MENCIPTAKAN KALTIM YANG AMAN, DEMOKRATIS,
DAN DAMAI DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG
BERSIH DAN BERWIBAWA
MEWUJUDKAN EKONOMI DAERAH
YANG BERDAYA SAING DAN PRO
RAKYAT
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA DAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
VISI KALTIM BANGKIT 2013
Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri
Dan EnergiTerkemuka Menuju Masyarakat Adil
Dan Sejahtera
7 PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI KALTIM;
Clustering Industry Approach
Kawasan Industri Kariangau,
Balikpapan
Kawasan Industri Dan Jasa, Kota
Samarinda
Kawasan Industri Berbasis Migas
dan Kondensat, Bontang
Kawasan Industri dan Pelabuhan
Internasional, Maloy
Kawasan Industri Pariwisata,
Derawan
Delta Kayan Food Estate, Bulungan
Kawasan Perbatasan RI-Malaysia
(Kawasan Strategis Nasional)
Formulasi Tujuan berdasarkan isue
masalah dengan
mempertimbangkan
keberlanjutan
FORMULASI ISU STRATEGIS
RANCANGAN REVISI PERDA RTRWP 2012-2032
Terwujudnya penataan ruang yang
mendukung propinsi Kalimantan Timur
sebagai
pusat agroindustri & energi terkemuka
menuju masyarakat adil, makmur
dengan
tetap
mempertimbangkan keberlanjutan dan
daya dukung lingkungan
Tujuan Penataan Ruang
Provinsi Kalimantan Timur
Visi Pembangunan
Provinsi Kalimantan Timur
Mewujudkan Kaltim sebagai Pusat
Agroindustri dan Energi Terkemuka
Menuju Masyarakat Adil dan
Sejahtera
Formulasi Tujuan berdasarkan isue
potensi mengembangkan
pusat agroindustri & energi
terkemuka ,
Formulasi Tujuan berdasarkan isue
masalah dalam
mempertimbangkan
daya dukung lingkungan
Formulasi Tujuan berdasarkan isue
masalah memberi manfaat untuk
menuju masyarakat adil makmur
(adil berkonotasi pemerataan kesempatan
& peningkatan kesejahteraan) di segenap
wilayah
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Terwujudnya penataan ruang yang
mendukung propinsi Kalimantan Timur
sebagai
pusat agroindustri & energi
terkemuka
menuju masyarakat adil, makmur
dengan tetap mempertimbangkan
keberlanjutan dan daya dukung
lingkungan
Tujuan Penataan Ruang
Provinsi Kalimantan Timur
4
Kebijakan
16
Strategi
Pengembangan sektor ekonomi
produktif migas & tambang yang
menjadi sektor unggulan
Propinsi Kalimantan Timur
4
Strategi
Pengembangan sektor unggulan
untuk mengantisipasi habisnya
sumber daya migas & tambang
yang bersifat
unrenewable
melalui pengembangan sektor
pertanian yang lebih bersifat
renewable
4
Strategi
Perwujudan pemerataan hasil
pembangunan & pelayanan bagi
seluruh masyarakat Propinsi
Kalimantan Timur
4
Strategi
Perwujudan pembangunan
Propinsi Kalimantan Timur yang
berkelanjutan dengan menjaga
harmonisasi kegiatan ekonomi,
investasi , sosial dengan
mempertimbangkan batasan &
daya dukung lingkungan
4
Strategi
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEBIJAKAN
Pengembangan sektor ekonomi produktif migas &
tambang yang menjadi sektor unggulan
Propinsi Kalimantan Timur untuk lebih mendukung tujuan pembangunan Nasional & tujuan memacu pertumbuhan ekonomi serta pemanfaatannya bagi segenap masyarakat wilayah Propinsi Kalimantan Timur dengan dukungan penataan ruang
STRATEGI
1. Mengembangkan potensi baru kawasan ekplorasi dan mengoptimalkan kawasan eksplorasi eksisting untuk kepentingan ekonomi dan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan hasilnya bagi kesejahteraan
masyarakat Provinsi Kalimantan Timur.
