• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

43 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Data

Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu,perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Berikut ini akan disajikan deskripsi data responden berdasarkan karakteristiknya sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada diagram lingkaran berikut ini:

Gambar 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber: Data primer yang diolah

58% 42%

0% 0%

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan Laki-laki

(2)

Berdasarkan gambar diagram diatas, dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Jumlah responden perempuan sebanyak 42 mahasiswa atau jika dipersentasekan adalah sebanyak 58%. Sedangkan sisanya yaitu 30 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki atau jika dipersentasekan adalah sebanyak 58%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah

Pengelompokkan responden berdasarkan status kepemilikan tabungan di lembaga keuangan syariah dibagi menjadi dua, yaitu kelompok yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah dan kelompok yang tidak memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah. Data hasil perhitungan karakteristik responden berdasarkan status kepemilikan tabungan di lembaga keuangan syariah dapat dilihat melalui diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah

Sumber: Data primer yang diolah

72% 28%

0% 0%

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Tabungan di Lembaga Keuangan

Syariah

kelompok yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah

kelompok yang tidak memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah

(3)

Berdasarkan gambar diagram diatas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah lebih banyak dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah. Jumlah responden yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah sebanyak 52 mahasiswa atau 72% dari jumlah keseluruhan sampel. Sedangkan Jumlah responden yang tidak memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah sebanyak 20 mahasiswa atau 28% dari jumlah keseluruhan sampel.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Penempatan Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah

Responden yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang menabung di lembaga keuangan syariah berupa bank, kelompok yang menabung di lembaga keuangan syariah berupa non-bank (koperasi, BMT, BTM, dan lain-lain), dan kelompok yang menabung di lembaga keuangan syariah berupa bank dan non-bank (koperasi, BMT, BTM, dan lain-lain). Data hasil perhitungan karakteristik responden berdasarkan penempatan tabungan di lembaga keuangan syariahdapat dilihat melalui diagram lingkaran sebagai berikut:

(4)

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penempatan Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar diagram diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden menempatkan tabungannya di lembaga keuangan syariah berupa bank. Jumlah responden yang menabung di lembaga keuangan syariah berupa bank adalah 40 mahasiswa atau sebanyak 77% dari jumlah keseluruhan sampel yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah.

Kemudian jumlah responden yang menabung di lembaga keuangan syariah berupa bank dan non-bank (koperasi, BMT, BTM, dan lain-lain) adalah 8 mahasiswa atau sebesar 15%. Sedangkan responden yang menabung di lembaga keuangan syariah berupa non-bank (koperasi, BMT, BTM, dan lain-lain) jumlahnya paling minoritas, yaitu sebanyak 4 mahasiswa atau hanya sebesar 8% dari jumlah keseluruhan sampel yang memiliki tabungan di lembaga keuangan syariah.

77%

8% 15%

Karakteristik Responden

Berdasarkan Penempatan

Tabungan di Lembaga Keuangan

Syariah

Bank Non Bank

(5)

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sejumlah uang yang diperoleh responden dalam satu bulan secara pokok dengan satuan rupiah. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang pada umumnya memperoleh pendapatan pokok yang bersumber dari uang saku yang diberikan oleh orang tua atau keluarganya. Selain dari uang saku, ada juga mahasiswa yang memperoleh pendapatan pokok dari hasil usahanya sendiri/bekerja. Kemudian ada pula mahasiswa yang memperoleh pendapatan pokok dari uang saku yang diberikan orang tua atau keluarganya dan juga dari hasil usahanya sendiri/bekerja.

Karakteristik responden berdasarkan sumber pendapatannya akan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu responden yang pendapatannya bersumber dari uang saku, responden yang pendapatannya bersumber dari hasil usahanya sendiri/bekerja, dan responden yang pendapatannya bersumber dari uang saku dan hasil usahanya sendiri/bekerja. Data hasil perhitungan karakteristik responden berdasarkan berdasarkan sumber pendapatannya dapat dilihat melalui diagram lingkaran sebagai berikut:

(6)

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar diagram diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden memperoleh pendapatan yang berasal dari uang saku yang diberikan oleh orang tua atau keluarganya. Jumlah responden yang memperoleh pendapatan yang berasal dari uang saku adalah 35 mahasiswa atau sebesar 49% dari jumlah keseluruhan sampel.

