Halaman - 1 - |
LAPORAN
SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
PUSKESMAS DI KABUPATEN MALANG
WILAYAH 1:
1.
Puskesmas Donomulyo
2.
Puskesmas Pagak
3.
Puskesmas Sumbermanjing Kulon
4.
Puskesmas Bantur
5.
Puskesmas Wonokerto
6.
Puskesmas Gedangan
7.
Puskesmas Sumbermanjingwetan
8.
Puskesmas Sitiarjo
9.
Puskesmas Kalipare
10.
Puskesmas Dampit
11.
Puskesmas Pamotan Dampit
12.
Puskesmas Tirtoyudo
13.
Puskesmas Ampelgading
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG
Halaman - 2 - |
KATA PENGANTAR
Salah satu indikasi tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah keikutsertaan
(participation) masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh
pemerintah sebagai fasilitator dan dinamisator/agen pembangunan. Partisipasi masyarakat
juga sangat dibutuhkan dalam menilai (evaluation) atau umpan balik (feedback) terhadap
semua bentuk aplikasi atau penerapan (implementation) kebijakan-kebijakan pelayanan
publik yang diambil. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Ukuran keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan.
Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima layanan memperoleh pelayanan
sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT akhirnya penyusunan
Laporan Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2016 di 39 Unit Layanan
Puskesmas Kabupaten Malang dapat selesai. Laporan ini diharapkan dapat menjadi
gambaran persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik yang diterima, dan dijadikan
pedoman dalam perbaikan kualitas kinerja pelayanan publik di Pemerintah Kabupaten
Malang.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan berbagai pihak hingga
laporan ini terselesaikan.
Malang, Desember 2016
Tim Survey IKM
Halaman - 3 - |
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean goverment)
dan pemerintahan yang baik (good governance) adalah : partisipasi, transparansi,
akuntabilitas, kepastian hukum dan kesetaraan menjadi hal penting dalam penciptaan
iklim birokrasi yang sehat. Dalam konteks pembangunan sistem administrasi Negara,
reformasi birokrasi sangat menentukan efisiensi dan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Bagi pemerintah Kabupaten Malang reformasi birokrasi merupakan komitmen visi
pembangunan sebagaimana telah dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Implementasi reformasi birokrasi diwujudkan pada setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Salah satu upaya sebagai tindaklanjut dari
reformasi birokrasi adalah melaksanakan perbaikan layanan publik di setiap SKPD
pemerintah Kabupaten Malang. Dalam melakukan perbaikan layanan diawali dengan
melakukan evaluasi terhadap kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanannya.
Evaluasi yang berwujud pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting
dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan/pengguna layanan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan kurang efektif dan efisien. Selain
itu tingkat kepuasan masyarakat dalam memperoleh layanan publik menjadi acuan
penting untuk menilai kesungguhan pemerintah daerah dalam melakukan Reformasi
Birokrasi.
Oleh karena itu perlu diketahui persepsi dari pengguna layanan terhadap setiap
pelayanan di Puskesmas di wilayah Kabupaten Malang. Persepsi ini dapat
menginterpretasikan mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh stakeholder
pengguna layanan dalam pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Harapannya
adalah agar seluruh unit layanan Puskesmas di Kabupaten Malang dapat lebih maju
melayani kebutuhan dan respon dari masyarakatnya.
Dalam konteks ini, prinsip pelayanan yang mencakup: mudah, transparan dan tepat
waktu bukan sekedar slogan, melainkan benar-benar menjadi kenyataan. Selama ini
upaya perbaikan layanan dilakukan dengan belum melibatkan assesment kebutuhan
perbaikan terlebih dahulu, sehingga perbaikan layanan terkesan dalam bentuk
tindakan-tindakan sporadik yang biasa saja tidak sesuai kebetuhan, untuk itu
pelaksanaan survey kepuasan masyarakat ini sebagai bagian dari assesment atas
Halaman - 4 - |
Dinamika selera dan preferensi pengguna layanan dalam hal ini masyarakat selalu
berkembang, sehingga perlu upaya-upaya untuk melakukan penyesuaian berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam rangka penyesuaian itu harus
ada indentifikasi kritis dalam bentuk feed back dari penerima layanan langsung
karena pelayanan publik harus ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Kualitas dimaksud adalah ketercapaian indikator-indikator mutu, sedangkan kuantitas
yang dimaksud adalah daya jangkau layanan. Kesemuanya ini membutuhkan
keterlibatan semua pihak dalam melakukan perbaikan layanan publik termasuk
masyarakat yang berfungsi sebagai penerima layanan. Oleh sebab itu, survey ini juga
merupakan opini publik terhadap layanan yang diberikan selama ini. Opini publik
dimaksud disusun sampai dengan mendapatkan indeks kepuasan masyarakat sebagai
tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.
Adapun dasar hukum penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat adalah :
1. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik ;
2. Peraturan Pemerintah RI No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
3. Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
4. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu
Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat ;
5. Keputusan MenPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik ;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas
dalam Penyelenggaran Pelayanan Publik ;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
118/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan
Masyarakat bagi Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei
Halaman - 5 - |
1.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan penyusunan IKM dimaksudkan untuk mendapatkan data tingkat kepuasan
masyarakat melalui survei kepada masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan oleh unit penyelenggara pelayanan kesehatan Puskesmas di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Malang.
Kegiatan IKM ini berfungsi sebagai tolok ukur dalam menilai tingkat kualitas pelayanan
publik di unit layanan.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya survey IKM di Unit Layanan Puskesmas ini adalah
untuk mengetahui tingkat kinerja Unit Pelayanan Puskesmas dan mendapatkan
feedback (secara berkala) sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya secara berkesinambungan.
Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran
tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan.
1.3 Sasaran dan Manfaat
Sasaran penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini antara lain :
a. Untuk mengetahui pencapaian kinerja unit pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat;
b. Penataan sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara berkualitas, berdaya guna, dan berhasil guna;
c. Tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dengan tersedianya data IKM secara periodik maka akan dapat diperoleh banyak
manfaat yaitu:
a. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan publik kesehatan di Puskesmas;
b. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh unit pelayanan puskesmas secara periodik;
c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu
dilakukan;
d. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan;
e. Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan kesehatan pada
Halaman - 6 - |
f. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan
kesehatan puskesmas.
1.4 Ruang Lingkup Survey IKM
Lingkup Survei IKM Kesehatan Tahun 2016 ini adalah yang dilaksanakan di Wilayah
Koordinasi Survey 1 (satu) dari 39 (Tiga Puluh Sembilan) Puskesmas se Kabupaten
Malang; yakni 13 (tiga belas) Puskesmas yang terdiri dari:
1.
Puskesmas Donomulyo
2.
Puskesmas Pagak
3.
Puskesmas Sumbermanjing Kulon
4.
Puskesmas Bantur
5.
Puskesmas Wonokerto
6.
Puskesmas Gedangan
7.
Puskesmas Sumbermanjingwetan
8.
Puskesmas Sitiarjo
9.
Puskesmas Kalipare
10.
Puskesmas Dampit
11.
Puskesmas Pamotan Dampit
12.
Puskesmas Tirtoyudo
Halaman - 7 - |
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Konsep dan Definisi
Pada dasarnya pelaksanaan survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sudah
ditetapkan di dalam Permen PAN dan RB Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman
Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. IKM
merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat
terhadap suatu layanan.
Angka indeks yang didapatkan merupakan angka persepsi masyarakat terhadap
layanan dari pemerintah yang mengukur tingkat kualitas pelayanan. Kategori jawaban
terdiri dari empat tingkat dari tingkat kurang baik diberi nilai 1 (Satu) sampai dengan
tingkat sangat baik dan diberi nilai 4 (Empat).
2.2 Variabel Survey
Penyusunan Indeks Kepasan Masyarakat ( IKM ) menggunakan alat bantu berupa
kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat pengguna layanan sebagai responden
secara langsung, pertanyaan kuesioner minimal meliputi 9 (sembilan) unsur yang
mengacu pada Permen PAN dan RB Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yaitu :
1. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis ataupun administrasi yang diperlukan untuk memproses suatu pelayanan;
2. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang dilihat dari kesederhanaan, dan kejelasan alur pelayanan;
3. Waktu pelayanan, yaitu target waktu penyelesaian yang telah ditentukan unit penyelenggara pelayanan;
4. Biaya pelayanan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk suatu jenis pelayanan harus terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat;
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini
merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian petugas dalam melayani ataupun menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
Halaman - 8 - |
8. Maklumat Pelayanan
Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban
penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
2.3 Responden
Responden dipilih secara acak (random sampling) yang ditentukan sesuai dengan
cakupan wilayah masing-masing unit pelayanan. Untuk menghindari bias maka
pemilihan responden adalah responden yang telah mendapatkan layanan kesehatan di
Puskesmas.
Lokasi penelitian ini meliputi 39 Puskesmas di Kabupaten Malang yang tersebar di 3 3
Kecamatan.
2.4 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data yang
diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tatap muka (face to face
interviews) dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Wawancara dilakukan pada
saat jam pelayanan di lokasi masing–masing unit pelayanan Puskesmas. Petugas survey
akan mendatangi masyarakat yang telah mendapatkan pelayanan (responden) dan
akan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Wawancara ini
dilakukan kepada pengguna layanan yang menggunakan layanan di Puskesmas dalam
kurun waktu Bulan Desember 2016.