2. Mengembangkan kawasan industri dengan basis sektor produktif unggulan migas dan pertambangan dengan pengembangan manfaat dalam skala Nasional dan regional provinsi dengan mengembangkan keterkaitan antara kawasan dan cluster industri.
3. Mengembangkan infrastruktur pendukung kawasan eksplorasi, kawasan industri sektor migas dan pertambangan baik pada infrastruktur transportasi, energi, dan kelistrikan.
4. Meningkatkan pelayanan perkotaan, permukiman sektor migas dan pertambangan dan secara timbal balik menjadi pendorong pengembangan pertumbuhan kota sebagai pusat pelayanan dan pusat pertumbuhan.
4 Kebijakan
KEBIJAKAN
Pengembangan sektor unggulan untuk mengantisipasi
habisnya sumber daya migas & tambang yang bersifat
unrenewable melalui pengembangan sektor pertanian
yang lebih bersifat renewable
dan sebagai bagian upaya meningkatkan ketahanan pangan Nasional & wilayah serta untuk tujuan mengembangkan wilayah Propinsi Kalimantan Timur2
4 Kebijakan
16 Strategi
STRATEGI
1. Mengembangkan potensi pada setiap wilayah untuk mengembangkan dan mendorong pengembangan sektor dan komoditas unggulan kegiatan sektor pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan untuk dapat lebih berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi wilayah.
2. Menjadikan bagian dalam upaya mengurangi kesenjangan wilayah dengan mengembangkan wilayah berpotensi agraris pertanian, pekebunan dan perikanan yang pada umumnya adalah wilayah pedalaman, wilayah perdesaan dan wilayah tertinggal.
3. Mengembangkan wilayah tertinggal dan/atau pedalaman dalam upaya mengurangi kesenjangan wilayah timur – barat dengan mendorong pusat pertumbuhan baru dengan dukungan basis sektor pertanian.
4. Mengembangkan dan meningkatkan keterkaitan sektor primer berbasis pertanian dengan sektor industri
pendukungnya dengan membangun kawasan industri dan infrastruktur terkait.
KEBIJAKAN
Perwujudan pemerataan hasil pembangunan &
pelayanan bagi seluruh masyarakat Propinsi Kalimantan
Timur dengan memberikan kesempatan pada seluruh bagian wilayah untuk berkembang sesuai potensinya dengan tidak hanya mengembangkan wilayah yang telah maju & berkembang namun juga mengembangkan wilayah yang belum maju ,kawasan tertinggal termasuk kawasan perbatasan negara3
4 Kebijakan
16 Strategi
1. Meningkatkan pelayanan prasarana wilayah secara lebih merata untuk mendorong dan membangkitkan kegiatan ekonomi pada wilayah belum berkembang.
2. Meningkatkan akses dan keterbukaan wilayah dengan pembangunan prasarana pada wilayah pedalaman, kawasan perdesaan untuk kepentingan pelayanan sosial masyarakat dan membangkitkan kegiatan ekonomi produktif sesuai potensi masing-masing wilayah.
3. Mendorong sektor ekonomi produktif dan menata pusat permukiman di kawasan perbatasan untuk memperkuat keterkaitan sosial ekonomi pada pusat kegiatan yang ada di Indonesia agar mencegah kebocoran ekonomi kepada wiayah negara lain dan menjadi bagian tujuan menjaga kedaulatan NKRI.
4. Meningkatkan keterkaitan antar wilayah melalui dukungan infrastruktur transportasi, energi, listrik dan komunikasi agar terjadi hubungan saling sinergi dan saling
KEBIJAKAN
Perwujudan pembangunan Propinsi Kalimantan Timur
yang berkelanjutan dengan menjaga harmonisasi
kegiatan ekonomi, investasi , sosial dengan
mempertimbangkan batasan & daya dukung lingkungan
agar tingkat produktifitasnya terjaga melalui upaya kelestarian lingkungan.
