PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Titin Herawati
Universitas Negeri Padang
Email : tietienmiftry@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen,
kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Sampel dalam penelitian
ini diambil dengan menggunakan teknik
Purposive Sampling
sehinga diperoleh
sampel sebanyak 17 perusahaan. Analisis dilakukan dengan menggunakan model
regresi panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
tidak signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan hutang berpengaruh
tidak signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan
Kata kunci :
Nilai Perusahaan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas
ABSTRACT
This study was aimed to know the effect of dividend policy, debt policy and
profitability toward the firm value. The population of this study were all companies
that included in 100 Kompas Index which were listed on Indonesia Stock Exchange
in the periode of 2009-2011. The sample of this study was taken by using purposive
sampling technique, so that these were 17 companies got for this study. The results of
this study demonstrate dividend policy has positive and not significant effect on firm
value. Debt policy has positive and not significant effect on firm value. Profitability
has negative and significant effect on firm value.
LATAR BELAKANG
Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan mensejahterakan para pemegang saham. Memaksimalkan nilai pemegang saham
dapat ditempuh dengan cara
memaksimalkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan dapat diperoleh dimasa depan.
Menurut Aries (2011:158) nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah arus kas bersih dari keputusan investasi, pertumbuhan dan biaya modal perusahaan. Bagi investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas. Menururt Alfredo dkk (2010) mengemukakan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan hutang dan profitabilitas. Menurut Rika (2010) nilai perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan dividen dan profitabilitas.
Besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi harga saham karena menurut Theory Bird In The Hand investor lebih menyukai pengembalian yang berasal dari dividen dibandingkan dengan Capital Gain. Pembayaran dividen yang lebih besar tidak selalu dapat meningkatkan harga saham perusahaan. berdasarkan teori preferensi pajak pembayaran dividen yang rendah juga dapat meningkatkan harga saham. Sehingga apapun kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan akan tetap mempengaruhi nilai perusahaan.
Penggunaan hutang sangat sensitif pengaruhnya terhadap perubahan naik atau turunnya nilai perusahaan. Penggunaan
hutang yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan karena penggunaan hutang dapat menghemat pajak. Penggunaan hutang yang tinggi juga dapat menurunkan nilai perusahaan karena adanya kemungkinan timbulnya biaya kepailitan dan biaya keagenan (Weston dan Copeland, 1996:53). Besarnya hutang yang ditetapkan oleh perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan itu sendiri.
Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk melihat prospek perusahaan dimasa yang akan datang yaitu dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui seberapa besar return yang dapat diterima oleh investor atas investasi yang dilakukannya. Weston and Copeland,
(1996:2) mengemukakan bahwa
profitabilitas adalah efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan atau investasi perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan itu tergantung dari bagaimana persepsi investor terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Persepsi investor dalam menanggapi profitabilitas akan mempengaruhi harga saham sekaligus nilai dari perusahaan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi (Aries, 2011:158). Pertama variabel arus kas bersih menunjukkan kinerja manajemen atas keputusan investasi yang telah dibuatnya. Semakin tepat keputusan investasi manajer, maka proses investasi akan menciptakan peningkatan nilai aset perusahaan, dengan demikian nilai perusahaan akan turut meningkat.
Variabel kedua adalah pertumbuhan, variabel ini tidak hanya dipengaruhi oleh efektivitas keputusan investasi semata tapi juga dipengaruhi oleh keputusan fungsi manajerial lainnya seperti penjualan, produksi dan kinerja laba rugi secara
umum. Variabel terakhir adalah biaya modal, dimensi ini menggambarkan efektivitas kinerja pendanaan yang telah dilakukan manajer. Dalam konteks ini pembiayaan lebih dipandang sebagai sumberdana yang layak dipilih agar dapat meminimalkan biaya modal perusahaan.