Adapun responden yang memperoleh pendapatan yang berasal dari hasil usahanya sendiri/bekerja sebanyak 28 mahasiswa atau sebesar 39% dari jumlah keseluruhan sampel. Sedangkan jumlah responden yang memperoleh pendapatan yang berasal dari uang saku yang diberikan oleh orang tua atau keluarganya dan yang berasal dari hasil usahanya sendiri/bekerja adalah 9 mahasiswa atau sebanyak 12% dari jumlah keseluruhan sampel.

49% 39%

12%

Karakteristik Responden

Berdasarkan Sumber Pendapatan

dari uang saku

dari hasil usahanya sendiri/bekerja

dari uang saku dan hasil usahanya

(7)

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan

Variabel pendapatan ini diukur dengan menggunakan angket terbuka, sehingga setiap responden mempunyai jawaban yang lebih bervariasi.Berikut adalah tabel hasil perhitungan mean, median, dan modus dengan menggunakan software SPSS.

Tabel 4.1

Mean, Median, dan Modus Pendapatan Responden

Statistics X2 N Valid 72 Missing 0 Mean 568.47 Median 490.00 Mode 300 Std. Deviation 426.920 Minimum 100 Maximum 2400 Sum 40930

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan jawaban yang tertera di angket, peneliti menemukan bahwa nilai median pendapatan mahasiswa adalah Rp 490.000, sedangkan modus pendapatan mahasiswa adalah Rp 300.000, dan mean (rata-rata) pendapatan mahasiswa sebesar Rp 568.470. Untuk melihat karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

(8)

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar diagram di atas, dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai pendapatan dibawah rata-rata lebih banyak daripada responden yang mempunyai pendapatan diatas rata-rata. Jumlah responden yang mempunyai pendapatan diatas rata-rata berjumlah 23mahasiswa atau sebanyak 68% dari total responden. Sedangkan sisanya, yaitu 49 orang atau sebanyak 32% dari total responden adalah mahasiswa yang mempunyai pendapatan dibawah rata-rata.Sementara itu, untuk karakteristik responden berdasarkan kategori kecenderungan pendapatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Kategori Kecenderungan Pendapatan

No Rentang Skor Frekuensi Frekuensi (%) Kategori

1 100.000 – 350.000 28 39% Sangat Rendah 2 351.000 – 600.000 26 36% Rendah 3 601.000 – 850.000 3 4% Cukup 4 851.000 – 1.100.000 9 13% Tinggi 32% 68%

Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan

diatas rata-rata dibawah rata-rata

(9)

5 >1.100.000 6 8% Sangat Tinggi Sumber: Data primer yang diolah

Hasil kategorisasi tabel di atas, dapat pula disajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Kategori Pendapatan

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar diagram diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pendapatan dalam kategori sangat rendah yaitu 28 mahasiswa atau sebanyak 39%. Sedangkan responden yang memiliki pendapatan kategori rendah berjumlah 26 mahasiswa atau sebanyak 36%. Kemudian untuk respoden yang memiliki pendapatan dalam kategori cukup berjumlah 3 mahasiswa atau sebanyak 4%. Sedangkan respoden yang memiliki pendapatan dalam kategori tinggi berjumlah 9 mahasiswa atau sebanyak 13%. Adapun jumlah respoden yang memiliki pendapatan dalam kategori sangat tinggiyaitu 6 mahasiswa atau sebanyak 8% dari jumlah responden secara keseluruhan.

39% 36% 4% 13% 8%

Kategorisasi Pendapatan

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

(10)

Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden cenderung memiliki pendapatan yang termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu sebanyak 39%. Sementara itu nominal median sebesar Rp 490.000 berada pada kategori rendah, sedangkan nominal modus yaitu Rp 300.000 berada pada kategori sangat rendah, dan rata-rata yaitu Rp 568.470 berada pada kategori rendah.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Religiusitas

Hasil analisis deskriptif untuk data variabel religiusitas dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.3 Mean, Median, dan Modus Skor Religiusitas Statistics X1 N Valid 72 Missing 0 Mean 67.68 Median 67.50 Mode 67 Std. Deviation 3.615 Minimum 59 Maximum 75 Sum 4873

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai maksimum skor variabel religiusitas adalah 75, sedangkan nilai minimumnya59; mean 67,68; median 67,50; modus 67 dan standar deviasi sebesar3,615. Sementara itu, untuk karakteristik responden berdasarkan kecenderungan religiusitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(11)

Tabel 4.4 Kecenderungan Religiusitas

No. Rentang Skor Frekuensi Frekuensi (%) Kategori

1 0 – 59 1 1% Sangat Rendah

2 60 – 63 10 14% Rendah

3 64 – 67 26 36% Cukup

4 68 – 71 25 35% Tinggi

5 72 – 75 10 14% Sangat Tinggi

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil kategori kecenderungan religiusitas di atas, dapat digambarkan diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Kategori KecenderunganReligiusitas

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui terdapat 1% atau 1 responden yang memiliki kategori religiusitas sangat rendah, 14% atau sebanyak 10 responden yang memiliki kategori religiusitas rendah, kemudian 36% atau sebanyak 26 responden memiliki kategori religiusitas cukup. Sedangkan jumlah responden yang memiliki kategori religiusitas

1% 14% 36% 35% 14% Kecenderungan Religiusitas Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

(12)

tinggi adalah 35% atau sebanyak 25 responden dan jumlah responden yang memiliki kategori religiusitas sangat tinggi adalah 14% atau sebanyak 10 responden.

Data tersebut menunjukkan bahwa variabel religiusitas memiliki kecenderungan pada kategori cukup yaitu sebesar 36% dan nilai mean 67,68, median 67,50, dan modus 67berada di rentang skor kategori cukup.

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Literasi Keuangan Syariah

Dalam kuesioner penelitian ini, terdapat 8 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel literasi keuangan syariah. Hasil analisis deskriptif untuk data jumlah jawaban benar mengenai pertanyaan dalam literasi keuangan syariah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Mean, Median, dan Modus Jumlah Jawaban Benar Statistics Literasi N Valid 72 Missing 0 Mean 6.21 Median 6.00 Mode 6 Std. Deviation 1.113 Minimum 3 Maximum 8 Sum 447

(13)

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai maksimum skor jawaban benar adalah 8, sedangkan nilai minimumnya 3; mean 6,21; median 6,00; modus 6 dan standar deviasi sebesar 1,113.

Karakteristik responden berdasarkan tingkat literasi keuangan syariah dikelompokkan menjadi dua, yaitu responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah yang tinggi dan responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah yangrendah.

Responden yang mampu memberikan jawaban benar sebanyak 6-8 soal dikategorikan sebagai responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah yang tinggi. Sedangkan Responden yang mampu memberikan jawaban benar sebanyak 0-5 soal dikategorikan sebagai responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah yang rendah. Berikut adalah diagram karakteristik responden berdasarkan tingkat literasi keuangan syariah:

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran

KarakteristikRespondenBerdasarkan Tingkat LiterasiKeuanganSyariah

Sumber: Data primer yang diolah

78% 22%

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Literasi Keuangan Syariah

Tinggi Rendah

(14)

Berdasarkan gambar diagram diatas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah tinggi berjumlah 56 mahasiswa atau sebesar 78% dari keseluruhan responden. Sedangkan responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah rendahberjumlah 16 mahasiswa atau sebesar 22% dari keseluruhan responden. Hal ini berarti jumlah responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah tinggi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah rendah.

B.Analisis Data

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS, dengan kriteria validitas jika > dengan

derajat signifikan 5% dan pada taraf df (degree of freedom) n 2 yaitu sebesar 72 2 = 70, sehingga diperoleh angka sebesar 0,2319. Apabila

>0,2319, maka pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini adalah

valid. Berikut ini merupakan output SPSS pengujian validitas instrumen dengan Korelasi Pearson pada 72 eksemplar kuesioner yang telah diolah.

Tabel 4.6 Uji Validitas Instrumen

No. Item Korelasi Pearson Keterangan

PT_1 .294* Valid PT_2 .316** Valid PT_3 .291** Valid PT_4 .575** Valid PT_5 .300* Valid PT_6 .527** Valid PT_7 .478** Valid PT_8 .293* Valid PT_9 .565** Valid

(15)

PT_10 .449** Valid PT_11 .641** Valid PT_12 .485** Valid PT_13 .464** Valid PT_14 .553** Valid PT_15 .471** Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.6diatas, dapat diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid, karena item pertanyaan dalam variabel religiusitas berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 1% dan berbintang satu yang menunjukkan signifikansi pada level 5%. Penelitian ini menggunakan signifikansi pada level 5% untuk menghitung validitas, sehingga tidak ada item yang dihapus dan semua item digunakan pada keseluruhan model pengujian.

Adapun pengujian reliabilitas dalam penelitian ini yang diperoleh dengan menggunakan bantuan softwareSPSS. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Reliabilitas Instrumen

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Religiusitas .723 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa instrumen penelitian ini memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

(16)

2. Pengujian Statistika

Analisis yang digunakan untuk pengujian statistika dalam penelitian ini adalah analisis logit dimana analisis ini dipergunakan untuk menganalisis model penelitian yang memiliki variable dependen berupa variable dummy. Persamaan modelnya adalah sebagai berikut:

Dari model di atas kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan progam SPSS, dan diperoleh hasil perhitungan regresi logistik sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 .028 .080 .126 1 .723 1.029 X2 .001 .001 1.730 1 .188 1.001 X3 1.450 .626 5.361 1 .021 4.264 Constant -2.592 5.384 .232 1 .630 .075

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.

Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan logit dapat ditulis secara lengkap sebagai berikut:

Keterangan:

Y = P = Probabilitas mahasiswa untuk memilih menabung atau tidak menabung di bank syariah

(17)

X1 = R = religiusitas X2 = P = pendapatan

X3 = L = literasi keuangan syariah a) Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model menggunakan Hosmer and

Lemeshow’sGoodness of Fit Test untuk mengetahui bahwa data empiris sesuai dengan model (model dapat digunakan untuk memprediksi nilai observasinya). Hasil pengolahan data statistik Hosmer and Lemeshow’sGoodness of Fit Test adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9Hasil Hosmer and Lemeshow’sGoodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 7.851 8 .448

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa nilai Hosmer and Lemeshow’sGoodness of Fit adalah 7,851 dan signifikan pada 0,448 yang nilainya jauh lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Hal ini berarti model dapat digunakan untuk memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

b) Uji Variabilitas

Pengujian variabilitas variabel-variabel dalam model menggunakan nilai Nagelkerke’s R2

(18)

diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Hasil perhitungan Nagelkerke’s R square dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Nagelkerke’s R2

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 77.946a .094 .136

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil output SPSS diatas, diketahui bahwa nilai Cox and Snell’s R sebesar 0,094 dan nilai Nagelkerke’s R2

sebesar 0,136. Hal ini berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen dalam model sebesar 13,6%. Sedangkan sisanya yaitu 86,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

c) Uji Parsial

Dalam penelitian ini, Uji Wald Chi-squaredigunakan untuk menguji signifikansi parameter model secara terpisah. H0ditolak jika nilai

statistik uji W tabel = 2,705 atau jika p-value (0,10).

Berikut ini akan diuraikan uji parsial untuk masing-masing variabel independen.

1) Variabel Religiusitas

Hipotesis pertama menyatakan bahwa religiusitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam

(19)

menabung di lembaga keuangan syariah.Berdasarkan perhitungan hasil regresi logistik pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa nilai statistik uji W sebesar 0,126 dengansignifikansi sebesar 0,723 atau lebih besar dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah pada tingkat signifikansi 10%.

2) Variabel Pendapatan

Hipotesis kedua menyatakan bahwa pendapatan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah. Berdasarkan perhitungan hasil regresi logistik pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa nilai statistik uji W sebesar 1,730 dengan signifikansi sebesar 0,188 atau lebih besar dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah pada tingkat signifikansi 10%.

3) Variabel Literasi Keuangan Syariah

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa literasi keuangan syariah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah. Berdasarkan perhitungan hasil regresi logistik pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa nilai statistik uji W sebesar 5,361 dengan signifikansi sebesar 0, 021 atau lebih kecil dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(20)

perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah pada tingkat signifikansi 10%.

d) Uji Simultan

Setelah mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial, selanjutnya adalah melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan, digunakan metode likelihood ratio, yaitu dengan melihat nilai statistik G. Uji rasio likelihood G mendekati distribusi Chi-square

dengan derajat bebas 3. H0akan ditolak jika nilai G tabel = 6,251

atau jika p-value lebih kecil daripada (0,10). Berikut adalah hasil perhitungan dengan SPSS.

