• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA PT. BRI (PERSERO).TBK UNIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA PT. BRI (PERSERO).TBK UNIT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

TINGKAT

SUKU BUNGA DEPOSITO

TERHADAP JUMLAH

DEPOSITO PADA PT. BRI

(PERSERO) .TBK UNIT

WELERI -

KENDAL

PERIODE 2005 - 2007

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Disusun Oleh :

(2)

NIM. 3353405063

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2008

I. Latar Belakang

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dapat juga sebagai lembaga perantara dari masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang kekurangan dana melalui produk atau jasa dan layanan yang ditawarkan.

Dana bagi bank tidak ada bedanya dengan darah bagi kehidupan manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa darah, begitu juga bank tidak mungkin akan menjalankan usaha di bidang bank tanpa ada dana. Kesiapan bank dalam menciptakan atau mengkreasi sumber dana merupakan unsur yang sangat penting untuk dapat melaksanakan kegiatan perbankan seperti memberi kredit, jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Terlebih dalam kondisi dimana tingkat persaingan antar bank untuk memperoleh dana masyarakat cukup ketat hingga menyebabkan kesulitan likuiditas.

Jenis dana masyarakat yang dapat dihimpun oleh bank bisa dalam bentuk giro, tabungan, atau dalam bentuk simpanan berjangka atau yang biasa disebut dengan deposito.

(3)

besar masyarakat masih sangat setia dengan instrumen deposito tanpa memperhatikan perkembangan dan kondisinya seperti perubahan tingkat suku bunga deposito. Terdapat beberapa alasan yang saling mengait mengapa hal ini bisa terjadi. Alasan pertama adalah karena pada umumnya para investor individu maupun investor institusi tertentu masih bertindak sebagai investor pasif yang hanya mengandalkan deposito dan produk-produk konvensional perbankan. Alasan kedua adalah adanya keterbatasan informasi mengenai instrumen-instrumen investasi lainnya. Alasan ketiga adalah masih tebalnya

keengganan untuk menerima risiko investasi sekecil apapun. Kecenderungan

masyarakat untuk hanya menjadi investor pasif lebih disebabkan karena kurangnya perhatian maupun pengertian terhadap nilai riil uang. Asal nilai kekayaannya tetap atau bertambah sedikit sudah cukup baginya untuk merasa untung.

Selain itu fasilitas yang ditawarkan bank yang tergolong efektif dalam perhimpunan dana dari deposito antara lain perpanjangan saat jatuh tempo yang bisa dilakukan dengan sistem otomatis, pembayaran bunga yang bisa menambah pokok nominal sekaligus bisa masuk dalam rekening lain sebagai tabungan.

Dengan adanya persaingan ketat antar bank maka perlu dicari faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perhimpunan deposito baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini akan berguna bagi suatu bank dalam melaksanakan proses perencanaan dan strategi pemasarannya.

Menurut Usman (1987 : 29), tidak jarang bank-bank menetapkan suku bunga terselubung, yaitu suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi dari yang diinformasikan secara resmi melalui media massa dengan harapan tingkat suku bunga yang dinaikkan akan menyebabkan jumlah uang yang beredar akan berkurang karena orang lebih senang menabung daripada memutarkan uangnya pada sektor-sektor produktif atau menyimpannya dalam bentuk kas dirumah. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga terlalu rendah, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah karena

(4)

orang akan lebih senang memutarkan uangnya pada sektor-sektor yang dinilai produktif. Suku bunga yang tinggi akan mendorong investor untuk menanamkan dananya di bank daripada menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang memiliki tingkat resiko yang tinggi. Sehingga dengan demikian, tingkat inflasi dapat dikendalikan melalui kebijakan tingkat suku bunga (Tajul Khalwaty, 2000 : 144). Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi pemerintah tersebut, maka dalam hal ini pemerintah harus bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia.

