• Tidak ada hasil yang ditemukan

renja dinas pendidikan terbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "renja dinas pendidikan terbaru"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BAHASA INDONESIA

MUHAMMAD FAKHRI

KELAS VII - 6

SMPN NEGERI 1

KOTA PAYAKUMBUH

(2)

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

DINAS PENDIDIKAN

Jalan H.R Rasuna Said No. 45(0752) 92352 Payakumbuh 26213

RENCANA KERJA ( RENJA )

DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rakhmat, taufik dan hidayah-Nya dengan perkenan dan ridho-Nya semata Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) ini dapat tersusun.

Penyusunan Renja SKPD ini sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2013 2017 dan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2013 -2015.

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 sebagai penjabaran Rencana Stategis Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2013 – 2017 merupakan dokumen perencanaan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang dan merupakan penjabaran rincian mengenai program, sasaran dan capaian sesuai prioritas yang disusun oleh masing-masing SKPD termasuk Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.

Demikian Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 disusun, atas dukungan semua pihak, teriring ucapan terima kasih dan semoga bermanfaat. Amin.

Payakumbuh, Maret 2013

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH

Drs. HASAN BASRI. SY

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun kedua dari Peraturan Daerah Kota Payakumbuh tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017. Rencana Kerja Dinas Pendidikan yang selanjutnya disebut RENJA Dinas Pendidikan, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun.

Penyusunan RENJA Dinas Pendidikan merupakan pelaksanaan dari Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.

RENJA mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, karena RENJA menterjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan, RENJA menjembatani sinkronisasi, harmonisasi Rencana Strategis ke dalam langkah – langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian RENJA merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD ), Dimana kebijakan umum APBD ditetapkan secara bersama – sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan Pemerintah. Dengan cakupan dan cara penetapan tersebut, RENJA mempunyai fungsi pokok dan menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan karena memuat seluruh kebijakan publik sebagai berikut : 1. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD karena memuat arah

kebijakan Pembangunan Daerah satu tahun;

2. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah.

(5)

Tahun 2004 yang menyatakan bahwa Daerah Kabupaten dan Kota merupakan bagian dari Provinsi serta mempunyai hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya. Musrenbang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD dan RENJA SKPD, yang menitikberatkan pada pembahasan untuk sinkronisasi sasaran, arah kebijakan, program dan kegiatan SKPD serta masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan Kota Payakumbuh.

Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Rencana Kerja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu penghubung antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan RENJA SKPD berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana regional dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah dan program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

RENJA Dinas Pendidikan juga mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) tahun 2010 – 2014 dan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang ( RPPNJP ) tahun 2005 – 2025 seperti tertuang didalam Permendiknas Nomor 32 tahun 2005, tentang Rencana Strategis ( Renstra ) Depdiknas 2010 – 2015 yang merupakan tahapan kedua dengan tema Pembangunan Pendidikan II terfokus pada Penguatan Pelayanan.

RPJMN tahun 2010 – 2014 ditujuan untuk lebih memantapkan penataan Indonesia disegala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. RPJMN tahun 2010 – 2014 tersebut dijabarkan dalam Renstra Depdiknas tahun 2010 – 2014 yang menjadi pedoman bagi semua tingkat pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Dalam Renstra Depdiknas tahun 2010 – 2014, paradigma pembangunan pendidikan nasional mengacu pada filosofi pendidikan sebagai berikut :

1. Pendidikan Nasional berdasarkan filsafat Pancasila

2. Paradigma pendidikan dan pemberdayaan manusia seutuhnya

3. Paradigma pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik

4. Paradigma pendidikan untuk semua bagi inklusif

5. Paradigma pendidikan untuk perkembangan, pengembangan dan/atau pembangunan berkelanjutan.

(6)

(SDM) termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing tinggi.

Penerapan Program Wajib Belajar telah terlaksana dengan sangat baik dengan tingkat capaian 99,73% dan sebagai konsekuensi keberhasilan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, maka pemerintah berkewajiban untuk menambah daya tampung layanan pendidikan menengah. Untuk itu kebijakan pada Pendidikan Menengah Universal (PMU) difokuskan pada: peningkatan layanan peserta didik melalui rintisan pemberian Bantuan Operasional Sekolah Menengah (BOS SM) dan BOS, penyediaan daya tampung pendidikan menengah melalui pembangunan USB, RKB dan rehabilitasi gedung sekolah; penyediaan dan peningkatan kualitas guru melalui peningkatan kerjasama dengan LPTK atau PT dalam penyediaan guru produktif dan peningkatan kualitas pembelajaran melalui implementasi kurikulum 2013 yaitu dengan meningkatkan keseimbangan kompetensi soft skill & hard skill peserta didik.

Pada tahun 2015 nantinya guna menyukseskan implementasi Kurikulum 2013, dilakukan berbagai kegiatan prioritas yaitu pendidikan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan melalui pelatihan lanjutan dan pendampingan kepada kepala sekolah, guru inti dan pengawas yang dilakukan oleh LPMP, P4TK, LPPKS, LPTK; penyiapan dan pengadaaan buku teks pelajaran yang akan digunakan; serta penguatan sinergi antar Pemerintah Kota Payakumbuh dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi.

1.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan RENJA, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai dasar, yaitu :

a. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

c. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4421);

(7)

e. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4438);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2004 tentang Rancana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

i. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

k. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rancana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia);

l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

m. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

n. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(8)

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

p. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 12)

q. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 4).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh ini adalah untuk mengetahui dan mendokumenkan perencanaan dalam kurun waktu satu tahun yang berisi program – program prioritas yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh dengan dukungan pembiayaan dari APBD Kota Payakumbuh, APBD Provinsi dan APBN dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan

Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh adalah :

1. Mendeskripsikan tentang program – program prioritas yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh; 2. Memberikan pedoman, acuan dan referensi dalam menyusun

program kerja pembangunan di bidang pendidikan yang lebih rinci dan berjangka pendek paada Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

BAB l PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja 1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Kerja

BAB ll EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

(9)

2.4 Tantangan dan Peluang Dalam Meningkatkan Pelayanan SKPD

2.5 Formulasi Isu-Isu Penting

BAB lll TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

3.3 Program dan Kegiatan

(10)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan, pelaksanaan rencana program & kegiatan, dan hasil rencana program & kegiatan.