Tabel 4.11 Perhitungan Uji Simultan (Overall Test)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 7.136 3 .068

Block 7.136 3 .068

Model 7.136 3 .068

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil outputOmnibus test di atas dapat diketahui nilai rasio likelihood G sebesar 7,136 dengan nilai signifikansi 0,068 atau lebih kecil dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa religiusitas, pendapatan dan literasi keuangan syariah secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di

(21)

lembaga keuangan syariah atau dapat dikatakan bahwa minimal ada salah satu koefisien variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel perilaku mahasiswa dalam menabung pada tingkat kepercayaan 10%.

C.Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel religiusitas, pendapatan, dan literasi keuangan syariah secara parsial maupun simultan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah. Berikut adalah pembahasan mengenai pengaruh pada masing-masing variabel dalam penelitian ini.

1) Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Menabung di Lembaga Keuangan Syariah

Hasil perhitungan regresi logistik menunjukkan bahwa religiusitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah pada taraf signifikansi 10%. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada variabel religiusitas yaitu sebesar 0,723 atau lebih besar dari 0,10.

Keputusan menabung atau tidak menabung mahasiswa di lembaga keuangan syariah tidak dipengaruhi oleh tingkat religiusitas mahasiswa. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ananggadipa Abhimantra, dkk.yang menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap keputusan memilih menabung di bank syariah. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Rengganing Jatun yang menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam

(22)

mengambil pembiayaan di Kospin Jasa Layanan Syariah Pekalongan. Dengan kata lain, religiusitas mempengaruhi seorang individu untuk memunculkan perilaku dalam memilih produk perbankan yang sesuai dengan syariah.

Berbeda dengan penelitian tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas tidak mempengaruhi mahasiswa untuk memilih menabung di lembaga keuangan syariah. Hal ini kemungkinan karena saat ini mahasiswa lebih mengutamakan aspek ekonomis, keuntungan dan kebutuhan daripada aspek religiusitas ketika memilih untuk menabung di lembaga keuangan syariah. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rinda Asytuti yang menyimpulkan bahwa religiusitas tidak mempengaruhi perilaku investor muslim Pekalongan untuk memilih instrumen halal yang ada di pasar modal, melainkan pemilihan lebih banyak dipengaruhi oleh rasionalitas manusia dan keuntungan.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa religiusitas tidak mempengaruhi perilaku seseorang dalam memilih produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah dan hal ini berlaku juga pada mahasiswa STAIN Pekalongan, dimana religiusitas tidak berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah.

Mahasiswa yang memiliki religiusitas tinggi belum tentu akan memilih menabung di lembaga keuangan syariah. Hal ini kemungkinan terjadi juga karena variabel independen religiusitas pada penelitian ini yang bersifat general. Aspek yang digunakan untuk mengukur religiusitas dalam

(23)

penelitian ini ada lima, yaitu dimensi keyakinan, syariah, pengetahuan agama, pengalaman dan pengamalan. Sedangkan variabel dependen adalah perilaku menabung yang berhubungan dengan aspek syariah saja. Jadi apabila religiusitas yang dimaksud adalah dalam dimensi syariah saja kemungkinan hasil penelitian akan berbeda, yaitu religiusitas akan berpengaruh terhadap perilaku menabung di lembaga keuangan syariah. 2) Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Menabung di

Lembaga Keuangan Syariah

Untuk variabel pendapatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel pendapatan sebesar 0,188. Nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah. Hal ini berarti mahasiswa yang mempunyai pendapatan banyak maupun sedikit tidak menjadi ukuran dalam membuat keputusan untuk menabung di lembaga keuangan syariah.

