BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
2.1.1 Dasar Hukum Pembentukan PD
Penyelenggaraan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina marga Kabupaten Lamongan didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamongan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 5 Tahun 2016, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam perumusan kebijaksanaan teknik, penyusunan pedoman teknis, pelaksanaan pengendalian dan pembinaan jalan dan jembatan, bidang peralatan dan perbekalan, pengendalian dan pembinaan bidang cabang dinas dan unit pelaksana teknis lingkup Dinas, secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian hukum, pengelolaan data dan penyajian informasi bidang pekerjaan umum bina marga, pelaksanaan ketatausahaan rumah tangga Dinas, pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai tugas-tugas pokok dan fungsinya.
Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebinamargaan
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Infrastruktur;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Selanjutnya Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi :
e. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebinamargaan
f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Infrastruktur;
g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ………..
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.1.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina marga
Dengan mengacu pada Pasal 27 Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor …3. Tahun 2008, struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan, terdiri dari :
1. Kepala Dinas 2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program
3. Bagian Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan a. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan
b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 4. Bidang Pemeliharaan
a. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan b. Seksi Pemeliharaan Peralatan dan Perbekalan 5. Bidang Bina Manfaat
a. Seksi Bina Jalan dan Jembatan Poros Desa.
1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidang Pekerjaan Umum Bina Marga. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum Bina Marga;
b. Penyusunan rencana teknis pembangunan dan rehabilitasi, pemeliharaan dan pemantauan;
c. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan,
pemeliharaan dan pemanfaatan jalan dan jembatan;
e. Penyuluhan dan pemberian perijinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan kepala daerah;
f. Pelaksanaan analisis dan evaluasi tentang peranan dan status jalan dan jembatan;
g. Pelaksanaan pengawasan fungsional bidang pekerjaan umum binamarga; h. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pemeliharaan peralatan /
perbekalan serta pemberdayaannya;
i. Pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas;
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya;
2. Sekretariat merupakan unsur pelayanan administrasi terhadap seluruh organisasi di lingkungan Dinas yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas :
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, hukum, kelembagaan,
penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta tugas-tugas hubungan masyarakat :
Dalam melaksanakan tugas, Bagian sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengelolaan administrasi dan urusan umum;
b. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan, dan perlengkapan; c. Pelaksanaan urusan organisasi, tatalaksana dan kehumasan; d. Pelaksanaan urusan kepegawaian;
e. Pelaksanaan urusan keuangan;
f. Pelaksanaan urusan program;
g. Pelayanan teknis administratif kepada Kepala Dinas dan semua satuan unit kerja di lingkungan dinas;
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi merupakan unsur pelaksanaan Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan
pembangunan dan rehabilitasi, pembinaan, pengawasan, penelitian, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan;
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ;
b. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan, pengawasan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ;
c. Penelitian dan pengkajian dokumen teknik pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ;
d. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ;
f. Pelaksanaan perencanaan teknis pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan ;
g. Pelaksanaan pengujian mutu ;
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
4. Bidang Pemeliharaan merupakan unsur pelaksanaan Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;
Bidang Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan program penelitian, pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan Jembatan serta pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pemeliharaan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan program pemeliharaan jalan, jembatan dan pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
b. Penelitian dan pengkajian dokumen teknik pemeliharaan jalan, jembatan, peralatan dan perbekalan serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam dalam hal ini penanganan darurat ;
c. Pengendalian penggunaan dan pemeliharaan peralatan serta pemakaian bahan jalan ;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan, jembatan dan pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
e. Pelaksanaan perencanaan teknis pemeliharaan jalan, jembatan serta pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
f. Pelaksanaan pengujian mutu ;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
5. Bidang Bina Manfaat merupakan unsur pelaksana Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ; Bidang Bina Manfaat mempunyai tugas melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan pedesaan serta pengendalian pengujian mutu, pembangunan jalan dan jembatan.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Bina Manfaat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan teknis jalan dan jembatan poros desa; b. Pelaksanaan perencanaan teknis jalan dan jembatan ;
c. Penyelenggaraan kajian perkembangan harga satuan ; d. Pengawasan teknis perencanaan jalan dan jembatan ; e. Pelaksanaan pengujian mutu ;
f. Pengendalian pemanfaatan jalan dan pemberian perijinan ;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan dan pengendalian pemanfaatan jalan dan jembatan ;
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
6. Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ) adalah unsur pelaksanaan operasional Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dan mempunyai wilayah kerja tertentu.
Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ) dipimpin oleh Kepala UPT yaitu berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional di wilayah koordinasikan oleh camat.
7. Bagan Struktur Organisasi
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Lamongan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :
2.2 SUMBER DAYA
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan didukung oleh Personil yang mempunyai latar belakang pendidikan beragam mulai dari SD sampai dengan S2. Pegawai yang ada pada saat ini, sebanyak 90 orang yang terdiri dari PNS sebanyak 62 orang, tenaga kontrak 28 orang, jumlah tersebut jika dibanding dengan kebutuhan sesuai analisis jabatan masih kurang memadai, lebih-lebih jika dikaitkan dengan kompetensi personil terhadap Pekerjaan/tugas yang diembannya.
Kekurangan tenaga yang kompetan ini akan semakin terasa jika tidak segera dilakukan penambahan, sementara tenaga yang ada banyak yang usianya mendekati purna tugas disamping mutasi ke PD lain atau keluar daerah.
Sumber daya aparatur sebagai pendukung dan penunjang baik secara langsung maupun tidak langsung berfungsi sebagai unsur utama penopang terselenggaranya proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Keberhasilan pelaksanaan tugas suatu institusi sangat tergantung pada kwalitas dan komitmen dari seluruh stake holder yang mendukungnya.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan selaku unsur teknis pelaksana desentralisasi bidang Infrastruktur jalan dalam mengemban tugasnya perlu didukung oleh personil yang memadai baik sisi kwalitas maupn kwantitas.
Dari sisi sumber daya kepegawaian jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sampai dengan akhir tahun 2015 tercatat 62 orang, secara rinci dapat dilihat pada table berikut :
Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Dan Golongan Ruang
Tahun 2015
No. URAIAN GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III GOLONGAN IV Gran
d Total a b c d Jml a b c d Jml a b c d Jml a b c d Jml 1 Sekretariat 1 2 3 1 7 1 3 12 1 1 1 3 18 2 Bid.Pemb.& Rehab.Jl./Jembt 1 1 1 3 2 1 7 1 1 9 3 Bidang Bina manfaat 1 1 6 1 1 8 1 1 10 4 Bidang Pemeliharaan 8 3 3 14 - 8 2 1 11 1 1 25 2.2.2 Aset / Modal
Selain personil, sarana dan prasarana memegang peranan yang penting dalam menopang keberhasilan pelaksanaan tugas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Adapun Data Sarana dan Prasarana sebagai berikut :
NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4
1 Tanah Bangunan 1 Luas = 1,105 M2
2 Tanah Sawah 1 Luas = 15,0006 M2
3 Tanah Jalan 72 Luas = 1,584,376,10
5 Bangunan Gudang 1 Unit Luas = 290 M2
6 Bangunan Kantor 1 Unit Luas = 413 M2
7 Gudang Terbuka 2 Unit Luas = 478 M2
8 Bangunan Musholla 1 Unit Rp. 114.000.000,00
9 Bangunan Trotoar 20 Ruas -
10 Panjang Jalan 346.732 Km -
11 Bangunan Jembatan 236 Bh
12 Bangunan Gorong-gorong :
~ Dalam Kota 58 Bh
~ Luar Kota ( Bangunan ) 59 Bh
13 Panjang Jalan Poros Desa Strategis 168.809 Km
13 Stemper 5 Bh 1 Baik ; 4 Rusak Berat
14 Kompresor 2 Bh 1 Baik ; 1 Rusak Berat
15 Generator 2 Bh Baik
16 Double Vibrator Roller 2 Bh Rusak Berat
17 Vibrator Roller 2 Bh Baik
18 Mobil PICK-UP 6 Bh 5 Baik ; 1 RusakRingan
19 Station Wagon 8 Bh 3 RR, 2 RB, 3 Baik
20 Mobil Beban / Truck 5 Unit 3 B ; 1 RR ; 1 RB
21 Sepeda Motor 11 Bh 5 Rusak Berat ; 2 Rusak
Ringan ;4 Baik 22 Walles /Three Whell Roller 16 Bh 11 Baik ; 4 Rusak Ringan
; 1 Dkp
23 Tire Roller 1 Bh Rusak Berat
25 Concrete Vibrator 2 Bh Rusak Ringan
26 Stone Cruiser 2 Bh 1 Rusak Berat ; 1 Rusak
Ringan
27 Pedel Mixer 2 Bh Rusak Ringan
28 Back Hot Loader 1 Bh Rusak Berat
29 Pat Foot Vibrator Roller 1 Bh Rusak Berat
30 Air Compresor 2 Bh 1 Baik ; 1 Rusak Berat
31 DCP 1 Bh Rusak Ringan
32 Balance 3 Bh Rusak Ringan
33 Mesin Ketik 9 Bh Rusak Berat
34 Almari Kayu 15 Bh Rusak Berat
35 Almari Besi 48 Bh Cukup Baik
36 Meja Tulis Kayu 103 Bh Cukup Baik
37 Meja Kompute 6 Bh Baik
37 Meja Kerja 11 Bh Baik
38 Kursi tamu 4 Set Kurang baik
39 Kursi Putar 28 Bh 6 Kurang baik, 14 Baik
40 Kursi Lipat 195 Bh Kurang baik
41 Kipas Angin 1 Bh Baik
42 Meja Gambar 4 Bh 3 Rusak Berat ; 1 Baik
43 Mesin Gambar 1 Bh Rusak Berat
44 CPU Monitor (original) 26 Bh 10 Baik , 6 Cukup Baik, 10 Rusak
45 PC 7 Unit 7 Baik
, 2 Rusak Berat
46 AC 13 Unit 3 B; 10 Kurang Baik
47 Printer 57 Bh 22 Baik ; 8 Rusak, 27
Rusak Berat
48 Water Pas 1 Bh Kurang baik
49 Pesawat Telpon 2 Bh Rusak Berat
50 Mesin Cetak gambar 1 Bh Baik
51 Panaboard 1 Bh Baik
52 Almari Katalog 1 Bh Baik
53 Almari Pesawat TV 2 Bh 1 Baik ; 1 Rusak Berat
54 Kotak Kunci 1 Bh Baik
55 Filling Gambar 3 Bh Rusak Berat
56 Rak Arsip 4 Bh Kurang baik
57 Kursi Gambar 2 Bh Kurang baik
58 Bufet 4 Bh Baik
59 Filing Kabinet 36 Bh Baik
60 Vidio Record 1 Bh Baik
61 Faximile 2 Bh 1 Baik, 1 Rusak
62 Amplifier 1 Bh Baik
63 Warles 1 Bh Baik
64 Pompa Air 1 Bh Baik
65 Almari Vibrator 3 Bh Baik
66 Brankas 4 Bh Baik
68 Stafolt 4 Bh Baik
69 Televisi 4 Bh 2 Baik ; 1 Rusak Ringan ;
1 Rusak Berat
70 White Board 2 Bh Baik
71 Kamera 40 Bh 17 Baik, 13 Kurang Baik ,
10 Rusak
72 USB Stabilise 3 Bh Baik
73 Handy Came 5 Bh 3 Baik, 2 kurang Baik
74 Hummer Tes 3 Bh Baik
75 Core Drill 2 Bh Baik
76 Mesin Potong Pohon 2 Bh Baik
77 Roll Meter 2 Bh Baik
78 Handy Talky 2 Bh Baik
81 Genset 3 Bh Baik
82 Gps 2 Bh Baik
83 Alat Laboratotium Bahan Bangunan
Konstruksi 2 Unit Baik
2.3 KINERJA LAYANAN
Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagaimana tugas dan fungsi SKPD, untuk periode 5 (lima) tahun kedepan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016
tentang RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, kinerja Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan Dalam hal Pemerataan fasilitas umum melalui penyediaan Sarana dan Prasarana dasar diarahkan untuk memenuhi, mendukung, mengarahkan Pembangunan Jalan dan Jembatan wilayah Perkotaan dan pedesaan dengan tujuan meningkatkan kelancaran arus lalu- lintas dan
meningkatkan pengembangan perkonomian masyarakat Kabupaten Lamongan dengan pencapaian yang diperoleh dari Implementasi tersebut menunjukan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan selama rentang waktu 5 ( lima ) tahun sebagaimana tabel sebagai berikut :
Kinerja pelayanan adalah peningkatan kerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagaimana tugas dan fungsi SKPD, untuk periode 5 (lima) tahun kedepan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Dinas Kabupaten Lamongan, kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan adalah :
1. Meningkatnya Jalan Kabupaten dalam kondisi baik;
2. Meningkatnya Jalan Poros Desa Strategis dalam kondisi baik ; 3. Meningkatnya jumlah jembatan dalam kondisi baik;
Tingkat capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Lamongan berdasarkan sasaran/target Renstra Tahun 2010 – 2015 menurut
indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya disajikan pada tabel berikut :
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG
Guna memperoleh hypotesa sebagai acuan organisasi dalam menentukan langkah-langkah kedepan, perlu dilakukan analisis secara internal dan eksternal. Untuk hal itu dilakukan dengan SWOT Analysis sebagai berikut:
2.4.1 Faktor Internal meliputi hal-hal seperti :
Adalah analisis untuk mengetahui kemampuan internal yang bersifat positif, yang memungkinkan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan memiliki keuntungan strategik dalam mencapai sasaran.
Adapun yang menjadi kekuatan (strength) Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan meliputi :
a. Perda Kabupaten Lamongan Nomor : 3 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan.
b. Tersedianya jumlah personil yang memadai dengan pengalam kerja yang cukup baik.
c. Tersediayan dana rutin dan pembangunan. d. Adanya sistim pengendalian dan pengawasan. e. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
f. Tersedianya JUKLAK (Petunjuk Pelaksanaan) dan JUKNIS (Petunjuk
Teknis)
Sedangkan situasi dan ketidakmampuan internal yang mengakibatkan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan gagal mencapai tujuannya, hal ini bermakna kelemahan (Weakness).
Adapun yang menjadi faktor kelemahan dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan adalah :
a. Belum meratanya tingkat pengetahuan dan ketrampilan b. Terbatasnya dana yang tersedia
c. Belum adanya peraturan yang mendukung pengelolaan perijinan d. Menurunnya fungsi sarana dan prasarana yang ada
e. Banyaknya asset yang tidak dilengkapi bukti kepemilikan yang jelas
f. Rendahnya etos kerja personil
g. Lemahnya fungsi pengawasan melekat
2.4.2 Faktor Eksternal meliputi hal-hal seperti :
Adalah faktor-faktor eksternal yang bersifat positif, yang membantu Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan untuk mencapai atau mampu melampaui pencapaian sasarannya, hal ini bermakna peluang (Opportunitie).
Sedangkan faktor-faktor eksternal yang bersifat negative, yang dapat menyebabkan organiasasi gagal dalam mencapai sasarannya, hal ini bermakna tantangan (Threat).
Adapun yang menjadi peluang (Opportunities) dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan meliputi :
a. Kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan kondisi insfrakstruktur di daerah. b. Kesadaran masyarakat mengurus perijinan meningkat
c. Meningkatnya kelancaran arus lalu lintas dan perekonomian masyarakat. d. Tersedianya bahan material lokal.
e. Adanya Diklat Teknis.
a. Tantangan (Threats), yaitu :
Sedangkan yang menjadi tantangan (Thereat) Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan adalah :
1. Kondisi tanah Labil 2. Mutu bahan jelek.
2.4.3 Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Di era otonomi daerah dan globalisasi sekarang ini, daerah dituntut untuk lebih inovatif dan kompetitif guna menyongsong perdagangan bebas termasuk pengembangan Sarana dan prasarana pelayanan dasar dibidang infrastrukur Jalan.
Menghadapi hal tersebut pemerintah daerah dituntut untuk melakukan regulasi melalui kebijakan-kebijakan yang mendorong pada upaya dalam memacu pertumbuhan perekonomian terutama diwilayah perdesaan.,.
Dalam kurun waktu Tahun 2016 s/d 2021 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan memiliki program unggulan yang akan dilaksanakan dalam 5 ( Lima ) tahun kedepan. Adapun program unggulan dimaksud yaitu :
“ MEMPERTAJAM “
Dalam pelayanan program unggulan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan sebagai berikut :
1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas konstruksi.
2. Memperbaiki kapasitas/pelebaran badan jalan dan saluran. 3. Membangun tembok penahan tanah.