• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Sampel

Pada penelitian ini, dari total sampel 10834, sebanyak 52.6%-nya adalah wanita dan 47.4% adalah pria. Seluruh sampel terkategori penduduk perkotaan. Tabel 8 Sebaran sampel berdasarkan status sosial ekonomi dan demografi

Sosial ekonomi dan demografi

Pria n (%) Wanita n (%) Total n (%) Umur (tahun) 20-40 3004 (58.5) 3362 (59.0) 6366 (58.8) 41-60 1601 (31.2) 1779 (31.2) 3380 (31.2) > 60 527 (10.3) 561 (9.8) 1088 (10.0) Total 5132 (100.0) 5702 (100.0) 10834(100.0) Pekerjaan utama Tidak kerja/sekolah 782 (15,2) 564 (9.9) 1346 (12.4)

Ibu rumah tangga 0 (0,0) 3248 (57,0) 3248 (30,0)

Pegawai

BUMN/swasta/PNS/TNI/Polri 1632 (31.8) 764 (13.4) 2396 (22.1) Wiraswasta/ Pedagang/pelayanan jasa 1569 (30.6) 796 (14.0) 2365 (21.8)

Petani/nelayan/buruh 847 199 (3.5) 1046 (9.7) Lainnya 302 (5,9) 131 (2,3) 433 (40) Total 5132 (100.0) 5702 (100.0) 10834 (100.0) Jenjang pendidikan Tidak tamat SD 427 (8.3) 897 (15.8) 1324 (12.3) Tamat SD 838 (16.3) 1247 (21,9) 2085 (19.2) Tamat SLTP 936 (18.2) 1156 (20,3) 2092 (19.3) Tamat SLTA 2321 (45.2) 1865 (32,7) 4186 (38.6)

(2)

Tamat perguruan tinggi 610 (11.9) 537 (9,4) 1147 (10.6)

Total 5132 (100.0) 5702 (100.0) 10834 (100.0)

Pengeluaran per kapita/bulan

Miskin (kuintil I dan II) 2061 (40.2) 2270 (39.8) 4331 (40.0) Tidak miskin (kuintil III, IV, dan V) 3071 (59.8) 3432 (60.2) 6503 (60.0)

Total 5132 (100.0) 5702 (100.0) 10834 (100.0)

Status sosial ekonomi

Rendah 2061 (40.2) 2270 (39.8) 4331 (40.0)

Tinggi 3071 (59.8) 3432 (60.2) 6503 (60.0)

Total 5132 (100.0) 5702 (100.0) 10834 (100.0)

Pekerjaan Utama, Jenjang Pendidikan dan Pengeluaran

Pada Tabel 8 tampak bahwa lebih dari 60% sampel pria memiliki pekerjaan utama pegawai BUMN/ pegawai swasta/PNS/TNI/Polri, wiraswasta/pedagang/pelayanan jasa. Sementara pada sampel wanita hampir 60%-nya adalah ibu rumah tangga. Berdasarkan jenjang pendidikan, mayoritas sampel pria maupun wanita berpendidikan tamat SLTA, yaitu 45.2% untuk pria dan 32.7% untuk wanita. Berdasarkan pengeluaran per kapita per bulan, baik pada sampel pria maupun sampel wanita, lebih dari setengah sampel terkategori tidak miskin.

Status sosial ekonomi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan gabungan (komposit) tiga variabel yaitu pekerjaan utama, jenjang pendidikan dan pengeluaran per kapita/bulan, yang kemudian dikategorikan menjadi status sosial ekonomi tinggi dan status ekonomi rendah. Pada Tabel 8 juga tampak bahwa lebih dari setengah sampel baik pada pria maupun wanita memiliki status sosial ekonomi tinggi.

(3)

Status gizi orang dewasa dalam penelitian ini ditentukan dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar perut. Perhitungan IMT dilakukan dengan menggunakan klasifikasi Departemen Kesehatan RI (1996), yaitu kategori kurus (IMT < 18.5); normal (IMT = 18.5 – 24.9); gemuk (IMT = 25 – 27) dan obes (IMT > 27). Untuk status gizi obes, selain diketahui dari hasil penghitungan IMT, juga diketahui dari hasil pengukuran lingkar perut (obesitas sentral). Hasil pengukuran dapat diklasifikasikan sebagai lingkar perut berisiko (obesitas sentral) dan tidak berisiko. Pada pria dikatakan berisiko jika lingkar perutnya > 90 cm dan pada wanita jika lingkar perutnya > 80 cm. Mayoritas sampel baik pria maupun wanita berstatus gizi normal. Sementara obes pada kedua kelompok sampel menduduki persentase kedua setelah normal (Tabel 9). Pada Tabel 9 juga tampak bahwa pada wanita, kejadian obesitas, lebih tinggi dibanding pria.

Tabel 9 Sebaran sampel berdasarkan status gizi

Status gizi Pria n(%) Wanita n(%) Total n(%) Kurus 541(10.5) 530(9.3) 1071(9.9) Normal 2997(58.4) 2213(38.8) 5210(48.1) Gemuk 392(7.6) 215(3.8) 607(10.7)

Obes (obesitas umum dan obesitas

sentral) 1202(23.4) 2744(48.1) 3946(36.4) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0) 10834(100.0 ) Gaya hidup yang dimaksud di dalam penelitian ini meliputi kebiasaan konsumsi makanan berisiko, merokok, konsumsi alkohol dan gangguan mental emosional. Berikut adalah karakteristik sampel berdasarkan gaya hidup:

(4)

Ada kelompok-kelompok makanan yang berisiko bagi penyakit degeneratif. Yang dimaksud makanan berisiko dalam penelitian ini antara lain: jeroan, makanan berlemak, makanan asin, makanan yang diawetkan, makanan/minuman manis, dan minuman berkafein. Berdasar kategori sering dan jarang, pada kedua kelompok sampel masing-masing konsumsi makanan berisiko pada umumnya terkategori jarang (Tabel 10).

Tabel 10 Sebaran sampel menurut konsumsi makanan berisiko

Perilaku berisiko Pria n(%) Wanita n(%) Total n(%) Konsumsi jeroan Sering (> 1 kali/hari) 205(4.0) 65(1.1) 270(2.5) Jarang (< 1 kali/hari) 4927(96.0) 5637(98.9) 10564(97.5) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 ) Konsumsi makanan berlemak

Sering (> 1 kali/hari) 356(6.9) 383(6.7) 739(6.8) Jarang (< 1 kali/hari) 4776(93.1) 5319(93.3) 10095(93.2) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 ) Konsumsi makanan asin

Sering (> 1 kali/hari) 503(9.8) 591(10.4) 1094(10.1) Jarang (< 1 kali/hari) 4629(90.2) 5111(89.6) 9740(89.9) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 ) Konsumsi makanan yang

(5)

Sering (> 1 kali/hari) 213(4.2) 209(3.7) 422(3.9) Jarang (< 1 kali/hari) 4919(95.8) 5493(96.3) 10412(96.1) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 ) Konsumsi makanan/minuman manis Sering (> 1 kali/hari) 1818(35.4) 1724(30.2) 3542(32.7) Jarang (< 1 kali/hari) 3314(64.6) 3978(69.8) 7292(67.3) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 ) Konsumsi minuman berkafein

Sering (> 1 kali/hari) 1156(22.5) 517(9.1) 1673(15.4) Jarang (< 1 kali/hari) 3976(77.5) 5185(90.9) 9161(84.6) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 ) Konsumsi gabungan

Sering (> 5 sering kons.makanan

berisiko) 23(0.5) 11(0.2) 34(0.3)

Jarang (< 5 sering kons.makanan

berisiko) 5109(99.5) 5691(99.8) 10800(99.7) Total 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 )

Gangguan Mental Emosional

Dalam penelitian ini, adanya gangguan mental emosional dinilai dengan

Self Reporting Questionnaire (SRQ) yang terdiri dari 20 butir pertanyaan.

Berdasar uji validitas yang dilakukan Hartono (1995), dimana seseorang dikategorikan mengalami gangguan emosional jika terhadap 20 pertanyaan

(6)

tersebut minimal 6 pertanyaan dijawab ’ya’, dalam penelitian ini sebanyak 14.8% sampel pria dan 24% sampel wanita dikategorikan mengalami gangguan mental emosional (Tabel 11).

Tabel 11 Sebaran sampel menurut kondisi mental emosional

Kesehatan mental Pria n(%) Wanita n(%) Total n(%) Gangguan 760(14.8) 1370(24.0) 2130(19.7) Tidak gangguan 4372(85.2) 4332(76.0) 8704(80.3) Total 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100.0 ) Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok juga merupakan faktor risiko penyakit degeneratif. Pada pria, lebih dari setengah sampel memiliki kebiasaan merokok setiap hari. Sementara pada sampel wanita, lebih dari 90% sampel mengaku tidak pernah merokok.

Pada pria dan wanita perokok, lebih dari setengah sampel, pertama kali mulai merokok > umur 17 tahun. Berdasarkan jumlah batang rokok yang dihisap per hari, mayoritas perokok pria maupun wanita menghabiskan < 15 batang per hari. Berdasarkan jenis rokok yang dihisap, rokok kretek dengan filter adalah yang paling banyak dihisap baik oleh perokok pria (71.1%) maupun perokok wanita (60.7%) (Tabel 12).

