• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 232008122 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 232008122 Full text"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

i

KOMPARASI

ECONOMIC VALUE ADDED

PERUSAHAAN PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH

PEMBERLAKUAN TARIF PAJAK DALAM

UU PPh NO. 36 TAHUN 2008

Oleh :

JIMI KURNIAWAN NIM : 232008122

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)

iii

KOMPARASI

ECONOMIC VALUE ADDED

PERUSAHAAN PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH

PEMBERLAKUAN TARIF PAJAK DALAM

UU PPh NO. 36 TAHUN 2008

Oleh :

JIMI KURNIAWAN NIM : 232008122

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai, Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMIKA DAN BISNIS

PROG

RAM STUDI : AKUNTANSI

Disetujui oleh :

Gustin Tanggulungan, SE, M.Akt.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(5)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang oleh karena

penyertaan, kasih dan hikmatNya, kertas kerja penulis yang berjudul “ Komparasi

Economic Value Added Perusahaan Pada Saat Sebelum dan Sesudah

Pemberlakuan Tarif Pajak Dalam UU PPh No. 36 Tahun 2008” telah dapat diselesaikan tepat pada waktunya .

Kertas kerja ini diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam

mencapai gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi

Akuntansi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Pada kesempatan yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih kepada berbagai pihak antara lain kepada:

1. Keluarga Tercinta: Papa, Mama, Teguh yang sudah mendukung selama

perkuliahan, maupun saat penulisan kertas kerja ini.

2. Keluarga Besar Dalail.

3. Ibu Gustin Tanggulungan S.E., M.Akt selaku dosen pembimbing yang telah

memberi ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini.

4. Wali studi yang telah membantu selama proses perkuliahan hingga selesainya

kertas kerja ini.

5. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis

UKSW yang sudah membimbing selama masa perkuliahan penulis, serta

(6)

v

6. Sahabat – sahabat terbaikku, Arogya Karanika, Bunga Hasri Listianingrum,

Oktania Maharani, Lila Septia, Niken Christiana, Ribka, Sylviana Indah

Novianti dan Sunarti yang selalu mengerti, sabar, dan menerima diriku apa

adanya, serta persahabatan yang indah dan dukungannya selama ini.

7. Teman-teman seperjuangan Jaga Setiawan, Brancong, Franco, Prabandika

Harcahyo, Primbond, Jody Jusnanto, Dendy Setyogi, Andre, Yusuf, Yosa,

Andy Sudaryono, Evan, Codot, Dohar, Angga, Chindy Wibowo, Dimas

Bawen, Makole, Ismail, Menyun, Anton, Weda, Ucok Mangapul, Antox. Serta

teman-teman Kos Yos 5, Team Futsal 2008 dan semuanya yang tidak bisa

disebutkan satu per satu.

8. Kakak angkatan dan adik angkatan yang pernah membantu dalam perkuliahan

dalam keluh kesah.

9. Owner dan staff Kafe Rindang.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas

kebaikan yang telah diberikan.

Salatiga, 11 November 2013

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul………..………… i

Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi……….……… ii

Halaman Persetujuan Skripsi……….…... iii

Ucapan Terimakasih……….……… iv

Daftar isi……….. vi

Daftar Tabel ..……….. vii

Daftar Lampiran………... viii

Abstract………....……… 1

Saripati………. 2

Pendahuluan……… 3

Tinjauan Pustaka………... 6

Pengembangan Hipotesis………..….…. 10

Metode Penelitian……… 12

Teknik dan Langkah Analisis Data ……….……… 13

Kesimpulan dan Implikasi .…...……….…. 19

Daftar Pustaka……….………. 21

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Reformasi Perpajakan ………... 9

Tabel 2 Statistik Deskriptif ………...…. 15

Tabel 3 Uji Normalitas ……….……….…. 16

Tabel 4 Uji Beda 2008-2009 ..………….……….……….…. 17

(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rata-rata NOPAT, Capital Charge, EVA …..……….. 24

Lampiran 2 Rata-rata Beban Pajak ..……..……… 26

Lampiran 3 Uji Wilcoxon 2008-2009 ………….…………..….……….... 28

(10)

1 ABSTRACT

Tax rates on tax reform in 2008 has the potential to reduce the sacrifice of the company in the creation of corporate value. The reduction may increase capital investment in order to expand capacity and profit organization that ultimately improve the company's corporate performance. This study aims to examine the changes that lead to differences in performance rates companies listed on the Stock Exchange. The research data is secondary data from companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the form of financial statements and annual report for the period 2008-2010.

The results show that there are significant differences in the performance of the company resulting from the reduction in tax rates based on the Income Tax Act of 2008 which ga ve rise to a significant difference to the performance of the company as measured by EVA by comparing the year 2008 to 2009 and 2009 to 2010.

(11)

2 SARIPATI

Penurunan tarif pajak pada reformasi perpajakan tahun 2008 berpotensi mengurangi pengorbanan perusahaan dalam penciptaan nilai perusahaan. Pengurangan tersebut dapat menambah modal investasi dalam rangka memperbesar kapasitas dan laba organisasi yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perubahan tarif tersebut menimbulkan perbedaan kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data penelitian adalah data sekunder dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa Laporan Keuangan dan annual report pada periode 2008

– 2010.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan atas kinerja perusahaan yang diakibatkan karena penurunan tarif pajak berdasarkan UU PPh tahun 2008 yang menimbulkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan EVA dengan membandingkan tahun 2008 dengan 2009 dan 2009 dengan 2010.

Kata Kunci : Kinerja Perusahaan , Perubahan Undang–Undang Perpajakan Tahun

(12)

3 PENDAHULUAN

Reformasi perpajakan merupakan perubahan yang mendasar disegala aspek

perpajakan. Reformasi perpajakan dilakukan agar sistem perpajakan lebih efektif dan

efisien serta sejalan dengan perkembangan globalisasi yang menuntut daya saing

tinggi terhadap Negara lain. Perubahan tersebut bukan semena-mena dilakukan

terkait tuntutan jaman namun terlebih dimaksudkan untuk menerapkan prinsip-prinsip

perpajakan yaitu persamaan, kesederhanaan, dan keadilan. Reformasi bidang

perpajakan secara khusus bertujuan untuk (1) optomalisasi penerimaan yang

berkeadilan, meliputi perluasan tax base dan stimulus fiskal; (2) meningkatkan

kepatuhan perpajakan melalui layanan prima dan penegakan hukum secara konsisten;

(3) efisiensi administrasi berupa penerapan system dan administrasi andal dan

pemanfaatan teknologi tepat guna; (4) terbentuknya citra yang baik dan tingkat

kepercayaan masyarakat yang tinggi, melalui kapasitas SDM yang professional,

budaya organisasi yang kondusif, serta pelaksanaan good governance (Abimanyu,

2009).

Pada reformasi tahun 2008 undang-undang Pajak Penghasilan (UU PPh)

mengalami perubahan sebanyak empat kali sejak pertama kali disahkan pada tahun

1983. Perubahan terakhir yang dilakukan adalah pada tahun 2008 dengan

disahkannya UU PPh No 36/2008. Salah satu perubahan yang mendasar yang

dilakukan oleh UU PPh baru adalah berubahnya tarif umum Pajak Penghasilan (PPh)

yang diatur dalam Pasal 17. Baik tarif untuk wajib pajak orang pribadi maupun wajib

(13)

4

Wajib pajak badan perubahan terjadi pada besaran tarifnya, yaitu tarif pajak progresif

dikenakan sampai dengan tahun 2008, dan tahun pajak 2009 ditetapkan tarif tunggal

yaitu 28 % , kemudian diturunkan pada tahun 2010 menjadi 25%. Program bagi

pemerintah, pajak merupakan sumber pendapatan terbesar saat ini (70%) dan terus

diupayakan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pemungutannya. Reformasi

perpajakan adalah upaya untuk menggali potensi pajak tersebut. Bagi investor pajak

merupakan beban yang harus ditanggung karena mengurangi laba perusahaan yang

akan berdampak pada pendapatan mereka pula.

Dari berbagai informasi dalam laporan keuangan, laba menjadi pusat

perhatian pihak pemakai (Beattie et al. 1994). Meskipun investor pada dasarnya lebih

banyak memanfaatkan situasi pasar untuk memprediksi dan melakukan penilaian

terhadap surat berharga, namun kinerja perusahaan menjadi faktor yang dapat

dipertimbangkan. Kinerja yang secara internal mencerminkan efektifitas pengelolaan

perusahaan adalah juga gambaran kemampuan manajemen menaikkan kesejahteraan

pemegang saham.

Pendekatan penilaian kinerja perusahaan dengan EVA memungkinkan

perhatian manajemen perusahaan sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Para

pemegang saham yang hendak memilih investasi yang memaksimalkan tingkat

pengembalian, meminimalkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan

maksimal dapat menggunakan EVA sebagai alat analisis kinerja perusahaan. EVA

adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu

(14)

5

perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Iramani dan

Febrian: 2005). EVA sangat bermanfaat bagi penilai kinerja perusahaan di mana

fokus penilaian kinerja adalah struktur modalnya. EVA mampu mengidentifikasi

kegiatan yang memberikan pengembalian lebih tinggi dari biaya modal. Jika EVA

bernilai positif ( EVA lebih besar dari 0 ) artinya perusahaan mampu menghasilkan

tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal. Biaya modal adalah biaya

yang harus dikeluarkan atau dibayarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal

yang digunakan untuk investasi perusahaan. Perhitungan EVA didasarkan pada laba

operasi setelah pajak dan biaya modal. Di sini laba operasi setelah pajak

menggambarkan hasil penciptaan nilai di dalam perusahaan, sedangkan biaya modal

dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan perusahaan yang dikeluarkan dalam

penciptaan nilai tersebut.

Penurunan tarif pajak mengurangi pengorbanan perusahaan dalam penciptaan

nilai perusahaan. Pengurangan tersebut disisi lain menambah jumlah modal yang

dapat digunakan untuk investasi dalam rangka memperbesar kapasitas dan laba

organisasi yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan. Pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2010) dengan judul “Pengaruh Reformasi

Pajak 2008 Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

Di BEI” ditemukan terdapat perbedaan yang signifikan antara CAR pada periode

sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008, tidak ada perbedaan

yang signifikan antara RORA pada periode sebelum dan sesudah diberlakukannya

(15)

6

sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008 dan terdapat perbedaan

yang signifikan antara ROA pada periode sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif

pajak tahun 2008. Serta pada Ika (2005) dengan judul “ Analisis Efisiensi

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU

Perpajakan 2000” ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada current

ratio, leverage ratio, gross profit margin, operating profit margin, total asset

turnover, dan return on equity. Dari hasil diatas terdapat hasil yang tidak signifikan,

berarti tidak sama dengan konsep yang telah dibangun, bahwa dengan penurunan tarif

pajak tidak terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk menguji

apakah terdapat perbedaan kinerja yang diukur menggunakan EVA di perusahaan

yang terdaftar di BEI pada saat sebelum dan sesudah perubahan tarif. Penggunaan

alat penelitian adalah EVA, dikarenakan EVA lebih memiliki hubungan dengan nilai

perusahaan dibandingkan dengan ROE (Wijaya dan Kurniasih, 2006). Penelitian ini

diharapkan bermanfaat bagi pihak Direktorat Jendral Pajak dalam memahami dampak

perubahan UU pajak Tahun 2008 bagi sektor bisnis serta menjadi referensi bagi

pembaca mengenai Reformasi Pajak tahun 2008.

TINJAUAN PUSTAKA

Economic Value Added (EVA)

Konsep EVA merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengetahui

berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebagai akibat dari penggunaan

(16)

7

(2002:70) Economic value added (EVA) adalah merupakan indikator tentang adanya

penambahan nilai dari setiap investasi perusahaan. Menurut Rousana (1997:10)

Economic Value Added (EVA) secara sederhana dapat dihitung dengan mengurangi

laba bersih setelah pajak dengan biaya modal (cost of capital) yang dipergunakan

menghasilkan laba. Biaya modal merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba yang

ditahan untuk investasi (Amurwani, 2006). Konsep EVA merupakan suatu konsep

baru yang berangkat dari konsep lama yaitu biaya modal (cost of capital). EVA bukan

suatu strategi tetapi merupakan cara untuk mengukur hasil (Yasa, 2008).

Biaya Modal (cost of capital) adalah biaya yang harus dikeluarkan atau

dibayarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk

investasi perusahaan. Menurut Utomo Biaya Modal (cost of capital) adalah tingkat

pengembalian minimum yang diharapkan oleh pemegang saham (pemilik)

perusahaan dalam investasinya. Besarnya tingkat biaya modal ditentukan berdasarkan

rata-rata tertimbang (WACC) dari tingkat bunga setelah pajak dan tingkat biaya

modal atas ekuitas, sesuai dengan proporsi hutang dan ekuitas pada struktur modal

perusahaan. Struktur permodalan yang dipakai adalah proporsi hutang dan proporsi

modal sendiri dalam bentuk prosentase dari jumlah hutang dan modal sendiri

(Prabowo, 2004:23).

Apabila tingkat pengembalian yang dihasilkan (laba) lebih besar dari biaya

modal yang dituntut investor atas investasinya, maka akan menghasilkan EVA positif.

(17)

8

tambah bagi perusahaan. Apabila EVA sama dengan 0 artinya terjadi posisi impas

perusahaan. Jika tingkat pengembalian perusahaan (laba) lebih kecil dari biaya modal

yang dituntut investor atas investasinya, maka EVA bernilai negatif artinya nilai

perusahaan berkurang. Jadi dengan mengetahui besarnya EVA suatu perusahaan,

investor dapat menilai laba perusahaan dan kemampuan perusahaan tersebut

memberdayakan modalnya.

Perubahan Undang – Undang Perpajakan Tahun 2008

Penerapan tarif baru yang terjadi akibat reformasi perpajakan tahun 2008

bertujuan untuk menyesuiakan dengan prinsip kesederhanaan yang sehingga mampu

meningkatkan efisiensi. Penurunan tarif pajak juga untuk mengurangi beban pajak

perusahaan, sehingga perusahaan mempunyai tambahan ekonomis untuk

mengembangkan usaha, melakukan investasi dan peningkatan daya saing. Bagi

pemerintah reformasi perpajakan bertujuan guna meningkatkan pendapatan

pemerintah serta mendorong peningkatan kepatuhan perpajakan wajib pajak.

Reformasi perpajakan tahun 2008 yang termasuk didalamnya perubahan tarif pajak

badan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja keuangan wajib pajak.

Diantara perubahan ketentuan perpajakan yang terkait dengan reformasi tahun

2008 adalah Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga atas

UU RI No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan

Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas

Undang-Undang RI No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Pokok-Pokok perubahan

(18)

9

adalah ditetapkannya tarif Pajak Penghasilan Untuk Wajib Pajak Badan sebesar 28%

dan menjadi tarif Tunggal, efektif berlaku per 1 Januari 2009. Dan secara bertahap

Sumber :UU Perpajakan Peraturan Menteri Keuangan (www.pajak.go.id) dalam Ardila

(2012)

Undang – Undang Nomor 36 tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas

Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak penghasilan menyebutkan

(19)

10

yang semakin meningkat, mewujudkan sistem perpajakan yang netral, sederhana,

stabil, lebih memberikan keadilan, dan lebih dapat menciptakan kepastian hukum

serta transparasi.

Menurut Budilaksono (2010) kebijakan penurunan tarif selain dimaksudkan

untuk berperan serta secara aktif membantu menumbuhkan iklim usaha, pemulihan

krisis menuju state-driven economy, mendorong investasi dan economic

sustainability, serta beberapa petimbangan antara lain produktifitas penerimaan

negara (revenue enhancement), keadilan (equity), kemudahan (simplicity) dan

efisiensi administrasi (administrative viability). Tarif PPh badan yang berlaku di

Indonesia saat ini (25%) adalah yang tertinggi di ASEAN. Singapura telah

memberlakukan tarif PPh18% dan segera turun menjadi 15%. Demikian pula

Thailand akan menurunkan dari 23% menjadi 20%. Adapun tarif PPh Malaysia

adalah 20%, Hong Kong 15%.

Pengembangan Hipotesis

Perubahan Undang-Undang Pajak Terhadap Kinerja Perusahaan

Pengukuran kinerja perusahaan penting bagi perusahaan untuk memberikan

informasi yang berguna dalam membuat keputusan. Informasinya juga berguna bagi

pihak luar seperti pemberi pinjaman maupun investor yang akan menanamkan

modalnya. Investor pada hakekatnya melakukan investasi dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Para investor dapat membeli saham ,

obligasi atau surat berharga lainnya untuk invetasi mereka dipasar modal. Dana yang

(20)

11

produksi yang merupakan biaya bagi perusahaan. Bagi para investor hal itu

merupakan biaya modal yang diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih

dari modal yang telah ditanamkan. EVA dapat digunakan untuk menghitung biaya

modal yang ditanamkan dalam suatu perusahaan serta besarnya laba setelah pajak

yang diperoleh perusahaan. EVA mampu mengukur besarnya nilai lebih atau kurang

dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham. Dikarenakan EVA merupakan

selisih laba operasi setelah pajak dengan biaya modal.

Pada tahun 2008 terjadi perubahan tarif pajak penghasilan dimana tarif pajak

badan berubah dari tarif progresif menjadi tarif tunggal 28% tahun 2009 kemudian

tahun 2010 turun menjadi 25%. Tarif efektif pajak pada tahun 2008 mencapai 30%

dan pada tahun 2009 mencapai 28% (Olivia, 2013), sehingga perubahan tarif tersebut

secara relatif menurunkan tarif pajak perusahaan.

Penurunan tarif diduga akan meningkatkan kinerja perusahaan, dikarenakan

perusahaan mendapatkan dana lebih dari investasi yang meningkat. Tarif pajak yang

rendah akan meningkatkan investasi (Brigham, 2001). Penurunan tarif pajak dapat

secara langsung mendorong pemasok untuk meningkatkan produksinya karena laba

perunit akan mengalami kenaikan (Sari, 2008). Peningkatan laba yang disertai

penurunan tarif akan meningkatkan nilai EVA perusahaan,dengan adanya perbedaan

nilai EVA akibat penurunan tarif pajak maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 = Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan setelah penurunan tarif pajak

(21)

12 METODE PENELITIAN

Populasi

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan berupa Laporan Keuangan dan annual report pada periode

2008 – 2010. Periode ini dipilih karena UU No. 36 tentang Pajak Penghasilan,

perubahan tarif pajak badan sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2008 masih

menggunakan tarif progresif, tahun 2009 memberlakukan tarif tunggal 28% dan pada

tahun 2010 penurunan tarif tunggal menjadi 25%.

Sampel

Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah purposive samping

yaitu populasi yang dijadikan sampel adalah yang memenuhi kriteria tertentu

berdasarkan pertimbangan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah :

1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama tahun 2008-2010.

2) Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan atau annual

report dengan tahun buku yang berakhir 31 Desember selama 3 tahun yaitu

2008-2010.

3) Laporan keuangan perusahaan menyediakan informasi yang diperlukan dalam

(22)

13 Teknik dan Langkah Analisis Data

Teknik Analisis

Penentuan kinerja dilakukan dengan metode Economic Value Added (EVA)

sebagai berikut (Rosy, 2009: 4-5) :

1) Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang dengan Pendekatan Weighted Average

Cost of Capital (WACC)

(23)

14

4) Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

5) Perhitungan Economic Value Added (EVA) =

Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Model

regresi yang baik adalah memiliki data berdistribusi normal. Dalam uji statistik (uji

Kolmogorov Smirnov Z (1-Sample K-S)) dasar pengambilan keputusan untuk

pengujian ini adalah sebagai berikut:

1. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Hal

ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.

2. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima.

Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.

Data dan Analisis

Analisis Deskriptif

Deskripsi EVA pada tahun 2008 sampai dengan 2010 pada 89 sampel

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dapat dilihat dibawah ini :

(24)

15

modal perusahaan lebih besar dari pada laba perusahaan setelah pajak. Wdjajanti dan

Purwanti (2010) mengatakan bahwa krisis finansial telah membawa pengaruh

terhadap ekuitas perusahaan, penurunan ekuitas atau kenaikan utang jangka panjang

terjadi perubahan yang signifikan pada saat terjadinya krisis pada tahun 2008.

Sehingga kepercayaan investor akan kinerja keuangan perusahaan sehingga investor

berpikir panjang panjang untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk saham.

Sehingga pada tahun 2008 investor lebih memilih untuk menyimpan dananya dalam

bentuk tabungan atau deposito dengan resiko yang lebih rendah. Ini

mengidentifikasikan kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan EVA

pada tahun 2008 kurang baik. Rata-rata capital charge dan laba bersih yang terjadi

dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan. Nilai standar deviasi dari EVA,

capital charge serta laba bersih setelah pajak lebih dari 20% dari nilai rata-ratanya.

(25)

16

tahun 2008 sampai 2010 bervariasi.

Analisis Statistik

Hasil pengujian statistik Analisis Perbedaan Kinerja Perusahaan Sebagai

Dampak Perubahan Tarif PPh pada 89 sampel perusahaan manufaktur yang terdapat

di BEI dari tahun 2008 sampai 2010 dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 3

2010 menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang muncul dibawah alpha 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak didistribusikan secara

normal. Oleh karena hasil uji normalitas variabel-variabel tersebut menunjukkan

distribusi data yang tidak normal, uji non-parametrik akan digunakan dalam

(26)

17 Uji Hipotesis

Hasil perhitungan perbedaan rata-rata EVA untuk tahun 2008 dengan 2009

dari tabel 3 mengenai nilai signifikansinya adalah 0,005 yang lebih kecil dari pada

0,05. Angka tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan untuk periode

sebelum dan sesudah penurunan tarif pajak. Dan dapat disimpulkan bahwa penurunan

tarif pajak meningkatkan kinerja perusahaan.

adalah 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata EVA tahun 2009 dengan tahun 2010. Dan dapat disimpulkan bahwa

penurunan tarif pajak meningkatkan kinerja perusahaan dari tahun 2009 ke 2010

(27)

18

Sumber : Data sekunder 2008-2010 (Diolah)

Pembahasan

Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4 dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan

tarif pajak dapat menunjukkan perbedaan rata-rata EVA yang signifikan pada tahun

2008 dengan 2009 dan 2009 dengan 2010. Penurunan tarif pajak dapat meningkatkan

kinerja perusahaan. Ini sejalan dengan Brigham (2001) yang mengatakan bahwa tarif

pajak yang rendah akan meningkatkan investasi. Hal ini mengindikasikan bahwa

reformasi perpajakan dengan penurunan tarif pajak ternyata mampu memberikan

kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan pada

periode 2008 sampai 2010.

Ini terjadi karena perusahaan manufaktur memanfaatkan dengan baik

kelebihan dana yang didapat dari beban pajak yang menurun serta meningkatnya dana

investasi dikarenakan perubahan UU PPh No 36 tahun 2008 tersebut untuk

meningkatkan unit produksinya, sehingga laba perusahan juga ikut meningkat.

Meningkatnya laba perusahan serta menurunnya beban, menjadikan perusahaan

mampu memberikan nilai lebih dari dana yang telah di investasikan oleh para investor.

peningkatan Pengembalian dana tersebut dari tahun 2008 sampai tahun 2010

memberikan dampak kinerja perusahaan yang meningkat.

Walaupun terjadi peningkatan kinerja perusahaan disetiap tahunnya, namun

pada tahun 2008 kinerja perusahaan bernilai negatif atau kurang dari nol. Ini artinya

(28)

19

hal ini diduga karena adanya pengaruh krisis finansial global yang terjadi. Daryanto

(2008) mengungkapkan bahwa masalah besar yang akan dihadapi terkait krisis

keuangan globa adalah laju inflasi yang meningkat, daya beli masayarakat yang

melemah akibat tingginya inflasi, neraca keuangan pemerintah yang tertekan akibat

semakin besarnya subsidi pada harga jual komoditas dipasar domestic, dan pasar

keuangan yang tertekan sehubungan dengan prospek ekonomi yang menurun dan

resiko investasi yang meningkat. Dengan meningkatnya resiko investasi, investor

akan enggan untuk menanamkan modalnya. Sehingga perusahaan akan mengalami

penurunan modal untuk melakukan produksinya. disamping modal untuk

memproduksi menurun, pada tahun 2008 terjadi peningkatan nilai tukar rupiah

terhadap Dolar AS, sehingga memberikan dampak biaya untuk produksi meningkat

pada tahun 2008. sehingga banyak perusahaan pada tahun 2008 mengalami kerugian.

KESIMPULAN, DAN IMPLIKASI

Kesimpulan

Terdapat perbedaan rata-rata EVA yang signifikan antara tahun 2008 dengan

2009 dan antara tahun 2009 dengan 2010. Penurunan tarif pajak meningkatkan

kinerja perusahaan dari tahun 2008 sampai 2010.

Implikasi

Hasil penelitian ini mendukung dengan Sari (2010) dalam penelitiannya

menyebutkan bahwa kinerja keuangan perusahaan pada periode sesudah reformasi

(29)

20

Walaupun terdapat perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian ini yaitu alat

ukur dalam mengukur kinerja perusahaannya serta tahun yang diukur oleh Sari (2010)

hanya membandingkan antara tahun 2008 dengan 2009.

Implikasi yang dapat diberikan adalah pada penelitian selanjutnya diharapkan

dengan obyek penelitian yang sama, mencoba adanya faktor pengaruh dari situasi

krisis finansial global yang terjadi pada saat reformasi perpajakan terhadap kinerja

(30)

21

DAFTAR PUSTAKA

Airlangga. 2009. Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Return On

Asset (ROA) Terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas

Pembangunan Nasional Veteran. http:// www.library.upnvj.ac.id/ pdf/

s1akuntansi09/ 205112135/ 205112135.pdf. 25 Juni 2013

Amurwani, Aniek. 2006. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri

Informasi Terhadap Cost of Equty Capital. Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta.

Anggito, Abimanyu. 2006. Era Baru Kebijakan Fiskal, Badan Penerbitan Universitas

Diponegoro Semarang

Ardilla, Tyani Linda. 2012. Perubahan Tarif Pajak penghasilan Badan 2008 dan

Pengaruh Insentif Pajak - Non Pajak Terhadap Manajemen Laba.

Universitas Diponegoro

Sari, Erlita Dwi Kartika. 2010. Pengaruh Reformasi Pajak 2008 Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3.

Semarang: UNDIP.

Iramani, Rr. Febriani, Erie, Financial Value Added : Suatu Paradigma Baru Dalam

Pengukuran kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol. 7, No. 1, Hal. 1-10, 2005

(31)

22

dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja

Keuangan pada PT. Sumbetri Megah. Universitas Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/11228/09E

01105.pdf?sequence=1. 6 Febuari 2013

Novianti, Tanti. 2009. Dampak Krisis keuangan Goblal Terhadap Perekonomian

Indonesia.

Prabowo, Hartiwi. 2004. Penerapan Economic Va lue Added Untuk Memaksimalkan

Nilai Perusahaan : Studi Kasus PT XYZ, Journal The Winners, Vol 5, No.