4
4 Kebijakan
16 Strategi
STRATEGI
1. Mengupayakan tindakan antisipatif dan kuratif mengelola kegiatan budidaya yang berpotensi dan telah terindikasi mengganggu kelestarian lingkungan secara konsisten untuk kepentingan keberlanjutan produktifitas kegiatan budidaya itu sendiri.
2. Mengupayakan pemeliharaan dan rehabilitasi kawasan yang karakteristik fisik telah mengalami degradasi lingkungan dan berpotensi menimbulkan dampak bencana.
3. Mengupayakan penetapan pola ruang untuk deliniasi kawasan lindung dan budidaya berdasarkan
karakterstik kesesuian dan daya dukung kegiatan yang mempertimbangkan kepentingan kelestraian
lingkungan, produktifitas ekonomi, dan kepentingan sosial budaya masa depan.
4. Mengupayakan ketahanan keanekaragaman hayati Kalimantan Timur dan kekayaan tradisi budaya dengan melakukan upaya pelestarian dan konservasi pada kawasan kawasan yang memilikinya.
DATABASE WILAYAH
RENCANA STRUKTUR RUANG
RTRW
Nasional
KELENGKAPAN SARANA SISTEM JARINGAN PRASARANA KEPENDUDUKAN PROYEKSI KEBUTUHAN SARANA & PRASARANA TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALANRENCANA SISTEM PERKOTAAN PROVINSI (PKW, PKL)
RENCANA SIS. JAR.TRANSPORTASI
RENCANA SIS. JAR. INFOKOM
RENCANA SIS. JAR. SD AIR
RENCANA SIS. JAR. LAINNYA
SISTEMJARINGANTRANSPORTASI
SISTEM JARINGAN INFOKOM
SISTEM JARINGAN SUMBERDAYA AIR
SISTEM JARINGAN LAINNYA PERUMAHAN
PENDIDIKAN, KESEHATAN,
PERDAGANGAN & INDUSTRI
STRUKTUR PENDUDUK PERTUMBUHAN PENDUDUK PERGERAKAN PENDUDUK SISTEM HIRARKI PERMUKIMAN
RENCANA
POLA RUANG RENCANA KAWASAN LINDUNG RENCANA KAWASAN BUDIDAYA KEBIJAKAN Nasional 30% DAS: LINDUNG ANALISA KESESUAIAN LAHAN
DATABASE WILAYAH
KARAKTERSITIK KAWASANSUMBER DAYA EKONOMI (ALAM) KONDISI FISIK
PERTANIAN, PERKEBUNAN, KEHUTANAN
PERIKANAN & KELAUTAN
PERTAMBANGAN, INDUSTRI, PARIWISATA
PERKOTAAN, PERDESAAN DESA MISKIN/TERPENCIL TOPO/GEOMORFOLOGI HIDROLOGI/SISTEM DAS GEOLOGI/POTENSI BENCANA TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI IKLIM, DLL STATUS HUTAN TAMAN NASIONAL PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN, PERKEBUNAN PERMUKIMAN
KEHUTANAN, SEMAK BELUKAR PERGESERAN PENGGUNAAN LAHAN ALIH FUNGSI LAHAN (+/-) LAHAN POTENSIAL (EKONOMI WILAYAH) LINDUNG BAWAHAN LINDUNG SETEMPAT
SUAKA ALAM/CAGAR BUDAYA RAWAN BENCANA, DLL HUTAN PRODUKSI/RAKYAT PERTANIAN, PERKEBUNAN PERTAMBANGAN/INDUSTRI PERMUKIMAN, DLL. KLASIFIKASI PEMANFAATAN RUANG (PP 26/2008)
Dilakukan revisi dengan membuat kajian
akademis RTRWP bekerjasama dengan
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Pada