Tabel 12 Sebaran sampel menurut kebiasaan merokok

(7)

n(%) n(%) n(%) Merokok setiap hari 2582(50.3) 147(2.6) 2729(25.2) Merokok kadang-kadang 669(13.0) 153(2.7) 822(7.6) Sebelumnya pernah merokok 531(10.3) 84(1.5) 615(5.7) Tidak pernah merokok 1350(26.3) 5318(93.3) 6668(61.5)

Total 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100.0)

Lanjutan Tabel 12

Umur mulai merokok setiap hari (perokok setiap hari)

> 17 Tahun 1479(57.3) 112(76.2) 1591(58.3) < 17 Tahun 1103(42.7) 35(23.8) 1139(41.7) Jumlah rokok yang dihisap (perokok setiap hari dan perokok kadang-kadang)

> 15 Batang 411(12.6) 15(5.0) 426(12.0) < 15 Batang 2840(87.4) 285(95.0) 3125(88.0)

Total 3251(100.0) 300(100.0) 3551(100.0)

Jenis rokok yang dihisap (perokok setiap hari dan perokok kadang-kadang)

Kretek tanpa filter 1090(33.5) 54(18.0) 1144(32.2) Rokok dengan filter 2312(71.1) 182(60.7) 2494(70.2)

Rokok putih 380(11.7) 69(23.0) 449(12.6) Rokok linting 83(2.6) 17(5.7) 100(2.8) Cangklong 70(2.2) 1(0.3) 71(2.0) Cerutu 43(1.3) 14(4.7) 57(1.6) Tembakau kunyah 43(1.3) 14(4.7) 57(1.6) Total 3251(100.0) 300(100.0) 3551(100.0)

(8)

Konsumsi Alkohol

Tabel 13 Sebaran sampel menurut kebiasaan konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol Pria n(%) Wanita n(%) Total n(%) Dalam 12 bulan terakhir

Ya 440(8.6) 49(0.9) 489(4.5)

Tidak 4692(91.4) 5653(99.1) 10345(95.5)

Total 5132(100.0) 5702(100.0)

10834(100.0 ) Dalam 1 bulan terakhir

Ya 297(67.5) 21(42.9) 318(65.0)

Tidak 143(32.5) 28(57.1) 171(35.0)

Total 440(100.0) 49(100.0) 489(100.0)

Frekuensi minum (dalam 1 bulan terakhir)

Sering 33(11.1) 2(9.5) 35(11.0)

Jarang 264(88.9) 19(90.5) 283(89.0)

Total 297(100.0) 21(100.0) 318(100.0)

Porsi minum (dalam 1 bulan terakhir)

> 2 satuan 152(51.2) 3(14.3) 155(48.7)

< 2 satuan 145(48.8) 18(85.7) 163(51.3)

Total 297(100.0) 21(100.0) 318(100.0)

Jenis minuman (dalam 1 bulan terakhir)

Bir 112(37.7) 9(42.9) 121(38.1)

Whisky/vodka 29(9.8) 5(23.8) 34(10.7)

(9)

Minuman tradisional 33(11.1) 0(0.00) 33(10.4)

Total 297(100.0) 21(100.0) 318(100.0)

Pada Tabel 13 tampak kedua kelompok sampel sebagian besar menyatakan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol selama 1 tahun terakhir. Berdasar frekuensi, sekitar 90% kedua kelompok sampel menyatakan jarang mengkonsumsi alkohol. Berdasar jenis minuman, anggur/wine paling banyak dikonsumsi oleh sampel pria. Sementara pada sampel wanita, bir menempati urutan tertinggi. Dalam satu satuan minuman beralkohol, kandungan etanolnya adalah 9-13 gram.

Aktivitas Fisik dan Konsumsi Buah dan Sayur

Aktivitas fisik dan konsumsi buah dan sayur merupakan faktor protektif penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes melitus. Dalam penelitian ini, kedua kelompok sampel lebih dari 75% terkategori tidak cukup melakukan aktivitas fisik (Tabel 14). Berdasarkan kecukupan konsumsi buah dan sayur, tidak ada satu pun sampel dalam penelitian ini yang terkategori cukup. Kedua kelompok sampel mayoritas memiliki kebiasaan konsumsi > 3 hari per minggu, namun lebih dari 95% sampel di masing-masing kelompok, mengkonsumsi buah dan sayur < 3 porsi per hari (Tabel 14).

Tabel 14 Sebaran sampel menurut perilaku protektif penyakit degeneratif

Perilaku protektif Pria n(%) Wanita n(%) Total n(%) Aktivitas fisik Tidak cukup 3939(76.8) 4329(75.9) 8268(76.3) Cukup 1193(23.2) 1373(24.1) 2566(23.7) Total 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100. 0)

(10)

Konsumsi buah dan sayur Tidak cukup 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100. 0) Cukup 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Total 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100. 0) Porsi konsumsi buah dan sayur

> 3 porsi/hari 207(4.0) 245(4.3) 452(4.2) < 3 porsi/hari 4925(96.0) 5457(95.7) 10382(95.8)

Total 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100.0)

Frekuensi konsumsi buah dan sayur

> 3 hari/minggu 4210(82.0) 4877(85.5) 9087(83.9) < 3 hari/minggu 922(18.0) 825(14.5) 1747(16.1)

Total 5132(100.0) 5702(100.0) 10834(100.0)

Dalam penelitian ini penyakit degeneratif yang dianalisis hubungannya dengan perilaku protektif, perilaku berisiko, status gizi, serta kondisi sosial ekonomi dan demografi adalah hipertensi dan diabetes melitus. Pada Tabel 15 tampak sebanyak 32.9% sampel pria dan 24.6% sampel wanita berdasar pengukuran tekanan darah mengalami hipertensi (H). Sementara berdasarkan diagnosis, hipertensi diderita oleh 8.9% sampel pria dan 12.5% sampel wanita. Diabetes melitus (D) dialami oleh 2.6% sampel pria dan 2.9% sampel wanita. Proporsi sampel yang diketahui menderita hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah saat survey berlangsung lebih besar dibanding penderita hipertensi berdasarkan diagnosis sebelumnya oleh tenaga kesehatan (saat survey berlangsung, berdasar pengukuran tekanan darah tidak menunjukkan hipertensi).

Dalam penelitian ini juga dianalisis kejadian hipertensi dan diabetes melitus pada sampel obes, kejadian hipertensi yang diderita bersamaan dengan

(11)

diabetes melitus, serta kejadian hipertensi yang diderita bersamaan dengan diabetes melitus pada sampel obes.

Tabel 15 Sebaran sampel menurut kejadian penyakit degeneratif

Penyakit Degeneratif Pria n(%) Wanita n(%) Total n(%) Hipertensi 1 (pengukuran) (H1) 1686(32.9) 1404(24.6) 3090(28.5) Hipertensi 2 (diagnosis) (H2) 459(8.9) 715(12.5) 1174(10.8) Diabetes mellitus (D) 133(2.6) 165(2.9) 298(2.8) Hipertensi 1 +Diabetes melitus (H1D) 70(1.7) 102(1.8) 172(1.6) Hipertensi 2 +Diabetes melitus (H2D) 18(0.4) 63(1.1) 81(0.8) Hipertensi 1 +Obesitas (H1O) 357(7.0) 600(10.5) 957(8.8) Hipertensi 2 +Obesitas (H2O) 101(2.0) 506(8.9) 607(5.6) Diabetes melitus+obesitas (DO) 51(1.0) 119(2.1) 170(1.6) Hipertensi 1+Diabetes+Obesitas (H1DO) 18(0.4) 39(0.7) 57(0.5) Hipertensi 2+Diabetes+Obesitas (H2DO) 14(0.3) 49(0.9) 63(0.6) Total sampel 5132(100.0 ) 5702(100.0 ) 10834(100.0 )

(12)

Status Sosial Ekonomi dan Demografi

Dalam penelitian ini, baik pada sampel pria maupun wanita, kejadian penyakit degeneratif lebih banyak terjadi pada usia > 45 tahun. Pada pria, kejadian penyakit degeneratif pada umumnya terjadi pada sampel dengan status sosial ekonomi tinggi. Sebaliknya, pada wanita, kejadian penyakit degeneratif pada umumnya terjadi pada sampel dengan status sosial ekonomi rendah (Tabel 16,17, 18, dan 19).

Tabel 16 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada pria tidak obes

Karakteristik Penyakit Degeneratif

Umur H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) > 45 938(53.2) 323(18.3) 105(6.0) 61(3.5) 38(2.2) < 45 844(25.0) 136(4.0) 28(0.8) 9(0.3) 5(0.1) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 3.41(3.02-3.85)* 5.34(4.33-6.58)* 7.56(4.96-11.52)* 13.39(6.64-27.03)* 14.83(5.83-37.76)* Sosek Rendah 709(34.4) 181(8.8) 42(2.0) 51(1.7) 12(0.6) Tinggi 1073(34.9) 278(9.1) 91(3.0) 19(0.9) 31(1.0) Total 1782(34.7) 456(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 0.98 (0.87- 1.10) 0.97(0.80- 1.18) 0.68 (0.47- 0.99) 0.55 (0.32- 0.94) 0.57(0.29-1.12)* Keterangan:

H1 =hipertensi berdasar pengukuran tekanan darah H2 =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan

(13)

D =diabetes melitus

H1D =hipertensi (berdasar pengukuran tekanan darah) sekaligus menderita diabetes melitus

H2D =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan sekaligus menderita diabetes melitus

* =hubungan signifikan (p<0.05)

Hubungan antara umur dengan kejadian penyakit degeneratif baik pada pria maupun wanita secara statistik signifikan (p<0.05). Pada pria, risiko terkena H1 pada umur > 45 tahun adalah 3.41 kali lebih besar, OR = 3.41 (3.02-3.85) dibanding yang berumur < 45 tahun. Risiko lebih tinggi terkena H2, D, H1D, H2D juga terjadi pada sampel pria maupun wanita umur > 45 tahun dibanding umur < 45 tahun. Demikian juga pada pria obes dan wanita obes, umur > 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi dibanding umur < 45 tahun sebagaimana disajikan dalam Tabel 16, 17, 18 dan 19. Risiko umur terhadap kejadian hipertensi sekaligus diabetes melitus baik pada pria maupun wanita pada umumnya lebih tinggi dibanding pada kejadian tunggal, yaitu hipertensi saja ataupun diabetes melitus saja.

Tabel 17 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada pria obes

Karakteristi k Penyakit Degeneratif Umur H1O n (%) H2O n (%) DO n (%) H1DO n (%) H2DO n (%) > 45 367(20.8) 131(7.4) 45(2.6) 35(2.0) 21(1.2) < 45 287(8.5) 47(1.4) 6(0.2) 3(0.1) 1(0.0) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4)

(14)

OR 2.83 ( 2.39- 3.34)* 5.68 (4.05- 7.97)* 14.69 (6.26- 34.51)* 22.75 (6.99- 74.06)* 40.64 (5.46- 302.37)* Sosek Rendah 226(11.0) 62(3.0) 11(0.5) 8(0.4) 5(0.2) Tinggi 428(13.9) 116(3.8) 40(1.3) 30(1.0) 17(0.6) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.76 (0.64- 0.90)* 0.79(0.58- 1.08) 0.41(0.21- 0.79)* 0.39 (0.18- 0.86)* 0.44 (0.16- 1.19) Keterangan:

H1O =hipertensi berdasar pengukuran tekanan darah pada sampel obes H2O =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan pada sampel obes DO =diabetes melitus pada sampel obes

H1DO =hipertensi (berdasar pengukuran tekanan darah) sekaligus menderita diabetes melitus pada sampel obes

H2DO =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan sekaligus menderita diabetes melitus pada sampel obes

Pada pria, hubungan signifikan status sosial ekonomi dengan kejadian penyakit degeneratif antara lain tampak pada kejadian H2D, H1O, DO, dan H1DO. Sementara pada wanita, hubungan signifikan tampak pada kejadian H1, H2, H1O, dan H2O. Nilai OR masing-masing disajikan dalam Tabel 16, 17, 18, dan 19.

(15)

Tabel 18 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada wanita tidak obes

Karakteristi k Penyakit Degeneratif Umur H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) > 45 1064(54.1) 502(25.2) 138(7.0) 89(4.5) 55(2.8) < 45 760(20.3) 213(5.7) 27(0.7) 13(0.3) 8(0.2) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 4.63(4.11-5.21)* 5.28(4.78-6.74)* 10.38(6.85 -15.74)* 13.59 (7.57-26.38)* 13.42 (6.38-28.24)* Sosek Rendah 777(34.2) 318(14.0) 64(2.8) 47(2.1) 27(1.2) Tinggi 1047(30.5) 397(11.6) 101(2.9) 55(1.6) 36(1.0) Total 1824(32.0 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.19(1.06- 1.33)* 1.25(1.06- 1.46)* 0.96 (0.70- 1.31) 1.30 (0.88- 1.92) 1.14 (0.69- 1.88)

Tabel 19 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada wanita obes

Karakteristi

(16)

Umur H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) > 45 721(36.7) 359(18.3) 103(5.2) 72(3.7) 43(2.2) < 45 469(12.6) 147(3.9) 16(0.4) 9(0.2) 6(0.2) Total 1190(20.9 ) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 4.04 (3.53-4.61)* 5.46 (4.47-6.67)* 12.86 (7.58-21.85)* 15.75 (7.86-31.57)* 13.91 (59.1-32.74)* Sosek Rendah 517(22.8) 228(10.0) 49(2.2) 38(1.7) 20(0.9) Tinggi 673(19.6) 278(8.1) 70(2.0) 43(1.3) 29(0.8) Total 1190(20.9 ) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 1.21(1.06- 1.38)* 1.27(1.05 - 1.52)* 1.06 (0.73- 1.53) 1.34 (0.86- 2.08) 1.04 (0.59-1.85) Status Gizi

Berdasar status gizi dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut, proporsi kejadian penyakit degeneratif baik pada pria maupun wanita pada umumnya paling tinggi ditemui pada status gizi obes, diikuti gemuk, normal, dan kurus (Tabel 20-23).

Tabel 20 Hubungan status gizi (IMT dan lingkar perut) dengan penyakit degeneratif pada pria

(17)

Status gizi Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Kurus 122(21.6) 29(5.1) 9(1.6) 4(0.7) 4(0.7) Normal 979(30.0) 248(7.6) 77(2.4) 34(1.0) 22(0.7) OR 0.64(0.52-0.80)* 0.66(0.44-0.98)* 0.67(0.33-1.34) 0.68(0.24-1.92) 1.05(0.36-3.06) Gemuk 283(46.7) 81(13.4) 23(3.8) 14(2.3) 10(1.7) Normal 979(30.0) 248(7.6) 77(2.4) 34(1.0) 22(0.7) OR 2.04(1.71-2.43)* 1.87(1.43-2.45)* 1.63(1.01-2.62)* 2.24(1.20-4.20)* 2.47(1.16-5.24)* Obes 398(56.5) 101(14.3) 51(4.24) 18(2.6) 7(1.0) Normal 979(30.0) 248(7.6) 77(2.4) 34(1.0) 22(0.7) OR 3.03(2.56-3.58)* 2.03(1.59-2.60)* 8.18 (4.21- 15.89)* 2.49(1.40-4.43)* 1.48(0.63-3.47)

Pada pria, hubungan signifikan terjadi antara status gizi dengan H1, H2, H1D dan H2D. Sementara pada wanita, hubungan signifikan tampak pada kejadian H1, H2, H1D, dan H2D. Pada pria misalnya, status gizi obes berisiko terkena H1 3.03 kali lebih besar dibandingkan status gizi normal, OR=3.03(2.56-3.58); gemuk berisiko terkena H1 2.04 kali lebih besar dibandingkan status gizi normal, OR=2.04(1.71-2.43). Sementara pada pria kurus, risiko terkena H1 40% lebih kecil dibanding pria normal (Tabel 20). Selengkapnya, nilai OR status gizi terhadap kejadian penyakit degeneratif, disajikan dalam Tabel 20 dan 21.

Tabel 21 Hubungan status gizi (IMT) dengan penyakit degeneratif pada wanita

(18)

H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Kurus 118(20.7) 44(7.7) 11(1.9) 5(0.9) 4(0.7) Normal 804(25.6) 284(9.0) 77(2.4) 42(1.3) 27(0.9) OR 0.76 (0.61 - 0.95)* 0.84(0.61-1.18) 0.79(0.41-1.49) 0.65 (0.26-1.66) 0.82 (0.28-2.35) Gemuk 302(38.4) 134(17.0) 28(3.6) 16(2.0) 11(1.4) Normal 804(25.6) 284(9.0) 77(2.4) 42(1.3) 27(0.9) OR 1.82 (1.54 - 2.14)* 2.07(1.66-2.59)* 1.47(0.95-2.28) 1.54 (0.86-2.75) 1.64 (0.81-7.32) Obes 600(49.9) 253(21.0) 119(9.9) 39(3.2) 21(1.7) Normal 804(25.6) 284(9.0) 77(2.4) 42(1.3) 27(0.9) OR 2.90 (2.53 - 3.33)* 2.69(2.23-3.23)* 2.93 (1.94- 4.41)* 2.48(1.59-3.85)* 2.05 (1.16-3.65)*

Konsumsi Makanan Berisiko

Pada pria maupun wanita, proporsi kejadian penyakit degeneratif antara sampel yang sering mengkonsumsi makanan/minuman berisiko dengan yang jarang mengkonsumsinya pada umumnya tidak terlalu berbeda.

Tabel 22 Hubungan konsumsi makanan berisiko dengan penyakit degeneratif pada pria tidak obes

Kebiasaan makan Penyakit degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%)

(19)

Jeroan Jarang 1704(34.6) 441(9.0) 123(2.5) 65(1.3) 40(0.8) Sering 78(38.0) 18(8.8) 10(4.9) 5(2.4) 3(1.5) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 0.86(0.65-1.15) 1.02(0.62-1.67) 2.00(1.03-3.88)* 0.53(0.21-1.34) 0.55 (0.17- 1.80) Makanan berlemak Jarang 1666(34.9) 434(9.1) 119(2.5) 65(1.4) 40(0.8) Sering 116(32.6) 25(7.0) 14(3.9) 5(1.4) 3(0.8) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 1.11(0.88-1.39) 1.32(0.87-2.01) 1.60(0.91-2.82) 0.97(0.39-2.42) 0.99 (0.31- 3.23) Makanan asin Jarang 1600(34.6) 406(8.8) 118(2.5) 63(1.4) 38(0.8) Sering 182(36.2) 53(10.5) 15(3.0) 7(1.4) 5(1.0) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 0.93(0.77-1.13) 0.82(0.60-1.10) 1.18(0.68-2.03) 0.98(0.45-2.15) 0.82 (0.32- 2.10) Makanan awet Jarang 1707(34.7) 439(8.9) 128(2.6) 68(1.4) 41(0.8) Sering 75(35.2) 20(9.4) 5(2.3) 2(0.9) 2(0.9) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 0.98(0.73-1.30) 0.95(0.59-1.51) 0.90(0.36-2.22) 1.48(0.36-6.07) 0.89 (0.21- 3.69)

(20)

Makanan/Minuman manis Jarang 1159(35.0) 285(8.6) 90(2.7) 50(1.5) 32(1.0) Sering 623(34.3) 174(9.6) 43(2.4) 20(1.1) 11(0.6) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 1.03(0.91-1.16) 0.89(0.73-1.08) 0.87(0.60-1.25) 1.38(0.82-2.32) 1.60 (0.81- 3.19) Minuman berkafein Jarang 1401(35.2) 360(9.1) 107(2.7) 62(1.6) 39(1.0) Sering 381(33.0) 99(8.6) 26(2.2) 8(0.7) 4(0.3) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 1.11(0.96-1.27) 1.06(0.84-1.34) 0.83(0.54-1.28) 2.27(1.09-4.76)* 2.85 (1.02- 8.00)* Lanjutan Tabel 22 Kebiasaan makan H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Konsumsi gabungan Jarang 1775(34.7) 457(8.9) 130(2.5) 69(1.4) 43(0.8) Sering 7(30.4) 2(8.7) 3(13.0) 1(4.3) 0(0.0) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 0.82(0.34-2.00) 0.97(0.23-4.15) 5.75(1.69-19.58)* 3.32(0.44-24.98) -Keterangan:

(21)

Konsumsi gabungan, dikatakan jarang, jika sampel mengkonsumsi < 5 jenis makanan berisiko masing-masing > 1 kali/hari, dan dikatakan sering jika sampel mengkonsumsi > 5 jenis makanan berisikomsing-masing > 1 kali/hari

Pada pria, hubungan signifikan (p<0.05) antara konsumsi makanan berisiko dengan penyakit degeneratif antara lain tampak pada: sering mengkonsumsi jeroan pada penderita diabetes (D), kafein pada H1D dan H2D serta sering mengkonsumsi gabungan makanan berisiko. Sementara pada wanita, nilai signifikan tampak pada kebiasaan sering mengkonsumsi minuman manis pada penderita D, H1D, H2D, DO, H1DO dan H2DO, serta kafein pada penderita H1. Nilai OR masing-masing disajikan dalam Tabel 22, 23, 24 dan 25.

