• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003379 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003379 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

A. SIMPULAN

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa di kelas IV SD Negeri 3 Cibogo dapat meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dilakukan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran tertuang pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta beberapa instrumen penelitian. Sistematika pada RPP meliputi (a) Standar Kompetensi, (b) Kompetensi Dasar, (c) indikator, (d) tujuan pembelajaran, (e) karakter siswa yang diharapkan, (f) materi pokok, (g) pendekatan, model, dan metode, (h) langkah-langkah pembelajaran, (i) alat/ bahan dan sumber belajar, (j) evaluasi, dan (k) lampiran. RPP dalam penelitian tindakan ini merupakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang menekankan siswa untuk aktif dalam hal menerima, membuat, dan menanggapi pembelajaran IPS.

Arieska Adzantya I.P., 2014

Penerapan model pembelajaran kkoperatif tipe snowball throwine untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS

(2)

81

Perencanaan pada setiap siklus pada umumnya sama, namun terdapat beberapa perbedaan, dilihat dari hasil observasi dan refleksi pada siklus sebelumnya.

2. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat diterima oleh siwa karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat membuat siswa menjadi aktif dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Pelaksanaan tindakan tidak terlepas dari berbagai hambatan yang terjadi baik dari pihak guru/ peneliti dan siswa. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu alokasi waktu yang selalu kurang sehingga pembelajaran melebihi waktu yang telah dialokasikan, siswa yang sulit untuk dikondisikan sehingga butuh kesabaran dan guru perlu memotivasi siswa agar siswa mau terlibat dalam pembelajaran. 3. Hasil peningkatan keaktifan belajar pada siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing mengalami peningkatan pada setiap siklus. Terlihat dari hasil data berdasarkan observasi keaktifan siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I adalah 65,99%, pada siklus II meningkat menjadi 73,6%, dan pada siklus III meningkat menjadi 85,36%. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa. Terlihat dari hasil nilai rata-rata yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I adalah 59,52 dengan hasil ketuntasan sebesar 42,85%. Pada siklus II meningkat menjadi 63,8 dengan hasil ketuntasan sebesar 61,90%. Dan pada siklus III meningkat menjadi 75,71 dengan hasil ketuntasan sebesar 85,71%. Nilai rata-rata pada siklus III ini sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan untuk memperbaiki tindakan berikutnya, maka peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi, diantaranya adalah:

Arieska Adzantya I.P., 2014

Penerapan model pembelajaran kkoperatif tipe snowball throwine untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS

(3)

82

1. Bagi Guru

a. Model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing hendaknya terus diterapkan dalam pembelajaran. Bila guru menerapkannya dalam berbagai variasi akan lebih baik lagi.

b. Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hendaknya lebih terperinci, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.

c. Memberikan fasilitas yang lebih baik lagi dan lebih lengkap, sehingga potensi peserta didik akan lebih berkualitas guna meningkatkan mutu pendidikan.

d. Perlu persiapan yang matang, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), media yang sesuai, dan lain-lain yang menunjang pembelajaran lebih aktif lagi dan kondusif.

2. Bagi Peneliti Lain

a. Alokasi waktu yang digunakan sebaiknya 3 jam pelajaran, sehingga guru tidak kesulitan dalam membagi waktu, terutama pada saat pelemparan bola kertas itu memerlukan waktu yang cukup lama.

Arieska Adzantya I.P., 2014

Penerapan model pembelajaran kkoperatif tipe snowball throwine untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS

Referensi

Dokumen terkait

Iriawan mengajak PJU Polda Bali, Staf Asops dan seluruh anggota yang berada di Polres Karangasem untuk makan bersama menikmati apa yang beliau masak bersama Polwan dan Bhayangkari

[r]

KETERBATASAN DAN SARAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, profitabilitas dan leverage terhadap kondisi financial

dengan model problem-based learning untuk mata pelajaran Basis Data. Apakah multimedia pembelajaran dengan model

Materi ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam

1) Metode AHP dapat digunakan untuk penyeleksian penerimaan asisten laboratorium pada AMIK-STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar. Dengan perhitungan menggunakan metode

Hal ini dapat terjadi karena meskipun tingkat pengetahuan ibu baik ada faktor lain yang mempengaruhi ibu dalam memberikan MPASI pada bayinya, yaitu faktor budaya setempat,

Di Malaysia cerita kancil dipertahankan melalui film animasi berjudul “Pada Zaman Dahulu” yang dapat dinikmati oleh anak-anak Malaysia-Indonesia sebagai sebuah hiburan