Penyusunan Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut :

a. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;

b. Tujuan yang dikehendaki;

c. Sasaran – sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;

d. Kebijakan – kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana; Penyusunan Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2012 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan tahun 2014;

b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pembangunan. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;

Evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh s.d. tahun 2012 dapat dilihat dari hasil yang dicapai dari Kegiatan Tahun 2012 sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 3.329.697.745 ( Tiga milyar tiga ratus dua puluh Sembilan juta enam ratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah )

Output : Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran. Outcomes : Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran

(11)

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 326.315.000,- ( Tiga ratus dua puluh enam juta tiga ratus ima belas ribu rupiah )

Output : Tersedianya sarana prasarana aparatur Outcomes : Meningkatnya kualitas kerja aparatur Realisasi : 293.281.92589,88% )

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 778.644.500 (Tujuh ratus tujuh puluh delapan juta enam ratus empat puluh empat ribu rupiah )

Output : Tersedianya sarana prasarana aparatur Outcomes : Meningkatnya kualitas kerja aparatur Realisasi : 704.454.,661 ( 90,47% )

4. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 236.557.500,- ( Dua ratus tiga puluh enam juta lima ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus rupiah )

Output : Terlaksananya program pendidikan anak usia dini (PAUD)

Outcomes : Meningkatnya kualitas pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini

Realisasi : 230.848.061 ( 97,17% )

5. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

a. Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 1.497.426.105,- ( Satu milyar empat ratus sembilan puluh tujuh juta empat ratus dua puluh enam ribu seratus lima rupiah )

Output : Terlaksananya program Wajar Dikdas sembilan tahun Outcomes : Meningkatnya kualitas dan proses belajar mengajar

Pendidikan Dasar Sembilan tahun Realisasi :1.319.736.985,- ( 88,15% )

b. Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus ( DAK )

Jumlah Dana : 10.424.099.204,- ( Sepuluh milyar empat ratus dua puluh empat juta sembilan puluh sembilan ribu dua ratus empat rupiah )

Output : terlaksananya program Wajar Dikdas sembilan tahun Outcomes : Meningkatnya kualitas dan proses belajar mengajar

(12)

6. Program Pendidikan Menengah

a. Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 2.343.027.700,- ( Dua milyar tiga ratus empat puluh tiga juta dua puluh tujuh ribu tujuh rupiah )

Output : Terlaksananya program pendidikan menengah Outcomes : Meningkatnya kualitas dan proses belajar mengajar

Pendidikan Menengah Realisasi : 1.970.177.950,-( 84,09% )

b. Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus ( DAK )

Jumlah Dana : 974.180.000,- ( Sembilan ratus tujuh puluh empat juta seratus delapan puluh ribu rupiah )

Output : Terlaksananya program pendidikan menengah Outcomes : Meningkatnya kualitas dan proses belajar mengajar

Pendidikan Menengah Realisasi : 678.843.550,- ( 70% )

7. Program Pendidikan Non Formal

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 676.630.000,- ( Enam ratus tujuh puluh enan juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah )

Output : Terlaksananya pendidikan non formal

Outcomes : Meningkatnya kualitas pelaksanaan pendidikan non formal

Realisasi : 586.069.900 ( 86,62% )

8. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 233.970.000,- ( Dua ratus tiga puluh tiga juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah )

Output : Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan

Outcomes : Meningkatnya kualitas dan mutu tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan

Realisasi : 183.523.250,- ( 78,44% )

9. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 499.753.450,- ( Empat ratus sembilan puluh

sembilan juta tujuh lima puluh tiga ribu empat ratus lima puluh rupiah )

Output : Terlaksananya pengelolaan manajemen pelayanan pendidikan

Outcomes : Meningkatnya kualitas pelaksanaan manajemen pelayanan pendidikan

(13)

10. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Pelajar

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 477.195.000,- ( Empat ratus tujuh puluh tujuh juta seratus sembilan puluh lima ribu rupiah )

Output : Terlaksananya program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga pelajar

Outcomes : Meningkatnya kegiatan kompetisi pelajar untuk semua cabangLomba olah raga pelajar Kota Payakumbuh

Realisasi : 324.899.000,- ( 68,09% )

11. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU)

Jumlah Dana : 42.545.000,- ( Empat puluh dua juta lima ratus empat puluh Lima ribu rupiah )

Output : Terlaksananya program pengembangan budaya baca dan Pembinaan perpustakaan

Outcomes : Meningkatnya minat baca masyarakat dan kualitas perpustakaan

Realisasi : 42.425.000,- ( 99,72% )

Dari kegiatan diatas dapat kita lihat bahwa program kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 baru terealisasi 85,09% dari pagu anggaran yang tersedia dengan capaian kinerja 91.67%. Sedangkan dilihat dari Program Kerja terdapat 1 program yakni Program Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundangan-undangan belum bisa dilaksanakan dan baru akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2013.

Belum terealisasinya Program Kerja Dinas sebesar lebih kurang 15 % dari total keseluruhan program kerja disebabkan ada perubahan aturan dan keterlambatan penyampaian Juklak/Juknis dari pusat Khusus pada program-program yang dibiaya dengan DAK

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh adalah tugas pokok Kepala Dinas Pendidikan berdasarkan struktur organisasi dengan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh. Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pembantuan bidang pendidikan.

(14)

1. Kepala Dinas dengan fungsinya :

a. Pengkoordinasian dan pengawasan tugas kesekretariatan Dinas b. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan

pengawasan tugas-tugas bidang.

c. Pengkoordinasian evaluasi kinerja dan penyusunan pelaporan tugas-tugas Dinas Pendidikan.

d. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas sekretariatan dan bidang dengan prisip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

2. Sekretaris

Mempunyai Tugas Pokok :

Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan Dinas Pendidikan, menyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan dan anggaran serta mengkoordinasikan evaluasi kinerja dan pelaporan. Mempunyai Fungsi :

a. Pengkoordinasiaan tugas-tugas kedinasan dengan seluruh bidang di Dinas Pendidikan.

b. Penyelenggaraan tugas ketatausahaan dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi umum dan perlengkapan.

c. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dinas

d. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan dan rencana kerja dan anggaran.

e. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas Dinas sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-tugas.

Sekretaris dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh - Sub Bagian Kepegawaian

- Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Umum & Perlengkapan

3. Bidang Kendali Program

Mempunyai Tugas Pokok :

Menyusun program kerja dinas, melaksanakan pengendalian mutu pendidikan sesuai standar nasional serta melaksanakan monitoring dan evaluasi program kerja dinas

Mempunyai Fungsi :

a. Penyusunan program kerja dinas dan perencanaann teknis bidang.

b. Penyelenggara penyusunan dan pengembangan jaringan sistem informasi pendidikan.

(15)

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja serta penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan evaluasi kinerja satuan kerja.

e. Pelaksanaan evaluasi terhadap tugas pokok dan fungsi, serta penyusunan dan penyampaian laporan hasil evaluasi.

Bidang kendali program dibantu dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh :

- Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data - Seksi Perencanaan Program

- Seksi Monitoring dan Evaluasi

4. Bidang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar

Mempunyai Tugas Pokok :

Menyelenggarakan koordinasi pengembangan, sosialisasi kerangka dasar kurikulum, melaksanakan peningkatan kapasitas, sarana dan prasarana jenjang pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

Mempunyai Fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dan supervise pengembangan, sosialiasi kerangka dasar dan struktur kurikulum Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Dasar.

b. Pelaksanaan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan standar nasional Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Dasar.

c. Pelaksanaan peningkatan kapasitas serta sarana dan prasarana jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.

Bidang Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Dasar dibantu oleh : - Seksi Kurikulum

- Seksi Peningkatan Kapasitas, Pendidikan Dasar dan Pendidikan khusus

- Seksi Peningkatan Sarana dan Prasarana TK, SD dan SLB

5. Bidang SMP, SMA dan SMK

Mempunyai Tugas Pokok :

Menyelenggarakan koordinasi pengembangan, sosialisasi kerangka dasar kurikulum, melaksanakan peningkatan kapasitas, sarana dan prasarana jenjang pendidikan SMP, SMA dan SMK.