Menurut Suad (2001:7) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan dalam mengelola
sumberdayanya.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan
Nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai Price Earning ratio (PER). Meningkatnya PER suatu perusahaan berarti nilai perusahaan tersebut juga meningkat. Begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhi PER, juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Eduardus (2001:243) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi PER yaitu: (1) Rasio pembayaran dividen (dividen Payout ratio/ DPR), (2)Tingkat return yang disyaratkan investor, (3) Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
Berbeda dengan yang dikemukakan oleh Tandelilin, Husnan (2001:299) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah sebagai berikut: (1) Rasio laba yang dibagikan sebagai dividen atau payout ratio, (2) Tingkat keuntungan yang disyaratkan pemodal, (3) Pertumbuhan dividen.
Menurut Weston dan Coopeland (1996,53), kebijakan penggunaan hutang dalam perusahaan juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan. hal ini berkaitan dengan biaya yang akan dikeluarkan akibat penggunaan hutang serta manfaat yang didapatkan dari penggunaan hutang
Menurut Kasmir (2008:196) profitabilitas juga dapat merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Jika manajer mampu mengelola perusahaan dengan baik maka biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih kecil sehingga profit yang dihasilkan menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya profit ini yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio adalah besarnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, tingkat keuntungan yang diinginkan oleh investor, tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan oleh investor, kebijakan hutang dan profitabilitas perusahaan.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Menurut (Brealeys et al, 2007:161) Dividen adalah distribusi kas periodik dari perusahaan kepada pemegang sahamnya. Kebijakan Dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
Kebijakan dividen dapat dilihat dari nilai Dividen Payout Ratio (DPR) yang merupakan bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen. Berdasarkan Theory Bird In The hand Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan menjadi daya tarik bagi pemegang saham karena sebagian investor cenderung lebih menyukai dividen dibandingkan dengan Capital Gain karena dividen bersifat lebih pasti.
Banyaknya investor yang berinvestasi diperusahaan tersebut dapat menyebabkan meningkatnya harga saham sehingga dengan meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri. Jadi kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan memperhatikan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa pertama.
H1 : Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Kebijakan hutang adalah kebijakan yang menentukan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibiayai oleh hutang. Penggunaan hutang akan memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu berupa penghematan pajak. Disisi lain penggunaan hutang juga akan meningkatkan biaya bagi perusahaan yaitu berupa biaya kebangkrutan apabila perusahaan tidak mampu melunasi hutangnya. Jadi dalam menentukan kebijakan hutangnya, perusahaan harus mempertimbangkannya dengan lebih baik karena penggunaan hutang ini akan berdampak terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa kedua. H2 : Kebijakan Hutang berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan Menurut Kasmir (2008:196) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba akan terlihat pada nilai ROE, semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Tingginya laba yang dihasilkan perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik kedepannya.
Perusahaan dengan prospek yang baik ini yang diinginkan oleh investor dan investor lebih tertarik untuk untuk membeli saham. Semakin tinggi permintaan dari investor terhadap saham maka akan mempengaruhi harga saham dan akan meningkat nilai perusahaan. Sehingga semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Dengan melihat uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa ketiga.
H2 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
METODE PENELITIAN 1. Data
Populasi penelitian ini adalah seluruh peru-sahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria tersebut yaitu perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 selama tahun 2009-2011. memiliki data lengkap tentang PER, DPR,DER dan ROE. Membagikan dividen pada periode penelitian. Bukan perusahaan keuangan. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Dan media perantara yang peneliti gunakan adalah Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta situs resmi Bank Indonesia. Dari waktu pengumpulan data dalam penelitian ini tergolong ke dalam data panel yaitu data yang bersifat time seriesdancross section.
Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi panel. Ada tiga macam pendekatan model analisa dalam data panel. Tiga macam pendekatan tersebut adalah
a. Pendekatan Common Effect/Non effect
Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku individu tidak berbeda dalam berbagai kurun waktu. Persamaan regresinya dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = α + β’Xit+ eit
Untuk i = 1, 2, ..., N dan t = 1, 2, ..., T, dimana N adalah jumlah unit/individu cross section dan T adalah jumlah periode
waktunya. Dari Common Effect Model ini akan dapat dihasilkan N+T persamaan, yaitu sebanyak T persamaan cross section dan sebanyak N persamaan time series
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect
model)
Merupakan suatu model yang dapat menunjukkan perbedaan kontans antarobjek, meskipun dengan koefesien regresi yang sama. Model ini disebut juga dengan efek tetap. Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu. Persamaan model ini adalah sebagai berikut:
Yit = αio + β1Xit + β2Xit + β3Xit + β4d1i+ β5d2i+ eit
Konstanta αio sekarang diberi subskrip, oi, i menunjukkan objeknya. Dengan demikian masing-masing objek memiliki konstanta yang berbeda . variabel semu d1i untuk objek pertama dan 0 untuk objek lainnya. Variabel d2iuntuk objek kedua dan 0 untuk objek lainnya.
