• Tidak ada hasil yang ditemukan

74qX LKIP BPPKB 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "74qX LKIP BPPKB 2014"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

(2)

I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas

rahmat dan hidayah-Nya maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

(BPPKB) Kota Bandung Tahun 2014 dapat diselesaikan.

Penyusunannya didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan

atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Substansi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPPKB Kota Bandung

Tahun 2014 dan maksud tujuan disusunnya LKIP adalah :

1. Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi

informasi dan data yang telah diolah;

2. Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi

instansi kepada pemberi wewenang dan mandat;

3. Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

program kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan

dan sasaran organisasi instansi pemerintah; dan

4. Media informasi tentang sejauhmana penentuan

prinsip-prinsip good gevermance termasuk penerapan

fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang

(3)

II Pada akhirnya, tidak semua yang kita rencanakan berjalan

sesuai dengan harapan, namun demikian dengan adanya LKIP ini

kami harapkan dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan

kinerja khususnya pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kota Bandung dan melalui penerapan perbaikan

fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengukuran, data,

pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, pelaporan dan pencapaian

kinerja, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dan

meminimalisir kegagalan dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawab serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas

instansi pemerintah yang akuntabel dan yang lebih penting adalah

meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

Harapan kami Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota

Bandung Tahun 2014 dapat memberikan penjelasan yang

sejelas-jelasnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 2015

Kepala BPPKB Kota Bandung

Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda

(4)

III

RINGKASAN EKSEKUTIF

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung telah berupaya menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi

dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan

berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam

mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu

aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen

pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus

memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok

ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi

sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk

sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan.

LKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai

sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka

peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung

dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan

praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik.

Tahun 2014 merupakan tahun pertama dalam upaya

pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun

2013-2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator

(5)

IV dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bandung Tahun 2014.

Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi

Nomor 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka kategori capaian

indikator kinerja dibagi dalam kategori tercapai sesuai target 100%,

tercapai melebihi target >100% dan tidak tercapai <100%. Hasil

pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran pada masing-masing

misi berdasarkan capaian pada tahun 2014 dan capaian berdasarkan

target akhir Renstra tahun 2018 sebagai berikut:

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama IKU Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung

Tahun 2014 ditetapkan 8 sasaran dengan 9 indikator sasaran dan

mengacu pada 4 misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2014

dengan rincian sebagai berikut:

Misi pertama terdiri dari 3 sasaran dengan 3 indikator sasaran

Misi kedua terdiri dari 1 sasaran dengan 1indikator sasaran

Misi ketiga terdiri dari 3 sasaran dengan 4 indikator sasaran

(6)

V Pencapaian target Misi Perjanjian Kinerja Tahun 2014

No. Misi

Keterangan : 3 Indikator data pendukung tidak ada (n/a)

Indikator Indek Pembangunan Gender (IDG) dari target sebesar 70,1%

dapat terealisasi sebesar 73,93, data didapat dari BAPPEDA dan BPS,

Tercapai Melebihi Target, data pendukung tidak ada.

Indikator Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang

terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu dari

target 100% dapat terealisasi sebesar 100%, Tercapai Sesuai Target.

Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 10%

dan capaian sebesar 10% ketercapaian tersebut adalah dari target

akhir RPJMD tahun 2018 adalah 100% dari target sasaran 80

(7)

VI Indikator Tingkat penurunan TFR dari target sebesar 1,99% dapat

terealisasi sebesar 1,99%, Tercapai Sesuai Target, data pendukung

tidak ada.

Indikator Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB

aktip (CU/PUS) dari target sebesar 68,30% dapat terealisasi sebesar

68,32%, Tercapai melebihi Target.

Indikator Rata –rata usia kawin pertama (PUP) dari target sebesar

19,89 Tahun dapat terealisasi sesuai target. Pada tahun 2014

rata-rata usia kawin pertama (PUP) adalah 19,89 tahun, Tercapai Sesuai

Target, data pendukung tidak ada.

Indikator Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga

Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif dari target

sebesar 72% dapat terealisasi sebesar 72,02%, Tercapai Melebihi

Target.

Indikator Peserta keluarga Pra sejahtra dibandingkan jumlah total

keluarga dandari target sebesar 36,87% dapat terealisasi sebesar

(8)

VII

DAFTAR ISI

Cover Hal

Kata Pengantar ... I Ringkasan Eksekutif ... III Daftar Isi ... VII Daftar Tabel ... VIII Daftar Gambar ... IX Daftar Grafik ... X

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Gambaran Umum ... 3

1.3. Isu Strategis ... 6

1.4. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 9

2.1. Rencana Strategis ... 9

2.2. Tugas Pokok dan Fungsi ... 10

2.3 Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU)... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 20

3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 20

3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja ... 22

3.2.1. Pengukuran Capaian Kinerja ... 21

3.2.2. Evaluasi Capaian Kinerja ... 24

3.2.3. Analisa Capaian Kinerja ... 26

3.2.4. Pelaksanaan kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja ... 37

3.3. Akuntabilitas Keuangan ... 38

3.4. Prestasi atau Penghargaan ... 41

(9)

VIII

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Data jenjang pendidikan PNS di BPPKB Kota Bandung tahun 2014

3 Tabel 1.2 Data jenjang golongan PNS di BPPKB Kota Bandung

tahun 2014

4 Tabel 1.3 Data jabatan PSN di BPPKB Kota Bandung tahun

2014

4 Tabel 2.1 Visi sebelum dan sesudah reviu 12 Tabel 2.2 Misi sebelum dan sesudah reviu 12 Tabel 2.3 Tujuan, Sasaran dan Indikator sebelun dan sesudah

Reviu

13 Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPKB Kota Bandung

tahun 2014

18 Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja (PK) BPPKB Kota Bandung tahun

2014

19 Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPKB Kota

Bandung tahun 2014

21 Tabel 3.2 Evaluasi Capaian Kinerja BPPKB Kota Bandung

tahun 2014

24 Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Indek Pembangunan

Gender (IDG)

26 Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Persentase perempuan

dan anak korban tindak kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu P2TP2A

26

Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Persentase Kelurahan Layak Anak

27 Tabel 3.6 Daftar Sasaran Kelurahan Layak Anak tahun

2014-2018

28 Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Cakupan SKPD yang

responsip Gender

29 Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Tingkat Penurinan TFR 30 Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Persentase Pasangan

Usua Subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif

(10)

IX

Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja Rata-rata usia perkawinan pertama

34 Tabel 3.13 Data rata-rata usia kawin pertama 35 Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Persentase Bina Keluarga

Balita (BKB), Remaja (BKR), Lansia (BKL)

35 Tabel 3.15 Data Kelompok Bina-bina yang aktif di Kota

Bandung

36 Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Persentase Keluarga Pra

KS dan KS I

36 Tabel 3.17 Daftar Tahapan Keluarga Sejahtera (KS) Tahun 2014 37 Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Akuntabilitas kinerja

BPPKB Kota Bandung tahun 2014

37 Tabel 3.19 Rekapitulasi nilai hasil survey kepuasan masyarakat

dengan 40 Responden

38 Tabel 3.20 Hasil kinerja BPPKB Kota Bandung dalam kegiatan

pengawasan tahun 2014

39 Tabel 3.21 Pencapaian Kinerja Anggaran Tahun Anggaran 2014 41 Tabel 3.22 Daftar Prestasi atau Penghargaan Tahun 2013 dan

2014

(11)

X

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPPKB Kota Bandung 5 Gambar 3.2 Kegiatan Perlindungan anak 26 Gambar 3.3 Kegiatan Gugus Tugas KLA 27 Gambar 3.4 Kegiatan Pengarusutamaan Gender (PUG) 29 Gambar 3.5 Kegiatan Rakerda Keluarga Berencana 30 Gambar 3.6 Kegiatan Pelayanan KB 32 Gambar 3.7 Kegiatan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 33 Gambar 3.8 Kegiatan Bina-bina Keluarga 34 Gambar 3.9 Kegiatan Dukungan Walikota Bandung terhadap

peningkatan tahapan Pra KS dan KS I

(12)

XI

DAFTAR GRAFIK

Hal

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah

diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung

selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan

pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu

meningkatkan peran serta fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem

Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian

(14)

2 mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya

dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup

pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel

merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan

Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang

bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam

undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum

penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib

penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan,

azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas

akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kota Bandung Kota Bandung diwajibkan untuk

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan

(15)

3 Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan

akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja

utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

1.1. Gambaran umum

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung adalah Satuan Kerja Perengkat Daerah yang mempunyai dua

urusan wajib yaitu Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak dan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera, dengan Sumber Daya Manusia sebanyak 85 orang, dengan

rincian sebagai berikut:

TABEL 1.1

DATA JENJANG PENDIDIKAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

1. S3 0

2. S2 10

3. S1 46

4. Diploma 5

5. SLTA 23

6 SLTP 1

7 SD 0

Jumlah 85

(16)

4 TABEL 1.2

DATA JENJANG GOLONGAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO GOLONGAN JUMLAH

1. Golongan IV 23

2. Golongan III 56

3. Golongan II 6

4. Golongan I 0

Jumlah 85

Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2014

TABEL 1.3

DATA JABATAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO JABATAN JUMLAH

1. Eselon II 1

2. Eselon III 4

3. Eselon IV 10

4. Fungsional 46

5 Pelaksana (Staf) 24

Jumlah 85

Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2014

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja

tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun

2007, Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur

organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

(17)

5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan

Organisasi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kota Bandung, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

GAMBAR 1.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG

(18)

6

1.2. Isu Strategis

Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana

di Kota Bandung diarahkan untuk penanganan isu-isu Gender,

Perlindungan anak dan kependudukan dengan asumsi ke depan

meliputi:

(1) Pengendalian Kuantitas Penduduk,

(2) Pengembangan Kualitas Penduduk,

(3) Pengembangan Pengarusutamaan Gender (PUG),

(4) Pengembangan Perlindungan Anak.

Dari seluruh rangkaian Program dan Kegiatan yang telah

dilaksanakan, tidak dapat dilaksanakan secara mulus, masih terdapat

masalah-masalah yang ditemukan dan itu akan menjadi bahan acuan

untuk Program dan Kegiatan pada Program kerja lima tahun yang akan

datang, adapun masalah yang masih tertinggal diantaranya :

1. Pemahaman dan kesadaran tentang hak dan kesehatan reproduksi remaja masih rendah. Masyarakat dan keluarga masih enggan untuk

membicarakan masalah reproduksi secara terbuka dalam keluarga.

Sementara itu lembaga advokasi dan konseling hak-hak dan

kesehatan reproduksi bagi remaja masih terbatas jangkauannya dan

belum dapat memenuhi kebutuhan remaja. Dan pendidikan

kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah juga belum

sepenuhnya berhasil

2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan dan

masyarakat pada umumnya tentang kesetaraan dan keadilan gender,

sehingga partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di

berbagai sektor pembangunan masih sangat rendah.

(19)

7 keluarga berencana belum sepenuhnya menempatkan masyarakat

sebagai subjek pembangunan pemberdayaan perempuan dan

keluarga berencana. Peran aktif masyarakat dalam pembangunan

pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, yang meliputi

pengabdian masyarakat (to serve), pelaksanaan advokasi

pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana (to advocate), dan

pelaksanaan pengawasan sosial (to watch) mulai meningkat. Berbagai

masalah pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang

timbul dewasa ini, tidak perlu terjadi bila peran aktif masyarakat

dapat terus berjalan bahkan meningkat.

4. Pembangunan berwawasan pemberdayaan perempuan dan keluarga

berencana sebagai strategi pembangunan nasional, belum dapat

dilaksanakan seperti yang diharapkan, karena belum adanya

dukungan nyata dari berbagai unsur.

5. Pelaksanaan terhadap upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang bermutu belum

optimal, terutama pelayanan pemberdayaan perempuan dan keluarga

berencana kepada masyarakat miskin, dan kelompok rentan.

6. Sistem perencanaan dan penganggaran Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana belum optimal. Salah satu sebab adalah

kurangnya dukungan informasi pemberdayaan perempuan dan keluarga

berencana dari pelaku pemberi pelayanan pemberdayaan perempuan dan

keluarga berencana.

7. Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai

pelaksana dan penggerak / fasilitator pembangunan pemberdayaan

perempuan dan keluarga berencana belum optimal. Hal tersebut

(20)

8 1.3. Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun

2014 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentan

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah,sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum SKPD

1.2. Isu Strategis

1.3. Sistematika

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis sebelum Reviu

2.2. Perencanaan Strategis hasil Reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.3. Akuntabilitas Keuangan

3.4. Prestasi atau Penghargaan BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan

(21)

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kota Bandung sebelum reviu adalah merupakan dokumen

yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta

merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang

terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki

oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Rencana Strategis

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung

yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun

2014 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Nomor

800/972/BPPKB/2014 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana

Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung Tahun 2014 - 2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut

dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan

penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dibuat pada masa

jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah

daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah

(22)

10 Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018. Disamping

itu pula, Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi

dengan Renstra Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak, Bappenas, BKKBN dan BP3AKB Provinsi Jawa Barat

sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.

Khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018, Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung tercantum pada :

Misi RPJMD ke 3

Tujuan ke 3

Sasaran

:

:

:

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat

Peningkatan kualitas hidup masyarakat

1. Terkendalinya jumlah penduduk dan daya

tampung lingkungan

2. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

3. Menigkatnya pemberdayaan masyarakat dan

sinergitas program-program penanggulangan

kemiskinan.

2.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Peraturan Walikota Nomor 475 Tahun 2008, menjelaskan tentang

Rincian Tugas Pokok, dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga

(23)

11

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera berdasarkan asas Otonomi dan

pembantuan.

3. Fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan

dan keluarga berencana;

b. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan

keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan perempuan,

Perlindungan Anak, pengendalian keluarga berencana dan

kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan pemberdayaan

keluarga;

c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya.Untuk melaksanakan tugas,

fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007,

Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur

organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kota Bandung dan Peraturan Walikota

Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok

dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Badan Pemberdayaan

(24)

12

2.3. Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU)

TABEI 2.1

VISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU

VISI

(sebelum reviu)

VISI

(setelah reviu)

Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak

Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak

TABEL 2.2

MISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU

MISI

(sebelum reviu)

MISI

(setelah reviu)

1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak

Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak

2. Meningkatkan serta 2mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender

Meningkatkan serta mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender

3. Meningkatkan perencanaan keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan perlindungan hak-hak reproduksi dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

Meningkatkan perencanaan keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan

perlindungan hak-hak reproduksi dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

4. Menggali potensi

masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga

(25)

13 TABEL 2.3

TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SEBELUM DAN SESUDAH REVIU

Sebelum Reviu Setelah Reviu

Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan

1. Meningkatnya upaya

membangun kualitas hidup perempuan dalam aspek pendidikan

,kesehatan, ekonomi, sosial budaya , hukum, politik dan tekhnologi bagi perempuan di daerah

2. Pemberian layanan

(konseling, mediasi dan pendampingan) kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan dan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak

3. Penguatan

pemenuhan hak-hak perempuan dan anak melalui Peningkatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perempuan dan anak

4. Terwujudnya Kota

Bandung sebagai

- Indeks Pembangunan

Gender

- Persentase partisipasi

perempuan di lembaga politik dan jabatan politik

- Persentase partisipasi

perempuan di lembaga pemerintahan

- Cakupan Perempuan

dan Anak Korbam Kekerasan yang terselesaikan

penanganannya pada Unit Pelayanan

- Persentase Kelurahan

Layak Anak perempuan dan anak korban tindak kekerasan

3) Terwujudnya Kota

Bandung sebagai Kota Layak Anak

- Indeks Pembangunan

Gender

- Cakupan perempuan

dan anak korban kekerasan yang terselesaikan

penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu

- Persentase Kelurahan

(26)

14

Sebelum Reviu Setelah Reviu

Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran

Kota Layak Anak

2. Meningkatkan

5. Meningkatnya upaya

memperkuat responsive gender pada SKPD di Kota

7. Meningkatnya peserta

KB Aktif dan Peserta KB Baru

8. Meningkatnya

partisipasi pria dalam ber-KB

9. Menurunnya tingkat

drop out peserta KB

10. Meningkatnya peserta

KB Mandiri

11. Tersedianya sumber

daya pengelola program KB dan kelompok remaja terlatih.

12. Meningkatnya

pemahaman remaja

- Tingkat penurunan

TFR

- Cakupan sasaran

pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif

- Rata-rata usia kawin

pertama

3. Terwujudnya

Keluarga Kecil

5) Meningkatnya peserta

Keluarga Berencana

- Tingkat penurunan

TFR

- Persentase Pasangan

Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif

- Rata-rata usia kawin

(27)

15

Sebelum Reviu Setelah Reviu

Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran

serta KB bagi pasangan Usia Subur (PUS) terutama keluarga miskin

- Persentase tenaga

pendamping

- Persentase Kelompok

(28)

16

Sebelum Reviu Setelah Reviu

Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran

pemberdayaan (BKB,BKR,BKL) dan UPPKS

15. Meningkatkan dan

Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan ketahanan ekonomi keluarga

16. Pengembangan

kegiatan kreatif bagi keluarga dan anak ( lomba, kursus, dll)

17. Pembinaan dan

Pengembangan

18. Meningkatkan dan

Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan

- Persentase keluarga

pra sejahtera dan KS I Alasan Ekonomi dibanding jumlah total keluarga

- Cakupan pasangan

usia subur anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber KB

tahapan Keluarga Pra

(29)

17 Penjelasan perubahan pada tujuan adalah terlalu banyaknya kata dalam kalimat tujuan sehingga menjadi ketidakjelasan dalam menyampaikan tujuan, terlalu rinci sehingga tujuan kurang terarah dan kurangnya kesinambungan dari Misi, sehingga kami wajib merubah tujuan dan melalui proses akhirnya dapat merubah tujuan.

Perubahan pada sasaran dilakukan sebagai sebab dan akibat dari perubahan tujuan, sasaran juga perlu dirubah karena banyak kalimat sasaran yang seharusnya adalah sebuah pelaksanaan program dan kegiatan dan terlalu banyaknya sasaran.

(30)

18 TABEL 2.4

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET

2014

1 Meningkatnya kualitas

hidup perempuan yang berkeadilan gender

Indeks Pembangunan Gender % 70,1

2 Meningkatnya

pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu

% 100

3 Terwujudnya Kota

Bandung sebagai Kota Layak Anak

PersentaseKelurahan Layak Anak

% 10

4 Meningkatnya

pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

Cakupan SKPD yang responsive gender

% 50

5 Meningkatnya peserta

Keluarga Berencana

Tingkat Penurunan TFR % 1,99

Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB aktif

% 68,30

6 Meningkatnya

pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP)

Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89

7 Meningkatnya kelompok

bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat

Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

% 72

8 Peningkatan tahapan

Keluarga Pra Sejahtera dan KS I

Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I

% 36,87

(31)

19 TABEL 2.5

PERJANJIAN KINERJA (PK) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET

2014

1 Meningkatnya kualitas

hidup perempuan yang berkeadilan gender

Indeks Pembangunan Gender % 70,1

2 Meningkatnya

pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu

% 100

3 Terwujudnya Kota

Bandung sebagai Kota Layak Anak

PersentaseKelurahan Layak Anak

% 10

4 Meningkatnya

pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

Cakupan SKPD yang responsive gender

% 50

5 Meningkatnya peserta

Keluarga Berencana

Tingkat Penurunan TFR % 1,99

Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB aktif

% 68,30

6 Meningkatnya

pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP)

Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89

7 Meningkatnya kelompok

bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat

Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

% 72

8 Peningkatan tahapan

Keluarga Pra Sejahtera dan KS I

Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I

% 36,87

9 Meningkatnya pelayanan

dan Akuntabilitas Kinerja

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Nilai 80

Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti

% 100

Indikator Hasil Evaluasi Akip Nilai 65,1

Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti

(32)

20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari

perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan

mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi

organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan

akuntabilitas/pemberi amanah. Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat

melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan

Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan

dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan

gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator

sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun

2009-2014 maupun Renja Tahun 2009-2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut,

pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan

untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Capaian indikator kinerja utama (IKU) dapat dilaporkan

cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan

kegiatan pembangunan telah membawa mamfaat bagi masyarakat,

pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja

(33)

21 Hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator

kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro

penetapan indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan

yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang

ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga

keberhasilan pencapaian dapat mengindikasikan keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian IKU pada

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

TABEL 3.1

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2014

REALISASI 2014

CAPAIAN %

1 Indek Pembangunan Gender

(IPG) % 70,1 73,93 105,46

2

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan

penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu

% 100 100 100

3 Persentase Kelurahan

Ramah Anak % 10 10 100

4 Cakupan SKPD yang

responsive gender % 50 50 100

5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100

6

Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang

menjadiPeserta KB aktif

% 68,30 68,32 100,02

7 Rata-rata usia kawin

pertama Tahun 19,89 19,89 100

8

Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

% 72 72,02 100,03

9 Persentase keluarga Pra KS

(34)

22 3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja

3.2.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran

yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi

instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan

Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian

indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro

diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya

masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan

pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara

penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis

dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator

kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala

pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan

evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :

> 100%

= 100%

< 100%

:

:

:

Tercapai Melebihi Target

Tercapai Sesuai Target

(35)

23 Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase

capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100%

termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian

kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran

yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja

sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan

analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih

transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya

kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kota Bandung dapat memberikan gambaran

penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing

kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat

pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja

sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014-2018 maupun

Renja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja

digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan

dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan

(36)

24 3.2.2. Evaluasi Capaian Kinerja

TABEL 3.2

EVALUASI CAPAIAN KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014

No. Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

% Target Realisasi

1 Indek Pembangunan

Gender (IPG)

% 70,00 70,05 100,07% 70,10 73,93 105,46 70,50 73,93 104,86

2 Cakupan perempuan dan

anak korban kekerasan yang terselesaikan

penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu

% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100%

3 Persentase Kelurahan

Ramah Anak

6 Persentase Pasangan Usia

Subur (PUS) yang menjadiPeserta KB aktif

% 68,20 68,20 100% 68,30 68,32 100,03% 70,30 68,32 97,18

7 Rata-rata usia kawin

pertama

Tahun 18,78 18,80 100,10% 19,89 19,89 100% 20,33 19,89 97,83

8 Persentase Bina Keluarga

Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

% 70 70 100% 72 72,02 100,03% 80 72,02 90,03

(37)

25

No. Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

% Target Realisasi

Capaian

% Target

Realisasi Thn ini

Capaian % KS dan KS I

10 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Nilai 80 80 100 80 80 100 80 80 100

11 Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100 100 100 100 100

12 Indikator Hasil Evaluasi Akip

Nilai 50 50 100 65,1 - 80 80 -

13 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti

(38)

26 3.2.3. Analisa Capaian Kinerja

TABEL 3.3

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA INDEK PEMBANGUNAN GENDER

No

. Indikator Kinerja Satuan

Target

1 Indek Pembangunan Gender (IDG)

% 70,1 73,93 105,46 Tercapai melebihi target

Indikator Indek Pembangunan Gender (IDG) dari target sebesar 70,1%

dapat terealisasi sebesar 73,93, data didapat dari BAPPEDA dan BPS,

Faktor pendorong tercapainya target adalah Kesungguhan upaya dari

pemerintah, akadenisi dan masyarakat, sedangkan hambatannya

adalah untuk pencapaian target adalah dari berbagai unsur

pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya adalah

berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan mendukung

tercapainya target, data pendukung tidak ada.

TABEL 3.4

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG TERSELESAIKAN PENANGANANNYA PADA UNIT PELAYANAN TERPADU P2TP2A

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi

2014 Capaian % Catatan

2 Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu

% 100 100 100 Tercapai sesuai target

Indikator Persentase perempuan

dan anak korban kekerasan yang

terselesaikan penanganannya

pada Unit Pelayanan Terpadu dari

target 100% dapat terealisasi

sebesar 100% ketercapaian

penanganan dari jumlah perempuan dan anak yang melapor sebanyak

190 kasus dan dapat ditangani dan kasusnya diselesaikan sebanyan

(39)

27 secepatnya pada pusat layanan informasi perlindungan perempuan

dan anak (P2TP2A), adapun Tindak KDRT yang melapor pada tahun

2014 dari seluruh Wilayah Kota Bandung Ke P2TP2A, sedang

hambatannya kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pencegahan

dan pelaporan terhadap tindak kekerasan, solusinya lebih intensif

mensosialisasikan Pencegahan terhadap tindak kekerasan.

TABEL 3.5

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELURAHAN LAYAK ANAK

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

3 Persentase Kelurahan Layak Anak

% 10 10 100 Tercapai sesuai target

Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 10%

dan capaian sebesar 10%

ketercapaian tersebut adalah dari

target akhir RPJMD tahun 2018

adalah 100% dari target sasaran

80 Kelurahan Layak Anak) dan

10% nya adalah 8 Kelurahan

antara lain : Kelurahan Turangga

Kec. Lengkong, 2. Kelurahan Karanganyar Kec. Astanaanyar, 3.

Kelurahan Cimincrang Kec. Gedebage, 4. Kelurahan Kopo Kec.

Bojongloa Kaler, 5. Kelurahan

Pungkur Kec. Regol, 6 Kelurahan

Sekeloa Kec. Coblong, 7.

Kelurahan Neglasari Kec.

Cibeunying Kaler dan 8.

Kelurahan Cijerah Kec. Bandung

Kulon, Faktor pendukung adalah kerjasama dan berkoordinasi dengan

(40)

28 pemahaman masyarakat tentang Kelurahan Layak Anak, solusinya

lebih intensif mensosialisasikan Kelurahan Layak Anak

(41)

29 TABEL 3.7

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN SKPD YANG RESPONSIP GENDER

No. Indikator Kinerja Satuan

Target

% 50 50 100 Tercapai sesuai target

Indikator Cakupan SKPD yang

responsive gender dari target 50%

dapat terealisasi 50% dapat

dijelaskan bahwa dari 34 SKPD

tanpa SKPD Kecamatan di Kota

Bandung yang sudah dianggap

responsip gender adalah 17, penilaian ini berdasarkan hasil dari

penganggaran dan pelaksanaan

program dan kegiatan SKPD, Faktor

pendukung adalah kerjasama dengan

P3GA, UNPAD, PWS UPI, PWS UIN

dan SKPD/OPD sedangkan

hambatannya adalah untuk

pencapaian target adalah dari

berbagai unsur pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya

adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan

mendukung tercapainya target.

(SKPD) yang sudah memiliki Anggaran Responsif Gender (ARG)

1. BPPKB Kota Bandung 2. BAPPEDA Kota Bandung 3. BKBPM

(42)

30 7. Dinas Pertanian Kota Bandung

8. Dinas Tenaga Kerja

9. Dinas Kominukasi Dan Informatika 10. Dinas Umkm, Koperasi Dan Perindag

11. Dinas Sosial Dinas Pelayanan Pajak Daerah 12. Dinas Perhubungan Kota Bandung

13. Disdukcapil 14. DPKAD 15. BKD

16. Kementrian Agama 17. Dinas Pariwisata

TABEL 3.8

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TINGKAT PENURUNAN TFR

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100 Tercapai sesuai target

(43)

31 GRAFIK 3.1

(44)

32 TABEL 3.9

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PASANGAN USIA SUBUR (PUS) YANG MENJADI PESERTA KB AKTIF

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

6 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif

% 68,30 68,32 100,03 Tercapai melebihi target

GAMBAR 3.1

KEGIATAN PELAYANAN KB

Indikator Cakupan Sasaran

Pasangan Usia Subur menjadi

peserta KB aktip (CU/PUS) dari

target sebesar 68,30% dapat

terealisasi sebesar 68,32%

Ketercapaian melebihi dari target

yaitu adanya partisipasi masyarakat

sudah cukup tinggi dan berdasarkan

jumlah pasangan usia subur

sebanyak 367,893 orang terdapat

jumlah peserta KB Aktif sebanyak

251.345 orang atau sebesar 68,32%

- BPPKB, Faktor pendorong

tercapainya target adalah Partisipasi

masyarakat sudah cukup tinggi, selain pelayanan di KKB dan RSKIA

dan KKB Swasta BPPKB Juga mengadakan Pelayanan KB Keliling dan

Pelayanan dengan dinas instansi terkait seperti TNI dan unsur

masyarakat lainnya sedangkan hambatannya adalah untuk

pencapaian target adalah Banyaknya peserta KB dari luar Kota

Bandung, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi

(45)

33 TABEL 3.10

DATA REALISASI TARGET PER JENIS ALAT KONTRASEPSI

KONTRASEPSI SASARAN REALISASI %

IUD 66.413 74.720 112,51

MOW 9.983 11.254 112,73

MOP 1.537 1.253 81,52

KONDOM 6.099 5.091 83,47

IMPLANT 7.509 4.767 63,48

SUNTIKAN 113.503 111.190 97,96

PIL 46.227 43.070 93,17

JUMLAH 251.271 251.345 100,03

(46)

34 TABEL 3.12

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

7 Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89 19,89 100 Tercapai sesuai target

GAMBAR 3.2

KEGIATAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN

Indikator Rata –rata usia kawin

pertama (PUP) dari target sebesar

19,89 Tahun dapat terealisasi

sesuai target. Pada tahun 2014

rata-rata usia kawin pertama (PUP)

adalah 19,89 tahun data diperoleh

dari DEPAG Kota Bandung, Faktor

pendorong tercapainya target adalah Mengintensipkan penyuluhan

terhadap remaja sehingga mendapat pemahaman tentang Kesehatan

Reproduksi Remaja, sedangkan hambatannya adalah untuk

pencapaian target adalah Banyaknya remaja belum mendapat

informasi, solusinya adalah lebih meningkatkan Sosialisasi KRR dan

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), data pendukung tidak ada.

TABEL 3.13

DATA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA

(47)

35 TABEL 3.14

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE BINA KELUARGA BALITA (BKB) REMAJA (BKR) DAN LANSIA (BKL)

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realsasi Capaian

% Catatan

8 Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

% 72 72,02 100,03 Tercapai melebihi target

GAMBAR 3.3

KEGIATAN BINA-BINA KELUARGA

Indikator Persentase Bina

Keluarga Balita (BKB), Bina

Keluarga Remaja (BKR), Bina

Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

dari target sebesar 72% dapat

terealisasi sebesar 72,02% Pada

tahun 2014 cakupan anggota

Bina-bina yang aktif diperoleh

dari jumlah sebanyak Anggota

Bina-bina sebanyak 12.488 orang

yang Aktif berjumlah 8.993

dikalikan 100% sama dengan

72,02% serta meningkatnya

kesadaran anggota keluarga yang

masuk kelompok Bina-bina cukup

tinggi untuk mengikuti program

KB –BPPKB, Faktor pendorongnya

adalah dengan Berkoordinasi

dengan Tokoh Masyarakat di Wilayah Binaan dalam mendukung

program pemerintah terutama dalam bidang pendampingan kepada

kelompok Bina-bina Seperti Bina Keluarga Balita(BKB), Bina Keluarga

(48)

36 TABEL 3.15

DATA KELOMPOK BINA-BINA YANG AKTIF DI KOTA BANDUNG

TABEL 3.16

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELUARGA PRA KS DAN KS I

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

9 Persentase keluarga Pra KS dan KS I

% 36,87 36,86 100,03 Tercapai melebihi target

GAMBAR 3.4

KEGIATAN DUKUNGAN WALIKOTA BANDUNG TERHADAP PENINGKATAN

TAHAPAN PRA KS DAN KS I

Indikator Peserta keluarga Pra

sejahtra dibandingkan jumlah

total keluarga dandari target

sebesar 36,87% dapat terealisasi

sebesar 36,86% Tercapai sesuai

dengan target berdasarkan

jumlah keluarga sejahetra I dan

Pra sejahtera sejumlah 160.430 dibagi jumlah keluarga sebanyak

435.243 dikalikan 100% Faktor pendorong tercapainya target adalah

Kerjasama dengan Dinas/Instansi Terkait dalam mendukung

peningkatan kesejahteraan keluarga dan Partisipasi masyarakat sudah

cukup tinggi dalam mengikuti program pemerintahi, sedangkan

(49)

37 kepala keluarga yang tidak bekerja tetap, solusinya adalah

memberikan pelatihan usaha kepada kepala keluarga untuk

menambah kesejahteraan keluarga.

TABEL 3.17

TABEL 3.18

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

1 Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

Nilai 80 80 100% Tercapai sesuai target

2 Persentase keluhan

pengaduan layanan yang ditindaklanjuti

(50)

38

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2014

Realisasi 2014

Capaian

% Catatan

3 Indikator Hasil Evaluasi Akip Nilai 65,1 - - Belum dinilai

4 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti

% 100 100 100% Tercapai sesuai target

(51)

39 TABEL 3.20

3.2.4. Pelaksanaan kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja

Untuk mendukung tercapainya kinerja sesuai yang di

rencanakan maka perlu disampaikan seluruh kegiatan Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung Tahun 2014 antara lain :

1. Kegiatan Rakerda BPPKB Kota Bandung 2. Kegiatan Pendataan Keluarga

3. Kegiatan KIE KB dengan Mobil Unit Penerangan KB

4. Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana Keliling dengan Mobil Unit Pelayanan KB

5. Kegiatan Pengalokasian Alat Kontrasepsi 6. Kegiatan Bina Keluarga Lansia

7. Kegiatan Bina Keluarga Remaja 8. Kegiatan Bina Keluarga Balita

9. Kegiatan Makan Malam Keluarga Pra KS dengan Walikota Bandung

10. Kegiatan Gugus Tugas Kota Layak Anak

11. Kegiatan Penanganan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak

12. Kegiatan Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja

13. Kegiatan Nonton Bareng dengan Mobil Unit Penerangan KB 14. Kegiatan KIE KB Pada Car Free Day di Jalan Ir. Juanda

(52)

40 15. Kegiatan KB – Kes – TNI, Koordinasi Pelayanan KB dengan

Kesehatan dan TNI

16. Kegiatan dalam rangka Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan

17. Kegiatan Pembentukan Kampung KB 18. KegiatanHarganas Tingkat Kota Bandung

19. Kegiatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar

80,33 % dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi untuk

program/kegiatan utama sebesar 74,97%, sedangkan realisasi

untuk program/kegiatan pendukung sebesar 87,09% jika dilihat dari

realisasi anggaran per sasaran maka penyerapan anggaran terbesar

adalah pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya Peserta

Keluarga Berencana pada Indikator Kinerja Tingkat Penurunan TFR

yaitu 95,73%, sedangkan penyerapan anggaran terendah adalah

pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya Kota Bandung

Sebagai Kota Layak Anak pada Indikator Kinerja Persentase

Kelurahan Layak Anak yaitu 40,58%

Anggaran dan realisasi belanja langsung pada tahun 2014 yang

dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian

(53)

41 TABEL 3.21

PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Kinerja Tahun 2014 Anggaran Tahun 2014

Target Realisasi Capaian % Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian %

1 Meningkatnya kualitas

hidup perempuan yang berkeadilan gender

Indek Pembangunan Gender (IPG)

% 70,10 73,93 105,46 759.050.000 523.543.200 68,97%

2 Meningkatnya pemenuhan

dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan

penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu

% 100 100 100% 840.440.000 764.750.000 90,99%

3 Terwujudnya Kota

Bandung sebagai Kota Layak Anak

Persentase Kelurahan Layak Anak

% 10 10 100% 1.130.000.000 458.593.000 40,58%

4 Meningkatnya

pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

Cakupan SKPD yang responsive gender

% 50 50 100% 380.000.000 235.618.000 62,00%

5 Meningkatnya peserta

Keluarga Berencana

Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100% 1.074.498.000 1.028.668.500 95,73%

Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif

% 68,30 68,30 100% 2.932.483.000 2.614.506.325 89,16%

6 Meningkatnya

pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia

perkawinan (PUP)

Rata-rata usia kawin pertama

(54)

42 No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Kinerja Tahun 2014 Anggaran Tahun 2014

Target Realisasi Capaian % Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian %

7 Meningkatnya kelompok

bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat

Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina

Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif

% 72 72,02 100,02% 879.114.000 570.606.000 64,91%

8 Peningkatan tahapan

Keluarga Pra Sejahtera dan KS I

Persentase keluarga Pra KS dan KS I

% 36,87 36,86 100,02% 2.253.902.500 1.826.197.700 81,02%

Jumlah 10.714.487.500 8.400.884.525 74,97%

Belanja Langsung Pendukung 3.048.413.820 2.655.005.849 87,09%

(55)

43 3.4. Prestasi atau Penghargaan

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung selain memenuhi target kinerja dapat pula disampaikan

prestasi atau penghargaan tambahan atas kerja keras dan koordinasi

yang baik dengan Dinas Instansi terkait dan dengan unsur masyarakat

yang mendukung program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana dapat disampaikan sebagai berikut :

TABEL 3.22

DAFTAR PRESTASI ATAU PENGHARGAAN

NO NAMA KEJUARAAN/

KEGIATAN

TINGKAT

PRESTASI

KET TAHUN

2013

TAHUN 2014

1 MDGs Award Nasional √

2 Juara I Lomba RAP KB Nasional √

3 Penghargaan APE Tk. Madya Nasional √ √

4 FOKAB Duta Anak Nasional √

5 Juara I Lomba RAP KB Provinsi √

6 Juara II Lomba RAP KB Provinsi √

7 Juara Umum Bhakti TNI-KB-KES Provinsi √

8 Juara Umum Bhakti TNI-KB-KES Provinsi √

9 Juara I Kesrak –PKK-KB-KES Provinsi √ Kat. LBS

10 Juara III Lomba Keluarga Harmonis Provinsi √

11 Juara I Duta Genre Remaja Provinsi √

12 Juara I Duta Genre Mahasiswa Provinsi √

13 Juara II PIK Tahap Tumbuh Provinsi √

(56)

44

NO NAMA KEJUARAAN/

KEGIATAN

TINGKAT

PRESTASI

KET TAHUN

2013

TAHUN 2014

15 Juara II Duta Mahasiswa Putri Provinsi √

16 Juara III Duta Remaja Putra Provinsi √

17 Juara II Lomba Batik Blacu Provinsi √

(57)

45

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014 ini

merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan

pemerintah yang baik (Good Governance) Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014.

Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi

harapan Peraturan Presiden Republik Indinesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Sebagai upaya untuk penyelenggaraan

pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.

LKIP Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kota Bandung Tahun 2014 ini dapat menggambarkan kinerja Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dan

Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja

kegiatan, maupun kinerja sasaran.

Secara umum yang termasuk dalam Interpretasi memuaskan Dalam

Tahun Anggaran 2014 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota

Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai

dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

(58)

46 Rp. 13.762.901.320 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

11.055.890.374 secara efektif telah mewujudkan capaian kinerja untuk

menunjang pencapaian Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Berdasarkan pagu indikatif

Renstra jumah anggaran tersebut maka realisasi anggaran yang telah

digunakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kota Bandung adalah 80,33 % dari anggaran indikatif yang

direncanakan, hal tersebut menunjukan bahwa perencanaan telah

optimal, efektif dan efisien dalam target kinerja yang mendukung

pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung ini,

diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang diharapkan

menjadi tolak ukur agar dapat lebih meningkatkan prestasi di

masa-masa akan datang dan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak

terkait yang telah membantu penyelesaian LKIP Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014 maka

dapat diselesaikan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak baik

sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian

dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung kami.

Bandung, 2015

Kepala BPPKB Kota Bandung,

Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda

(59)
(60)

48 DATA KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG MELAPOR / DITANGANI

UPT P2TP2A KOTA BANDUNG TAHUN 2014

NO. NAMA KLIEN ALAMAT

STATUS KLIEN JUMLAH PELAYANAN/ PENDAMPINGAN (DATANG/ HITUNGAN KALI)

BARU ULANG RUJUK KTA KTI KTP KDP KD K

1 IMAS RIKA KAB. GARUT √ 5 2 RIA SARI AGUSTINA KEL. CIJAURA

KEC. BUAH BATU √ 5 3 CUCUM JUARIAH KEL. SUKAPADA

KEC. CIBEUNYING KIDUL √ 7 4 WARSITI JL. MARTADINATA √ 7 5 AI M. CANDRA SARI KEL. SUKAPADA

KEC. CIBEUNYING KIDUL √ 9 6 SAUDUR P. SIAGIAN KAB. BANDUNG √ 2

7 SRI RAHAYU KEL. JATI HANDAP

KEC. MADALAJATI √ 7 8 NISA FITRIANI KEL. BINONGJATI

KEC. BATUNUNGGAL √ 2 4 9 FITRIA RACHMAWATI KEL. CIJAURA

KEC. BUAH BATU √ 2

(61)

49

KEC. ARCAMANIK 12 NENI TRIANA KEL. KEBONJAYANTI

KEC. KIARACONDONG √ 2 2 13 ITA ROSLINA KEL. KOPO

KEC. BOJONGLOA KALER √ 2 14 WIWIN KEL. BABAKANSARI

KEC. KIARACONDONG √ 2 2 15 CULIAH KEL. KACAPIRING

KEC. BATUNUNGGAL √ 3 16 YEYET KARMINI KEL. DUNGUSCARIANG

KEC. ANDIR √ 3

17 YUYUN JUBAEDAH KEL. BABAKANSARI

KEC. KIARACONDONG √ 2 18 WIDA W KEL. CIGADUNG

KEC. CIBEUNYING KALER √ 1 19 DEDEH SITI HODIDJAH KEL. PASANGGRAHAN

KEC. UJUNGBERUNG √ 2 20 NUNING FITRIANINGSIH KEL. CIGADUNG

KEC. CIBEUNYING KALER √ 6 21 AMY KEL. JAMIKA

KEC. BOJONGLOA KALER √ 5 22 NOVIANTY ANTAPANI LAMA RT 07 RW 07

ANTAPANI KULON √ 1

23 MARISA JL. SUKAHAJI

KEC. BABAKAN CIPARAY √ 2 24 YANI ROHANI KEL. CIPADUNG KIDUL

(62)

50

KAB. BANDUNG 26 SITI NURLAELA

JL. LEWIPANJANG KEL. SITUSAEUR

KEC. BOJONGLOA KIDUL

√ 4

27 MARDIYATI JL. TURANGGA

KEC. LENGKONG √ 4

34 ESIH SUKAEASIH KEL. CICAHEUM

KEC. KIARACONDONG √ 1 35 DINA KOMP. BUMI PANYILEUKAN

KEL. CIPADUNG KIDUL √ 1 36 WALIYATI ADAM KEL. SEKELOA

Gambar

TABEL 1.1 DATA JENJANG PENDIDIKAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG
TABEL 1.3 DATA JABATAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
GAMBAR 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
TABEL 2.2 MISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

• Dengan kata lain, produktivitas tidak lebih dari suatu rasio aritmatika antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber daya yang digunakan dalam proses produksi.. •

bassiana yang ditumbuhkan pada media beras dengan penambahan tepung belalang (P4) secara nyata menyebabkan mortalitas walang sangit tertinggi (78%), disusul perlakuan

a) Koleksi bahan pustaka di perpustakaan SMK Negeri 4 Makassar sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, jumlah koleksi bahan pustaka sudah mencukupi dan bahan pustaka lengkap

Kontribusi komunikasi pada kedua teori pembangunan terdahulu, menimbulkan banyak kritik seperti tidak cukup bukti, untuk mengatakan bahwa media massa berperan besar

Komposisi (pati, CaCO3, clay dan gliserol) terbaik dalam pembuatan bioplastik agar menghasilkan plastik yang memiliki kuat tarik tinggi, bersifat hidrofob dan dapat

b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa

The internal vehicle wheelchair lift, as the term suggests, can be stored inside the vehicle and is most commonly placed in the rear part of the car.. This internal lift type is

Hasil olah data regresi perbandingan ma- sing-masing model yang digunakan dalam mem- prediksi kondisi financial distress perusahaan dapat dilihat pada tabel regresi setiap model