• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator bayi sehat adalah berat lahir yang normal. Pada kehamilan presentasi bokong, penentuan taksiran berat janin (TBJ) merupakan hal yang penting dilakukan untuk menentukan metode persalinan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan metode yang selama ini digunakan dan menjadi pedoman untuk memperkirakan berat janin pada kehamilan presentasi bokong.

Akurasi pemeriksaan ini cukup baik, tetapi tidak semua petugas kesehatan dapat melakukannya karena membutuhkan keterampilan khusus. Selain itu, USG merupakan alat yang harganya relatif mahal dan belum tentu tersedia di semua pusat pelayanan kesehatan terutama di daerah pedalaman. Untuk itu diperlukan suatu metode lain yang sederhana, mudah dilakukan, murah dan akurat untuk memperkirakan berat janin pada kehamilan presentasi bokong.

Taksiran berat janin yang besar atau kecil akan mempengaruhi banyak hal, termasuk metode persalinan yang dipilih dan luaran bayi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode prediksi yang akurat untuk memperkirakan berat janin yang ekstrim lebih atau kurang, sehingga dapat dilakukan beberapa pencegahan sebelum persalinan. Beberapa abnormalitas persalinan dan komplikasi pada neonatus berkaitan dengan berat bayi lahir (BBL) yang ekstrim (Cunningham et al., 2010). Morbiditas yang tinggi pada bayi dengan berat lahir rendah dan bayi preterm dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak selanjutnya.

Menurut Khani et al. (2009), berat janin tidak dapat diukur secara langsung dan dapat diperkirakan dari karakteristik anatomi janin dan maternal.

Dua metode utama yang sering digunakan untuk mengukur TBJ yaitu pertama, metode pemeriksaan klinis dengan palpasi abdominal atau pengukuran tinggi fundus uterus, dan yang kedua adalah dengan pemeriksaaan ultrasonografi (Shittu et al., 2007).

Pemeriksaan palpasi abdomen merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan pada saat antenatal care (ANC). Pengukuran tinggi fundus uterus (TFU)

(2)

merupakan pemeriksaan yang sederhana, tidak mahal, mudah dilakukan, tidak invasif dan telah digunakan secara luas pada pemeriksaan ANC. Pengukuran TFU tidak hanya ditujukan pada pasien-pasien dengan kehamilan normal, tetapi dapat juga digunakan pada kehamilan dengan pertumbuhan janin yang kecil dan untuk mendeteksi kehamilan multipel (Neilson, 2007). Walaupun dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa akurasi pemeriksaan USG lebih baik daripada pemeriksaan klinis, tetapi dalam penelitian lain yang membandingkan kedua metode tersebut didapatkan hasil akurasi yang sama (Shittu et al., 2007).

Ultrasonografi merupakan pedoman yang akurat yang digunakan saat ini untuk pengukuran TBJ pada presentasi bokong (Dammer et al., 2013).

Pengukuran TBJ berdasarkan TFU selama ini digunakan untuk kehamilan dengan presentasi kepala, sementara untuk presentasi bokong belum banyak digunakan.

Ada 2 rumus yang bisa digunakan untuk mengukur TBJ dengan TFU yaitu rumus Johnson dan rumus Risanto. Rumus Johnson yang merupakan modifikasi rumus Mc Donald sudah umum digunakan untuk memperkirakan berat janin (Shittu et al., 2007). Rumus Risanto yang diformulasikan berdasarkan penelitian pada populasi Indonesia, sekarang sudah mulai digunakan di RS Sardjito dan RS Jejaring.

Selain dengan metode USG diperlukan suatu metode lain sebagai alternatif untuk mengukur TBJ pada kehamilan presentasi bokong. Metode ini diharapkan dapat digunakan pada tempat-tempat pelayanan kesehatan yang belum mempunyai fasilitas USG atau pada kasus-kasus presentasi bokong yang datang dengan pembukaan lengkap sehingga tidak cukup waktu melakukan pemeriksaan USG. Metode tersebut harus sederhana, mudah digunakan, murah dan akurat.

Rumus Risanto dengan formula: Y (BBL dalam gram) = 125 X (TFU dalam cm) – 880, merupakan rumus untuk mengukur TBJ pada kehamilan presentasi kepala. Rumus ini sudah digunakan di RS Sardjito dan RS Jejaring (Siswosudarmo, 2012). Dalam penelitian ini, rumus Risanto digunakan untuk mengukur TBJ khusus pada kehamilan presentasi bokong, kemudian hasil perhitungan rumus ini dibandingkan dengan BBL. Dari hasil penelitian ini diharapkan rumus Risanto selain digunakan untuk mengukur TBJ pada kehamilan

(3)

presentasi kepala, dapat juga digunakan sebagai alternatif mengukur TBJ pada presentasi bokong, oleh karena sampai saat ini metode yang akurat untuk mengukur TBJ pada presentasi bokong adalah metode USG.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah rumus Risanto berdasar TFU dengan formula Y (BBL dalam gram) = 125 X (TFU dalam cm) – 880 dapat digunakan dan seberapa jauh keakuratan rumus tersebut untuk janin presentasi bokong?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rumus Risanto akurat untuk memperkirakan berat janin pada kehamilan presentasi bokong.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil yang diperoleh diharapkan rumus Risanto dapat digunakan dan akurat untuk memperkirakan berat janin pada kehamilan presentasi bokong.

Dengan demikian rumus Risanto dapat digunakan baik untuk janin presentasi kepala dan bokong sehingga dapat menggantikan pemakaian USG terutama di pusat pelayanan kesehatan yang belum mempunyai fasilitas USG dan dirasa penggunaannya lebih praktis. Selain itu seringkali pasien datang sudah dalam persalinan sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pemeriksaan USG.

Dalam hal ini pengukuran rumus Risanto sangat praktis karena hanya menggunakan pita ukur.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menghitung TBJ berdasarkan TFU:

1. Penelitian cross sectional oleh Khani et al. (2009), yang membandingkan akurasi antara palpasi abdomen, rumus Johnson dan pemeriksaan USG dalam memperkirakan berat janin di wilayah Iran Utara. Penelitian tersebut

(4)

melibatkan 174 wanita hamil yang dipilih secara acak di suatu RS Pendidikan di Iran. Taksiran berat janin diukur berdasarkan palpasi abdomen dan rumus Johnson pada waktu pasien mondok yang dilakukan oleh seorang bidan yang sama, kemudian dilakukan pemeriksaan USG oleh seorang radiologis yang sama pula. Setelah bayi lahir, dilakukan penimbangan BBL dengan timbangan yang sama. Dari penelitian tersebut didapatkan perbedaan bermakna pengukuran TBJ antara palpasi abdomen, USG, rumus Johnson dengan BBL pada kelompok bayi kecil masa kehamilan, dengan masing- masing nilai p<0,005, p<0,01 dan p<0,001. Dari ketiga metode diatas, pemeriksaan USG lebih akurat dibandingkan metode yang lain khusus pada kelompok bayi kecil masa kehamilan. Untuk berat bayi sesuai masa kehamilan tidak didapatkan perbedaan bermakna, dimana ketiga metode pemeriksaan yang dilakukan sama baiknya dalam mengukur TBJ. Untuk bayi besar masa kehamilan, rumus Johnson lebih akurat dibandingkan dengan metode palpasi dan pemeriksaan USG.

2. Penelitian cross sectional oleh Kayem et al. (2009), yang membandingkan akurasi pengukuran TFU dan pemeriksaan USG pada bayi besar dan kecil masa kehamilan. Penelitian tersebut dilakukan di Perancis dan Belgia, melibatkan wanita hamil dengan usia kehamilan 37-41 minggu yang dimasukkan dalam 2 kelompok. Pada kelompok A dengan 7138 sampel dilakukan pengukuran TFU sedangkan pada kelompok B dengan 1689 sampel dilakukan pengukuran TFU dan pemeriksaaan USG. Pemeriksaan USG dilakukan dengan mengukur abdominal circumference dengan menggunakan formula Campell dan Wilkins. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pemeriksaan USG lebih akurat dalam mengukur TBJ dibandingkan pemeriksaan TFU pada kelompok BBL ≤ 2500 gram yaitu 50,7% vs 41,2% dengan p< 0,05 dan juga lebih akurat pada kelompok BBL ≥ 4000 gram yaitu 54,0% vs 37,1% dengan p<0,05.

3. Suatu review yang dilakukan oleh Neilson (2007), membandingkan manfaat pemeriksaan TFU dengan pemeriksaan palpasi abdomen selama ANC terhadap luaran bayi berupa morbiditas dan mortalitas perinatal. Penelitian

(5)

tersebut melibatkan 1639 wanita hamil. Pengukuran TFU dilakukan selama ANC dengan pita ukur yang tidak elastik, diukur dari simfisis pubis sampai fundus uterus untuk menilai ukuran dan posisi bayi, jumlah air ketuban dan adanya kehamilan multipel. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pemeriksan TFU dibandingkan dengan pemerikaan palpasi abdomen tidak lebih baik dalam mengidentifikasi bayi kecil masa kehamilan selama ANC yaitu dengan masing-masing nilai 28% dan 48% serta tidak didapatkan perbedaaan yang bermakna diantara kedua pemeriksaan tersebut dalam mengidentifikasi terjadinya morbiditas dan mortalitas perinatal.

4. Penelitian oleh Titisari (2012), membandingkan akurasi rumus Risanto dan rumus Johnson dalam mengukur TBJ berdasarkan TFU khusus pada kehamilan presentasi kepala. Penelitian tersebut menggunakan rancangan cross sectional, besar sampel 655 wanita hamil dengan presentasi kepala, usia kehamilan 37-42 minggu yang bersalin di RS Sardjito dan RS Jejaring. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata TBJ_R adalah 3056 ± 322,5 gram, rata-rata BBL adalah 3021 ± 341,1 gram dan rata-rata TBJ Johnson adalah 3136 ± 392,2 gram. Delta mean TBJ_R adalah 100,8 ± 86,1 gram, sedangkan delta mean TBJ Johnson adalah 156 ± 107,3 gram yang secara statistik perbedaan tersebut bermakna dengan P = 0,001.

5. Sebuah penelitian yang dilakukan Siswosudarmo (2012), menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara TFU dengan BBL. Penelitian tersebut merupakan studi cross sectional menggunakan sampel 655 wanita hamil dengan presentasi kepala, usia kehamilan 37-42 minggu, yang melahirkan di RS Sardjito dan RS Jejaring. Sebagian besar mereka berumur antara 20 sampai 30 tahun, sedang paritasnya berimbang. Rata-rata TFU adalah 31,25 ± 2,35 cm (bervariasi dari 24 sampai 38 cm) dan rata-rata BBL adalah 3021,60

± 341,14 gram (bervariasi dari 2050 sampai 4250 gram). Koefisien korelasi Pearson adalah 0,93 (R square 0,86) yang menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara TFU dengan BBL. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan rumus baru yang disebut rumus Risanto yang digunakan untuk mengukur TBJ pada kehamilan presentasi kepala dengan formula Y (BBL dalam gram) = 125 X

(6)

(TFU dalam cm) – 880. Rumus Risanto ini sudah digunakan di RS Sardjito dan RS Jejaring.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di bawah dapat diketahui bahwa siswa dari sekolah kota merupakan siswa yang sangat rajin datang ke sekolah, terutama mereka dari peringkat kelas berprestasi, jumlah

c) Laporan-laporan penyelidikan terdahulu : Berfungsi untuk ketika sebelum kita melakukan eksplorasi ada pihak lain atau warga sekitar daerah eksplorasi telah memanfaatkan

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan

yaitu Current Ratio (CR) serta rasio solvabilitas yaitu Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Investment (ROI) pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Sehubungan dengan Peraturan IX.E.2 mengenai Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan karena rencana divestasi aset Goodway Hotel dan anak usaha PT Warga

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Model pembelajaran smash bola voli ini yang sudah dikembangankan sebagai produk yang telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai materi pembelajaran

[r]