• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori Medis - Ika Turyasih BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori Medis - Ika Turyasih BAB II"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori Medis

1. KEHAMILAN

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampei lahirnya

janin.lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari )

dihitung dari hari pertama haid terakhir.kehamilan dibagi menjadi 3

triwulan yaitu triwulan pertama dimuali dari konsepsi sampai 3 bualan,

triwulan ke 2 dari bulan ke 4 sampe 6 bualan, triwulan ke 3 dari bualan ke

7 sampe bualan ke 9bulan (Sarwono 2010,h : 99).

Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai patus lamanya 280

hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) .Pembagian

kehamilan dibagi menjadi dalam 3 trimester yaitu trimester,trimester

kedua dan trimester ketiga (Rukiyah,dkk, 2009; h.2).

Sehingga dapat disimpulkan kehamilan dimulai dari masa ovulasi

sampai pada persalinan lamanya 280 hari (40 minggu).

Terdapat dua tanda pada kehamilan yaitu tanda pasti dan tanda

tidak pasti adalah sebagai berikut :

1. Tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan

a. Amenorrhea

Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila

sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa dia

(2)

b. Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa

tidak enak samapi muntah yang berkepanjangan. Dalam

kedokteran sering dikenal morning sickness

c. Keluahan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,

disebabkan karena desakan uterus ke cranial

d. Konstipasi

Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat

juga karena perubahan pola makan

e. Perubahan Payudara

Akibat stimulasi prolakrin dan HPL, payudara mensekresi

kolostrum, biasanaya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu

2. Tanda Pasti Kehamilan

a. Denyut jantung janin (DJJ)

Dapat di dengar oleh stetoskop laenec pada minggu 17-18

minggu. Melalukan auskultasi pada janin bisa juga

mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti : bising tali pusat,

bising uterus dan nadi ibu

b. Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya

menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat

(3)

3. Tahap-tahap kehamilan

a. Trimester I

Trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai umur

kehamilan 3 bulan (0-12 minggu).Dimulai dari masa konsepsi

spermatozoa manembus dinding corona radiata dengan enzim

hyaluronidase.Persenyawaan tersebut biasanya terjadi di daerah

ampulla tuba,sel telur yang sudah di buahi tersebut zyangote,inti

sel telur inti sel spermatozoa cromosom dari kedua inti

bercampur hingga mempunyai 46 kromosom dan selanjutnya

masing–masing kromosom membelah dari hingga terjadi 2 pasang. Ovum yang telah dibuahi mengalami proses segmentasi

sehingga terjadi blastomer. Umur janin yang sebenarnya harus

dihitung mundur dari saat fertilisasi atau karena fertilisasi selalu

berdekatan dengan ovulasi sekurang kurangnya dari saat

ovulasi.Akhir 1 bulan badan bayi sangat melengkung,panjangnya

7,5 – 10 mm,kepalanya 1/3 dari seluruh mudigah.Akhir 2 bulan mukanya sudah mulai jelas terbentuknya muka manusia dan

sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan jari-jari tangan

dan kaki,alat kelamin sudah nampak,walaupun belum jelas dapat

ditentukan jenisnya (Rukiyah,dkk,2009; h.34).

b. Trimester II

Trimester kedua di mulai umur kehamilan 12 minngu

sampai 28 minggu.Pada bulan ke empat panjang janin mencapai

10-17 cm,beratnya 100gram,alat kelamin sudah dapat di

(4)

Akhir bulan 5 panjang janin 18-27cm beratnya 300gram bunyi

jantung janin sudah terdengar . Akhir bulan ke 6 panjang janin

sudah 28-36 cm beratnya 600gr kulit keriput dan lemak mulai

ditimbun dibawah kulit tertutup oleh vernick caseosa yang

bermaksud untuk melindungi kulit (Rukiyah,dkk, 2009; h.35 ).

c. Trimester III

Trimester ketiga dimulai umur kehamilan 28 sampai 40

minggu.Pada bulan ke 7 janin mencapai 35 – 38 cm,kalau lahir dapat hidup di dunia luar kemungkinan hidup sangat kecil. Akhir

bulan 8 panjangnya mencapai 42,5 cm beratnya mencapai

1700gram permukaan kulit masih merah dan keriput seperti

orang tua. Akhir bulan 9 panjangnya mencapai 46 cm beratnya

2500gram kulit sudah berisi . Akhir bulan 10 janin sudah cukup

bulan (matur/aterm) panjangnya mencapai 50 cm beratnya

3000gr.Kulit halus tidak terdapat lanugo,tetapi masih terdapat

vernic seosa ialah campuran selsel epitel kulit,skret kelenjar

lemak .Kepala sudah ditumbuhi rambut kuku melebihi ujung jari

,pada janin laki laki testis sudag ada dalam scrotum dan pada

wanita labia mayora menutupi labia minora (Rukiyah,dkk, 2009;

h.36).

4. Perubahan fisiologis kehamilan

Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik

anatomis maupun fisiologis pada ibu. Perubahan fisiologi yang terjadi

(5)

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta,

amnion) sampai persalinan. Pembesaran uterus meliputi

peregangan dan penebalan sel-sel otot, sementara produksi

miosit baru masih terbatas.Pada awal kehamilan penebalan

uterus dipengaruhi oleh hormone estrogen dan

progesterone.Akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu

penebalan uterus lebih di pengaruhi oleh desakan dari hasil

konsepsi (Prawirohardjo, 2009; h.175-176).

b. Servik

Selama kehamilan, servik akan mengalami perubahan karena

hormone estrogen dan progresteron. Akibat kadar estrogen

meningkat dan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya

suplai darah maka konsistensi servik menjadi lunak yang disebut

tanda goodell (Kusmyati, 2010 h.55-56).

c. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum

graviditatum, korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3

cm yang akan mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus

luteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progresteron

(Kusmiyati, 2010; h.56).

d. Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hipeemia

(6)

vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk

mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan

meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat

dan hipertrofi sel otot polos (Prawirohardjo, 2009; h.178).

e. Sistem integument/kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna

kemerahann, kusam, dan kadang-kadang akan mengenai daerah

payudara dan paha. Perubahan ini dihasilkan dari cadangan

melanin pada daerah epidermal dan dermal.Estrogen dan

progresteron memiliki peran dalam melanogenesis dan bisa

disebut sebagai faktor pendorong (Prawirohardjo, 2009; h.179).

f. Payudara/mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone

somatomamotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi

belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi

system saluran sedangkan progesterone menambah sel-sel

asinus pada mammae.Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa

geli dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu

keenam kehamilan (Kusmiyati, 2010; h.56-57).

g. Sirkulasi darah/kardiovaskular

Volume darah akan meningkat secara progresif mulai

minggu ke 6 sampai minggu ke 8 kehamilan dan mencapai

puncaknya pada minggu ke 32 sampai minggu ke 34 dengan

perubahan kecil setelah minggu tersebut. Peningkatan volume

(7)

progresteron dan estrogen pada ginjal yang didinisiasi oleh jalur

renin-angiostensin dan aldosterone.Penambahan volume darah

ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit (Prawirohardjo,

2009;h.182-184).

Eritropin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah

sebanyak 20-30%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan

volume plasma sehingga mengakibatkan hemodilusi dan

penurunan konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl

atau bisa juga mencapai dibawah 11 g/dl. Pada kehamilan lanjut

kadar hemoglobin di bawah 11 g/dl merupakan hal yang

abnormal dan biasanya lebih berhubungan dengan defisiensi zat

besi dari pada dengan hipovolemia. Kebutuhan zat besi selama

kehamilan kurang lebih 1.000 mg atau rata-rata 6 sampai 7

mg/hari (Prawirohardjo, 2009;h.182-184).

h. Pencernaan

Perubahan pada saluran cerna memungkinkan pengangkutan

nutrien untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang

dipengaruhi hormon dan mekanis sehingga dapat menimbulkan

ketidaknyamanan selama kehamilan.Perubahan rasa tidak enak

di ulu hati disebabkan karena pergeseran diafragma dan

penekanan akibat pembesaran uterus yang diperburuk hilangnya

tonus sfingter.Kerja progesteron pada otot – otot polos menyebabkan lambung hipotonus yang disertai penurunan

mortalitas dan waktu pengosongan yang memanjang. Estrogen

(8)

menjadi rapuh dan dapat menimbulkan gangivitis (Varney, 2006;

h.501).

i. Perkemihan

Pada bulan pertama kehamilan kandun kemih akan

tertekan sehingga sering timbul rasa ingin kencing. Pada

kehamilan normal, fungsi ginjal akan mengalami banyak

perubahan. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal

meningkat pada kehamilan.Fungsi ginjal berubah karena adanya

homon kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita,

aktivitas fisik dan asupan makanan (Kusmiyati, 2010; h.59).