c. Pendekatan Acak (Random Effcect
Model)
Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami ketidak-pastian. Tanpa menggunakan variabel semu, meto-de efek random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan antar objek. Persamaan yang digunakan mirip dengan persamaan untuk efek tetap, kecuali konstantanya yang berbeda yaitu:
Yit= α0t+ β1Xit+ β2Xit+ β3Xit+ et Tidak seperti pada model efek tetap (α0 dianggap tetap), pada model ini α0 diasumsikan bersifat random, sehingga dapat dituliskan dalam persamaan:
αo= αo+ ui, i=1, ..., n
Dalam menentukan model regresi panel mana yang tepat untuk digunakan maka dilakukan uji chow-test dan uji hausman. Uji chow-test digunakan untuk menentukan pendekatan common effect atau pendekatan fixed effect. Sedangkan uji hausman digunakan untuk menentukan antara pendekatan fixed effect atau pendekatanramdom effect.
2. Defenisi Operasional dan
Pengukuran Variabel a. Nilai Perusahaan
Menurut Suad (2008:7), nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Aries (2011:158) juga menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi yaitu arus kas bersih, pertumbuhan dan biaya modal. Indikator dari nilai perusahaan adalah harga saham. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai Perusahaan dapat dilihat dengan menghitung PER (Price Earning Ratio). Rumus yang dapat digunakan ialah :
PER = ℎ ℎ
b. Kebijakan dividen
Kebijakan Dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan dapat dlihat dari nilaiDividen Payout Ratio (DPR). DPR menunjukkan rasio dividen yang dibagikan perusahaan dengan laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
Secara matematis rumus untuk menghitung DPR adalah sebagai berikut (Subramanyam & Wild, 2010:45)
DPR = Dividen tunai persahamLaba persaham
c. Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang disini adalah seberapa banyak penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai pendanaannya. Jadi besarnya hutang yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada nilai DER perusahaan. Nilai DER dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Subramanyam & Wild, 2010:44):
DER = ℎ
d. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rasio ROE. ROE dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2008:199)
ROE =
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran nilai minimun, maximum, rata-rata (mean), dan simpangan baku (standart deviasi) dari variabel-variabel yang diteliti.
Hasil deskriptif dapat dilihat pada
Tabel 1berikut :
N Min Max Mean SDV
PER 51 6.28 33.47 17.28 7.22 DPR 51 27.00 116.15 47.38 25.69 DER 51 0.19 5.52 1.09 1.29 ROE 51 14.03 85.63 29.40 16.61
2. Analisis Induktif
Pemilihan Model Regresi Panel
Untuk memilih model regresi, ditentukan dengan melakukanUji Chow-TestdanUji Hausman
a. Uji Chow-Test (Likelihood Ratio Test)
Tabel 2. Hasil UjiChow-test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: FEM2
Test cross-section fixed effects
Effects Test Prob.
Cross-section F chi square 0.0006
Cross-section 0.0000
Berdasarkan hasil uji Chow-Test dengan menggunakan Eviews, didapat probability sebesar 0,0006 dan 0,000. Nilai probability lebih kecil dari pada level signifikan (α = 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa model Ho untuk model ini ditolak dan Ha diterima, sehingga estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah fixed effect
b. Uji hausman test
Tabel 3 Hasil ujiHausman Test
Correlated Random Effects -Hausman Test
Equation: REM2
Test cross-section random effects
Test Summary Prob.