1 hal 19-33

Purwanti & Widjajanti. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah

Krisis Finansial Global Tahun 2008dan Pengaruhnya Terhadap Stock

Return. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

Rasyid, Rosyeni. 2002. Pengukuran Nilai Rill Perusahaan Dengan Menggunakan

Konsep Economic Value Added, Economac, Vol. 1 No. 2, Hal 67-77.

Rosy, Meita. 2009. Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) dan

Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Sektor LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2008.

Universitas Gunadarma. http:// www.gunadarma.ac.id/ library/ articles/

graduate/ economy/ 2009/ Artikel_20205784.pdf. 11 Juni 2013.

Rousana, Mike. 1997. Memanfaatkan EVA Untuk Menilai Perusahaan Di Pasar

Modal, Usahawan, No. 4, Hal. 18-21

(32)

23

Sesudah Adanya Perubahan Tarif Pajak Penghasilan PPh Badan (Studi

Kasus pada Perusahaan Manufaktur di PT Bursa Efek Jakarta).

Universitas Katolik Soegijapranata.

UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan

Wijaya, Maxson & Martani, Dwi. 2011. Praktik Manajemen Laba Perusahaan Dalam

Menanggapi Penurunan Tarif Pajak Sesuai UU No. 36 Tahun 2008.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. http:// staff.blog.ui.ac.id/

martani/ files/2012/01/DwiMartaniMaxsonWijaya.pdf. 6 Febuari 2013.

Wijaya, Satria Yudha dan Kurniasih Lulus. 2003. Studi Banding EVA dan ROE

Dalam Hubungannya dengan Nilai Perusahaan. Equity. Vol. 4 No. 2. Hal.

1-13.

Yasa, Gerianta Wirawan. 2008. Analisis hubungan Antara Kepemilikan Manajemen

dengan kinerja Perusahaan dengan Model Multiple Regresion dan

Non-Parametric. Sarathi Vol.15 No. 2 Juni 2008. Fakultas Ekonomi Unud.

Yulianti & Christine. 2010. Pengaruh Penurunan Tarif Pajak Dalam Undang-Undang

Penghasilan Tahun 2008 Terhadap Kebijakan Penyusunan Laporan

Keuangan (Studi Atas Perusahaan Manufaktur Publik Dalam Masa

Reformasi Perpajakan). Universitas Indonesia. http://

sna.akuntansi.unikal.ac.id/ makalah/ 087-PPJK-18.pdf. 3 Febuari 2013.

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

29 Lampiran 4

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

EVA_2010 - EVA_2009

Negative Ranks 32a 38.06 1218.00

Positive Ranks 57b 48.89 2787.00

Ties 0c

Total 89

a. EVA_2010 < EVA_2009

b. EVA_2010 > EVA_2009

Gambar

Tabel 1  Reformasi Perpajakan  …………………………………………... 9
Tabel 1 Reformasi Perpajakan
Tabel 2
Tabel 3 Uji Normalitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Independent Sample Test diatas maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kelelahan kerja ( burnout ) yang signifikan antara perawat laki-laki dan perawat perempuan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Sustainability Report Disclosure memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja ekonomi terbukti dari nilai t

Sedangkan untuk perbedaan kinerja keuangan antara BPR Swasta dengan BPR Pemerintah, yang dihasilkan oleh rasio NIM menunjukkan bahwa kemampuan memperoleh keuntungan

Hasil penelitian ini membuktikan hal yang berlawanan dengan hipotesis yang dikemukakan oleh penulis yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada

Hal ini didukung dengan hasil riset yang dilakukan oleh Khaterina &amp; Garliah, (2012) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan kecerdasan emosi yang signifikan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Diah (2014) menunjukkan adanya perbedaan perilaku kenakalan remaja yang sangat signifikan (sig = 0,000 &lt; 0,01) ditinjau dari

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima atau terdapat perbedaan yang signifikan pada skor perilaku asertif subjek penelitian sebelum dan setelah diberi

pemotongan atas penghasilan yang terutang PPh pasal 21 yaitu tarif pajak pasal 17 UU PPh. Besarnya tarif pajak PPh pasal 21 yang diterapkan terhadap WP yang tidak memiliki