Pendapatan merupakan penerimaan yang diperoleh individu yang digunakan untuk konsumsi dan tabungan (Y = C + S). Pendapatan yang diperoleh pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran/konsumsi dan sebagian lain digunakan untuk menabung.Bagi beberapa orang, pendapatan yang digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Hal ini dapat diartikan bahwa tabungan merupakan prioritas kedua setelah

(24)

konsumsi. Kegiatan menabung hanya dilakukan jika kebutuhan sudah terpenuhi.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pendapatan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari uang saku yang diterima oleh mahasiswa selama satu bulan ataupun yang diperoleh mahasiswa dari hasil usahanya sendiri/bekerja secara sampingan. Pendapatan tersebut diperoleh para mahasiswa, dengan tujuan utama untuk dibelanjakan demi memenuhi kebutuhan pribadi mahasiswa selama satu bulan. Jadi kemungkinan mahasiswa untuk menyisihkan pendapatan untuk ditabung adalah kecil.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desy Fatmawati yang menyatakan bahwa pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim, Sleman. Selain itu, pada penelitian lain yang dilakukan oleh Atik Masruroh juga menyimpulkan hasil yang sama, yaitu pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa di perbankan syariah. Dengan demikian banyak sedikitnya pendapatan yang diterima mahasiswa setiap bulannya tidak berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah.

3) Pengaruh Literasi Keuangan SyariahTerhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Menabung di Lembaga Keuangan Syariah

Variabel independen yang ketiga adalah literasi keuangan syariah. Berdasarkan hasil perhitungan regresi logistik pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa variabel literasi keuangan syariah berpengaruh secara

(25)

positif dan signifikan terhadap perilaku mahasiswa dalam menabung di lembaga keuangan syariah dengan nilai signifikansi sebesar 0,021 atau kurang dari taraf signifikansi 0,10.

Selain itu, dapat pula diketahui bahwa odds/probabilitias mahasiswa untuk melakukan kegiatan menabung berhubungan dengan tingkat literasi keuangan syariah dengan ketepatan model sebesar 72,2%. Probabilitas mahasiswa untuk melakukan kegiatan menabung adalah 4,264 kali lebih tinggi bagi mahasiwa yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah tinggi dibandingkan dengan mahasiwa yang memiliki tingkat literasi keuangan syariah rendah dengan anggapan variabel independen lainnya bersifat konstan/tetap. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan syariah mahasiswa, maka probabilitas mahasiswa untuk menabung di bank syariah juga semakin tinggi, dengan anggapan variabel independen lainnya konstan.

Hasil penelitian mengenai variabel literasi keuangan syariah ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Susnaningsih Muat, dkk. yang menyatakan bahwa tingkat literasi keuangan yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap keputusan pinjaman pribadi orang tersebut. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Zara Fathia Muflihani dan Irfan Syauqi Beik juga menemukan hal yang sama, yaitu tingkat literasi keuangan syariah mempengaruhi sikap responden terhadap lembaga perbankan syariah. Penelitian tersebut menyatakan bahwa apabila memiliki tingkat literasi keuangan syariah tinggi, maka responden yang merupakan pelaku usaha

(26)

mikro akan mengajak keluarga atau pedagang lain untuk menjadi nasabah bank syariah. Hal ini berarti tingkat literasi keuangan syariah mempengaruhi perilaku seseorang dalam memilih produk lembaga keuangan syariah.

Gambar

Gambar 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status  Kepemilikan Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penempatan  Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber  Pendapatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Uji Protein Dan Organoleptik Penyedap Rasa Alternatif Kombinasi Jamur Merang (Volvariella Volvaceae)

5 (lima) indikator kinerja yang terdapat dalam sasaran strategis tersebut adalah indikator jumlah rekomendasi hasil analisis dan evaluasi hukum yang dimanfaatkan sebagai

Kemampuan ini memegang peranan penting dalam pemecahan masalah, karena siswa yang tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam memahami substansi materi yang ada pada

Dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan sangatlah bermanfaat, sebab dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk membekali para

Teknisi yang sudah melakukan pekerjaan dilapangan dapat langsung mengisi berita acara yang isinya adalah melaporkan gangguan dan penanganan dilapangan sehingga seorang manager

KTSP tertalu luas. Ini terjadi karena tidak ada batasan materi yang dipelajari untuk dikembangkan guru. sehingga guru cenderung menggunakan materi pertama

Dari beberapa ulasan diatas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai pembayaran klaim penjaminan nasabah penyimpan pada bank gagal oleh Lembaga Penjamin

7.2.11 Materi pendidikan dan pelatihan keamanan penerbangan bagi instruktur keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 7.2.2 huruf e bertujuan untuk