5. Perubahan fisiologis ibu hamil

a. Trimester 1

1) Sistem reproduksi

(a) Vagina dan vulva

Vagina dan vulva akan mengalami perubahan pada

trimester 1 yang dikarenakan oleh hormon estrogen yaitu

ditandai dengan perubahan warna vagina yang menadi

kemerahan. Vagina dan vulva uga mudah terserang amur

karena peningkatan pH (Yuni Kusmiati, SST DKK,

2008:55).

(b) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi servicks akan menjadi lebih

lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat

penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada

(9)

dan hyperplasia kelenjar-kelenjar serviks ( Prawirohardjo,

2009 h; 177).

(c) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima dan melindungi hasil konsepsi ( janin, plasenta,

amnion). Pembesaran uterus meliputi peregangan dan

penebalan sel-sel otot.Pada awal kehamilan penebalan

uterus distimulasi terutama oleh hormone estrogen dan

sedikit progesterone ( Prawirohardjo, 2009 h; 175).

Tabel 2.1 Memantau tumbuh kembang janin di dalam uterus

Usia Kehamilan Tinggi Fundus

Dalam Cm Menggunakan

penunjuk badan

12 Minggu __ Teraba di atas

simfisis pubis

16 Minggu __ Di tengah , antara

simfisis pubis dan umbilicus

20 Minggu 20 cm ( ±2cm) Pada umbilicus

22-27 Minggu Usia Kehamilan

dalam minggu = cm ( ±2cm)

__

28 Minggu 28 cm ( ±2cm) Di tengah antara

umbilicus dan px

29-35 Minggu Usia Kehamilan

dalam minggu = cm ( ±2cm)

__

36 Minggu 36 cm ( ±2cm) Pada px

Sumber.( Prawirohardjo 2009, h;93)

(d) Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum

graviditatum, korpus luteum graviditatis, kira kira 3 cm

(10)

korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan

progesterone ( Manuaba, 2010 h;110).

(e) Payudara / mamae

Payudara akan membesar dan tegang, namun pada

masa ini payudara belum mengeluarkan ASI.

Somatomamotropin membuat kasein, laktalbumun dan

laktoglobulin untuk mempersiapkan payudara dalam

proses laktasi.

(f) Sistem Endokrin

Perubahan besar pada sistem endokrin yang pentng

terjadi adalah untuk mempertahankan kehamilan,

pertumbuhan normal janin dan pemulihan nifas.

(g) Sistem kekebalan

Sistem kekebalan tubuh ibu saat masa ini tidakakan

berubah dan tetap utuh dikarenakan imunoglobulin tidak

berubah dan ini juga dapat menembus plasenta sehingga

melindungi dari infeksi selanjutnya.

(h) Perkemihan

Seorang ibu pada bulan bulan pertama akan mengalami

kenaikan dalam buang air besar yang dikarenakan oleh

lau filtrasi dan alian plasma ginjal meningkat namun hal ini

(11)

(i) Pencernaan

Karena pengaruh pengeluaran asam lambung meningkat

yang dapat menyebabkan :

1. Pengeluaran air liur berlebih (hipersalivasi)

2. Daerah lambung terasa panas

3. Terjadi mual/sakit pusing kepala terutama pagi hari

yang disebut morning sickness.

4. Muntah berlebihan atau yang disebut hyperemesis

gravidarum

5. Progesterone mengakibatkan gerak usus halus

semakin berkurang dan menyebabkan obstipasi

(Manuaba, 2010 h;110).

(j) Sistem kardiovaskuler

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar,

pembuluh daah yang membesar, payudara dan alat lain

lain yang memang berfungsi dalam kehamilan. Tekanan

darah akan turun dala 24 minggu pertama kehamilan

akibat penurunan dalam perifer faskular resistance yang

disebabkan oleh pengaruh otot halus oleh progesteron.

(k) Metabolisme

Pada wanita hamil basal metabolic rate meningkat. BMR

akan kembali setelah hari ke lima pasca persalinan. Pada

masa ini seorang wanita mengeluh sering merasa lelah,

(12)

berat bdan indeks tubuh dan darah dan pembekuan

darah.

(l) Sistem pernafasan

Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum

pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga

dada meningkat. Frekuensi pernafasan pada ibu hamil

sedikit meninggat namun pernafasannya lebih dalam dari

oada normalnya.

b. Perubahan pada trimester II antara lain ( asuhan kebidanan 1,

2012 : 65) :

1) Uterus

Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsu angsur berbentung

lonjong seperti telur, ukurannya sebesar kepala bayi atau

sekapalan tangan orang dewasa. Seiring pembesaran uterus

berorentasi ke kanan dan akhirnya uterus yang membesar ini

akan menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak

usus halus ke kedua sisi abdomen. Kontraksi sudah dapat

dirasakan setelah bulan ke empat kehamilan.

2) Vulva dan vagina

Peningkatan vaskularisasi vulva dan vagina dapat

meningkatkan pula keinginan dan membangkitakan untuk

seksual khususnya selama trimester kedua kehamilan.

Peningkatan kongesti ditambah relaksasi pembuluh darah

dan uterus dapat mengakibatkan pembengkakan dan varises

(13)

3) Ovarium

Plasenta mulai menggantikan korpus luteum graviditatum

pada usia kehamilan 16 minggu.

4) Serviks uteri

Serviks menadi lunak dan kelenjar kelenjar di serviks akan

mengeluarkan sekresi lebih banyak.

5) Payudara

Puting susu akan megeluarkan cairan yang berwarna puting

kekuningan yang disebut kolostrum. Payudara pada trimester

ini akan mengalami peningkatan ukuran. Walaupun

perkembangan kelenjar payudara secara fungsional lengkap

pada pertengahan masa hamil, namun proses menyusui

terhambat sampai kadar estrogen menurun, yaitu setelah

janin dan plasenta lahir.

6) Sistem pencernaan

Pada sistem pencernaan teradi konstipasi karena pengaruh

dari hormon progesterone yang menigkat. Perutr juga akan

menjadi kembung karena tekanan dari uterus yang semakin

membesar dalam perut dan mendesak organ organ dalam

perut.

7) Repirasi

Wanta hamil sering mengeluhkan sesak nafas karena

(14)

8) Kardiovaskular

Perubahan auskultasi jantung ikut mengiringi perubahan

ukuran dan posisi jantung, peningkatan volume darah hdan

curah jantung juga menimbulkan perubahan auskultasi

selama hamil.

9) Sistem urinarius

Pengurangan penekanan pada kandung kencing sudah mulai

berkurang karena sudah keluarnya uterus dari bagian

panggul. Kandung kemih tertarik ke bagian atas abdomen

dan keluar dari panggul.

10) Muskulokeletal

Mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah

siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi

cairan pada aringan yang berhubungan di sekitarnya.

Sistem integument

Kadar MSH meningkat dikarenakan peningkatan kadar

hormon estrogen dan progesteron.

11) Kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan yang terjadi dalam masa ini adalah

0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.

c. Perubahan pada trimester ke III

Trimester III dimulai dari usia kehamilan 24 bulan sampai

dengan kelahiran atau disebut juga periode penantian karena

(15)

sudah merasa tidak sabar untuk segera bertemu dengan

bayinya. ( Yuni Kusmiyati, SST, DKK, 2008: 67 )

1) Uterus

Pada trimester ke III terlihat lebih nyata terlihat corpus uteri

dan berkembang menjadi segmen bawah rahim. SBR

menjadi lebih lebar dan tipis, tampak jelas batas antara

bagian atas yang tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.

2) Traktus urinarius

Pada masa akhir kehamilan ini, keluhan sering kencing atau

buang air kecil timbul kembali karena seiring dengan turunnya

kepala janin ke panggul sehingga menekan kandung kencing.

Dan urin kan menjadi lancar dikarenakan terjadinya

hemodilusi.

3) Repirasi

Wanita hamil merasa kesulitan untuk bernafas dikarenakan

usus usus yang tertekan oleh uterus ke arah diafragma yang

mengakibatkan diafragma mengalami kesulitan untuk

bergerak.

4) Kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan yang terjadi adalah 5,5 kg dimulai dari

awal kehamilan sampai akhir kehamilan yaitu 11-12 kg.

5) Sirkulasi darah

Menurut Genong, 1989 dalam buku Asuhan Kebidanan 1,

2012 mengatakan bahwa, aliran darah meningkat dengan

(16)

meningkat duapuluh kali lipat, ukuran konseptus juga

meningkat elbih cepat.

6) Sistem muskulokeletal

Hormon progesteron dan relaxing menyebabkan relaksasi

jaringan ikat dan otot otot, terjadi maksimal pada satu minggu

terakhir kehamilan dan proses ini memberikan kesempatan

panggul untuk meningkatkan kapasitasnya untuk proses

persalianan.

6. Perubah psikologis dalam masa kehamilan

a. Perubahan pada trimester I

Trimester pertama sering disebut dengan masa

penyesuwean,penyesuwean yang di lakukan wanita adalah

kenyataan bahwa ia sedang mengandung.selama trimester ini

wanita akan ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami

kekeceaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan.

Penyesuaiann terhadap awal kehamilan, ketika pertama kali

mengetahui dirinya hamil, mungkin akan syok dan merasa

menyangkal. Periode ketidaknyamanan adalah hal yang umum

terjadi seperti :

1) Ibu merasa sering sakit dan sering kali membenci

kehamilannya.

2) Merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan

kesedihan

3) Mencari-cari tanda untuk lebih yakin bahwa dirinya hamil. .

(17)

b. Perubahan pada trimester II

Trimester II sering di sebut degan periode kesehatan yang

baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari

segala rasa ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu

hamil. Sebagian besar wanita merasa lebih erosis selama

trimester II, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan dalam

hubungan seksual mereka dibandingkan dengan trimester I dan

sebelum hamil. . (marmi s.sT,2011,h;94-95)

c. Perubahan pada trimester III

Seorang wanita hamil tinggal menanti kelahiran bayinya.

Perhatian lebih memusat ke kehamilan dan selalu berusaha

untuk melindungi bayi yang di kandung. ( Yuni Kusmiati, S. ST,

dkk, 2008: 71 )

7. Tanda bahaya kehamilan

Dalam masa kehamilan terdapat beberapa tanda bahaya yang

perlu diwaspadai. Tanda bahaya tersebut meliputi:

a. Perdarahan pada kehamilan muda

Perdarahan yang terjadi pada kehamilan muda biasanya terjadi

pada usia kehamilan sebelum 24 minggu. Perdarahan tersebut

bisa disebabkan oleh:

1) Implantation bleeding. Perdarahan saat trophoblas melekat

pada endometrium, biasanya terjadi saat implantasi 8 sampai

12 hari setelah fertilisasi.

2) Abortion. 15% terjadi pada abortus spontan sebelum usia

(18)

3) Hydatidiform molae. Akibat dari degenerasi chorionic vili pada

awal kehamilan. Embrio mati dan di reabsorbsi/ mola terjadi di

dekat fetus.

4) Ectopic pregnancy. Ovum dan sperma yang berfertilisasi

kemudian berimplantasi diluar dari uteri cavity.

5) Cervical lesion. Lesi di cervik

6) Vaginitis. Infeksi pada vagina (Sumarni, 2011; h.190).

b. Perdarahan pada kehamilan lanjut

Biasanya terjadi pada usia kehamilan setelah 24 minggu.

Perdarahan pada kehamilan lanjut dibagi menjadi 2 yaitu

plasenta previa dan abrupsio plasenta (Sumarni, 2011; h.190).

1) Hipertensi gravidarum

Merupakan keadaan dengan tekanan darah sisitoloik dan

diastolic lebih dari 140/90 mmHg.Pengukuran tekanan darah

dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali selang 4 jam.Kenaikan

tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan kenaikan

diastolic lebih dari 15 mmHg (Prawirohardjo, 2009; h.535).

2) Nyeri perut bagian bawah

Nyeri perut yang bersifat menetap dan tidak hilang setelah

beristirahat.Hal ini bisa berhubungan dengan apendiciti,

kehamilan ekopik, aborsi, radang panggul, penyakit kantung

empedu, uterus yang irritable, ISK atau abrupsio plasenta

(19)

3) Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala hebat, menetap dan tidak hilang setelah

beristirahat disertai dengan pandangan kabur merupakan

gejala preeklamsia (Sumarni, 2011; h.192)

4) Pandangan kabur

Pengaruh hormonal bisa mengacaukan pandangan pada

ibu hamil.Gangguan visual yang dapat mengancam jiwa

adalah beersifat mendadak, dan berbayang/ double vision

(Sumarni, 2011; h.192)

5) Bengkak wajah dan jari-jari tangan

Merupakan masalah yang serius apabila muncul pada

muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai

dengan keluhan fisik lainnya.Hal ini bisa merupakan

tanda-tanda anemia, gagal jantung dan pre eklamsi (Sumarni, 2011;

h.192).

6) Gerakan janin tidak terasa

Secara normal ibu merasakan gerakan janin pada bulan ke

5 atau ke 6 usia kehamilan. Jika bayi tidur gerakan janin

melemah.Gerakan bayi sangat terasa pada saat ibu istirahat,

makan, minum dan berbaring.Biasanya bayi bergerak paling

sedikit 3X dalam periode 3 jam (Sumarni, 2011; h.193).

8. Asuhan kehamilan kunjungan awal

Kunjungan awal harus seawall mungkin yang meliuti:

a. Anamnesis

(20)

c. Pemeriksaan laboratorium

d. Pemeriksaan tambahna lain untuk memperoleh data

(parameter) dasar

e. Memberikan support psikis untuk menstabilkan emosi ibu

hamil

9. Asuhan kehamilan kunjungan ulang

Asuhan pada kunjungan merupakan setiap kunjungan antenatal

yang dilakukan setelah kunjungan pertama sampai memasuki masa

persalinan. Kunjungan ulang memiliki tujuan yaitu:

a) Mendeteksi komplikasi-komplikasi

b) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan

c) Pemeriksaan fisik umum (Kusmiyati, 2010; h.136-141).

2. PERSALINAN

a. Definisi

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37-42 minggu) lahir

spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung

selama 18 jam, tanpa kompikasi baik pada ibu maupun janin

(Sarwono, 2009 h;100).

Persalinan adalah proses yang berakhir dengan pengeluaran

hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi

persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks

dan diakhiri dengan pelahiran plasenta ( Varney, 2008 h;672).

Jadi Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi dari

(21)

1) Persalinan Normal.

