• Tidak ada hasil yang ditemukan

T KIM 1302664 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T KIM 1302664 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Rizky Brehnaputrifajar K, 2015

DESAIN DIDAKTIS PADA KONSEP REAKSI REDOKS BERBANTUAN SELF-REFLECTION GURU MELALUI LESSON ANALYSIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data penelitian pada

bab IV, maka diperoleh beberapa kesimpulan terkait dengan pertanyaan penelitian

yang diajukan sebagai berikut :

1) Learning obstacle (hambatan belajar) pada konsep perkembangan reaksi

redoks, yaitu:

- Siswa belum mampu menganalisis konsep reaksi redoks berdasarkan

keterlibatan oksigen.

- Siswa belum mampu menganalisis konsep reaksi redoks berdasarkan serah

terima elektron.

Sedangkan learning obstacle (hambatan belajar) pada konsep penentuan

biloks, yaitu:

- Siswa salah dalam menganalisis konsep reaksi redoks berdasarkan

perubahan bilangan oksidasi.

- Siswa salah dalam menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul

- Siswa salah dalam menentukan bilangan oksidasi atom dalam ion.

- Siswa belum mampu menentukan reaksi redoks berdasarkan bilangan

oksidasi.

- Siswa salah dalam menganalisis pengoksidasi dan pereduksi dalam reaksi

redoks.

2) Desain didaktis yang sesuai dengan learning obstacle yang telah

teridentifikasi dirancang dalam bentuk chapter design (CD) dan lesson design

(LD). Chapter Design pada konsep reaksi redoks berisikan konsep esensial

dan cara belajar siswa yang terdiri dari; 1) perkembangan konsep reaksi

redoks dan 2) Penentuan biloks. Lesson design dibuat berdasarkan chapter

design. Lesson design pertemuan pertama pada konsep perkembangan reaksi

redoks berupa situasi didaktis secara demonstrasi dan praktikum yang dilalui

siswa dengan tugas kelompok untuk menentukan suatu reaksi redoks

berdasarkan keterlibatan oksigen dan serah terima elektron. Sedangkan lesson

(2)

97

Rizky Brehnaputrifajar K, 2015

DESAIN DIDAKTIS PADA KONSEP REAKSI REDOKS BERBANTUAN SELF-REFLECTION GURU MELALUI LESSON ANALYSIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menuntut siswa dapat menentukan aturan biloks, menganalisis suatu

reaksi redoks dan menentukan pengoksidasi dan pereduksi dari suatu reaksi

redoks.

3) Hasil implementasi desain didaktis pertama pada konsep perkembangan

reaksi redoks berupa respon siswa dan antisipasi guru. Saat implementasi

didapatkan respon siswa yang diluar prediksi yaitu siswa kesulitan dalam

menuliskan persamaan reaksi berdasarkan demonstrasi dan praktikum. Pada

implementasi desain didaktis pertemuan kedua pada konsep penentuan biloks

didapat antisipasi guru yang sudah sesuai dengan perencanaan. Secara

keseluruhan hasil desain didaktis pada pertemuan pertama dan kedua dapat

mengurangi learning obstacle siswa pada perkembangan konsep reaksi

redoks dan penentuan biloks.

4) Hasil refleksi diri (self-reflection) guru melalui lesson analysis untuk

pertemuan pertama pada konsep perkembangan reaksi redoks, yaitu siswa

mengalami hambatan dalam menuliskan persamaan reaksi berdasarkan

demonstrasi dan praktikum, untuk itu guru perlu menayangkan video

visualisasi mengenai peristiwa yang terjadi pada demonstrasi dan praktikum

dan perlu melakukan diskusi secara klasikal didalam kelas. Sedangkan hasil

refleksi diri (self reflection) guru melalui lesson analysis pada pertemuan

kedua pada konsep penentuan biloks menunjukkan bahwa pada sesi klasikal

pembelajaran sudah cenderung berpusat pada siswa (student centered), pada

sesi kelompok menunjukkan bahwa kolaborasi antar siswa lebih banyak

terjadi dibandingkan kolaborasi siswa dengan guru.

5) Desain didaktis pertama pada konsep perkembangan reaksi redoks mengalami

revisi pada kegiatan inti yaitu pada saat diskusi mengenai persamaan reaksi

yang terjadi pada saat reaksi pembakaran, reaksi pencelupan Zn dan proses

perkaratan. Pada desain didaktis revisi perlu ditambahkan antisipasi guru

yaitu penayangan video visualisasi. Pada desain didaktis kedua pada konsep

penentuan biloks mengalami perubahan pada kegiatan inti yaitu saat

pengisian latihan soal pada LKS. Perlu perbaikan pada LKS dengan hanya

memberikan beberapa soal mengenai identifikasi suatu reaksi redoks, reaktan

(3)

98

Rizky Brehnaputrifajar K, 2015

DESAIN DIDAKTIS PADA KONSEP REAKSI REDOKS BERBANTUAN SELF-REFLECTION GURU MELALUI LESSON ANALYSIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru melakukan penjelasan mengenai penyelesaian soal tersebut secara

klasikal.

5.2 Implikasi

Implikasi dari penelitian yang berjudul Desain Didaktis Pada Konsep Reaksi

Redoks Berbantuan Self-Reflection Guru melalui Lesson Analysis sebagai berikut:

1) Adanya perencanaan antisipasi atau bantuan guru ini diharapkan dapat

mengurangi hambatan belajar yang muncul. Kompleksitas situasi didaktis

sangat potensial untuk menciptakan interaktivitas antar individu dalam suatu

tahapan belajar sehingga pembelajaran lebih bermakna.

2) Self-reflection (refleksi diri) guru merupakan kegiatan yang sangat baik yang

dilakukan guru dalam membuat desain didaktis sebelum melakukan

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru dan

meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan dan

terus menerus.

5.3 Rekomendasi

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya dan kesimpulan di

atas, maka rekomendasi dari penelitian ini sebagai berikut:

1) Pada saat melakukan identifikasi learning obstacle, peneliti selanjutnya perlu

memperhatikan waktu yang digunakan untuk pengerjaan soal dan waktu

retensi siswa dalam menguasai materi pembelajaran.

2) Guru yang menjadi guru model pada penelitian harus dapat berpartisipasi dan

terlibat langsung dalam perencanaan desain didaktis sehingga dalam

pelaksanaanya guru mudah menyesuaikan dengan perencanaan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Untuk mengetahui bagaimanakah hubungan tajam penglihatan setelah pembedahan katarak traumatik dengan faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan, jenis trauma, lama

2.3 Posisi mata kuliah Laboratorium Fisika Pendidikan dalam pengembangan kemampuan merancang dan melaksanakan kegiatan laboratorium inkuiri ……… 63. 3.1 Bagan desain penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan gaya mengajar guru di kelas regular dan kelas uggulan pada kelas sepuluh di MA NU Banat Kudus tahun ajaran 2016/2017 dan juga

Observasi Sekitar kegiatan Sejak penerimaan sampai berakhirnya tahap pasca operasi, setiap

 Instansi Pengawas yaitu Badan Lingkungan Hidup Kab. Barito Kuala, Dinas PU dan Perumahan Kab. Barito Kuala, Dinas Kebersihan Kab.. Sumber dampak Jenis Dampak Besaran Dampak

Lewat Dokumen & Sistem LAS Putusan Verifikasi Putusan Cetak kelengkapan akad kredit Penyampaian OL Persetujuan untuk akad Akad kredit Pencairan dan dokumentasi kredit

Judul Tesis : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) H... Taufik

INSTRUMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN KEAKSARAAN (STUDI EVALUASI PADA WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL)..