Tabel 23 Hubungan konsumsi makanan berisiko dengan penyakit degeneratif pada pria obes Kebiasaan makan Penyakit degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Jeroan Jarang 619(12.6) 168(3.4) 47(1.0) 35(0.7) 20(0.4) Sering 35(17.1) 10(4.9) 4(2.0) 3(1.5) 2(1.0) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.70 (0.48 - 1.01) 0.69 (0.36- 1.32) 0.48 (0.17- 1.36) 0.48 (0.15- 1.58) 0.41(0.10 1.78) Makanan berlemak Jarang 610(12.8) 167(3.5) 45(0.9) 34(0.7) 20(0.4)

(22)

Sering 44(12.4) 11(3.1) 6(1.7) 4(1.1) 2(0.6) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 1.04(0.75-1.44) 1.14 ( 0.61- 2.11) 0.55 (0.24- 1.31) 0.63 (0.22- 1.79) 0.74 (0.17- 3.20) Makanan asin Jarang 592(12.8) 159(3.4) 45(1.0) 34(0.7) 19(0.4) Sering 62(12.3) 19(3.8) 6(1.2) 4(0.8) 3(0.6) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 1.04(0.79- 1.38) 0.91 (0.56- 1.47) 0.81 (0.35- 1.92) 0.92 (0.33- 2.61) 0.69 (0.20- 2.33) Lanjutan Tabel 23 H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Makanan awet Jarang 626(12.7) 174(3.5) 50(1.0) 37(0.8) 21(0.4) Sering 28(13.1) 4(1.9) 1(0.5) 1(0.5) 1(0.5) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.96( 0.64- 1.45) 1.92 (0.70- 5.21) 2.18 (0.30- 15.84) 1.61 (0.22- 11.77) 0.91 ( 0.12 6.79) Makanan/minuman manis Jarang 421(12.7) 118(3.6) 33(1.0) 25(0.8) 15(0.5) Sering 233(12.8) 60(3.3) 18(1.0) 13(0.7) 7(0.4) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.99(0.83- 1.08 1.01 1.06 1.18

(23)

1.17) (0.79- 1.48) (0.56- 1.79) (0.54- 2.07) (0.48- 2.89) Minuman berkafein Jarang 514(12.9) 142(3.6) 43(1.1) 32(0.8) 20(0.5) Sering 140(12.1) 36(3.1) 8(0.7) 6(0.5) 2(0.2) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 1.08(0.88- 1.32) 1.15 (0.79- 1.67) 1.57 (0.74- 3.35) 1.56 ( 0.65- 3.73) 2.92 (0.68- 12.50) Konsumsi gabungan Sering 3(13.0) 2(8.7) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Jarang 651(12.7) 176(3.4) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 1.03(0.30- 3.47) 2.67 (0.62- 11.47) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

Tabel 24 Hubungan konsumsi makanan berisiko dengan penyakit degeneratif pada wanita tidak obes

Kebiasaan makan Penyakit degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Jeroan Jarang 1804(32.0) 706(12.5) 163(2.9) 100(1.8) 61(1.1) Sering 20(30.8) 9(13.8) 2(3.1) 2(3.1) 2(3.1) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1)

(24)

OR 1.06 (0.62 - 1.80) 0.89 (0.44-1.81) 1.07(0.26-4.39) 0.57 (0.14-2.36) 0.34 (0.08-1.44) Makanan berlemak Jarang 1717(32.3) 677(12.7) 157(3.0) 98(1.8) 61(1.1) Sering 107(27.9) 38(9.9) 8(2.1) 4(1.0) 2(0.5) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.23 (0.98 - 1.55) 1.32 (0.94-1.87) 0.70(0.34-1.44) 1.78 (0.65-4.86) 2.21 (0.54-9.07) Lanjutan Tabel 24 Kebiasaan makan H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Makanan asin Jarang 1631(31.9) 641(12.5) 148(2.9) 94(1.8) 58(1.1) Sering 193(32.7) 74(12.5) 17(2.9) 8(1.4) 5(0.8) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 0.97 (0.81 - 1.16) 1.00 (0.77-1.30) 0.99(0.60-1.65) 1.37 (0.66-2.82) 1.35 (0.54-3.37) Makanan awet Jarang 1764(32.1) 692(12.6) 162(2.9) 99(1.8) 61(1.1)

(25)

Sering 60(28.7) 23(11.0) 3(1.4) 3(1.4) 2(1.0) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.17 (0.87 - 1.59 1.17 (0.75-1.81) 0.48(0.15-1.51) 1.26 (0.40-4.01) 1.16 (0.28-4.79) Makanan/minuman manis Jarang 1285(32.3) 499(12.5) 136(3.4) 86(2.2) 55(1.4) Sering 539(31.3) 216(12.5) 29(1.7) 16(0.9) 8(0.5) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.05 (0.93 - 1.18) 1.00 (0.84-1.19) 2.48(0.32-0.72)* 2.36 (1.38-4.03)* 3.01 (1.43-6.33)* Minuman berkafein Jarang 1632(31.5) 637(12.3) 157(3.0) 96(1.9) 59(1.1) Sering 192(37.1) 78(15.1) 8(1.5) 6(1.2) 4(0.8) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 0.78 (0.64 - 0.94)* 0.79 (0.61-1.02) 0.50(0.25-1.03) 1.61 (0.70-3.68) 1.48 (0.53-4.08) Konsumsi gabungan Sering 6(54.5) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Jarang 1818(31.9) 715(12.6) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 2.56(0.75-8.03) - -

(26)

-Tabel 25 Hubungan konsumsi makanan berisiko dengan penyakit degeneratif pada wanita obes Kebiasaan makan Penyakit degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Jeroan Jarang 1173(20.8) 498(8.8) 117(2.1) 79(1.4) 47(0.8) Sering 17(26.2) 8(12.3) 2(3.1) 2(3.1) 2(3.1) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 0.74 (0.43-1.29) 0.69 (0.33-1.46) 0.67 (0.16-2.76) 0.45 (0.11-1.86) 0.26 (0.06 (1.11) Makanan berlemak Jarang 1107(20.8) 478(9.0) 112(2.1) 77(1.4) 47(0.9) Sering 83(21.7) 28(7.3) 7(1.8) 4(1.0) 2(0.5) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 0.95 (0.74-1.22) 1.25 (0.84-1.86) 1.16(0.53-2.50) 1.39(0.51-3.82) 1.70 (0.41-7.02) Lanjutan Tabel 25 Kebiasaan makan H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Makanan asin Jarang 1067(20.9) 458(9.0) 108(2.1) 77(1.5) 47(0.9) Sering 123(20.8) 48(8.1) 11(1.9) 4(0.7) 2(0.3) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

(27)

OR 1.00 (0.81-1.24) 1.11 (0.82-1.52) 1.14 0.61-2.13) 2.24(0.82-6.16) 2.73 (0.66-11.28) Makanan awet Jarang 1155(21.0) 492(9.0) 117(2.1) 79(1.4) 48(0.9) Sering 35(16.7) 14(6.7) 2(1.0) 2(1.0) 1(0.5) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 1.32 (0.92-1.91) 1.37 (0.79-2.38) 2.25 0.55-9.18) 1.51 0.37-6.19) 1.83 (0.25-13.35) Makanan/minuman manis Jarang 836(21.0) 361(9.1) 102(2.6) 69(1.7) 43(1.1) Sering 354(20.5) 145(8.4) 17(1.0) 12(0.7) 6(0.3) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 1.03 (0.90-1.18) 1.09 (0.89-1.33) 2.64(1.58-4.43)* 2.52(1.36-4.66)* 3.13 (1.33-7.36)* Minuman berkafein Jarang 1074(20.7) 456(8.8) 111(2.1) 75(1.4) 45(0.9) Sering 116(22.4) 50(9.7) 8(1.5) 6(1.2) 4(0.8) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 0.90 (0.73-1.12) 0.90 (0.66-1.22) 1.39(0.68-2.87) 1.25 0.54-2.89) 1.12 (0.40-3.13) Konsumsi gabungan Jarang 1186(20.8) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) Sering 4(36.4) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

(28)

Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR

2.71

(0.63-7.43) - -

-Merokok

Pada pria, riwayat merokok di masa lalu berhubungan signifikan dengan kejadian H1, H2, D, H1D, H2D, H1O, H2O, DO. Umur mulai merokok pertama kali berhubungan siginifikan dengan kejadian D, H1D, H1O, DO dan H1DO. Rokok kretek dengan filter berhubungan signifikan dengan kejadian H1 dan H1O. Cerutu dan tembakau kunyah berhubungan siginifikan dengan kejadian H2D. Kebiasaan merokok setiap hari dan merokok > 15 batang per hari berhubungan signifikan dengan kejadian H1O. Rokok putih berhubungan signifikan dengan kejadian H1O. Masing-masing nilai OR disajikan dalam Tabel 26 dan 27. Sementara pada wanita, riwayat merokok di masa lalu berhubungan signifikan dengan kejadian H2, D, H2D, H1O, H2O, DO, dan H2DO.

Tabel 26 Hubungan kebiasaan merokok dengan penyakit degeneratif pada pria tidak obes Riwayat merokok Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Setiap hari 821(31.8) 191(7.4) 22(0.9) 24(0.9) 18(0.7) Tidak Merokok 472(35.0) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 0.87(0.75-1.00) 0.99(0.77-1.27) 0.82(0.42-1.61) 0.66(0.36-1.20) 1.05(0.47- 2.33) Kadang-kadang 226(33.8) 55(8.2) 9(1.3) 11(1.6) 7(1.0) Tidak Merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 0.95(0.78- 1.11(0.79- 1.30(0.56- 1.17(0.55- 1.58(0.58-

(29)

1.15) 1.56) 3.02) 2.48) 4.25) Pernah merokok 263(49.5) 112(21.1) 14(2.6) 16(3.0) 9(1.7) Tidak Merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 1.83(1.49-2.24)* 3.31(2.47-4.42)* 2.58(1.22-5.46)* 2.18(1.11-4.27)* 2.57 (1.01 6.51)* Umur pertama kali mulai merokok (perokok setiap hari)

> 17 Tahun 492(33.3) 107(7.2) 6(0.4) 7(0.5) 7(0.5) < 17 Tahun 329(29.8) 84(7.6) 16(1.5) 17(1.5) 11(1.0) OR 1.17(0.99-1.39) 0.95(0.70-1.27) 0.28(0.11-0.71)* 0.30(0.13-0.74)* 0.47(0.18- 1.22) Rata-rata jumlah rokok yang dihisap/hari (perokok setiap hari dan kadang-kadang) > 15 Batang 147(35.8) 30(7.3) 6(1.5) 6(1.5) 5(1.2) < 15 Batang 900(31.7) 216(7.6) 25(0.9) 29(1.0) 20(0.7) OR 1.20(0.97-1.49) 0.96(0.64-1.42) 1.67(0.68-4.09) 1.44(0.59-3.48) 1.74 0.65- 4.65) Jenis rokok yang biasa dihisap (perokok setiap hari dan kadang-kadang) Kretek tanpa filter 401(36.8) 92(8.4) 11(1.0) 12(1.1) 9(0.8) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 1.08(0.92-1.28) 1.14(0.85-1.53) 0.97(0.44-2.15) 0.78(0.38-1.61) 1.24 0.49- 3.14) Rokok filter 708(30.6) 164(7.1) 21(0.9) 24(1.0) 14(0.6) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 0.82(0.71-0.95)* 0.94(0.73-1.22) 0.87(0.44-1.73) 0.73(0.40-1.35) 0.91(0.39- 2.10) Rokok putih 110(28.9) 29(7.6) 2(0.5) 2(0.5) 4(1.1) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7)

(30)

OR 0.76(0.59-0.97) 1.02(0.66-1.57) 0.50(0.11-2.23) 0.37(0.09-1.60) 1.59 0.49- 5.18) Rokok linting 29(34.9) 8(9.6) 1(1.2) 1(1.2) 2(2.4) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 1.00(0.63-1.59) 1.32(0.62-2.81) 1.16(0.15-8.96) 0.85(0.11-6.46) 3.68(0.78- 17.31) Cangklong 25(35.7) 5(7.1) 2(2.9) 2(2.9) 2(2.9) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 1.03(0.68-1.71) 0.95(0.37-2.42) 2.81(0.63-12.60) 2.06(0.47-9.03) 4.38 0.93- 20.68) Lanjutan Tabel 26 Jenis rokok H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Cerutu 19(44.2) 6(14.0) 1(2.3) 1(2.3) 2(4.7) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 1.47(0.80-2.72) 2.01(0.83-4.86) 2.27(0.29-17.67) 1.67(0.22-12.75) 7.27(1.52- 34.71)* Tembakau kunyah 19(44.2) 6(14.0) 1(0.02) 1(2.3) 2(4.7) Tidak merokok 101(7.5) 101(7.5) 14(1.0) 19(1.4) 9(0.7) OR 1.47(0.80-2.72) 2.01(0.83-4.86) 2.27(0.29-17.68) 1.67(0.22-12.75) 7.27 1.52- 34.71)* Rokok putih 110(28.9) 29(7.6) 8(2.1) 2(0.5) 4(1.1) Rokok non putih 936(32.6) 216(7.5) 66(2.3) 33(1.2) 21(0.7) OR 0.55(0.37- 0.76(0.38- 1.17(0.42- 0.60(0.08-

(31)

1.78(0.42-0.81)* 1.52) 3.24) 4.39) 7.63) Rokok putih+filter 110(28.9) 29(7.6) 8(2.1) 2(0.5) 4(1.1) Rokok selain putih+filter 936(32.6) 216(7.5) 66(2.3) 33(1.2) 21(0.7) OR 0.84(0.67-1.52) 1.01(0.68-1.52) 0.91(0.44-1.92) 0.46(0.11-1.90) 1.44(0.49-4.22)

Tabel 27 Hubungan kebiasaan merokok dengan penyakit degeneratif pada pria obes Riwayat merokok Penyakit Degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Setiap hari 283(11.0) 72(2.8) 19(0.7) 15(0.6) 11(0.4) Tidak Merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 0.74(0.61- 0.90)* 0.83 (0.57- 1.21) 0.83 (0.40 -1.71) 0.78 (0.35- 1.75) 0.96 (0.35- 2.60) Kadang-kadang 78(11.7) 19(2.8) 8(1.2) 5(0.7) 3(0.4) Tidak Merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 0.79(0.60- 1.05) 0.85 (0.49- 1.46) 1.35 (0.55 -3.32) 1.01 (0.34- 2.96) 1.01 (0.25- 4.05) Pernah merokok 100(18.8) 42(7.9) 12(2.3) 8(1.5) 2(0.4) Tidak Merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 1.39(1.07- 1.81)* (1.62- 2.49 2.58 1.15- 5.78)* 0.80- 2.05 (0.17- 0.85

(32)

3.84)* 5.22) 4.21) Umur pertama kali mulai merokok (perokok setiap hari)

> 17 Tahun 180(12.2) 43(2.9) 5(0.3) 4(0.3) 4(0.3) < 17 Tahun 103(9.3) 29(2.6) 14(1.3) 11(1.0) 7(0.6) OR 1.35(1.04- 1.74)* 1.11 (0.69- 1.79) 0.26(0.09- 0.73)* 0.27 (0.09- 0.85)* 0.42 (0.12- 1.45) Rata-rata jumlah rokok yang dihisap/hari (perokok setiap hari dan kadang-kadang) > =15 Batang 61(14.8) 12(2.9) 5(1.2) 4(1.0) 2(0.5) < 15 Batang 300(10.6) 79(2.8) 22(0.8) 16(0.6) 12(0.4) OR 1.48(1.10- 1.99)* 1.05 (0.57- 1.95) 1.58(0.59- 4.19) 1.73 (0.58- 5.21) 1.15 (0.26- 5.17) Lanjutan Tabel 27 Jenis rokok Kretek tanpa filter 146(13.4) 33(3.0) 7(0.6) 6(0.6) 5(0.5) Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 0.93(0.74- 1.17) 0.91 (0.57- 1.43) 0.72(0.28- 1.84) 0.74 (0.27- 2.05) 1.03 (0.31- 3.39) Rokok filter 235(10.2) 59(2.6) 20(0.9) 14(0.6) 8(0.3) Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 0.68(0.55- 0.83)* 0.76 (0.51- 1.13) 0.97(0.47- 2.00) 0.82 (0.36- 1.84) 0.78 (0.27- 2.25) Rokok putih 35(9.2) 7(1.8) 3(0.8) 1(0.3) 2(0.5)

(33)

Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 0.61(0.42- 0.89)* 0.54 (0.24- 1.22) 0.89 (0.25- 3.16) 0.35 (0.05- 2.77) 1.19 (0.24- 5.90) Rokok linting 14(16.9) 3(3.6) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 1.22(0.67- 2.20) 1.09 (0.33- 3.58) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Cangklong 14(20.0) 0(0.0) 1(1.4) 1(1.4) 0(0.0) Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 1.50(0.82- 2.74) 0(0.0) 1.62 (0.21- 12.61) 1.94 (0.25- 15.39) 0(0.0) Cerutu 7(16.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 1.17(0.51- 2.66) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tembakau kunyah 7(16.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 193(14.3) 45(3.3) 12(0.9) 10(0.7) 6(0.4) OR 1.17(0.51- 2.66) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Rokok putih 35(9.2) 7(1.8) 3(0.8) 1(0.3) 2(0.5) Rokok non putih 325 (11.3) 83(2.9) 24(0.8) 19(0.7) 12(0.4) OR 0.43(0.21-0.89)* 0.46(0.11-1.87) 1.64(0.38-6.98) 1.07(0.14-8.07) 3.43(0.76-15.45) Rokok putih+filter 35(9.2) 7(1.8) 3(0.8) 1(0.3) 2(0.5)

(34)

Rokok selain putih+filter 325(11.3) 83(2.9) 24(0.8) 19(0.7) 12(0.4) OR 0.80(0.55-1.15) 0.63(0.29-1.37) 0.94(0.28-3.15) 0.40(0.05-2.96) 1.26(0.28-5.65)

Tabel 28 Hubungan kebiasaan merokok dengan penyakit degeneratif pada wanita tidak obes Riwayat merokok Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Setiap hari 45(30.6) 20(13.6) 4(2.7) 2(1.4) 2(1.4) Tidak Merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 0.87(0.75-1.00) 1.13 (0.70-1.83) 0.96(0.35-2.62) 0.75 (0.18-3.07) 1.27 (0.31-5.27) Lanjutan Tabel 28 Riwayat merokok H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Kadang-kadang 51(33.3) 21(13.7) 4(2.6) 1(0.7) 1(0.7) Tidak Merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 0.95(0.78-1.15) 1.14 (0.72-1.82) 0.92(0.34-2.51) 0.36 (0.05-2.58) 0.61 (0.08-4.41) Pernah merokok 36(42.9) 24(28.6) 6(0.11) 3(3.6) 3(3.6) Tidak Merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(5.7) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.83(1.49-2.24)* 2.87 (1.78-4.64)* 2.63(1.13-6.13)* 2.01 (0.63-6.49) 3.42 (1.05-11.14)*

(35)

Umur pertama kali mulai merokok (perokok setiap hari) > 17 Tahun 36(32.1) 16(14.3) 2(1.8) 1(0.9) 1(0.9) < 17 Tahun 9(25.7) 4(11.4) 2(0.04) 1(2.9) 1(2.9) OR 1.17(0.99-1.39) 1.29 (0.40-4.15) 0.30(0.40-2.21) 0.31 (0.02-5.03) 0.31 (0.02-5.03) Rata-rata jumlah rokok yang dihisap/hari (perokok setiap hari dan kadang-kadang) > 15 Batang 5(33.3) 3(20.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) < 15 Batang 91(31.9) 38(13.3) 8(2.8) 3(1.1) 3(1.1) Total 96(32.0) 41(13.7) 8(2.7) 3(1.0) 3(1.6) OR 1.20(0.97-1.49) 1.63 (0.44-6.03) - - -

Jenis rokok yang dihisap (perokok setiap hari dan kadang-kadang) Kretek tanpa filter 24(44.4) 7(13.0) 1(1.9) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.08(0.92-1.28) 1.07 (0.48-2.38) 0.65(0.09-4.70) Rokok filter 60(33.0) 25(13.7) 5(2.7) 2(1.1) 2(1.1) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.05(0.71-3.95) 1.14 (0.74-1.76) 0.97(0.39-2.39) 0.60 (0.15-2.47) 1.03 (0.25-4.23) Rokok putih 13(18.8) 7(10.1) 2(2.9) 0(0.0) 1(1.4) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 0.76(0.59-0.97) 0.81 (0.37- 1.02(0.25-4.21) - 1.36

(36)

(0.19-1.78) 9.94) Rokok linting 8(47.1) 2(11.8) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.00(0.63-1.59) 0.96 (0.22-4.20) - - - Cangklong 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.03(0.68-1.71) - - - Cerutu 7(50.0) 4(28.6) 1(7.1) 1(7.1) 0(0.0) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.47(0.80-2.72) 2.87 (0.90-9.19) 2.63(0.34-20.25) 4.18 (0.5432.31) -Lanjutan Tabel 28 Jenis rokok H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Tembakau kunyah 7(50.0) 4(28.6) 1(0.01) 1(7.1) 0(0.0) Tidak merokok 1692(31.8) 650(12.2) 151(2.8) 96(1.8) 57(1.1) OR 1.47(0.80-2.72) 2.87 (0.90-9.19) 2.63(0.34-20.25) 4.18 (0.5432.31) Rokok putih 13(18.8) 7(10.1) 2(2.9) 0(0.0) 1(1.4)

(37)

Rokok selain putih 80(36.4) 32(14.5) 6(2.7) 3(1.4) 2(0.9) OR 0.46(0.23-0.95)* 0.75(0.30-1.88) 0.60(0.07-4.98) - 2.15(0.19-24.13) Rokok putih+rokok filter 13(18.8) 7(10.1) 2(2.9) 0(0.0) 1(1.4) Rokok selain

putih dan filter 80(36.4) 32(14.5) 6(2.7) 3(1.4) 2(0.9)