12
Januari
2006
diperoleh
kesepakatan antara Gubernur dengan
Bupati/Walikota
tentang
Pola
Pemanfaatan Ruang Tahun 2005
– 2020,
dan
harus
dikonsultasikan
ke
Departemen Kehutanan untuk perubahan
status dan fungsi kawasan hutan
USULAN DAERAH UNTUK PERUBAHAN KAWASAN
NON KEHUTANAN SELUAS
± 2.544.095 Ha (18%)
DARI LUAS KAWASAN HUTAN KALTIM ±
14.320.848 Ha
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) Kalimantan Timur disusun
pada tahun 1991 berlaku sampai dengan
2006
(15 Tahun sesuai dengan UU No 24
Tahun 1992 tentang Penataan Ruang)
,
dan ditetapkan menjadi Perda No.12
Tahun 1993
Konsultasi dengan Departemen
Dalam Negeri
(27 Feb 2006 , 27-29 Des 2006, 27 Nov 2007)
Konsultasi dengan Menko
Perekonomian dan PU (BKPRN)
(8 Agust 2006, 11 Okt 2006, 27 -29 Des 2006)
Konsultasi dengan Departemen
Kehutanan
(27-29 Des 2006, 20 Feb 2008, 10 April 2008)
Pembahasan dengan Provinsi
Berbatasan
(5 Agustus dan 8 september 2008, serta
Desember 2010)
Melalui
Surat Gubernur Kaltim No.
050/9875/Bapp Tanggal 7 Oktober 2008
Perihal Persetujuan Substansi
telah
menyerahkan data dan dokumen kepada
Direktorat Jenderal Penataan Ruang,
Dep. PU
sebagai bahan kajian untuk
mendapatkan persetujuan substansi dari
departemen terkait dalam BKTRN.
Setelah melakukan proses kelengkapan data dan
Dokumen di BKPRN melalui Direktorat Jenderal
Penataan Ruang, Dep. PU; dilakukan pengkajian
Perubahan Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi
RTRWP Prov.Kaltim dengan
dibentuknya Tim Terpadu
(SK Menteri Kehutanan Nomor : SK 274/
MENHUT-VII/2009 tanggal 12 Mei 2009)
Selain itu, dilakukan Pembahasan Substansi Teknis
dan Draft RTRWP Kalimantan Timur pada lingkup
BKPRD Provinsi telah dilakukan pada tanggal 2
Desember 2010, sedangkan dengan Kab/Kota
dilakukan pada tanggal 22 Februari 2011;
Pembahasan Substansi Teknis dan Raperda RTRWP Kaltim
dg BKPRN di Ditjen Penataan Ruang Kementerian
PROSES PEMBAHASAN DALAM RANGKA MEMPEROLEH PERSETUJUAN SUBSTANSI DI KEMENTERIAN KEHUTANAN
1. PROSES PENGUSULAN OLEH DAERAH 2. EKSPOSE DI BKPRN/DEP. PU
3. EKSPOSE DI DEPHUT
4. PENGURUSAN KELENGKAPAN DATA DAN DOKUMEN USULAN
5. PEMBENTUKAN TIM TEKNIS 6. PROSES KAJIAN TIM TEKNIS 7. PEMBENTUKAN TIM TERPADU 8. PROSES PENELITIAN TIM TERPADU 9. EKSPOSE HASIL PENELITIAN TIM
TERPADU
10. PROSES PERBAIKAN HASIL MASUKAN DARI EKSPOSE
11. UJI PUBLIK
12. PROSES PERSETUJUAN HASIL TIMDU
OLEH DPR (Kawasan DPCLS)
13. PERSETUJUAN SUBSTANSI OLEH MENHUT
Tahapan Persetujuan Substansi
Dari Menteri Kehutanan
(Berdasarkan Permenhut No. 36 tahun 2010)