• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Menggunakan Diagram Vee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Menggunakan Diagram Vee"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Menggunakan

Diagram VeeTerhadap Hasil Belajar Siswa

(Studi Eksperimen di Kelas X MIPA MAN Cipasungpada Materi Pencemaran Lingkungan)

The Influence of Problem Based Learning Model using Vee Diagram on the Students’ Learning Result

(Experimental Study at the 10th Grade Science Class of MAN Cipasung in Environmental Pollution Material)

Gina Suhendang, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa [email protected]

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Jl. Siliwangi No. 24 Kode Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail : [email protected]

ABSTRACT

This study aimed to know if there is an influence of problem based learning model using vee diagram on the students’ learning outcomes at the 10th

Grade Science Class of MAN Cipasung in Environmental Pollution Material.

This study was conducted on January 2016 – April 2016. The research method is Pre experiment. The population of this research are 3 classes of the 10th Grade Science Class at MAN Cipasung which consist of 113 students and the samples are 2 classes using cluster random sampling technique that are the experiment class and the control class. The data collection technique is evaluation test which is done before and after the teaching learning process. The instrument is evaluation test in the form of multiple choice with five options and 37 questions. The data is analyzed by using t – test with α = 0.05 and t-descriptife.

Based on the research result, it can be concluded that problem based learning model using vee diagram influences the students’ learning result at the 10th

Grade Science Class of MAN Cipasung in Environmental Pollution Material.

Keywords : problem based learning model, vee diagram, environmental pollution ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan diagram vee terhadap hasil belajar siswa di kelas X MIPA MAN Cipasung pada materi pencemaran lingkungan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan April 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA MAN Cipasung sebanyak 3 kelas yang terdiri dari 113 siswa dan sampel yang digunakan 2 kelas diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk multiple choice dengan

(2)

2 lima options sebanyak 37 butir soal. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan uji t deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan diagram vee terhadap hasil belajar siswa di kelas X MIPA MAN Cipasung pada materi pencemaran lingkungan.

Kata kunci : model problem based learning, diagram vee, pencemaran lingkungan Pendahuluan

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan seseorang dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 bahwa “Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Perlu adanya proses pendidikan yang efektif, terarah, terencana sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang melaksanakan proses pendidikan. Pendidikan di sekolah, siswa dibimbing oleh seorang guru dengan serangkaian proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dirinya dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tersebut akan tercapai bila dalam proses belajar mengajar siswa mendapat pengetahuan dan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan partisipasi aktif siswa. Hal tersebut menyebabkan guru harus mampu memilih model mengajar yang mampu memotivasi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi kelas X MIPA di MAN Cipasung pada tanggal 17 Desember 2015, terdapat permasalahan sama yang dihadapi yaitu pemilihan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif dan merasa jenuh dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut menyebabkan kurangnya kepedulian siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan. Faktor tersebut mempengaruhi hasil tes yang kurang memuaskan bagi guru misalnya pada materi pencemaran lingkungan tahun pelajaran 2014/2015 masih banyak siswa yang belum mencapai KKM dengan rata-rata mendapatkan nilai 70. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan di kelas X MIPA MAN Cipasung untuk materi pencemaran lingkungan yaitu 73.

(3)

3 Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar tersebut dengan penggunaan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, berpusat pada siswa, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Salah satu model yang bisa digunakan yaitu model pembelajaran problem based learning menggunakan diagram vee, dengan pembelajaran ini siswa dapat memiliki kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, serta memiliki semangat dan motivasi dalam belajar baik secara individu maupun secara kooperatif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan diagram vee dalam model pembelajaran ini bertujuan agar siswa bisa memiliki pembelajaran yang bermakna dengan cara merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses pembelajaran, sehingga menumbuhkan sikap tanggung jawab dan pembelajaran yang mandiri.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan diagram vee terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X MIPA MAN Cipasung.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah pre experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA MAN Cipasung sebanyak 3 kelas yang terdiri dari 113 siswa dan sampel yang digunakan 2 kelas diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen, dan X MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk multiple choice dengan 5 options sebanyak 37 butir soal.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group. Dalam desain ini, peneliti menerapkan pretest dan posttest pada dua kelompok ini. Meski demikian, yang di-treatment hanya kelompok eksperimen saja. Teknik pengolahan data uji normalitas dengan menggunakan uji Chi-kuadrat (X2) karena data yang digunakan lebih dari 20, setelah data berdistribusi normal dilanjutkan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fmaksimum, dan karena data bedistribusi normal dan homogen dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari hasil pretest dan posttest.

(4)

4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data pretest, posttest dan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut :

Tabel 1. Data Statistik Pretest, Posttest dan N-Gain di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen Pretest Kontrol Posttest Kontrol N-gain Eksperimen N-gain kontrol Skor minimum 9 24 8 20 0,50 0,71 Skor maksimum 20 34 18 30 0,83 0,32 Rata-rata 14,08 28,92 13,31 24,99 0,65 0,50 Varians 5,60 6,52 6,10 7,20 0,01 0,01 Standar deviasi 2,37 2,55 2,47 2,68 0,08 0,10

Untuk menguji kenormalan data digunakan uji χ2, Ringkasan perhitungan uji normalitas sebagai berikut :

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas

No Data χ2 hitung χ2tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis

1 Skor Pretest

(Eksperimen) 2,05 7,81 χ 2

hitung < χ2tabel Terima Ho

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Skor Posttest (Eksperimen) 1,35 7,81 χ 2 hitung < χ2tabel Terima Ho

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal 3 Skor N-gain (Eksperimen) 1,95 7,81 χ 2 hitung < χ2tabel Terima Ho

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal \ 4 Skor Pretest (Kontrol) 3,55 7,81 χ2 hitung < χ2tabel Terima Ho

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal 5 Skor Posttest (Kontrol) 2,27 7,81 χ2 hitung < χ2tabel Terima Ho

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal 6 Skor N-gain (Kontrol ) 3,24 7,81 χ2 hitung < χ2tabel Terima Ho

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(5)

5 Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji

Fmaksimum, Ringkasan perhitungan uji homogenitas sebagai berikut :

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fmaksimum Data Fhitung Ftabel

Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis Skor Pretest – Posttest (Eksperimen)

1,16 1,73 Fhitung < Ftabel Terima Ho

Kedua varians homogen Skor Pretest –

Posttest (Kontrol) 1,18 1,74 Fhitung < Ftabel Terima Ho

Kedua varians homogen Skor

N-gainEksperimen –Skor N-gainkontrol

0,10 1,74 Fhitung < Ftabel Terima Ho

Kedua varians homogen Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t. Ringkasan perhitungan uji hipotesis sebagai berikut : Tabel 4. Ringkasan uji hipotesis

Data thitung ttabel

Hasil

Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis Pretest –

Posttest Eksperimen

-53,11 2,026 thitung < -ttabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Pretest –

Posttest Kontrol

-25,43 2,028 thitung < -ttabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest N-gain

Eksperimen – N-gain Kontrol

7,50 1,99 thitung > +ttabel Tolak Ho ada pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan diagram vee terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungandi kelas X MIPA MAN Cipasung. b. Pembahasan

Berdasarkan pada hasil uji t skor N-gain eksperimen - skor N-gain kontrol diperoleh thitung = 7,50 sedangkan ttabel = 1,99, terdapat di daerah penolakan Ho yang artinya ada pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan diagram vee di kelas X MIPA MAN Cipasung. Pengaruh tersebut disebabkan model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan diagram vee membantu

(6)

6 mengembangkan kemampuan berpikir dan motivasi belajar siswa untuk lebih aktif. Hal ini disebabkan karena siswa menerapkan apa yang terjadi di lingkungan ke dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat memiliki pembelajaran yang bermakna dan mendorong siswa memiliki rasa percaya diri serta mampu belajar secara mandiri tidak hanya berasal dari guru atau buku saja tetapi dari pengalaman siswa yang konkrit. Untuk lebih jelasnya, skor hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari diagram berikut ini.

Gambar 1

Skor Rata-rata Pretest, Posttest, dan N-gain Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 1 menjelaskan skor rata-rata pretest, posttest, dan N-gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pretest di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan diagram vee (kelas eksperimen) adalah 14,08, skor rata-rata post test 28,92, dan skor rata-rat n-gain 0,65 termasuk kedalam kategori sedang. Sedangkan untuk kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran discovery learning (kelas kontrol) rata-rata skor pretest 13,31, rata-rata skor posttest 24,99, dan skor rata-rata-rat n-gain 0,50 termasuk kedalam kategori sedang. Hal ini membuktikan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Selain dilihat dari nilai rata-rata dan uji statistik, yang membuat model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan diagram vee lebih tinggi karena model pembelajaran ini menerapkan masalah nyata yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran, dan

0 5 10 15 20 25 30

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

KKM 27 27

Pretest 14,08 13,31

Posttest 28,92 24,99

(7)

7 dekat dengan alam sekitar. Selain itu, siswa diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengamatan permasalahan pencemaran lingkungan sehingga mereka memiliki pembelajaran yang bermakna. Namun, model pembelajaran ini pada saat pelaksanaan proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan siswa dalam melakukan tahap-tahap pembelajarananya, sehingga pada saat diskusi ada siswa yang tidak melakukan peran dan tugas yang diberikan.

Sedangkan pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran discovery learning, setiap siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat, bertukar pengetahuan, dan berdiskusi sehingga siswa dapat bersikap aktif dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Akan tetapi pada saat diskusi siswa terkadang tidak bersifat kooperatif dan hanya beberapa siswa yang mengerjakan LKS sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan, serta siswa masih kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan diagram vee terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X MIPA MAN Cipasung. Pembelajaran problem based learning dengan diagram vee menunjukan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa di kelas kontrol.

Saran

1. Proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan pembelajaran yang inovatif, yang memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar, salah satu pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran problem based learning dengan diagram vee yang membuat siswa menjadi lebih aktif dan bertanggung jawab karena siswa menerapkan masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari siswa pada materi yang sedang dipelajari

2. Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran problem based learning dengan diagram vee membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembelajarannya, sehingga siswa ditugaskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru di luar jam pelajaran agar siswa tetap bisa memahami pelajaran dengan baik.

3. Dalam pelaksanaannya, guru harus bisa memantau kinerja siswa baik secara individu atau kelompok dengan mewawancarai ketua dalam kelompoknya, supaya guru mengetahui

(8)

8 siswa yang melakukan tugasnya dengan baik dan tidak melakukan tugasnya, sehingga guru dapat memberikan penilaian yang benar-benar objektif.

4. Penelitian selanjutnya, dapat mencoba menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan diagram vee pada materi yang karakteristiknya hampir sama dengan materi pencemaran lingkungan.

5. Guru hendaknya dapat terus memberi motivasi kepada siswa agar siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.

Daftar Pustaka

Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran: Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama

Arends, Richard L. (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Azizah, dkk. (2014). “Keefektifan Pembelajaran Materi Ekosistem Menggunakan Heuristik Vee dengan SQ3R.” Jurnal Pendidikan Biologi. Universitas Negeri Semarang.

Calais, Gerald J. (2009). “The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: content Area reading/writing implications. National Forum Teacher Education Journal. McNeese State University

Copernicus. (2012). “Penipisan Lubang Ozon”. Monitoring Atmospheric Composition and Climate.

Creswell, John W. (2014). Research Design:Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga

Dharmastuti, Hestiana. (2015). “Pencemaran Sungai di Pantai Ancol-Jakarta Utara”. Detik News

Hall, Megan. (2013). ”Greenhouse Effect”. Climate Education.