Setelah selesai pelaksanaan kegiatan lapangan (survey) maka memasuki tahapan
pengolahan data. Tahapan yang dilakukan adalah:
1. Receiving Baching, tahap ini meliputi penerimaaan dokumen dan pengelompokan
dokumen berdasarkan unit pelayanan dan korwil puskesmas yang telah
ditentukan.
2. Tahap penghitungan nilai IKM, yang melalui dua tahapan yaitu:
1. Entry data, adalah memasukkan data ke dalam table isian ke dalam sheet yang
terdiri dari unsur-unsur kategori pelayanan,
2. Hitung nilai rata-rata setiap unsur kategori pelayanan dan nilai indeks dari
masing-masing unit pelayanan dengan cara :
Halaman - 9 - |
b. Nilai rata-rata tertimbang dengan mengkalikan nilai rata-rata perunsur
kategori pelayanan dengan nilai penimbang,
c. Nilai indeks layanan pada unit pelayanan dengan cara menjumlahkan
seluruh unsur kategori pelayanan dengan mengkalikan nilai dasar 25.
2.5 Bentuk Jawaban
Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum mencerminkan
tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik sampai dengan tidak baik. Untuk
kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1, kurang baik diberi nilai persepsi 2, baik diberi nilai 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4. Berikut ini contoh penilaian terhadap
unsur prosedur pelayanan.
1) Diberi nilai 1 (tidak mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan tidak
sederhana, alumya tidak mudah, loket terlalu banyak, sehingga prosesnya tidak
efektif
2) Diberi nilai 2 (kurang mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan masih
belum mudah, sehingga prosesnya befum efektif.
3) Diberi nilai 3 (mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa mudah,
sederhana, tidak berbelitbelit tetapi masih perlu diefektifkan.
4) Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa
sangat mudah, sangat sederhana, sehingga prosesnya mudah dan efektif.
2.6 Kategorisasi Hasil Pengukuran IKM
Kategorisasi mutu pelayanan yang digunakan dalam survey ini adalah sebagai berikut:
NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL IKM INILAI INTERVAL KONVERSI IKM MUTU PELAYANAN KINERJA UNIT PELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
Halaman - 10 - |
BAB III HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Malang merupakan daerah yang memiliki luas wilayah 3.238,27 km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.524.863 jiwa. Tata pemerintahan terdiri dari 33
Kecamatan dan 378 desa dan 12 Kelurahan.
Jumlah sarana kesehatan meliputi : 4 rumah sakit pemerintah, 1 rumah sakit jiwa, 39
puskesmas (Puskesmas tanpa perawatan : 12 buah, Puskesmas perawatan : 27 buah),
93 Puskesmas Pembantu, Mobil Puskesmas Keliling : 93 buah
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) :
Ponkesdes : 390 buah,Posyandu : 2.799 buah,Poskesdes : 390 buah, POD (Pos Obat
Desa) : 13 buah, Poskestren (Pos Kes. Pesantren) : 227 buah, UKK (Upaya Kesehatan
Kerja) : 330 buah dan SBH (Saka Bhakti Husada) : 39 kelurahan.
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan di
puskesmas dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
Halaman - 11 - |
Note:1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
Halaman - 12 - |
Note:1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya
Dari diagam di atas diketahui bahwa 51,61 % adalah responden perempuan dan 48,38
% laki-laki. Umur responden terbanyak (48,46%) antara 26 sd 45 tahun dan sebagian
besar (35,68%) pekerjaan responden adalah petani/nelayan. Bila dilihat dari aspek
Halaman - 13 - |
3.1. HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PER PUSKESMAS
A.
PUSKESMAS DONOMULYO
A. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Donomulyo dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
3. Pendidikan
Halaman - 14 - |
Dari diagram di atas diketahui bahwa 47% adalah responden perempuan dan 53%
laki-laki. Umur responden terbanyak (58%) antara 26 sampai dengan 45 tahun dan
sebagian besar (5%) pekerjaan responden adalah sebagai petani/nelayan. Bila dilihat
dari aspek pendidikan yang ditamatkan 35% responden adalah SD sederajat.
A. 2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Donomulyo adalah 73,85 Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai terbaik
adalah Prosedur, Biaya dan Persyaratan. Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling
buruk adalah tentang perilaku pelaksana, maklumat pelayanan dan penanganan
pengaduan.
Halaman - 15 - |
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Donomulyo dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Donomulyo Donomulyo masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 5 hal
terpenting yang menurut responden perlu segera dilakukan perbaikan, yaitu:
1- Prosedur (51,85%)
2- Pemenuhan kelengkapan pelayananan pendukung (23,70%), berupa: kamar
mandi/toilet, ruang tunggu.
3- Kebersihan fasilitas pelayanan pendukung (22,2%), seperti kamar mandi/toilet,
tempat parkir, ruang tunggu, kamar rawat inap,
4- Perilaku pelaksana (6,66%), seperti sikap perawat yang kurang ramah.
5- Produk/Spesifikasi Jenis layanan (5,92)
6- Kompetensi pelaksana (2,22%)
7- Maklumat layanan dan Waktu layanan (0,74%)
Halaman - 16 - |
B. PUSKESMAS PAGAK
B. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas pagak dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
Halaman - 17 - |
4. PekerjaanB. 2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Pagak adalah 74,29. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK berdasarkan
pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Berdasarkan
grafik per unsur di atas, maka EMPAT unsur yang mendapat nilai terbaik adalah
beaya, produk/Spesifikasi jenis Layanan, prilaku pelaksana dan kemampuan petugas
dalam melayani. Sedangkan unsur yang mendapat nilai lebih rendah yaitu 7,83 adalah
tentang penanganan pengaduan. Namun begitu nilai empat unsur lainya diatas 8,0 dari
penilaian pengguna layanan.
B. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
[image:18.595.113.490.78.435.2]Halaman - 18 - |
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Pagak dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Pagak memberikan penilaian terhadap 4 aspek terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah : penataan dan
ketersediaan serta keamanan tempat parkir (54,67%) responden, kebersihan dan
perbaikan toilet/kamar mandi (29,33%) responden, Penambahan Ruang rawat inap
(11,33%) responden, pembangunan ruang tunggu (4,67%) responden Rekomendasi ini
dirasa paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
C. PUSKESMAS SUMBERMANJING KULON
C. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Sumbermanjing Kulon dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
54,67% Tempat parkir 29,33% Toilet
11,33% Rawat inap
Halaman - 19 - |
2. Umur Responden
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
Halaman - 20 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sumbermanjing Kulon adalah 73,89. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka ada 8 dari 9 unsur yang mendapat nilai
diatas 8,00 dengan kata lain 8 unsur tersebut mendapatkan predikat penilaian SANGAT
BAIK, kecuali penanganan pengaduan mendapatkan penilaian dari pengguna layanan
dengan nilai 7,58 artinya di unsur tersebut perlu dilakukan perbaikan kualitas layanan
untuk merespon kebutuhan pengguna layanan kesehatan di puskesmas tersebut.
C. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Sumbermanjing Kulon dapat kita lihat
Halaman - 21 - |
Berdasarkan grafik di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Sumbermanjing Kulon masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 5 hal
terpenting yang perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah :
perbaikan kaamr mandi (32,25%) responden, kebersihan kurang (25,49%) responden,
perbaikan atap bocor (23,53%) responden, penambahan atap tempat parkir (9,80%)
responden dan penempatan denah lokasi (8,82%) responden. Lima hal tersebut diatas
menjadi rekomendasi dirasa paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
D. PUSKESMAS BANTUR
D. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Bantur dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
32,25%
Kamar Mandi
25,49%
Kebersihan
23,53%Atap Bocor
9,80%
Parkir
Halaman - 22 - |
3. Pendidikan4. Pekerjaan
Halaman - 23 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Bantur adalah 72,37. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah SANGAT BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai paling
menonjol adalah persyaratan, prosedur dan kemampuan petugas dalam melayani.
Sedangkan 6 unsur yang lain mendapat nilai cukup baik karena diatas 7,5 sampai
dengan 8,0. Dua unsur perlu segera dilakukan peningkatan kualitas adalah kompetensi
pelaksana layanan dan ketepatan waktu pelayanan.
D. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Bantur dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
68,75% Perbaikan Bangunan
Halaman - 24 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Bantur masih mengeluhkan dua hal terpenting yang perlu segera untuk
dilakukan perbaikan menurut responden adalah :
Perbaikan Bangunan
/perluasan
(68,75%) responden, Petugas Lebih ramah dan ditambah (31,25%) responden, dua hal
tersebut dirasa paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
E. PUSKESMAS WONOKERTO
F. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
F. Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Wonokerto dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
Halaman - 25 - |
4. PekerjaanF. 2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Wonokerto adalah 72,72. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Nilai
B apabila dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51 – 81,25 maka indeks kepuasan
sebesar 72,72 adalah capaian yang baik meski demikian untuk peningkatan mutu
Halaman - 26 - |
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai terbaik
adalah spesifikasi jenis layanan, prosedur pelayanan dan persyaratan. Sedangkan tujuh
unsur yang lain perlu peningkatan kualitas agar tahun berikutnya mendapatkan nilai
kepuasana masyarakat yang ideal terutama di unsur penanganan pengaduan
masyarakat dan peningkatan waktu pelayanan. Dua unsur tersebut menjadi
rekomendasi terpenting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas wonokerto.
F. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Donomulyo dapat kita lihat dalam diagram
Halaman - 27 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas wonokerto memberikan beberapa penilaian. Ada 6 hal terpenting yang
perlu untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah : Aspek penambahan
Kebutuhan Dokter /Spesialis /kesiagaan dokter (27,55%) responden, Perbaikan /
Penambahan Ruang pasien (19,39%) responden, Perbaikan Fasilitas Kesehatan
(18,37%) responden, Aspek pelayanan keramahan dan kedisiplinan petugas (17,35%)
responden , Perbaikan Pelayanan administrasi (9,18%) responden dan Keluhan
ketidak sesuaian beaya (8,16%). Keenam hal diatas sebaagi rekomendasi paling
mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
G. PUSKESMAS GEDANGAN
I. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Gedangan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Penambahan Dokter 27,55%
Penambahan Ruang
19,39% Keramahan Petugas
17,35%
Perbaikan Fasilitas Kesehatan 18,37%
Halaman - 28 - |
2. Umur Responden
3. Pendidikan
Halaman - 29 - |
I. 2. HASIL IKMBerdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Gedangan adalah 55,13 Dengan demikian mutu pelayanannya adalah KURANG BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Nilai
C apabila dilihat dari rentang nilainya yakni 43,76 – 62,50 maka indeks kepuasan
sebesar 61,25 masih belum optimal untuk mendekati nilai BAIK dengan rentang nilai
62,51-81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai paling
menonjol adalah Prilaku pelaksana layanan, kopentensi pelaksanan dan spesifikasi
jenis layanan. Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah tentang
kesesuaian maklumat layanan, prosedur layanan dan penanganan pengaduan.
I. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kemenpan sebagai acuan, peneliti juga melakukan
indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari IKM ini. Hal
Halaman - 30 - |
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Gedangan dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Gedangan masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 4 hal terpenting yang
perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah : Kebersihan
Lingkungan Puskesmas (36,76%) responden, Perbaikan atau renovasi kamar inap
(30,88%) responden, Peningkatan Pelayanan (25,00%) responden, dan Penataan
parkir sebesar (7,35%) responden. Ke empat hal tersebut diatas menjadi rekomendasi
ini dirasa paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
H. PUSKESMAS SUMBERMANJING WETAN
I. 4. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Sumbermanjing Wetan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
perbaikan Kamar Inap ( 30,88%)
Kebersihan ( 36,76%) Peningkatan
Pelayanan (25,00 %)
Halaman - 31 - |
2. Umur Responden
3. Pendidikan
Halaman - 32 - |
I. 5. HASIL IKMBerdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sumbermanjing Wetan adalah 76,72. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah
BAIK berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, ada 8 unsur dari 9 unsur yang mendapat nilai
sangat baik di interval 81,26 – 100.00, hanya satu unsur yang mendapat nilai dibawah
interval tersebut adalah penanganan pengaduan. Sehingga satu unsur ini menjadi hal
yang paling direkomendasikan untuk segera ditingkatkan kualitasnya.
I. 6. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
Halaman - 33 - |
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Sumbermanjing Wetan dapat kita lihat
dalam diagram berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Sumbermanjing Wetan masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 5 hal
terpenting yang perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah :
pengadaan musholla (17,54%) responden, ketersediaan air toilet (24,55%) responden,
persoalan antrian (21,05%) responden, penambahan tempat parkir (21,05%)
responden dan Papan adminitrasi sebesar (15,79%) responden. Rekomendasi ini
dirasa paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
I. PUSKESMAS SITIARJO
I. 7. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Sitiarjo dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Lahan Parkir (21,05%)
Antrian (21,05%)
Mushola (17,54%) Air WC (24,55%)
Halaman - 34 - |
2. Umur Responden
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
Halaman - 35 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sitiarjo adalah 75,02. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK berdasarkan
pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Berdasarkan
grafik per unsur di atas, ada 8 unsur dari 9 unsur yang mendapat nilai sangat baik di
interval 81,26 – 100.00
hanya satu unsur yang mendapat nilai dibawah interval tersebut adalah penanganan
pengaduan. Sehingga satu unsur ini menjadi hal yang paling direkomendasikan untuk
segera ditingkatkan kualitasnya.
I. 9. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Sitiarjo dapat kita lihat dalam diagram
[image:36.595.136.501.69.238.2]Halaman - 36 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Sitiarjo sudah sangat puas, tetapi ada tiga masukan yang penting untuk
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah : Perluasan Lahan Parkir
(57,45%) responden, Perbaikian ruang rawat inap (23,45%) responden, proses
penerbitan surat rujukan (19,15%) responden. Tiga hal tersebut menjadi rekomendasi
paling mendesak untuk segera dilakukan peningakatan kualitas.