Adanya krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian, termasuk perbankan.Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5). Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 persen dan penyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Krisis yang demikian ini akan mengakibatkan beban hutang perusahaan terutama hutang-hutang dalam mata uang asing yang pembiayaannya tergantung dari bank menjadi besar karena bank sendiri mengalami kesulitan menyediakan likuiditas operasional sehari-hari. Akibat lebih lanjut, timbul Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan) operasional bank.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dikaji menjadi sebuah penelitian yang mencoba menganalisis mengenai seberapa jauh pengaruh tingkat suku bunga

(5)

deposito terhadap jumlah deposito dengan judul “PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA PT. BRI (Persero) .tbk UNIT WELERI-KENDAL PERIODE 2005 - 2007”

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut,maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah ada pengaruh antara tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri – Kendal Periode 2005-2007.

2) Seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri – Kendal Periode 2005-2007.

III. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 - 2007 dan untuk mengetahui pengaruh dari faktor lain seperti tingkat pendapatan masyarakat, inflasi dan kebijakan pemerintah terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 – 2007.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi banyaknya deposito sehingga dapat dibuat beberapa solusi apabila terdapat beberapa kendala yang muncul dalam deposito itu sendiri.

b. Sebagai sarana pembelajaran yang digunakan untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam perkuliahan agar dapat diwujudkan dan menjadi bekal pada kehidupannya.

(6)

c. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan topik analisis faktor-faktor yang mempengaruhi deposito guna penelitian lebih lanjut.

IV. Tinjauan Pustaka

Landasan Teori

Tingkat bunga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, baik pada tingkat makro maupun pada tingkat mikro. Dalam tingkat mikro, tingkat bunga merupakan harga yang mempunyai peranan dalam alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dipakai sekarang dan kemudian hari. Dalam makro, tingkat bunga merupakan faktor yang dapat berpengaruh pada tingkat harga umum, pendapatan dan kesempatan kerja (Landret, 1976 dalam Aditya Wardono, 1997). Secara teoritik kenaikan suku bunga akan membuat respon berbeda di kalangan masyarakat. Bagi penabung kenaikan suku bunga akan mendorong hasrat untuk meningkatkan tabunganya. Artinya secara tidak langsung meningkatnya gairah kerja penabung guna mendapatkan sisa konsumsi yang di gunakan untuk menambah keuntungan (bunga). Sedangkan bagi pengusaha kenaikan suku bunga berarti mereka harus menagalokasikan biaya produksinya untuk biaya harga (bunga) uang pinjaman lebih tinggi dari sebelumnya. Kebanyakan pengusaha tidak mau menanggung biaya harga ini maka cenderung akan berpikir untuk mengurangi produksinya.

Bila suku bunga turun, akan menambah hasrat masyarakat untuk berkonsumsi, dengan begitu akan mengakibatkan bertambahnya jumlah uang beredar (JUB). Sedangkan bagi pengusaha, turunnya suku bunga akan memberikan peluang lebih besar untuk dapat meningkatkan output produksinya. Faktor produksi yang di miliki pengusaha akan berfungsi secara optimal karena ada dana yang terhitung murah

(7)

(bunga) yang bisa di gunakan untuk mengelolanya.

Menurut Teori Klasik tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga. Menurut Kaum Klasik, tingkat bunga merupakan hasil interaksi antara tabungan (S) dan investasi (I). Makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya, pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan. Investasi juga tergantung atau merupakan fungsi dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi juga makin kecil. Begitu juga sebaliknya, makin rendah tingkat bunga maka pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana makin kecil.

TEORI KLASIK TENTANG TINGKAT BUNGA

Tingkat bunga tabungan i1 i2 investasi i investasio

so Jumlah Rupiah Yang di Tabung dan di investasikan

Gambar di atas memperlihatkan bahwa keseimbangan tingkat bunga ada di titik

i0, dimana jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.

Para penabung akan saling bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun balik ke posisi i0. Sebaliknya, apabila tingkat bunga

(8)

dibawah posisi ini, para pengusaha akan saling bersaing untuk memperoleh dana yang relatif jumlahnya lebih kecil. Persaingan ini akan mendorong tingkat bunga naik lagi ke i0.

Sedangkan menurut pandangan Keynes, tingkat bunga merupakan fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga di tentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang. Uang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi (GNP), sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP.

TEORI KEYNES TENTANG TINGKAT BUNGA Tingkat bunga (%)

Jumlah uang

Liquidity preference

Jumlah uang dan permintaan uang

Permintaan akan uang mempunyai hubungan negatif dengan tingkat bunga.

Dalam hal Keynes memberikan pernyataan, pertama bahwa masyarakat mempunyai

keyakinan adanya suatu tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun dibawah tingkat normal, makin banyak orang yakin bahwa tingkat bunga akan kembali ke tingkat normal. Jika mereka memegang surat berharga pada waktu tingkat bunga naik maka mereka akan menderita kerugian (capital loss). Mereka akan mrnghindari kerugian ini dengan cara mengurangi surat berharga yang di pegangnya dan dengan

(9)

sendirinya menambah uang kas yang dipegang, pada waktu tingkat bunga naik. Kedua,

berkaitan dengan ongkos memegang uang kas. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya, apabila tingkat bunga turun berarti ongkis memegang uang kas juga makin rendah sehingga permintaan akan uang kas naik.

Penelitian terdahulu

1) Judul : Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Deposito

pada PT. BRI (Persero) Unit batu-Malang .

Penulis : Gyta Reinandari

Tahun : 2002

Variabel :

 dependent yaitu jumlah Deposito

 variabel independent yaitu tingkat suku bunga

Metode Analisis : Analisis regresi linear sederhana

Hasil : Hasil penelitian di ketahui bahwa perubahan tingkat suku bunga

deposito tidak berpengaruh terhadap perubahan jumlah dana deposito. Berdasarkan kesimpulan tersebut, bahwa pada masa sekarang ini faktor tingkat suku bunga tidak selalu menjadi faktor utama bagi masyarakat/nasabah untuk dipertimbangkan dalam menyimpan uang di bank, tapi ada faktor lain yang perlu

(10)

dipertimbangkan.

2) Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka pada Bank Umum di indonesia

Penulis : Luciana Spica Almilia dan Anton Wahyu Utomo

Tahun : 2006

Variabel :

 Dependent yaitu investasi

 Independent yaitu perkembangan likuiditas perekonomian,

tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets) serta LDR (Loan to Deposit) perbankan terhadap tingkat suku bunga deposito satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan pada Bank Umum di Indonesia.

Hasil : Bahwa Likuiditas perekonomian, tingkat inflasi dan LDR berpengaruh secara positif terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Umum. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi, CAR dan ROA berpengaruh secara negatif terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Umum.

3) Judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Investasi di Indonesia (1990-2001) Penulis : Eko Apriyanto

(11)

Tahun : 2003 Variabel :

 Dependent yaitu Investasi

 Independent yaitu tingkat suku bunga

Metode : Uji Kausalitas Granger

Hasil : Tingkat suku bunga tidak mempunyai hubungan kausalitas terhadap permintaan investasi di Indonesia.

Hipotesis Penelitian

Dalam menyusun sebuah penelitian diperlukan adanya kesimpulan sementara yang digunakan untuk proses pengumpulan data dari hasil kajian penelitian tersebut sehingga dapat diuji kebenarannya apakah data tersebut layak digunakan atau tidak. Berdasarkan hasil dari kesimpulan sementara atau hipotesis yang ada maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

H1 : Tingkat suku bunga deposito tidak berpengaruh nyata dan berpengaruh nyata terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 - 2007.

H2 : Pendapatan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 - 2007.

H3 : Inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 – 2007.

(12)

pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 - 2007.

H5 : Keempat variabel bebas, yaitu tingkat suku bunga deposito, pendapatan masyarakat, inflasi dan kebijakan pemerintah bersama-sama mempengaruhi jumlah deposito pada PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal periode 2005 - 2007.

Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka pemikiran tersebut dapat di lihat bahwa jumlah deposito sebagai variabel dependent sedangkan tingkat suku bunga, pendapatan masyarakat, inflasi dan kebijakan pemerintah sebagai variabel independent.

IV. Metode Penelitian

(13)

1. Variabel Tergantung / Dependent variabel (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi suatu gejala. Adapun yang menjadi variabel tergantung dalam penelitian ini adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel X yaitu variabel Y = Jumlah Deposito

2. Variabel Bebas / Independent variable (X), yaitu variabel yang mempengaruhi

terhadap suatu gejala atau variabel yang mempengaruhi variabel tergantung /

dependent variabel (Y). Dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas yaitu :

 X1 = Tingkat Suku Bunga Deposito

 X2 = pendapatan masyarakat

 X3 = inflasi

 X4 = kebijakan pemerintah

 Definisi Operasional :

1. Jumlah Deposito

Yang dimaksud dengan jumlah deposito adalah jumlah seluruh deposito (deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call) yang berhasil dihimpun oleh perbankan baik bank negeri maupun swasta, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing dalam kurun waktu tertentu.

2. Tingkat Suku Bunga Deposito

Tingkat suku bunga deposito adalah suatu harga penggunaan uang yang dapat diukur dari besarnya penggunaan uang dalam jangka waktu

(14)

tertentu yang disesuaikan dengan tingkat permintaan dalam pasar dana investasi sebagai imbalan atas penanaman dana pada deposito berjangka. 3. Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakat merupakan Penurunan Produk Domestik Bruto (PDRB) setelah dikurangi dengan penyusutan dan pajak sehingga yang di gunakan adalah Produk Domestik Netto atas dasar biaya faktor atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional yaitu pendapatan dari masyarakat yang siap untuk di konsumsikan dari masyarakat Indonesia pada periode tertentu.

4. Inflasi

Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang-barang secara terus menerus. Ini berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama suatu periode tertentu.

5. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan Pemerintah adalah kebijakan dalam penjaminan dana masyarakat atau yang berkaitan dengan moneter perbankan baik negeri maupun swasta.

 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Ari kunto : 1996:117). Masalah sampel akan terjadi apabila jumlah populasi terlalu besar dan menyebar. Apabila sampelnya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi ( Arikunto,1996 : 120 ).

(15)

 Populasi

Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sample itu di generalisasikan (Hadi,1990 :70) apabila sesearang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka, penelitiannya merupakan penerlitian populasi (Ari kunto 1996:115).Adapun populasi dalam penelitian ini adalah beberapa nasabah deposito dari PT. BRI (Persero) .TBK Unit Weleri-Kendal.

 Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data dalam penelitian di maksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel. Dalam penelitian ini akan menggunakan data sekunder, maka menggunakan metode kualitatif yaitu pengumpulan data-data yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti yang hendak di kaji untuk memperoleh kerangka teoritis.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT. BRI (Persero) .tbk Unit Weleri-Kendal yang telah mengalami beberapa proses pengolahan data sehingga sesuai dengan kebutuhan dari penelitian ini agar menunjang kelancaran proses pembuatan proposal. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tingkat suku bunga deposito, pendapatan masyarakat dan inflasi.

(16)

Metode penelitian merupakan suatu cara yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat memenuhi karya ilmiah ( Hadi,1984 : 3 ).Dengan demikian metode ini

dimaksudkan agar penelitian dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Dalam penelitian ini, analisa dilakukan dengan analisis Regresi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda, yaitu

analisis yang di gunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara masing-masing variabel bebas/independent, yaitu tingkat suku bunga deposito (X1), tingkat pendapatan masyarakat (X2), laju inflasi (X3) dan kebijakan pemerintah (X4) terhadap variabel tergantung/dependent, yaitu jumlah deposito (Y).

Persamaan regresi berganda dengan empat variabel independent yang digunakan untuk menaksir variabel dependent adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + e

Dimana :

Y = Jumlah deposito

X1 = Tingkat suku bunga deposito X2 = Pendapatan masyarakat X3 = Laju inflasi

X4 = kebijakan pemerintah a adalah konstanta

e adalah pengganggu

b1 .. b4 adalah koefisien regresi untuk variabel X1, X2, X3, dan X4.

Persamaan regersi tersebut harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased

Estimated), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias.

(17)

Untuk menghasilkan keputusan BLUE (Best Linear Unbiased Estimated), maka harus memenuhi diantaranya empat asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear berganda, yaitu :

a. Tidak boleh ada autokorelasi b. Tidak boleh ada heteokedastisitas c. Tidak boleh ada multikolonieritas d. Data berdistribusi normal

Apabila salah satu dari empat asumsi dasar tersebut dilanggar, maka

persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased

Estimated).

Model tersebut menyatakan bahwa jumlah deposito merupakan fungsi dari tingkat suku bunga, pendapatan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam penjaminan dana masyarakat yang telah memperhitungkan tingkat inflasi itu sendiri yang di masukan untuk menggambarkan kekuatan atau faktor dalam kenyataanya bersifat trend dan berpengaruh terhadap variasi perubahan variabel tidak bebas, tetapi tidak dapat di amati secara langsung.

 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian memerlukan waktu 3 bulan, mulai dari tahap pengumpulan sampai tahap pengolahan data.

V. Daftar Pustaka

(18)

Bisnis, Vol 14, No 2.

2). Nopirin, Ph.D.1987.Ekonomi Moneter.BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta.

(19)

DEPOSITO RUPIAH

A. DEPOSITO RUPIAH DENGAN NOMINAL < 100 JUTA KETERANGA

N

JANGKA WAKTU SUKU BUNGA CUONTER (%PA) MULAI 01-08-2007 DEPOSITO 01 BULAN 6.25 6.25 6.25 6.25 6.25 6.25 6.25 DEPOSITO 02 BULAN DEPOSITO 03 BULAN DEPOSITO 06 BULAN DEPOSITO 12 BULAN DEPOSITO 18 BULAN DEPOSITO 24 BULAN

Sumber : PT. BRI (Persero) .tbk, diolah

B. DEPOSITO RUPIAH DENGAN NOMINAL Rp.100 JUTA S/D 1 MILYAR KETERANGA

N

JANGKA WAKTU SUKU BUNGA CUONTER (%PA) MULAI 01-08-2007 DEPOSITO 01 BULAN 6.50 6.50 6.50 6.50 DEPOSITO 02 BULAN DEPOSITO 03 BULAN DEPOSITO 06 BULAN DEPOSITO 12 BULAN DEPOSITO 18 BULAN

(20)

6.50 6.50 6.50 DEPOSITO 24 BULAN

Referensi

Dokumen terkait

kerugian konsumen tanpa harus membuktikan ada tidaknya kesalahan pada pelaku usaha.Upaya perlindungan konsumen terhadap konsumen yang dirugikan ketika Izin

Jika kamu telah menguasai mindset dan skill set sebagai seorang investor, mampu memilah perusahaan luar biasa yang memiliki wide economic moat , membelinya pada harga

Bagi kegiatan SBSV, secara umum upaya publikasi dilakukan selain melalui media cetak, berdasarkan data dan hasil wawancara peneliti menganalisa bahwa Departemen CSR

Sejalan dengan kebijakan desentralisasi penelitian oleh Ditjen Penguatan Risbang, PDP merupakan salah satu skema penelitian yang diperuntukkan bagi dosen tetap

Nilai-nilai kemanusiaan sudah muncul sejak awal relawan bergabung untuk menjadi relawan bagi penyandang disabilitas. Misalnya ketika bergabung untuk menjadi kegiatan

[r]

Hal ini akan merugikan negara, untuk itu tugas dan fungsi Dirjen Bea dan Cukai sebagai pemegang kewenangan atau institusi guna mencegah terjadinya penyelundupan

Yang dimaksud pertanyaan kesiapan diri ini adalah kesiapan diri bagi mahasiswa yang hampir selesai dengan bangku perkuliahan dimana ketika ASEAN Community