• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KEBIASAAN MEMBACA CERITA DENGAN MEDIA BUKU BESAR TERHADAP PENUMBUHAN SIKAP SOSIAL DAN DAYA KRITIS SISWA KELAS V SD N 1 BAKULAN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KEBIASAAN MEMBACA CERITA DENGAN MEDIA BUKU BESAR TERHADAP PENUMBUHAN SIKAP SOSIAL DAN DAYA KRITIS SISWA KELAS V SD N 1 BAKULAN - repository perpustakaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan membaca dan menulis permulaan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki ketika mereka mulai memasuki jenjang pendidikan di sekolah dasar. Kedua kemampuan ini akan menjadi tonggak atau landasan bagi pemerolehan kemampuan-kemampuan lainnya yang akan mereka peroleh melalui proses pembelajaran di sekolah dan untuk bekal hidupnya di masyarakat.

Pemerolehan literasi awal belajar membaca dan menulis merupakan fase yang sangat penting. Pada fase ini anak secara mandiri akan mempunyai pengalaman yang efektif mengenal lambang-lambang cetak dalam bentuk bahasa tulis sebagai repesentrasi dari bahasa lisan yang sudah lebih dahulu dikenalnya. Pembelajaran literasi awal pertama kali diajarkan di Sekolah Dasar melalui pembelajaran membaca menulis permulaan.

(2)

Sejak kelas III dan seterusnya pembelajaran membaca lebih ditekankan pada pembelajaran membaca lanjutan. Orientasi pembelajaran lebih diarahkan pada kepentingan melek wacana. Siswa bukan hanya sekedar dituntut untuk menguasai ketrampilan membaca tekhnis, melainkan lebih lanjut dituntut kemampuan memahami isi bacaan secara tepat dan cepat. Oleh karena itu kemampuan membaca dalam hati dan membaca cepat harus dilatihkan secara memadai. Peralihan situasi dan kondisi dari lingkungan sekolah menimbulkan dampak yang beragam pada setiap anak. Dampak yang paling umum berkaitan dengan dampak positif psikologis. Situasi keluarga yang santai, informal, dan penuh kekeluargaan baralih pada situasi formal, bersistem dan beraturan. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan dan persekolahan, setiap anak akan mengalami peralihan dari dunia pemerolehan (aquisition) kedunia pembelajaran (learning).

(3)
(4)

untuk mencapai kemajuan menjadi terhambat. Dengan demikian anak yang tidak ikut ambil bagian dalam proses membaca tidak dapat memberikan arti pada dunia. Dengan membaca wawasan anak akan bertambah luas. Anak yang berwawasan luas mudah menerima pendapat tetapi tetap kritis terhadap perubahan. Mereka akan peka terhadap semua aspek untuk pemenuhan tuntutan kehidupan. Anak yang mampu dan gemar membaca akan menjadi masyarakat modern dan tidak akan tersingkir dalam kompetisi dalam perkembangan zaman.

Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, diperlukan jugan fondasi yang kuat untuk menanggulangi agar generasi penerus tidak tergilas oleh zaman. Dalam kurikulum 2013, dipersiapkan sejumlah pembelajaran yang bermakna yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan dan keterampilan saja, namun di sini dilaksanakan adanya penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Untuk menghadapi era generasi emas, dibutuhkan tidak hanya manusia-manusia yang pintar saja, tetai dibutuhkan juga manusia-manusia yang benar, yang memiliki karakter serta sikap-sikap baik dan berakhlakhul karimah. Maka untuk mempersiapkannya, sangatlah tepat diberlakukannya kurikulum 2013 sebagai awal tercetaknya generasi yang pintar dan benar. Pintar dalam hal ilmu pengetahuan dan benar dalam hal akhlak atau sikap. Dimana sikap spiritual dan sikap sosial menjadi penilaian yang harus dilaksanakan oleh guru dalam menilai peserta didik di pembelajaran pada Kurikulum 2013.

(5)

kemampuan-kemampuan lainya yang akan mereka peroleh melalui proses pembelajaran di sekolah dan untuk bekal hidupnya di masyarakat.

