• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data. perilaku pada tokoh utama Seibei Iguchi dalam film Tasogare Seibei dengan membagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data. perilaku pada tokoh utama Seibei Iguchi dalam film Tasogare Seibei dengan membagi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 3 Analisis Data

Seperti yang telah dijelaskan pada bab satu, bahwa penulis akan menganalisis perilaku pada tokoh utama Seibei Iguchi dalam film Tasogare Seibei dengan membagi analisis tersebut menjadi dua hal, yaitu analisis konsep giri dan analisis konsep ninjou.

Tokoh utama Seibei Iguchi merupakan seorang samurai yang berbeda dengan para samurai lainnya. Ia seorang samurai yang pendiam dan rendah hati yang menjalani kehidupannya secara sederhana sebagai seorang juru tulis dengan upah rendah dan tidak suka berfoya-foya seperti para samurai yang menjadi rekan kerjanya. Perasaan kasih sayang kepada keluarganya selalu berusaha untuk diberikan terlebih dahulu dibandingkan dengan kepentingan-kepentingan pribadinya sendiri. Abrams dalam Nurgiyantoro (2007) mengatakan bahwa tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Penulis meyakini bahwa tokoh Seibei Iguchi di dalam membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan selalu didasarkan atas nilai nilai konsep pemikiran yang sangat karakteristik melekat dalam masyarakat Jepang, yaitu konsep giri dan konsep ninjou.

Dalam analisis data ini, penulis menggunakan konsep giri dan konsep ninjou yang ditunjang dengan teori penokohan dari Nurgiyantoro. Di bawah ini merupakan penjelasan pembagian analisis tersebut :

(2)

3.1. Analisis Konsep Giri (義理)

Pada bagian ini penulis akan menganalisis giri secara verbal terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh analisis giri secara non verbal.

3.1.1 Analisis Konsep Giri(義理)Secara Verbal Pada Tokoh Seibei Iguchi

Adegan menit ke 29:10

Gambar 3.1 Iinuma, Koda dan Iguchi

(3)

Latar belakang cerita :

Adegan di atas menggambarkan ketika Seibei Iguchi berbicara dengan Koda, sedangkan Iinuma memperhatikan perbincangan mereka berdua. Diceritakan Iguchi menawarkan menggantikan posisi Iinuma untuk berduel dengan Koda. Koda pada waktu itu sangat mabuk dan marah besar. Ia mendatangi rumah kediaman Iinuma yang merupakan kakak iparnya sendiri dengan maksud untuk mencari istrinya, Tomoe yang telah melarikan diri dari rumah dan memutuskan untuk bercerai dengannya. Iguchi yang pada waktu itu sedang mengantar Tomoe pulang kerumah kakaknya terpaksa ikut terlibat di dalam permasalahan ini. Pada awalnya Iguchi hanya meleraikan Koda dan Iinuma yang sedang bertengkar. Namun karena merasa dilecehkan, Koda pada waktu itu menantang Iguchi untuk berduel dengannya saat itu juga. Dikarenakan sedang mabuk, Iguchi menyarankan agar Koda melanjutkan duelnya di kemudian hari. Koda akhirnya memutuskan untuk melanjutkan duel tersebut esok hari.

Berikut percakapan yang terjadi diantara Koda dengan Iguchi : Percakapan : いぐち : もう その辺でどうでがんすか こだ : 何だ 貴様 いぐち : わたしは 飯沼の友人 いぐち : 井口清兵衛て申します いぐち : お望みなら 飯沼と代わって お相手致しましょう

(The Twilight Samurai, 2002) Terjemahan :

Iguchi : M ungkin itu sudah cukup?

Koda : Siapa kau ?!?! .. ( dengan nada kesal ) Iguchi : Saya adalah teman baik Iinuma ... Iguchi : Nama saya Seibei Iguchi.

Iguchi : M ungkin saya dapat mengantikan posisi Iinuma untuk menerima tantangan duel dengan anda.

(4)

Analisis :

Percakapan di atas menunjukkan dimana Seibei Iguchi menerima tantangan Koda untuk berduel dengannya menggantikan posisi Iinuma yang pada awalnya diharuskan untuk menerima tantangan Koda untuk berduel dikarenakan masalah Tomoe. Hal tersebut tergambar dalam kata-kata Iguchi terhadap Koda, yakni: 「お望みなら 飯沼 と代わって... お相手致しましょう」.Terjemahannya yaitu ”M ungkin saya dapat mengantikan posisi Iinuma untuk menerima tantangan berduel dengan anda.” Dalam perkataan tersebut, Iguchi memutuskan untuk menggantikan posisi Iinuma untuk berduel dengan Koda sebagai perbuatan membalas Giri-nya, karena Iinuma membantu Iguchi dengan memberikan uang sumbangan untuk dipergunakan sebagai biaya penguburan istri Iguchi yang belum lama telah meninggal dunia. Selain itu hubungan antara Iguchi, Iinuma dan adiknya, Tomoe sudah terjalin sejak mereka kecil, sehingga rasa hutang budi akan persahabatan mereka mempengaruhi keputusan dalam diri Iguchi untuk rela mempertaruhkan nyawanya untuk berduel dengan Koda. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Benedict (2000:141) bahwa giri adalah suatu kewajiban untuk mengembalikan atau membalas semua pemberian yang telah diterima dengan nilai yang sama harganya dari apa yang telah diterima sebelumnya. Hubungan antara kedua belah pihak tersebut pun tidak hanya berlaku di antara mereka yang memiliki hubungan khusus, tetapi juga antara teman ataupun kolega dan relasi.

M enurut penulis, giri yang diberikan oleh Iguchi kepada Iinuma ketika ia dengan rela mempertaruhkan nyawanya berduel dengan Koda merupakan giri terhadap dunia. Sesuai yang dikemukan kembali oleh Benedict (1989:125) bahwa giri kepada dunia, yaitu kewajiban untuk membayar kembali on kepada sesamanya. Kewajiban yang

(5)

dimaksud di sini merupakan kewajiban terhadap orang-orang bukan keluarga karena on yang diterima dari mereka, misalnya hadiah uang, suatu kebaikan, pekerjaan yang mereka sumbangan ( dalam kelompok kerja ) dan lainnya.

Iguchi melakukan giri terhadap dunia ini dikarenakan ia merasa berhutang budi kepada Iinuma dan juga Tomoe yang pada waktu itu menyempatkan diri berkunjung ke rumah Iguchi untuk menjenguk keluarga Iguchi, memberikan mainan dan hadiah bagi putri-putri Iguchi, merapikan kondisi rumah yang berantakan dan kotor dan membuatkan makan malam bagi seluruh anggota keluarga Iguchi. M aka dari itu, penulis merasa hal-hal inilah yang membuat Iguchi akhirnya memutuskan untuk mengambil resiko menerima tantangan berduel dengan Koda demi melakukan giri-nya kepada koleganya, yaitu Iinuma dan Tomoe.