Hake, Richard R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. Indiana University. USA

Hernawan, Edi. (2014). Pengantar Statistika Parametrik:Untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi

Karana, Pinta. (2014). “Kualitas Udara Riau Sangat Tidak Sehat”. Berita Indonesia (BBC) Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT

(9)

9 Kristanto. Philip. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi

Manik, Karden Eddy Sontang. (2007). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan Novak, Joseph D dan D. Bob Gowin. (1984). Learning How to Learn. New York :

Cambridge University

Pancahyo, Agus. (2013). “Limbah Cair Pabrik Plastik Empunala Cemari Kali Sinoma”. PT. Satu Jurnal Nusantara Intermedia

Purtadi, Sukisman. dkk. (2005). “Diagram V (Ve) Sebagai Alternatif Bentuk Praktisi Laporan Praktikum Kimia.” Jurnal Pendidikan Kimia. Universitas Negeri Yogyakarta

Safryadi. dkk. (2013). “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Melalui Model Problem Based Learning.” Jurnal Biotik. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Saleh, Marhamah. (2013). “Strategi Pembelajaran Fiqh dengan Problem-Based Learning.” Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta Shivkant. (2015). “The Noisiest Place On The Planet”. News World India.

Slameto. (2013). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta Soemarwoto, Otto. (2008). Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta:

Djambatan

Subiyanto, Rachmad. (2014). “Petani Dihimbau Tak Berlebihan Gunakan Pupuk.” Berita Sulawesi Bisnis.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Tan, Oon Seng. (2003). Problem-based Learning: The Future Frontiers. Nanyang Technological Univerity, Singapore.

Thiessen, Richard. (1993). The Diagram Vee: A Guide for Problem Solving. AIMS NEWSLETTER

Riwayat Penulis

Gina Suhendang adalah mahasiswa angkatan 2012 pada Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Gambar

Tabel 1.  Data  Statistik  Pretest,  Posttest  dan  N-Gain  di  Kelas  Eksperimen  dan    Kelas Kontrol  Statistik  Pretest  Eksperimen  Posttest  Eksperimen  Pretest  Kontrol  Posttest  Kontrol  N-gain  Eksperimen  N-gain  kontrol  Skor minimum  9  24  8  20  0,50  0,71  Skor maksimum  20  34  18  30  0,83  0,32  Rata-rata  14,08  28,92  13,31  24,99  0,65  0,50  Varians  5,60  6,52  6,10  7,20  0,01  0,01  Standar deviasi  2,37  2,55  2,47  2,68  0,08  0,10
Gambar  1  menjelaskan  skor  rata-rata  pretest,  posttest,  dan  N-gain  hasil  belajar  siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

Referensi

Dokumen terkait

- Membiasakan mengecek siswa dan tidak lupa menanyakan kabar siswa. Dari kegiatan guru mengabsen, siswa dibiasakan untuk memiliki karakter disiplin. Sedangkan dari

Berdasarkan atas hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tuturan fatis yang memiliki fungsi utama menjaga kontak

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, puji-syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Penetapan Kawasan Geopark di Kawasan Karangsambung dan Kawasan Karst Gombong Selatan bukan hanya berbicara aspek material-teknis sebagai prasyarat yang harus

Pada penelitian lain yang berkaitan dengan optimasi fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan algoritma MPSO, pengujian perlu dilakukan dengan melibatkan jumlah particle

[r]

1) Melihat hasil temuan yang menyatakan CSR berpengauh positif terhadap kienrja keuangan perusahaan, maka bagus bagi perusahaan untuk mengungkapkan CSR secara

Hasil pengamatan pada berbagai dosis insektisida GOKILAHT-S 50 EC (dosis 125; 250; 500 dan 625 ml/ha), pada aplikasi pengkabutan (ULV) dengan pelarut solar terhadap kematian nyamuk uji