• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Dwi Arum Ambarwati BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Dwi Arum Ambarwati BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. LATAR BELAKANG

Cakupan indikator pelayanan antenatal K1 dan K4 di puskesmas

wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2009 sudah

baik dan mengalami peningkatan tiap tahun bahkan cakupan K1 melebihi

target minimal yang ditetapkan Depkes. Cakupan K1 pada tahun 2008

sebesar 102.0% dan pada tahun 2009 sebesar 103.5%, sedangkan cakupan

K4 pada tahun 2008 sebesar 93.1% dan pada tahun 2009 sebesar 96.3%.

Prosentase cakupan K1 melebihi 100% disebabkan karena ada kunjungan

ibu hamil dari luar wilayah yang dilayani di Kabupaten Banyumas (Profil

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2008, 2009).

Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil

akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya

memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai

kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan

yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan

(Prawirohardjo, 2009; h. 279). Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk

“7T”, yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri

(TFU), pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap, pemberian tablet

zat besi minimum 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit

menular seksual, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Abdul

(2)

Apabila Tinggi Fundus Uteri (TFU) diketahui, 2 hal dapat dihitung yaitu

umur kehamilan dan taksiran berat janin (TBJ). Jika TBJ tidak sesuai

dengan yang seharusnya maka ada beberapa kemungkinan: TBJ yang salah

atau janin yang terlalu kecil karena mengalami keterlambatan pertumbuhan

intrauterin (Intrauterine Growth Retardation, IUGR) atau janin janin lebih

besar dari seharusnya (Siswosudarmo dan Emilia, 2008; h. 37). Deteksi

kelainan pertumbuhan janin mempunyai peran penting dalam mengantisipasi

dan mencegah komplikasi pada janin maupun ibu (Sparks TN, dkk, 2011; p.

708). Dengan penggunaan metode prediksi yang akurat, bayi dengan

perkiraan berat yang lebih atau kurang dapat diketahui dan beberapa

pencegahan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut sebelum

persalinan (Etikan dan Caglar, 2005; p. 131).

Terdapat dua metode utama dalam perhitungan taksiran berat janin

yaitu metode palpasi dan kalkulasi dari tinggi fundus uteri dan ultrasonografi

(Rusdy S. N. R., dkk, 2014; h. 278). Menurut Pitkin (2003) dalam Titisari HI

(2012; h. 2) dikatakan bahwa pemeriksaan palpasi kurang tepat dalam

memrediksi janin besar atau kecil, tetapi penggunaan pita ukur untuk menilai

jarak symphisis-fundus uteri dapat menjadi panduan yang berguna bagi

pemeriksa. Meskipun perbedaan antar pemeriksa cukup lebar, tetapi tinggi

fundus uteri mempunyai sensitivitas yang tinggi dalam memperkirakan

taksiran berat janin.

Pertumbuhan janin dan berat janin dapat dipengaruhi oleh karakteristik

ibu seperti berat badan ibu, paritas, usia dan etnisitas (Sparks TN, dkk,

2011; p. 708). Pada penelitian yang lain juga disebutkan faktor yang

(3)

kehamilan, adanya infeksi dan faktor genetik (Puspitasari C, Anasari T dan

Fajarsari D, 2011; h. 57-62). Menurut Reeder, dkk (1997) dalam Gayatri D

dan Afiyanti Y (2004; h. 19) dikatakan bahwa pemeriksaan tinggi fundus uteri

dapat dilakukan untuk memrediksi berat janin dimana fasilitas pelayanan

USG tidak tersedia.

Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) yang dimaksud adalah

pengukuran dengan teknik Mc. Donald menggunakan alat ukur panjang

mulai dari tepi atas simfisis pubis sampai fundus uteri atau sebaliknya

(Mandriwati, 2007; h. 83). Rumus yang menggunakan Tinggi Fundus Uteri

(TFU) yang sering dan mudah dipakai untuk menaksir berat badan bayi yang

lahir, antara lain adalah rumus Niswander, rumus modifikasi dari Niswander

(Farid dan Sukarya, 1999), rumus Johnson, rumus SFH dan rumus SML.

Namun, penggunaan rumus-rumus tersebut belum banyak diujikan terhadap

populasi ibu hamil di Indonesia (Gayatri D dan Afiyanti Y, 2004; h. 19).

Menurut Challis (2002) dalam Titisari HI (2012; h. 3) diperlukan adanya

kurva pertumbuhan TFU yang standar pada populasi tertentu di daerah

tertentu. Artinya, diperlukan adanya rumus Taksiran Berat Janin (TBJ)

khusus populasi di Indonesia yang secara fisik berbeda dengan populasi di

luar negeri. Di RS Sardjito Yogyakarta pernah dipublikasikan rumus regresi

untuk menentukan taksiran berat janin berdasarkan TFU ibu hamil di

Indonesia, rumus tersebut adalah Rumus Risanto sesuai dengan nama

penemunya (Siswosudarmo (1990) dalam Titisari HI (2012; h. 3)).

Karakteristik dari rumus Risanto ini adalah tidak dipengaruhi oleh posisi janin

dalam abdomen ibu. Janin yang sudah memasuki pintu atas panggul atau

(4)

beberapa orang melakukan penelitian untuk membuktikan keakuratan dari

rumus Risanto, hasilnya rumus Risanto memang sesuai untuk diaplikasikan

dalam menghitung Taksiran Berat Janin (TBJ) di Indonesia.

Peneliti ingin melakukan studi Taksiran Berat Janin (TBJ) rumus

Risanto dengan kebenaran pengukuran berat lahir bayi di Puskesmas

Patikraja Kabupaten Banyumas tahun 2014. Kondisi patolgis dapat

memengaruhi TFU ibu hamil sehingga penelitian dilakukan di Puskesmas

karena semua persalinan yang ada di Puskesmas adalah persalinan

fisiologis.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ) yang luas digunakan di Indonesia

memiliki variasi yang besar karena rumus tersebut berasal dari negara lain

pada populasi yang secara antropometri berbeda dengan populasi di

Indonesia. Peneliti melihat bahwa Rumus Risanto adalah rumus yang

diformulasikan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada populasi

masyarakat Indonesia tetapi rumus tersebut tidak digunakan secara luas

oleh tenaga kesehatan.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

membuktikan “Apakah rumus Risanto akurat untuk memperkirakan Taksiran

Berat Janin (TBJ) Berat Lahir Bayi di Puskesmas Patikraja Kabupaten

(5)

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Memperoleh gambaran kebenaran Taksiran Berat Janin rumus Risanto

terhadap berat lahir bayi di Puskesmas Patikraja Kabupaten Banyumas.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui taksiran berat janin rumus Risanto pada ibu bersalin

yang melahirkan di Puskesmas Patikraja Kabupaten Banyumas.

b. Mengetahui berat lahir bayi di Puskesmas Patikraja Kabupaten

Banyumas.

c. Menganalisis hasil taksiran berat janin rumus Risanto terhadap berat

lahir bayi di Puskesmas Patikraja Kabupaten Banyumas.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Ibu Hamil

Menambah informasi bagi ibu hamil dalam menilai Taksiran Berat Janin

(TBJ) sehingga dapat mengetahui pertumbuhan janin.

2. Bagi Tenaga Bidan

Menambah informasi bagi bidan khususnya tentang ketepatan taksiran

berat janin rumus Risanto terhadap berat badan bayi baru lahir, sehingga

dapat memberi intervensi yang tepat sesuai kebutuhan ibu dan janin

serta mendeteksi secara dini kelainan pertumbuhan janin.

3. Bagi Akademi

(6)

4. Bagi Peneliti

Hasil studi ini dapat memberikan pengalaman langsung dalam

melaksanakan penelitian, mengaplikasikan berbagai teori dan konsep

yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dengan realita yang ada di

lapangan dalam bentuk penelitian.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nomor 1 2

Judul Komparasi Rumus Johnson

dalam Menentukan Taksiran

Peneliti Dwi Susanti Hanifah Intan Titisari

Tempat RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tahun Penelitian 2012 2012

Jenis Penelitian Studi Deskriptif Studi cross sectional

Populasi Seluruh bayi yang lahir dengan presentasi kepala, yaitu berjumlah 38 bayi.

655 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi

Variabel TBJ dengan rumus Johnson berdasarkan TFU dengan teknik Mc Donald dan berat lahir bayi.

Tinggi Fundus Uteri (TFU),

Taksiran Berat Janin (TBJ),

Berat bayi lahir.

(7)

Hasil Penelitian p value 0.442, artinya bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan antara TBJ dengan rumus Johnson bersarkan TFU dengan teknik Mc Donald terhadap berat badan bayi baru lahir.

Delta mean TBJ Risanto adalah 100,8±86,1 gram sedangkan Delta mean TBJ Johnson adalah 156,1±107,3 gram yang secara statistik perbedaan tersebut bermakna (p=0,000), hal ini berarti TBJ Risanto lebih akurat

dibanding TBJ Johnson.

Penelitian ini menunjukkan bahwa TBJ Risanto lebih akurat

dibanding TBJ Johnson

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan kali ini yaitu:

Pertama, judul “Studi Taksiran Berat Janin Rumus Risanto dengan

Kebenaran Pengukuran Berat Lahir Bayi di Puskesmas Patikraja Kabupaten

Banyumas”. Kedua, jenis penelitiannya adalah studi deskriptif dengan

pendekatan cohort. Ketiga, variabel penelitiannya adalah Taksiran Berat

Gambar

Tabel 1.1  Keaslian Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

waktu untuk mendapatkan uang tersebut tidak setiap bulan sekali, tetapi masyarakat sedikit terbantu dengan hasil yang diperoleh untuk kebutuhan

Sehubungan dengan Peraturan IX.E.2 mengenai Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan karena rencana divestasi aset Goodway Hotel dan anak usaha PT Warga

Penelitian ini mengembangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumawati dan Sudento (2005) yang berjudul ”Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan

[r]

Sementara itu, dalam merealisasi cita-cita Kartini untuk me- majukan pengajaran bagi anak perempuan, terutama di Jawa Tengah, pada tahun yang sama ( 1912),

PESERTA NAMA PESERTA MAPEL TEMPAT TUGAS KAB/KOTA 1 13050302820019 syamsul Bahtiar Arrasyid GK MI MI MIftahul Ulum Pandanarum Pacet Kab.. AZIS GK MI MI Sirojul

Abstrak: Pondok Pesantren memiliki potensi besar untuk terus memainkan perannya secara lebih luas, tidak hanya sebagai penjaga nilai kesalehan masyarakat dan pusat

Struktur atribut frasa nominal yang paling sering digunakan adalah struktur kata dengan frekuensi kemunculan sebanyak 567 data dari 693 atau data frasa nominal