Adegan menit ke 59 : 30

Gambar 3.2

(6)

Sumber: The Twilight Samurai ( 2002)

Latar belakang cerita :

Adegan di atas mengambarkan ketika Kusaka dan Iguchi sedang menghadap langsung kepada Tuan Hori dan para penasihat agungnya. Kusaka yang menjabat sebagai kepala bagian konsumsi dari klan hojo secara tiba-tiba datang untuk menemui Iguchi dan meminta pergi bersamanya menemui Tuan Hori di istananya. Di kediaman Tuan Hori, penasihat agung Tuan Hori segera menjelaskan mengenai situasi keadaan klan Hojo, dimana pada saat itu terjadi perubahan kepemimpinan pusat yang mengakibatkan Klan Hojo harus mengorbankan para samurai-nya untuk melakukan seppuku (membunuh diri sendiri dengan cara menusukkan pedang) demi menjaga nama baik klan serta menunjukkan kesetiaan pada sang kaisar. Penasihat agung menjelaskan bahwa ada seorang samurai pemberontak yang bernama Yogo Zen'emon, seorang samurai yang ahli dalam menggunakan pedang panjang dan tidak ada tandingannya di klan Hojo, yang menolak melakukan seppuku. Yogo merasa tidak adil harus menuruti perintah petinggi klan Hojo untuk melakukan seppuku, padahal saat itu sedang terjadi perubahan kepemimpinan di kota Edo. Banyak samurai-samurai yang telah dikirim

(7)

kemampuan bela diri yang hebat. Yogo melakukan pemberontakannya di dalam rumahnya sendiri. Para samurai yang ingin membunuhnya harus masuk ke dalam rumahnya dan berkelahi dengannya. Iguchi merupakan seorang samurai yang ahli menggunakan pedang pendek dari perguruan Toda. Hal inilah yang membuat para petinggi klan Hojo memilihnya untuk membunuh Yogo, karena kemampuan mengunakan pedang pendek amat sangat efektif jika pertarungan dilakukan di dalam rumah. Tuan Hori serta para pengikutnya pun segera mendesak Iguchi untuk menerima misi ini, dan memintanya pergi esok hari untuk membunuh Yogo Zenemon dengan dijanjikan upah dan hadiah yang setimpal. Tetapi pada saat itu, Iguchi enggan untuk menerima misi ini. Iguchi berkata bahwa ia sudah lama sekali tidak bertarung menggunakan pedang samurai karena lebih banyak bekerja di bagian konsumsi dan lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarganya dibandingkan berlatih mengasah naluri samurai-nya. Iguchi menjelaskan bahwa ia tidak sanggup pergi esok hari, mungkin dalam waktu sebulan ia dapat memperoleh kembali keahlian samurainya itu.maka dari itulah ia berharap bahwa tugas ini diserahkan pada orang lain yang lebih pantas. M endengar alasan ini, Tuan Hori murka dan segera mengancam iguchi dengan alasan melawan perintah clan dan ingin mengusir Iguchi keluar klan, sehingga pada akhirnya Iguchi menerima tugas ini.

Berikut percakapan yang terjadi diantara Iguchi, Kusaka, Tuan Hori dan penasihatnya :

Percakapan :

ほり様 :余語を討てというのは 藩命であるぞ

ほり様 :わかっておるのか そちは! ほり様 :藩命 すなわち, 藩主の命令だ

(8)

ほり様 :それを断るなどとは 思い上がりも甚だしい ほり様 :即刻、お役ご免、藩外追放である! 助言者 :まあまあ ご家老 助言者 :井口、どうだ? 助言者 :お引き受けするな くさか :もちろんでがんす いいな 井口? 井口 :せめて、その ご返事をするのに ひと晩かふた晩ご猶予頂けねでがんしょか? ほり様 :ならめ! 今すぐに返事をせい 井口 :。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。 井口 :承知いたしました 井口 :余吾善右衛門を討ち取るお投目, 謹んでお受けいたします. (The Twilight Samurai, 2002)

Terjemahan :

Tuan Hori : Klan mu memerintah untuk membunuh Yogo…. Tuan Hori : Kau mengerti ?!??!!??!?!? .. (dengan nada marah) Tuan Hori : Perintah klan merupakan perintah langsung dari pusat Tuan Hori : M enolaknya berarti merupakan suatu hinaan

Tuan Hori : Kau dibebastugaskan dari jabatanmu

dan dikeluarkan dari klan! … (dengan nada marah) Penasihat : M ohon sabar tuan …..

Penasihat : Bagaimana Iguchi, mau menerima tugasnya?

Kusaka : Tentu saja ia mau, benar kan iguchi … ( berusaha meyakinkan )

Iguchi : Bolehkah saya meminta waktu sehari atau dua hari untuk menjawabnya? Tuan Hori : Tidak boleh!! ……. ( dengan nada kesal )

Kau harus menjawabnya sekarang juga.

Iguchi : ……….. ( berpikir ) Iguchi : Saya mematuhi perintah ……

Iguchi : Saya menerima misi untuk membunuh Yogo Zenemon.

Analisis :

Percakapan yang terjadi di atas dapat menunjukkan bahwa Iguchi yang pada saat itu diperintahkan Tuan Hori untuk membunuh Yogo Zenemon, memiliki keraguan dan rasa keterpaksaan untuk menjalani tugas tersebut. Akan tetapi, tuan Hori pada saat itu mendesak Iguchi untuk melaksanakan tanggung jawabnya sebagai salah satu anggota

(9)

klan agar mentaati perintahnya. Berikut pernyataan Tuan Hori yang mendesak agar Iguchi mau melaksanakan tugas itu. 「藩命 すなわち, 藩主

