• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR DALAM PENGUKURAN KINERJA (Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR DALAM PENGUKURAN KINERJA (Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN BALANCED SCORECARD

SEBAGAI TOLOK UKUR DALAM

PENGUKURAN KINERJA

(

Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta

)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Oleh:

BQ RESTI KURNIA MELANI 12133100018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2016

(2)

i

PENERAPAN BALANCED SCORECARD

SEBAGAI TOLOK UKUR DALAM PENGUKURAN KINERJA

(Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta) HALAMAN SAMPUL

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

Oleh :

BQ RESTI KURNIA MELANI NPM. 12133100018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2016

(3)

ii ABSTRACT

This research attempts to measure work performance of Queen Latifa Hospitals in a balanced scorecard. The balanced scorecard is a method of work performance measurement that emphasized four perspectives the financial perspective, perspective customers, internal perspective of business process and perspective growth and learning.

Populations in this research are financial report Hospitals Queen Latifaa period of the year 2014 and 2015, in-patient care and outpatient, and employees Hospitals Queen Latifa. The sample collection done by means of incidentalsampling. Sample size determinedby using the formulaslovin, obtained 55 respondents employees and 60 respondents patients. Data collection method used is technique documentation, interview, and the questionnaire. An Analysis of the data used was descriptive quantitative.

The result of this research on financial perspective is the ratio economic and the ratio efficiency is good while on ratios the effectiveness of not good enough because its achievements income is weak from target. Perspective customers show retention patients and satisfaction patients good and on acquisitions patients not good enough. Perspective of business process internal show level visits outpatient, BTO, GDR, and NDRare good, while on innovation, ALOS, and TOI categorized less than good. Perspectivegrowth and learning the average categorized good.

(4)

iii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja RSU Queen Latifa menggunakan metode Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Populasi dalam penelitian ini laporan keuangan RSU Queen Latifa periode tahun 2014 dan 2015, pasien rawat inap dan rawat jalan, dan karyawan RSU Queen Latifa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara incidental sampling Ukuran sampelditentukan dengan menggunakan rumus slovin dan diperoleh 55 responden karyawan dan 60 responden pasien. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini secara keseluruhan pada perspektif keuangan yaitu rasio ekonomi dan rasio efisiensi sudah baik sedangkan pada rasio efektivitas masih kurang baik karena realisasi pendapatan masih kurang dari target yang ditetapkan. Perspektif pelanggan menunjukkan retensi pasien dan kepuasan pasien baik dan pada akuisisi pasien masih kurang baik. Perspektif proses bisnis internal menunjukkan pada tingkat kunjungan rawat jalan, BTO, GDR, dan NDR sudah baik sedangkan pada inovasi,ALOS, dan TOI dikategorikan kurang baik. Perrspektif pertumbuhan dan pembelajaran rata-rata dikategorikan baik.

(5)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR DALAM PENGUKURAN KINERJA

(Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta)

Skripsioleh BQ Resti Kurnia Melani ini telahdiperiksadandi nyatakansiapuntukdi uji

Yogyakarta, 15 Maret 2016 Pembimbing,

Vidya Vitta Adhivinna, SE,MSi,Ak. NIP. 19780429 200404 2 001

(6)

v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR DALAM PENGUKURAN KINERJA

(Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta)

Oleh:

BQ RESTI KURNIA MELANI NPM. 12133100018

Telahdipertahankan di depanDewanPengujiskripsi Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta padatanggal 21 Maret 2016

SusunanDewanPenguji

NamaLengkap TandaTangan

1. Ketua : Hari Purnama, SE, MM ... 2. Sekretaris : Sri Widodo, SE ... 3. Penguji I : Dra. Tri Siwi Nugrahani, SE, M.Si ... 4. Penguji II : Vidya Vitta Adhivinna ...

Yogyakarta, 21 Maret 2016 Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta

Dekan,

Hari Purnama, S.E, M.M. NIP.19620221 199503 1 004

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama : BQ Resti Kurnia Melani

NPM : 12133100018

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

JudulSkripsi : Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Dalam Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada RSU Queen Latifa Yogyakarta)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar–benar merupakan pekerjaan saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Yogyakarta, 15 Maret2016 Yang membuat peryataan

(8)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

 Sabar dan berusaha adalah dua hal yang sangat indah hasilnya bila kita mampu melewatinya.

(Penulis)

 Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik.

(HR. Thabrani)

Persembahan :

Skripsiinisaya persembahkanuntuk :  Ayahku Lalu Khairil Mas’ud dan ibuku

Dewi Kurnia terimaksih untuk segala doa dan dukungan yang kalian berikan.  Adek-adekku tercinta BQ Jareta Putri

dan Lalu M. Ansori

 Sahabat-sahabatku Ragil, Nova, Rega, Dayat, Trya terimaksih untuk semangat yang selalu kalian berikan

 Dosen Pembimbingku Ibu Vidya Vitta Adhivina, S.E, M.Si, Ak yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang melimbah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapatan Balanced scorecard Sebagai Tolok Ukur Dalam Pengukuran Kinerja pada RSU Queen Latifa” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program sarjana (S1) Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, bantuan, motivasi, semangat, nasehat, do’a dan dukungan dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu pada:

1. Bapak Dr. Buchory MS, M.Pd., Rektor Universitas PGRI Yogyakarta yang memberikan izin penelitian ini.

2. Bapak Hari Purnama, SE, MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta yang telah membina penulis.

3. Bapak Sri Widodo, SE, Ketua Program Studi Akuntansi Universitas PGRI Yogyakarta yang telah mengarahkan dan membimbing penulis

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini.

(10)

ix

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh kerena itu penulis terus menunggu saran dan kritik yang membangun dan positif dari pada pembaca dan pengguna skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak yang perkepentingan. Aamiin...

Yogyakarta, Maret 2016

(11)

x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL. ... i ABSTRACT. ... ii ABSTRAK. ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... iv

HALAMAN PENGESAHANDEWAN PENGUJI. ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ... vii

KATA PENGANTAR. ... viii

DAFTAR ISI. ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR. ... xv

DAFTAR LAMPIRAN. ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah. ... 1

B. Identifikasi masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Teori ... 9

(12)

xi

2. Konsep Rumah Sakit ... 12

3. Balanced Scorecard Sebagai Sistem Pengukuran... 17

B. Penelitian Terdahulu ... 34

C. Kerangka Berfikir ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 40

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 42

1. Perspektif Keuangan ... 42

2. Perspektif Pelanggan ... 44

3. Perspektif Proses Bisnis Internal ... 46

4. Perspektif Pertunbuhan dan Pembelajaran ... 48

C. Instrumen Penelitian ... 51

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 51

1. Populasi dan Sampel ... 52

2. Jenis Data dan Sumber Data ... 53

3. Metode Pengumpulan Data ... 54

4. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Data Penelitian ... 56

1. Sejarah Singkat RSU Queen Latifa ... 56

2. Maksud dan Tujuan RSU Queen Latifa ... 57

3. Visi, Misi dan Motto ... 59

(13)

xii

5. Fasilitas Pelayanan Medis ... 61

6. Fasilitas Penunjang ... 62

7. Fasilitas Pendukung ... 62

B. Validitas dan Reliabilitas ... 63

1. Pasien RSU Queen Latifa ... 63

2. Karyawan RSU Queen Latifa ... 65

C. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard... 66

1. Pengukuran Kinerja pada Perspektif Keuangan ... 66

2. Pengukuran kinerja pada Perspektif Pelanggan ... 69

3. Pengukuran Kinerja pada Perspektif Proses Bisnis Internal ... 77

4. Pengukuran Kinerja pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 84

D. Hasil Keseluruhan dari Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard ... 94 BAB V PENUTUP ... 96 A. Kesimpulan ... 96 B. Keterbatasan Penelitian ... 97 C. Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL

(14)

xiii

Tabel 1 : Perbandingan Balanced Scorecard pada Sektor Publik dan

Sektor Swasta ... 22

Tabel 2 : Rating Scale... 23

Tabel 3 : Kriteria Keseimbangan ... 24

Tabel 4 : Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Pasien RSU Queen Latifa ... 63

Tabel 5 : Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Kepuasan Pasien RSU Queen Latifa ... 64

Tabel 6 : Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Karyawan RSU Queen Latifa ... 65

Tabel 7 : Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Kepuasan Karyawan RSU Queen Latifa ... 66

Tabel 8 : Rasio ekonomi pada RSU Queen Latifa 2014-2015 ... 67

Tabel 9 : Rasio efisiensi pada RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 68

Tabel 10 : Rasio efektivitas pada RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 69

Tabel 11 : Tingkat akuisisi pasien RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 69

Tabel 12 : Retensi Pelanggan pada RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 70

Tabel 13 : Hasil Perhitungan Kepuasan Pasien RSU Queen Latifa untuk Masing-Masing Variabel... 77

Tabel 14 : Rata-rata kunjungan rawat jalan RSU Queen Latifa pada tahun 2014-2015 ... 78