Cross-section
random 0.0047
sumber: Hasil regresi panel dalam program eviews 6 (data diolah tahun 2013)
Berdasarkan hasil uji Chow-Test dengan
menggunakan Eviews, didapatkan nilai
probability sebesar 0,0047. Nilai probability lebih besar dari pada level signifikan (α = 0,05), maka Ho untuk model ini ditolak dan Ha diterima, sehingga estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah Fixed effect.
c. Uji Asumsi Model
Ada tiga uji yang harus dilakukan dalam uji asumsi model ini yaitu uji normalitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Jarque-Bare (J-B) dan juga nilai probabilitasnya. Untuk nilai J-B data berdistribusi normal apabila nilai J-B < 2. Dan untuk nilai probabilitasnya jika tingkat signifikan yang digunakan adalah 5 % maka nilai probabilitasnya > 5 %.
Gambar 1Hasil Uji Normalitas Test
Dari gambar 1 terlihat bahwa hasil uji normalitas menyatakan bahwa nilai Jarque-Bera (J-B) sebesar 0,726721 dengan probabilitas 0,695336. Dengan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal, karena nilai J-B 0,726721 < 2 dan nilai probabilitas 0,695336 > 0,05.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
heterokedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya heterokedastisitas ini digunakan uji Park.
Tabel 4 Hasil Uji heterokedastisitas
Variabel Probabilitas Keterangan DPR 0,7216
Tidak Terjadi Heterokedastisitas DER 0,8468
ROE 0,5003
Sumber : Data diolah (Eviews,2013)
Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas, karena masing-masing variabel bebas (independent) memiliki probabilitas atau signifikansi lebih besar dari α = 0.05. Berarti variabel bebas dalam penelitian ini memenuhi syarat untuk menggunakan analisi regresi.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi untuk melihat apakah terdapat korelasi antar variabel itu sendiri. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi digunakan nilai d Durbin-Watson dengan melakukan perbandingan dengan tabel Durbin-Watson itu sendiri dengan aturan yang telah ditetapkan.
Tabel 5 Hasil uji autokorelasi
Model
Nilai Durbin
Watson KritisNilai Keterangan 1 1,976 1,6754-2,3246 AutokorelasiTidak Ada
Sumber : Data diolah (Eviews,2013)
Dari tabeldapat dilihat bahwa nilai d terletak pada daerah antara du < d < 4-du, dimana dengan nilai kritisnya yaitu 1,6754-2,3246, artinya tidak terdapat masalah autokorelasi pada variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
d. Model Regresi Panel
Tabel 6 Hasil Estimasi Regresi Panel dengan ModelRandom Effect
Variable Coefficient
C 3,4144
DPR? 0,0029
LOG(DER?) 0,0681
ROE? -0,0264
Sumber: Hasil regresi panel dalam program Eviews 6 (data diolah tahun 2013)
Model Persamaan Regresi fixed Effect Y = 3.4144 + 0,0029X1 + 0,0681X2 – 0,0264X3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -0.6 -0.4 -0.2 -0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals Sample 2009 2011 Observations 51 Mean -1.96e-17 Median 0.006383 Maximum 0.571985 Minimum -0.578367 Std. Dev. 0.223422 Skewness -0.230547 Kurtosis 3.359691 Jarque-Bera 0.726721 Probability 0.695336
a. Goodness of Fit Test
Goodness of Fit Test menunjukkan proporsi yang diterangkan oleh variabel independen dalam model terhadap variabel terikatnya, sisanya dije-laskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini, formulasi model yang keliru dan kesalahan eksperimen
Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) R-squared 0.736888 Adjusted R-squared 0.575626 S.E. of regression 0.283746 F-statistic 4.569512 Prob(F-statistic) 0.000094
Hal ini berarti sebesar 73,69% nilai perusahaan Indeks Kompas 100 dapat dijelaskan oleh variasi tiga variabel bebasnya secara bersama-sama yaitu kebijakan dividen (X1), kebijakan hutang (X2), dan profitabilitas (X3). Sedangkan sisanya 26,31% dijelaskan oleh variabel lain diluar model atau tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan demikian kemampuan variabel bebas mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat
b. Uji hipotesis
Pengujian ini bertujuan untuk melihat variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat dan sekaligus merupakan pengujian hipotesis. Dengan melihat nilai t hitung atau tingkat signifikansi setiap variabel. Dalam pengujian ini, parameter yang digunakan adalah nilai t hitung yang harus lebih besar dari t tabel atau probabilitas nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.
Tabel 8 Hasil Pengujian Hipotesis
Variable Prob. Kesimpulan
C 0.0000
DPR 0.1448 Hipotesis ditolak
LOG(DER?) 0.6205 Hipotesis ditolak
ROE? 0.0071 Hipotesis diterima
Hipotesis pertama penelitian ini adalah kebijakan dividen berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dari data yang diolah dan disajikan pada Tabel 17 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh nilai t hitung = 0,4959 < t tabel = 1,6772 atau probabilitas = 0,1448 > α = 0,05 akibatnya Ho diterima atau Ha ditolak. Sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini terbukti ditolak.
Hipotesis kedua penelitian ini adalah kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari data yang diolah dan disajikan pada Tabel 17 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh nilai t hitung = 0,5002 > t tabel = 1,6772 atau probabilitas = 0,6205 > α = 0,05 akibatnya Ho diterima atau Ha ditolak. Sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini terbukti ditolak.
Hipotesis ketiga penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari data yang diolah dan disajikan pada Tabel 15 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh nilai t hitung = -2,8839 < t tabel = -1,6772 atau probabilitas = 0,0071< α = 0,05 akibatnya Ho ditolak atau Ha diterima. Sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima
Pengaruh Profitabilitas (Return On
Equity) Terhadap Nilai Perusahaan
(Price Earning Ratio)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian terhadap regresi, didapatkan nilai koefesien regresi sebesar 1,4959 dengan tingkat signifikansi 0,1448. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividen Payout Ratio (DPR) mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER). Dengan kata lain apabila nilai DPR meningkat maka PER juga mengalami peningkatan tetapi peningkatan DPR tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hubungan positif antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan menunjukkan bahwa, apabila perusahaan
membayarkan lebih banyak dividen maka hal tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan karena dengan banyaknya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham maka calon investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan itu sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal diatas sesuai dengan pernyataan Brigham dan Houston (2010:67) yang menyatakan investor lebih menyukai dividen dibandingkan pendapatan modal karena dividen bersifat lebih pasti dibandingkan pendapatan modal (Capital Gain).
Walaupun hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, namun kebijakan dividen tidak terlalu mempengaruhi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang cukup berarti bagi nilai perusahaan. hal itu dapat terlihat dari hasil penelitian ini yaitu kebijakan dividen tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis yang ada ditolak dan tidak terbukti kebenarannya.
Dengan tidak berpengaruhnya kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, hal itu didukung dengan teori ketidakrelevanan dividen. Adanya asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori ini dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara kebijakan dividen dengan harga saham atau nilai perusahaan. Secara agregat investor hanya melihat total pengembalian (Return) dari keputusan investasi. Mereka tidak melihat apakah itu berasal daricapital gain atau pendapatan dividen. Jadi apakah laba yang dihasilkan akan dibagikan sebagai dividen atau ditahan sebagai laba ditahan maka tidak akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yangs (2010) yang mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak signifikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Hutang (Debt To
Equity Ratio)Terhadap Nilai Perusahaan
(Price Earning Ratio)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program Eviews 6, menunjukkan bahwa kebijakan hutang yang dilihat melaluiperbandingan penggunaan hutang dengan modal sendiri yang di ukur dengan Debt To equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di BEI. Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi dengan koefesien DER yang bernilai 0,5002 dengan tingkat signifikansi 0,6205 > 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Artinya, peningkatan penggunaan hutang dalam perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan itu dan begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Brigham dan Houston (2010:157) yang menyatakan bahwa penggunaan hutang yang lebih besar dapat meningkatkan nilai perusahaan karena penggunaan hutang dapat menghemat pajak.
Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan, namun dalam hal ini pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan tidaklah signifikan. Artinya disini adalah berapapun banyaknya hutang yang digunakan oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan kata lain, tidak adanya pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Kebijakan hutang yang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani and Miller’s.
Modigliani and Miller’s menyatakan bahwa seberapapun banyaknya penggunaan hutang tidak akan terpengaruh terhadap harga saham dan nilai perusahaan. Hal itu dikarenakan oleh penggunaan hutang akan
menyebabkan biaya ekuitas biasa naik dengan tingkat yang sama seperti tingkat pendapatan yang dihasilkan dan dalam pasar modal indonesia penciptaan nilai tambah perusahaan dapat juga disebabkan oleh faktor psikologis pasar. Sehingga tidak terlalu memperhatikan besar kecilnya hutang, tapi investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan menggunakan dana dari hutang tersebut dengan efektif dan efisien agar dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yangs (2011) menemukan hasil bahwa kebijakan hutang atau leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan. Hasil yang tidak signifikan menandakan bahwa kebijakan hutang yang telah ditetapkan perusahaan tidak memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen (Dividen
Payout Ratio) Terhadap Nilai
Perusahaan(Price Earning Ratio)
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER). Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,0071<0,05. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahan selama periode 2009-2011 adalah negatif dengan koefesien regresi sebesar -2,8839. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila profitabilitas perusahaan meningkat maka nilai perusahaan itu akan turun.
Adanya pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dengan nilai
perusahaan menandakan bahwa
profitabilitas perusahaan sangatlah berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dalam hal ini investor sangat memperhatikan profitabilitas perusahaan. Sehingga naik atau turunnya profitabilitas perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga saham dan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif antara profitabilitas dengan nilai perusahaan. penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rika (2010) yang mengatakan bahwa variabel Profitabilitas mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika profitabilitas meningkat maka nilai perusahaan justru mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan oleh peningkatan profitabilitas perusahaan akan menjadikan laba perlembar saham perusahaan meningkat, tetapi dengan peningkatan profitabilitas belum tentu harga saham perusahaan itu meningkat sehingga apabila laba perlembar saham meningkat tetapi harga saham tidak meningkat maka itu akan membuat nilai perusahaan menjadi turun.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1) Kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, 2) Kebijakan hutang berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, 3) Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
Saran
Bagi investor, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga variabel tersebut dapat dijadikan sebagai indikasi preferensi pelaku pasar modal dan perlu diperhatikan investor saat ingin menjadi pemilik saham dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan, lebih memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan dan lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan sehingga tidak mengurangi nilai perusahaan.
Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan mengganti objek penelitian yakni mungkin saja sektoral ataupun yang lainnya, serta menambah periode pengamatan, dan alangkah lebih bagus dengan menambah variabel-variabel lainnya seperti pajak, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan, likuiditas dan yang lainnya. Dan dapat pula menggunakan proksi serta metode pengolahan data yang berbeda agar menghasilkan pengolahan data yang lebih akurat serta dapat melihat dampak jangka panjang bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rizkiansyah. 2008. Pengaruh roa, roe, npm, dan eps terhadap harga saham. Perusahaan pada sektor industry barang konsumsi di bursa efek indonesia. Universitas Gunadarma:Depok
Aries Heru Prasetyo. 2011. Valuasi Perusahaan.PPM : Jakarta Pusat Zvi, Bodie. Alex kane dan Alan J Marcus.
2006. Investment Jilid II. Salemba Empat : Jakarta.
Brealey, Richard A, Myers, Stewart C, & Marcus, Alan J. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan.Jakarta: Erlangga. Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F.
1998. Manajemen Keuangan. Erlangga : Jakarta.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2010. Dasar-dasar Manajemen keuangan. Salemba Empat : Jakarta. Doddy Ariefianto. 2012. Ekonometrika
Esensi dan Aplikasi Dengan Menggunakan Eviews. Jakarta : Erlangga
Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis investasi dan manajemen portofolio. PT.BPFE : Yogyakarta.
Eni Cahyaningsih. 2010. Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan. Jawa Timur : Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar.Jakarta: Erlangga.
Gujarati, Damodar dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga
Hatta setiono. 2007. Kriteria Pemilihan 100 Saham Untuk Indeks Kompas 100. www.blogger.com. 14 Januari 2013. Jonathan Sarwono. 2006. Analisis Data
Penelitian Menggunakan SPSS 13. C.V Andi Offset : Yogyakarta. Kasmir. 2008.Analisis Laporan Keuangan.
PT Raja Grafindo Persada : Jakarta Keown, Arthur J, Scott, David F Jr, Martin,
John D dan Petty William J. 2001. Dasar-dasar manajemen keuangan. Salemba Empat : Jakarta
Lincolin Arsyad. 2001. Peramalan Bisnis. BPFE : Yogyakarta
Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan. UPP Stim YKPN : Yogyakarta Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.
1999. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE : Yogyakarta.
Rika Susanti, 2010.Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Sennahati. 2005. Analisis Likuiditas dan Profitabilitas pada PT Graha Sarana
Duta Makasar. Jurnal Ekonomi Balance Fekon Unismuh Makasar. Hal. 83-109.S
Suad Husnan. 2001. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP YKPN : Yogyakarta
Suad Husnan. 2008. Manajemen Keuangan. BPFE : Yogyakarta Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan.
Yogyakarta : Andi
Supriyanto. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan-Perusahaan Emiten yang Tergabung dalam Kelompok LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Universitas Pembangunan Nasional:Jakarta
Subramanyam, K R dan Wild, J John. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat : Jakarta
Wing Wahyu Winarno. 2009. Analisis
Ekonometrika dan Statistika EVIEWS edisi kedua. UOO SIM YKPN : Yogyakarta.
Weston, J Fred dan Brigham F Eugene. 1990. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Erlangga : Jakarta
Weston, J Fred dan Thomas E.
Copeland.1996. Manajemen
Keuangan. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
www.idx.co.id
Yangs Analisa. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN
a. Uji Normalitas sebelum data di log kan
b. Uji Normalitas
c. hasil uji heterokedastisitas
Variabel Probabilitas Keterangan
DPR 0,7216
Tidak Terjadi Heterokedastisitas
DER 0,8468
ROE 0,5003
d. hasil uji autokorelasi
Model Nilai DurbinWatson Nilai Kritis Keterangan
1 1,976 1,6754-2,3246 Tidak Ada Autokorelasi
0 2 4 6 8 10 12 -10 -5 0 5 10 15 20
Series: Standardized Residuals Sample 2009 2011 Observations 51 Mean 2.72e-15 Median -0.772467 Maximum 19.19064 Minimum -10.73358 Std. Dev. 6.271514 Skewness 1.139368 Kurtosis 4.697869 Jarque-Bera 17.16021 Probability 0.000188 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -0.6 -0.4 -0.2 -0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals Sample 2009 2011 Observations 51 Mean -1.96e-17 Median 0.006383 Maximum 0.571985 Minimum -0.578367 Std. Dev. 0.223422 Skewness -0.230547 Kurtosis 3.359691 Jarque-Bera 0.726721 Probability 0.695336
Lampiran 3Model RegresiCommon Effect Dependent Variable: PER
Method: Panel Least Squares Date: 02/07/13 Time: 13:25 Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 12.31968 2.274709 5.415934 0.0000
DPR 0.062495 0.028182 2.217550 0.0315
DER -1.335800 0.709814 -1.881901 0.0660
ROE 0.112229 0.056545 1.984757 0.0530
R-squared 0.245288 Mean dependent var 17.27863
Adjusted R-squared 0.197115 S.D. dependent var 7.219079
S.E. of regression 6.468573 Akaike info criterion 6.646973
Sum squared resid 1966.594 Schwarz criterion 6.798489
Log likelihood -165.4978 Hannan-Quinn criter. 6.704871
F-statistic 5.091806 Durbin-Watson stat 1.147395
Lampiran 4Hasil Estimasi Regresi Panel dengan Modelfixed Effect Dependent Variable: LOG(PER?)