OR 0.41(0.21-0.79)* 0.66(0.28-1.58) 1.07(0.21-5.40) - 1.60(0.14-17.95)

Tabel 29 Hubungan kebiasaan merokok dengan penyakit degeneratif pada wanita obes Riwayat merokok Penyakit Degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Setiap hari 21(14.3) 14(9.5) 3(2.0) 1(0.7) 1(0.7) Tidak Merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 0.63 (0.40-1.01) 1.11 (0.64-1.95) 1.01(0.32-3.20) 0.47 (0.07-3.42) 0.82 (0.11-6.00) Kadang-kadang 30(19.6) 14(9.2) 3(2.0) 1(0.7) 1(0.7) Tidak Merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 0.92 (0.62-1.38) 1.07 (0.61-1.86) 0.96 0.30-3.07) 0.45 (0.06-3.28) 0.79 (0.11-5.76) Pernah merokok 27(32.1) 19(22.6) 5(6.0) 3(3.6) 3(3.6) Tidak Merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8)

(38)

OR 1.79 (1.13-2.85)* 3.09 (1.84-5.21)* 3.05(1.21-7.69)* 2.55 (0.79-8.27) 4.44 (1.35-14.59)* Umur pertama kali mulai merokok (perokok setiap hari)

> 17 Tahun 16(14.3) 11(9.8) 1(0.9) 0(0.0) 0(0.0) < 17 Tahun 5(14.3) 3(8.6) 2(5.7) 1(2.9) 1(2.9) OR 1.0 (0.34-2.96) 1.16 (0.31-4.42) 0.15(0.01-1.69)

-Rata-rata jumlah rokok yang dihisap/hari (perokok setiap hari dan kadang-kadang) > 15 Batang 3(20.0) 2(13.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) < 15 Batang 48(16.8) 26(9.1) 6(2.1) 2(0.7) 2(0.7) OR 1.23 (0.34-4.54) 1.53 (0.33-7.17) - -

-Jenis rokok yang dihisap (perokok setiap hari dan kadang-kadang) Kretek tanpa filter 11(20.4) 3(5.6) 1(1.9) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 0.97 (0.50-1.88) 0.62 (0.19-2.00) 0.91 0.12-6.64) -Lanjutan Tabel 29 Jenis rokok H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Rokok dengan filter 31(17.0) 17(9.3) 3(1.6) 1(0.5) 1(0.5) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 0.78 (0.52- 1.09 0.81(0.25- 0.38 0.66

(39)

1.15) (0.66-1.81) 2.57) (0.05-2.76) (0.09-4.83) Rokok putih 7(10.1) 5(7.2) 2(2.9) 0(0.0) 1(1.4) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 0.43 (0.19-0.94)* 0.83 (0.33-2.07) 1.44(0.35-5.95) - 1.76 (0.24-12.98) Rokok linting 5(29.4) 2(11.8) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 1.58 (0.55-4.48) 1.41 (0.32-6.19) - - Cangklong 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR - - - - Cerutu 6(42.9) 3(21.4) 1(7.1) 1(7.1) 0(0.0) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 2.84 (0.98-8.19) 2.89 (0.80-10.39) 3.71(0.48-28.62) 5.31 (0.69-41.07) Tembakau kunyah 6(42.9) 3(21.4) 1(7.1) 1(7.1) 0(0.0) Tidak merokok 1112(20.9) 459(8.6) 108(2.0) 76(1.4) 44(0.8) OR 2.84 (0.98-8.19) 2.89 (0.80-10.39) 3.71(0.48-28.62) 5.31 (0.69-41.07) Rokok putih 7(10.1) 5(7.2) 2(2.9) 0(0.0) 1(1.4) Rokok selain putih 42(19.1) 21(9.5) 4(1.8) 2(0.9) 1(0.5) OR 0.54(0.22- 0.76(0.25- 0.85(0.10- -

(40)

4.32(0.27-1.35) 2.29) 7.42) 70.10) Rokok putih+ filter 7(10.1) 5(7.2) 2(2.9) 0(0.0) 1(1.4) Rokok selain putih+ filter 42(19.1) 21(9.5) 4(1.8) 2(0.9) 1(0.5) OR 0.48(0.20-1.12) 0.74(0.27-2.04) 1.61(0.29-9.10) - 3.22(0.20-52.18)

Konsumsi Minuman Beralkohol

Berbeda denganwanita dimana tidak satu pun atribut konsumsi minuman alkohol berhubungan signifikan dengan kejadian penyakit degeneratif (Tabel 32 dan 33), pada pria, konsumsi alkohol selama sebulan terakhir dan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol jenis anggur/wine berhubungan signifikan dengan kejadian H1, sementara minuman tradisional berhubungan dengan kejadian H2. Risiko pria terkena H1 pada pria yang mengkonsumsi alkohol selama sebulan terakhir adalah 1.57 kali lebih besar dibanding pria yang tidak pernah mengkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi minuman beralkohol jenis anggur/wine memiliki risiko terkena H1 sebesar 1.63 kali lebih besar dibanding pria yang tidak pernah mengkonsumsi alkohol. Fenomena ini berbeda dengan France Paradox, dimana kebiasaan konsumsi anggur/wine penduduk Perancis mampu memberikan efek perlindungan terhadap kejadian penyakit degeneratif. Pada pria obes, mengkonsumsi minuman beralkohol jenis minuman tradisional memiliki risiko terkena H2 sebesar 3.83 kali lebih besar dibanding pria yang tidak pernah mengkonsumsi alkohol (Tabel 30 dan 31).

Tabel 30 Hubungan konsumsi alkohol dengan penyakit degeneratif pada pria tidak obes

Konsumsi alkohol

Penyakit Degeneratif

(41)

n(%) n(%) n(%) n(%) n(%)

Dalam 12 bulan terakhir

Ya 156(35.5) 38(8.6) 11(2.5) 5(1.1) 1(0.2) Tidak 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 1.04(0.84-1.27) 0.96(0.68-1.36) 0.96(0.51-1.79) 0.82(0.33-2.04) 0.25 (0.03- 1.84)

Dalam 1 bulan terakhir

Ya 115(38.7) 31(10.4) 8(2.7) 5(1.7) 1(0.3) Tidak 41(28.7) 7(4.9) 3(2.1) 0(0.0) 0(0.0) OR 1.57(1.02-2.48)* 2.26(0.97-5.28) 1.29(0.34-4.94) 0(0.0) 0(0.0) Frekuensi minum (dalam 1 bulan terakhir)

Sering 14(42.4) 3(9.1) 1(3.0) 1(3.0) 1(3.0) Jarang 101(38.3) 28(10.6) 7(2.7) 4(1.5) 0(0.0) OR 1.19(0.57-2.48) 0.84(0.24-2.94) 1.15(0.14-9.630) 2.03(0.22-18.74) 0(0.0) Porsi minum (dalam 1 bulan terakhir)

> 2 satuan 60(39.5) 13(8.6) 6(3.9) 3(2.0) 1(0.7) Tidak minum 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) OR 1.23(0.88-1.71) 0.95(0.53-1.69) 1.54(0.67-3.55) 1.43(0.45-4.61) 0.73 (0.10- 5.36) 1-2 satuan 55(37.9) 18(12.4) 5(2.6) 2(1.4) 0(0.0) Tidak minum 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) OR 1.15(0.82-1.62) 0.158(0.87-2.38) 0.99(0.40-2.45) 1.00(0.24-4.11) 0(0.0)

(42)

Jenis minuman (dalam 1 bulan terakhir) Bir 36(32.1) 14(12.5) 3(2.7) 1(0.9) 1(0.9) Tidak minum 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) OR 0.89(0.60-1.33) 1.45(0.82-2.56) 1.03(0.32-3.29) 0.64(0.09-4.66) 1.00 (0.14- 7.31) Lanjutan Tabel 30 Jenis alkohol H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Whisky/vodka 8(27.6) 4(13.8) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak minum 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) OR 0.72(0.32-1.63) 1.62(0.56-4.69) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Anggur/wine 57(46.3) 7(5.7) 4(3.3) 3(2.4) 0(0.0) Tidak minum 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) OR 1.63(1.14-2.33)* 0.61(0.28-1.32) 1.26(0.46-3.47) 1.78(0.55-5.74) 0(0.0) Min.tradisional 14(42.4) 6(18.2) 1(3.0) 1(3.0) 0(0.0) Tidak minum 1626(34.7) 421(9.0) 122(2.6) 65(1.4) 42(0.9) OR 1.39(0.69-2.78) 2.25(0.93-5.49) 1.17(0.160-8.64) 2.22(0.30-16.53) 0(0.0)

Tabel 31 Hubungan konsumsi alkohol dengan penyakit degeneratif pada pria obes

(43)

H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%)

Dalam 12 bulan terakhir

Ya 64(14.5) 15(3.4) 6(1.4) 4(0.9) 1(0.2) Tidak 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 1.18(0.90- 1.56) 0.98 (0.57- 1.68) 1.43 ( 0.61- 3.37) 1.26 (0.44- 3.56) 0.51( 0.07- 3.78)

Dalam 1 bulan terakhir

Ya 46(15.5) 13(4.4) 5(1.7) 4(1.3) 1(0.3) Tidak 18(12.6) 2(1.4) 1(0.7) 0(0.0) 0(0.0) OR 1.27( 0.71- 2.29) 3.23 (0.72- 14.50) 2.43 (0.28- 21.01) 0(0.0) 0(0.0)

Frekuensi minum (dalam 1 bulan terakhir)

Sering 4(12.1) 2(6.1) 1(3.0) 1(3.0) 1(3.0) Jarang 42(15.9) 11(4.2) 4(1.5) 3(1.1) 0(0.0) OR 0.73(0.24- 2.18) 1.48 (0.31- 7.01) 2.03 (0.22- 18.74) 2.72 (0.27- 26.92) 0(0.0)

Porsi minum (dalam 1 bulan terakhir) > 2 satuan 26(17.1) 8(5.3) 3(2.0) 2(1.3) 1(0.7) Tidak pernah minum 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) OR 1.43(0.93- 2.21) 1.54 ( 0.74- 3.20) 2.08 (0.64- 6.77) 1.83 (0.43- 7.67) 1.47 (0.20- 11.02)

(44)

1-2 satuan 20(13.8) 5(3.4) 2(1.4) 2(1.4) 0(0.0) Tidak pernah minum 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) OR 1.11(0.69- 1.80) 0.99 (0.40- 2.45) 1.44 (0.35- 6.01) 1.92 (0.46- 8.05) 0(0.0)

Jenis minuman (dalam 1 bulan terakhir)

Bir 15(13.4) 5(4.5) 2(1.8) 1(0.9) 1(0.9) Tidak pernah minum 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) OR 1.08(0.62- 1.86) 1.30 (0.52- 3.23) 1.88 (0.45- 7.84) 1.23 (0.17- 9.10) 2.00 (0.27- 15.03) Lanjutan Tabel 31 Jenis alkohol H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Whisky/vodka 2(6.9) 1(3.4) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) OR 0.52(0.12- 2.17) 0.99 (0.13- 7.34) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Anggur/wine 21(17.1) 3(2.4) 2(1.6) 2(1.6) 0(0.0) Tidak pernah minum 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) OR 1.43(0.89- 2.31) 0.69 ( 0.22- (0.41- 1.71 (0.54- 2.26 0(0.0)

(45)

2.21) 7.12) 9.53) Minuman tradisional 8(24.2) 4(12.1) 1(3.0) 1(3.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 590(12.6) 163(3.5) 45(1.0) 34(0.7) 21(0.4) OR 2.22(1.00- 4.96) 3.83 (1.33- 11.03)* 3.23 (0.43- 24.13) 4.28 (0.57- 32.23) 0(0.0)

Tabel 32 Hubungan konsumsi alkohol dengan penyakit degeneratif pada wanita tidak obes Konsumsi alkohol Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%)

Dalam 12 bulan terakhir

Ya 14(28.6) 2(4.1) 2(4.1) 1(2.0) 0(0.0) Tidak 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1) Total 1824(32.6) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 0.85 (0.46 - 1.58) 0.29 (0.07-1.22) 1.43(0.35-5.95) 1.15 (0.16-8.38)

-Dalam 1 bulan terakhir

Ya 8(38.1) 0 (0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

Tidak 6(21.4) 713(12.6) 2(7.1) 1(3.6) 63(1.1)

OR

2.26 (0.64

- 7.96) - - -

-Frekuensi minum (dalam 1 bulan terakhir)

(46)

Jarang 8(42.1) 1(5.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) OR -18.0 (0.59-553.62) - -

-Porsi minum (dalam 1 bulan terakhir)

> 2 satuan 0(0.0) 1(33.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1)

OR -1.63 (0.12-3.95) - - 1-2 satuan 8(44.4) 1(5.6) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

Tidak pernah minum 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1)

OR 1.14 (0.08-4.37) 0.44 (0.07-3.09) - -

-Jenis minuman (dalam 1 bulan terakhir)

Bir 4(44.4) 2(22.2) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

Tidak pernah minum 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1)

OR 1.70 (0.67 - 4.31) 0.41 (0.05-3.07) - - -Lanjutan Tabel 32 Jenis alkohol H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Whisky/vodka 1(20.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

(47)

Tidak pernah minum 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1)

OR

1.70 (0.46

- 6.33) - - -

Anggur/wine 3(42.9) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1)

OR

0.53 (0.06

- 4.75) - - -

Minuman tradisional 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1810(32.0) 713(12.6) 163(2.9) 101(1.8) 63(1.1)

OR - - - -

-Tabel 33 Hubungan konsumsi alkohol dengan penyakit degeneratif pada wanita obes Konsumsi alkohol Penyakit Degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%)

Dalam 12 bulan terakhir

Ya 6(12.2) 2(4.1) 1(2.6) 0(0.0) 0(0.0) Tidak 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 0.53 (0.22-1.24) 0.43 (0.11-1.80) 0.98(0.13-7.14)

-Dalam 1 bulan terakhir

Ya 3(14.3) 2(9.5) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

Tidak 3(10.7) 0(0.0) 1(3.6) 0(0.0) 0(0.0)

OR

1.39

(48)

-Frekuensi minum (dalam 1 bulan terakhir) Sering 0(0.0) 1(50.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Jarang 3(15.8) 1(5.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Total 3(14.3) 2(9.5) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) OR -18.00 (0.59-553.62) - -

-Porsi minum (dalam 1 bulan terakhir)

> 2 satuan 0(0.0) 1(33.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR -0.60 (0.08-4.53) - - 1-2 satuan 3(15.8) 1(5.6) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR 0.63 (0.12-2.76) 2.92 (0.60-14.09) - -

-Jenis minuman (dalam 1 bulan terakhir)

Bir 1(11.1) 2(22.2) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0)

Tidak pernah minum 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR 0.75 (0.22-2.61) 1.82 (0.67-4.32) - - -Lanjutan Tabel 33

(49)

Jenis alkohol H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Whisky/vodka 1(20.1) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR

0.47

(0.06-3.78) - - -

Anggur/wine 1(14.3) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR

0.47

(0.06-3.78) - - -

Minuman tradisional 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Tidak pernah minum 1184(20.9) 504(8.9) 118(2.1) 81(1.4) 49(0.9)

OR - - - -

-Gangguan Mental Emosional

Pada pria maupun wanita, proporsi kejadian penyakit degeneratif lebih banyak terjadi pada sampel yang mengalami gangguan mental emosional dibanding dengan sampel yang tidak mengalami gangguan mental emosional (normal) (Tabel 34, 35, 36 dan 37). Pada pria, kecuali pada kejadian H1O, gangguan mental emosional berhubungan signifikan dengan semua kejadian penyakit degeneratif (Tabel 34 dan 35). Sementara pada wanita, gangguan mental emosional berhubungan signifikan dengan semua kejadian penyakit degeneratif (Tabel 36 dan 37). Nilai OR masing-masing kejadian disajikan dalam Tabel 34, 35, 36 dan 37. Pada pria dengan gangguan mental emosional memiliki risiko terkena H1 1.18 kali lebih besar dibanding dengan pria normal, OR=1.18(1.01-1.39). Risiko gangguan mental emosional terhadap kejadian hipertensi sekaligus diabetes melitus baik pada pria maupun wanita pada umumnya lebih tinggi dibanding pada kejadian tunggal, yaitu hipertensi saja ataupun diabetes melitus saja.

(50)

Tabel 34 Hubungan kondisi mental emosional dengan penyakit degeneratif pada pria tidak obes

Kondisi mental emosional Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Gangguan 289(38.0) 124(16.3) 39(5.1) 24(3.2) 16(2.1) Tidak gangguan 1493(34.1) 335(7.7) 94(2.2) 46(1.1) 27(0.6) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.8) OR 1.18(1.01-1.39)* 2.35(1.88-2.95)* 2.46(1.68-3.61)* 3.07(1.86-5.05)* 3.46 (1.86- 6.45)*

Tabel 35 Hubungan kondisi mental emosional dengan penyakit degeneratif pada pria obes Kondisi mental emosional Penyakit Degeneratif H1O n (%) H2O n (%) DO n(%) H1DO n (%) H2DO n (%) Gangguan 108 (14.2) 46 (6.1) 21 (2.8) 13 (1.7) 9 (1.2) Tidak gangguan 546 (12.5) 132 (3.0) 30 (0.7) 25 (0.6) 13 (0.3) Total 654 (12.7) 178 (3.5) 51 (1.0) 38 (0.7) 22 (0.4) OR 1.16(0.93- 1.45) 2.07(1.47- 2.92)* 4.11 (2.34- 7.22)* 3.03 (1.54- 5.94)* 4.02(1.71- 9.43)*

Tabel 36 Hubungan kondisi mental emosional dengan penyakit degeneratif pada wanita tidak obes

(51)

Kondisi mental emosional Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Gangguan 516(37.7) 286(20.9) 55(4.0) 37(2.7) 26(1.9) Tidak gangguan 1308(30.2) 429(9.9) 110(2.5) 65(1.5) 37(0.9) Total 1823(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.18(1.01-1.39)* 2.40 (2.04-2.83)* 1 .61(1.15-2.23)* 1.82(1.21-2.74)* 2.25 1.35-3.72)*

Tabel 37 Hubungan kondisi mental emosional dengan penyakit degeneratif pada wanita obes Kondisi mental emosional Penyakit Degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Gangguan 353(25.8) 205(15.0) 40(2.9) 29(2.1) 18(1.3) Normal 837(19.3) 301(6.9) 79(1.8) 52(1.2) 31(0.7) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 1.45 (1.26-1.67)* 2.36 (1.95-2.85)* 1.62(1.10-2.38)* 1.78(1.13-2.82)* 1.85(1.03-33.1)* Aktivitas Fisik

Proporsi sampel pria maupun wanita yang terkena hipertensi maupun diabetes melitus besarnya hampir sama antara yang cukup melakukan aktivitas fisik maupun yang tidak cukup (Tabel 38, 39, 40, dan 41). Hubungan keduanya tidak signifikan (p>0.05). Kondisi ini kemungkinan disebabkan kebingungan responden saat menjawab apakah kebiasaan yang dilakukannya terkategori berat,

(52)

sedang ataukah ringan, disamping ketidaktepatan dalam menjawab kebiasaan lamanya waktu melakukan aktivitas fisik.

Konsumsi Buah dan Sayur

Sekitar 30% sampel baik pria maupun wanita yang tidak cukup konsumsi buah dan sayur adalah penderita hipertensi, dan sekitar 2.6% adalah penderita diabetes melitus. Pada pria, hubungan signifikan (p<0.05) terjadi antara porsi konsumsi buah dan sayur > 3 porsi/hari per hari dengan kejadian H1D, H1O, H2O, DO, dan H1DO dengan nilai OR masing-masing 0.54, 0.66, 0.67, 0.37 dan 0.36. Nilai OR < 1 menunjukkan porsi konsumsi buah dan sayur > 3 porsi per hari memberikan efek protektif terhadap kejadian penyakit-penyakit degeneratif tersebut.