の命令だ。それを断るなどとは 思い上がりも甚だしい」. Terjemahannya yaitu “Perintah klan merupakan perintah langsung dari pusat, menolaknya berarti merupakan suatu hinaan.” Kalimat ini menjelaskan bahwa perintah klan mau tak mau haruslah dijalankan, jika tidak maka dianggap sebagai suatu hinaan dan harus di keluarkan dari klan. M enurut analisis penulis, perkataan tuan Hori ini diyakini sebagai pernyataan yang memojokkan atau memaksa Giri yang terdapat dalam diri Iguchi. M enurut Benedict (1989:141), dijelaskan bahwa peraturan-peraturan giri merupakan peraturan-peraturan pembayaran kembali yang wajib, seseorang harus melakukan giri karena jika tidak maka ia akan disebut orang yang tidak tahu giri dan akan dibuat malu di depan umum. M enanggapi hal ini, Iguchi yang pada saat itu masih bimbang dan ragu karena sudah lama tidak bertarung mengunakan pedang samurai, meminta agar tuan Hori mau memberinya waktu untuk mempersiapkan diri membunuh Yogo. Berikut pernyataan Iguchi kepada Tuan Hori. 「せめて、その ご返事をするのに ひと晩 かふた 晩ご 猶予 頂けね でが んし ょか」. Terjemahannya yaitu “Bolehkah saya meminta waktu sehari atau dua hari untuk menjawabnya?.” Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa Iguchi merasa tidak yakin apakah dirinya mampu untuk melakukan tugas tersebut. Iguchi meminta waktu untuk dapat memutuskan apakah ia dapat menerima tugas tersebut dengan mempertimbangkan kondisi keluarganya dan juga kemahiran dirinya dalam menggunakan pedang. Hal ini diakibatkan dari keraguan Iguchi menghadapi pertarungan pedang tidak yakin akan dimenangkannya dan bahkan akan kehilangan nyawanya. Sementara tuan Hori memaksa Iguchi melakukan giri-nya

(10)

kepada klan yang harus ditaati dan dijalankan Iguchi sebagai pembayaran hutang-hutang budinya kepada klan yang telah membesarkan dan memberikan dia penghidupan. Hal inilah yang menyebabkan Iguchi pada akhirnya memutuskan untuk menerima tugas dan misi untuk membutuh Yogo Zenemon. Hal tersebut tergambar dalam kata-kata Iguchi,

yakni 「承知いたしました、余吾善右衛門を討ち取るお投目, 謹んでお受けいた

します」. Terjemahannya yaitu “Saya mematuhi perintah, saya menerima misi untuk

membunuh Yogo Zenemon”. Dalam perkataan tersebut, Iguchi memutuskan untuk mematuhi perintah dan menerima misi untuk membunuh Yogo Zenemon. Sebelum menjawab apakah ia bersedia menerima misi itu atau tidak, Iguchi sempat berdiam diri sejenak. M enurut analisis penulis, hal tersebut menunjukkan bahwa Iguchi sebenarnya enggan untuk menerima misi tersebut, tetapi dalam dirinya ia merasa disudutkan dan dipaksa oleh giri yang diemban sebagai seorang samurai yang harus mengabdi kepada klan dan tuan besarnya, dalam hal ini yaitu Tuan Hori. M enurut M inamoto ( 1996 : 45 ), menurut sifatnya giri dapat dibagi menjadi dua, yaitu tsumetai giri ( 冷たい義理 ) merupakan kewajiban yang dengan terpaksa harus dilaksanakan walaupun sebenarnya ia tidak ingin melakukannya. Kewajiban ini dirasakan sebagai beban yang berat, membelenggu dan tidak mengizinkan seseorang melakukan apa yang sebenarnya dinilai wajar. Sedangkan atatakai giri ( 暖かい義理 ) merupakan kewajiban yang dilakukan dengan senang hati, Dari perbuatan baik seseorang kepada orang lain ini akan menimbulkan ikatan giri yang terjalin di antara kedua belah pihak. Jika ikatan itu sudah mendalam dalam arti sudah sering terjadi memberi dan diberi maka hubungan itu tidak akan berhenti dalam jangka waktu lama, kalau tidak bisa dikatakan selamanya.

(11)

M enurut analisis penulis, sifat giri yang terjadi saat Iguchi memutuskan untuk menerima misi membunuh Yogo Zenemon merupakan giri yang bersifat Tsumetai Giri ( 冷たい義理 ) karena di dalam diri Iguchi ada rasa keenganan untuk melakukan misi tersebut. Kewajiban untuk menerima tugas itu dianggap sebagai beban yang berat, membelenggunya dan mengharuskannya Iguchi bersikap tidak wajar. M enurut analisis penulis, Iguchi merasa ragu Zenemon harus melakukan seppuku hanya karena ia membuat kesalahan kecil. Akan tetapi hal ini menjadi tertutupi dikarenakan giri yang diemban Iguchi mengharuskannya untuk membela kepentingan klan daripada kebenaran yang sesungguhnya. Kepentingan klan merupakan kepentingan yang paling utama yang harus dipatuhi oleh para samurai khususnya. Seseorang yang menjalankan giri dengan baik berarti memiliki nilai moral yang tinggi, dan apabila menolak kewajiban berarti meniadakan kepercayaan, yang pada akhirnya akan menghilangkan bantuan dari mereka atau melalaikan hubungan giri tersebut, Suyana (1996:24-25). Pada akhirnya, Iguchi menerima tugas untuk membunuh Yogo Zenemon demi memberikan giri-nya kepada dunia, dalam hal ini berarti kepada tuan Hori selaku penguasa dan juga kepala dari klan Hojo.

3.1.2 Analisis Konsep Giri(義理 )Secara Non Verbal Pada Tokoh S eibei Iguchi

(12)

Gambar 3.3

Iguchi Berduel Dengan Koda, Disaksikan Oleh Iinuma

Sumber: The Twilight Samurai ( 2002)

Latar belakang cerita :

Pada adegan di atas menggambarkan ketika Iguchi pergi di pagi hari menuju sungai di belakang kuil Hannyaji, disana telah menunggu Iinuma dan Koda beserta para pengawalnya. Diceritakan bahwa Iguchi memenuhi janjinya untuk bertarung dengan Koda karena sebelumnya Iguchi meminta kepada Koda untuk menggantikan posisi Iinuma bertarung dengannya. Ditempat yang direncanakan untuk bertarung, Iguchi tidak menyangka kalau Iinuma akan datang juga dan nekad bertarung sendiri melawan Koda walaupun kemampuannya tidaklah sebanding dengan kemampuan Koda dalam

(13)

dan meminta maaf kepada Koda karena ia datang terlambat sehingga pertarungan ini sedikit tertunda. Iguchi kemudian melawan Koda dengan menggunakan pedang kayunya dan hal ini sedikit membuat Koda merasa diremehkan sehingga ia tidak segan untuk membunuh Iguchi. Sebelum pertarungan dimulai, Koda memberitahukan kepada Iguchi bahwa ia mau mengampuni kesalahan Iinuma yang telah dituduh menyembunyikan istrinya, Tomoe yang melarikan diri dari rumah dengan syarat Iguchi dan Iinuma meminta maaf atas perbuatan mereka, tetapi Iguchi dengan tegas menolaknya dan memberitahukan kepada Koda bahwa dialah yang harus meminta maaf. Hal ini tentu saja semakin membuat Koda bernafsu untuk membunuh Iguchi, M aka dimulailah pertarungan tersebut. Dalam pertarungan ini, Iguchi mendominasi jalannya pertarungan dengan berhasil mematahkan setiap serangan yang dilancarkan oleh Koda, dan seketika Koda pun langsung merasa panik karena ia tidak menyangka Iguchi ternyata mahir dalam berkelahi hingga akhirnya Koda pun jatuh pingsan terkena pukulan pedang kayu yang dilancarkan Iguchi yang tepat mengenai leher belakang Koda.

