• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika dengan dan Tanpa Pemberian Brain GYM pada Peserta Didik Kelas Xi IPS Tahun Ajaran 2012/2013 T2 942011013 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Prestasi Belajar Matematika dengan dan Tanpa Pemberian Brain GYM pada Peserta Didik Kelas Xi IPS Tahun Ajaran 2012/2013 T2 942011013 BAB IV"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Bab IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian berasal dari dua sekolah swasta Kristen yang berada Propinsi Jawa Tengah. SMA Kristen Terang Bangsa terletak di Jl. Arteri Utara, Kompleks Grand Marina Semarang, dan SMA Kristen 1 terletak di Jl. Osa Maliki No. 32 Salatiga. Informasi jumlah dari subyek penelitian yang lengkap disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian

Nama Sekolah L P Jumlah

SMA Kristen Terang Bangsa Semarang

42 39 81

SMA Kristen 1 Salatiga 42 39 81

Jumlah Total 84 78 162

Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA Kristen 1 Salatiga (2013)

L: Laki laki; P: Perempuan

(2)

didik lainnya dari SMA Kristen 1 Salatiga sebagai kelompok kontrol terdiri dari 42 laki-laki, 39 perempuan seperti pada pada Tabel 4.1. Lebih lanjut, hasil pengumpulan data jenis umur subyek penelitian disajikan pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2. Data Jenis Umur Subyek Penelitian

No Umur

Total 81 100 81 100

Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA Kristen 1 Salatiga (2013)

% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%

(3)

Tabel 4.3. Data Jenis Agama Subyek Penelitian

67 82,72 69 85,18

2 Katholik 9 11,11 6 7,41

3 Islam 5 6,17 6 7,41

Total 81 100 81 100

Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA Kristen 1 Salatiga (2013)

% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%

Kedua sekolah memiliki status yang sama sebagai sekolah swasta Kristen. Pada Tabel 4.3 nampak bahwa mayoritas subyek penelitian juga beragama Kristen Protestan yaitu 82,72 % di SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan 85,18% di SMA Kristen 1 Salatiga.

Kedua sekolah sama-sama memiliki guru wanita yang mengajar matematika di kelas XI IPS. Kedua guru merupakan guru lulusan FKIP Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(4)

Tabel 4.4. Uji T untuk NEM/SKHU Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 4.4 hasil perhitungan analisis

Paired Sample Test nilai t test sebesar 0,541 dengan angka probabilitas (sig) sebesar 0,590 > 0,05 yang berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika dari awal masuk SMA antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil UAS semester 2 pada saat subyek penelitian di kelas X sebelum kenaikan kelas dapat di lihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.

Paired Samples Test

(5)

Tabel 4.5. Uji t Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) Matematika Subyek Penelitian Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol di Kelas X

Paired Samples Test

,37037 8,08153 ,89795 -1,41660 2,15734 ,412 80 ,681

Sumber: Data primer diolah (2013)

Nilai UAS Matematika di kelas X yang ditunjukkan ada Tabel 4.5 nampak bahwa subyek penelitian juga menunjukkan nilai t test sebesar 0,412 dengan angka probabilitas (sig) sebesar 0,681 > 0,05 yang berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan nilai UAS antara prestasi belajar matematika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

4.2. Analisis Statistik Deskriptif

(6)

nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

4.2.1. Analisis Deskriptif Pr et est Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Deskripsi hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.6. di bawah ini.

Tabel 4.6. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Frekuensi % Frekuensi % 1 81–100 Tinggi

Sekali

0 0 0 0

2 61–80 Tinggi 0 0 0 0

3 41–60 Cukup 15 28,40 7 8,64

4 21–40 Rendah 43 53,09 49 60,49

5 0–20 Rendah Sekali

23 18,52 25 30,86

Jumlah Total 81 100 81 100

Mean 27,3965 26,3386 Std. Deviation 11,45708 10,04743

Minimum 0 0

Maximum 47,62 42,86

Sumber: Data primer diolah (2013)

(7)

11,45708 dari nilai terendah 0,00 sampai dengan nilai tertinggi 47,62. Bila dilihat dari hasil pretest kelompok eksperimen pada Tabel 4.6, dapat dikatakan bahwa prestasi atau kemampuan mengerjakan soal pretest

Matematika subyek penelitian kelompok eksperimen ini masih dikategorikan rendah. Tabel 4.7 juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari subyek penelitian kelompok kontrol adalah 26,3386 yang bervariasi dengan standar deviasi 10,04743 dari nilai terendah 0,00 sampai dengan nilai tertinggi 42,86. Bila dilihat dari hasil pretest kelompok kontrol, dapat dikatakan bahwa kemampuan mengerjakan soal pretest

Matematika subyek penelitian kelompok kontrol juga masih tergolong rendah. Hasil prestasi belajar matematika peserta didik dilihat dari nilai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil Pre Test Prestasi Belajar Matematika No Range KKM Kelompok

Eksperimen

Kelompok Kontrol Frekuensi % Frekuensi %

1 > 70 Tuntas 0 0 0 0

2 ≤ 70 Tidak Tuntas

81 100 81 100

Jumlah Total 81 100 81 100

KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal

(8)

peserta didik di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dinyatakan tidak tuntas.

4.2.2. Analisis Deskriptif Post t est Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Deskripsi hasil posttest dari kelompok eks-perimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Range Kategori

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Frekuensi % Frekuensi % 1 81 – 100 Tinggi

Jumlah Total 81 100 81 100

Mean 69,4880 45,2089 Std. Deviation 11,58597 11,37145

Minimum 23,81 0

Maximum 90,48 66,67

Sumber: Data primer diolah (2013)

(9)

23,81 sampai dengan nilai tertinggi 90,48. Bila dilihat dari nilai matematika posttest kelompok eksperimen, dapat dikatakan bahwa rata-rata kemampuan mengerjakan soal posttest matematika tergolong tinggi walaupun terdapat variasi nilai setelah mendapatkan perlakuan Brain Gym dalam proses belajar mengajar. Nilai terendah masih digolongkan dalam kategori rendah, tetapi nilai tertinggi dapat digolongkan dalam kategori tinggi sekali. Selain itu pada Tabel 4.8 nampak bahwa nilai rata-rata hasil posttest matematika kelompok kontrol adalah 45,2089 dengan standar deviasi 11,37145 dari nilai terendah 0,00 sampai dengan nilai tertinggi 66,67. Dari hasil perolehan nilai

posttest kelompok kontrol seperti pada Tabel 4.8 dapat dikatakan bahwa kemampuan mengerjakan soal

posttest dari kelompok kontrol dikategorikan cukup. Hasil prestasi belajar matematika peserta didik dilihat dari nilai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Post Test prestasi belajar Matematika

No Range KKM Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol Frekuensi % Frekuensi %

1 > 70 Tuntas 41 50,62 0 0

2 ≤ 70 Tidak Tuntas

40 49,38 81 100

Jumlah Total 81 100 81 100

(10)

Hasil posttest pada Tabel 4.9 menunjukkan dari 81 orang peserta didik di kelompok eksperimen 41 orang atau sebesar 50,62% dinyatakan tuntas memenuhi KKM, sedangkan 40 orang atau sebesar 49,38% dinyatakan tidak tuntas. Pada 81 orang di kelompok kontrol menunjukkan 100% tidak tuntas memenuhi KKM.

4.3. Analisis Statistik Inferensial

4.3.1. Uji Normalitas Nilai Pretest

4.3.1.1. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

Tingkat kenormalan distribusi nilai pretest kelompok eksperimen dapat diketahui melalui pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig. Pre Test SMA Kristen Terang

Bangsa

,097 81 ,059

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

(11)

sebesar 0,097 dengan nilai probabilitas (sig) 0,059 > 0,05 yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil pengukuran prestasi belajar matematika adalah normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut, berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar 4.1.

(12)

4.3.1.2. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok Kontrol

Tingkat kenormalan distribusi nilai pretest

kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Uji Normalitas Nilai Prettest Kelompok Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig. Pre Test SMA Kristen 1

Salatiga

,095 81 ,070

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Untuk hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0.95 dengan probabilitas (sig) 0,070 > 0,05 menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk nilai

(13)

Gambar 4.2. Grafik Kurva Normal Pretest Kelompok Kontrol

4.3.2. Uji Normalitas Nilai Posttest

4.3.2.1. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

Tingkat kenormalan distribusi nilai posttest

kelompok eksperimen dapat diketahui melalui pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik

(14)

Tabel 4.12. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig. Post Test SMA Kristen Terang

Bangsa

,095 81 ,066

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Hasil uji normalitas pada Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov

(15)

Gambar 3.3. Grafik Kurva Normal Posttest Kelompok Eksperimen

4.3.2.2. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Tingkat kenormalan distribusi nilai posttest

(16)

Tabel 4.13. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig. Post Test SMA Kristen 1

Salatiga

,097 81 ,056

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data primer diolah (2013)

Hasil uji normalitas pada Tabel 4.13 me-nunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov

(17)

Gambar 4.4. Grafik Kurva Normal Posttest Kelompok Kontrol

4.3.3. Analisis Perbedaan Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai

(18)

Tabel 4.14. Hasil Analisis Paired Sample Statistics Untuk Uji Beda Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Pair 1 Pre Test

SMA

1,05790 11,44374 1,27153 -1,47252 3,58832 ,832 80 ,408

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 4.14 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows 17.0 memperlihatkan bahwa dapat dilihat angka t test yang mengasumsikan perbedaaan rata-rata nilai pretest

prestasi belajar matematika antara kelompok eksperimen dan kontrol adalah 0,832 pada derajat kebebasan 80 dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai pretest

(19)

4.3.4. Analisis Perbedaan Nilai Post t est Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai

posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15. Hasil Uji Beda Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Paired Samples Test Pair 1 Post Test

SMA

24,27914 4,29985 ,47776 23,32836 25,22991 50,819 80 ,000

Sumber: Data primer diolah (2013)

(20)

0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara nilai posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu dengan intervensi gerakan Brain Gym pada saat proses belajar mengajar Matematika.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berangkat dari hasil uji perbedaan nilai pretest

dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan yaitu nilai t test 0,832 pada derajat kebebasan 80 dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 > 0,05 dan sudah memenuhi syarat normalitas data, maka peneliti melanjutkan memberikan intervensi gerakan-gerakan

(21)

50,819 pada derajat kebebasan 80 dengan probalilitas (sig) sebesar 0.00 < 0,05 (Tabel 4.15) yang me-nunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari nilai

posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Nilai rata-rata (Mean) posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan adanya perbedaan. Pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen yang diberi Brain Gym 69,4880 lebih besar daripada kelompok kontrol yang tidak diberi Brain Gym 45,2089.

(22)

Gym adalah satu sistem kesiapan belajar, yang me-manfaatkan satu set latihan fisik sederhana untuk meningkatkan kinerja dalam semua bidang, termasuk akademik. Gerakan-gerakan Brain Gym yang sederhana dan menyenangkan dapat merangsang dan meng-aktifkan kerja dan fungsi kedua belahan otak yaitu otak kanan dan otak kiri sehingga memberikan pengaruh positif pada peningkatan daya ingat, mem-perbaiki konsentrasi belajar, dan meningkatkan ke-mampuan belajar matematika.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Prihastuti (2009) me-nunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari rata-rata hasil tes berhitung sebelum dan sesudah perlakuan Brain Gym.

Temuan penelitian yang menunjukkan gerakan-gerakan Brain Gym dapat memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika semakin mendukung pernyataan yang disampaikan oleh Dennison, Paul.E, dan Gail Dennison (2007) bahwa individu dari berbagai usia melakukan gerakan– gerakan Brain Gym untuk memperoleh perbaikan yang cepat dan seringkali dramatis, salah satunya pada kemampuan belajar matematika.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Penulis juga ingin mengungkap lebih jauh tentang bagaimana proses pelaksanaan pemenuhan hak pekerja dalam mendapatkan DIKLAT, sampai kepada masalah- masalah apa saja yang

Puji syukur kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku atas segala rahmat, hikmat dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Pelaksanaan

Berdasarkan fakta-fakta mengenai keputusan Presiden Jokowi menaikan 100% jumlah menteri perempuan di Kabinet Kerja, berbagai hasil penelitian mengenai pengaruh

Buat histogram dari citra asli2. Transformasikan histogram citra

Membuat Simulasi Video Animasi 2D Tentang Bahaya Merokok Bagi Jantung dan Paru – Paru di Ruang Tunggu Rumah Sakit Panti Rapih.. Mencari peluang guna untuk

Dalam perannya sebagai pemimpin (leader), kepala sekolah SD Kanisius Kadirojo dan kepala sekolah SD Negeri Purwobinangun sama-sama memiliki kemampuan untuk mengembangkan

Hasil penelitian menunjukkan kinerja Kota Tomohon lebih baik dibandingkan Kota Manado dilihat dari analisis selisih anggaran, tingkat kemandirian Kota Manado lebih

Secara keseluruhan, kajian ini diharapkan dapat memberikan maklumat mengenai penguasaan kemahiran menulis karangan naratif menggunakan peta pemikiran i-Think dalam