• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR PENGEMBANGAN PEMBELJARAN PKn SD_2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN AJAR PENGEMBANGAN PEMBELJARAN PKn SD_2"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN

Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd

Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah

Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

(2)

PENGERTIAN

Penilaian dalam proses pendidikan merupakan

komponen yang tidak dapat dipisahkan dari

komponen lainnya khususnya pembelajaran.

Penilaian merupakan proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan

untuk memantau proses, kemajuan belajar,

dan perbaikan hasil belajar peserta didik

(3)

Penegasan tersebut termaktub dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Penilaian hasil belajar memiliki peran untuk

membantu peserta didik mengetahui capaian

pembelajaran

(learning outcomes

Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan

penilaian otentik

(authentic assesment).

Penilaian otentik diyakini lebih mampu

(4)

Penilaian Hasil Belajar adalah proses

pengumpulan informasi/bukti tentang

capaian pembelajaran peserta didik

dalam ranah sikap (spiritual dan sosial),

pengetahuan, dan keterampilan

dilakukan secara terencana dan

sistematis, selama dan/atau setelah

proses belajar suatu kompetensi, satu

semester, satu tahun untuk suatu

(5)

Penilaian otentik adalah pendekatan,

prosedur, dan instrumen penilaian

proses dan capaian pembelajaran

peserta didik dalam penerapan sikap

(6)

Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian

pembelajaran pada ranah sikap.

Nilai rerata adalah nilai rerata capaian

pembelajaran pada ranah pengetahuan.

Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian

pembelajaran pada ranah keterampilan.

Observasi adalah teknik penilaian yang

dilakukan secara berkesinambungan

dengan menggunakan pancaindera, baik

secara langsung maupun tidak langsung

dengan menggunakan pedoman observasi

yang berisi sejumlah indikator perilaku

(7)

Penilaian diri adalah teknik penilaian sikap (spiritual

dan sosial), sikap terhadap pengetahuan, serta sikap

terhadap keterampilan yang dilakukan sendiri oleh

peserta didik secara reflektif untuk membandingkan

posisi relatifnya dengan kriteria yang telah

ditetapkan dan tingkat kemandirian belajar.

Penilaian sejawat atau antarpeserta didik/sebaya

adalah teknik penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk saling menilai tentang

pencapaian kompetensi.

Jurnal adalah instrumen penilaian yang digunakan

untuk menghimpun catatan pendidik (

anecdotal

record

) di dalam dan di luar kelas yang berisi

(8)

Penilaian tertulis/lisan adalah teknik

penilaian yang dilakukan dengan

menggunakan soal yang memerlukan

jawaban dalam bentuk tertulis, lisan atau

melakukan sesuatu.

Penugasan adalah penilaian dalam bentuk

pekerjaan rumah dan/atau proyek yang

dikerjakan secara individual atau kelompok

sesuai dengan karakteristik tugas.

Penilaian kinerja/praktik adalah penilaian

(9)

Penilaian proyek adalah penilaian terhadap

suatu tugas berupa penelitian atau

pengembangan sejak dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengolahan data, sampai

pelaporan (tertulis maupun lisan) yang harus

diselesaikan dalam periode tertentu.

Penilaian produk adalah penilaian kemampuan

peserta didik dalam membuat dan

menghasilkan produk-produk teknologi dan/atau

seni.

Penilaian portofolio adalah penilaian

berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi dari karya peserta didik yang

(10)

PENILAIAN BERDASARKAN FUNGSINYA

Formatif yaitu memperbaiki kekurangan

hasil belajar peserta didik dalam sikap,

pengetahuan, dan keterampilan pada

setiap kegiatan penilaian selama proses

pembelajaran dalam satu semester.

Hasil dari kajian terhadap kekurangan

peserta didik digunakan untuk

memberikan pembelajaran remedial dan

perbaikan RPP serta proses pembelajaran

yang dikembangkan guru untuk

(11)

Sumatif yaitu menentukan

keberhasilan belajar peserta didik

pada akhir suatu semester, satu

tahun pembelajaran, atau masa

pendidikan di satuan pendidikan.