Mempunyai Fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dan supervise pengembangan, sosialiasi kerangka dasar dan struktur kurikulum jenjang pendidikan SMP, SMA dan SMK.

b. Pelaksanaan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan standar nasional jenjang pendidikan SMP, SMA dan SMK.

(16)

Bidang SMP, SMA dan SMK dibantu oleh : - Seksi Kurikulum

- Seksi Peningkatan Kapasitas, SMP, SMA dan SMK

- Seksi Peningkatan Sarana dan Prasarana SMP, SMA dan SMK

6. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal

Mempunyai Tugas Pokok :

Melaksanakan pendataan, pemantauan dan pembinaan pendidikan non formal dan informal.

Mempunyai Fungsi :

a. Pelaksanaan pendataan dan pembinaan kelembagaan, kuantitas, kualitas, sarana dan prasarana pendidikan non formal dan informal.

b. Pemberian izin pendirian dan pencabutan satuan pendidikan dan pelaksanaan pemantauan kegiatan pendidikan non formal dan informal.

c. Pelaksanaan Pembinaan organisasi kesiswaan.

Bidang Non Formal dan Informal dibantu oleh : - Seksi Pendidikan Luar Sekolah

- Seksi Organisasi dan Kesiswaan

- Seksi Pembinaan PAUD dan Kelembagaan 2.2.2. Sumber Daya SKPD

Dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh didukung dengan sumberdaya yang ada sesuai dengan tugasnya masing-masing yaitu sumber daya aparatur dan sumber daya sarana dan prasarana.

a. Potensi Aparatur

NO JABATAN ESELON JUMLAH

1 Kepala Dinas II b 1

2 Sekretaris III a 1

3 Kepala Bidang III b 4

4 Kasubag IV a 3

5 Kasi IV a 8

6 Staf - 16

7 UTPD 3 buah

Kepala UPTD IV a 3

Staf IPTD

8 SKB Kota Payakumbuh

Kepala SKB IV a 1

9 Kepala Tata Usaha IV.b 1

Staf SKB

Pamong Belajar

PAUD

(17)

Guru RA - 59

Guru SD - 961

Guru MI - 45

Guru SMP - 553

Guru MTs - 200

Guru SMA - 382

Guru MA - 180

Guru SMK - 550

Guru PLB - 89

JUMLAH

b. Potensi Sarana dan Prasarana

Disamping potensi sumber daya manusia dalam pelayanan kepada masyarakat juga didukung dengan potensi sarana dan prasarana berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan memiliki sumber daya dan ketersediaan kelembagaan seperti :

NO LEMBAGA JUMLAH

1 Kantor Dinas 1

2 UPTD dan S 3

3 SKB 1

4 Lembaga PAUD 81

5 TK Negari / Swasta 38

6 RA Negari / Swasta 12

7 SD Negeri dan Swasta 71

8 MI Negeri dan Swasta 3

9 SMPNegeri / Swasta 15

10 MTs Negeri / Swasta 6

11 SMA Negeri / Swasta 9

12 MA Negeri / Swasta 5

13 SMK Negeri / Swasta 8

JUMLAH

Dari data menunjukan potensi sarana dan prasarana pendidikan Kota Payakumbuh cukup memenuhi kemampuan dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.

2.2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja pelayanan SKPD adalah perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk mempertangungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi unit kerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan awal Tahun Anggaran.

(18)

yang diperlukan pada masa yang akan datang metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak – pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi Dinas Pendidikan dalam mewujudkan Sasaran yang telah ditetapkan.

Analisas kinerja pelayan SKPD disajikan dalam bentuk capaian tingkat penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 15 Tahun 2010 dan capaian target Visi dan Misi Renstra Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 dengan indikator sebagai berikut :

1. PAUD Non Formal

Tabel 2.1

Jumlah Lembaga, Siswa Dan Tenaga Pendidik PAUD Non Formal Tahun 2010-2012

2. PAUD Formal

Perkembangan jumlah lembaga PAUD Formal TK/RA dari tahun 2012 s.d 2013 tetap sebanyak 50 lembaga, jumlah guru pada tahun 2013 sebanyak 304 orang, jumlah murid 3.094 orang terjadi peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya namum jumlah rombongan belajar lebih kecil dari tahun 2012 dari 160 rombel menjadi 156 rombel pada tahun 2013, Data perkembangan PAUD Formal dapat dilihat pada tabel berikut :

No Lembaga PAUDNon Formal 2010 2011 2012

1 Taman Penitipan Anak (TPA)

1.1. Jumlah Lembaga 20 25 17

1.2. Jumlah Pendidik

(Orang) 75 95 56

1.3. Jumlah Peserta DidikMenurut Umur (Orang)

0-2 >2-4 >4-6 0-2 >2-4 >4-6 0-2 >2-4 >4-6

199 73 7 205 89 16 250 93 18

2 Kelompok Bermain (KB)

2.1. Jumlah Lembaga 52 71 72

2.2. Jumlah Pendidik

(Orang) 202 215 161

2.3. Jumlah Peserta Didik Menurut Umur (Orang)

0-2 >2-4 >4-6 0-2 >2-4 >4-6 0-2 >2-4 >4-6

334 622 268 424 635 421 430 325 241

3 Satuan PAUD Sejenis (SPS)

3.1. Jumlah Lembaga 11 15 27

3.2. Jumlah Pendidik

(Orang) 43 64 69

3.3 Jumlah Peserta Didik Menurut Umur (Orang)

0-2 >2-4 >4-6 0-2 >2-4 >4-6th 0-2 >2-4 >4-6

(19)

Tabel 2.2

Perkembangan Data PAUD Formal (TK dan RA) Jumlah Lembaga, Murid,Guru Tahun 2008 s.d 2013 Kota Payakumbuh

No PAUD Formal

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah TK/RA ( Lembaga) 43 45 44 45 50 50

2. Jumlah Guru (Orang) 241 266 276 282 313 304

3. Jumlah Murid (Orang) 2.399 2.438 2.726 2.809 2.018 3.094 4. Jumlah Rombongan Belajar 137 139 154 163 160 156 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh

3. Angka Partisipasi Kasar

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan salah satu indikator dalam melihat partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan yang bersekolah pada masing-masing kelompok usia sekolah dibagi dengan jumlah penduduk di masing-masing kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Pada pendidikan dasar 9 tahun dapat dibagi 2 (dua) kelompok usia yaitu usia 7-12 tahun pada jenjang SD/MI dan kelompok usia 13-15 tahun pada jenjang SMP/MTs dan pendidikan menengah SMA/MA/SMK kelompok usia 16-18 tahun.

Penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat menjangkau seluruh anak usia sekolah, termasuk anak usia sekolah pada daerah terisolir, anak marjinal/anak jalanan baik laki-laki maupun perempuan. Dengan demikian aksesibilitas diperlihatkan dari seberapa tinggi pencapaian APK/APM dan rata-rata lama bersekolah. Target MDGs di bidang pendidikan, mengharapkan seluruh anak usia sekolah mesti tertampung melalui sistem pendidikan yang ada.

Angka Partisipasi Kasar bidang pendidikan tahun 2008 – 2013 di Kota Payakumbuh dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2.3

Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2008 s.d 2012

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI

1.1. jumlah murid SD/MI 15.468 15.671 16.069 16.992 17.198 1.2. Jumlahpenduduk kelompok usia 7-12

tahun 12.177 12.270 12.490 12.714 12.942 1.3. APK SD/MI 127,02 127,72 128,66 133,65 133,65

2 SMP/MTs

2.1. jumlah murid SMP/MTs 7.637 8.079 8.085 8.029 8.467 2.2. Jumlahpenduduk kelompok usia 13-15

tahun 7.064 7.118 7.245 7.375 7.507 2.3. APK SMP/MTs 108,11 113,5 112,00 109 112,79

3 SMA/MA/SMK

(20)

Perkembangan naik turunnya APK disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 13-15 juga berbeda setiap tahunnya. Jika dilihat perkembangannya angka partisipasi kasar Kota Payakumbuh melebihi 100%, hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk usia sekolah dari daerah lain ( Kab/Kota tetangga ) yang bersekolah di Kota Payakumbuh. Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa penduduk usia sekolah kota Payakumbuh di semua jenjang pendidikan telah terlayani dengan baik.

4. Angka Partisipasi Murni

Tabel 2.4

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2008 s.d 2012

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. jumlah murid SD/MI usia7-12 tahun 13.600 13.686 14.206 14.490 15.246

1.2.

jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun

12.177 12.270 12.490 12.714 12.942

1.3. APM SD/MI 111,69 111,54 113,74 113,97 117,81

2 SMP/MTs

2.1. jumlah murid SMP/MTs

usia 13-15 tahun 5.693 6.374 6.599 6.899 6.277

2.2.

jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun

7.064 7.118 7.245 7.375 7.507

2.3. APM SMP/MTs 80,59 89,55 91,08 93,55 82,95

3 SMA/MA/SMK

3.1.

Jumlah murid

SMA/MA/SMK usia 16-18 tahun

8.001 8.065 8.209 8.356 8.567

3.2.

Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun

8.001 8.065 8.209 8.356 8.506

3.3. APM SMA/MA/SMK 87,34 89,92 92,81 93,68 100,72 Sumber Data: Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh 2014

Untuk SD/MI APM dari tahun 2008 s.d 2013 selalu meningkat setiap tahunnya dari 111,67% pada tahun 2008 menjadi 100,72% pada tahun 2012. Kenaik APM disebabkan pertambahan jumlah murid usia 7 -12 tahun sebanding dengan pertumbuhan penduduk 7--12 tahun.

Pada Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs terjadi sedikit fluktuasi dimana tren APM terus meningkat dari tahun 2008 s/d tahun 2011 namun pada tahun 2012 APK SMP/MTs turun hampir 10% dari 93,55% pada tahun 2011 menjadi sebesar 83,62 pada tahun 2012.

(21)

5. Angka Partisipasi Sekolah

Tabel 2.5

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)Tahun 2008 s.d 2013

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. jumlah murid usia 7-12 tahun (orang) 14.993 14.978 15.312 16.343 16.911

1.2. jumlah penduduk kelompok usia 7-12tahun (orang) 12.177 12.270 12.490 12.714 12.942

1.3. APS SD/MI (%) 123,12 122,07 122,59 128,54 130,66

2 SMP/MTs

2.1. jumlah murid usia 13-15 tahun (orang) 6.950 6.652 8.916 8.325 8.352

2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13-15

tahun (orang) 7.064 7.118 7.245 7.375 7.507 2.3. APS SMP/MTs (%) 98,38 93,45 123,06 112,88 111,25

3 SMA/MA/SMK

3.1. jumlah murid usia 16-18 tahun (orang) 7.441 7.608 7.999 8.255 9.142

3.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-18

tahun (orang) 8.001 8.065 8.209 8.356 8.506 3.3. APS SMA/MA/SMK (%) 93,00 94,34 97,44 98,79 107,47

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh 2013

6. Jarak Fasilitas Pendidikan

Sebagai wilayah perkotaan, hampir semua kelurahan memiliki SDN, disamping itu pada beberapa kelurahan selain memiliki SDN, juga terdapat SD Swasta dan MI dengan akses terjangkau dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sedangkan SMP/MTs berjumlah 21 unit yang tersebar di tiga kecamatan, demikian juga SMA/SMK/MA dan bisa diakses dengan berjalan kaki ataupun angkutan umum dengan jarak tempuh terjauh lebih kurang 2 KM. Jumlah dan jarak fasilitas pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6

Jumlah dan Jarak Fasilitas Pendidikan Terdekat ( KM ) Kota Payakumbuh Tahun 2012

Tabel- .Jumlah dan Jarak Fasilitas Pendidikan Terdekat ( KM ) Kota Payakumbuh Tahun 2012

Fasilitas Pendidikan

Jml Penduduk Usia Sekolah

Jumlah Sekolah Total Sekolah

Jika tidak ada sekolah dalam Kel. jarak terdekat

(km)

Negeri Swasta Rata-rata Terjauh

SD/MI 16.305 67 9 74 0.0 0,5

SMP/MTs 6.963 12 10 21 0.5 1.0

(22)

7. Ketersediaan Sekolah

Tabel 2.7

Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2012 Kota Payakumbuh

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. Jumlah gedung sekolah 73 73 73 74 74

1.2. Jumlah penduduk kelompokusia 7-12 tahun 12.177 12.270 12.490 12.714 12.942

1.3. Rasio 167 168 171 172 175

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah gedung sekolah 19 19 19 20 21

2.2. Jumlah penduduk kelompokusia 13-15 tahun 7.064 7.118 7.245 7.375 7.507

2.3. Rasio 372 375 381 369 357

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah gedung sekolah 19 19 19 20 21

3.2. Jumlah penduduk kelompok

usia 16-18 tahun 8.001 8.065 8.209 8.356 8.506

3.3. Rasio 421 424 432 418 405

Jumlah sekolah SD/MI pada Tahun 2012 adalah 75 unit dengan rasio daya tampung terhadap penduduk usia sekolah SD/MI sebesar rata-rata selama 6 tahun terakhir adalah 1: 215 . Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang. Dari rasio jumlah sekolah dengan jumlah penduduk tersebut semua penduduk Kota Payakumbuh usia 7-12 tahun dapat ditampung oleh SD/MI yang ada. Demikian juga dengan tingkat satuan pendidikan SMP/MTs, dan SMA/MA

8. Rasio Guru dan Murid

Tabel 2.8

Rasio Guru dan Murid Tahun 2008- 2012

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. Jumlah Guru (orang) 969 976 976 1.027 1.006

1.2. Jumlah Murid (orang) 15.468 15.671 16.069 16.922 17.198

1.3. Rasio (%) 16 16 16 16 17

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah Guru (orang) 692 724 715 726 753

2.2. Jumlah Murid (orang) 7.637 8.079 8.085 8.032 8.467

2.3. Rasio (%) 11 11 11 11 11

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah Guru (orang) 1.037 1.063 1.091 1.106 1.112

3.2. Jumlah Murid (orang) 9.065 9.609 9.865 10.585 11.064

3.3. Rasio (%) 9 9 9 10 10

(23)

Jika dilihat dari rasio guru dan murid pada tingkat SD/MI rata-rata rasio guru dan murid selama tahun 2008 s/d 2012 adalah sebesar 1:16,33 artinya jumlah guru SD/MI telah mencukupi dan telah mampu memenuhi kebutuhan guru untuk proses belajar mengajar. Demikian juga dengan kebutuhan guru untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/MA telah terpenuhi.

9. Angka Putus Sekolah

Tabel 2.9

Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2008- 2012

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. Jumlah Murid SD/MI (Orang) 15.216 15.492 16.069 16.922 17.198

1.2. Jumlah Murid Putus Sekolah

(Orang) 12 10 19 7

16

1.3. Persentase Angka PutusSekolah 0,07 0,06 0,11 0,04 0,09

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah Murid SMP/MTs (Orang) 7.125 7.555 8.085 8.029 8.467

2.2. Jumlah Murid Putus Sekolah

(Orang) 95 90 54 134 75

2.3. Persentase Angka Putus

Sekolah 1,33 1,19 0,66 1,66 0,88

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah Murid SMA/MA/SMK

(Orang) 8.878 9.150 9.865 10.585 11.064

3.2. Jumlah Murid Putus Sekolah

(Orang) 127 150 209 219 133

3.3. Persentase Angka Putus

Sekolah 1,43 1,63 2,11 2,06 1,20

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh 2012

Jumlah anak yang putus sekolah pada tahun 2012 tingkat SD/MI sebanyak 16 orang atau 0.09% dari jumlah murid SD/MI sedangkan pada SMP/MTs jumlah peserta didik putus sekolah sebanyak 75 orang atau 0,88% dari jumlah siswa SMP/MTs. Ini menunjukkan penuntasan Program Wajib Belajar Dikdas 9 di Kota Payakumbuh Tahun 2012 cukup baik dengan capaian kinerja hampir 100%. Sedangkan angka putus se SMA/MA/SMK sebesar 1,20% atau 133 orang pada tahun 2012.

10. Angka Lulusan Siswa

Tabel. 2.10

Angka Lulusan Siswa Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2008 - 2012

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. Peserta UN (Orang) 2.295 2.282 2.163 2.148 2.394

1.2. Jumlah Lulusan (Orang) 2.285 2.282 2.162 2.148 2.394

1.3. Persentase Lulusan 99,56 100 99,95 100 100

(24)

2.3. Persentase Lulusan 97,84 87,89 72,20 96,28 97,70

3 SMA/MA/SMK

3.1. Peserta UN (Orang) 2.490 2.662 2.770 2.943 3.133

3.2. Jumlah Lulusan (Orang) 2.239 2.545 2.332 2.937 3.117

3.3. Persentase Lulusan 89,91 95,60 84,13 99,79 99,48 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh 2013

Angka kelulusan siswa pada setiap jenjang pendidikan di Kota Payakumbuh rata-rata hampIr mencapai angka 100%. Untuk satuan pendidikan SD/MI selama 3 tahun terakhir angka kelulusan siswa mencapai 100% sedangkan angka kelulusan pada tingkat SMP/MTs dengan tingkat kelulusan pada tahun 2012 baru mencapai 97,70%. Kondisi ini bisa menggambarkan pencapaian Program W ajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun ( SD-SMP) di Kota Payakumbuh dan tindak lanjut berupa perhatian yang lebih besar pada satuan pendidikan SMP/MTs. Secara umum tingkat kelulusan ini menunjukan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di Kota Payakumbuh. Untuk tingkat SMA/MA/SMK tingkat kelulusan juga meningkat dari tahun sebelum dengan tingkat capaian 99,48%

11. Jumlah Guru/PTK Bersertifikasi

Tabel 2.11

Jumlah Guru Yang Bersertifikasi Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2006 - 2013

No Jenjang Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Total

1 TK

1.1. Jumlah Guru (Orang) 192 257 241 266 274 294 294 294 1.2. Guru Bersertifikasi (Orang) 0 2 0 3 5 14 27 51 1.3. Rasio (%) 0 0,78 0 1,13 1,83 4,77 10,62 17,35

2 SD

2.1. Jumlah Guru (Orang) 845 919 935 877 947 972 961 961 2.2. Guru Bersertifikasi (Orang) 12 73 20 41 117 117 81 461 2.3. Rasio (%) 1,42 7,95 2,14 4,68 12,36 11,63 8,42 47,97

3 SLB

3.1. Jumlah Guru (Orang) 42 42 47 49 64 69 85 85 3.2. Guru Bersertifikasi (Orang) 0 5 2 3 8 13 7 31 3.3. Rasio (%) 0 11,91 4,26 6,13 12,5 18,84 8,23 36,47

4 SMP

4.1. Jumlah Guru (Orang) 509 517 531 536 519 522 553 553 4.2. Guru Bersertifikasi (Orang) 6 51 34 54 112 65 26 348 4.3. Rasio (%) 1,18 9,87 6,41 10,08 21,58 12,46 4,70 62,93

5 SMA

5.1. Jumlah Guru (Orang) 306 312 338 359 365 380 382 382 5.2. Guru Bersertifikasi (Orang) 0 41 32 53 26 40 48 240 5.3. Rasio (%) 0 13,15 9,47 14,77 7,13 10,53 12,56 62,83

6 SMK

(25)

7 Pengawas Sekolah

7.1. Jumlah Pengawas (Orang) 12 12 12 12 18 18 24 24 7.2. Guru Bersertifikasi (Orang) 0 1 1 9 1 2 0 14 73. Rasio (%) 0 8,34 8,34 75 5,56 11,12 0 47,50

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh 2013

Peningkatan kualitas hidup masyarakat ditentukan oleh kualitas dan mutu pendidikan. Salah satu indicator peningkatan kualitas dan mutu pendidikan dengan memperhatikan jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan bersertifikasi yang merupakan standar mutu guru professional dan dianggap layak mengajar. Dari data diatas, guru atau Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memiliki sertifikat pendidik pada jenjang SD/MI di Kota Payakumbuh sebesar 47,97%, guru SLB 36,47%, guru SMP/MTs sebesar 62,93%, SMA sebesar 62,83%, dan SMK sebesar 55,82%. Sedangkan Pengawas Pendidikan sebesar 47,50%. Jumlah PTK yang telah memiliki sertifikat pendidik sebanyak 1582 orang yang terdiri dari PNS dan Non PNS. Jika dilihat dari jumlah guru PNS saja persentase guru yang telah bersertifikasi.

Untuk menggambarkan sejauh mana capaian dalam bidang pendidikan di Kota Payakumbuh digunakan berbagai indikator di bidang pendidikan sebagai berikut:

(26)

Tabel 3.1

Perkembangan Pencapaian IPM, 2009-2011 Kota Payakumbuh

NO Kab/Kota 2009 2010 2011 2012

1 Payakumbuh 75,37 75,81 76,29 76,32

Sumber Data :BPS Sumatera Barat Tahun 2012

2. Angka Melek Huruf

Tabel 2.3

Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Payakumbuh Tahun 2008 s/d 2012

No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis

70.598 71.501 72.320 72.320 82.557

2 Jumlah penduduk usia 15 tahun

keatas 72.187 73.942 73.287 81.083 82.577 3 Angka melek huruf (%) 99.16 99.17 99.5 99.58 99,6

Sumber Data: BPS Sumatera Barat Tahun 2013

Kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup yang lebih sejahtera. Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari angka melek huruf yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Kemampuan baca tulis (angka melek huruf) di Kota Payakumbuh pada tahun 2012 sebesar 99,6 Angka melek huruf ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka melek huruf provinsi Sumatera Barat yang pada tahun 2012 yaitu 97,16%

3. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk mempunyai pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Artinya semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan semakin besar sehingga tingkat kesejahteraan diharapkan semakin meningkat. Sedangkan pengaruh tidak langsung, akan terlihat dari pola pikir masyarakat. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya, maka cara berpikir mereka akan lebih maju sehingga lebih mudah menerima perubahan dan kemajuan.

(27)

Hal ini dapat dilihat berapa lama seseorang dalam menempuh pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang merupakan cerminan kualitas penduduk. Untuk Kota Payakumbuh rata-rata lama sekolah penduduk yang berumur 15 tahun keatas tahun 2007 sampai tahun 2012 berkisar 9.7 Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Payakumbuh baru sampai level Sekolah Lanjutan Atas.

Jika dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah provinsi Sumatera Barat, Kota Payakumbuh dapat dikategorikan cukup tinggi karena di atas rata-rata lama sekolah provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 berada pada angka 8,75, hal ini berarti rata-rata lama sekolah penduduk Sumatera Barat baru sampai level sekolah menengah pertama.

Sementara output dari pencapaian pemerataan pendidikan adalah semakin tingginya tingkat rata-rata lama sekolah. Target pencapaian lama sekolah penduduk adalah selama 10,75 tahun, dan diharapkan dapat dicapai tahun 2015. Hasil analisa angka rata-rata lama sekolah penduduk Kota Payakumbuh dari tahun 2006-2012, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3

Rata-Rata Lama Sekolah di Kota PayakumbuhTahun 2006 s.d 2012

Kota 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Payakumbuh 9.07 9.27 9.66 9,66 9,72 9,91

-Sumber : BPS Sumatera Barat Tahun 2012

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Isu penting dalam pelaksanaan Program Kerja Dinas Pendidikan adalah Penuntasan Program wajib Belajar Tahun 2014 dan Penguatan Pelayanan Pendidikan yang merupakan tahapan kedua tema Pembangunan Pendidikan pada Rencana Strategis ( Renstra ) Depdiknas 2010 – 2015.

(28)

ini, harus membuat seimbang antara pembentukan dan pembinaan karakter dan pendidikan yang menekankan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2.3.1. Isu Strategis pada kondisi saat ini

1. Pemerataan mutu dan relevansi pendidikan

Belum meratanya mutu sekolah pada jenjang pendidikan tertentu memunculkan istilah sekolah favorit di kalangan siswa dan orang tua, Kondisi ini menimbulkan situasi yang kurang kondusif di tengah masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi pada proses belajar dan mutu lulusan.

2. Pemerataan akses pelayanan pendidikan

Belum terwujudnya pemerataan dan relevansi pendidikan di semua wilayah Kota Payakumbuh, sehingga ditemukan adanya wilayah yang belum mempunyai sekolah pada jenjang pendidikan tertentu, yang menimbulkan kesulitan bagi siswa dan orang tua dalam akses pendidikan dan selama 5 tahun kedepan semua wilayah kota Payakumbuh sudah memiliki sekolah pada setiap jenjang pendidikan

3. Penerapan kurikulum 2013

Rencana pemakaian kurikulum baru (kurikulum 2013) yang sampai saat ini belum tuntas akan berdampak terhadap kelangsungan PBM dan kebingungan dalam aplikasinya oleh para pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan ( SNP )

Penerapan 8 standar nasional pendidikan sebagai upaya meningkatkan mutu dan meningkatkan penjaminan mutu sewajarnya berimplikasi terhadap mutu pencatatan, tertib pengolahan, dan tertib sistem dokumentasi data. Meningkatnya usaha penjaminan mutu perlu diikuti dengan semakin transparannya target mutu, alat ukur pencapaian target, pelaksanaan pengukuran, pengolahan data hasil pengukuran, penafsiran data, analisis tindak lanjut, dan dokumentasi.

5. Pendidikan Karakter atau Pendidikan Berakhlak Mulia

(29)

6. Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan inklusi

Keberhasilkan Kota Payakumbuh dalam menerapkan system pendidikan inklusi harus disikap dengan lebih memberikan kesempatan dan perluasan akses pelayanan pendidikan inklusi dan disinergikan dengan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan pendidikan inklusi tersebut disekolah umum.

2.4. Tantangan dan Peluang Dalam Meningkatkan Pelayanan SKPD

2.4.1. Tantangan

a. Percepatan pencapaian kualitas pendidikan sebagai akibat globalisasi, mengharuskan kita untuk melakukan berbagai penyesuaian, agar tuntutan kualitas sesuai dengan perkembangan masa yang akan datang. Sejalan dengan itu, praktek pembangunan pendidikan juga harus mengakomodasi prinsip tata kelola yang baik dan transparan. b. Kondisi teknologi yang menjadi tantangan pembangunan pendidikan

dalam kurun waktu lima tahun mendatang, antara lain ; (1) kesenjangan literasi TIK antar Kab/Kota, (2) kebutuhan akan penguasaan dan penerapan iptek dalam rangka menghadapi persaingan global, (3) terjadinya kesenjangan antara perkembangan teknologi dan penguasaan iptek di lembaga pendidikan, (4) semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, (5) perkembangan penggunaan internet yang dapat menghilangkan batas wilayah dan waktu, untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi, dan (7) dampak negatif perkembangan teknologi informasi terhadap nilai-nilai dan norma masyarakat.

c. Semakin bervariasinya kebutuhan akan keterampilan kerja merupakan tantangan baru bagi sekolah kejuruan yang perlu diatasi. Saat bersamaan semakin besarnya arus mobilitas tenaga kerja baik masuk dan ke luar dari provinsi ini, khususnya yang memiliki pendidikan menengah dan tinggi. Selain dari keterampilan kerja, diperlukan pula peningkatan produktivitas tenaga kerja.

d. Keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendidikan pengelolaan pendidikan dan kebijakan

2.4.2. Peluang

a. Kepedulian dan kebutuhan terhadap arti pentingnya pendidikan oleh masyarakat Kota Payakumbuh cukup tinggi ditandai dengan APK/APM diatas 100%.

b. Meningkatnya tamatan SLTA yang melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bermutu di Indonesia.

(30)

dan informasi semakin tinggi, sehingga pada masa yang akan datang pemanfaatan Teknologi dan Informasi (TI) menuntut ketersediaan SDM dan perangkat yang diperlukan.

d. Kedudukan Kota Payakumbuh Sebagai kota persinggahan bagi kota-kota sekitarnya dan provinsi Riau yang memberikan peluang dalam pengembangan usaha di bidang jasa transportasi, perdagangan, pendidikan dan industri serta jasa lainnya;

2.5. Formulasi Isu-Isu Penting

(31)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh pembangunan pendidikan dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional R.I. 2009 – 2014 serta Rencana Strategis Dinas Pendidikan 2012-2017 ditujukan untuk lebih meningkatkan pembangunan pendidikan di Kota Payakumbuh di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing. Renstra Dinas Pendidikan tahun 2012- 2017 menjadi pedoman bagi semua Bidang pada Dinas Pendidikan dan tingkat satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi program dan kegiatan pendidikan.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan tingkat kecerdasan dan keterampilan serta sikap manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka kualitas sumber daya manusia juga semakin tinggi. Pemerintah dalam setiap rencana pembangunan selalu menetapkan pendidikan sebagai salah satu urusan yang harus mendapat perhatian penting. Hal ini berkaitan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas secara intelegensia maupun skill yang mampu menunjang kebutuhan pada era sekarang ini.

Program pemerintah dalam jangka pendek adalah dengan meningkatkan tingkat partisipasi sekolah, sehingga diharapkan seluruh masyarakat dapat mengenyam pendidikan secara formal. Tujuan akhir dari kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang.

Selanjutnya tujuan dari Rencana Kerja (Renja) SKPD/Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh diselaraskan dengan arah dan kebijakan pembangunan pendidikan Kota Payakumbuh

Tujuan 1 :

Pemerataan mutu dan relevansi pendidikan

Sasaran :

(32)

• Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry terutama bagi SMK dan juga daya saing lulusan

• Jumlah Guru yang memenuhi standar kualifikasi dan bersertifikasi

Tujan 2 :

Pemerataan dan perluasan akses pelayanan pendidikan

Sasaran :

• Ketersediaan sekolah pada setiap tingkat satuan pendidikan yang dapat dijangkau dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat.

• Meningkatnya APK, APM dan APS pada setiap jenjang satuan pendidikan (SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK)

• Memperkecil angka putus sekolah

• Meningkatkan rata-rata lama sekolah/lama pendidikan masyarakat

Tujuan 3 :

Penerapan kurikulum 2013

Sasaran :

• Pelaksanaan kurikulum 2013 pada setiap jenjang satuan pendidikan (SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK)

• Pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013 bagi seluruh PTK

Tujuan 4 :

Pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan ( SNP )

Sasaran :

• Meningkatkan kualitas lulusan setiap jenjang satuan pendidikan (SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK)

• Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan setiap jenjang satuan pendidikan (SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK)

• Peningkatan mutu pengelolaan dan manajemen disetiap tingkat satuan pendidikan

Tujuan 5 :

Pendidikan Karakter atau Pendidikan Berakhlak Mulia

Sasaran :

• Terlaksananya pembinaan karakter dan akhlak mulia bagi PTK dan peserta didikan di Kota Payakumbuh

• Terbentuknya generasi penerus bangsa yang cerdas, bermoral dan berakhlak mulia

(33)

Tujuan 6 :

Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan inklusif

Sasaran :

• Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman PTK terhadap pendidikan inklusif

• Meningkatnya kemampuan PTK dalam mengidentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

• Jumlah ketersediaan guru atau PTK yang mendapatkan Pendidikan Kompetensi Kewenangan Tambahan (KKT) dibidang pendidikan inklusif

Tujuan 7 :

Pengembangan sekolah dengan pola Boarding School

Sasaran :

• Terbentuknya system pendidikan yang terpadu dimana seluruh aktifitas belajar dapat terlaksana sepanjang hari (full day)

• Meningkatnya kualitas dan mutu peserta didik

• Pembinaan karakter dan akhlak budi pekerti peserta didik 3.3 Program dan Kegiatan

Program Kerja Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun ke-2 Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 dan mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan :

Adapun Program Kerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013 dengan pembiayaan yang bersumber dari DAU/APBD Kota Payakumbuh, Dana Sharing dengan APBD Provinsi Sumatera Barat dan DAK adalah sebagai berikut :

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh Jumlah Dana : Rp.

2.845.596.050,-Kegiatan :

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaa jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional

4. Penyediaan jasa administrasi keuangan 5. Penyediaan jasa kebersihan kantor

6. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 7. Penyediaan alat tulis kantor

8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

(34)

10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 11. Penyediaan makanan dan minuman

12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 13. Penyediaan tenaga administrasi dan teknis perkantoran I. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh Jumlah Dana : Rp.

419.889.000,-Kegiatan :

1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

2. Pemeliharaa rutin berkala kendaraan dinas / operasional 3. Rehabilitasi sedang/ berat rumah gedung kantor

II. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh Jumlah Dana : Rp.

955.990.000,-Kegiatan :

1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya III. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Sumber Dana :DAU/APBD Kota /Sharing APBD Prov

Jumlah Dana : APBD : Rp. 923.539.430,-Kegiatan :

1. Pembangunan gedung sekolah

2. Pengadaan alat praktek dan peraga siswa 3. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik 4. Pengembangan pendidikan anak usia dini

5. Penyelengaraan pendidikan anak usia dini ( PAUD ) 6. Rehabilitasi sedang / Berat bangunan sekolah

IV. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Sumber Dana :DAU/APBD Kota/DAK

Jumlah Dana : APBD : Rp. 10.350.276.000,-Kegiatan :

1. Pembangunan gedung sekolah SD/SMP 2. Pembangunan sarana dan prasarana bermain 3. Pembangunan ruang ibadah

4. Pembangunan Perpustakaan Sekolah

5. Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi 6. Pengadaan buku-buku dan alat tulis

7. Pengadaan alat praktek dan alat peraga siswa 8. Pengadaan mobileur sekolah

9. Pengadaan perlengkapan SD/SMP

10. Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

(35)

12. Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP,MTs

13. Penyelenggaraan Paket A Setara SD 14. Penyelenggaraan Paket B Setara SMP

15. Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa

16. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar

17. Pengembangan RKB SD/SMP V. Program Pendidikan Menengah

Sumber Dana :DAU/APBD Kota/Sharing APBD Prov

Jumlah Dana : APBD : Rp. 10.517.502.000,-Kegiatan :

1. Pembangunan gedung sekolah

2. Pembangunan labor dan ruang praktikum 3. Pembangunan perpustakaan sekolah

4. Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi 5. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa 6. Pengadaan alat praktik dan alat peraga siswa 7. Pengadaan mobileur sekolah

8. Rehabiltasi sedang/berat ruang kelas sekolah 9. Pelatihan penyusunan kurikulum

10. Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) 11. Penyelenggaraan Paket C Setara SMA

12. Pengadaan Bahan praktek dan peraga siswa

13. Pengembangan materi belajar menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

14. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan sekolah menengah

15. Lomba cerdas cermat, olimpiade dan siswa berprestasi 16. Pengadaan bahan praktek dan peraga siswa

17. Pelaksanaan pengadaan tanah 18. Penyerahan pengadaan tanah 19. Pembangunan RKB SMA/SMK VI. Program Pendidikan Non Formal

Sumber Dana :DAU/APBD Kota/Sharing APBD Prov

Jumlah Dana : APBD : Rp. 1.555.468.100,-Kegiatan :

1. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan 2. Pengembangan pendidikan keaksaraan

3. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup

4. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal 5. Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal 6. Publikasi dan Sosialisasi pendidikan Non Formal

7. Pengembangan Kebijakan Pendidikan Non Formal 8. Pendidikan Karakter

(36)

VII. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh

Jumlah Dana : Rp. 569.816.050,-Kegiatan :

1. Pelaksanaan Sertifikasi Guru 2. Pembinaan KKG dan MGMP

3. Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi

4. Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan

5. Pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik dan tenaga kependidikan

6. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (subsidi) 7. Pengelolaan Dana BOS Kota Payakumbuh VIII. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh Jumlah Dana : Rp.

806.559.100,-Kegiatan :

1. Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan

2. Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan

3. Pembinaan dewan pendidikan 4. Pembinaan Komite Sekolah

5. Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan

6. Penyelenggaraan pelatihan, seminar, lokakarya serta diskusi ilmiah tentang berbagai isu pendidikan

7. Monitoring, evaluasi dan pelaporan IX. Program Pendidikan Luar Biasa

Sumber Dana :DAU/APBD Kota /Sharing APBD Prov

Jumlah Dana : APBD : Rp. 388.505.500,-Kegiatan :

1. Pembangunan gedung sekolah 2. Penambahan ruang kelas sekolah 3. Pengadaan mobiler sekolah

X. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh

Jumlah Dana : Rp. 770.144.040,-Kegiatan :

(37)

XI. Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

Sumber Dana : DAU/APBD Kota Payakumbuh Jumlah Dana : Rp. 129.998.200

Kegiatan :

1. Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar

(38)

BAB IV

PENUTUP

Pembangunan sumber daya manusia sebagai insan manusia dan sumberdaya pembangunan merupakan satu kesatuan yang berkelanjutan. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang berkualitas akan tercapai apabila pendidikan yang baik dan benar dilaksanakan sejak dini dan mampu membentuk karakter sumber daya manusia itu sendiri yang kreatif serta seimbang antara kemampuan intelektual, emosional serta spiritual. Sehingga pendidikan dalam konteks ini, harus membuat seimbang antara pembentukan dan pembinaan karakter dan pendidikan yang menekankan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Bahwa selama tahun anggaran 2012 capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh termasuk dalam kategori baik. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2012 yang terlihat keselarasan realisasi fisik dan realisasi dana yang mencapai realisasi target 91,67 % maka dalam penyusunan Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh tahun 2014 ini tetap memperhatikan program kerja yang telah dilaksanakan tahun sebelum dan kesinambungan program guna terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pemerataan akses pendidikan

Renja Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh dijalankan dengan memperhatikan pemerataan mutu dan relevansi pendidikan, pemerataan dan perluasan akses pelayanan, daya saing, manajemen dan pengelolaan serta partisipasi masyarakat. Selanjutnya diimplementasikan secara maksimal guna menunjang penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Kota Payakumbuh

Demikian RENJA-SKPD Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 ini disusun sebagai acuan pelaksanaan pembangunan jangka pendek bidang pendidikan, dengan harapan dapat memberikan kontribusi dan menjadi isu strategis bagi pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kota Payakumbuh.

Payakumbuh, Maret 2013

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH

Drs. H. HASAN BASRI.SY, S.Pd

(39)
(40)

Urusan Pemerintah Daerah/ SKPD

No. Program/Kegiatan Prioritas Dana Indikatif 2014 Penanggung

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Capaian Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2014

SUMBER DANA APBD KOTA PAYAKUMBUH/SHARING APBD PROV/APBN

1 Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya benda pos &

jasa pengiriman surat

1 thn Lancarnya administrasi surat menyurat

1 thn 23.352.000

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Tersedianya jasa telekomunikasi sumber daya air dan listrik

1 thn Terpenuhinya kebutuhan komunikasi, sumber daya air dan listrik

1 thn 705.870.000

3 Penyediaa jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional

tersedianya kendaraan dinas yang lunas pajak

13 unit terlaksananya

pembayaran pajak dan STNK roda 2 dan roda 4

100 org Lancarnya pengelolaan administrasi keuangan kantor

100 org 472.236.000

4 Penyediaan jasa kebersihan kantor

Tersedianya alat - alat kebersihan kantor

1 thn Terwujudnya kebersihan kantor

1 thn 126.365.000

5 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Tersedianya jasa

perbaikan peralatan kerja

1 thn Berfungsinya peralatan kerja

1 thn 66.790.000

6 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis

kantor

1 thn Lancarnya administrasi perkantoran

1 thn 349.415.000

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetak dan penggandaan

1 thn Lancarnya administrasi perkantoran

(41)

8 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik

1 thn Berfungsinya instalasi listrik jajaran Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh

1 thn 74.745.000

9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Tersedianya bahan bacaan berupa 4 media

1 thn Tersedianya kebutuhan informasi bagi sekolah dan kantor

1 thn 32.576.000

10 Penyediaan makanan dan minuman

Tersedianya makan dan minum dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas

1 thn Terpenuhinya kebutuhan makan dan minum kantor

1 thn 66.145.000

11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

Terlaksananya koordinasi dan konsultasi keluar daerah

1 thn Terwujudnya koordinasi, sinkronisasi dan

konsultasi pelaksanaan

1 thn 181.800.000

daerah konsultasi pelaksanaan

kegiatan 12 Penyediaan tenaga administrasi

dan teknis perkantoran

Terlaksananya pembayaran gaji PTT dan guru honor

340 org Terpenuhinya kebutuhan personil dalam

pelaksanaan tugas

340 org 1.356.000.000

13

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya kualitas sarana prasarana aparatur

696.080.600

1 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

2 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

3 Pemeliharaa rutin berkala kendaraan dinas / operasional

meningkatnya kecepatan kelancaran dan

62 Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

62 179.789.500

kendaraan dinas / operasional kelancaran dan

kenyamanan kerja

pelaksanaan tugas

4 Rehabilitasi sedang/ berat rumah gedung kantor

Terlaksananya rehabilitasi kantor

1 Tersedianya gedung dan ruang kantor+H38

Gambar

Tabel 2.1Jumlah Lembaga, Siswa Dan Tenaga Pendidik PAUD Non Formal
Tabel 2.3Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)  Tahun 2008 s.d 2012
Tabel 2.4Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2008 s.d 2012
Tabel 2.5Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)Tahun 2008 s.d 2013
+5

Referensi

Dokumen terkait

1 Ibu mengetahui adanya konten negatif pada aplikasi Android Penting untuk memastikan keberadaan anak Kemampuan akademik itu penting 2 Ibu khawatir penyalahgunaan device Android

BERNIAT MENGERJAKAN HAJI DAN UMRAH SERENTAK DALAM PADA BULAN HAJI KEMUDIAN MELAKSANAKAN SEMUA RUKUN DAN WAJIB HAJI.. UMRAH PULA DIKIRA SELESAI SEBAIK SAJA

Jasa kesiagaan informasi (jki) adalah suatu jenis layanan rujukan yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi mengenai bahan pustaka yang baru dalam bidang yang diminatinya.

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik yang meliputi ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan pasien dan ketepatan dosis pada pasien anak infeksi saluran

KEGIATAN ANGGARAN TARGET REALISASI KINERJA PADA TRIWULAN REALISASI CAPAIAN..

Tata Irawan Subandi ERNAWAN MUSTIKA. Pembina TK I Pembina

Bakteri Escherichia coli Pada Jus Jeruk Yang Dijual Di Kantin Yang Ada Di Universitas Sumatera Utara Medan Tahun 2010”.. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dibuat

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya penyusunan skripsi saya yang berjudul