Pada kenyataannya pembelajaran membaca permulaan di Sekolah Dasar banyak dikeluhkan oleh para guru. berdasar informasi yang diperoleh melalui pertemuan Kelompok Kerja Guru ( KKG ), pada umumnya keluhan itu mengarah pada, pertama pembelajaran membaca permulaan kurang diminati siswa, kompetensi siswa tidak bisa dimaksimalkan pencapaiannya. Pada pembelajaran literasi awal yaitu membaca menulis permulaan merupakan masalah yang sangat mempengaruhi efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Masalah minat ini sangat personal sifatnya sehingga pola penangannya pun sangat bervariasi. Faktor metode dan media yang menarik sangat erat kaitannya dengan menumbuhkan minat belajar pada siswa. Hasil pengamatan dan wawancara dengan rekan-rekan guru menunjukan masih seringnya terjadi pembelajaran yang kurang fariatif dan penggunaan media yang tidak menarik bagi siswa. Pembelajaran Literasi awal cenderung konvensional, pembelajaran dilakukan dengan menugasi peserta didik untuk membaca teks dan menuliskan jawaban pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks.

(6)

belajar dikarenakan pengajaran berpusat pada dan tidak adanya proses belajar secara langsung.

Kelemahan yang lain dalam pembelajaran konvensional adalah tidak memberikan kesempatan luas bagi peserta didik berinteraksi dalam kegiatan empiris dan mendapatkan pengalaman secara langsung, peseta didik juga kurang mendapatkan kesempatan memperoleh keterampilan belajar, sehingga bersikap pasif. Mereka tidak lebih hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa ada usaha aktif menemukan sendiri. Rendahnya respon peserta didik berimplikasi pada hasil belajar sehingga tujuan akhir pembelajaran tidak akan tercapai.

(7)

rasa hormatnya terhadap tata nilai, baik dalam konteks individual maupun sosial. Untuk menumbuhkan motivasi peserta didik agar mau dan mampu menangkap pesan bacaan dibutuhkan media yang menarik. Sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat mengembangkan aspek afektif berupa minat dan sikap yang positif dalam pembelajaran.

Kondisi yang demikian menuntut guru untuk lebih inovatif mencari atau membuat media pembelajaran yang menarik dan dapat menumbuhkan minat belajar sehingga mendukung proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Hernowo (2005: 19) apabila di dalam diri seseorang tidak muncul gairah untuk mengajar atau belajar tentang hal-hal yang diajarkan atau dipelajarinya, maka di dalam lingkungan belajar mengajar itu sulit dikatakan ada kegembiraan.

Sedangkan permasalahan yang kedua lebih disebabkan oleh kondisi sistem pembelajaran yang berlaku di SD N I Bakulan umumnya bersifat klasikal. Pada pembelajaran klasikal tentu perbedaaan kompetensi individual kurang bisa dihargai secara maksimal. Setiap individu dengan lainnya memiliki perbedaan bentuk tubuh dan sifat mental seperti kecerdasan, motivasi, penghayatan penalaran dan kemauan yang berbeda.

(8)

Perbedaan individual seseorang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Menurut Muhamad Yamin (2007: 111) perbedaan itu akan bermakna manakala mendapat pelayanan yang optimal dari tenaga pendidik dan peserta didik mendapat kesempatan mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Permasalahan di atas tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi karena menyebabkan proses belajar tidak maksimal yang berimplikasi pada hasil belajar peserta didik yang rendah. Untuk memecahkan masalah tersebut maka harus dilakukan upaya, antara lain dengan penerapan strategi pembelajaran membaca yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan mental secara aktif sehingga memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan tidak menggantungkan diri kepada orang lain. Dalam hal ini, guru sesuai dengan dengan pengertian belajar yang disampaikan Hilgard dan Brower (Hamalik, 2002: 45), bahwa belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.

(9)

Penggunaan media buku besar membantu proses belajar guru dan siswa lebih hidup, lebih bersemangat dan lebih termotivasi. Media diartikan sebagai semua alat yang digunakan dalam ruang belajar yang lain untuk mempermudah kata- kata yang ditulis maupun yang diucapkan (Sulemaman, 1985: 12).

Kecenderungan menggunakan media buku besar memiliki kelebihan yaitu: 1. Media buku besar menumbuhkan gairah peserta didik untuk membacanya

karena buku yang berukuran besar

2. Dengan gambar-gambar yang menarik akan menimbulkan motivasi yang tinggi bagi siswa untuk membacanya,

3. Dengan ilustrasi gambar dan tulisan yang besar menjadi daya pikat tersendiri bagi anak untuk mau membacanya.

Dengan penggunaan buku besar ini guru menggunakan sumber belajar yang menarik bagi siswa. Sehingga siswa akan tertarik untuk membaca buku cerita melalui media buku besar yang nantinya menjadi kebiasaan yang dapat menumbuhkan kemampuan dan peningkatan daya kritis siswa. Buku besar ini bervariasi dengan berbagai judul sesuai dengan tema yang dipelajarinya.