Analisis :

M elalui adegan perkelahian yang terjadi di atas, penulis menafsirkan bahwa perbuatan yang dilakukan Iguchi dengan cara berduel dengan Koda demi membela Iinuma, merupakan perbuatan yang menunjukkan bahwa Iguchi ingin memberikan atau membayar giri-nya sebagai seorang sahabat yang sudah terjalin dari semenjak mereka kanak-kanak. Iguchi rela untuk mempertaruhkan nyawanya untuk menggantikan posisi Iinuma yang tidak memiliki kemampuan berduel setara dengan Koda. Iguchi memutuskan untuk berduel dengan Koda yang merasa Iinuma telah mencoreng nama baiknya dengan cara menyembunyikan Tomoe, istrinya yang telah melarikan diri dari

(14)

rumah. Hal ini terjadi karena Tomoe tidak tahan atas sikap Koda yang selalu kasar dan jahat kepadanya. Selain itu Iinuma juga ikut campur dalam masalah rumah tangga Koda, dimana Iinuma membantu Tomoe untuk bercerai dengan Koda. Hal inilah yang membuat Koda akhirnya memutuskan untuk memaksa Iinuma berduel dengannya. Tetapi dikarenakan Iguchi merasa berhutang budi dan berkewajiban untuk membayar giri-nya kepada Iinuma sebagai orang yang semenjak kecil hingga dewasa selalu membantunya, entah itu dalam berupa hal dan materi, maka Iguchi akhirnya melakukan tindakan menemui Koda untuk menjawab tantangan berduel dengannya. Seperti yang dikatakan menurut Benedict (2000:141) giri adalah suatu kewajiban untuk mengembalikan atau membalas semua pemberian yang telah diterima dengan nilai yang sama harganya dari apa yang telah diterima sebelumnya. Hubungan antara kedua belah pihak tersebut pun tidak hanya berlaku di antara mereka yang memiliki hubungan khusus, tetapi juga antara teman ataupun kolega dan relasi. Sebagai seorang teman yang dikenalnya sejak kecil, tentu saja Iguchi tidak dapat berdiam diri melihat temannya tewas terbunuh karena membela adiknya yang tidak bersalah dan menderita atas perbuatan Koda. Selain hal itu, Iinuma sudah banyak membantu Iguchi dengan cara memberikan uang sumbangan untuk digunakan sebagai biaya penguburan istri Iguchi yang belum lama telah meninggal dunia.

M enurut penulis, tindakan pembayaran giri yang dilakukan Iguchi ini bila dilihat dari sifat giri itu sendiri termasuk dalam atatakai giri. Iguchi dengan senang hati membantu Iinuma untuk menggantikan posisinya berduel dengan Koda walaupun ia mengetahui resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam pertempurannya dengan Koda. Pemberian yang dilakukan Iinuma dan Tomoe kepada Iguchi baik itu memberikan

(15)

dalam klan, maupun Tomoe yang dengan senang hati membantu membersihkan rumah Iguchi, memasak makanan bagi keluarga dan anak-anaknya membuat Iguchi merasakan ikatan persahabatan yang mendalam. Hal ini membuat Iguchi dengan senang hati ingin memberikan giri-nya kepada Iinuma dan Tomoe dengan cara menggantikan posisi Iinuma untuk berkelahi dengan Koda. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh M inamoto (1996:45 ) mengenai atatakai giri, yaitu suatu kewajiban yang dilakukan atas dasar senang hati. Keinginan tersebut muncul atas dasar perasaan ingin membalas perbuatan baik. Pada umumnya jika seseorang menerima pemberian orang lain, pasti dengan sendirinya ia ingin membalas pemberian itu, dan hal tersebut sudah menjadi salah satu sifat manusia. Pemberian yang dimaksud di sini dapat berupa jasa maupun materi. Dari perbuatan baik seseorang kepada orang lain ini akan menimbulkan ikatan giri yang terjalin di antara kedua belah pihak. Jika ikatan itu sudah mendalam dalam arti sudah sering terjadi memberi dan diberi maka hubungan itu tidak akan berhenti dalam jangka waktu lama, kalau tidak bisa dikatakan selamanya.

Adegan menit ke 01:21:30

Gambar 3.4

(16)

Sumber: The Twilight Samurai ( 2002)

Latar belakang cerita :

Setelah pada malam sebelumnya Iguchi memutuskan menerima tugas dari Tuan Hori untuk membunuh Yogo Zenemon yang dianggap telah berkhianat kepada klan Hojo, pagi harinya Iguchi segera berangkat menuju lokasi dimana Yogo Zenemon berada. Yogo Zenemon melakukan pemberontakan kepada klan Hojo dengan cara mengurung dirinya sendiri di dalam rumahnya dan ia tidak segan-segan untuk membunuh siapapun yang berani masuk ke dalam rumahnya. Beberapa kali klan Hojo mengirim utusan samurai-samurai yang tangguh untuk dapat membunuh Yogo, tetapi mereka semua tidak mampu untuk membunuhnya dan bahkan kehilangan nyawanya sendiri. Kediaman tempat Yogo beradapun sudah dikepung oleh para samurai-samurai dan anak buah dari klan Hojo, sehingga Yogo tidak dapat melarikan diri dari rumahnya. Yogo hanya bertahan di dalam rumahnya sendiri dan tidak mau menyerahkan diri kepada Tuan Hori untuk mengakui kesalahannya. Yogo Zenemon terkenal sebagai seorang samurai yang ahli dalam menggunakan pedang panjang dan tidak ada tandingannya di klan hojo. Iguchi dipilih untuk menyelesaikan misi ini dikarenakan ia seorang samurai yang pandai

(17)

pertarungan terjadi antara Iguchi yang menggunakan pedang pendek dengan Yogo yang ahli dalam menggunakan pedang pendek didalam ruangan rumah, maka Iguchi lah yang mendapat keuntungan dari lokasi pertarungan tersebut, karena di dalam ruangan, Yogo akan mendapat kesulitan mengunakan kemampuannya. Setelah tiba di kediaman Yogo, Iguchi langsung meminta ijin kepada kepala pengawas untuk segera masuk dan meminta Yogo untuk berduel dengannya. Tetapi Iguchi terkejut atas sikap Yogo yang bersahabat dengan cara mengajaknya minum sake dan menceritakan alasannya kenapa ia harus melakukan hal yang dianggap menentang keputusan klan. Setelah mereka berdua bercerita panjang lebar akhirnya pada suatu pembicaraan, Yogo merasa tersinggung atas tindakan Iguchi yang meremehkannya karena menantangnya berduel hanya dengan pedang bambu. M aka pertarungan antara mereka berduapun dimulai hingga akhirnya Iguchi berhasil membunuh Yogo Zenemon dikarenakan kecerobohannya sendiri dalam menggunakan pedang panjangnya di dalam ruangan rumahnya sendiri.