Method: Pooled Least Squares Date: 02/08/13 Time: 10:31 Sample: 2009 2011
Included observations: 3 Cross-sections included: 17
Total pool (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.414375 0.291718 11.70436 0.0000
DPR? 0.002976 0.001990 1.495907 0.1448
LOG(DER?) 0.068088 0.136115 0.500221 0.6205
ROE? -0.026324 0.009128-2.883945 0.0071
Fixed Effects (Cross)
PT_AALI--C 0.172753 PT_ADHI--C -1.140838 PT_AKRA--C -0.496955 PT_ANTM--C -0.198488 PT_ASII--C -0.055299 PT_GGRM--C -0.045912 PT_INDF--C -0.542097 PT_INTP--C 0.206591 PT_KLBF--C 0.195837 PT_LSIP--C -0.175273 PT_PGAS--C 0.355631 PT_SGRO--C -0.252283 PT_SMGR--C 0.098167 PT_SMRA--C 0.043355 PT_TLKM--C -0.223794 PT_UNTR--C -0.012109 PT_UNVR--C 2.070713 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.736888 Mean dependent var 2.762194
Adjusted R-squared 0.575626 S.D. dependent var 0.435568
S.E. of regression 0.283746 Akaike info criterion 0.605003
Sum squared resid 2.495871 Schwarz criterion 1.362582
Log likelihood 4.572426 Hannan-Quinn criter. 0.894496
F-statistic 4.569512 Durbin-Watson stat 1.976889
Lampiran 5Hasil UjiChow-test Redundant Fixed Effects Tests Equation: FEM2
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 3.913039 (16,31) 0.0006
Cross-section Chi-square 56.361904 16 0.0000
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: LOG(PER)
Method: Panel Least Squares Date: 02/12/13 Time: 08:11 Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.359385 0.137007 17.22088 0.0000
DPR 0.004461 0.001760 2.534569 0.0146
LOG(DER) -0.112016 0.059703 -1.876221 0.0668
ROE 0.004654 0.003501 1.329326 0.1902
R-squared 0.205500 Mean dependent var 2.762194
Adjusted R-squared 0.154787 S.D. dependent var 0.435568
S.E. of regression 0.400442 Akaike info criterion 1.082687
Sum squared resid 7.536615 Schwarz criterion 1.234203
Log likelihood -23.60853 Hannan-Quinn criter. 1.140586
F-statistic 4.052222 Durbin-Watson stat 1.089892
Lampiran 6Model RegresiRamdom Effect Dependent Variable: LOG(PER)
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 02/07/13 Time: 13:33
Sample: 2009 2011 Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.548390 0.162686 15.66451 0.0000 DPR 0.003840 0.001645 2.334177 0.0239 LOG(DER) -0.063972 0.071056 -0.900307 0.3725 ROE -8.45E-05 0.004256 -0.019847 0.9842 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.263614 0.4633 Idiosyncratic random 0.283746 0.5367 Weighted Statistics
R-squared 0.097589 Mean dependent var 1.457952
Adjusted R-squared 0.039988 S.D. dependent var 0.318804
S.E. of regression 0.312365 Sum squared resid 4.585870
F-statistic 1.694234 Durbin-Watson stat 1.569166
Prob(F-statistic) 0.181055
Unweighted Statistics
R-squared 0.159745 Mean dependent var 2.762194
Lampiran 7Hasil ujiHausman Test Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: REM2
Test cross-section random effects
Test Summary StatisticChi-Sq. Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 12.958858 3 0.0047
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
DPR 0.002976 0.003840 0.000001 0.4404
LOG(DER) 0.068088 -0.063972 0.013478 0.2553
ROE -0.026324 -0.000084 0.000065 0.0012
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: LOG(PER)
Method: Panel Least Squares Date: 02/12/13 Time: 08:17 Sample: 2009 2011
Periods included: 3
Cross-sections included: 17
Total panel (balanced) observations: 51
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.414375 0.291718 11.70436 0.0000
DPR 0.002976 0.001990 1.495907 0.1448
LOG(DER) 0.068088 0.136115 0.500221 0.6205
ROE -0.026324 0.009128 -2.883945 0.0071
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.736888 Mean dependent var 2.762194
Adjusted R-squared 0.575626 S.D. dependent var 0.435568
S.E. of regression 0.283746 Akaike info criterion 0.605003
Sum squared resid 2.495871 Schwarz criterion 1.362582
Log likelihood 4.572426 Hannan-Quinn criter. 0.894496
F-statistic 4.569512 Durbin-Watson stat 1.976889