Tabel 15 : Nilai ALOS RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 79

(15)

xiv

Tabel 17 : Nilai TOI RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 81

Tabel 18 : Nilai BTO RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 82

Tabel 19 : Nilai GDR RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 83

Tabel 20 : Nilai NDR RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 83

Tabel 21 : Pelatihan Karyawan………. . 84

Tabel 22 : Tingkat retensi karyawan RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 85

Tabel 23 : Tingkat produktivitas karyawan RSU Queen Latifa tahun 2014-2015 ... 86

Tabel 24 : Hasil Perhitungan Kepuasan Karyawan RSU Queen Latifa untuk Masing-Masing Variabel... 93

Tabel 25 : Pengukuran kinerja RSU Queen Latifa dengan Metode Balanced Scorecard Secara Keseluruhan ... 94

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian untuk Pasien Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian untuk Karyawan Lampiran 3 : Hasil Penelitian Kepuasan Pasien Lampiran 4 : Hasil Penelitian Kepuasan Karyawan Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengukuran kinerja semakin menjadi topik yang menarik di banyak negara maju. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan dalam mewujudkan lingkungan yang kompetitif (Ulaila, 2014).

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan (Widayanto dalam Aurora, 2010).

Permasalahan yang timbul selama ini adalah pengukuran kinerja hanya dilakukan secara tradisional, yaitu hanya menitikberatkan pada sisi finansial atau keuangan saja. Seharusnya dalam mengukur kinerja suatu perusahaan tidak bisa hanya dilihat dari sisi keuangan, tetapi juga sisi non keuangan. Karena jika hanya dengan melihat ukuran-ukuran keuangan dikhawatirkan tidak dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan (Ulaila, 2014).

Sistem pengukurankinerja pada aspek keuangan memang umum dilakukan. Terdapat kelebihan dan kelemahan dalam sistem pengukuran tradisional yang menitikberatkan pada aspek keuangan. Kelebihannya adalah

(19)

2

orientasinya pada keuntungan jangka pendek dan hal ini akan mendorong manajer lebih banyak memperbaiki kinerja perusahaan jangka pendek. Kelemahannya adalah terbatas dengan waktu, mengungkapkan prestasi keuangan yang nyata tanpa dengan adanya suatu pengharapan yang dapat dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan ketidak mampuan dalam mengukur kinerja harta tak tampak (intangible asset) dan harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan (Wardhani, 2001).

Diperlukan suatu sistem berbasis kinerja untuk meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja yang baik harus mempunyai sistem pengukuran kinerja yang andal dan berkualitas, sehingga diperlukan penggunaan ukuran kinerja yang tidak hanya mengandalkan aspek keuangan saja tetapi juga memperhatikan aspek-aspek non-keuangan. Hal ini mendorong Kaplan dan Norton (2000) untuk merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut dengan Balanced Scorecard. Konsep Balanced Scorecard yang dikembangkan merupakan salah satu metode pengukuran kinerja dengan memasukkan empat aspek/perspektif di dalamnyayaitu: 1. Financial perspective (perspektif keuangan)

2. Customer perspective (perspektif pelanggan)

3. Internal bisnis perspective (perspektif proses bisnis internal) dan

4. Learning and growth perspective (perspektif pembelajaran dan

(20)

3

Balanced Scorecard dinilai cocok untuk organisasi sektor publik karena Balanced Scorecard tidak hanya menekankan pada aspek kuantitatif-finansial, tetapi juga aspek kualitatif dan nonfinansial. Hal tersebut sejalan dengan sektor publik yang menempatkan laba bukan hanya sebagai ukuran kinerja utama, namun pelayanan yang cenderung bersifat kualitatif dan non keuangan.

Adanya sistem yang komprehensif dibanding pengukuran yang telah ada menyebabkan para pemimpin perusahaan (dunia usaha) berupaya menerapkan Balanced Scorecard sebagai pilihan. Disamping itu, kekomprehensifan tersebut juga menjadi efektivitas strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi perusahaan kedalam seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis (Kaplan dan Norton, 2000).

Mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang bekualitas, diperlukan suatu alat pengukuran untuk mengetahui kinerja yang dimiliki oleh suatu organisasi, dalam hal ini adalah rumah sakit. Menteri kesehatan RI mengeluarkan keputusan nomor 828/menkes/sk/IX/2008 tentang. Standar pelayanan minimal rumah sakit dimaksudkan agar tersedianya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban penyelenggaraan standar pelayanan minimal rumah sakit. Standar pelayanaan minimal ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman tentang definisi operasional, indikator

(21)

4

kinerja, ukuran atau satuan, rujukan, target nasional, cara perhitungan, rumus, pembilang dan standar pencapaian kinerja dan sumber data.

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 bab I pasal I, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RINomor 983/MenKes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perusahaan tentang konsep Balanced Scorecard di Rumah Sakit telah dilakukan oleh akademisi. Aurora (2010) melakukan penelitian mengenai penerapan Balance Scorecard di RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang memungkinkan untuk menerapkan Balanced Scorecard, karena dengan

Balanced Scorecardsemua aspek dapat diukur. Penerapan Balanced

Scorecard dimungkinkan karena rumah sakit telah memformulasikan visi, misidan strateginya dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rumah sakit dikatakan cukup baik dengan menggunakan Balanced Scorecard. Pada

(22)

5

penelitian ini cara menyatakan kinerja Rumah Sakit hanya membandingkan hasil yang terealisai dengan yang ditargetkan tanpa memberikan besaran atau skor.

Pada penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni (2011) mengenai Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Pada Pt. Semen Bosowa Maros. Objek yang diteliti berbeda karena objek penelitian ini bergerak pada bidang jasa tetapi lebih menekankan laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada perspektif keuangan ROA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan pada ROE mengalai penurunan setiap tahunnya dan TATO mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Berdasarkan perspektif pelanggan, hanya customer retention yang mengalami kenaikan terus menerus tiap tahunnya. Sedangkan number of complain dan customer acquisition tiap tahunnya mengalami penurunan. Kondisi yang hampir sama dengan part million defect rate error rate dan MEC yang mengalami kenaikan tiap tahunnya. Meskipun pada tahun 2010, MEC mengalami penurunan yang relatif kecil dari tahun 2009.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukant ersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian ulang mengenai pengukurankinerja yang ada di RSU Queen Latifadi Yogyakarta dengan menggunakan Balanced Scorecard yang lebih komprehensif, akurat, terukur dalam menilai kinerja suatu organisasi.

(23)

6

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka judul penelitian ini adalah“Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja pada RSU Queen Latifa”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan mengenai penerapan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja pada perusahaan teridentifikasi bahwa Balanced Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif kekinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Sedangkan penggunaan ukuran Balanced Scorecard melihat kinerja perusahaan secara menyeluruh, tidak hanya perspektif keuangan saja tetapi juga dari perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan dibatasi oleh beberapa hal, yaitu:

1. Menggunakan empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

2. Data keuangan yang digunakan adalah data yang dimiliki rumah sakit Queen Latifa dari tahun 2014-2015

(24)

7

D. Rumusan Masalah

Untuk mengukur dan menilai kinerja organisasi diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi dan komprehensif yang terdiri dari aspek keuangan dan non keuangan. Sistem pengukuran ini disebut dengan Balanced Scorecard. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “bagaimana penerapan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja pada RSU Queen Latifa”.

E. Tujuan Penelitian

Sesuaidenganmasalah yang telah di identifikasi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja pada RSU Queen Latifa

2. Memberikan suatu alternatif pengukuran kinerja pada perusahaan yang tidak hanya memperhatikan aspek keuangan tetapi pada aspek non keuangan juga.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan BalancedScorecard.

(25)

8

2. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran kinerja yang lebih komprehensif dalam menilai kinerja RSU Queen Latifa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penyusunan penelitian selanjutnya khususnya membahas topik mengenai penerapan Balance Scorecard di Rumah Sakit.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan terhadap beberapa guru MTs al-Hikmah dalam melaksanakan tugas di kelas, terlihat bahwa mereka telah mempersiapkan segala

Inflasi yang sangat parah ini disebabkan oleh berbagai kekacauan yang terjadi pada era orde lama seperti dampak negatif dari kebijakan sanering yang mengakibatkan bank-bank

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber informasi tentang hubungan IMT sebelum hamil dan pertambahan berat badan selama kehamilan dengan kejadian

Oleh karena itu dengan adanya analisis pemasangan LC filter pada SCR (silicon controlled rectifier) sebagai pengendali motor dc melalui pengaturan tegangan, kita dapat

pendidikan seni tari yang mengajak mahasiswa untuk kreatif, sebagai contoh bercerita di depan mereka kemudia meminta mereka untuk mengekplor gerak sesuai dengan

Maka penyisihan rata-rata yang dilakukan oleh IPAL adalah sebesar -3,97% yang berarti COD efluen lebih besar dari influennya sehingga nilai penyisihan negatif..

Departments College College of Engineering Electrical Engineering Civil Engineering Chemical Engineering Industrial Engineering Mechanical Engineering Petroleum and Natural Gas

2) Konsentrasi risk agent (C), mg/M 3 untuk udara, mg/L untuk air minum, susu dan minuman, mg/kg untuk pangan;.. Berbeda dengan kajian ARKL Meja, data dan informasi 2) s/d 5)