Hasil dari penentuan keberhasilan ini

digunakan untuk menentukan nilai

rapor, kenaikan kelas dan

keberhasilan belajar satuan

(12)

TUJUAN PENILAIAN

Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi

dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang sudah dan belum dikuasai

seorang/sekelompok peserta didik untuk

ditingkatkan dalam pembelajaran remedial

dan pengayaan.

Menetapkan program perbaikan atau

(13)

Menetapkan ketuntasan

penguasaan kompetensi belajar

peserta didik ditetapkan harian,

satu semesteran, satu tahunan,

dan masa studi satuan pendidikan.

Memperbaiki proses pembelajaran

pada pertemuan dan/atau

semester berikutnya.

Memetakan mutu satuan

(14)

ACUAN PENILAIAN

Penilaian menggunakan Acuan

Kriteria, skor yang diperoleh dari

hasil suatu penilaian baik yang

formatif mau pun sumatif seorang

peserta didik

tidak

dibandingkan

dengan skor peserta didik lainnya

namun dibandingkan dengan

(15)

Bagi yang belum berhasil mencapai

kriteria, diberi kesempatan mengikuti

pembelajaran remedial yang dilakukan

setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di

akhir semester) baik secara individual,

kelompok ataupun kelas.

Bagi mereka yang berhasil dapat diberi

program pengayaan sesuai dengan waktu

yang tersedia baik secara individual mau

pun kelompok. Program pengayaan

(16)

Acuan Kriteria menggunakan modus

untuk sikap, rerata untuk pengetahuan,

dan optimum untuk keterampilan.

Kurikulum 2013 menggunakan skala skor

penilaian 1,00 – 4,00 dalam menyekor

pekerjaan peserta didik untuk setiap

(17)

PRINSIP UMUM

PENILAIAN

Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur.

Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur

dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi

subjektivitas penilai.

Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau

merugikan peserta didik karena berkebutuhan

khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan

gender.

Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan

(18)

Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,

dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui

oleh pihak yang berkepentingan.

Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh

pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan

dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang

sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta

didik.

Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara

berencana dan bertahap dengan mengikuti

langkah-langkah baku.

Akuntabel, berarti penilaian dapat

dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur, maupun hasilnya.

Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan

(19)

PRINSIP KHUSUS PENILAIAN

OTENTIK

Penilaian menjadi bagian yang tidak terpisahkan

dari pembelajaran.

Mencerminkan masalah dalam dunia nyata.

Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

Bersifat komprehensif (menyinergikan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan).

Memberi peserta didik kebebasan dalam

mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar

memilih dari yang tersedia.

Mengembangkan kemampuan berpikir divergen

(20)

RUANG LINGKUP PENILAIAN

HASIL BELAJAR

Sikap (spiritual dan sosial),

Pengetahuan,

(21)

Sasaran Sikap (Spiritual dan Sosial)

(Sumber: Olahan dari Krathwohl dkk.,1964)

TINGKATAN SIKAP

DESKRIPSI

Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan

memberikan perhatian terhadap nilai terebut. Menanggapi

nilai

Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut

Menghargai

nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut

Menghayati

nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan

nilai

Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata,

(22)

DIMENSI PENGETAHUAN

(ANDERSEN,2001)

PENGETAHUA

N DESKRIPSI

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama

benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran, nilai.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum

kausalita, definisi, teori

Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik,

metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.

Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan penting dan bukan

(23)

DIMENSI KETERAMPILAN

KEMAMPUAN

BELAJAR DESKRIPSI

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu

objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang

diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan

informasi Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi,

validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk

(24)

LANJUT DIMENSI KETERAMPILAN (DYERS, 2010)

KEMAMPUAN

BELAJAR DESKRIPSI

Menalar/mengasosi

asi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan

argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis

fakta-fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media

(25)

KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal

pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dipersyaratkan.

Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan

penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam

konteks kurun waktu belajar.

Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan

belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan

peserta didik atas KD tertentu pada tingkat

penguasaan minimal atau di atasnya

,

sedangkan

(26)

Tingkat ketuntasan sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)

disusun berdasarkan acuan kriteria dengan rentang

persentase modus sikap peserta didik sebesar 70%

sampai 100%.

Nilai ketuntasan dituangkan dalam bentuk angka dan

predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen

dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan

Sangat Baik (SB).

Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)

ditetapkan dengan modus 3,00 atau predikat Baik (B).

Tingkat ketuntasan pengetahuan dan keterampilan (KD

pada KI-3 dan KI-4) disusun berdasarkan acuan kriteria

dengan rentang persentase tingkat penguasaan

peserta didik sebesar 70% sampai 100%. Nilai

ketuntasan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf,

yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang ekuivalen dengan

(27)

Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan dan

keterampilan ditetapkan dengan skor minimal

2,0 atau huruf C .

Khusus untuk SD/MI ketuntasan ditetapkan

sebagai berikut

modus untuk ketuntasan sikap;

(28)

TEKNIK INSTRUMEN PENILAIAN

PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP

Observasi

Penilaian diri (

self assesment)

Penilaian teman sejawat (

peer

assesment

)

Penilaian melalui jurnal (

anecdotal

(29)

PENILAIAN

KOMPETENSI

PENGETAHUAN

Tes tertulis

memilih jawaban, dapat berupa:

pilihan ganda

dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)

menjodohkan

sebab-akibat

mensuplai jawaban, dapat berupa:

isian atau melengkapi

jawaban singkat atau pendek

(30)

Observasi Terhadap Diskusi, Tanya

Jawab dan Percakapan

(31)

PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN

Kinerja/Praktik

Daftar cek

Skala penilaian (

rating scale)

Proyek

Produk

Portofolio

(32)

WAKTU PENILAIAN

Ulangan Harian

Setiap akhir pembelajaran suatu KD

Ujian Tengah Semester

Pada minggu 7 suatu semester

Ujian Akhir Semester

Pada akhir suatu semester

Ujian Tingkat Kompetensi

Akhir kelas II, IV, VIII, dan XI

Ujian Sekolah

Pada akhir tahun belajar Satuan Pendidikan

Penilaian Proses

Dilaksanakan selama proses pembelajaran sepanjang tahun

ajaran

Penilaian Diri

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam teknologi packet-switching,koneksi ke jaringan hanya dilakukan pada saat ada data yang dikirim sekaligus dalam satu ´paket´ sehingga lebih efisien dibanding koneksi

Mengapa terjadi pergeseran peran pemuda, pemuda tidak lagi menjadi pelopor dalam segala bentuk kegiatan masyarakat, hal ini terjadi di desa Bumi Kencana Kecamatan

Menurut Dinkmeyer and Caldwell (dalam Ahman,1998), bahwasanya ada beberapa faktor yang membedakan antara bimbingan di SD dengan sekolah menengah, yaitu : pertama, bimbingan di

Menurut Schaufeli (2011), karyawan yang memiliki engagement tinggi akan lebih baik dalam menampilkan kinerja karena mereka proaktif, merasa berkompeten sehingga membuat

Faktor internal ini dapat diartikan faktor yang berasal dari dalam atau yang berasal dari dalam individu itu sendiri, atau dengan kata lain adalah faktor yang

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Republik I

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan karakter di Panti Asuhan Muhammadiyah Ajibarang Banyumas dilakukan dengan melalui tiga tahap yaitu tahap tujuan

JASA KONSULTANSI EVALUASI STRUKTUR RUANG RTRW KOTA MEDAN TAHUN 2011 - 2031 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA