• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud menjelaskan hubungan-hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis mengenai seberapa besar pengaruh kepemimpinan strategis dan budaya organisasi terhadap motivasi serta dampaknya kepada kinerja karyawan, maka metode dan jenis penelitian yang dipakai adalah explanatory research.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan medik RSU Monompia Kotamobagu berjumlah 76 orang yang terdiri dari 14 orang karyawan medik dokter, 56 orang karyawan medik perawat/bidan dan 6 orang karyawan medis penunjang lainnya (ahli anestesi). Kriteria karyawan medik disini adalah mereka yang sudah bekerja minimal selama 1 tahun. Semuanya dijadikan responden. dengan teknik pengambilan sampel menggunakan saturation sampling.

3.3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Pertama, menggunakan tehnik kuesioner yang disebarkan kepada responden secara langsung untuk mengetahui persepsi masing-masing responden terkait dengan variabel-variabel yang diteliti. Kuesioner terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama merupakan informasi data karakteristik umum responden dan bagian kedua berupa pernyataan data yang berkaitan dengan variabel penelitian.

Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung di obyek penelitian dimulai pada tanggal 14 Januari 2014 dengan terlebih

(2)

dahulu menghubungi direktur dan kepala keperawatan RSU Monompia serta menyerahkan surat pengantar penelitian dari Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana. Sebelumnya yakni pada bulan September 2013 telah dilakukan pra-survei sehingga penelitian yang dilakukan saat ini sudah diketahui oleh responden. Distribusi kuesioner kepada responden karyawan medis perawat, bidan dan ahli anastesi dilakukan dengan dibantu oleh Kepala Keperawatan sebab kehadiran responden perawat dan bidan di rumah sakit diatur dengan shift (giliran jaga) yang dibagi dalam tiga shift (pagi, siang dan malam)sedangkan ahli anastesi hadir di rumah sakit sesuai jadwal harian. Penulis berada di rumah sakit pada jam shift pagi sampai sore sementara di malam hari tidak. Sedangkan distribusi kuesioner kepada responden karyawan medis dokter dilakukan secara langsung person by person di tempat praktek atau di rumah masing-masing sebab sehari-harinya mereka bekerja sebagai dokter PNS di rumah sakit milik pemerintah. Status mereka di rumah sakit ini hanyalah sebagai tenaga tidak tetap.

Selanjutnya proses pengumpulan kuesioner dilakukan secara langsung pada saat pengisian kuesioner oleh 6 responden dokter dan 4 orang responden dokter lain meminta waktu sehari sesudahnya untuk mengambil data kuesioner tersebut. Kuesioner yang disebarkan pada responden perawat, bidan dan ahli anastesi dikumpulkan secara kolektif oleh Kepala Keperawatan dan diserahkan sekaligus pada tanggal 19 Januari 2014. Jumlah kuesioner yang disebarkan 76 eksemplar namun yang terkumpul dan dikembalikan berjumlah 69 eksemplar. Jumlah kuesioner yang tidak kembali dan tidak terisi 7 eksemplar atau respond rate sebesar 90.78%. 7 eksemplar yang tidak kembali dan tidak terisi itu disebabkan oleh 5 orang responden sedang cuti, 1 orang responden

(3)

tidak bersedia mengisi kuesioner dan 1 orang responden telah meninggal dunia.

Tehnik pengumpulan data yang kedua, melalui wawancara mendalam (in-depth-interview) terhadap beberapa nara sumber ( key-informan) yang terdiri dari 4 orang responden dengan masa kerja yang bervariasi, 1 tahun 1 bulan, 2 tahun, 6 tahun dan 16 tahun. Responden yang diwawancarai berjenis kelamin 1 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Waktu wawancara dilakukan pada jam dinas pagi setelah dilakukan visite pasien di ruangan masing-masing dengan dibantu alat rekaman digital.

3.4 Pengukuran Konsep

Konsep yang abstrak dapat dilihat secara empirik melalui

pengukuran konsep. Konsep-konsep tersebut perlu di

identifikasikan secara tepat agar dapat dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh secara tepat pula. Tujuan dari pengukuran konsep ialah untuk mempermudah dalam menganalisis data yang dibedakan menjadi empat aras pengukuran, yaitu: nominal, ordinal, interval dan ratio (Supramono dan Utami, 2004).

Dalam penelitian ini, konsep diukur pada skala interval. Skala interval menggunakan Skala Likert. Pemberian skor terhadap jawaban masing-masing pertanyaan responden dimulai dari SS = 5, S=4, N=3, TS=2, STS=1.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh kepemimpinan strategis dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja serta dampaknya pada peningkatan kinerja karyawan adalah sebagaimana tergambar pada tabel-tabel berikut :

(4)

Tabel 3.1

Indikator Empirik Pengukuran Konsep Kepemimpinan Strategis

Sub Konsep Indikator Empirik

1. Visioner,

Misioner dan Strategis

1. visi dan misi yang jelas

2. memahami dan mengkomunikasikan visi dan misi

2. Orientasi pada Perubahan

3. mampu merumuskan strategi organisasi dan merealisasikannya

4. visi menjadi simbol dan nilai-nilai budaya organisasi

3. Membangun Relasi yang Kuat

5 wawasan, keterampilan dan pengetahuan yang luas

6 suka pada perubahan 4. Memiliki

Personal Style/ Personal Skills

7 terlibat dalam perubahan

8 memimpin dengan tujuan dan arah yang jelas

9 10

fokus pada masa depan suka menentukan prioritas

11 menggunakan kekuasaan dengan bijaksana 12 mengembangkan, meminta persetujuan serta

mendengar ide-ide

13 mendelegasikan tanggungjawab

14 bawahan memiliki otoritas membuat keputusan 15 membangun jejaring (networking)

16 proaktif dan berpikir sebelum bertindak

17 memahami dan mampu kendalikan suasana hati dan emosi

18 memotivasi bawahan

19 mempertimbangkan bawahan sebelum mengambil keputusan

20 bersemangat, bekerja melampaui uang dan kekuasaan, berani mengambil resiko

(5)

Tabel 3.2

Indikator Empirik Pengukuran Konsep Budaya Organisasi

Sub Konsep Indikator Empirik

1 Profesionalisme 1

2 hasil lebih penting daripada proses tahu apa dan tujuan pentingnya pekerjaan berpikir jauh ke depan dan menjadi pioneer reward dan punishment

2 Keterbukaan dan Keteraturan 3 4

5 Terobosan/inovasi 3 Ketaatan pada

Peraturan 6 7 sistem dan aturan main yang jelas prakarsa dan kemampuan diri sendiri

8 kesetiakawanan sosial tinggi dan saling menghargai

9 aman dan nyaman dalam bekerja

10 pengambilan keputusan berdasarkan fakta 11 promosi jabatan secara terbuka (transparan) 12 arah dan tujuan yang jelas

13 komitmen tinggi dan citra baik organisasi 14 perbaikan kualitas pekerjaan

15 disiplin dan tepat waktu

Tabel 3.3

Indikator Empirik Pengukuran Konsep Motivasi Kerja Sub Konsep Indikator Empirik

1 Kebutuhan Dasar

1 gaji yang cukup

2 gaji memenuhi kebutuhan dasar 2

. Kebutuhan Tambahan Tunjangan

3 gaji sudah sesuai

4 gaji yang diperoleh sudah baik 3

. Kebutuhan dalam hubungan dengan atasan

5 tunjangan memenuhi standar upah minimum regular (UMR)