J. PUSKESMAS KALIPARE
J. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Kalipare dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
Perluasan Lahan Parkir (57,45%)
Perbaikan Ruang Inap (23,40%)
Halaman - 37 - |
3. Pendidikan4. Pekerjaan
Halaman - 38 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kalipare adalah 74,63. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK berdasarkan
pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Berdasarkan
grafik per unsur di atas, ada 8 unsur dari 9 unsur yang mendapat nilai sangat baik di
interval 81,26 – 100.00
hanya satu unsur yang mendapat nilai dibawah interval tersebut adalah penanganan
pengaduan. Nilai interval 67,7 masuk kategori cukup namun begitu masih perlu
dilakukan pembenahan. Sehingga satu unsur ini menjadi hal yang paling
direkomendasikan untuk segera dilakukan perbaikan.
J. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Kalipare dapat kita lihat dalam diagram
[image:39.595.139.497.70.233.2]Halaman - 39 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Kalipare masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 3 hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah : Perawatan Kamar
mandi (44,57 %) responden, Tidak adanya kota pengaduan/saran (45,65%)
responden, Ketersediaan obat sesuai dengan resep dokter (9,78%) responden. Oleh
sebab itu tiga hal diatas dapat dijadikan rekomendasi untuk segera dilakukan
perbaikan untuk menuju puskesmas dengan kualitas layanana SANGAT BAIK.
K. PUSKESMAS DAMPIT
K. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Dampit dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
Tidak adanya Kotak Pengaduan (45,65%)
Perawatan kamar mandi (44,57%) Ketersediaan Obat
Halaman - 40 - |
3. Pendidikan4. Pekerjaan
Halaman - 41 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Dampit adalah 72,00. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK berdasarkan
pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Nilai B apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51 – 81,25 maka indeks kepuasan sebesar 72,00
sudah cukup baik untuk mendekati nilai SANGAT BAIK dengan rentang nilai 81,26.-
100.00. Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah penanganan pengaduan (8,21) , perilaku petugas pelaksana (8,64),
beaya (8,41) dan prosedur pelayanan (8,64). Sedangkan unsur yang mendapat nilai
terendah adalah tentang persyaratan (7,24).
K. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Dampit dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Fasilitas Ruang Tunggu (44,41%)
Halaman - 42 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Dampit masih mengeluhkan dua hal terpenting yang perlu segera untuk
dilakukan perbaikan menurut responden adalah : perbaikan ruang tunggu (64,41%)
kebersihan kamar mandi/lingkungan sekitar puskesma (35,59) responden. Dua hal
tersebut menjadi rekomendasi paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
L. PUSKESMAS PAMOTAN
L. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Pamotan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
3. Pendidikan
Halaman - 43 - |
L. 2. HASIL IKMBerdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Pamotan adalah 70,47. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK berdasarkan
pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Nilai B apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51 – 81,25 maka indeks kepuasan sebesar 70,47
sudah cukup baik untuk mendekati nilai SANGAT BAIK dengan rentang nilai 81,26.-
100.00.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai terbaik
adalah Spesifikasi Jenis layanan, Beaya dan persyaratan. Sedangkan unsur yang
mendapat nilai terendah adalah tentang penanganan pengaduan. Oleh sebab itu khusus
unsur penanganan pangaduan masyarakat penting untuk diperbaiiki.
L. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
Halaman - 44 - |
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Pamotan dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Pamotan ada 2 hal terpenting yang perlu segera untuk dilakukan perbaikan
menurut responden adalah : Penataan lahan parkir (53,12%) responden, kebersihan
toilet/kamar mandi (48,88%) responden, masukan pengguna layanan tersebut perlu
dijadikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan di puskesmas Pamotan.
M. PUSKESMAS TIRTOYUDO
M. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
N. Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Tirtoyudo dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Kebersihan Kamar Mandi (46,87%)
Halaman - 45 - |
2. Umur Responden
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
Halaman - 46 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tirtoyudo adalah 73,73. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara. Nilai
B apabila dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51 – 81,25 maka indeks kepuasan
sebesar 73,73. sudah cukup baik untuk mendekati nilai SANGAT BAIK dengan rentang
nilai 81,26.- 100.00.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, dari sembilan unsur belum ada yang mendapat
nilai sangat baik sebagaimana interval kategori yang ditetapkan oleh Menteri
Pemberdayaan aparatur negara. Ada dua unsur layanan yang mendapatkan nilai indeks
terendah yaitu waktu pelayanan dan persyaratan layanan agar mendapatkan perhatian
yang lebih agar perbaikan.
M. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Tirtoyudo dapat kita lihat dalam diagram
Halaman - 47 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Tirtoyudo masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 3 hal terpenting yang
perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah : penambahan dan
peningkatan kualitas pegawai (41,03%) responden, Perbaikan prosedur layanan
(38,46%) responden, penataan lahan parkir (20,51%) responden. Tiga unsur tersebut
paling mendapatkan sorotan dari pengguna layanan dan perlu segera dilakukan
perbaikan.
.
O. PUSKESMAS AMPELGADING
M. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Ampelgading dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
2. Umur Responden
Prosedur Layanan (38,46%)
Kualitas& Kuantitas Pegawai (41,03%) Penataan parkir
Halaman - 48 - |
3. Pendidikan4. Pekerjaan
Halaman - 49 - |
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Ampelgading adalah 75,29. Dengan demikian mutu pelayanannya adalah BAIK
berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan aparatur negara.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai terbaik
adalah beaya, prosedur layanan dan persyaratan layanan. Sedangkan enam unsur yang
lain mendapat nilai baik sebagaimana standart dari kementrian aparatur nagara meski
masih perlu peningkatan lagi.
M. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Ampelgading dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Keamanan parkir (75,53%)
Halaman - 50 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Ampelgading masih mengeluhkan 2 hal terpenting yang perlu segera untuk
dilakukan perbaikan menurut responden adalah : keamanan tempat parkir, lingkungan
(75,53%) responden, penambahan tenaga medis khususnya dokter serta kepastian
jadwal dokter (24,47) responden. Dengan demikian dua hal tersbut merupakan
rekomendasi ini dirasa paling mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
P. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI MASING-MASING KORWIL UNIT PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS
Berdasarkan hasil pengolahan data IKM unit pelayanan kesehatan di Kabupaten
Malang, diperoleh gambaran IKM di masing-masing unit pelayanan Puskesmas sebagai
berikut :
NO UNIT PELAYANAN NILAI MUTU LAYANAN KINERJA UNIT PELAYANAN PRIORITAS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
1 Puskesmas
Donomulyo 73,85 B BAIK
PENANGAN PENGADUAN 2 Puskesmas Pagak
74,29 B BAIK PENANGAN
PENGADUAN 3 Puskesmas
Sumbermanjing Kulon
73,89 B BAIK PENANGAN
PENGADUAN
4 Puskesmas Bantur 72,37 B BAIK WAKTU LAYANAN
5 Puskesmas
Wonokerto 72,72 B BAIK
PENANGAN PENGADUAN 6 Puskesmas
Gedangan 55,13 C
KURANG
BAIK MAKLUMAT LAYANAN
7 Puskesmas Sumbermanjing Wetan
76,72 B BAIK PENANGAN
PENGADUAN
8 Puskesmas Sitiarjo
75,02 B BAIK PENANGAN
PENGADUAN 9 Puskesmas Kalipare
74,63 B BAIK PENANGAN
PENGADUAN
10 Puskesmas Dampit 72,00 B BAIK PERSYARATAN
11 Puskesmas Pamotan
70,47 B BAIK PENANGAN
PENGADUAN 12 Puskesmas
Tirtoyudo 66,36 B BAIK WAKTU LAYANAN
13 Puskesmas
Ampelgading 75,29 B BAIK
KOMPETENSI PELAKSANA
Halaman - 51 - |
Diisi grafik perbandingan IKM puskesmas di wilayah 1
Diagram di atas menunjukkan bahwa Wilayah I Puskesmas Sumbermanjing Weta
mendapat nilai/skor IKM tertinggi dibandingkan dengan Korwil puskesmas yang lain
yaitu 76,72. Sedangkan Wilayah I Puskesmas yang mendapat nilai IKM terendah adalah
Puskesmas Gedangan dengan IKM 55,13.
Dari 13 Puskesmas wilayah I Puskesmas, ada 12 puskesmas mendapat nilai BAIK
yaitu Puskesmas Donomulyo, Puskesmas Pagak, Puskesmas Sumbermanjing Kulon,
Puskesmas Bantur, Puskesmas Wonokerto, Puskesmas Sumbermanjing Wetan,
Puskesmas Sitiarjo, Puskesmas Kalipare, Puskesmas Dampit, Puskesmas Pamotan,
Puskesmas Tirtoyudo, Puskesmas Ampelgading. Dimana rentang nilai untuk kategori
BAIK adalah 62,51 – 81,25. Sedangkan satu puskesmas mendapatkan indeks dengan
Halaman - 52 - |
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis hasil pengukuran IKM unit pelayanan kesehatan di
Puskesmas Kabupaten Malang diwilayah I Tahun 2016 dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Survey IKM Dinas Kesehatan Tahun 2016 dilaksanakan pada 13 Puskesmas yang
berada diwilayah I yaitu:
a. Donomulyo
b. Pagak
c. Sumbermanjing Kulon
d. Bantur
e. Wonokerto
f. Gedangan
g. Sumbermanjing Wetan
h. Sitiarjo i. Kalipare j. Dampit k. Pamotan l. Tirtoyudo m. Ampelgading
2. Dari hasil pelaksanaan survei IKM yang dilaksanakan pada 13 (Tiga Belas)
Puskesmas yang dikelompokkan dalam wilayah I tersebut, berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan dalam Kepmenpan, maka kinerja keseluruhan unit
pelayanan masuk dalam kategori BAIK Kecuali di Puskesmaa Gedangan yang
mendapatkan penilaian kinerja KURANG BAIK .
3. Indeks unsur pelayanan kesehatan di Lingkungan wilayah I Lingkup Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang dengan nilai rata-rata terendah adalah indikator
Penanganan Pengaduan Layanan.
4. Khusus wilayah I Puskesmas dengan nilai IKM tertinggi adalah Puskesmas Ampel
Gading yaitu 75,29 dan nilai IKM terendah yaitu Puskesmas Gedangan dengan
nilai 55,13.
5. Peningkatan mutu pelayanan diprioritaskan pada indikator Penanganan
Halaman - 53 - |
6. Prioritas pembinaan terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan
berdasarkan rata-rata nilai IKM adalah :
a. Puskesmas Gedangan dengan nilai : 55,13
b. Puskesmas Tirtoyudo dengan nilai : 66,36
B. REKOMENDASI
Kualitas layanan kesehatan merupakan hak dasar yang seharusnya dapat dengan
mudah diakses oleh mayarakat. Salah satu tolok ukur apakah pelayanan disuatu tempat
layanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas adalah sejauh mana pengguna layanan
kesehatan merasakan secara langsung kualitas layanan yang diterima. Apakah layanan
tersebut aksesebel terhadap semua pengguna dengan prinsip cepat, tepat, ramah,
terbuka / informatif dan tidak diskriminatif.
Pelayanan prima atau berkualitas dapat terwujud jika semua pihak mendukung dan
berkomitmen tinggi dalam melasakanan pelayanan sesuai SOP yang telah ditetapkan
didukung ethos kerja yang tinggi. Prinsip penyelenggaraan layanan dari sisi internal
adalah transparansi, akuntabilitas dan informatif dalam layanan dasar merupakan
prinsip dasar yang harus senantiasa di pegang oleh penyelenggara pelayanan, terutama
layanan dasar kesehatan oleh Puskesmas.
Sementara masyarakat sebagai pengguna layanan diharapkan ikut berperan aktif
dalam mendukung penyelenggara layanan kesehatan menjalankan tugasnya sesuai
prosedur. Dukungan masyarakat yang dimaksud adalah pengguna layanan juga disiplin
atau mentaati ketentuan dalam memperoleh layanan kesehatan dengan memenuhi
beberapa persyaratan yang menjadi ketentuan.
Hasil IKM secara umum dengan persepsi yang BAIK dari masyarakat, meski ada satu
puskemas yang harus mendapatkan perhatian serius dari dinas kesehatan kabupaten
Malang yaitu puskesmas Gedangan dengan indeks terendah sehingga dapat
dipresepsikan KURANG BAIK .
Namu begitu untuk terus meningkatkan kualitas kepuasan masyarakat ada hal-hal yang
perlu mendapatkan perhatian sebagaimana disampaikan dalam rekomendasi berikut ,
antara lain :
1. Asas penyelenggaraan layanan pelayanan berpedoman dan memerhatikan amanat
dari UU nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dengan berprinsip pada
peningkatan kulitas pelayanan, kepuasan masyarakat dan pengelolaan pengaduan
Halaman - 54 - |
2. Diperlukan penerjemahan tehnis dalam penguatan regulasi di tingkatan
pemerintah kabupaten untuk mendukung implementasi undang-undang tersebut.
3. Tinggi rendahnya kualitas layanan kesehatan sangat bergantung pada komitmen
penyelenggara pelayanan dalam melaksanakan kewajibannya sebagai penyedia
layanan yang berkualitas dengan mempedomani standar baku (SOP) dan Standar
Pelayanan (SP) dan meningkatkan kedisiplinan serta rasa tanggung jawab petugas.
4. Perlunya penguatan pengelolaan pengaduan masyarakat secara serius dan
tersistem serta konsisten, sehingga setiap pengaduan dapat diselesaikan dengan
cepat dan tepat dalam rangka mendukung peningkatan kualitas layanan.
5. Masyarakat selaku faktor ekternal dapat dijadikan mitra kritis untuk mengawal
pelaksanaan maklumat layanan.
6. Perlu mekanisme kontrol yang tersistem dalam rangka untuk memastikan
konsistensi layanan kesehatan dengan mengukur secara berkala melalui survey