• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENEBAR BERKAH ZAKAT BERSAMA BAITUZZAKAH PERTAMINA (BAZMA) LAPORAN KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENEBAR BERKAH ZAKAT BERSAMA BAITUZZAKAH PERTAMINA (BAZMA) LAPORAN KERJA PRAKTEK"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

MENEBAR BERKAH ZAKAT BERSAMA BAITUZZAKAH PERTAMINA

(BAZMA)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :

MUFLIH MUKHTAR

103216052

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PERTAMINA

2018/2019

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan nikmat serta inayah-Nya, shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada jugjunan alam, nabi akhir zaman yakni nabi Muhammad SAW, yang telah membawa ajaran agama islam hingga saat ini. Alhamdulillah pada harini ini penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik yang berjudul “MENEBAR BERKAH ZAKAT BERSAMA BAITUZZAKAH PERTAMINA”.

Berkat bantuan beberapa pihak serta keyakinan akhirnya penulis dapat melewati hambatan sehingga laporan Kerja Praktik ini dapat diselesaikan. Tak lupa juga penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan nya terhadap penyelesaian proposal skripsi ini yaitu kepada :

1. Ibu Dr. Nanda Rembulan Nurdianto sebagai Kaprodi Ilmu Ekonomi Universitas Pertamina 2. Bapak Rico Ricardo, S.E., M.Ec Sebagai Ketua Koordinator pelaksanaan Kerja Praktik 3. Ibu Nursechafia, S.E., M.Ec Sebagai dosen pembimbing Program Studi

4. Bapak Sukendar, S.E.I Sebagai pembimbing Instansi

5. Bapak Ust. Nur Komaruddin, Bapak Amin Subhan, Bapak Riki, Bapak Adit, Bapak Irfan, Ibu Aulia Ning Ma’rifat dan bapak-bapak lainnya yang telah banyak mendukung selama proses kerja praktek berlangsung

6. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan sehingga kerja ini dapat terlaksana sebagai mana mestinya.

Laporan Akhir Kerja Praktek yang merupakan hasil dari kegiatan kerja praktek selama 18 hari kerja di Baituzakkah Pertamina

Penulis memohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan penyusunan Laporan Akhir Kerja Praktek ini, Oleh karena itu penulis mengharapkan Kritik dan Saran agar dapat mengevaluasi kembali dan Penulis dapat menjadi lebih baik dalam hal penulisan laporan

Jakarta, 15 Februari 2019

(4)

iii

Daftar Isi

LEMBAR PERSETUJUAN KERJA PRAKTIK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... v BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Pemilihan Topik ... 2 1.3 Tujuan ... 3

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 3

BAB II ... 4

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ... 4

2.1 Profil Baituzzakah Pertamina ... 4

2.2 Struktur Badan Pengurus Baituzzakah Pertamina ... 5

BAB III ... 6

Tinjauan Teoritis ... 6

3.1 Pengertian Zakat ... 6

3.2 Landasan Al-Qur’an dan Hadits ... 6

3.3 Macam-macam Zakat yang wajib di Zakati ... 7

3.3.1 Zakat Fitrah... 7

3.3.2 Zakat Maal ... 7

3.5 Nisab Zakat Maal ... 8

3.6 Golongan yang berhak menerima zakat ... 9

3.7 Tujuan zakat ... 10

3.8 Zakat dalam prespektif kebijakan fiskal ... 10

BAB IV ... 13

Kegiatan Kerja Praktik ... 13

4.1 Pengarsipan Dokumen ... 13

4.2 Input Data & Penyaluran Dana ... 13

4.3 Kepanitiaan ... 13

4.4 Studi Lapangan ... 15

(5)

iv

Hasil Kerja Praktik ... 18

5.1 Hasil yang Dicapai ... 18

BAB VI ... 20

Saran dan Kesimpulan ... 20

6.1 Kesimpulan ... 20

6.2 Saran ... 20

Daftar Pustaka ... 21

(6)

v Daftar Gambar

Gambar 1 Kegiatan Khitanan Massal di Gedung Pertamina Pusat ... 14

Gambar 2 Kegiatan sortir barang untuk Bazaar ... 14

Gambar 3 Foto bersama Panitia Baazar Energi tiga ... 15

Gambar 4 Melakukan kunjungan Rumah Singgah ... 16

Gambar 5 Foto bersama Guru dan Murid TK AL-MUHAJIRIN ... 16

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan serta kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas, agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan, namun diperlukan juga keterampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan penelitian yang rinci serta terjun langsung untuk memahami setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja. Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan Kerja Praktek/Magang dalam suatu perusahaan.

Kerja Praktik/Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah meneliti serta ikut berpartisipasi langsung dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi Kerja Praktik/Magang. Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pertamina Jakarta mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktik sesuai dengan Kurikulum di Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Pertamina. Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Pertamina memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Ilmu Ekonomi (Budiana, 2011).

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Ilmu Ekonomi. Dalam melaksanakan Kerja Praktik ada beberapa paradigma yang harus ditanamkan dalam pelaksanaannya yaitu, bahwa selama kerja praktik mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan membantu perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan ikut serta dalam memecahkan masalah, tapi bukan sebagai pemecah utama masalah (Fauzi Nurul, 2016).

(8)

2 1.2 Pemilihan Topik

Ilmu Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengalokasikan berbagai sumber daya (alam, manusia, modal, energi, lingkungan dan teknologi) yang jumlahnya terbatas. Tujuan Program Studi ini adalah untuk menghasilkan sarjana ekonomi yang mampu bersaing di pasar Internasional, serta berkemampuan untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan ekonomi makro dan tingkat sektoral.

Dalam Ilmu Ekonomi pasti akan banyak mempelajari dan menggambarkan kurva (contoh kurva Supply dan kurva Demand), menghitung konsepsi ekonomi dengan ekonometrika, dan menganalisis fenomena ekonomi melalui berbagai pendekatan dan teori. Salah satu teori yang di ajarkan yaitu tentang Kebijakan Fiskal. Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemerintah guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah atau memperbarui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ini adalah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara (Widya Utami, 2017).

Pembangunan ekonomi adalah salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi merupakan upaya secara sadar serta terarah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, guna mengurangi kesenjangan sosial. Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk selalu bertindak adil terhadap sesama, yang merupakan bagian dari kehidupan sosialnya. Guna meningkatkan keselarasan hidup dan keseimbangan dalam tatanan sosial dan masyarakat. Banyak hal dalam ajaran Islam yang menekankan pada nilai-nilai keadilan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan menunaikan zakat.

Ekonomi dan Zakat memiliki keterkaitan yang erat diantara keduanya, disamping adanya tiga dimensi dalam zakat yaitu Sosial, Moral, dan Ekonomi. Dari tiga dimensi tersebut zakat bisa dijadikan salah satu instrument keuangan sistem Ekonomi Islam, juga sebagai ranah publik dalam Ekonomi Islam yang bersifat wajib. Pada abad ke-7 M Zakat merupakan sistem fiskal pertama di Dunia yang memiliki aturan yang lengkap, mulai dari subjek pembayaran zakat, objek harta zakat, batas kepemilikan harta minimal yang tidak dikenai zakat (Nisab), masa kepemilikan harta (haul), sampai alokasi distribusi penerima zakat (mustahik). Apabila sistem ini diterapkan secara sistematik dalam perekonomian, maka akan memberikan dampak yang signifikan terhadap aspek sosial. Dalam ruang lingkup ekonomi zakat memiliki ranah secara makro dan mikro. Ranah makro sebagai kebijakan fiskal, kemudian ranah mikro zakat memiliki peran penting karena sesuai dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, telah menentukan asnaf yang berhak menerima zakat, tentunya secara pandangan mikro masyarakat yang berada digaris kemiskinan akan tersentuh sehingga mengurangi ketimpangan. Indonesia merupakan Negara yang sebagian besar mayoritasnya dalah beragama Islam. Tentunya dengan jumlah muslim yang banyak apabila zakat dikelola secara maksimal maka tidak menutup kemungkinan kemiskinan akan berkurang. Selain itu zakat juga memiliki dengan konsep distribusi yang sistematis akan mengurangi kesenjangan antara si miskin dan si kaya.

(9)

3

PT. Pertamina Persero meyarankan kepada para pekerja Muslim agar mereka selalu mengeluarkan zakat mal (zakat harta) sesuai kadar yang ditetapkan. Selain mengeluarkan zakat, mereka pun mengeluarkan Infaq, dan Shodaqoh. Kemudian dana zakat yang terkumpul daripada para pegawai dihimpun oleh lembaga yang bernama Baituzakkah Pertamina. Agar tersalurkan dengan baik dan benar. Dalam hal ini maka penulis mengambil topik Kerja “MENEBAR BERKAH ZAKAT BERSAMA BAITUZAKKAH PERTAMINA’’. Karena dengan adanya Baituzakkah Pertamina mampu membantu saudara-saudara khususnya umat muslim yang membutuhkan, sebagaimana yang penulis saksikan ketika melakukan kerja praktek, maka dari itu penulis memilih judul tersebut sebagai judul Kerja Praktek.

1.3 Tujuan

Dengan melakukan kegiatan kerja praktek tentunya ada Hal-hal yang ingin dicapai oleh mahasiswa, berikut tujuan di adakan nya kegiatan Kerja Praktek:

1. Melengkapi SKS yang menjadi Syarat Kelulusan di Universitas Pertamina.

2. Mengetahui teori tentang kebijakan fiskal islam di Lembaga Baituzzakah Pertamina (BAZMA).

3. Mengetahui secara langsung lembaga Baituzzakah Pertamina dalam menyalurkan dana Zakat,Infaq dan Sodaqoh.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Mahasiswa melakukan kerja praktik dengan tempat yang ditentukan atau di sarankan oleh mahasiswa kepada Program Studi dengan catatan perusahaan/lembaga tersebut memiliki keterkaitan dengan pendidikan yang dijalani mahasiswa. Sekarang mahasiswa melakukan kerja praktek yang bertempat di :

Tempat : Baituzzakah Pertamina (BAZMA)

Alamat : Jl. Medan Merdeka Timur. No.1A, Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Waktu Pelaksanaan : 17 Desember 2018 sampai 11 Januari 2019

Telepon : 021 3862515 Ext. 3984

E-mail : bazma@pertamina.com

Bagian Tempat KP : Administrasi

(10)

4

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Baituzzakah Pertamina

Sebelum diberi nama Baituzzakah Pertamina (BAZMA), wadah untuk menampung dana ZIS para pekerja muslim PERTAMINA disebut BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah) yang berada di bawah Badan Dakwah Islam (BDI) Pertamina. BAZIS dibentuk pada tanggal 10 Februari 1992, berdasarkan surat keputusan Pengurus KORPRI No. Skep-002/K-11/Fuper/1992. Terbentuknya BAZIS tidak terlepas dari adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama No. 29 tahun 1991 dan No. 47 tahun 1991 tentang Pembinaan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah yang ditandatangani oleh Mendagri Rudini dan Menteri Agama Munawir Sadzali pada tanggal 19 Maret 1991. Dengan lahirnya surat keputusan bersama tersebut, maka hampir seluruh BUMN membentuk badan pengelola zakat di lingkungan perusahaannya.

Selanjutnya pada tahun 1999, SKB tersebut digantikan dengan Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, dimana badan pengelola zakagt yang diakui oleh pemerintah ada dua, yakni BAZ (Badan Amil Zakat) yang dibentuk oleh pemerintah dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) yang dibentuk oleh masyarakat. Seiring dengan terbitnya Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tersebut muncul keinginan kuat dari para pekerja Muslim Pertamina untuk mengusung BAZMA menjadi lembaga amil zakat dengan diberi nama Baituzzakah Pertamina, kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan akte pendirian melalui Notaris Titiek Irawati S, SH No. 29 tanggal 22 agustus 2003.

Akhirnya pada tanggal 24 Mei 2004 LAZ BAZMA mendapatkan kepercayaan dari pemerintah sebagai LAZ Nasional (tingkat pusat) dengan mendapatkan akreditasi LAZNAS melalui Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang ditandatangani oleh Prof. Said Agil Al Munawar dengan surat keputusan No. 313 tahun 2004. Inilah aspek legal yang berlaku. Menyesuaiakan regulasi yang ada di BAZMA pada tanggal 7 November 2016 berubah badan hukum menjadi badan hukum Yayasan melalui akta pendirian No. 5 tahun 2016 dibuat dihadapan Notaris Titiek S dan dibuat dalam lembaran negara melalui SK Kemenkumham pada tanggal 15 November 2016.

Adapun bagian yang diberikan oleh pihak BAZMA yaitu bagian administrasi. Secara

etimologis, kata administrasi berasal dari Bahasa latin yang terdiri dua kata, yaitu ad yang berarti

intensif dan ministarie yang berarti to serve (melayani) literature lain menjelaskan bahwa

administrasi merupakan terjemahan dari Bahasa inggris yaitu administration, diartikan sebagai

pengelola atau penggerak. Kata administrasi juga berasal dari Bahasa belanda, yaitu

administratie yang meliputi kegiatan catat mencatat, surat menyurat, pembukaan ringan, ketik

mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan ( clrecical work ) (suwarno

handayaningrat, 1988:2) dalam artikel (Sihombing, n.d.). Bagian administrasi merupakan penyelenggara dalam sebuah perkantoran guna membantu pimpinan ketika mengambil keputusan serta pencapaian tujuan organisasi, atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

(11)

5

officemanagement. Administrasi perkantoran meliputi kegiatan filing/rekap data, kebersihan dan keindahan, pelayanan tamu, pelayanan telepon, pelayanan kepegawaian, pelayanan keuangan, pelayanan umum, pelayanan surat menyurat dan ekspedisi.

Baituzzakah Pertamina pun memberikan kegiatan yang sama kepada mahasiswa yang sedang melakukan kerja praktik seperti halnya para pekerja yang berada di kantor lainnya, yaitu melakukan kegiatan input/rekap data pengeluaran serta pemasukan dana, memelihara kebersihan serta ketenangan kantor, kemudian membantu menganalisis Proposal yang masuk ke Bazma, serta mengkategorikan nya sesuai proposal yang di ajukan, membantu menyalurkan dana bantuan terhadap masing-masing penerima melalui transfer antar bank.

2.2 Struktur Badan Pengurus Baituzzakah Pertamina

Dewan Syariah : Prof. KH. Amin Suma

Badan Pelaksana :

 Ketua Umum : Susilo

 Ketua Bidang Penghimpunan : Yudo Irianto

 Ketua Bidang Pendayagunaan : Gigih Prakoso

 Ketua Bidang Pelaporan : Ifki Sukarya

Nazhir Wakaf :

 Ketua Nazhir Wakaf : Budhi Himawan

 Wakil Ketua Nazhir Wakaf : Etom Katamsi

 Sekertaris : Herry Cahyono

 Bendahara : Anjas Jati Kesuma

 Bidang Penghimpunan : Dofa Purnomo

(12)

6

BAB III

Tinjauan Teoritis

3.1 Pengertian Zakat

Zakat merupakan masdar dari kata zaka yang berarti “ suci”, ”baik”, “tumbuh” dan “berkembang”. Secara istilah zakat yaitu sejumlah harta tertentu (harta yang dimiliki) yang telah mencapai syarat untuk menunaikan zakat. Arti dari kata zakat agar bisa menumbuhkan, memurnikan, mensucikan, memperbaiki dari apa yang didapatkan setelah melakukan kewajiban zakat. Esensi zakat adalah pengelolaan sejumlah harta yang diambil dari orang yang wajib membayar zakat (muzakki) untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya

(mustahiq). Pengelolaan zakat meliputi pengumpulan (penghimpunan) penyaluran,

pendayagunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban harta zakat. Sedangkan menurut terminologi syari’ah (istilah syara’) zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu (Darmiasih, 2009).

3.2 Landasan Al-Qur’an dan Hadits

Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadikan salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan jelas berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Adapun landasan hukum yang diambil dari sumber hukum Islam yaitu al-Qur’an dan Hadits tentang disyari’atkannya zakat adalah :

a. Ayat Alqur’an 2. Surat Al Baqoroh ayat 110

اوُميِقَأ َو

َت اَمِب َهَّللا َّنِإ ۗ ِهَّللا َدْنِع ُهوُد ِجَت ٍرْيَخ ْنِم ْمُكِسُفْنَ ِلِ اوُمِ دَقُت اَم َو ۚ َةاَكَّزلا اوُتآَو َة َلََّصلا

ي ِصَب َنوُلَمْعْ

ر

“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apapun yang kalian kerjakan bagi diri kalian, tentu kalian akan mendapat pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kalian kerjakan”.([Q.S Al Baqoroh:110).

3. Surat At-Taubah ayat 10

َت َٰوَلَص َّنِإ ۖ ْمِهْيَلَع ِ لَصَو اَهِب مِهيِ كَزُتَو ْمُهُرِ هَطُت ًةَقَدَص ْمِهِل ََٰوْمَأ ْنِم ْذُخ

َّل نَكَس َك

ميِلَع عيِمَس ُهَّللٱ َو ۗ ْمُه

rtinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Alloh maha mendengar lagi maha mengetahui”. (Q.S At-Taubah ayat 103)

b. Hadits

Hadits berikut merupakan hadits yang di riwayatkan oleh ibn Abbas ra ketika Nabi SAW mengutus muad’z bin jabal untuk pergi ke Yaman.

(13)

7

َسْمَخِل َّلاِإ ٍيِنَغِلُةَقَدَّصلا ُّل ِحَت َلا

لاا ِلْيِبَس ىِف ٍزاَغ ْوَأ ٍم ِراَغ ْوَأ ِهِلاَمِب اَهاَرَتْشِا ٍلُجَر ْوَأ ,َاهْيَلَع ٍلِماَعِْل : ٍة

ِهل

يِنَغِل اَهْنِم ىَدْهَأَف اَهْنِم ِهْيَلَع َق ِدَصُت ٍنْيِكْسٍم ْوَأ

Artinya: “Abu Said Alkhudri ra. mengatakan, Rasulullah SAW bersabda: “tidak dihalalkan makan s}adaqah (zakat) bagi orang kaya kecuali lima macam: bagi amil (panitia penyelenggara zakat) atau seorang yang membeli barang sedekah itu dengan harta kekayaannya sendiri atau seorang yang banyak hutangnya atau seorang yang sedang berjuang jihad fi sabilillah atau seorang miskin yang disedekahi atau diberi zakat lalu menghadiahkannya kepada orang yang kaya”.

3.3 Macam-macam Zakat yang wajib di Zakati Dalam Islam Zakat terbagi menjadi 2 (Dua) yaitu :

3.3.1

Zakat Fitrah : Pengeluaran yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga yang wajar pada malam hari raya Idul Fitri. Menurut mazhab Hanafi pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan membayarkan harganya dari makanan pokok yang di makan. Pembayaran zakat menurut jumhur 'ulama :

1. Waktu wajib membayar zakat fitrah yaitu ditandai dengan tenggelamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.

2. Membolehkan mendahulukan pembayaran zakat fitrah di awal.

Keterangan : Bagi yang tidak berpuasa Ramadhan karena udzur tertentu yang dibolehkan oleh syaria't dan mempunyai kewajiban membayar fidyah, maka pembayaran fidyah sesuai dengan lamanya seseorang tidak berpuasa.

3.3.2

Zakat Maal : Bagian dari harta kekayaan seseorang (juga badan hukum) yang wajib dikeluarkan untuk golongan orang-orang tertentu setelah dipunyai selama jangka waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu pula

Sedangkan untuk harta yang wajib di zakati dalam Al-Qur’an telah disebutkan jenis-jenisnya diantaranya:

1. Emas dan perak, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat At-Taubah ayat 34

َسْمَخِل َّلاِإ ٍيِنَغِلُةَقَدَّصلا ُّل ِحَت َلا

ْسٍم ْوَأ ِهللاا ِلْيِبَس ىِف ٍزاَغ ْوَأ ٍم ِراَغ ْوَأ ِهِلاَمِب اَهاَرَتْشِا ٍلُجَر ْوَأ ,َاهْيَلَع ٍلِماَعِْل : ٍة

ٍنْيِك

ِم ِهْيَلَع َق ِدَصُت

نَغِل اَهْنِم ىَدْهَأَف اَهْن

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang- orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benarbenar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”.

2. Tanaman dan buah-buahan

3. Usaha, misalnya dagang, perniagaan dan lain sebagainya, tertera pada alQuran Surat Al- Baqarah ayat 276.

(14)

8

Artinya: “Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”.

4. Barang-barang tambang yang dikeluarkan dari perut bumi 5. Ternak yaitu seperti Sapi, Unta, dan Kambing.

Pada saat ini harta obyek zakat telah mengalami perkembangan sejalan dengan kegiatan ekonomi yang terus berkembang dari waktu ke waktu sebagaimana harta yang dimiliki atau diinginkan oleh manusia pada kenyataannya sangat beragam. Berikut ini contoh harta sebagai obyek zakat dalam sector modern antara lain :

a. Zakat profesi b. Zakat perusahaan

c. Zakat surat-surat berharga d. Zakat perdagangan mata uang

e. Zakat hewan ternak yang diperdagangkan f. Zakat investasi property

g. Zakat tanaman anggrek

3.4 Syarat Wajib dan Sah Zakat

a. Muslim, yaitu orang yang beragama Islam.

b. Merdeka, seorang hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat.

c. Baligh dan berakal, ini menurut pendapat Hanafiyah, sementara Madzhab Syafi’i,

Ahmad, dan Maliki tidak mensyaratkannya. d. Harta yang dimiliki wajib dizakati.

e. Mencapai nishab, yaitu standar minimum jumlah harta zakat yang telah ditentukan syariat Islam. Milik penuh, harta harus berada dibawah kontrol dan kekuasaan pemiliknya, bukan harta milik atau kepunyaan orang lain.

f. Memenuhi haul, yaitu berlalunya masa 12 bulan qamariyah (1 tahun dalam hitungan Hijriyah sejak harta itu mencapai nishab, kecuali tanaman karena zakat wajibnya dikeluarkan setiap panen).

g. Tidak berutang

3.5 Nisab Zakat Maal

Dalam Zakat Maal penulis lebih memfokuskan terkait Zakat Profesi karena berkaitan dengan yang terjadi ketika melaksanakan Kerja Praktek. Zakat Profesi adalah suatu pekerjaan dengan keahlian khusus sebagai mata pencaharian, seperti: arsitek, dokter, pelukis,

(15)

9

olahragawan, pejabat, dan sebagainya. Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan yang penghasilannya telah memenuhi nishab, yaitu jika penghasilan yang mereka terima selama setahun lebih dari senilai 90 gram emas dan zakatnya dikeluarkan setelah berlalu satu tahun sebesar 2,5% setelah dikurangi kebutuhan pokok. Demikianlah penghasilan itu jika diukur dengan syarat nisab emas. Akan tetapi bila diukur dengan hasil tanaman, maka syarat wajib zakatnya tidak setahun lamanya, tetapi pada waktu panen, atau menerima pendapatan itu dan zakatnya pun tidak 2,5% tetapi 5 sampai 10% (Ashif, 2014).

Ada beberapa pendapat yang muncul tentang nisab dan kadar zakat profesi:

a. Menganalogikan zakat profesi kepada hasil pertanian, baik nisab dan kadar zakatnya. Dengan demikian nisab zakat profesi adalah 653 kg beras dan kadar zakatnya 5 sampai 10%.

b. Menganalogikan dengan zakat perdagangan atau emas, nisabnya 90 gram emas murni 24 karat dan kadar zakatnya 2,5%, boleh dikeluarkan saat menerima kemudian perhitungannya diakumulasikan di akhir tahun.

c. Menganalogikan nisab zakat penghasilan dengan hasil pertanian. Nisabnya senilai 653 kg beras sedangkan kadar zakatnya dianalogikan dengan emas yaitu 2,5%. Hal tersebut berdasarkan qiyas atas kemiripan terhadap karakteristik harta zakat yang telah ada, yakni:

1) Model memperoleh harta penghasilan (profesi) mirip dengan hasil panen.

2) Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang, oleh sebab itu bentuk harta ini dapat diqiyaskan dalam zakat harta (simpanan/kekayaan) berdasarkan harta zakat yang harus dibayarkan (2,5%).

3.6 Golongan yang berhak menerima zakat

Dalam Zakatul-Maal atau zakat harta kekayaan ada delapan golongan yang berhak menerimanya, sebagaimana diisyaratkan dalam al-Qur’an surat at Taubah ayat 60 yang menyatakan:

َو ِباَق ِرلا يِف َو ْمُهُبوُلُق ِةَفَّلَؤُمْلا َو اَهْيَلَع َنيِلِماَعْْلا َو ِنيِآاَسَمْلا َو ِءاَرَقُفْلِل ُتاَقَدَّصلا اَمَّنِإ

ا ِليِبَس يِف َو َنيِم ِراَغْلا

ِنْبِا َو ِهَّلل

ميِلَع ُهَّللا َو ِهَّللا َنِم ًةَضي ِرَف ِليِبَّسلا

Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orangorang miskin, pengurus zakat, para muallaf yang ditunjuk hatinya untuk (memerdekakan) budak, orang-orang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah.

Dari ketentuan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa golongan yang berhak mendapatkan bagian zakatul maal atau zakat kekayaan ada delapan golongan yaitu :

(16)

10

a. Orang Fakir, ialah orang tidak memiliki harta benda dan pekerjaan yang mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari

b. Orang Miskin, ialah orang yang memiliki pekerjaan, tetapi penghasilanya tidak dapat dipakai untuk memenuhi hajad hidupnya.

c. Amil, ialah orang yang bertugas melaksanakan pengumpulan dan pembagian zakatul maal.

d. Muallaf, ialah orang yang baru beberapa saat masuk agama Islam atau orang yang sedang diharapkan masuk Islam.

e. Untuk memerdekakan budak atau hamba sahaya. f. Orang yang terlilit hutang.

g. Fi Sabilillah, ialah berbagai bentuk usaha dan perjuangan untuk menyebarluaskan agama Islam serta mempertahankannya.

h. Ibnu Sabil, ialah orang yang bepergian (musafir) untuk melaksanakan suatu hal yang baik tidak termasuk maksiat.

3.7 Tujuan zakat

Tujuan disyariatkannya zakat antara lain:

a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gahrimin, ibnu sabil, dan mustahiq lainnya.

b. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya.

c. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta.

d. Membersihkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati orang – orang miskin. e. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin dalam suatu

masyarakat. f. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang, terutama pada mereka yang mempunyai harta.

f. Mendidik manusia untuk berdisplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.

3.8 Zakat dalam prespektif kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal atau yang sering disebut sebagai fiscal policy merupakan kebijakan yang

diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Anggaran belanja negara terdiri dari penerimaan dan

(17)

11

pengeluaran. Adapun dalam Islam kebijakan fiskal dan anggaran ini bertujuan untuk mengembangkan masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan nilai- nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. Pengembangan potensi zakat diperlukan untuk mengoptimalkan peran zakat dalam perekonomian sebuah negara, terutama untuk mengatasi masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran. Penghimpunan potensi zakat dan pendistribusian yang bersifat produktif akan menggairahkan kembali perekonomian negara. Bahkan untuk Indonesia, optimalisasi peran zakat akan bisa menggerakkan sektor riil terutama usaha kecil menengah dan pertanian. Pengembangan sektor inilah yang diharapkan mampu menguatkan daya tahan fundamental ekonomi Indonesia dari hantaman krisis, sehingga ketergantungan Indonesia terhadap IMF bisa diminimalisasi (Dr. Didin Hafidhuddin, Peran Zakat Dalam Pembangunan Ekonomi, Jakarta, 2000) dalam (Priyono, n.d.).

Namun selama ini pengelolaan zakat kurang maksimal dikarenakan :

a. Paradigma masyarakat dalam memandang kewajiban zakat hanya berdimensi kesalehan pribadi. Hal ini tercermin dari penunaian kewajiban zakat hanya pada zakat fitrah, sehingga kewajiban zakat maal yang seharusnya sudah sampai batas (nisab), tidak ditunaikan.

b. Persoalan fiqih yang selama ini menjadi perdebatan tidak pernah selesai, mulai dari perhitungan, penentuan, hingga alokasi pendistribusian zakat.

c. Kebijakan pemerintah yang selama ini kurang berpihak pada umat Islam adalah salah satu faktor pemicu tidak adanya politikal will dari pemerintah untuk mendukung pengembangan potensi zakat.

d. Sistem dan mekanisme, baik pengeloaan ataupun pada saat pendistribusian, tidak berjalan. Sehingga, potensi zakat hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumtif semata. Dengan demikian profesionalitas dan akuntabilitas pengelola zakat menjadi kurang terukur.

Sistem ekonomi pasar memandang Zakat agar menciptakan distribusi pendapatan menjadi lebih merata. Dengan zakat, yaitu terjadinya perpindahan harta dari yang Kaya terhadap orang yang membutuhkan. Ini yang disebut dengan distribusi pendapatan yang lebih merata. Disamping menyangkut distribusi pendapatan yang lebih merata, peran zakat dalam kebijakan fiskal Islam dapat pula ditinjau dari pengaruhnya terhadap alokasi sumber daya ekonomi dan stabilisasi kegiatan ekonomi. Dalam struktur ekonomi konvensional, unsur utama dari kebijakan fiskal adalah unsur-unsur yang berasal dari berbagai jenis pajak sebagai sumber penerimaan pemerintah dan unsur-unsur yang berkaitan dengan variabel pengeluaran pemerintah. Tidak ada unsur zakat dalam data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena memang kegiatan zakat belum termasuk dalam catatan statistik resmi pemerintah. Dengan demikian diperlukan berbagai macam penelitian yang berkaitan dengan dampak alokasi, distribusi serta stabilisasi kegiatan zakat sebagai salah satu usur kebijakan fiskal dalam sistem ekonomi Islam. Agar menjadi argument bahwa peran Zakat sangat membantu perekonomian.

Tujuan kebijakan fiskal dalam ekonomi Islam berbeda dari ekonomi konvensional, namun ada kesamaan yaitu dari segi sama-sama menganalisis dan membuat kebijakan ekonomi. Tujuan dari semua aktivitas ekonomi adalah untuk memaksimumkan kesejahteraan hidup manusia, dan kebijakan publik adalah suatu alat untuk mencapai tujuan tersebut. Pada sistem konvensional,

(18)

12

konsep kesejahteraan hidup adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia ini. Namun dalam Islam, konsep kesejahteraannya sangat luas, meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat serta peningkatan spiritual lebih ditekankan daripada kepemilikan material. Kebijakan fiskal dalam ekonomi kapitalis bertujuan untuk (1) pengalokasian sumber daya secara efisien; (2) pencapaian stabilitas ekonomi; (3) mendorong pertumbuhan ekonomi; dan (4) pencapaian distribusi pendapatan yang sesuai. Sebagaimana ditunjukkan oleh Faridi dan Salama (dua ekonom muslim) bahwa tujuan ini tetap sah diterapkan dalam sistem ekonomi Islam walaupun penafsiran mereka akan menjadi berbeda. Jadi Kebijakan fiskal merupakan salah satu dari piranti kebijakan ekonomi makro. Munculnya pemikiran tentang kebijakan fiskal dilatarbelakangi oleh adanya kesadaran terhadap pengaruh pengeluaran dan penerimaan pemerintah sehingga menimbulkan gagasan untuk dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna memperbaiki kestabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah inilah yang dikenal dengan kebijakan fiskal.

Meningkatnya pendapatan yang siap dibelanjakan oleh mustahik akan meningkatkan konsumsi atau membuat tabungan dalam jangka panjang, perputaran dana zakat akan membuat pendapatan dan perekonomian mustahik meningkat. Dari berbagai penelitian dapat menyimpulkan bahwa tingkat konsumsi agregat dalam perekenomian Islam akan lebih tinggi, karena sesungguhnya pengeluaran zakat memiliki kemampuan untuk meningkatkan konsumsi secara agregat ketika marginal propensity to consume (MPC) dari para pembayar zakat (muzakki) lebih rendah dari MPC penerima zakat (mustahik). Hal ini mengimplikasikan bahwa pengeluaran zakat memiliki peran dalam penentuan GDP; semakin tinggi pengeluaran terhadap zakat, semakin tinggi pula penambahan pada keseimbangan hasil produksi (Metwally, 1983). Sedangkan (Tahir, 1989) mengembangkan dan mengenalkan zakat dalam model makroekonomi Islami yang terfokus dalam proses penentuan hasil produksi agregat dalam hubungannya dengan derajat ketidakseimbangan dalam perekonomian Islam. Tahir menemukan bahwa hasil produksi agregat tergantung kepada pengeluaran dasar (autonomous), penyebaran dan pemerataan pendapatan, serta aliran zakat. (Yusoff, 2006) mencoba memasukkan komponen zakat dalam model makro ekonomi sederhana untuk menganalisa pengaruh zakat pada proses penentuan keseimbangan pendapatan dan juga untuk mengetahui bagaimana zakat memainkan peranannya pada kebijakan manajemen permintaan. Menurutnya zakat sangat baik untuk

dijadikan salah satu instrumen dalam memainkan kebijakan fiskal baik pada discretionary

(19)

13

BAB IV

Kegiatan Kerja Praktik

Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktik besifat fleksibel, sesuai arahan dan bimbingan dari pembimbing tempat kerja praktik. Selama melaksanakan Kerja Praktik di Baituzzakah Pertamina, penulis ditempatkan dibagian administrasi. Berikut merupakan uraian dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama melakukan kerja praktik.

4.1 Pengarsipan Dokumen

Pengarsipan dokumen merupakan metode penyimpanan arsip secara sistematis ke dalam peralatan menurut aturan yang telah direncanakan termasuk proses penentuan indeks, kode penyusunan dan penempatan arsip dengan cara yang sistematis sehingga dapat dengan mudah, cepat dan tepat ditemukan bila diperlukan. Selain pengarsipan juga penulis melakukan kegiatan analisa proposal pengajuan bantuan dana yang masuk ke Baituzzakah Pertamina, Proposal yang masuk dibagi kedalam kategori pendidikan, Operasional Yayasan, Biaya Pengobatan, Pembangunan Mesjid, dan Sponsorship. Kategori pendidikan yaitu proposal untuk pengajuan beasiswa baik tingkat SMA maupun Perguruan Tinggi. Operasional Yayasan yaitu Proposal untuk membantu melancarkan kegiatan yayasan, seperti pengajuan untuk renovasi atau menambah bangunan, insentif guru serta keperluan lainnya.Proposal Sponsorship yaitu Proposal pengajuan bantuan dana untuk kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan. Kemudian penulis juga di intruksikan oleh pembimbing instansi untuk meleburkan dokumen pengajuan yang sudah lama di verifikasi dengan menggunakan mesin penghancur kertas.

4.2 Input Data & Penyaluran Dana

Pembimbing instansi mengarahkan untuk menginput data terkait pengalokasian dana zakat yang diberikan, baik yang berikan terhadap perorangan maupun untuk lembaga, adapun untuk data perorangan data yang dimasukan yaitu data diri lengkap penerima bantuan (Mustahik), nominal yang diberikan, foto saat penyerahan dana bagi yang langsung datang ke kantor ataupun bukti transfer bagi yang tidak hadir ke kantor, kemudian dana pengeluaran saat melakukan acara-acara. Contohnya seperti sebagian staff Bazma beserta mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa dari Bazma menjadi relawan Bencana Alam yang menimpa saudara kita di Banten dan Lampung, keuangan yang digunakan saat menjadi relawan di rekap sesuai tanggal dan kategori pengeluaran, misalnya untuk Konsumsi, Logistik, Bahan Bakar/Sewa Mobil. Hal ini dilakukan agar dana yang dikeluarkan dapat disalurkan dengan baik, serta untuk laporan kepada atasan. Selain menginput data, pembimbing juga mengarahkan untuk melakukan Penyaluran dana dengan cara mentransfer melalui bank bagi penerima yang tidak bisa datang ke kantor.

4.3 Kepanitiaan

Pembimbing mengarahkan penulis untuk mengikuti kepanitiaan acara Khitanan massal digelar di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu 19 Desember 2018, dan diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta yang dibagi di beberapa anak perusahaan. Untuk di kantor pusat di ikuti lebih dari 150 peserta. Para peserta juga mendapatkan bingkisan berupa peralatan sekolah dan ibadah. Khitanan massal serentak ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Yayasan Baituzzakah Pertamina (Bazma) sebagai lembaga yang menghimpun dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah para pekerja Pertamina yang merepresentasikan semangat berbagi insan Pertamina. Bersama Yayasan Bazma, Pertamina berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat

(20)

14

melalui beragam program pendayagunaan seperti program kesehatan, ekonomi, sosial, bencana, dan program lainnya.

Gambar 1 Kegiatan Khitanan Massal di Gedung Pertamina Pusat

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Satgas Natal dan Tahun Baru yang dikemas dalam program Pertamina Berbagi. Salah satu program yang setiap tahun dilaksanakn dan diperuntukkan bagi keluarga mitra kerja dan masyarakat umum kategori asnaf zakat. Selain di kantor pusat, khitanan massal juga diselenggarakan di wilayah operasi kerja dan anak perusahaan yang meliputi Kantor Pusat Pertamina, Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP), Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Barat dan Banten, Refinery Unit V, MOR VI, Shipping, Perusahaan Gas Negara (PGN) Muara Bekasi, PGN Bekasi dan Cilegon, Pertamina Trans Kontinental, serta Komplek Perumahan Pondok Ranji. Untuk tim medis, lanjut Adiatma, Pertamina melibatkan Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Pertamina Jakarta (Pertamedika) yang sudah berpengalaman dan profesional untuk menjamin kualitas pelaksanaan dan pelayanan bagi peserta.

Setelah mengikuti kegiatan acara Khitanan Massal, pembimbing mengarahkan untuk menjadi bagian daripada kepanitiaan dalam acara Bazar Energi 3 Negeri (BEN 3). Kegiatan Bazaar Energi marupakan kegiatan amal, yang terdiri dari talkshow, bazaar, dan lelang.

Gambar 2 Kegiatan Sortir barang untuk Bazaar

Gambar diatas memperlihatkan ketika sedang melakukan screening sesuai kategori, baik

itu kualitas, pakaian perempuan atau laki, dan barang yang tidak lolos untuk dijual. Barang- barang tersebut nantinya akan dijual dan ada yang di lelang barang yang digunakan untuk bazaar

(21)

15

dan lelang itu merupakan sumbangan dari para pekerja PT. Pertamina dan ini merupakan bazaar yang ketiga kalinya. Selain menjual barang hasil sumbangan para pekerja maupun Direksi, dalam acara ini juga di adakan penjualan jersey Pertamina yang limited edition. Nantinya hasil dari kegiatan amal ini akan disumbangkan kepada korban bencana yang ada di Banten dan Lampung. Dengan adanya Bazaar ini diharapkan membawa manfaat bagi penyumbangnya maupun yang membeli barang-barang bazaar. Acara ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 11 januari 2019. Berkat kerjasama para pantia, Gambar 3 Foto bersama Panitia Baazar Energi tiga Alhamdulillah acara berjalan dengan baik dan lancer. Dan pada kesempatan tersebut penulis diberi kesempatan untuk menjadi volunteer dalam kegiatan ini, sehingga bisa membantu para panitia dalam menyukseskan acara Bazaar Energi tiga ini.

Gambar 4 Foto bersama Panitia Baazar Energi tiga

Setelah selesainya acara panitia dan volunteer melakukan foto bersama sebagai

dokumentasi serta kenang-kenangan karena bisa membantu menyukseskan acara bazaar energi tiga.

4.4 Studi Lapangan

Selain melakukan kegiatan di dalam ruangan, pembimbing juga mengajak penulis untuk melakukan studi lapangan yaitu dengan mengunjungi beberapa tempat yang merupakan mitra daaripada Baituzzakah Pertamina (BAZMA). Tempat pertama yang penulis kunjungi yaitu rumah singgah bagi pasien-pasien yang dari luar kota sedang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), untuk membantu pasien melakukan aktivitas di rumah singgah ini, pihak Bazma bekerjasama dengan Yayasan Sedekah Rombongan. Rumah singgah ini berlokasi di JL. Kenari II No.15 RT 005 RW 004, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, RT.6/RW.4, Kenari, Senen, Kota Jakarta Pusat. Yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Rumah Sakit. Dengan adanya rumah singgah ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditimpa musibah. Hal yang mengangumkan bagi penulis yaitu para relawan yang bekerja

(22)

16

membantu aktivitas dirumah tersebut tidak dibayar, mereka bekerja dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan.

Gambar 5 Melakukan Kunjungan Rumah Singgah

Kemudian tempat kedua yang di kunjungi oleh penulis yaitu TK AL-Muhajirin yang terletak di Marunda, Jakarta Utara. Bangunan Tk ini berada di lantai dasar rumah susun marunda, tujuan didirikan TK ini merupakan bentuk kepedulian Tokoh masyarakat yang ada di perumahan tersebut. Alhamdulillah dengan perjuangan yang luar biasa TK Al-Muhajirin masih bisa beroperasi sampai sekarang dan mampu mencetak generasi yang cerdas, sholeh dan sholehah.

Gambar 6 Foto Bersama Guru dan Murid TK AL-MUHAJIRIN

Sebagian besar yang menjadi guru di TK adalah penghuni rumah susun, namun ada juga yang dari luar. Guru-guru yang mengajar disana tidak terlalu berharap akan gajih, karena semua kegiatan yang di TK tersebut di gerastiskan. Mengingat keaadaan ekonomi warga yang kurang baik. Dengan datangnya Bazma ke TK tersebut, Alhamdulillah bisa membantu melancarkan kegiatan di TK Al-Muhajirin.

Dan terkahir pembimbing mengarahkan penulis membantu menemani pasien duna melakukan pengobatan di Salah satu rumah sakit yang berada di daerah Kelapa Gading. Kehadiran Bazma sungguh sangat membantu masyarakat yang sedang mengalami ujian atau ditimpa musibah, seperti salah satu pasien yang seang melakukan pengobatan tersebut. Ade ini merupakan salah satu warga di kabupaten Purbalingga, dia mengalami sakit sejak bulan Juni 2018, kemudian dibawa ke rumah sakit yang berada di daerah Yogyakarta. Namun dengan

(23)

17

minminya peralatan yang berada di rumah sakit Yogyakarta akhirnya pasien dirujuk ke rumah sakit yang berada di Jakarta. Perlu diketahui Selain memberikan bantuan, pihak Bazma juga membantu pasien dalam menyelasaikan administrasi dirumah sakit.

Gambar 7 Serah Terima Bantuan

Seperti halnya yang ada di foto tersebut penulis dan salah satu staff Bazma sedang membantu menemani pasien untuk menyelesaikan administrasi. Dan diakhiri dengan berfoto sebagai bukti bahwa pasien telah menerima bantuan dari pihak Bazma.

(24)

18

BAB V

Hasil Kerja Praktik

5.1 Hasil yang Dicapai

Dengan adanya Kerja Praktik tentunya mahasiswa akan mendapatkan hal baru serta pengalaman yang baru dari. Sebagaimana yang penulis dapatkan ketika melakukan Kerja Praktik di Baituzzakah Pertamina (BAZMA), Alhamdulillah dengan berkat pertolongan Allah serta Do’a dari semuanya penulis mampu menyelasaikan Kerja Praktik dengan lnacar, sehingga penulis bisa memenuhi SKS kerja praktik yang merupakan Syarat Kelulusan bagi mahasiswa Prodi Ekonomi di Universitas Pertamina. Kemudian penulis juga sedikit mengetahui tentang tatacara serta aturan untuk menyalurkan dana Zakat,Infaq, dan Sodaqoh yang dihimpun oleh Bazma, yang sesuai dengan syari’at agama Islam. Hadirnya lembaga Bazma ditengah-tengah masyarakat dapat membawa perubahan terhadap tatanan kehidupan masyarakat baik secara esosial maupun perekonomian salah satunya dapat menambaha pendapatan bagi orang yang menerima bantuan dana yang diberikan oleh pihak Bazma. Meningkatnya pendapatan maka akan meningkatkan tingkat konsumsi ataupun tabungan mereka, dengan meningkatnya konsumsi dan pendapatan maka akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi secara agregat. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses terjadinya perubahan kondisi perekonomian suatu Negara agar menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam ruang lingkup perekonomian yang menyebabkan bertambahnya barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat serta menambah kemakmuran bagi masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Produk Domestik Bruto merupakan salah satu cara untuk melihat berkembangnya Pertumbuhan suatu Negara (Sukimo,2000). Salah satu faktor untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian yaitu adanya modal, peran modal sangat mempunyai peran penting dalam meningkatkan taraf perekonomian. Karena dengan adanya modal masyarakat bisa membuka lapangan usaha baik untuk pribadi maupun untuk lainnya, mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi yang nanti nya akan menambah Sumber Daya Manusia. Bazma merupakan instansi yang membantu masyarakat dalam memberikan modal, modal yang diberikan bisa dalam bentuk beasiswa baik untuk tingkat SMA maupun untuk tingkat Perguruan Tinggi, beasiswa yang diberikan oleh BAZMA sangat membantu mahasiswa demi keberlangsungan pendidikan nya, beasiswa yang diberikan oleh BAZMA meliputi pembayaran SPP serta uang saku untuk keperluan pribadinya.

Sebagai salah satu contoh bahwa dana zakat mampu meningkat kan perekonomian masyarakat yaitu ketika penulis sedang melakukan studi lapangan ke TK-Almuhajirin, para guru yang berada di TK mengungkapkan bahwa adanya bantuan dari Bazma sangat membantu memperlancar proses belajar mengajar yang ada di TK tersebut, karena semua fasilitas seperti alat belajar, baju seragam sampai insentif guru yang ada disana merupakan bantuan dari Bazma. Karena melihat keadaan ekonomi warga disana sehingga sekolah pun di geratiskan, tak hanya

(25)

19

perihal materi. Untuk mengisi rohaniah nya pun dari pihak Bazma suka mengadakan diskusi antar guru dan tokoh masyarakat yang mendukung terhadap TK tersebut. Penjelasan diatas merupakan sedikit dari banyaknya manfaat yang ditebarkan oleh pihak Bazma dalam menyalurkan dana Zakat, Infaq, dan Sodaqoh. Selain bermanfaat untuk kehidupan di Dunia, dana yang dihimpun kemudian disalurkan juga bermanfaat untuk bekal di Akhirat.

Selanjutnya pernyataan dari para penerima beasiswa, mereka mengatakan dengan bantuan yang diberikan Bazma sangat membantu keberlangsungan mereka dalam menuntut ilmu, terlebih bukan hanya bantuan saja yang diberikan melainkan juga pengembangan diri dengan diberikan berbagai aktivitas ataupun kegiatan. Salah satu contohnya yaitu menjadi relawan ketika terjadi Bencana Alam yang menimpa saudara kita di Banten dan Lampung, mereka dilibatkan dalam acara tersebut agar mampu menciptakan sikap peduli terhadap sesama.

Segala kegiatan yang ada di Baituzzakah Pertamina mampu memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat dan penting, dengan mengikuti kepantiaan penulis mengerti betapa pentingnya bekerja secara kelompok, menghargai pendapat orang lain, dan rela mengrobankan waktu demi kelancaran acara. Dengan mengunjungi tempat-tempat yang bermitra dengan Bazma mampu menggoyahkan hati penulis, karena masih banyak orang yang diberi ujian oleh Allah SWT yaitu diberi berbagai macam penyakit, namun mereka masih senantiasa bersyukur dan tidak pernah berputus asa untuk melawan penyakitnya. Dari berbagai pengalaman tersebut mengajarkan penulis untuk lebih bersyukur atas curahan nikmat yang Allah berikan dan selalu mengasihi sesame.

(26)

20

BAB VI

Saran dan Kesimpulan

6.1 Kesimpulan

Melalui pelaksanaan Kerja Praktik (KP), penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Kerja Praktik (KP) merupakan program nasional yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa- mahasiswi yang berada di seluruh perguruan tinggi khususnya di Uniersitas Pertamina guna menyelaraskan pendidikan dan dunia kerja sehingga terdapat tenaga kerja yang handal dan profesional.

Dengan adanya kerja praktek memberikan pendidikan serta pengalaman baru tentang pengalokasian dana zakat, kemudian mempraktikan teori yang dipelajari dikelas mengenai teori kenijakan fiskal yang dikaitkan dengan zakat. Dari keseluruhan pemaparan dalam laporan ini, penulis simpulkan bahwa peranan zakat di dalam ekonomi makro suatu Negara sangatlah signifikan sebagai instrumen kebijakan fiskal, terutama dalam meningkatkan konsumsi agregat untuk menaikan tingkat pendapatan Negara tersebut. Atau dalam kondisi tertentu, hasil pengumpulan zakat, infaq, ataupun shodaqah yang dikelola resmi oleh lembaga Negara akan mengurangi jumlah pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran Negara akan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.

6.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,serta untuk pengembangan lebih lanjut penulis menyarankan diantaranya :

Pengembangan potensi zakat diperlukan untuk mengoptimalkan peran zakat dalam perekonomian sebuah negara, terutama untuk mengatasi masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran. Penghimpunan potensi zakat dan pendistribusian yang bersifat produktif akan menggairahkan kembali perekonomian negara.

(27)

21

Daftar Pustaka

Ashif, A. (2014). Zakat dan Pendistribusiannya. Retrieved from

http://eprints.walisongo.ac.id/3577/3/092411016_Bab2.pdf

Budiana, M. (2011). Laporan Kuliah kerja nyata/magang. Retrieved from

http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/Laporan-Magang_Marisa-Budiana.pdf Darmiasih, L. (2009). ZAKAT DALAM PERSPEKTIF FIQIH. Retrieved from

http://digilib.uinsby.ac.id/8036/5/bab. 2.pdf

Fauzi Nurul, R. (2016). Laporan magang kerja di PT.KUSUMA SATRIA AGROBIO TANI Perkasa, Batu, Jawa Timur.

Nur Syaadi. Ekonomi dan Zakat (2018). Retrieved from

https://www.kompasiana.com/nursyaadi/5a57850bcbe5235291403712/ekonomi-dan-zakat Priyono, S. (n.d.). ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN DALAM KEBIJAKAN FISKAL.

Sihombing, jefry. (n.d.). ARTIKEL ADMINISTRASI PERKANTORAN. Retrieved from http://duniakerja.xyz/tugas-dan-tanggung-jawab-staff-administrasi/

Sukimo. (2000). Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli. Retrieved from http://genderi.org/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-para-ahli.html

Widya Utami, N. (2017). Pengertian, Tujuan, dan Macam-macam Kebijakan Fiskal. Retrieved from https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-macam-macam-kebijakan- fiskal/

(28)

22

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Kegiatan Kerja Praktik

(29)

23 Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Kerja Praktik

(30)

24 Lampiran 3. Lembar Bimbingan Program Studi

(31)
(32)

26 Lampiran 4. Lembar Bimbingan Institusi

(33)

27 Lampiran 5. Daftar Hadir Kerja Praktik

Gambar

Gambar 2 Kegiatan Sortir barang untuk Bazaar
Gambar 4 Foto bersama Panitia Baazar Energi tiga
Gambar 5 Melakukan Kunjungan Rumah Singgah
Gambar 7 Serah Terima Bantuan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil peneliti- an secara keseluruhan menunjukkan bahwa peng- ungkapan CSR di dalam laporan tahunan per- usahaan tidak berpengaruh terhadap ERC perusa- haan tersebut sesuai

Mengingat bangunan ini adalah bangunan berbentang lebar maka dipilih jenis struktur berbentang lebar, yang baik, cocok dengan lingkungan dan aspek kontekstualnya,

Pada akuifer yang tidak ter- putus, permeabilitas kecil dan kete- balan 5-8 m dengan kecepatan aliran lebih dari 10 m/hari dapat dikla- sifikasikan dalam zone III B, tetapi jarak

Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk Mengetahui prosedur pemilihan kepala desa sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan

Oleh sebab itu jika di dalam suatu lingkungan perairan, jumlah kehadiran senyawa organik tinggi, maka mikroorganisme membutuhkan oksigen dalam jumlah yang lebih

Proses penelitian yang dilakukan peneliti membawa pada sebuah kesimpulan bahwa strategi Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) sangat

Pengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemandirian siswa dalam belajar itu berkaitan dengan upaya-upaya yang ditempuh guru pada saat mengelola kegiatan belaj ar mengajar

PEMAKNAAN PEREMPUAN DALAM IKLAN PELUMAS RANTAI CHAIN WAX PADA MEDIA CETAK OTOTREND (Studi Semiotika Terhadap Pemaknaan Perempuan Pada Iklan Pelumas Rantai Chain Wax Di