LKIP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah-Nya maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
(BPPKB) Kota Bandung Tahun 2014 dapat diselesaikan.
Penyusunannya didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan
atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Substansi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPPKB Kota Bandung
Tahun 2014 dan maksud tujuan disusunnya LKIP adalah :
1. Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi
informasi dan data yang telah diolah;
2. Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi
instansi kepada pemberi wewenang dan mandat;
3. Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
program kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan
dan sasaran organisasi instansi pemerintah; dan
4. Media informasi tentang sejauhmana penentuan
prinsip-prinsip good gevermance termasuk penerapan
fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang
II Pada akhirnya, tidak semua yang kita rencanakan berjalan
sesuai dengan harapan, namun demikian dengan adanya LKIP ini
kami harapkan dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan
kinerja khususnya pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung dan melalui penerapan perbaikan
fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengukuran, data,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, pelaporan dan pencapaian
kinerja, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dan
meminimalisir kegagalan dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas
instansi pemerintah yang akuntabel dan yang lebih penting adalah
meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Harapan kami Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota
Bandung Tahun 2014 dapat memberikan penjelasan yang
sejelas-jelasnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, 2015
Kepala BPPKB Kota Bandung
Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda
III
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung telah berupaya menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi
dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan
berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam
mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu
aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen
pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus
memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok
ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi
sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk
sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan.
LKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai
sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka
peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung
dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan
praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
Tahun 2014 merupakan tahun pertama dalam upaya
pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun
2013-2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator
IV dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bandung Tahun 2014.
Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka kategori capaian
indikator kinerja dibagi dalam kategori tercapai sesuai target 100%,
tercapai melebihi target >100% dan tidak tercapai <100%. Hasil
pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran pada masing-masing
misi berdasarkan capaian pada tahun 2014 dan capaian berdasarkan
target akhir Renstra tahun 2018 sebagai berikut:
Berdasarkan Indikator Kinerja Utama IKU Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung
Tahun 2014 ditetapkan 8 sasaran dengan 9 indikator sasaran dan
mengacu pada 4 misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2014
dengan rincian sebagai berikut:
Misi pertama terdiri dari 3 sasaran dengan 3 indikator sasaran
Misi kedua terdiri dari 1 sasaran dengan 1indikator sasaran
Misi ketiga terdiri dari 3 sasaran dengan 4 indikator sasaran
V Pencapaian target Misi Perjanjian Kinerja Tahun 2014
No. Misi
Keterangan : 3 Indikator data pendukung tidak ada (n/a)
Indikator Indek Pembangunan Gender (IDG) dari target sebesar 70,1%
dapat terealisasi sebesar 73,93, data didapat dari BAPPEDA dan BPS,
Tercapai Melebihi Target, data pendukung tidak ada.
Indikator Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu dari
target 100% dapat terealisasi sebesar 100%, Tercapai Sesuai Target.
Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 10%
dan capaian sebesar 10% ketercapaian tersebut adalah dari target
akhir RPJMD tahun 2018 adalah 100% dari target sasaran 80
VI Indikator Tingkat penurunan TFR dari target sebesar 1,99% dapat
terealisasi sebesar 1,99%, Tercapai Sesuai Target, data pendukung
tidak ada.
Indikator Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB
aktip (CU/PUS) dari target sebesar 68,30% dapat terealisasi sebesar
68,32%, Tercapai melebihi Target.
Indikator Rata –rata usia kawin pertama (PUP) dari target sebesar
19,89 Tahun dapat terealisasi sesuai target. Pada tahun 2014
rata-rata usia kawin pertama (PUP) adalah 19,89 tahun, Tercapai Sesuai
Target, data pendukung tidak ada.
Indikator Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga
Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif dari target
sebesar 72% dapat terealisasi sebesar 72,02%, Tercapai Melebihi
Target.
Indikator Peserta keluarga Pra sejahtra dibandingkan jumlah total
keluarga dandari target sebesar 36,87% dapat terealisasi sebesar
VII
DAFTAR ISI
Cover Hal
Kata Pengantar ... I Ringkasan Eksekutif ... III Daftar Isi ... VII Daftar Tabel ... VIII Daftar Gambar ... IX Daftar Grafik ... X
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Gambaran Umum ... 3
1.3. Isu Strategis ... 6
1.4. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 9
2.1. Rencana Strategis ... 9
2.2. Tugas Pokok dan Fungsi ... 10
2.3 Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU)... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 20
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 20
3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja ... 22
3.2.1. Pengukuran Capaian Kinerja ... 21
3.2.2. Evaluasi Capaian Kinerja ... 24
3.2.3. Analisa Capaian Kinerja ... 26
3.2.4. Pelaksanaan kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja ... 37
3.3. Akuntabilitas Keuangan ... 38
3.4. Prestasi atau Penghargaan ... 41
VIII
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Data jenjang pendidikan PNS di BPPKB Kota Bandung tahun 2014
3 Tabel 1.2 Data jenjang golongan PNS di BPPKB Kota Bandung
tahun 2014
4 Tabel 1.3 Data jabatan PSN di BPPKB Kota Bandung tahun
2014
4 Tabel 2.1 Visi sebelum dan sesudah reviu 12 Tabel 2.2 Misi sebelum dan sesudah reviu 12 Tabel 2.3 Tujuan, Sasaran dan Indikator sebelun dan sesudah
Reviu
13 Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPKB Kota Bandung
tahun 2014
18 Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja (PK) BPPKB Kota Bandung tahun
2014
19 Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPKB Kota
Bandung tahun 2014
21 Tabel 3.2 Evaluasi Capaian Kinerja BPPKB Kota Bandung
tahun 2014
24 Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Indek Pembangunan
Gender (IDG)
26 Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Persentase perempuan
dan anak korban tindak kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu P2TP2A
26
Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Persentase Kelurahan Layak Anak
27 Tabel 3.6 Daftar Sasaran Kelurahan Layak Anak tahun
2014-2018
28 Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Cakupan SKPD yang
responsip Gender
29 Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Tingkat Penurinan TFR 30 Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Persentase Pasangan
Usua Subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif
IX
Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja Rata-rata usia perkawinan pertama
34 Tabel 3.13 Data rata-rata usia kawin pertama 35 Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Persentase Bina Keluarga
Balita (BKB), Remaja (BKR), Lansia (BKL)
35 Tabel 3.15 Data Kelompok Bina-bina yang aktif di Kota
Bandung
36 Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Persentase Keluarga Pra
KS dan KS I
36 Tabel 3.17 Daftar Tahapan Keluarga Sejahtera (KS) Tahun 2014 37 Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Akuntabilitas kinerja
BPPKB Kota Bandung tahun 2014
37 Tabel 3.19 Rekapitulasi nilai hasil survey kepuasan masyarakat
dengan 40 Responden
38 Tabel 3.20 Hasil kinerja BPPKB Kota Bandung dalam kegiatan
pengawasan tahun 2014
39 Tabel 3.21 Pencapaian Kinerja Anggaran Tahun Anggaran 2014 41 Tabel 3.22 Daftar Prestasi atau Penghargaan Tahun 2013 dan
2014
X
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPPKB Kota Bandung 5 Gambar 3.2 Kegiatan Perlindungan anak 26 Gambar 3.3 Kegiatan Gugus Tugas KLA 27 Gambar 3.4 Kegiatan Pengarusutamaan Gender (PUG) 29 Gambar 3.5 Kegiatan Rakerda Keluarga Berencana 30 Gambar 3.6 Kegiatan Pelayanan KB 32 Gambar 3.7 Kegiatan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 33 Gambar 3.8 Kegiatan Bina-bina Keluarga 34 Gambar 3.9 Kegiatan Dukungan Walikota Bandung terhadap
peningkatan tahapan Pra KS dan KS I
XI
DAFTAR GRAFIK
Hal
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah
diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggung jawaban secara periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung
selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan
pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu
meningkatkan peran serta fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem
Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian
2 mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup
pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel
merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan
Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam
undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum
penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan,
azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas
akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung Kota Bandung diwajibkan untuk
menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan
3 Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan
akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari
pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja
utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
1.1. Gambaran umum
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung adalah Satuan Kerja Perengkat Daerah yang mempunyai dua
urusan wajib yaitu Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera, dengan Sumber Daya Manusia sebanyak 85 orang, dengan
rincian sebagai berikut:
TABEL 1.1
DATA JENJANG PENDIDIKAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
1. S3 0
2. S2 10
3. S1 46
4. Diploma 5
5. SLTA 23
6 SLTP 1
7 SD 0
Jumlah 85
4 TABEL 1.2
DATA JENJANG GOLONGAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO GOLONGAN JUMLAH
1. Golongan IV 23
2. Golongan III 56
3. Golongan II 6
4. Golongan I 0
Jumlah 85
Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2014
TABEL 1.3
DATA JABATAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO JABATAN JUMLAH
1. Eselon II 1
2. Eselon III 4
3. Eselon IV 10
4. Fungsional 46
5 Pelaksana (Staf) 24
Jumlah 85
Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2014
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja
tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun
2007, Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur
organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan
Organisasi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
GAMBAR 1.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG
6
1.2. Isu Strategis
Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana
di Kota Bandung diarahkan untuk penanganan isu-isu Gender,
Perlindungan anak dan kependudukan dengan asumsi ke depan
meliputi:
(1) Pengendalian Kuantitas Penduduk,
(2) Pengembangan Kualitas Penduduk,
(3) Pengembangan Pengarusutamaan Gender (PUG),
(4) Pengembangan Perlindungan Anak.
Dari seluruh rangkaian Program dan Kegiatan yang telah
dilaksanakan, tidak dapat dilaksanakan secara mulus, masih terdapat
masalah-masalah yang ditemukan dan itu akan menjadi bahan acuan
untuk Program dan Kegiatan pada Program kerja lima tahun yang akan
datang, adapun masalah yang masih tertinggal diantaranya :
1. Pemahaman dan kesadaran tentang hak dan kesehatan reproduksi remaja masih rendah. Masyarakat dan keluarga masih enggan untuk
membicarakan masalah reproduksi secara terbuka dalam keluarga.
Sementara itu lembaga advokasi dan konseling hak-hak dan
kesehatan reproduksi bagi remaja masih terbatas jangkauannya dan
belum dapat memenuhi kebutuhan remaja. Dan pendidikan
kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah juga belum
sepenuhnya berhasil
2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan dan
masyarakat pada umumnya tentang kesetaraan dan keadilan gender,
sehingga partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di
berbagai sektor pembangunan masih sangat rendah.
7 keluarga berencana belum sepenuhnya menempatkan masyarakat
sebagai subjek pembangunan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana. Peran aktif masyarakat dalam pembangunan
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, yang meliputi
pengabdian masyarakat (to serve), pelaksanaan advokasi
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana (to advocate), dan
pelaksanaan pengawasan sosial (to watch) mulai meningkat. Berbagai
masalah pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang
timbul dewasa ini, tidak perlu terjadi bila peran aktif masyarakat
dapat terus berjalan bahkan meningkat.
4. Pembangunan berwawasan pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana sebagai strategi pembangunan nasional, belum dapat
dilaksanakan seperti yang diharapkan, karena belum adanya
dukungan nyata dari berbagai unsur.
5. Pelaksanaan terhadap upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang bermutu belum
optimal, terutama pelayanan pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana kepada masyarakat miskin, dan kelompok rentan.
6. Sistem perencanaan dan penganggaran Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana belum optimal. Salah satu sebab adalah
kurangnya dukungan informasi pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana dari pelaku pemberi pelayanan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana.
7. Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai
pelaksana dan penggerak / fasilitator pembangunan pemberdayaan
perempuan dan keluarga berencana belum optimal. Hal tersebut
8 1.3. Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun
2014 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentan
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah,sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum SKPD
1.2. Isu Strategis
1.3. Sistematika
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis sebelum Reviu
2.2. Perencanaan Strategis hasil Reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
3.3. Akuntabilitas Keuangan
3.4. Prestasi atau Penghargaan BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung sebelum reviu adalah merupakan dokumen
yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta
merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang
terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki
oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Rencana Strategis
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung
yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun
2014 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Nomor
800/972/BPPKB/2014 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana
Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung Tahun 2014 - 2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut
dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan
penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dibuat pada masa
jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah
daerah akan menjadi akuntabel.
Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah
10 Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018. Disamping
itu pula, Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi
dengan Renstra Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Bappenas, BKKBN dan BP3AKB Provinsi Jawa Barat
sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.
Khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018, Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung tercantum pada :
Misi RPJMD ke 3
Tujuan ke 3
Sasaran
:
:
:
Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Peningkatan kualitas hidup masyarakat
1. Terkendalinya jumlah penduduk dan daya
tampung lingkungan
2. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Menigkatnya pemberdayaan masyarakat dan
sinergitas program-program penanggulangan
kemiskinan.
2.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Walikota Nomor 475 Tahun 2008, menjelaskan tentang
Rincian Tugas Pokok, dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga
11
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera berdasarkan asas Otonomi dan
pembantuan.
3. Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan
dan keluarga berencana;
b. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan perempuan,
Perlindungan Anak, pengendalian keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan pemberdayaan
keluarga;
c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.Untuk melaksanakan tugas,
fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007,
Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur
organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung dan Peraturan Walikota
Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Badan Pemberdayaan
12
2.3. Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU)
TABEI 2.1
VISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
VISI
(sebelum reviu)
VISI
(setelah reviu)
Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak
Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak
TABEL 2.2
MISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
MISI
(sebelum reviu)
MISI
(setelah reviu)
1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak
Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak
2. Meningkatkan serta 2mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender
Meningkatkan serta mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender
3. Meningkatkan perencanaan keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan perlindungan hak-hak reproduksi dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Meningkatkan perencanaan keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan
perlindungan hak-hak reproduksi dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
4. Menggali potensi
masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
13 TABEL 2.3
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan
1. Meningkatnya upaya
membangun kualitas hidup perempuan dalam aspek pendidikan
,kesehatan, ekonomi, sosial budaya , hukum, politik dan tekhnologi bagi perempuan di daerah
2. Pemberian layanan
(konseling, mediasi dan pendampingan) kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan dan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak
3. Penguatan
pemenuhan hak-hak perempuan dan anak melalui Peningkatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perempuan dan anak
4. Terwujudnya Kota
Bandung sebagai
- Indeks Pembangunan
Gender
- Persentase partisipasi
perempuan di lembaga politik dan jabatan politik
- Persentase partisipasi
perempuan di lembaga pemerintahan
- Cakupan Perempuan
dan Anak Korbam Kekerasan yang terselesaikan
penanganannya pada Unit Pelayanan
- Persentase Kelurahan
Layak Anak perempuan dan anak korban tindak kekerasan
3) Terwujudnya Kota
Bandung sebagai Kota Layak Anak
- Indeks Pembangunan
Gender
- Cakupan perempuan
dan anak korban kekerasan yang terselesaikan
penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu
- Persentase Kelurahan
14
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran
Kota Layak Anak
2. Meningkatkan
5. Meningkatnya upaya
memperkuat responsive gender pada SKPD di Kota
7. Meningkatnya peserta
KB Aktif dan Peserta KB Baru
8. Meningkatnya
partisipasi pria dalam ber-KB
9. Menurunnya tingkat
drop out peserta KB
10. Meningkatnya peserta
KB Mandiri
11. Tersedianya sumber
daya pengelola program KB dan kelompok remaja terlatih.
12. Meningkatnya
pemahaman remaja
- Tingkat penurunan
TFR
- Cakupan sasaran
pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif
- Rata-rata usia kawin
pertama
3. Terwujudnya
Keluarga Kecil
5) Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana
- Tingkat penurunan
TFR
- Persentase Pasangan
Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif
- Rata-rata usia kawin
15
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran
serta KB bagi pasangan Usia Subur (PUS) terutama keluarga miskin
- Persentase tenaga
pendamping
- Persentase Kelompok
16
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran
pemberdayaan (BKB,BKR,BKL) dan UPPKS
15. Meningkatkan dan
Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan ketahanan ekonomi keluarga
16. Pengembangan
kegiatan kreatif bagi keluarga dan anak ( lomba, kursus, dll)
17. Pembinaan dan
Pengembangan
18. Meningkatkan dan
Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan
- Persentase keluarga
pra sejahtera dan KS I Alasan Ekonomi dibanding jumlah total keluarga
- Cakupan pasangan
usia subur anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber KB
tahapan Keluarga Pra
17 Penjelasan perubahan pada tujuan adalah terlalu banyaknya kata dalam kalimat tujuan sehingga menjadi ketidakjelasan dalam menyampaikan tujuan, terlalu rinci sehingga tujuan kurang terarah dan kurangnya kesinambungan dari Misi, sehingga kami wajib merubah tujuan dan melalui proses akhirnya dapat merubah tujuan.
Perubahan pada sasaran dilakukan sebagai sebab dan akibat dari perubahan tujuan, sasaran juga perlu dirubah karena banyak kalimat sasaran yang seharusnya adalah sebuah pelaksanaan program dan kegiatan dan terlalu banyaknya sasaran.
18 TABEL 2.4
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET
2014
1 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan yang berkeadilan gender
Indeks Pembangunan Gender % 70,1
2 Meningkatnya
pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu
% 100
3 Terwujudnya Kota
Bandung sebagai Kota Layak Anak
PersentaseKelurahan Layak Anak
% 10
4 Meningkatnya
pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Cakupan SKPD yang responsive gender
% 50
5 Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana
Tingkat Penurunan TFR % 1,99
Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB aktif
% 68,30
6 Meningkatnya
pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP)
Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89
7 Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat
Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 72
8 Peningkatan tahapan
Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I
% 36,87
19 TABEL 2.5
PERJANJIAN KINERJA (PK) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET
2014
1 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan yang berkeadilan gender
Indeks Pembangunan Gender % 70,1
2 Meningkatnya
pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu
% 100
3 Terwujudnya Kota
Bandung sebagai Kota Layak Anak
PersentaseKelurahan Layak Anak
% 10
4 Meningkatnya
pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Cakupan SKPD yang responsive gender
% 50
5 Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana
Tingkat Penurunan TFR % 1,99
Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB aktif
% 68,30
6 Meningkatnya
pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP)
Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89
7 Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat
Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 72
8 Peningkatan tahapan
Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I
% 36,87
9 Meningkatnya pelayanan
dan Akuntabilitas Kinerja
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai 80
Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti
% 100
Indikator Hasil Evaluasi Akip Nilai 65,1
Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti
20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan
gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun
2009-2014 maupun Renja Tahun 2009-2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut,
pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan
untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Capaian indikator kinerja utama (IKU) dapat dilaporkan
cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan
kegiatan pembangunan telah membawa mamfaat bagi masyarakat,
pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja
21 Hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator
kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro
penetapan indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan
yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga
keberhasilan pencapaian dapat mengindikasikan keberhasilan.
Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian IKU pada
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
TABEL 3.1
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
2014
REALISASI 2014
CAPAIAN %
1 Indek Pembangunan Gender
(IPG) % 70,1 73,93 105,46
2
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan
penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu
% 100 100 100
3 Persentase Kelurahan
Ramah Anak % 10 10 100
4 Cakupan SKPD yang
responsive gender % 50 50 100
5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100
6
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang
menjadiPeserta KB aktif
% 68,30 68,32 100,02
7 Rata-rata usia kawin
pertama Tahun 19,89 19,89 100
8
Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 72 72,02 100,03
9 Persentase keluarga Pra KS
22 3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
3.2.1. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi
instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian
indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro
diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya
masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan
pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara
penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis
dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator
kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala
pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :
> 100%
= 100%
< 100%
:
:
:
Tercapai Melebihi Target
Tercapai Sesuai Target
23 Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase
capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100%
termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian
kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran
yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja
sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan
analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih
transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya
kinerja yang diharapkan.
Dalam laporan ini, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung dapat memberikan gambaran
penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing
kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja
sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014-2018 maupun
Renja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan
24 3.2.2. Evaluasi Capaian Kinerja
TABEL 3.2
EVALUASI CAPAIAN KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian
% Target Realisasi
1 Indek Pembangunan
Gender (IPG)
% 70,00 70,05 100,07% 70,10 73,93 105,46 70,50 73,93 104,86
2 Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang terselesaikan
penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu
% 100 100 100% 100 100 100% 100 100 100%
3 Persentase Kelurahan
Ramah Anak
6 Persentase Pasangan Usia
Subur (PUS) yang menjadiPeserta KB aktif
% 68,20 68,20 100% 68,30 68,32 100,03% 70,30 68,32 97,18
7 Rata-rata usia kawin
pertama
Tahun 18,78 18,80 100,10% 19,89 19,89 100% 20,33 19,89 97,83
8 Persentase Bina Keluarga
Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 70 70 100% 72 72,02 100,03% 80 72,02 90,03
25
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian
% Target Realisasi
Capaian
% Target
Realisasi Thn ini
Capaian % KS dan KS I
10 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai 80 80 100 80 80 100 80 80 100
11 Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
12 Indikator Hasil Evaluasi Akip
Nilai 50 50 100 65,1 - 80 80 -
13 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti
26 3.2.3. Analisa Capaian Kinerja
TABEL 3.3
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA INDEK PEMBANGUNAN GENDER
No
. Indikator Kinerja Satuan
Target
1 Indek Pembangunan Gender (IDG)
% 70,1 73,93 105,46 Tercapai melebihi target
Indikator Indek Pembangunan Gender (IDG) dari target sebesar 70,1%
dapat terealisasi sebesar 73,93, data didapat dari BAPPEDA dan BPS,
Faktor pendorong tercapainya target adalah Kesungguhan upaya dari
pemerintah, akadenisi dan masyarakat, sedangkan hambatannya
adalah untuk pencapaian target adalah dari berbagai unsur
pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya adalah
berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan mendukung
tercapainya target, data pendukung tidak ada.
TABEL 3.4
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG TERSELESAIKAN PENANGANANNYA PADA UNIT PELAYANAN TERPADU P2TP2A
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi
2014 Capaian % Catatan
2 Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu
% 100 100 100 Tercapai sesuai target
Indikator Persentase perempuan
dan anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya
pada Unit Pelayanan Terpadu dari
target 100% dapat terealisasi
sebesar 100% ketercapaian
penanganan dari jumlah perempuan dan anak yang melapor sebanyak
190 kasus dan dapat ditangani dan kasusnya diselesaikan sebanyan
27 secepatnya pada pusat layanan informasi perlindungan perempuan
dan anak (P2TP2A), adapun Tindak KDRT yang melapor pada tahun
2014 dari seluruh Wilayah Kota Bandung Ke P2TP2A, sedang
hambatannya kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pencegahan
dan pelaporan terhadap tindak kekerasan, solusinya lebih intensif
mensosialisasikan Pencegahan terhadap tindak kekerasan.
TABEL 3.5
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELURAHAN LAYAK ANAK
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
3 Persentase Kelurahan Layak Anak
% 10 10 100 Tercapai sesuai target
Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 10%
dan capaian sebesar 10%
ketercapaian tersebut adalah dari
target akhir RPJMD tahun 2018
adalah 100% dari target sasaran
80 Kelurahan Layak Anak) dan
10% nya adalah 8 Kelurahan
antara lain : Kelurahan Turangga
Kec. Lengkong, 2. Kelurahan Karanganyar Kec. Astanaanyar, 3.
Kelurahan Cimincrang Kec. Gedebage, 4. Kelurahan Kopo Kec.
Bojongloa Kaler, 5. Kelurahan
Pungkur Kec. Regol, 6 Kelurahan
Sekeloa Kec. Coblong, 7.
Kelurahan Neglasari Kec.
Cibeunying Kaler dan 8.
Kelurahan Cijerah Kec. Bandung
Kulon, Faktor pendukung adalah kerjasama dan berkoordinasi dengan
28 pemahaman masyarakat tentang Kelurahan Layak Anak, solusinya
lebih intensif mensosialisasikan Kelurahan Layak Anak
29 TABEL 3.7
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN SKPD YANG RESPONSIP GENDER
No. Indikator Kinerja Satuan
Target
% 50 50 100 Tercapai sesuai target
Indikator Cakupan SKPD yang
responsive gender dari target 50%
dapat terealisasi 50% dapat
dijelaskan bahwa dari 34 SKPD
tanpa SKPD Kecamatan di Kota
Bandung yang sudah dianggap
responsip gender adalah 17, penilaian ini berdasarkan hasil dari
penganggaran dan pelaksanaan
program dan kegiatan SKPD, Faktor
pendukung adalah kerjasama dengan
P3GA, UNPAD, PWS UPI, PWS UIN
dan SKPD/OPD sedangkan
hambatannya adalah untuk
pencapaian target adalah dari
berbagai unsur pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya
adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan
mendukung tercapainya target.
(SKPD) yang sudah memiliki Anggaran Responsif Gender (ARG)
1. BPPKB Kota Bandung 2. BAPPEDA Kota Bandung 3. BKBPM
30 7. Dinas Pertanian Kota Bandung
8. Dinas Tenaga Kerja
9. Dinas Kominukasi Dan Informatika 10. Dinas Umkm, Koperasi Dan Perindag
11. Dinas Sosial Dinas Pelayanan Pajak Daerah 12. Dinas Perhubungan Kota Bandung
13. Disdukcapil 14. DPKAD 15. BKD
16. Kementrian Agama 17. Dinas Pariwisata
TABEL 3.8
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TINGKAT PENURUNAN TFR
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100 Tercapai sesuai target
31 GRAFIK 3.1
32 TABEL 3.9
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PASANGAN USIA SUBUR (PUS) YANG MENJADI PESERTA KB AKTIF
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
6 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif
% 68,30 68,32 100,03 Tercapai melebihi target
GAMBAR 3.1
KEGIATAN PELAYANAN KB
Indikator Cakupan Sasaran
Pasangan Usia Subur menjadi
peserta KB aktip (CU/PUS) dari
target sebesar 68,30% dapat
terealisasi sebesar 68,32%
Ketercapaian melebihi dari target
yaitu adanya partisipasi masyarakat
sudah cukup tinggi dan berdasarkan
jumlah pasangan usia subur
sebanyak 367,893 orang terdapat
jumlah peserta KB Aktif sebanyak
251.345 orang atau sebesar 68,32%
- BPPKB, Faktor pendorong
tercapainya target adalah Partisipasi
masyarakat sudah cukup tinggi, selain pelayanan di KKB dan RSKIA
dan KKB Swasta BPPKB Juga mengadakan Pelayanan KB Keliling dan
Pelayanan dengan dinas instansi terkait seperti TNI dan unsur
masyarakat lainnya sedangkan hambatannya adalah untuk
pencapaian target adalah Banyaknya peserta KB dari luar Kota
Bandung, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi
33 TABEL 3.10
DATA REALISASI TARGET PER JENIS ALAT KONTRASEPSI
KONTRASEPSI SASARAN REALISASI %
IUD 66.413 74.720 112,51
MOW 9.983 11.254 112,73
MOP 1.537 1.253 81,52
KONDOM 6.099 5.091 83,47
IMPLANT 7.509 4.767 63,48
SUNTIKAN 113.503 111.190 97,96
PIL 46.227 43.070 93,17
JUMLAH 251.271 251.345 100,03
34 TABEL 3.12
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
7 Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89 19,89 100 Tercapai sesuai target
GAMBAR 3.2
KEGIATAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN
Indikator Rata –rata usia kawin
pertama (PUP) dari target sebesar
19,89 Tahun dapat terealisasi
sesuai target. Pada tahun 2014
rata-rata usia kawin pertama (PUP)
adalah 19,89 tahun data diperoleh
dari DEPAG Kota Bandung, Faktor
pendorong tercapainya target adalah Mengintensipkan penyuluhan
terhadap remaja sehingga mendapat pemahaman tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja, sedangkan hambatannya adalah untuk
pencapaian target adalah Banyaknya remaja belum mendapat
informasi, solusinya adalah lebih meningkatkan Sosialisasi KRR dan
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), data pendukung tidak ada.
TABEL 3.13
DATA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA
35 TABEL 3.14
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE BINA KELUARGA BALITA (BKB) REMAJA (BKR) DAN LANSIA (BKL)
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realsasi Capaian
% Catatan
8 Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 72 72,02 100,03 Tercapai melebihi target
GAMBAR 3.3
KEGIATAN BINA-BINA KELUARGA
Indikator Persentase Bina
Keluarga Balita (BKB), Bina
Keluarga Remaja (BKR), Bina
Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
dari target sebesar 72% dapat
terealisasi sebesar 72,02% Pada
tahun 2014 cakupan anggota
Bina-bina yang aktif diperoleh
dari jumlah sebanyak Anggota
Bina-bina sebanyak 12.488 orang
yang Aktif berjumlah 8.993
dikalikan 100% sama dengan
72,02% serta meningkatnya
kesadaran anggota keluarga yang
masuk kelompok Bina-bina cukup
tinggi untuk mengikuti program
KB –BPPKB, Faktor pendorongnya
adalah dengan Berkoordinasi
dengan Tokoh Masyarakat di Wilayah Binaan dalam mendukung
program pemerintah terutama dalam bidang pendampingan kepada
kelompok Bina-bina Seperti Bina Keluarga Balita(BKB), Bina Keluarga
36 TABEL 3.15
DATA KELOMPOK BINA-BINA YANG AKTIF DI KOTA BANDUNG
TABEL 3.16
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELUARGA PRA KS DAN KS I
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
9 Persentase keluarga Pra KS dan KS I
% 36,87 36,86 100,03 Tercapai melebihi target
GAMBAR 3.4
KEGIATAN DUKUNGAN WALIKOTA BANDUNG TERHADAP PENINGKATAN
TAHAPAN PRA KS DAN KS I
Indikator Peserta keluarga Pra
sejahtra dibandingkan jumlah
total keluarga dandari target
sebesar 36,87% dapat terealisasi
sebesar 36,86% Tercapai sesuai
dengan target berdasarkan
jumlah keluarga sejahetra I dan
Pra sejahtera sejumlah 160.430 dibagi jumlah keluarga sebanyak
435.243 dikalikan 100% Faktor pendorong tercapainya target adalah
Kerjasama dengan Dinas/Instansi Terkait dalam mendukung
peningkatan kesejahteraan keluarga dan Partisipasi masyarakat sudah
cukup tinggi dalam mengikuti program pemerintahi, sedangkan
37 kepala keluarga yang tidak bekerja tetap, solusinya adalah
memberikan pelatihan usaha kepada kepala keluarga untuk
menambah kesejahteraan keluarga.
TABEL 3.17
TABEL 3.18
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Nilai 80 80 100% Tercapai sesuai target
2 Persentase keluhan
pengaduan layanan yang ditindaklanjuti
38
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2014
Realisasi 2014
Capaian
% Catatan
3 Indikator Hasil Evaluasi Akip Nilai 65,1 - - Belum dinilai
4 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti
% 100 100 100% Tercapai sesuai target
39 TABEL 3.20
3.2.4. Pelaksanaan kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja
Untuk mendukung tercapainya kinerja sesuai yang di
rencanakan maka perlu disampaikan seluruh kegiatan Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung Tahun 2014 antara lain :
1. Kegiatan Rakerda BPPKB Kota Bandung 2. Kegiatan Pendataan Keluarga
3. Kegiatan KIE KB dengan Mobil Unit Penerangan KB
4. Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana Keliling dengan Mobil Unit Pelayanan KB
5. Kegiatan Pengalokasian Alat Kontrasepsi 6. Kegiatan Bina Keluarga Lansia
7. Kegiatan Bina Keluarga Remaja 8. Kegiatan Bina Keluarga Balita
9. Kegiatan Makan Malam Keluarga Pra KS dengan Walikota Bandung
10. Kegiatan Gugus Tugas Kota Layak Anak
11. Kegiatan Penanganan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
12. Kegiatan Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja
13. Kegiatan Nonton Bareng dengan Mobil Unit Penerangan KB 14. Kegiatan KIE KB Pada Car Free Day di Jalan Ir. Juanda
40 15. Kegiatan KB – Kes – TNI, Koordinasi Pelayanan KB dengan
Kesehatan dan TNI
16. Kegiatan dalam rangka Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan
17. Kegiatan Pembentukan Kampung KB 18. KegiatanHarganas Tingkat Kota Bandung
19. Kegiatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar
80,33 % dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi untuk
program/kegiatan utama sebesar 74,97%, sedangkan realisasi
untuk program/kegiatan pendukung sebesar 87,09% jika dilihat dari
realisasi anggaran per sasaran maka penyerapan anggaran terbesar
adalah pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya Peserta
Keluarga Berencana pada Indikator Kinerja Tingkat Penurunan TFR
yaitu 95,73%, sedangkan penyerapan anggaran terendah adalah
pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya Kota Bandung
Sebagai Kota Layak Anak pada Indikator Kinerja Persentase
Kelurahan Layak Anak yaitu 40,58%
Anggaran dan realisasi belanja langsung pada tahun 2014 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian
41 TABEL 3.21
PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Kinerja Tahun 2014 Anggaran Tahun 2014
Target Realisasi Capaian % Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian %
1 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan yang berkeadilan gender
Indek Pembangunan Gender (IPG)
% 70,10 73,93 105,46 759.050.000 523.543.200 68,97%
2 Meningkatnya pemenuhan
dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan
penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu
% 100 100 100% 840.440.000 764.750.000 90,99%
3 Terwujudnya Kota
Bandung sebagai Kota Layak Anak
Persentase Kelurahan Layak Anak
% 10 10 100% 1.130.000.000 458.593.000 40,58%
4 Meningkatnya
pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Cakupan SKPD yang responsive gender
% 50 50 100% 380.000.000 235.618.000 62,00%
5 Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana
Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100% 1.074.498.000 1.028.668.500 95,73%
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif
% 68,30 68,30 100% 2.932.483.000 2.614.506.325 89,16%
6 Meningkatnya
pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia
perkawinan (PUP)
Rata-rata usia kawin pertama
42 No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Kinerja Tahun 2014 Anggaran Tahun 2014
Target Realisasi Capaian % Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian %
7 Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat
Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina
Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 72 72,02 100,02% 879.114.000 570.606.000 64,91%
8 Peningkatan tahapan
Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
Persentase keluarga Pra KS dan KS I
% 36,87 36,86 100,02% 2.253.902.500 1.826.197.700 81,02%
Jumlah 10.714.487.500 8.400.884.525 74,97%
Belanja Langsung Pendukung 3.048.413.820 2.655.005.849 87,09%
43 3.4. Prestasi atau Penghargaan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung selain memenuhi target kinerja dapat pula disampaikan
prestasi atau penghargaan tambahan atas kerja keras dan koordinasi
yang baik dengan Dinas Instansi terkait dan dengan unsur masyarakat
yang mendukung program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana dapat disampaikan sebagai berikut :
TABEL 3.22
DAFTAR PRESTASI ATAU PENGHARGAAN
NO NAMA KEJUARAAN/
KEGIATAN
TINGKAT
PRESTASI
KET TAHUN
2013
TAHUN 2014
1 MDGs Award Nasional √
2 Juara I Lomba RAP KB Nasional √
3 Penghargaan APE Tk. Madya Nasional √ √
4 FOKAB Duta Anak Nasional √
5 Juara I Lomba RAP KB Provinsi √
6 Juara II Lomba RAP KB Provinsi √
7 Juara Umum Bhakti TNI-KB-KES Provinsi √
8 Juara Umum Bhakti TNI-KB-KES Provinsi √
9 Juara I Kesrak –PKK-KB-KES Provinsi √ Kat. LBS
10 Juara III Lomba Keluarga Harmonis Provinsi √
11 Juara I Duta Genre Remaja Provinsi √
12 Juara I Duta Genre Mahasiswa Provinsi √
13 Juara II PIK Tahap Tumbuh Provinsi √
44
NO NAMA KEJUARAAN/
KEGIATAN
TINGKAT
PRESTASI
KET TAHUN
2013
TAHUN 2014
15 Juara II Duta Mahasiswa Putri Provinsi √
16 Juara III Duta Remaja Putra Provinsi √
17 Juara II Lomba Batik Blacu Provinsi √
45
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014 ini
merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan
pemerintah yang baik (Good Governance) Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014.
Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi
harapan Peraturan Presiden Republik Indinesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Sebagai upaya untuk penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKIP Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kota Bandung Tahun 2014 ini dapat menggambarkan kinerja Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dan
Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja
kegiatan, maupun kinerja sasaran.
Secara umum yang termasuk dalam Interpretasi memuaskan Dalam
Tahun Anggaran 2014 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai
dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
46 Rp. 13.762.901.320 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
11.055.890.374 secara efektif telah mewujudkan capaian kinerja untuk
menunjang pencapaian Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Berdasarkan pagu indikatif
Renstra jumah anggaran tersebut maka realisasi anggaran yang telah
digunakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung adalah 80,33 % dari anggaran indikatif yang
direncanakan, hal tersebut menunjukan bahwa perencanaan telah
optimal, efektif dan efisien dalam target kinerja yang mendukung
pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung ini,
diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang diharapkan
menjadi tolak ukur agar dapat lebih meningkatkan prestasi di
masa-masa akan datang dan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait yang telah membantu penyelesaian LKIP Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014 maka
dapat diselesaikan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak baik
sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian
dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung kami.
Bandung, 2015
Kepala BPPKB Kota Bandung,
Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda
48 DATA KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG MELAPOR / DITANGANI
UPT P2TP2A KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO. NAMA KLIEN ALAMAT
STATUS KLIEN JUMLAH PELAYANAN/ PENDAMPINGAN (DATANG/ HITUNGAN KALI)
BARU ULANG RUJUK KTA KTI KTP KDP KD K
1 IMAS RIKA KAB. GARUT √ 5 2 RIA SARI AGUSTINA KEL. CIJAURA
KEC. BUAH BATU √ 5 3 CUCUM JUARIAH KEL. SUKAPADA
KEC. CIBEUNYING KIDUL √ 7 4 WARSITI JL. MARTADINATA √ 7 5 AI M. CANDRA SARI KEL. SUKAPADA
KEC. CIBEUNYING KIDUL √ 9 6 SAUDUR P. SIAGIAN KAB. BANDUNG √ 2
7 SRI RAHAYU KEL. JATI HANDAP
KEC. MADALAJATI √ 7 8 NISA FITRIANI KEL. BINONGJATI
KEC. BATUNUNGGAL √ 2 4 9 FITRIA RACHMAWATI KEL. CIJAURA
KEC. BUAH BATU √ 2
49
KEC. ARCAMANIK 12 NENI TRIANA KEL. KEBONJAYANTI
KEC. KIARACONDONG √ 2 2 13 ITA ROSLINA KEL. KOPO
KEC. BOJONGLOA KALER √ 2 14 WIWIN KEL. BABAKANSARI
KEC. KIARACONDONG √ 2 2 15 CULIAH KEL. KACAPIRING
KEC. BATUNUNGGAL √ 3 16 YEYET KARMINI KEL. DUNGUSCARIANG
KEC. ANDIR √ 3
17 YUYUN JUBAEDAH KEL. BABAKANSARI
KEC. KIARACONDONG √ 2 18 WIDA W KEL. CIGADUNG
KEC. CIBEUNYING KALER √ 1 19 DEDEH SITI HODIDJAH KEL. PASANGGRAHAN
KEC. UJUNGBERUNG √ 2 20 NUNING FITRIANINGSIH KEL. CIGADUNG
KEC. CIBEUNYING KALER √ 6 21 AMY KEL. JAMIKA
KEC. BOJONGLOA KALER √ 5 22 NOVIANTY ANTAPANI LAMA RT 07 RW 07
ANTAPANI KULON √ 1
23 MARISA JL. SUKAHAJI
KEC. BABAKAN CIPARAY √ 2 24 YANI ROHANI KEL. CIPADUNG KIDUL
50
KAB. BANDUNG 26 SITI NURLAELA
JL. LEWIPANJANG KEL. SITUSAEUR
KEC. BOJONGLOA KIDUL
√ 4
27 MARDIYATI JL. TURANGGA
KEC. LENGKONG √ 4
34 ESIH SUKAEASIH KEL. CICAHEUM
KEC. KIARACONDONG √ 1 35 DINA KOMP. BUMI PANYILEUKAN
KEL. CIPADUNG KIDUL √ 1 36 WALIYATI ADAM KEL. SEKELOA