6 tunjangan tambahan memberikan kebutuhan rasa aman

4

. Kebutuhan dalam hubungan dengan rekan kerja

7 dibandingkan dengan tempat lain, tunjangan tambahan telah memuaskan

8 manfaat program tunjangan karyawan 5 Kebutuhan untuk

Pertumbuhan 9 10 memberikan saran dalam bekerja mempertimbangkan keinginan dan / atau harapan dalam bekerja

11 informasi mengenai kabar terbaru

12 mengingatkan dan memberitahukan untuk meningkatkan kinerja

13 mengandalkan rekan kerja 14 rekan kerja yang mendukung

15 terus terang mengungkapkan perasaan kepada rekan kerja

16 menyambut baik ketika pendapat berbeda 17 mempelajari hal-hal baru

18 menggunakan kemampuan dalam pekerjaan 19 membuat satu atau lebih keputusan

20 kesempatan melakukan hal menantang di tempat kerja

(6)

Tabel 3.4

Indikator Empirik Pengukuran Konsep Kinerja Karyawan

Sub Konsep Indikator Empirik

1. Akses terhadap Pelayanan 2. Efektifitas dan Efisiensi 3. Safety

4. Continuity of Care 5. Technical Competence 6. Amenities

7. Human Relation

1. informasi tentang prosedur keperawatan

dan penanganan penyakit

2. penjelasan tentang tujuan tindakan

keperawatan dan diagnosis

3. informasi tentang efek samping prosedur

keperawatan

4. menjelaskan pertanyaan pasien atau

keluarga pasien

5. pelayanan dan penanganan cepat dan

tepat

6. perekaman medik

7. saran agar proses pengobatan efisien 8. menjelaskan kondisi pasien pada saat

ganti shift

9. menjaga rahasia riwayat kesehatan pasien 10. tahu dengan tepat riwayat kesehatan

pasien

11. informasi perubahan intervensi yang

diberikan

12. berkomunikasi dengan baik terkait hasil tes

laboratorium pasien

13. peduli dan perhatian kepada pasien 14. meluangkan waktu

15. mendengarkan kekhawatiran pasien dan

keluarga pasien

16. peduli kepada keluarga pasien

17. mengkaji data dan menyimpulkan

kebutuhan dan masalah pasien

18. menentukan diagnosa dan menyusun

rencana tindakan pengobatan dan keperawatan

19. melaksanakan tindakan penanganan 20. mengevaluasi tindakan penanganan 21. bekerja sesuai dengan jadwal

22. intervensi keperawatan sesuai standar

operasional prosedur (SOP)

23. bahan dan peralatan yang digunakan tidak

terbuang

24. saran inovatif

25. memengaruhi dan memberi semangat 26. membantu rekan paramedis 27. berkonsultasi atas setiap tindakan

28. sharing dan berbagi pengetahuan dan

keterampilan

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yang meliputi kepemimpinan strategis, budaya organisasi, motivasi

(7)

kerja dan kinerja karyawan medik. Selain dipakai untuk menguji variabel-variabel tersebut, analisis statistik deskriptif yang meliputi nilai minimum, maximum, mean dan standard deviation juga untuk mempertajam pembahasan dan analisis (Supramono dan Utami, 2004) Pengelolaan data yang diperoleh melalui kuesioner dilakukan dengan cara menentukan tingkat skala dalam perhitungan rata-rata atau mean dengan menggunakan interval :

max – min I =

k

Keterangan : I : interval

Max : maksimum atau jawaban tertinggi Min : minimum atau jawaban terendah K : klasifikasi yang hendak dibuat

Penelitian ini menetapkan 5 klasifikasi sehingga perhitungannya menjadi :

6 - 1

I = = 0,8 5

Dari perhitungan diatas, maka diperoleh interval kategori jawaban dalam penelitian ini seperti tampak di tabel berikut ini:

Tabel 3.5

Interval Kategori Jawaban

Tingkatan Skala Interval Kategori Jawaban

1 1.00 – 1.80 Sangat Rendah

2 1.81 – 2.60 Rendah

3 2.61 – 3.40 Sedang

4 3.40 – 4.20 Tinggi

5 4.20 – 5.00 Sangat Tinggi

Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2014

3.6. Tehnik Analisis untuk Pengujian Hipotesis 3.6.1. Uji Validitas

Untuk mengukur valid/sah atau tidaknya suatu kuesioner digunakanlah uji validitas. Artinya ialah “suatu kuesioner dapat

(8)

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”, (Ghozali,2006). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mampu menunjukkan fungsi ukurannya dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur konsistensi responden terhadap suatu pertanyaan kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk diperlukan sebuah alat ukur yang diperlukan untuk mengukur konsistensi responden terhadap suatu pertanyaan kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk. Alat ukur tersebut adalah uji reliabilitas Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alphanyadiatas 0.6, (Ghozali,2006).

3.6.3. Uji Asumsi Klasik

Dalam pengujian model analisis regresi linear berganda, agar dapat memenuhi keriteria Best Linear Unbiased Estimator

(BLUE) harus dilakukan uji asumsi klasik sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih, (Supramono dan Utami, 2004). Uji asumsi klasik yang dimaksudkan terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas.

3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas, menurut Supramono dan Utami (2004) digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas residual digunakan uji statistik non

(9)

parametrik Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan bila angka < 0,05 maka distribusi data residualnya adalah tidak normal, dan sebaliknya jika angka signifikansi > 0, 05 maka distribusi data residualnya adalah normal.

3.6.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk menguji apakah terdapat gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dilakukan uji multikolinearitas. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance dibawah 0,10 dan VIF diatas 10,0, (Hair,et.al dalam Supramono dan Utami,2004). Korelasi-korelasi yang tinggi mengidentifikasikan adanya multikolinearitas.

3.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas ini memiliki tujuan untuk menguji “apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain” atau untuk melihat penyebaran data (Ghozali, 2006). Implikasi dari asumsi ini adalah bahwa variabel bebas tidak berubah dari satu sampel ke sampel yang lain, hal ini dikarenakan variabel bebas akan diukur pengaruhnya terhadap variabel terikat.

3.6.4. Uji Regresi

Hipotesis dirumuskan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan model regresi linear berganda. Independent variable (variabel bebas) adalah kepemimpinan strategis dan budaya organisasi sedangkan

(10)

dependent variable (variabel terikat) adalah motivasi dan kinerja karyawan medik.

Hipotesis yang keempat adalah untuk menguji pengaruh variabel mediating yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian variabel mediating dilakukan dengan menggunakan

Sobel-Test

Seluruh pengolahan data dalam penelitian ini memanfaatkan program Statistic Package for the Social Science (SPSS) 20.0.

Referensi

Dokumen terkait

perseorangan maupun secara bersama-sama, berdasarkan nilai-nilai mereka sendiri; Kedua, mendorong siswa untuk melihat diri mereka sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam

Penelitian ini menarik di angkat karena berbicara tentang sengketa wilayah daerah otonom yang satu dengan lainnya yakni antara kota Bitung dengan Kabupaten Minahasa

Memberikan kuesioner kepada sampel untuk diisi (ibu hamil TM III), serta peneliti membantu pengisian kuesioner dengan cara wawancara (interview) serta mengambil data di buku KMS

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu menganalisa data secara argumentasi berdasarkan data-data dan menganalisa data secara statistik

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa perilaku asertif remaja dapat ditingkatkan kaitannya untuk mencapai hubungan yang seimbang dengan

Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa sistem informasi geografis Monitoring Penyebaran Penyakit di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB

Fenomena GMT ini merupakan salah satu daya tarik wisata ciptaan Tuhan yang hanya terjadi di Indonesia dan dijadikan momentum bagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia

6 Dian Pramadona, “Pengaruh Capital Adequacy Rasio (CAR), Pendapatan Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Pembiayaan Murabahah Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank