• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T2 942011089 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T2 942011089 BAB I"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar (Bafadal, 2006).

(2)

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah masalah mutu pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah memang telah menempuh ber-bagai strategi secara terus menerus untuk meningkat-kan mutu pendidimeningkat-kan pada umumnya dan mutu guru pada khususnya, antara lain dengan dikeluarkannya Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengarahkan pada peningkatan kompetensi dan profesional guru, tetapi berbagai indikator belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai prestasi akademik, daya kreativitas, dan kemandirian siswa di hampir setiap jenjang dan satuan pendidikan, serta belum memperlihatkan adanya perubahan yang berarti, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah relatif sangat kecil.

(3)

3 Selama tiga dasawarsa terakhir ini dunia pen-didikan di Indonesia secara kuantitif telah berkembang pesat. Namun perkembangan pendidikan tersebut belum diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan yang sepadan. Akibatnya muncul berbagai ketim-pangan pendidikan di tengah-tengah masyarakat, dan yang sangat menonjol adalah ketimpangan kualitas

output pendidikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, serta kualitas pendidikan di berbagai daerah yang belum merata.

Pendidikan merupakan investasi dalam pengem-bangan sumber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam menghadapi tuntut-an zamtuntut-an. Seperti ytuntut-ang disampaiktuntut-an oleh Mulyasa (2002: 4) bahwa:

Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa.

(4)

ditentu-kan terutama oleh kualitas sumber daya manusia yang baik. Oleh karena itu, perbaikan dan pening-katan mutu pendidikan melalui strategi Sistem Pembinaan Profesional dijabarkan dalam pelaksana-annya di lapangan dengan membentuk gugus sekolah.

Berdasarkan Keputusan Mendikbud RI No 0487 Tahun1982 tentang Sekolah Dasar, dan Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 079/C/Kep./I/1993, tentang pedoman Pelaksanaan Sistem Pembinaan Profesional guru, bahwa strategi pembinaan dan peningkatan profesional guru sekolah dasar adalah melalui pembentukan Gugus Sekolah yang terdiri dari satu sekolah sebagai SD Inti dan SD lainnya sebagai SD Imbas, sehingga satu gugus sekolah paling banyak terdiri dari 8 SD. Pada SD Inti dibentuk Pusat Kegiatan Guru (PKG). Di dalam PKG tersebut dilaku-kan kegiatan berupa Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), dan Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS). Kelompok Kerja ini berfungsi sebagai wadah peningkatan mutu profesio-nal guru dan tenaga kependidikan. Demikian juga Supriyadi (2007) menyatakan bahwa “Indonesia se-sungguhnya telah ada wahana yang digunakan untuk meningkatkan profesionalisme guru, misalnya PKG dan KKG”.

(5)

5 sekelompok guru bidang tertentu dari wilayah tertentu misalnya tingkat kabupaten/kota sebagai tempat membicarakan dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi bersama. KKG sebagai kelompok kerja seluruh guru dalam satu gugus, pada tahap pelak-sanaannya dapat dibagi ke dalam kelompok kerja guru yang lebih kecil, yitu kelompok kerja guru berdasarkan jenjang kelas, dan kelompok kerja guru berdasarkan atas mata pelajaran. Selanjutnya anggota kelompok tadi diharapkan mampu melakukan pembinaan profe-sional di sekolah masing- masing.

(6)

Program peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar dapat dicapai apabila proses kegiatan belajar-mengajar di kelas berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka sudah semestinya kemam-puan guru ditingkatkan dan dibina dengan baik hingga benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan profesinya.

Program pembinaan yang dilakukan dalam KKG harus berencana, teratur, kontinu dengan memper-hatikan prinsip-prinsip pembinaan yang mengarah pada pengembangan profesional dimana guru peman-du membantu guru mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.

(7)

7 Keberadaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) teruta-ma Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam Sistem Pembinaan Profesional di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung, khususnya Gugus Cengkeh, secara organisatoris telah ada dan berfungsi. Namun terkadang, sistem pelaksanaannya kurang efektif sehingga tujuan yang diharapkan tidak dapat tercapai secara optimal.

Berbagai kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh guru pemandu dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dalam rangka pengembangan keprofesionalan guru seperti penyesuaian dalam pembuatan silabus, program tahunan, program semester, rencana program pembelajaran (RPP), pelatihan sesama guru menggu-nakan media pembelajaran, dan kerjasama antar guru dalam memecahkan masalah, pengenalan model-model pembelajaran dan sebagainya. Namun ternyata hal ini dirasakan belum efektif karena belum adanya tindak lanjut dari hasil pembinaan dalam KKG. Sebab dalam kenyataannya para guru yang menjadi anggota dalam KKG Gugus Cengkeh dalam menyusun perang-kat kurikulum pembelajaran masih mengandalkan

(8)

mencari informasi dari guru-guru yang lain mengenai kelengkapan administrasi pembelajaran apabila ada pemeriksaan administrasi oleh Kepala Sekolah maupun Pengawas.

Keefektifan KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan seperti disampaikan oleh salah satu guru senior anggota KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah:

Fungsi KKG rasanya tidak efektif, tingkat kedisi-plinan kedatangan yang tidak tepat waktu bahkan kedatangan guru tidak pernah serempak atau mendekati bersama, kadang melebihi setengah atau satu jam lebih lambat dari jadwal yang ditetapkan.

Motivasi kehadiran juga hanya apabila pertemuan itu mengagendakan pembinaan dengan menghadirkan Pembimas, baru anggota KKG hadir tepat sesuai waktu yang dijadwalkan.

Bahkan kegiatan KKG yang lazim diadakan tiap hari Sabtu ternyata belum sesuai dengan harapan. Bagi sementara guru menganggap bahwa kegiatan KKG hanya merupakan serangkaian kegiatan klasik, dari "datang, duduk, dengar, makan, canda dan pulang" tanpa membawa hasil. Seperti yang disam-paikan bapak Istiyanto yang merupakan salah satu anggota KKG Gugus Cengkeh:

(9)

9

wawasan dan pengetahuan guna meningkatkan kompetensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Pachlan pada tahun 2012 tentang pengembangan model KKG PAB Kabupaten Semarang dalam meningkatkan mutu profesionalitas Guru, menyebutkan:

(10)

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiat-an KKG dalam meningkatkkegiat-an mutu profesionalitas guru adalah dengan menemukan model pengembang-an KKG yaitu dengpengembang-an melakukpengembang-an penyesuaipengembang-an stpengembang-andar pengembangan program KKG dengan Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga kependidikan Depdiknas tahun 2008. Diharapkan dapat mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru melalui pelaksanaan program KKG.

Penelitian yang dilakukan Trimo pada tahun 2006 tentang studi kasus pelaksanaan KKG di Gugus Inti I Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kendal, menyebutkan:

(11)

11 Penelitian ini meggambarkan realita pelaksa-naan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai wadah pembinaan profesional guru di lapangan yang menun-jukkan bahwa penyusunan kegiatan sudah sesuai dengan prosedur dalam arti bahwa program yang disususun sudah sesuai dengan kebutuhan guru. Dalam pelaksanaan perlu adanya sinkronisasi dalam hal sistem pembinaan peningkatan profesional guru antar steakholder dalam hal ini Dinas Pendidikan dengan KKG supaya tidak terjadi benturan kepen-tingan. Dalam penelitian ini juga menggambarkan masih perlu adanya pemahaman yang lebih jelas dari para pemandu tentang peran dan fungsinya dalam pembinaan profesionalisme guru melalui wadah KKG.

(12)

1.2 Masalah Penelitian

Rumusan masalah penelitian dalam tesis ini adalah sebagai berikut: Bagaimana Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendi-dikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian dalam tesis ini adalah untuk men-deskripsikan Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Menambah bahan kajian di bidang manajemen pendidikan khususnya tentang kinerja KKG, dan sebagai acuan penelitian lain yang sejenis.

2. Secara Praktis

Memberikan masukan bagi pengurus dan anggota Gugus untuk dapat meningkatkan kegiatan yang mengarah pada upaya peningkatan profesionalitas guru.

Referensi

Dokumen terkait

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN. Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Fokus dalam penelitian ini adalah pemberdayaan kelompok kerja guru (KKG) sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada Gugus Hasanudin di Kecamatan Karangrayung2.

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa organisasi dari program KKG ini mempunyai tujuan untuk mengetahui (a) standar kinerja KKG Gugus Imam Bonjol,

Upaya pembina KKG dalam meningkatkan kemampuan profesional gura di Gugus I Syahdan Hamis Kecamatan Tempuling berupa: Program pembinaan melaui kegiatan KKG untuk meningkatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Tunjung Wiyata Kecamatan Jatilawang, (2) keterlibatan guru

Dari hasil penelitian ini, Komite Sekolah berhasil melaksanakan perannya di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung,

Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam penelitian ini dibatasi pada guru Pendidikan Agama Islam pada Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Sekolah Dasar Negeri Kecamatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Tunjung Wiyata Kecamatan Jatilawang, (2) keterlibatan guru