Analisis :

Keputusan Iguchi menerima misi untuk membunuh Yogo Zenemon merupakan keputusan yang memberatkan hati Iguchi dimana ia mau tidak mau harus membela kepentingan klan dibandingkan dengan kepentingan dirinya sendiri dalam menjaga keluarga yang hidup miskin dan serba pas-pasan. M enurut analisis penulis, tindakan Iguchi melaksanakan perintah klannya untuk menerima misi berbahaya yang mempertaruhkan nyawa si samurai itu sendiri merupakan tindakan pembayaran giri-nya kepada dunia. Iguchi mau tidak mau ataupun mampu tidak mampu untuk membunuh Yogo Zenemon harus patuh kepada perintah klannya sendiri. Iguchi memiliki kewajibannya sebagai seorang samurai untuk melindungi tuannya dan melakukan segala

(18)

macam bentuk tindakan yang dianggap membela kepentingan klan itu sendiri. Kewajibannya untuk mengabdi kepada tuan pelindung ( dalam hal ini kepada klan Hojo pada umumnya dan kepada Tuan Hori pada khususnya ) merupakan tindakan yang memang seharusnya dilakukan oleh para samurai-samurai seperti Iguchi yang dianggap memiliki hutang kepada klannya dan harus patuh dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang samurai di klan tersebut. M enurut Benedict (1989:125) giri kepada dunia, yaitu kewajiban untuk membayar kembali on ( hutang budi ) kepada sesamanya. Giri terhadap dunia merupakan kewajiban mengabdi kepada tuan pelindung, kewajiban terhadap sanak keluarga jauh, kewajiban terhadap orang-orang bukan keluarga karena on yang diterima dari mereka, misalnya hadiah uang, suatu kebaikan, pekerjaan yang mereka sumbangkan ( dalam suatu kelompok kerja ), dan kewajiban terhadap keluarga yang tidak begitu dekat ( paman, bibi, kemenakan pria dan wanita ) walaupun on yang diterima bukan dari mereka, melainkan dari nenek moyang yang sama. Iguchi sebagai seorang samurai yang berasal dari klan Hojo, haruslah menaati dan mematuhi segala perintah Tuan Hori selaku penguasa dari klan itu sendiri. M enaati perintah klan berarti Iguchi berhasil membayar giri-nya sebagai seorang samurai yang mengabdi pada klan dan tuannya.

Penulis menganalisis bahwa sikap Iguchi yang memiliki perasaan keterpaksaan dalam melaksanakan misi untuk membunuh Yogo Zenemon merupakan sifat pembayaran giri yang termasuk dalam kategori tsumetai giri ( 冷たい義理 ). Iguchi memiliki perasaan keterpaksaan dalam menjalankan misi ini dikarenakan ia sudah lama tidak mengasah kemampuan mengunakan pedangnya untuk membunuh lawan karena ia lebih banyak bekerja dibagian konsumsi serta lebih banyak meluangkan waktunya

(19)

bersama dengan keluarganya dibandingkan mengasah naluri membunuhnya sebagai seorang samurai petarung. Selain itu impian Iguchi tidaklah sama dengan para samurai-samurai lain yang lebih mementingkan kepentingan klannya, Iguchi lebih memilih hidup damai berserta keluarganya, bahkan dia pernah berkata kepada Iinuma bahwa ia tidak ragu untuk melepas statusnya sebagai seorang samurai kelak nanti. Selain itu ketika Iguchi bertarung dengan Yogo Zenemon, pada awalnya ia tidak berniat untuk membunuh Yogo Zenemon, bahkan Iguchi sempat menyuruh Yogo untuk melarikan diri daripada bertarung dengannya. Hal inilah yang membuat penulis menganalisis bahwa sebenarnya ada rasa keengganan dan keterpaksaan di dalam menjalankan misi berbahaya untuk membunuh Yogo zenemon. M aka dalam hal ini, penulis merasa Iguchi melaksanakan pembayaran tsumetai giri kepada klannya. Hal ini sesuai dengan pendapat M inamoto (1996:45 ) mengenai tsumetai giri, yaitu tsumetai giri adalah suatu kewajiban yang dilakukan atas dasar keterpaksaan walaupun sebenarnya dia tidak mau melakukannya. Kewajiban ini dirasakan sebagai beban yang berat, membelenggu dan tidak mengizinkan seseorang melakukan apa yang sebenarnya dinilai wajar. Dalam hal ini Iguchi merasa bebannya sebagai seorang samurai yang mengabdi pada klan dengan melakukan tindakan untuk membunuh Yogo Zenemon dianggap sebagai hal yang membelenggu yang memberatkan hatinya.

3.2. Analisis Konsep Ninjou(人情)

Pada bagian ini penulis akan menganalisis ninjou secara verbal terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh analisis ninjou secara non verbal.

(20)

3.2.1 Analisis Konsep Ninjou(人情)Secara Verbal Pada Tokoh S eibei Iguchi

Adegan menit ke 12:38

Gambar 3.5

Iguchi Berdiskusi Dengan Tozaemon

Sumber: The Twilight Samurai ( 2002)

Latar belakang cerita :

Adegan diatas menggambarkan ketika Tozaemon, yang merupakan paman besar dari keluarga Iguchi datang secara tiba-tiba menemui Iguchi sewaktu sore hari. Tozaemon datang dengan amarah dan menasihati Iguchi dikarenakan atas terjadinya peristiwa

(21)

memalukan yang terjadi pada Iguchi ketika ia diperingatkan oleh Tuan besar Hori agar menjaga kebersihan pakaiannya yang pada waktu itu sedang mengadakan pengamatan ke gudang konsumsi tempat dimana Iguchi bekerja dan ia melihat pakaian Iguchi sudah sobek dan juga mencium bau yang tidak wangi dari tubuh Iguchi yang dikarenakan jarang membersihkan badannya. Tozaemon merasa kejadian itu mencoreng nama besar keluarga Iguchi dan dirinya sebagai pamannya dan memarahi Iguchi agar kejadian tersebut terulang lagi. Diceritakan bahwa Tozaemon telah memutuskan mencari pengganti istri Iguchi dengan mencari wanita-wanita yang dapat mengasuh anak-anak Iguchi serta merawat kebersihan Iguchi. Tetapi Iguchi dengan sopan menolak penawaran yang diberikan Tozaemon dan ia merasa dirinya tidak memerlukan sosok seorang wanita lain untuk merawat anak-anaknya. Tozaemon pun merasa tersinggung dan sedikit marah atas penolakan ini.

Berikut percakapan yang terjadi di antara Tozaemon dengan Iguchi : Percakapan : とざえもん :この話 進めるぞ、 文句あるか いぐち :おんつぁま、 お言葉返しますども とざえもん :何だ いぐち :わたしは この暮らしを それほど惨だとは 思っておりましね いぐち :確かに風呂さも入らねで お上をご不快に させ申したのはよくね いぐち :繰り返さねえように 心がけます いぐち :しかし いぐち :二人の娘が 日々育つ様子を 見ているのは いぐち :なんていうか いぐち :たとえば いぐち :畑の作物や 草花の生長を 眺めるのにも似て いぐち :僕に楽しいものでがんす

(22)

いぐち :おんつぁまが 世話してくださる方が この気持ち わかって下さるかどうだか (The Twilight Samurai, 2002)

Terjemahan :

Tozaemon : Jika tidak keberatan, maka aku akan melanjutkan hal ini.

Iguchi : Dengan hormat, saya mempunyai pendapat lain... ( menjawab sopan ) Tozaemon : Apa itu ?

Iguchi : Saya tidaklah semenderita seperti yang paman bayangkan.

Iguchi : Tetapi melakukan kesalahan di depan tuan besar dengan penampilan yang tidak bersih ...

Iguchi : M erupakan hal yang salah dan saya berjanji tidak akan mengulanginya. Iguchi :Tetapi ... ( Berpikir sejenak )

Iguchi : M elihat putri-putri saya, tumbuh semakin besar setiap harinya.... Iguchi : Bagaimana ya... (Berpikir )

Iguchi : Seperti ...

Iguchi : M elihat padi yang semakin tumbuh atau bunga yang semakin besar dikebun.

Iguchi : Saya merasa senang akan hal itu...

Iguchi : Saya tidak yakin wanita yang dibicarakan paman mampu dan mengerti akan hal ini.

Analisis :

Percakapan antara Iguchi dengan Tozaemon menunjukkan bahwa Iguchi tidak ingin menerima tawaran yang diberikan oleh pamannya. Tozaemon ingin agar Iguchi menerima seorang wanita untuk dijadikan istrinya lagi. Penulis menganalisis bahwa Iguchi sangat menyayangi putri-putrinya dan tidak ingin kebahagiaan mereka terganggu oleh masalah pribadinya. Ketika itu ia tidak tampil bersih dan kotor yang memalukan nama keluarganya. Tuan Hori pada saat itu sedang melakukan pengamatan langsung di gudang konsumsi tempat ia bekerja. Tuan Hori melihat pakaian Iguchi sudah sobek dan mencium bau yang tidak wangi dari tubuh Iguchi yang jarang membersihkan badannya. Hal inilah yang membuat Tozaemon berpikir untuk mencarikan Iguchi seorang istri yang baru. Tetapi Iguchi tidak mau hal ini merubah kehidupan bahagia dengan anak-anaknya.

(23)

Iguchi sudah cukup senang merawat anak-anaknya tanpa harus mempunyai istri yang baru yang dapat membuat putri-putri nya tidak bahagia. Sesuai dengan perkataan Iguchi yang mencerminkan rasa Ninjou nya kepada putri-putrinya. 「二人の娘が 日々育つ 様子を 見ているのは。。。なんていうか。。。たとえば 畑の作物や 草花

の生長を眺める のにも似て 、僕に楽し いものでがん す」。Dalam perkataan tersebut, Iguchi merasa ia sudah berbahagia melihat putri-putrinya tumbuh dewasa hari demi hari seperti padi yang semakin tumbuh ataupun bunga yang tumbuh di kebun. Perkataan ini mencerminkan adanya Ninjou yang telah diberikan oleh Iguchi kepada anak-anaknya. M enurut Takeo Doi ( 2002, 33) Ninjou adalah perasaan kasih sayang manusia yang dicurahkan kepada sesamanya. Perasaan ini adalah perasaan yang murni dari hati yang paling dalam dan dipunyai oleh setiap umat manusia di dunia ini. Iguchi lebih mementingkan memberikan Ninjou-nya kepada putri-putrinya dibandingkan memilih untuk menikah lagi. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara Iguchi dengan putrinya merupakan hubungan ninjou yang terjadi antara ayah dengan anaknya. Putri-putri Iguchi semenjak kematian ibu mereka, selalu membantu ayah mereka dengan perasaan kasih sayangnya kepada orangtua. M ereka membantu mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak dapat dilakukan Iguchi sepenuhnya. M emasak, merapikan rumah serta menjaga neneknya merupakan tindakan ninjou mereka kepada sang ayah. M aka dari hal inilah, Iguchi sudah merasa puas telah melihat putri-putrinya menyayangi dirinya. Ia merasa harus membalaskan perbuatan ninjou mereka dengan cara bekerja dengan giat, menjaga serta mengasihi mereka tanpa harus menikah kembali dengan wanita lain. Perasaan Iguchi sebagai seorang ayah yang telah merasa bahagia atas perbuatan anak-anaknya membuat Iguchi memutuskan menolak tawaran Tozaemon yang ingin

(24)

mencarikannya istri yang baru. Hal ini sesuai dengan pernyataan M inamoto (1996:69) yaitu Ninjou adalah keinginan atau ambisi manusia dan perasaan emosi yang bekerja secara alami, yang mempengaruhi kepribadian manusia di dunia.

3.2.2 Analisis Konsep Ninjou(人情)Secara NonVerbal Pada Tokoh Seibei Iguchi

Adegan menit ke 01:14:00

Gambar 3.6

Tomoe bertemu dengan Iguchi

(25)

Latar belakang cerita :

Adegan diatas menceritakan ketika Iguchi meminta Tomoe untuk datang menemui dirinya. Iguchi meminta tolong kepada Tomoe untuk merapikan rambut serta pakaian yang akan dikenakannya menjalankan tugas untuk membunuh Yogo Zenemon. Diceritakan bahwa Iguchi meminta Tomoe untuk datang menemuinya sebelum ia akan pergi menjalankan tugas yang diperintahkan klan kepadanya. Tomoe dengan segera membantu Iguchi memakai pakaian formalnya, merapikan rambutnya yang berantakan serta membuatkannya secangkir teh sebelum Iguchi melaksanakan tugasnya. Pada adegan ini diceritakan juga mengenai masa lalu Iguchi dengan Tomoe dari semenjak kecil. Iguchi merasa menyesal telah menolak tawaran Iinuma yang menawarkan agar Iguchi melamar Tomoe yang pada waktu itu sedang mencari calon suami baru sebagai pengganti Koda, mantan suaminya. Iguchi berjanji kepada Tomoe bahwa ia akan kembali dengan selamat dari tugas berbahaya ini dan akan melamar Tomoe untuk menjadikan istrinya, tetapi tanpa diduga Tomoe sudah menerima lamaran yang ditawarkan dari seorang pria yang berasal dari Aizu. Seketika Iguchi merasa malu dan kecewa akan ucapannya sendiri karena ia menganggap hal ini merupakan perbuatan yang sewajarnya diucapkan. Setelah itu Iguchi berpamitan untuk terakhir kalinya dengan wanita yang wanita yang semenjak kecil ia kenal, Tomoe.

Analisis :

Tindakan Iguchi yang meminta Tomoe untuk datang kerumahnya membantu memakaikan pakaian formal untuk dirinya serta merapikan rambutnya merupakan tindakan yang didasari atas hubungan Iguchi yang mendalam kepada Tomoe. Iguchi semenjak kecil sudah sering bermain dan bertemu dengannya karena merupakan teman

(26)

semasa kecil. Penulis menganalisis bahwa perasaan kasih yang dimiliki Iguchi, dengan kata lain ninjo-nya merupakan ninjo yang ingin diberikan Iguchi kepada orang yang sudah membantunya semenjak kecil. Iguchi menyadari bahwa Tomoe telah banyak membantu dirinya saat itu. Tomoe ketika itu secara tiba-tiba muncul kembali dihadapan Iguchi setelah lama menghilang semenjak menikah dengan Koda. Ia dengan ramah tamah membantu menemani dan merawat anak-anaknya sewaktu Iguchi bekerja, memasakkan makanan bagi keluarganya dan juga merawat Iguchi yang semenjak istri Iguchi meninggal dunia ia kurang bisa merawat kebersihan dirinya sendiri. Kebaikan yang diberikan oleh Tomoe semenjak dulu tidak akan pernah bisa dilupakannya, dan Iguchi selalu berusaha untuk membalaskan Ninjo yang diberikan Tomoe kepada dirinya. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Takeo Doi ( 2002: 33) mengenai ninjo, yaitu seseorang yang telah menerima ninjou dari orang lain tidak akan bisa melupakannya. Kebaikan yang diterimanya akan tertanam di dalam hati sanubari, dan pada suatu saat ia harus dapat membalas kebaikan itu. M aka sejak saat itulah akan timbul jalinan hubungan manusia diantara kedua belah pihak, yang tentunya di dalam hubungan itu terdapat tindakan-tindakan, norma-norma yang harus dilaksanakan.

M enurut analisis penulis, perasaan ninjou yang diberikan Iguchi kepada tomoe merupakan ninjou yang diberikannya sebagai perbuatan membalas kebaikan yang telah ia terima dari Tomoe. Hubungan antar sesama inipun secara tidak langsung turut mempengaruhi emosi, keinginan dan kepribadian dari Iguchi. Semenjak ia bertemu kembali dengan Tomoe, Iguchi semakin melibatkan emosi dan keinginannya untuk bertemu dengan Tomoe yang tidak menutup kemungkinan akan timbulnya perasaan cinta diantara mereka berdua. Tetapi dalam hal ini penulis tidak meneliti akan

(27)

memanggil Tomoe untuk datang kerumahnya merupakan tindakan balas budi yang ingin ia lakukan. Iguchi merasa enggan hati tidak berpamitan dengan Tomoe sebelum ia melaksanakan misi membunuh Yogo Zenemon. Tomoe pun dalam hal ini merasa ia memiliki kewajiban untuk memenuhi panggilan Iguchi untuk datang kerumahnya membantu Iguchi sebelum ia pergi. Tomoe merasa Iguchi turut berperan serta didalam setiap permasalahan-permasalahan yang dihadapinya satu persatu, mulai dari ia membela Tomoe terhadap mantan suaminya, sampai kepada tindakan Iguchi yang mengantikan kakaknya untuk berkelahi dengan Koda. Perasaan Ninjo terhadap wanita yang telah banyak membantunya inilah yang membuat Iguchi mencoba untuk memberikan rasa terima kasihnya dengan cara berpamitan sebelum ia melaksanakan misinya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh M inamoto (1996:69) , Ninjou adalah keinginan atau ambisi manusia dan perasaan emosi yang bekerja secara alami, yang mempengaruhi kepribadian manusia di dunia. Iguchi merasa Tomoe telah banyak membantunya baik dalam kehidupan keluarganya maupun sebagai penyemangat hidupnya sebagai seorang samurai semenjak ia kecil.

Berikut sebuah tabel yang menjelaskan mengenai konsep giri dan ninjou pada tokoh utama Seibei Iguchi dalam film Twilight Samurai .

Tabel 3.1: Analisis Giri dan Ninjou Secara Verbal Pada Tokoh Seibei Iguchi

SECARA VERBAL

- Adegan menit ke 29:10, adanya giri antara Seibei Iguchi dengan Iinuma yang dilihat melalui pembicaraan yang terjadi antara Iguchi dengan Koda. Perkataan Iguchi yang mencerminkan tindakan giri-nya kepada Iinuma yaitu 「お望

(28)

GIRI

み な ら 飯 沼 と代 わ って... お 相 手 致し ま しょ う 」.

Terjemahannya yaitu ”M ungkin saya dapat mengantikan posisi Iinuma untuk menerima tantangan berduel dengan anda”. Perkataan Iguchi ini ditujukan kepada Koda yang pada waktu itu menantang Iinuma untuk berduel dengannya dikarenakan Koda merasa terhina atas tindakan Iinuma yang menyembunyikan istrinya,Tomoe. Iguchi memutuskan untuk menggantikan posisi Iinuma untuk berduel dengan Koda sebagai perbuatan membalas giri-nya karena Iinuma sudah membantu Iguchi dengan memberikan uang sumbangan untuk dipergunakan sebagai biaya penguburan istri Iguchi, selain itu Iinuma merupakan temannya dekatnya sejak kecil. Dalam hal ini giri yang diberikan Iguchi merupakan giri terhadap dunia. - Adegan menit ke 59:30, adanya giri antara Seibei Iguchi

kepada Tuan Hori yang dilihat melalui pembicaraan yang terjadi di antara mereka. Perkataan Iguchi yang mencerminkan tindakan giri nya kepada Tuan Hori yaitu 「承知いたしまし

た、余吾善右衛門を討ち取るお投目, 謹んでお受けいた

します 」. Terjemahannya yaitu “Saya mematuhi perintah, saya menerima misi untuk membunuh Yogo Zenemon”. Perkataan Iguchi ini ditujukan kepada Tuan Hori yang pada waktu itu meminta Iguchi untuk melaksanakan perintah klan untuk segera membunuh Yogo Zenemon yang telah dianggap berkhianat dan melakukan pemberontakan kepada klannya sendiri. Iguchi mau tidak mau harus menjalankan perintah klan ini dan memberikan giri-nya kepada klannya walaupun ia merasa hal ini sebagai beban yang berat yang harus dilaksanakannya. Dalam hal ini giri yang diberikan Iguchi merupakan giri terhadap dunia dan berjenis tsumetai giri.

NINJOU

- Adegan menit ke 12:38, adanya ninjou yang diberikan Iguchi kepada putri-putrinya yang dilihat melalui pembicaraan yang terjadi antara Iguchi dengan pamannya,Tozaemon. Perkataan Iguchi yang mencerminkan tindakan ninjou nya kepada

putri-putrinya yaitu 「二人の娘が 日々育つ様子を 見ている

のは。。。なんていうか。。。たとえば 畑の作物や 草花の生長を眺めるのにも似て、僕に楽しいものでがん す」。Terjemahannya yaitu ” M elihat putri-putri saya, tumbuh semakin besar setiap harinya ... bagaimana ya ... seperti ... melihat padi yang semakin tumbuh atau bunga yang semakin besar dikebun. Saya merasa senang akan hal itu”. Perkataan

(29)

menemui Iguchi untuk menawarkannya seorang wanita untuk dijadikan sebagai istri Iguchi. Iguchi segera menolak hal ini dan memilih untuk memberikan ninjou-nya kepada putri-putrinya dibandingkan untuk memberikan ninjou nya kepada wanita yang tidak dikenalnya yang dijodohkan pamannya,Tozaemon.

Tabel 3.2: Analisis Giri dan Ninjou Secara Non Verbal Pada Tokoh S eibei Iguchi

SECARA NON VERBAL

GIRI

- Adegan menit ke 34:34, adanya giri yang diberikan Iguchi kepada Iinuma yang dilihat melalui tindakan yang terjadi antara Iguchi dengan Koda. Tindakan Iguchi yang mencerminkan adanya giri-nya kepada Iinuma yaitu Iguchi berduel dengan Koda demi membayar giri-nya kepada Iinuma sebagai orang yang semenjak kecil hingga dewasa selalu membantunya, entah itu dalam berupa hal dan materi. M aka Iguchi akhirnya melakukan tindakan menemui Koda untuk menjawab tantangan berduel dengannya. Iinuma merupakan seorang teman yang dikenalnya sejak kecil, tentu saja Iguchi tidak dapat berdiam diri melihat temannya apabila tewas terbunuh dikarenakan membela adiknya yang tidak bersalah dan menderita atas perbuatan Koda. Selain hal itu, Iinuma sudah banyak membantu Iguchi dengan cara memberikan uang sumbangan untuk dipergunakan sebagai biaya penguburan istri Iguchi yang belum lama telah meninggal dunia. Dalam hal ini giri yang diberikan Iguchi merupakan giri yang berjenis atatakai giri.

- Adegan menit ke 01:21:30, adanya giri yang diberikan Iguchi kepada klannya sebagai seorang samurai yang dilihat melalui tindakan yang terjadi antara Iguchi dengan Yogo Zenemon. Tindakan Iguchi yang mencerminkan adanya giri kepada klan nya yaitu dengan pergi menjalankan misinya untuk membunuh Yogo Zenemon yang dianggap berkhianat kepada klannya sendiri. Iguchi sebagai seorang samurai yang berasal dari klan Hojo, haruslah menaati dan mematuhi segala perintah Tuan Hori selaku penguasa dari klan itu sendiri. M enaati perintah Klan berarti Iguchi berhasil membayar giri-nya sebagai seorang samurai yang mengabdi pada klan dan tuannya. Iguchi merasa bebannya sebagai seorang samurai yang mengabdi pada klan dengan melakukan tindakan untuk membunuh Yogo

(30)

Zenemon dianggap sebagai hal yang membelenggu yang memberatkan hatinya. Dalam hal ini giri yang diberikan Iguchi kepada klannya merupakan merupakan giri yang berjenis tsumetai giri.

NINJOU

- Adegan menit ke 01:14:00, adanya ninjou yang diberikan Iguchi kepada Tomoe sebagai seseorang yang sudah membantunya semenjak kecil. Iguchi menyadari bahwa Tomoe telah banyak membantu dirinya saat itu. Ia dengan ramah tamah membantu menemani dan merawat anak-anaknya sewaktu Iguchi bekerja, memasakkan makanan bagi keluarganya dan juga merawat Iguchi yang semenjak istri Iguchi meninggal dunia ia kurang bisa merawat kebersihan dirinya sendiri. Kebaikan yang diberikan oleh Tomoe semenjak dulu tidak akan pernah bisa dilupakannya, dan Iguchi selalu berusaha untuk membalaskan Ninjo yang diberikan Tomoe kepada dirinya. perasaan ninjou yang diberikan Iguchi kepada tomoe merupakan ninjou yang diberikannya sebagai perbuatan membalas kebaikan yang telah ia terima dari Tomoe. tindakan Iguchi dalam memanggil Tomoe untuk datang kerumahnya merupakan tindakan balas budi yang ingin ia lakukan. Iguchi merasa enggan hati tidak berpamitan dengan Tomoe sebelum ia melaksanakan misi membunuh Yogo Zenemon. Iguchi merasa Tomoe telah banyak membantunya baik dalam kehidupan keluarganya maupun sebagai penyemangat hidupnya sebagai seorang samurai semenjak ia kecil.

Gambar

Tabel 3.2: Analisis Giri dan Ninjou Secara Non Verbal Pada Tokoh S eibei Iguchi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis pada kelompok eksperimen maka dapat disimpulkan ada penurunan tingkat stres secara signifikan, dimana pada saat sebelum pelatihan

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

Penelitian membuktikan bahwa Aloe vera dapat digunakan sebagai koagulan alami, namun perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis yang tepat.. *Corresponding

4,7,8 berdasarkan kuesioner responden paling banyak memiliki lama menyirih 6-10 tahun sebanyak 17 orang (40,4%).Berdasarkan uji korelasi menggunakan chi-square test,

Ada jenis- jenis pertanyaan lain yang relevan dengan doa yang bukan termasuk tindakan permohonan kepada Tuhan, misalnya: Apakah Tuhan yang maha kuasa dan maha

Faktor yang menyebabkan mahasiswa PPL mengalami kesulitan saat melaksanakan ouyou renshuu adalah maha- siswa PPL memberikan masukan dan ungkapan baru yang bisa digunakan

Secara Keseluruhan Bukti Langsung, Empati, Kehandalan, Daya Tanggap, dan Kepastian terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Swasta di Bandung berada pada kategori

Bisa saja terjadi kesalahan pengukuran pada evaluasi ini karena memakai alat dan pengetahuan yang sederhana, namun jika itu kenyataannya diharapkan menambah beberapa absorber