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37-42 minggu)

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung selama 18 jam , tanpa kompikasi baik pada ibu

maupun janin. ( Sarwono , 2009 h;100)

2) Penyebab Terjadinya Persalinan

a) Estrogen yang meningkatkan sensitivitas otot rahim,

memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti

rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan

mekanis.

b) Progesteron yang menurunkan sensitivitas otot rahim ,

menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti

rangsangan oksitosin rangsangan prostaglandin, rangsangan

mekanis dan menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi

( Manuaba , 2012 h;167)

Estrogen dan progesterone terdapat dalam keseimbangan

sehingga kehamilan dapat dipertahankan. Perubahan

keseimbangan estrogen dan progesterone menyebabkan

oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofisis pars posterior dapat

menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton hicks akan

menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan, oleh

karena itu makin tua usia kehamilan frekuensi kontraksi

(22)

Oksitosin diduga bekerjasama prostaglandin yang makin

meningkat mulai dari usia kehamilan minggu ke – 15 .disamping itu faktor gizi ibu hamil dan kereangan otot rahim

dapat memberikan pengaruh penting untuk dimulainya

kontraksi rahim. Berdasarkan uraian tersebut dapat

dikemukakan beberapa teori yang menyatakan kemungkinan

persalinan.

( Manuaba, 2012 h; 167)

b. Faktor yang mempengaruhi Persalinan

Faktor yang mempengaruhi persalinan adalah

1) Power atau tenaga yang mendorong anak yaitu:

HIS adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.His

persalinan yang menyebabkan pendataran dan pembukaan

serviks. Terdiri dari : his pembukaan, his pengeluaran dan his

pelepasan uri. His pendahuluan tidak berpengaruh terhadap

serviks. Tenaga mengejan ,Kontraksi otot-otot dinding perut,

Kepala di dasar panggul merangsang mengejan, Paling efektif

saat kontraksi/his(Sukarni, 2013 h;188).

2) Passage/ jalan lahir

a) Jalan lahir lunak terdiri dari servicks, vagina, dan otot rahim

b) Jalan lahir keras yang memiliki fungsi lebih dominan daripada

jalan lahir lunak. Jalan lahir keras yaitu Os Coxae ( tulang

innominate), Os Sacrum , dan Os Coccygis ( Jenny, 2013 h;

(23)

3) Passager/Fetus

Hal yang menentukan kemampuan untuk melewati jalan lahir dari

faktor passage adalah :

a) Presentasi kepala ( Verteks , muka , dahi)

b) Presentasi Bokong ( Bokong murni/ frank breech) bokong kaki

(Complete breech) letak lutut atau letak kaki (Incomplete

breech)

c) Presentasi bahu ( Letak lintang)

d) Sikap janin

e) Posisi Janin

( Sukarni, 2013 h;196).

f) Plasenta merupakan bagian dari passenger yang menyerupai

janin yang di lahirkan melalui jalan lahir. Kehadiran plasenta

jarang menjadi hambatan dalam persalinan normal ( jenny ,

2013 h;36).

g) Air ketuban

Cairan ketuban merupakan faktor passenger, cairan ketuban

mempunyai fungsi mencegah perlekatan janin dengan amnion

( Jenny, 2013 h;49).

c. Tanda dan Gejala menjelang persalinan

Tanda-tanda menjelang persalinan antara lain : perasaan distensi

berkurang ( lightening), perubahan serviks, persalinan palsu, ketuban

pecah, blood show, lonjakan energy , gangguan pada saluran cerna

(24)

1) Lightening

Lightening yang dimulai dirasa kira-kira dua minggu

sebelum persalinan adalah penurunan bagian presentasi bayi ke

dalam pelvis minor.Pada fase lightening menimbulkan

ketidaknyamanan kepada ibu karena tekanan bagian presentasi

pada struktur di area pelvis minor. Diantaranya adalah ibu jadi

sering berkemih, perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul

yang menyeluruh, kram pada tungkai, dan peningkatan stasis

vena yang menghasilkan edema dependen akibat tekanan bagian

presentasi pada pelvis minor menghambat aliran balik darah dari

ekstermitas bawah( Varney, 2008 h; 672).

2) Perubahan Serviks

Mendekati persalinan, serviks semakin matang. Serviks

mengalami penipisan ( effacement) dan kemungkinan sedikit

dilatasi. Perubahan serviks diduga akibat terjadi peningkatan

intensitas kontraksi Braxton hicks( varney, 2008 h;673).

3) Persalinan Palsu

Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat

nyeri, yang memberi pengaruh signifikan terhadap servicks.

Kontraksi pada persalinan palsu sebenarnya akibat kontraksi

Braxton hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sekitar enam

minggu kehamilan ( Varney, 2009 h;673).

4) Ketuban Pecah Dini

Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu

(25)

tersebut disebut ketuban pecah dini (KPD).Hal ini dialami oleh

sekitar 12% wanita hamil (Varney, 2009 h;673).

5) Bloody Show

Bloddy show adalah pengeluaran plak lendir. Bloody show

paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah dan

merupakan tanda persalinan yang akan terjadi biasanya dalam

24jam hingga 48 jam ( Varney, 2008 h;674).

6) Lonjakan Energi

Terjadinya lonjakan energy ini belum dapat dijelaskan

selain bahwa hal tersebut terjadi secara alamiah, yang

memungkinkan wanita memperoleh energy yang diperlukan untuk

menjalani persalinan ( Varney, 2008 h;674).

7) Gangguan Saluran Cerna

Kesulitan mencerna,mual, dan muntah diduga hal-hal

tersebut merupakan gejala menjelang persalinan (Varney, 2008

h;674).

3. Bayi Baru Lahir

a. Definisi

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi

belakang kepala melaluin vagina. Tanpa memakai alat, pada usia

kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan

2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah,

Asuhan Kebidanan Persalinan 2013;h.2).

Pentingnya menjaga bayi-bayi tetap hangat tidak dapat terlalu

(26)

neonatal, bahwa menjaga bayi tetap hangat dalam inkubator

menghasilkan penurunan angka mortalitas sebesar 25%, tidak ada

perubahan pun dalam praktik yang berpengaruh besar menurunkan

mortalitas pada bay-bayi yang baru lahir (Edwards, Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir, 2012 ).

Neonatus /bayi yang baru lahir harus memantapkan dan

mempertahankan suhunya sendiri saat lahir, kehilangan panas

berlangsung sangat cepat, karena luas. Prinsip asuhan bbl normal

cegah kehilangan panas berlebihan, bebaskan jalan nafas,

rangsangan taktil, laktasi dimulai dalam waktu 30 menit pertama

(Sukarni K, Kehamilan Persalinan dan Nifas, 2013 ).

Pentingnya menjaga suhu badan pada bayi baru lahir, penurunan

suhu badan yang cepat pada BBL disebabkan karena

ketidakmampuan bayi untuk menghasilka panas cukup. Setiap BBL

memilki sistem pengendalian suhu yang belum matang, Bayi yang

mengalami gawat dingin akan memerlukan oksigen yang lebih banyak

dan akan menghabiskan cadangan glikogen (Sukarni K, Kehamilan

Persalinan dan Nifas 2013 ).

b. Ciri-Ciri Bayi Normal :

1) Berat badan lahir bayi 2500-4000 gram.

2) Panjang badan bayi 48-50 cm.

3) Lingkar dada bayi 32-34 cm.

4) Lingkar kepala bayi 33-35 cm.

5) Bunyi jantung dalam menit pertama ± 180 kali/menit, kemudian

(27)

6) Pernafasan cepat pada menit-menit pertama kira-kira 80kali/menit

disertai pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan

intercostal serta rintihan hanya berlangsung 10-15menit.

7) Kulit berwarna kemerah-merahan dan licin karena jaringan

subcutan cukup terbentuk dan dilapisi verniks caseosa.

8) Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala tumbuh baik.

9) Kuku telah agak panjang dan agak lemas

10) Genetalia : testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia

mayora telah menutupi labia minora (pada bayi perempuan).

11) Refleks hisap, menelan, dan moro telah terbentuk.

12) Eliminasi urin, dan meconium normalnya keluar pada 24 jam

pertama. Meconium memiliki karakteristik hitam kehijauan dan

lengket,

( Jenny, 2013 h;150)

c. Adaptasi Fisiologis BBL terhadap kehidupan Ekstrauteri:

1) Adaptasi Pernapasan

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu

30 detik sesudah kelahiran.Pernapasan ini timbul sebagai aktifitas

normal system saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa

rangsangan lainnya.Semua ini menyebabkan perangsangan pusat

pernapasan dalam otak yang melanjutkan rangsangan

tersebutuntuk menggerakan diafragma.Serta otot-otot pernapasan

lainnya.Tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir

(28)

yang terdapat di dalamnya, sehingga tersisa 80-100ml. setelah

bayi lahir yang hilang diganti dengan udara ( Jenny, 2013 h;151).

2) Perubahan Sirkulasi Darah

Aliran dari darah plasenta berhebti pada saat tali pusat

diklem.Tindakan ini menandakan suplai oksigen plasenta dan

menyebabkan terjadinya serangkaian reaksi selanjutnya.Reaksi ini

dilengkapi oleh reaksi-reaksi yang terjadi dalam paru-paru sebagai

respons terhadap tarikan napas pertama.Penutupan fungsional

foramen ovale dan duktus arteriosus terjadi setelah bayi

lahir.Perubahan dari sirkulasi janin ke sirkulasi bayi baru lahir

secara keseluruhan saling berhubungan dengan fungsi

pernapasan dan oksigenasi yang adekuat ( Varney, 2008 h;880).

3) Termoregulasi

Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui 4

mekanisme yaitu

a) Konduksi : Melalui benda padat yang berkontak dengan bayi

b) Konveksi : Pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.

c) Evaporasi : Kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit

bayi yang basah.

d) Radiasi : Melalui benda padat dekat dengan bayi yang tidak

berkontak secara langsung dengan kulit bayi

( Prawirohardjo, 2009 h;367).

4) Perubahan pada Sistem Gastrointestinal

Enzim-enzim digestif aktif saat lahir akan dapat

(29)

minggu. Bayi baru lahir kurang mampu mencerna protein dan

lemak dibandingkan orang dewasa.Sfingter jantung sambungan

esophagus bawah dan lambung tidak sempurna, yang membuat

regurgitasi isi lambung dalam jumlah banyak pada bayi baru lahir

dengan bayi muda.Kapasitas lambung bayi cukup terbatas kurang

dari 30cc untuk bayi baru lahir cukup bulan ( Varney, 2008 h;885).

5) Adaptasi Neurologis

Sistem neurologis bayi secara anatomic atau fisiologis

belum berkembang sempurna.Bayi baru lahir menunjukan

gerakan-gerakan tidak terkoordinasi pengaturan suhu labil.Kontrol

otot yang buruk, mudah terkejut dan tremor pada ekstermitas

( Jenny, 2013 h;153).

6) Adaptasi Hepar

Selama kehidupan janin dan sampai tingkat tertentu

setelah lahir, hati terus membantu pembentukan darah.Selama

periode neonatus hati memproduksi zat esensial untuk

pembekuan darah.Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak

terkonujgasi yang bersirkulasi pigmen berasal dari hemoglobin

dan dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah

merah. Bilirubin tak terkonjugasi dapat meninggalkan system

vaskular dan menembus jaringan ekstravaskular lainnya (

misalnya: kulit, sclera, dan membrane mukosa oral)

(30)

7) Adaptasi Ginjal

Pada bayi baru lahir, laju filtrasi glomerulus lebih rendah

disebabkan oleh tidak adekuatnya area permukaan kapiler

glomerulus. Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24

jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari

pertama, setelah itu bayi berkemih 5-20 kali dalam 24 jam ( Jenny,

2013 h;156).

8) Perubahan Sistem Imun

Sistem imun neonatus tidak matur pada sejumlah tingkat

yang signifikan.Ketidakmaturan fungsional ini membuat neonatus

rentan terhadap banyak infeksi dan respon alergi ( Varney, 2008

h;886).

d. Tanda bahaya BBL

1) Termoregulasi

Bayi baru lahir mudah stress karena perubahan suhu

lingkungan. Bidan harus meminimalkan kehilngan panas pada

bayi baru lahir yang masih basah. Faktor-faktor yang

mempercepat kehilangan panas pada bayi baru lahir :

a) Daerah permukaan tubuh bayi yang luas

b) Tingkat insulasi lemak subkutan berbeda-beda

c) Derajat fleksi otot

2) Hipotermia

Gejala hipotermia mungkin samar-samar, termasuk takipnea dan

takikardi.Bayi baru lahir yang mengalami hipotermia harus di

(31)

hipoksia.Butuh waktu beberapa janin untuk menghangatkannya

kembali. Proses menghangatkan bayi secara cepat dapat

menimbulkan apnea (Kriebs,2010; hal : 464).

3) Afiksia

a) Pengertian

Afiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir

tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah

lahir.Keadaan ini biasanya disertai dengan keadaan hipoksia

janin pada kehamilan.

Afiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi

tak dilakukan secara sempurna, sehingga tindakan perawatan

dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan

mengatasi gejala lanjut yang mungkin timbul.

b) Penyebab

Adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen

dari ibu ke janin, pada maa kehamilan, persalinan atau segera

setelah lahir.

c) Gejala dan tanda

Pernafasan cuping hidung

(1) Pernafasan cepat

(2) Nadi cepat

(3) Sianosis

(32)

4. NIFAS

a. Pengertian Masa Nifas

Dalam bahasa latin waktu tertentu setelah melahirkan anank ini

disebut puerpurium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous

melahirkan. Jadi, puerpurium berarti masa setelah melahirkan bayi.

Masa Nifas (puepurium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti

pra-hamil. Lama masa nifas itu yaitu 6-8 minggu.

Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada bats

waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu relative pendek darah sudah

keluar, sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari.

Jadi Masa Nifas (puerpurium) adalah masa setelah keluarnya

plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan

secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari

(Wulandari dan Handayani, 2011; h. 1)

b. Perubahan fisiologis masa nifas

1) Uterus

Segera setelah lahirnya plasenta, pada uterus yang berkontraksi

posisi fundus uteri berada kurang lebih pertengahan antara

umbilikus dan simfisi, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari kemudian

kurang lenih sama dan kemudian mengerut, sehingga dalam dua

minggu telah turun masuk kedalam rongga pelvis dan tidak dapat

diraba lagi dari luar. Involusi uterus melibatkan

pengreorganisasian dan pengguguran desidua serta

(33)

pengurangan dalam ukuran dan berat serta oleh warna dan

banyaknya lokia. Perubahan ukuran dan berat uterus dalam masa

nifas dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Perubahan uterus masa nifas

Involusi TFU Berat uterus

Bayi lahir Setinggi pusat, 2 jari

dibawah pusat

1000 gr

1 minggu Pertengahan pusat

simfisis

750 gr

2 minggu Tidak teraba diatas

simfisis

500 gr

6 minggu Normal 50 gr

8 minggu Normal tapi sebelum

hamil

30 R

2) Lokia

Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan

vagina selama masa nifas. Lokia terbagi menjadi 3 jenis yaitu

a) Lokia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah

segar dan sisa – sisa selaput ketuban, set – set desidua, verniks caseosa, lanugo dan mekonium selama 2 sampai 3

hari pasca persalinan.

b) Lokia sanguilentaberwarna merah kuning berisi darah dan

lendir yang keluar pada hari ke 3 sampai hari ke 7 pasca

persalinan.

c) Lokia serosa berbentuk serum dan berwarna merah jambu

kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari

ke 7 sampai hari ke 14 pasca persalinan.

d) Lokia alba adalah lokia yang terakhir. Dimulai dari hari ke 14

kemudian makin lama mikin sedikit hingga sama sekali

(34)

seperti cairan putih berbentuk krim serta terdiri atas leukosit

dan sel sel desidua.

3) Endometrium

Perubahan pada endometrium adalah timbulnya trombosis,

degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta. Pada hari

pertama tebal endometrium 2,5 mm, mempunyai permukaan yang

kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin. Setelah tiga

hari mulai rata, sehingga tidak ada pembentukan jaringan parut

pada bekas implantasi plasenta.

4) Serviks

Pasca persalinan serviks menjadi sangat lembek, kendur,

dan terkulai. Serviks tersebut bisa melepuh dan lecet, terutama

dibagian anterior. Serviks akan terlihat padat yang mencerminkan

vaskularitasnya yang tinggi, lubang serviks lambat laun mengecil,.

Rongga leher serviks bagian luar akan membentuk seperti

keadaan sebelum hamil pada saat empat minggu postpartum.

5) Vagina

Vagina dan lubang vagina pada permulaan puerpurium

merupakan suatu saluran yang luas berdinding tipis. Secara

berangsur – angsur luasnya berkurang, tetapi jarang sekali kembali seperti ukuran seorang nulipara. Rugae timbul kembali

pada minggu ketiga. Himen tampak sebagai tonjolan jaringan

yang kecil, yang dalam proses pembentukan berubah menjadi

(35)

6) Payudara atau mammae

Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi

terjadi secara alami. Proses menyusui mempunyai dua

mekanisme fisiologis yaitu produksi susu dan sekresi susu atau let

down. Sampai hari ketiga setelah melahirkan efek prolaktin pada

payudara mulai bisa dirasakan. Pembuluh darah payudara

menjadi bengkak terisi darah, sehingga timbul rasa hangat,

bengkak, dan rasa sakit. Sel – sel acini yang memproduksi ASI juga mulai berfungsi. Ketika bayi menghisap puting, refleks saraf

merangsang lobus posterior pituitari untuk menyekresi hormon

oksitosin. Oksitosin merangsang refleks let down (mengalirkan),

sehingga menyebabkan ejeksi ASI melalui sinus aktiferus

payudara ke duktus yang terdapat pada puting. Isapan bayi yang

dilakukan secara teratur dapat merangsang sel sel acini dalam

menghasilkan ASI lebih banyak. (Siti saleha, 2009;h.54 - 58)

7) Sistem endokrin

Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan

pada sistem endokrin, terutama pada hormon – hormon yang berperan dalam proses tersebut.

a) Oksitosin

Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang.

Isapan bayi saat menyusui dapat merangsang produksi ASI

dan sekresi oksitosin. Hal tersebut membantu uterus kembali

(36)

b) Prolaktin

Hormon ini berperan dalam pembesaran payudara untuk

merangsang produksi susu. Pada wanita yang menyusui

bayinya kadar prolaktin tetap tinggi dan pada permulaan ada

rangsangan folikel dalam ovarium yang ditekan. (Siti saleha,

2009;h.60)

c) Estrogen dan progesteron

Pada wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan

mempengaruhi lama datangnya menstruasi. Seringkali

menstruasi pertama bersifat anovulasi yang dikarenakan

rendahnya kadar estrogen dan progesteron. ( Eny Retna,

2008;h.83)

c. Komplikasi masa nifas

1) Trauma perineum

Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi

saat proses persalinan. Saat persalinan terkadang dokter/ bidan

melakukan episiotomi, yaitu menggunting perineum untuk

mengurangi trauma yang berlebihan pada daerah perineum dan

mencegah robekan perineum yang tidak beraturan.Dengan

episiotomi, perineum digunting agar jalan lahir lebih luas dan

perlukaan yang terjadi dapat diminimalkan. (Sukarni,2013; hal :

285)

a) Etiologi

(1) Adanya trauma pada perut bagian bawah, panggul,

(37)

(2) Cedera eksternal

(3) Fraktur pelvis : rupture uretra pars membranasea

(4) Trauma selangkangan : rupture uretra pars bulbosa

(5) Latrogenik : pemasangan kateter folley yang salah

(6) Persalinan lama

(7) Rupture yang spontan

b) Manisfestasi klinis

Perdarahan per-uretra post trauma

Retensi urin : kontraindikasi pemasangan kateter lebih

khusus pada posterior dan anterior berikut :

(1) Pada posterior

(a) Perdarahan per-uretra

(b) Retensi urin

(c) Pemeriksaan rectal tuse : floating prostat

(d) Ureterografi : ekstravasasi kontras dan adanya

fraktur pelvis

(2) Pada anterior

(a) Perdarahan per-uretra/ hematuri

(b) Slevee hematom / butterfly hematom

(c) Kadang terjadi retensi urin (Sukarni,2013; hal :

285-286)

2) Perdarahan

Perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah

anak lahir. Perdarahan postpartum terbagi menjadi dua masa

(38)

hemorhage) yang terjadi pada 24 jam pertama, dan perdarahan

postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang terjadi

setelah 24 jam. Penyebab perdarahan postpartum primer adalah

atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, laserasi jalan lahir

dan inversio uteri. Sedangkan penyebab perdarahan post partum

sekunder adalah sub involusi, retensi sisa plasenta, infeksi nifas.

Pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan dengan

mengenali resiko perdarahan post partum (uterus distensi, partus

lama, partus dengan pacuan), memberikan oksitosin injeksi

setelah bayi lahir, memastikan plasenta lahir lengkap, menangani

robekan pada jalan lahir.

3) Infeksi masa nifas

Semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya

kuman-kuman kedalam alat – alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Jalan masuknya kuman dapat disebabkan karena adanya

luka pada bekas insersio plasenta yang merupakan tempat untuk

tumbuh dan masuknya kuman patogen dalam tubuh wanita, selain

itu servik yang sering mengalami perlukaan selama persalinan

begitu pula dengan vulva, vagina dan perineum yang menjadi

tempat masuknya kuman patogen.

Gambaran klinis infeksi nifas dapat dibedakan dalam bentuk

infeksi lokal yaitu pada pembengkakan luka episiotomi, terjadi

penanahan, perubahan warna kulit, pengeluaran lochea

bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena rasa nyeri,

(39)

sakit dan lemah, temperatur meningkat, tekanan darah menurun

dan nadi meningkat, pernafasan dapat meningkat dan terasa

sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi

gangguan involusi uterus, lochea berbau dan bernanah serta

kotor. Pencegahan pada masa infeksi nifas dapat dilakukan

dengan mobilisasi dini sehingga darah lochea keluar dengan

lancar, perlukaan dirawat dengan baik, rawat gabung dengan

isolasi untuk mengurangi infeksi nosokomial. (Eny retna A, diah

W, 2008)

d. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena

merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Di perkirakan 60%

kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%

kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Masa neonates merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi,2/3

kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60%

kematian BBL terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan

pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas

dapat mencegah beberapa kematian bayi.

Adapun tujuan dari perawatan nifas yaitu :

1) Untuk memulihkan kesehatan umum penderita

2) Untuk mendapatkan kesehatan emosi

3) Untuk mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi

(40)

5) Agar penderita dapat melaksanakan perawatan sampai masa

nifas selesai dan dapat memelihara bayi-bayi dengan baik, agar

pertumbuhan dan perkembangan bayi normal

e. Peran dan Tanggung jawab Bidan

Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas adalah

memberikan perawatan dan support sesuai kebutuhan ibu secara

partnership dengan ibu. Selain itu juga dengan cara :

1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas

2) Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan pada

masa nifas

3) Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas

maslah

4) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana

5) Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah

diberikan

6) Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien

(Wulandari dan Handayani, 2011; h. 2)

5. KELUARGA BERENCANA

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dari

dan jarak yang diinginkan. Agar dapat mencapai hal tersebut maka di

buatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda

kehamilan cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan

kehamilan dan perencanaan keluarga (Pelayanan Keluarga

(41)

Kontrsepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya

kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dapat juga bersifat

permanen (Prawirohardjo, 2008; h. 534)

Kontrasepsi mempunyai bermacam macam jenis yaitu diantaranya :

1. Kotrasepsi tanpa menggunakan alat-alat atau obat-obatan terdiri dari

senggama terputus, pembilasa pascasenggama, pantang berkala

2. Kontrasepsi secara mekanis untuk pria terdiri dari kondom

3. Kontrasepsi secara mekanis untuk wanita terdiri dari pessarium,

diafragma vaginal

4. Kontrasepsi dengan obat-obatan spermatisida terdiri dari

suppositorium,jelly,tablet busa dan c-film

5. Kontrasepsi hormonal terdiri dari pil kombinasi, pil sekuensial, morning

after pil, obat suntikan, AKBK.

6. Kontrasepsi non hormonal terdiri dari AKDR, MOW, MOP

(Prawirohardjo, 2008; h. 535-573)

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma

laki-laki mencapai dan membuahi sel telur wanita (fertilisasi), atau mencegah

telur yang sudah dibuahi untuk berimplementasi (melekat) dan

berkembang didalam rahim.Kontrasepsi dapat bersifat reversibel

(kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversibel adalah

metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama

dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk memiliki anak.

Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah

(42)

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah

efektifitas, keamanan, frekuensi pemaikan, efek samping, serta

kemampuan dan kemauan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur

dan benar. Selain hal tersebut,pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan

atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai

kontrasepsi tersebut, faktor lainnya adalah frekuensi melakukan

hubungan seksual (Pelayanan Keluarga Berencana; 2011)

A. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakansebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah,temuan,keterampilan dalam rangkaianthapan

logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien

(Simatupang, 2008; h.121)

Tujuh langkah manajemen kebidanan menurut varney :

Langkah pertama : Pengumpulan data dasar, Melakukan

pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk

mengevaluasi keadaan klien meliputi, riwayat kesehatan, pemeriksaan

fisik, meninjau catata terbaru atau catatan sebelumnya, meninjau data

laboratorium dan membandingkannya dengan hasil study.

Langkah kedua : Intepretasi data dasar, menetapkan disgnosis

atau masalah berdasarkan penafsiran data dasar yang telah

dikumpulkan.

Langkah ketiga : Mengidentifikasi diagnosis atau masalah

(43)

Langkah keempat : Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera,

untuk melakukan konsultasi kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

berdasarkan kondisi lain.

Langkah kelima : Perencanaan tindakan yang dilakukan,

merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa

yang telah diidentifikasi dan diantisipasi.

Langkah keenam : Pelaksanaan, melaksanakan rencana asuhan

komprehensif. Pelaksanaan yang efisien akan berhubungan dengan

waktu dan biaya dapat meningkatkan mutu dan asuhan klien.

Laporan ketujuh : Evaluasi, keefektifkan dan asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan.

( Muslihatun W, 2009; h. 122 - 125 )

1. Pendokumentasian kebidanan

Metode dalam Pendokumentasian pelayanan kebidanan yang

digunakan antara lain SOAPIER, SOAPIE dan SOAP. Dalam metode

SOAP, S adalah data Subjektif, O adalah data Objektif, A adalah Analisis

/ Assessment, dan P adalah Planning. Merupakan catatan yang bersifat

sederhana, jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini

merupakan proses pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan.

S ( Data Subjektif )

Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Helen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh dari anamnesis.Data Subjektif ini berhubungan dengan masalah

dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

(44)

akan berhubungan langsung dengan diagnosis. Data subyektif ini

nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.

O (Data Objektif)

Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh

dari melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,

pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan diagnostik lain. Catatan medik

dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data

objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta

yang berhubungan dengan diagnosis.

A (Assessment)

Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Analisis / Assessment

merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen

Varney langkah kedua, ketiga dan keempat sehingga mencakup hal – hal

berikut ini : diagnosis / masalah kebidanan, diagnosis / masalah potensial

serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk

antisipasi diagnosis / masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera

harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan, meliputi tindakan mandiri,

tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.

P (Planning)

Planning / perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini

dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil

(45)

merupakan gambaran pendokumentasian Implementasi dan

Evaluasi.Sehingga P dalam SOAP meliputi pendokumentasian

manejemen kebidanan menurut Helen Varney langkah kelima, keenam

dan ketujuh.Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan

tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan

kesejahteraannya.

Dalam planning juga harus mencantumkan evaluasi yaitu tafsiran

dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan /

hasil pelaksanakan tindakan.Evaluasi berisi analisis hasil yang telah

dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan / asuhan.

(Muslihatun W, 2009; h. 122 - 125)

B. Penerapan Asuhan Kebidanan

1. Data Subjektif

a. Biodata

1) Nama

Identitas dimulai dengan Nama pasien, yang harus

lengkap: Nama depan, Nama tengah (bila ada), Nama

keluarga dan Nama panggilan akrab. (Matondang, 2009; h.4)

2) Umur

Penting dikaji karena salah satu hal yang dapat

mempengaruhi kondisi ibu. USIA ibu kurang dari 19 tahun dan

USIA ibu lebih dari 35 tahun termasuk resiko tinggi dalam

(46)

3) Pendidikan

Perlu dikaji untuk mengetahui tingkat pendidikan

pasien dan memudahkan dalam pemberian informasi dan

pedekatan selanjutnya yang berhubungan dengan kehamilan.

4) Pekerjaan

Perlu dikaji karena ibu yang bekerja cenderung lelah

fisik atau stress, sehingga berpotensi mengalami persalinan

preterm. (Cuningham GF, et al 2006 h.771).

5) Suku bangsa

Perlu dikaji karena prilaku seseorang tentang

kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama

dan suku bangsa.(Matondang, 2009; h.6)

6) Agama

Kepercayaan dan tradisi dapat menghambat perilaku

hidup sehat. (Matondang, 2009; h.6)

7) Alamat

Perlu dikaji untuk mengetahui tentang keadaan dan

kondisi tempat tinggalnya. (Varney, 2006; h.11)

b. Alasan Datang

Perlu dikaji untuk mengetahui alasan datang ke petugas

kesehatan, (Davey, 2005 h.5)

c. Keluhan Utama

Perlu dikaji merupakan dasar utama untuk memulai evaluasi

(47)

d. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan dahulu

Data yang perlu dikaji adalah penyakit yang pernah di

derita baik itu pada masa kanak-kanak dan masa dewasa,

penyakit Spesifik seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dan

penyakit menular HIV/AIDS, tuberkolosis. Yang dapat berakibat

terjadinya resiko tinggi pada kehamilan. (Varney, et al 2006

h.32)

2) Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang ada

hubungannya dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan

kesehatan pasien dan bayinya, apabila ada penyakit keluarga

yang menyertainya.

e. Riwayat Obstetri

1) Riwayat Haid

Perlu dikaji untuk mengetahui tentang usia saat

menarche, frekuensi, lamanya, sifat darah yang keluar,

dismenorhe, HPHT dan HPL (Varney, 2006; h.33) Umur

kehamilan dapat diketahui berdasarkan HPHT (Hari Pertama

Haid Terakhir) dan HPL digunakan untuk mengetahui perkiraan

(48)

2) RiwayatKehamilan,persalinan, nifas yang lalu

Perlu dikaji untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu

selama hamil, ada atau tidaknya penyakit, upaya mengatasi

penyakit tersebut.Pada persalinan penyulit dalam persalinan,

caramelahirkan, siapa yang menolong dalam persalinan.Dan

penyulit-penyulit dalam nifas. (Matondang, 2009; h.13)

3) Riwayat Kehamilan sekarang

Perlu dikaji untuk mendeteksi komplikasi, beberapa

ketidak nyamanan dan keluhan yang dialami pasien (Varney,

2006 h.525)

f. Pola Kebutuhan Sehari- hari

1) Nutrisi

Untuk mengetahui pola makan dan minum selama hamil

dan makanan apasaja yang dikonsumsi.Pada dasarnya

dianjurkan mkan empat sehat Lima sempurna. Nilai gizi dapat

ditentukan dengan bertambahnya berat badan 6,5 sampai 15

kg selam hamil. Karena bertambahnya berat badan terlalu

besar dan kurang Akan berakibat terjadinya penyulit pada

kehamilan. (Manuaba, 2010; h 117)

2) Eliminasi

Untuk mengetahui kebiasaan buang air kecil maupun

buang air besar, Pada ibu hamil TM I dan TM III Akan terjadi

sering kencing (Nekturia) karena semakin membesarnya uterus

(49)

3) Istirahat

Perlu dikaji jadwal tidur dan istirahat, Karena istirahat dan

tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

(Manuaba, 2010; h.122)

4) Pola Aktifitas

Perlu dikaji, Karena semakin tua kehamilan aktifitas

bekerja harus makin dikurangi dan bekerjalah sesuai dengan

kemampuan. (Manuaba, 2010; h.117).Olahraga saat hamil

dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan

dan mendapatkan udara Segar (Manuaba 2010; h.120)

5) Personal Hygiene

Perlu Dikaji untuk menegtahui apakah ibu menjaga

Personal hygiene atau tidak, sehingga dapat mempengaruhi

kesehatan ibu. (Varney 2006; h.646)

Perlu pengawasan gigi saat hamil, karena sering terjadi

karies gigi yang berkaitan dengan emesis-hiperemesis

gravidarum, hopersalivasi dapat menimbulkan timbunan

kalsium di sekitar gigi (Manuaba 2010; h.122)

6) Hubungan seksual

Perlu dikaji, Hamil bukan halangan untuk melakukan

hubungan seksual.Hubungan seksual disarankan untuk

(50)

2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum

Keadaan umum pasien dapat diketahui dengan Cara

kesan keadaan sakit, posisi pasien, kesadaran dan kesan

status gizi. (Matondang, 2009; h.22)

2) Tingkat Kesadaran

Menilai kesdaran ibu yaitu dengan melihat

Composmentis : Sadar penuh

Apatis : Acuh tak acuh

Somnolen : Selalu ingin tidur, mengantuk tetapi dapat

mengikuti perintah sederhana ketika

dirangsang.

Delirium : Kesadaran menurun serta kacau motoric,

berontak, teriak.

Sopor :Sangat sulit untuk dibangunkan,

tidakkonsisiten.

Semikomatosa : Reaksi terhadap nyeri saja, tidak mengikuti

perintah atau tidak berbicara koheren.

Koma : Kesadaran hilang dan tidak berespon

pada setiap stimulus

(51)

3) Tanda-tanda Vital

a) Nadi

Pemeriksaan nadi sebaiknya dilakukan pada keempat

ekstremitas.Pemeriksaan yang dilakukan mencakup

frekuensi atau laju nadi, irama, isi atau kualitas dan ekualitas

nadi.

b) Tekanan darah

Ideal pengukuran tekanan darah pada pasienyaitu pada

keempat ekstremitas.Pengukuran pada satu ekstremitas

dibenarkan apabila pada palpasi teraba denyut nadi yang

normal.Keadaan pasien pada waktu pengukuran tekanan

darah dapat mempengaruhi hasil dan penilaiannya.

c) Pernapasan

d) Suhu tubuh

4) Berat Badan

Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu. Pada

wanita hamil normalnya 6,5 kg sampai 15 kg

(Manuaba,2010; h.117)

5) Tinggi Badan

Untuk Mengetahui tinggi badan pasien normal atau

tidak, normalnya lebih dri 145 cm. Apabila ibu mempunyai tinggi

badan kurang dari 145 cm dapat dicurigai ibu memiliki panggul

(52)

6) LILA

Ukuran normalnya adalah 23,5 cm atau lebih, perlu

ditanyakan untuk mengetahui status gizi ibu. Apabila ibu

mempunyai LILA kurang dari 23,5 cm maka dapat dicurigai

bahwa ibu mengalami kekurangan energy kronik. (Matondang

2009; h.33)

7) Status Present

Bentuk kepala :Untuk mengetahui bentuk kepala ibu

mesochepal

Muka : Pada ibu hamil biasanya akan muncul

cloasma gravidarum

(Sarwono 2008; h 179)

Mata : Untuk mengetahui keadaan sclera normal

atau tidak dan keadaan mata normal.

Hidung : Untuk mengetahui keadaan dan bentuk

hidung.

Mulut : Melihat keadaan bibir, gigi dan gusi,

lidah.Selamahamil sering terjadi karies

berkaitan dengan emesis -

hipergravidarum, hipersalivasi dapat

menimbulkan timbunan kalsium disekitar

gigi. (Manuaba 2010; h.122)

Telinga : Untuk mengetahui keadaan telinga luar,

saluran telinga, gendang telinga, dan

(53)

Leher :Untuk mengetahui adan pembesaran

kelenjarthyroid atau tidak,

Payudara : Pada kehamilan payudara akan

membesar dan tegang dan tampak lebih

kehitaman, areola hiper pigmentasi,

glandula montgomeri tampak lebih jelas,

putting susu menonjol.(Kusmiyati et al,

2009; h.57)

Abdomen : Untuk mengetahui ada strie gravidarum

dan linea nigra. Melihat bentuk

membesarnya uterus apakah sesuai

dengan usia kehamilan.Serta menentukan

TFU pada ibu hamil TM III. (Kusmiyati et al,

2009; h.67)

Genetalia : Melihat bentuk, warna, pembengkakan,

luka, varises, pengeluaran cairan (warna,

konsistensi, jumlah). Pada kehamilan TM

III keadaan genetalia normal. (Kusmiyati et

al, 2009; h.57)

Ekstermitas :Atas : Untuk melihat adanya oedem pada

jari.

Bawah: Untukmelihat adanya oedem pada

pergelangan kaki, refleks tendon dalam

(54)

tanda homans jika ada indikasi. (Varney,

2006; h.530)

8) Status Obstetri

Proses observasi untuk mengetahui bagian tubuh untuk

mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik yang signifikan

dan palpasi untuk menyentuh bagian tubuh untuk membuat

suatu pengukuran (Mutaqin, 2011, h; 12-14). Observasi atau

palpasi untuk merasakan gerakan janin, mengukur TFU dan

menentukan letak, presentasi, posisi. (Varney, 2006; h.527)

TFU

TFU memberi manfaat untuk mengukur tinggi janin dan

memberikan informasi tentang pertumbuhan progesif janin dan

untuk mendeteksi masalah yang terkait dengan tinggi fundus

(Varney, 2006; h.527). Memperkirakan usia kehamilan dengan

menggunakan Mc.Donald (Manuaba, 2008; h.163)

1) Palpasi

Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri, bagian

janin dalam fundus, letak kepala atau bokong dengan satu

tangan difundus dan tangan lain di atas simfisis.

Leopold II : Untuk menentukan bagian apa yang berada

disamping, punggung teraba rata seperti papan, ektermitas

teraba kecil-kecil.

Leopold III : Untuk Menentukan bagian terbawah janin

(55)

Gambar

Tabel 2.1 Memantau tumbuh kembang janin di dalam uterus
Tabel 2.2 Perubahan uterus masa nifas

Referensi

Dokumen terkait

` Prinsip kerja pemanas air energi surya jenis pelat datar adalah sebagai berikut : energi surya memanasi kolektor sehingga air dalam pipa kolektor menjadi panas, air yang panas ini

Aktivitas komputer akuntansi perusahaan jasa mengarah pada data entri transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan jasa sejak awal periode sampai dengan proses penyiapan laporan

Dalam upaya menumbuhkan partisipasi publik guna mengungkap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam butir kesatu diatas, harus diciptakan iklim yang kondusif antara lain

Barat, dan pelemahan mendadak dari angin pasat akan mengalirkan massa air hangat ke timur (Wyrtki, 1975).. Mekanisme

Adapun tujuan utama dari penelitian ini yaitu: (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga, dukungan sosial serta fungsi AGIL pada keluarga nelayan juragan dan

kemampuan menulis karangan persuasi yang telah dilaku-kan penulis terhadap siswa kelas X MA Al Fatah Natar tahun pelajaran 2013/ 2014, skor tertinggi yang diperoleh

Std. Test distribution is Normal. Calculated from data. Dependent Variable: Unstandardized Residual.. Dependent Variable: LN_HargaSaham.. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap

bahwa berdasarkan kenyataan terdapat jenis rencana usaha dan/atau kegiatan dalam skala/besaran yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan