan usaha Konstruksi dan Informasi dan Komunikasi memberikan sumber pertumbuhan terbesar pada pertumbuhan ekonomi q to q DKI Jakarta, yakni masing-masing sebesar 0,47 basis poin dan 0,38 basis poin. Sementara angka sumber pertumbuhan yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi (bernilai minus) berasal dari kategori Jasa Keuangan yaitu sebesar 0,05 basis poin dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,01 basis poin.

B. PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan II-2017 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran,

pertumbuhan ekonomi semester I-2017 sebesar 6,20 persen dibandingan semester I-2017. Enam komponen mengalami pertumbuhan positif dan dua

komponen mengalami kontraksi.

Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT) yaitu sebesar 19,67 persen, selanjutnya komponen Net Ekspor Antar Daerah sebesar 13,75 persen. Komponen tumbuh positif lainnya adalah Konsumsi Rumahtangga, Pembentukan Modal Tetap 1.13 0.05 2.27 0.17 0.83 2.88 1.93 2.23 (4.48) 3.17 1.34 2.13 (3.02) 3.72 0.52 0.35 2.61 -0.06 2.06 0.38 1.26

Tw IV-15 Tw I-16 Tw II-16 Tw III-16 Tw IV-16 Tw I-17 Tw II-17 Grafik 5. Pertumbuhan PDRB q to q

Beberapa Lapangan Usaha

Industri Pengolahan Konstruksi Perdagangan

59.35 1.99 11.10 38.54 12.38 (40.07) 15.56 5.91 19.67 (4.63) 4.06 (9.89) 0.13 13.75 (50) (30) (10) 10 30 50 70 Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga Konsumsi PemerintahPengeluaran Ekspor Luar Negeri Net Ekspor AntarDaerah Grafik 8. Pertumbuhan dan Distribusi Triwulan

II-2017

(5)

Bruto (PMTB), Impor Luar Negri dan Perubahan Inventori. Dua komponen yang mengalami kontraksi, adalah Ekspor Luar Negri, dan Konsumsi Pemerintah.

Bila dilihat dari penciptaan

sumber pertumbuhan ekonomi

Jakarta triwulan II-2017, komponen

Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,45 poin, diikuti PMTB sebesar 1,76 poin dan komponen lainnya sebesar 0,99 poin. Dibandingkan triwulan II-2016, lima komponen mengalami kenaikan

angka sumber pertumbuhan,

sementara tiga mengalami pnurunan.

Petumbuhan Ekonomi Triwulan II-2017 terhadap Triwulan II-2016 (y-on-y)

Secara tahunan (y-on-y) pada triwulan II-2017 ekonomi DKI Jakarta tumbuh 5,96 persen. Pertumbuhan positif terjadi pada lima komponen, lainnya tumbuh negatif. Komponen tumbuh positif tertinggi adalah Konsumsi LNPRT sebesar 18,09 persen, hal ini antara lain didorong dengan adanya momen pilkada dua putaran, bulan puasa dan hari raya. Komponen lainnya adalah Konsumsi Rumahtangga, PMTB, Net Ekspor Antar Daerah dan Perubahan Inventori. Sementara itu tiga komponen yang mengalami kontraksi antara lain Komponen Ekspor Luar Negri sebesar minus13,69, Konsumsi Pemerintah minus 5,15 dan Impor Luar Negri minus 2,58

-15 -5 5 15 25

I-16 II-16 III-16 IV-16 I-17 II-17

Grafik 10. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2016-2017

Konsumsi Rumahtangga Konsumsi LNPRT

Konsumsi Pemerintah PMTB

Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri

2.40 0.99 0.28 1.76 3.22 3.45 5.89 6.20 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Sem I-2016 Sem I-2017

Grafik 9. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Pembentukan Modal Tetap Bruto Lainnya Total PDRB

(6)

Sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta triwulan II-2017 menunjukkan komponen Konsumsi Rumahtangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,40 poin, selanjutnya komponen PMTB sebesar 1,79 poin,

sementara komponen lainnya sebesar 0,76 poin. Dibandingkan triwulan II-2016, enam komponen tumbuh lebih cepat yaitu Net Ekspor Antar Daerah, PMTB, Pengeluaran Rumahtangga, LNPRT dan Perubahan Inventori. Sedangkan yang menurun adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Ekspor Luar Negeri. Komponen Impor Luar Negeri sebagai pengurang pertumbuhan, meningkat di triwulan II-2017 dibandingkan triwulan II-2016 sebesar 0,17 poin.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan IV-2016 (q-to-q)

Sebagaimana disebutkan di awal, ekonomi Jakarta triwulan I-2017 tumbuh sebesar 2,09 persen, lebih cepat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,38 persen. Percepatan pertumbuhan utamanya didorong oleh komponen Konsumsi Pemerintah sebesar 52,96 persen, diikuti PMTB 3,31 persen. Komponen lainya yang tumbuh positif adalah Konsumsi Rumahtangga, konsumsi LNPRT, dan Perubahan Inventori. Selanjutnya komponen yang mengalami kontraksi adalan Net Ekspor Antar Daerah sebesar minus 22,90 serta Ekspor Luar Negeri minus 13,69. Komponen Impor Luar Negeri sebagai pengurang, terkontraksi sebesar minus 2,58 persen, namun menaikan angka pertumbuhan ekonomi.

Pada triwulan II-2017 komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah merupakan komponen

dengan sumber pertumbuhan

tertinggi yaitu sebesar 4,02 poin, diikuti PMTB sebesar 1,40 poin. Sumber pertumbuhan positif lainnya adalah Pengeluaran Rumahtangga, Konsumsi LNPRT, serta Perubahan Inventori. Sedangkan komponen

(60) (40) (20) 20 40 60 80

I-16 II-16 III-16 IV-16 I-17 II-17

Grafik 12. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2016-2017

Konsumsi Rumahtangga Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB

Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri

2.60 0.76 0.20 1.79 3.24 3.40 6.04 5.96 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 II-2016 II-2017

Grafik 11. Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan II-2016 dan Triwulan II-2017

Konsumsi Rumahtangga PMTB

Lainnya

(7)

dengan sumber pertumbuhan negatif adalah Net Ekspor Antar Daerah sebesar minus 4,71 poin, komponen Ekspor Luar Negri 0,30 point. Komponen Impor Luar Negri memiliki sumber pertumbuhan minus 0,61, namun menaikkan pertumbuhan ekonomi.

Struktur ekonomi Jakarta pada triwulan II-2017 menurut pengeluaran menunjukkan porsi terbesar digunakan untuk

komponen Pengeluaran

Konsumsi Rumahtangga

sebesar 59,35 persen dan

komponen PMTB (38,54

persen). Sementara komponen Impor Luar Negeri sebagai pengurang sebesar 40,07 persen. 59.35 1.99 11.10 38.54 1.15 12.38 (40.07) 15.56 Konsumsi

Rumahtangga KonsumsiLNPRT PemerintahKonsumsi PMTB + perubahan

Inventori PerubahanInventori Ekspor LuarNegeri Impor LuarNegeri Antar DaerahNet Ekspor Grafik 13. Distribusi Ekonomi DKI Jakarta

(8)

LAMPIRAN.

Tabel 1. PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016-2017

(Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha Triwulan I Triwulan II Semester I

2016 2017 2016 2017 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 487,7 511,9 494,0 517,7 981,7 1 029,6 B Pertambangan dan Penggalian 1 264,9 1 436,8 1 266,8 1 387,0 2 531,7 2 823,9 C Industri Pengolahan 71 540,3 78 233,4 73 677,0 80 125,7 145 217,4 158 359,1 D Pengadaan Listrik dan Gas 1 573,8 1 607,8 1 640,2 1 578,1 3 214,0 3 185,9 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

194,9 209,2 200,7 210,5 395,6 419,8

F Konstruksi 66 819,5 71 956,8 69 668,5 75 233,3 136 488,0 147 190,1

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

86 679,8 95 697,8 89 148,2 98 125,6 175 828,0 193 823,5

H Transportasi dan Pergudangan 17 713,1 20 081,6 18 519,4 20 897,7 36 232,5 40 979,3

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 26 357,0 28 674,6 26 760,4 29 205,4 53 117,4 57 880,0 J Informasi dan Komunikasi 37 507,6 42 964,6 38 396,5 44 488,9 75 904,1 87 453,6

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 55 038,4 62 090,2 56 061,6 62 139,3 111 100,0 124 229,5 L Real Estate 32 606,6 35 669,7 33 179,1 36 382,4 65 785,7 72 052,1 M,N Jasa Perusahaan 37 894,2 42 839,4 38 973,2 44 532,2 76 867,3 87 371,7 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 29 310,8 29 407,8 30 019,0 31 286,4 59 329,7 60 694,2 P Jasa Pendidikan 28 755,2 31 462,9 30 912,7 32 603,6 59 667,9 64 066,6

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 8 653,6 9 697,1 9 042,5 9 959,4 17 696,2 19 656,5

R,S,T,U Jasa Lainnya 18 936,7 21 438,4 19 617,7 22 237,1 38 554,4 43 675,6

(9)

Tabel 2. PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2016-2017

(Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha Triwulan I Triwulan II Semester I

2016 2017 2016 2017 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 346,7 347,3 347,5 347,8 694,2 695,0 B Pertambangan dan Penggalian 741,2 716,2 723,0 725,8 1 464,2 1 442,0 C Industri Pengolahan 47 453,8 50 427,1 48 529,5 51 401,8 95 983,2 101 829,0

D Pengadaan Listrik dan

Gas 972,1 943,8 1 030,9 923,4 2 003,0 1 867,2

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

165,5 169,6 168,6 170,6 334,0 340,2

F Konstruksi 47 885,4 49 588,1 49 403,3 51 432,7 97 288,7 101 020,8

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

59 983,0 63 022,2 61 549,0 63 817,1 121 531,9 126 839,2

H Transportasi dan

Pergudangan 11 900,2 13 138,1 12 414,1 13 542,9 24 314,3 26 681,0

I Penyedian Akomodasi

dan Makan Minum 18 611,1 19 936,1 18 869,3 20 196,0 37 480,4 40 132,1

J Informasi dan Komunikasi 37 376,8 41 291,0 38 262,7 42 781,6 75 639,5 84 072,7

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 41 063,7 44 820,9 41 660,5 44 608,7 82 724,2 89 429,6 L Real Estate 25 139,4 26 253,1 25 468,7 26 499,9 50 608,1 52 753,0 M,N Jasa Perusahaan 27 741,9 30 166,3 28 493,7 31 038,4 56 235,7 61 204,7 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

15 574,1 15 292,9 15 848,9 15 763,9 31 423,0 31 056,8

P Jasa Pendidikan 17 819,4 18 944,3 19 036,4 19 599,8 36 855,8 38 544,2

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 6 069,3 6 569,6 6 249,5 6 692,4 12 318,8 13 262,0

R,S,T,U Jasa Lainnya 13 458,0 14 671,1 13 798,4 15 056,9 27 256,4 29 728,0

(10)

Tabel 3. Distribusi Persentase PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2017

(Persen)

Lapangan Usaha Triwulan I Triwulan II Semester I

2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

B Pertambangan dan Penggalian 0,24 0,25 0,24 0,23 0,24 0,24

C Industri Pengolahan 13,72 13,63 13,71 13,56 13,71 13,59

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,30 0,28 0,31 0,27 0,30 0,27

E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

F Konstruksi 12,82 12,54 12,96 12,73 12,89 12,64

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 16,63 16,67 16,58 16,61 16,60 16,64

H Transportasi dan Pergudangan 3,40 3,50 3,44 3,54 3,42 3,52

I Penyedian Akomodasi dan Makan

Minum 5,06 5,00 4,98 4,94 5,02 4,97

J Informasi dan Komunikasi 7,19 7,49 7,14 7,53 7,17 7,51

K Jasa Keuangan dan Asuransi 10,56 10,82 10,43 10,52 10,49 10,66

L Real Estate 6,25 6,21 6,17 6,16 6,21 6,19

M,N Jasa Perusahaan 7,27 7,46 7,25 7,54 7,26 7,50

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

5,62 5,12 5,58 5,29 5,60 5,21

P Jasa Pendidikan 5,52 5,48 5,75 5,52 5,63 5,50

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,66 1,69 1,68 1,69 1,67 1,69

R,S,T,U Jasa Lainnya 3,63 3,74 3,65 3,76 3,64 3,75

(11)

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2017

(Persen) Lapangan Usaha q to q y on y c to c Tw II-2016 Tw II-2017 Tw II-2016 Tw II-2017 Tw II-2016 Tw II-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,24 0,14 1,57 0,08 1,66 0,12 B Pertambangan dan Penggalian (2,46) 1,34 (1,91) 0,38 (0,82) (1,52) C Industri Pengolahan 2,27 1,93 3,82 5,92 3,80 6,09

D Pengadaan Listrik dan

Gas 6,05 (2,17) 5,10 (10,43) 3,93 (6,78)

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,89 0,58 3,39 1,20 3,82 1,85

F Konstruksi 3,17 3,72 0,82 4,11 0,68 3,84

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,61 1,26 5,05 3,69 5,10 4,37

H Transportasi dan

Pergudangan 4,32 3,08 10,01 9,09 10,06 9,73

I Penyedian Akomodasi

dan Makan Minum 1,39 1,30 4,46 7,03 5,08 7,07

J Informasi dan

Komunikasi 2,37 3,61 10,44 11,81 10,33 11,15

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 1,45 (0,47) 13,33 7,08 12,25 8,11 L Real Estate 1,31 0,94 4,58 4,05 4,56 4,24 M,N Jasa Perusahaan 2,71 2,89 7,79 8,93 7,66 8,84 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,77 3,08 2,25 (0,54) 1,99 (1,17)

P Jasa Pendidikan 6,83 3,46 6,45 2,96 5,90 4,58

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 2,97 1,87 7,15 7,09 7,11 7,66

R,S,T,U Jasa Lainnya 2,53 2,63 7,93 9,12 7,87 9,07

(12)

Tabel 5. Sumber Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2017

(Persen) Lapangan Usaha q to q y on y c to c Tw II-2016 Tw II-2017 Tw II-2016 Tw II-2017 Tw II-2016 Tw II-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 B Pertambangan dan Penggalian (0.00) 0.00 (0.00) 0.00 (0.00) (0.00) C Industri Pengolahan 0.29 0.25 0.50 0.75 0.49 0.78

D Pengadaan Listrik dan

Gas 0.02 (0.01) 0.01 (0.03) 0.01 (0.02)

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

F Konstruksi 0.41 0.47 0.11 0.53 0.09 0.49

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

0.42 0.20 0.82 0.59 0.83 0.70

H Transportasi dan

Pergudangan 0.14 0.10 0.31 0.30 0.31 0.31

I Penyedian Akomodasi

dan Makan Minum 0.07 0.07 0.22 0.35 0.25 0.35

J Informasi dan

Komunikasi 0.24 0.38 1.00 1.18 0.99 1.12

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 0.16 (0.05) 1.36 0.77 1.27 0.89 L Real Estate 0.09 0.06 0.31 0.27 0.31 0.28 M,N Jasa Perusahaan 0.20 0.22 0.57 0.67 0.56 0.66 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0.07 0.12 0.10 (0.02) 0.09 (0.05)

P Jasa Pendidikan 0.33 0.17 0.32 0.15 0.29 0.22

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0.05 0.03 0.12 0.12 0.11 0.13

R,S,T,U Jasa Lainnya 0.09 0.10 0.28 0.33 0.28 0.33

(13)

Tabel 6. PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016-2017

(Miliar Rupiah)

Komponen Triwulan I Triwulan II Semester I 2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 304 627,76 340 488,13 311 692,59 350 701,19 616 320,35 691 189,32 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 9 392,62 11 628,45 9 760,20 11 750,37 19 152,81 23 378,82 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 43,958,25 42 177,32 67 904,21 65 614,56 111 862,46 107 791,88 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 204,436,40 218 258,60 211 026,14 227 718,08 415 462,55 445 976,68 5 Perubahan Inventori 3,924,33 5 590,94 4 424,33 6 770,83 8 348,66 12 361,78 6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 77,459,67 74 810,02 83 890,20 73 166,10 161 349,87 147 976,12 7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar

Negeri 220,890,04 236 528,77 232 804,39 236 768,05 453 694,43 473 296,82 8 Net Ekspor Antar Daerah 98,425,12 117 555,45 81 684,16 91 957,51 180 109,28 209 512,95 PDRB 521 334,11 573 980,15 537 577,44 590 910,59 1 058 911,55 1 164 890,74

Tabel 7. PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2016-2017

(Miliar Rupiah)

Komponen Triwulan I Triwulan II Semester I 2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 218 021,86 231 042,11 221 708,43 234 692,15 439 730,29 465 734,26 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 6 930,06 8 405,54 7 151,12 8 444,72 14 081,18 25 294,99 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 31 315,79 30 115,85 48 566,12 46 065,27 79 881,91 122 246,38 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 160 994,60 167 436,91 166 130,24 172 977,37 327 124,84 513 391,65 5 Perubahan Inventori 1 836,84 2 982,84 2 352,57 3 550,59 4 189,41 10 084,03 6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 53 642,84 50 512,19 57 133,64 49 310,12 110 776,48 149 132,43 7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar

Negeri 170 639,75 175 669,68 177 833,51 173 251,96 348 473,26 522 173,61 8 Net Ekspor Antar Daerah 70 199,12 81 471,83 56 645,61 62 811,54 126 844,73 207 094,90

(14)

Tabel 8. Distribusi Persentase PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Tahun 2016-2017

(Persen)

Komponen Triwulan I Triwulan II Semester I 2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 58,43 59,32 57,98 59,35 58,20 59,34 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,80 2,03 1,82 1,99 1,81 2,01 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,43 7,35 12,63 11,10 10,56 9,25 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 39,21 38,03 39,26 38,54 39,23 38,28 5 Perubahan Inventori 0,75 0,97 0,82 1,15 0,79 1,06 6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 14,86 13,03 15,61 12,38 15,24 12,70 7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar

Negeri 42,37 41,21 43,31 40,07 42,85 40,63 8 Net Ekspor Antar Daerah 18,88 20,48 15,19 15,56 17,01 17,99

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Tabel 9. Laju Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta

Menurut Pengeluaran Tahun 2016-2017 (Persen) Komponen Q TO Q Y ON Y C TO C Triw II/2016 Triw II/2017 Triw II/2016 Triw II/2017 Triw II/2016 Triw II/2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 1,69 1,58 5,56 5,86 5,49 5,91 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,19 0,47 6,04 18,09 5,93 19,67 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 55,09 52,96 15,05 (5,15) 15,95 (4,63) 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,19 3,31 0,44 4,12 0,61 4,06

5 Perubahan Inventori 28,08 19,03 66,38 50,92 59,28 55,95

6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 6,51 (2,38) (0,02) (13,69) (1,56) (9,89) 7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar

Negeri 4,22 (1,38) (2,69) (2,58) (4,67) 0,13

8 Net Ekspor Antar Daerah (19,31) (22,90) (5,44) 10,89 (8,34) 13,75

(15)

Tabel 10. Sumber Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Tahun 2016-2017

(Persen) Komponen Q TO Q Y ON Y C TO C Triw II/2016 Triw II/2017 Triw II/2016 Triw II/2017 Triw II/2016 Triw II/2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0,99 0,92 3,24 3,40 3,22 3,45 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,06 0,01 0,11 0,34 0,11 0,37 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,63 4,02 1,76 (0,65) 1,54 (0,49) 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,38 1,40 0,20 1,79 0,28 1,76

5 Perubahan Inventori 0,14 0,14 0,26 0,31 0,22 0,31

6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 0,94 (0,30) (0,00) (2,05) (0,25) (1,45) 7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar

Negeri 1,93 (0,61) (1,37) (1,20) (2,39) 0,06

8 Net Ekspor Antar Daerah (3,64) (4,71) (0,91) 1,61 (1,62) 2,31

(16)

PENJELASAN TEKNIS

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Konsep Definisi : Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah

dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun)

Rumusan

-

Pendekatan Produksi

-

Pendekatan Pengeluaran

-

Pendekatan Pendapatan

Kegunaan

a.

Indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah;

b.

Bahan analisis tingkat kemakmuran masyarakat dan tingkat perubahan barang dan jasa;

c.

Bahan analisis produktivitas secara sektoral

d.

Alat kontrol dalam menentukan kebijakan pembangunan,

Interpretasi

Misalnya pada tahun 2005 diketahui PDB Indonesia adalah sebesar 1,750,815,2 milyar rupiah,

yang artinya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2005 adalah

1,750,825,2 milyar rupiah,

Laju Pertumbuhan PDB / PDRB

Konsep Definisi

Menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam

selang waktu tertentu,

Rumusan

Kegunaan

a.

Untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional;

b.

Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk

perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional;

c.

Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan.

(17)

BPS Provinsi DKI Jakarta Jl Salemba Tengah No. 36-38 Jakarta Pusat 10440 Homepage:

http://jakarta.bps.go.id

Ir. Rudiansyah, M.Si.

Kepala Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik

Telp: 021-37928493, Pesawat 600

Gambar

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa  Lapangan Usaha Tw.II-2016
Grafik 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa  Lapangan Usaha Triw II/2017
Grafik 8. Pertumbuhan dan Distribusi Triwulan  II-2017
Grafik 10. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2016-2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility ) berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam melaksanakan

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa program pendidikan bahasa arab semester 7 (tujuh) UPI mampu mengetahui, memahami hadits-hadits nabi tentang tujuan pendidikan3.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden, profitabilitas, tingkat suku bunga dan tingkat inflasi

Pada tabel 4.5 dari keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang signifikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Ang katan

Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyatakan pengertian Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang

Adapun deskripsi peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh persentase pada setiap indikatornya yaitu (1) Persentase menggunakan bahasa matematika

Perencanaan tindakan yakni mempersiapkan dan menyusun segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan antara lain mempersiapkan perangkat pembelajaran