(10)

Disamping kelebihannya, media buku besar ini juga ada kekurangannya yaitu untuk membuat media ini diperlukan waktu yang agak lama dan bahan- bahan yang disesuaikan dengan materi/tema yang diambil. Penelitian ini memilih Sekolah Dasar dengan pertimbangan siswa di Sekolah Dasar berada pada tingkat operasional kongkrit, menurut Piaget (Dahar, 1988: 183). Peneliti juga sebagai guru kelas V di SD N I Bakulan Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga, yang senantiasa berhadapan dengan dilema- dilema pembelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh kebiasaan membaca cerita dengan media buku besar terhadap penumbuhan sikap sosial ?

2. Adakah pengaruh kebiasaan membaca cerita dengan media buku besar terhadap peningkatan daya kritis siswa ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca dengan media buku besar terhadap penumbuhan sikap sosial.

(11)

D. Variabel Penelitian dan Variabel Operasional

Di dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang digunakan dan menjadi fokus penelitian. Fokus pertama dalam penelitian ini adalah tentang Buku Besar yang digunakan di dalam kegiatan pembiasaan membaca cerita melalui media Buku Besar disebut variabel bebas (X) atau variabel penentu dikarenakan variabel tersebut akan menentukan variabel-variabel lainnya. Kebiasan Membaca di dalam hal ini dimaknai sebagai hasil pengaruh dari Media Buku Besar yang memadukan antara penumbuhan sikap sosial dan peningkatan daya kritis siswa yang telah dimiliki oleh siswa dengan kebiasaan membaca sehingga nantinya menghubungkan kemampuan akademik dan sikap sosial siswa.

Fokus kedua di dalam penelitian Kebiasaan Membaca sebagai variabel (Y1). Focus tersebut mengacu pada Media Buku Basar yang akan mempengaruhi penumbuhan sikap sosial siswa. Di mana diharapkan Media Buku Besar dapat mempengaruhi terhadap penumbuhan sikap sosial siswa.

(12)

E. Manfaaat Hasil Penelitian

Manfaat Penelitian Pengembangan Media Buku Besar Aspek Membaca Permulaaan Pada Siswa SD kelas V dibedakan menjadi dua yaitu manfaat kebutuhan praktis dan kebutuhan teoritis.

Manfaat kebutuhan teoritisnya adalah:

1. Hasil Penelitian ini digunakan sabagai bahan referensi terkait pemanfaatan media buku besar dalam pembelajaran

2. Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi terkait kebiasaan membaca

3. Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi terkait daya kritis siswa

Manfaat kebutuhan praktis penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu bagi peserta didik, guru dan sekolah.

1. Bagi Guru

a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran terutama dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

(13)

2. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk terbiasa membaca cerita dalam menumbuhkan kemampuan dan peningkatan daya kritis siswa.

Gambar

gambar berwarna warni yang diambilkan dari majalah bekas yang tersusun  indah

Referensi

Dokumen terkait

Untuk masing masing kadar Campuran dibuat Tiga sampel, sehingga dihasilkan 21 sampel untuk 7 kadar PET, pada lolos saringan batas tengah, dengan perlakuan

13 Oleh karena segala sesuatu yang berkaitan dengan penyakit pasien serta upaya penyembuhan yang telah dijalaninya di suatu sarana pelayanan kesehatan dicatat

Pada sistem yang berjalan untuk melakukan controlling data penjualan terdapat beberapa kendala mulai dari proses pelayanan customer masih dilakukan dengan manual

perusahaan menggunakan data keuangan perusahaan untuk menaksir kondisi.. Putri Mitasari : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Pt Coca Cola Distribution Indonesia

PENGARUH OUTDOOR EDUCATION MELALUI INTEGRASI LIFE SKILLS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK MUDA YANG POSITIF (Suatu Studi terhadap santri di pondok pesantren Darul Arqam Garut)..

Berdasarkan pendapat Tohirin (2007) bahwa layanan konseling kelompok merupakan upaya pembimbing atau konselor dalam membantu memecahkan masalah-masalah pribadi

Sesuai dengan gambar 5, Untuk masuk dan melihat tampilan menu laporan absensi untuk melihat data karyawan yang tidak hadir, maka harus login terlebih dahulu,

Therefore, this study is intended to design reading instructional materials using games for the fifth grade students of Santa Maria Elementary School Magelang.. There are