Tabel 38 Hubungan perilaku protektif dengan penyakit degeneratif pada pria

Perilaku protektif Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Konsumsi buah dan sayur

Tidak Cukup 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.9) Cukup 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.9) OR - - - - -Frekuensi konsumsi > 3 hari/minggu 1476(35.1) 376(8.9) 117(2.8) 61(1.4) 36(0.9) < 3 hari/minggu 306(33.2) 83(9.0) 16(1.7) 9(1.0) 7(0.8)

(53)

Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.9) OR 1.09(0.93-1.26) 1.20(0.84-1.70) 1.62(0.96-2.74) 0.38(0.09-1.56) 0.63 0.15- 2.63) Porsi konsumsi > 3 porsi/hari 71(34.3) 23(11.1) 6(2.9) 4(1.9) 0(0.0) < 3 porsi/hari 1711(34.7) 436(8.9) 127(2.6) 66(1.3) 43(0.9) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.9) OR 0.89(0.77-1.04) 0.85(0.66-1.09) 1.13(0.49-2.59) 0.54(0.32-0.93)* 0.62 0.31- 1.27)

Kecukupan aktivitas fisik

Tidak Cukup 1365(34.7) 357(9.1) 107(2.7) 56(1.4) 33(0.8) Cukup 417(35.0) 102(8.5) 26(2.2) 14(1.2) 10(0.8) Total 1782(34.7) 459(8.9) 133(2.6) 70(1.4) 43(0.9) OR 0.99(0.86-1.13) 1.07(0.85-1.34) 1.25(0.81-1.93) 1.21(0.67-2.19) 1.00 (0.49- 2.03)

Sementara pada wanita, hubungan signifikan tampak antara porsi konsumsi buah dan sayur > 3 porsi/hari per hari dengan kejadian H2O dengan nilai OR=1.35 (1.03-1.77). Nilai OR > 1 kemungkinan disebabkan sampel wanita obes yang menderita hipertensi (berdasar pengukuran) memiliki gaya hidup lain yang buruk (merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, serta konsumsi berbagai makanan berisiko) sehingga kebiasaan konsumsi buah dan sayur dalam porsi yang lebih besar tidak memberikan efek protektif.

(54)

Perilaku protektif Penyakit Degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Konsumsi buah dan sayur

Tidak Cukup 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) Cukup 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Frekuensi konsumsi > 3 hari/minggu 571(13.6) 155(3.7) 46(1.1) 34(0.8) 20(0.5) < 3 hari/minggu 83(9.0) 23(2.5) 5(0.5) 4(0.4) 2(0.2) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.78 (0.55- 1.10) 1.03 0.58- 1.82) 0.53(0.13- 2.18) 0.72 (0.17- 3.01) 0.62(0.08- 4.62) Porsi konsumsi > 3 porsi/hari 37(17.9) 8(3.9) 5(2.4) 4(1.9) 0(0.0) < 3 porsi/hari 617(12.5) 170(3.5) 46(0.9) 34(0.7) 22(0.4) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.66 (0.54- 0.80)* 0.67 (0.46- 0.96)* 0.37(0.21- 0.67)* 0.36 (0.18- 0.71)* 0.50(0.20- 1.29) Kecukupan aktivitas fisik

Tidak Cukup 495(12.6) 146(3.7) 42(1.1) 31(0.8) 18(0.5) Cukup 159(13.3) 32(2.7) 9(0.8) 7(0.6) 4(0.3) Total 654(12.7) 178(3.5) 51(1.0) 38(0.7) 22(0.4) OR 0.93(0.77- 1.40 (0.95- 1.42(0.69- 1.34 (0.59- 1.36 (0.46-

(55)

1.13) 2.06) 2.92) 3.06) 4.04)

Tabel 40 Hubungan perilaku protektif dengan penyakit degeneratif pada wanita tidak obes Perilaku protektif Penyakit Degeneratif H1 n(%) H2 n(%) D n(%) H1D n(%) H2D n(%) Konsumsi buah dan sayur

Tidak Cukup 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) Cukup 0(0.0) 0(0.0) 0 0(0.0) 0(0.0) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR - - - - -Frekuensi konsumsi > 3 hari/minggu 1538(31.5) 601(12.3) 142(2.9) 88(1.8) 54(1.1) < 3 hari/minggu 286(34.7) 114(13.8) 23(2.8) 14(1.7) 9(1.1) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.11( 0.88- 1.39) 1.11(0.82-1.52) 1.05(0.67- 1.63) 0.77(0.31-1.89) 1.58 (0.68-3.69) Lanjutan Tabel 40 Porsi konsumsi > 3 porsi/hari 72(29.4) 36(14.7) 7(2.9) 7(2.9) 3(1.2) < 3 porsi/hari 1752(32.1) 679(12.4) 158(2.9) 95(1.7) 60(1.1) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.12( 0.73- 1.19(0.95- 0.99(0.46- 0.71(0.44- 0.76

(56)

(0.41-1.67) 1.48) 2.13) 1.15) 1.40)

Kecukupan aktivitas fisik

Tidak Cukup 1390(32.1) 556(12.8) 130(3.0) 78(1.8) 50(1.2) Cukup 434(31.6) 159(11.6) 35(2.5) 24(1.7) 13(0.9) Total 1824(32.0) 715(12.5) 165(2.9) 102(1.8) 63(1.1) OR 1.02(0.90- 1.17) 1.13(0.93-1.36) 1.18(0.81-1.73) 1.03 0.65-1.64) 1.22 (0.66-2.26)

Tabel 41 Hubungan perilaku protektif dengan penyakit degeneratif pada wanita obes Perilaku protektif Penyakit Degeneratif H1O n(%) H2O n(%) DO n(%) H1DO n(%) H2DO n(%) Konsumsi buah dan sayur

Tidak Cukup 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) Cukup 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) 0(0.0) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR - - - - -Frekuensi konsumsi > 3 hari/minggu 1013(20.8) 427(8.8) 105(2.2) 70(1.4) 43(0.9) < 3 hari/minggu 177(21.5) 79(9.6) 14(1.7) 11(1.3) 6(0.7) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 0.90 (0.69-1.18) 1.05(0.72-1.51) 0.65(0.26-1.60) 0.57 (.18-1.82) 1.33(0.48-3.72) Porsi konsumsi

(57)

> 3 porsi/hari 47(19.2) 19(7.8) 3(1.2) 3(1.2) 1(0.4) < 3 porsi/hari 1143(20.9) 487(8.9) 116(2.1) 78(1.4) 48(0.9) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 1.14 (0.96-1.36) 1.35(1.03-1.77)* 0.67(0.43-1.03) 0.74 0.43-1.27) 0.88(0.42-1.82) Kecukupan aktivitas fisik

Tidak Cukup 883(20.4) 384(8.9_) 93(2.1) 64(1.5) 39(0.9) Cukup 307(22.4) 122(8.9) 26(1.9) 17(1.2) 10(0.7) Total 1190(20.9) 506(8.9) 119(2.1) 81(1.4) 49(0.9) OR 089 (0.77-1.03) 1.00 (.81-1.24) 1.14(0.73-1.76) 1.20(0.70-2.05) 1.24(0.62-2.49)

Analisis Regresi Logistik terhadap Faktor Risiko Penyakit Degeneratif

Faktor Risiko Hipertensi

Setelah menganalisis beberapa faktor risiko hipertensi secara bersama-sama, maka ditemukan beberapa faktor risiko dan faktor protektif yang berhubungan signifikan (p<0.05). Hasil analisis regresi logistik dari beberapa faktor risiko pada pria maupun wanita disajikan dalam Tabel 42-47.

(58)

Analisis hipertensi dilakukan terhadap sampel pria dan wanita dengan masing-masing kejadian yaitu hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah saat survey (H1), hipertensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (H2), dan dibedakan antara H1 dan H2 pada status gizi obes dan tidak obes.

Tabel 42. Faktor-faktor risiko hipertensi pada pria

Merokok kadang-kadang (H1) 1.5 (0.9-2.2) Kons.buah-sayur > 3 hari/minggu (H1O) 1.5 (1.1-1.9)* Menghisap rokok > 15 btg/hari (H1O) 1.4 (1.0-2.0)* Jenis rokok kretek tanpa filter (H1O) 1.3 (0.9-1.6) Umur mulai merokok > 17 thn (H1O) 1.3 (0.9-1.7) Jenis rokok putih (H1) 1.3 (0.9-1.7) Jenis rokok putih (H1O) 1.1 (0.1-1.5) Merokok setiap hari(H1O) 0.8 (0.6-1.2) Jenis rokok putih (H1) 0.8 (0.6-1.0) Porsi buah-sayur ( > 3 porsi/hari) (H1O) 0.7 (0.6-0.8)* Merokok kadang-kadang (H1O) 0.6 (0.3-0.9)* Konsumsi alokohol setiap hari (H1) 0.5 (0.3-1.0) Jenis minuman beralkohol anggur/wine (H1) 0.5 (0.3-0.9)* Jenis rokok putih+filter (H1) 0.5 (0.3-0.8)* Jenis rokok putih+filter (H1O) 0.4 (0.2-0.9)*

Faktor risiko OR

Jenis alkohol minuman tradisional (H2O) 9.0 (2.2-37.6)* Umur > 45 tahun (H2O) 7.8 (4.4-14.4)* Umur > 45 tahun (H2) 5.2 (4.3-6.5)* Umur > 45 tahun (H1) 3.3 (2.9-7.7)* Umur > 45 tahun (H1O) 2.6 (2.2-3.1)* Gangguan emosional (H2) 2.2 (1.8-2.8)* Gangguan emosional (H2O) 2.2 (1.3-3.7)*

Kurus (H1) 1.9 (1.6-2.3)*

Merokok setiap hari (H1) 1.7 (1.2-2.5)*

Gambar

Tabel 9  Sebaran sampel berdasarkan status gizi
Tabel  10  Sebaran sampel menurut konsumsi makanan berisiko
Tabel  13  Sebaran sampel menurut kebiasaan konsumsi alkohol
Tabel 14  Sebaran sampel menurut perilaku protektif penyakit degeneratif
+7

Referensi

Dokumen terkait

domain memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani oleh sistem dan menghasilkan sebuah model yang merupakan gambaran dari kelas-kelas, objek-objek, struktur dan

Berdasarkan hasil tes kemampuan siswa meringkas teks eksplanasi ditinjau dari penggunaan kalimat efektif data yang diperoleh, kesalahan yang sering ditemui adalah

Dalam kajian ini, pengkaji telah membangunkan satu bahan pengajaran (ABBM) berapa Modul Pengajaran Berbantu Komputer (MPBK) bagi mata pelajaran Teknologi Elektrik I (El 063)..

Pengaruh Pemberian Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Diabetes Melitus yang Diinduksi Aloksan.. Nur Rusydah Hammam*, Ahmad Zulfa Juniarto**

Soal pretest dan posttest sebelumnya diujikan terlebih dahulu pada siswa kelas IV SD Negeri Kecandran 01 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal yang akan

Analisis ini digunakan untuk memprediksikan hubungan antara variabel terikat Y yaitu kinerja sumber daya manusia pekerjaan struktur basement, dengan variabel bebas X yaitu

Pengambilan kedua prasasti tersebut sebagai data pembanding karena memiliki kriteria tertentu, yaitu (1) dikeluarkan pada tahun sebelum prasasti Pandān dikeluarkan (964 Śaka); (2)

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi oleh Borneo Orangutan Survival selaku lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan konservasi