ANALISIS ADOPSI APLIKASI UANG ELEKTRONIK MELALUI
PENDEKATAN TEORI DIFUSI INOVASI
(Studi Terhadap Pengguna Aplikasi Uang Elektronik DANA di Kota Malang)
Wahyu Eko Wiratno
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165Malang 65145
Wahyuekowww@ub.ac.id
Dosen Pembimbing:
Dr. Wuryan Andayani SE., M.Si., Ak.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh relative advantage, compatibility, complexity, triability, dan observability terhadap satisfaction untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA di Kota Malang. Objek penelitian ini adalah masyarakat Kota Malang yang menggunakan aplikasi uang elektronik DANA. Sebanyak 100 data berhasil dikumpulkan menggunakan survey dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan memakai SPSS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa relative advantage, compatibility, triability, dan observability tidak berpengaruh terhadap satisfaction, sedangkan complexity berpengaruh positif terhadap satisfaction.
Kata kunci: Relative Advantage, Compatibility, Complexity, Triability, Observability, Satisfaction, Uang Elektronik DANA.
ABSTRACT
This study aims to examine the influence of relative advantage, compatibility, complexity,
trialability, and observability on user satisfaction of adopting DANA electronic money
application in Malang City. The objects of this study are the users of DANA electronic
money in City of Malang. The purposive sampling method acquires 100 data collected
through survey, and analysed through multiple linear regression utilizing SPSS. The
results indicate that relative advantage, compatibility, trialability, and observability has
no effect on user satisfaction, while complexity has a positive effect on user satisfaction.
Keywords: Relative Advantage, Compatibility, Complexity, Trialability, Observability,
Satisfaction, DANA Electronic Money.
1. PENDAHULUAN
Dalam suatu transaksi jual beli, diperlukan suatu alat pembayaran yang sah sebagai alat pengganti barang atau jasa yang diperdagangkan. Ada dua alat pembayaran yang sah di Indonesia yaitu pembayaran tunai dan nontunai. Alat pembayaran tunai terdiri dari uang logam dan uang kertas. Sedangkan alat pembayaran nontunai sendiri terdiri dari cek, wesel, giro, kartu kredit, kartu debit (ATM), dan lain sebagainya (Dewi, 2018). Namun kebanyakan orang Indonesia masih menggunakan alat pembayaran tunai berupa uang kertas maupun uang logam dalam aktivitas transaksi sehari-hari.
Uang kertas maupun uang logam
masih mempunyai kekurangan bila
dibandingkan dengan alat pembayaran nontunai. Uang kertas sendiri memiliki banyak kelemahan diantaranya mudah rusak terutama yang memiliki nominal kecil karena seringnya digunakan untuk transaksi sehari-hari. Kelemahan lainnya dari uang kertas adalah mudah kumal, lecek, dan rawan hilang karena bentuknya yang tipis. Selain itu, ada oknum yang tidak bertanggung jawab sengaja memalsukannya. Uang logam juga mempunyai kekurangan yaitu, bahan baku yang digunakan untuk membuat uang logam merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui, serta memiliki nominal mata uang yang kecil dan bobot yang berat sehingga menjadi kendala saat melakukan transaksi dengan nominal yang banyak (Hadijah, 2017). Seiring perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan, maka berkembang pula
teknologi yang digunakan untuk mengurangi penggunaan dari alat pembayaran tunai yaitu teknologi dibidang keuangan (Fintech), yang terdiri atas beberapa fitur seperti wallet, e-money, e-cash, smartcard, microtransaction
dan sebagainya.
Teknolgi Finasial adalah teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan
keandalan sistem pembayaran.
Perkembangan teknologi finansial di satu sisi terbukti membawa manfaat bagi konsumen, pelaku usaha, maupun pereknomian nasional, namun disisi lain memiliki potensi resiko yang apabila tidak dimitigasi secara baik dapat menggangu sistem keuangan (Bank Indonesia, 2019).
Guna untuk mendorong inovasi di bidang keuangan dan menjaga stabilitas moneter stabilitas keuangan dalam sistem pembayaran yang efisien, lancar, aman, dan andal, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran telah mengambil langkah
dengan menerbitkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) dan Peraturan Anggota
Dewan Gubernur (PADG) mengenai
Teknologi Finansial dan Regulatory SandBox,
melalui PBI No. 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial yang
pendaftaran bagi penyelenggara teknologi finansial yang melakukan kegiatan sistem pembayaran. Pendaftaran diatas dikecualikan
untuk penyelenggara yang sudah
mendapatkan ijin dari Bank Indonesia dan bagi penyelenggara teknologi finansial yang berada dibawa kewenangan dari otoritas lain. Bank Indonesia juga memberikan sarana pendukung inovasi dan perkembangan Teknologi Finansial berupa ruang untuk melakukan uji coba produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnisnya di Bank
Indonesia melalui PADG No.
19/14/PADG/2017 yang mengatur tentang tata cara dan proses uji coba dalam
Regulatory Sandbox ( Bank Indonesia, 2019).
Uang elektronik (e-money)
merupakan alat pembayaran nontunai yang nilai uangnya disimpan secara elektronik. Dengan adanya uang elektronik sebagai bagian dari inovasi teknologi finansial, maka
terjadi pergeseran penggunaan alat
pembayaran dari uang tunai menjadi uang elektronik. Hal tersebut terbukti dari data Bank Indonesia yang mencatat peningkatan jumlah transaksi penggunaan uang elektronik dari tahun ke tahun. Volume transaksi penggunaan uang elektronik dari tahun 2018 sampai Mei 2020. Dengan data sebagai berikut:
Tabel 1
Tabel Transaksi Uang Elektronik
Periode Tahun 2018 Tahun 2019 Mei 2020
Nominal 2,922,698,905 5,226,699,919 1,323,006,156 Volume 47,198,616 145,165,468 46,710,193
Sumber: Bank Indonesia, 2020
Terdapat 39 uang elektronik yang telah terdaftar dan mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia, dan salah satunya adalah DANA (Bank Indonesia, 2019). DANA merupakan inovasi teknologi finansial dalam bentuk uang elektronik yang berbasis server yang diselenggarakan oleh PT Espay Debit
Indonesia Koe (EDIK) yang telah
memperoleh izin dari Bank Indonesia melalui surat dengan No. 18/262/DKSP/Srt/B pada
tanggal 29 Februari 2016 untuk
mengoprasikan layanan Uang Elektronik berbasis server, selain itu Bank Indonesia juga mengeluarkan tanda izin sebagai penyelenggara transfer dana berdasarkan izin No. 18/199/Sb/3 tanggal 14 November 2016. DANA juga mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara dompet digital melalui surat yang dikeluarkan dengan No. 20/1370/DSSK/Srt/B tanggal 28 Agustus 2018 (DANA, 2019).
Aplikasi dompet digital adalah
aplikasi elektronik yang digunakan untuk
bertransaksi secara online melalui
smartphone atau gawai lainnya, yang
kegunaannya hampir sama dengan kartu debit maupun kredit. Layanan ini memiliki dua komponen utama, yakni perangkat lunak dan informasi. Perangkat lunak sendiri berperan menyimpan informasi pribadi dan menyediakan keamanan dan enkripsi data, sedangkan informasi adalah data rinci tentang pengguna yang mencangkup data pribadi pengguna seperti nama, alamat, metode pembayaran, transaksi, informasi
kartu pengguna, dan sebagainya (Rosmayanti, 2019).
DANA mulai diperkenalkan pada tanggal 21 Maret 2018 secara resmi sebagai salah satu layanan pembayaran digital di Indonesia. Dengan berbasis Open-Platform, DANA diklaim memiliki kelebihan terutama dari segi penggunaannya. Berbeda dengan layanan payment gateway popular (seperti GO-JEK, GrabPay, OVO, dan lainnya), dan kini sudah lebih dari 10 Juta pengguna, 1 juta traksaksi setiap harinya, dan memiliki lebih dari 1500 merchants yang tersebar di jabodetabek dan Pulau Jawa (Kartika, 2019).
Sebagai aplikasi uang eletronik
tentunya
calon
pengguna
perlu
melakukan proses unduh terlebih dahulu
sebelum menggunakannya. Proses unduh
dapat dilakukan di gawai calon pengguna
melalui layanan yang sudah disediakan
contohnya layanan
Google Play
yang di
peruntukkan bagi pengguna
smartphone
android, sedangkan untuk layanan
App
Store
di peruntukkan untuk pengguna
smartphone
iphone. Berikut data yang
peneliti peroleh:
Tabel 1.2
Tabel Unduhan Aplikasi DANA
Aplikasi Jumlah unduh Urutan
DANA dompet digital 10.000.000 + 7
Sumber: Google Play, 2020
Diatas merupakan data dari google play dengan jumlah pengunduhan aplikasi DANA sebanyak lebih dari 10 juta unduhan.
Urutan yang didapat oleh aplikasi DANA di
google play adalah 7 dari semua platform
aplikasi penyedia uang elektronik. Sedangkan untuk pengguna IOS, di app store
aplikasi DANA mendapat urutan 2 dari semua aplikasi penyedia layanan uang elektronik.
Sebagai alat pembayaran,
masyarakat perlu melakukan top up terlebih dahulu atau menghubungkan kartu rekening dengan DANA. Saldo DANA Cash dapat di isi melalui berbagai metode yang sudah disediakan oleh DANA Top Up, diantaranya dapat melalui bank – bank yang sudah berkerja sama dengan DANA dan beberapa agent yang sudah bermitra dengan DANA. Dalam rangka mempermudah bertransaksi, DANA juga menyediakan fasilitas yang dapat memberikan akses langsung terhadap kartu debit, sehingga pengguna dapat bertransaksi tanpa melakukan top up.
DANA Cash selain dapat digunakan untuk bertransaksi di merchant, juga dapat digunakan untuk transaksi pembayaran
lainnya, seperti pembayaran PLN,
pembayaran PDAM, pembelian pulsa
prabayar maupun pascabayar, BPJS
kesehatan, Telkom, Provider Internet Indihome, TV Kabel, pembayaran TIX ID, Voucer Digital, Cicilan, Asuransi, Zakat, Parkir, LAZADA, dan Voucer Game Online. Dengan berbagai layanan yang ditawarkan, pengguna diharapkan dapat beralih dan memanfaatkan DANA sebagai salah satu
uang elektronik sebagai alat pembayaran non tunai yang sah.
Kelebihan DANA dibandingkan
dengan aplikasi yang lain adalah penggunaan
QR code yang sudah ada saat DANA
diluncurkan pertama kali, sehingga
masyarakat maupun mahasiwa diberikan kemudahan dengan transaksi di merchant DANA hanya dengan hitungan detik. Transaksi elekronik juga semakin praktis dan super mudah, karena DANA sudah support
penggunaan QRIS dalam melakukan
pembayaran di aplikasi DANA, QRIS sendiri menurupakan QR berstandar nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Ramdhani, 2020). DANA juga mempunyai kelebihan perlindungan keamanan dengan adanya fitur
DANA protection keamanan 100% dimana
DANA memberikan kenyamanan dan
keamanan saat bertransaksi (xdana, 2020). Selain itu DANA juga berkerja sama dengan DUKCAPIL dengan menjamin kerahasiaan data pribadi pengguna dengan cara bekerja
sama dengan Direktorat Jendral
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Kerja sama dilakukan dalam hal pemanfaatan data kependudukan untuk proses verifikasi data pengguna dan validasi layanan yang bertujuan untuk antisipasi upaya pemalsuan data dan penyalahgunaan data (xdana, 2020). Disini peneliti berfokus untuk meneliti pengguna DANA dari sisi pembeli atau masyarakat yang bertransaksi menggunakan uang elektronik DANA di Kota Malang
terhadap merchant DANA. Sehingga
dilakukan penelitian guna mengetahui apakah sebuah inovasi baru bisa mengalami
penerimaan ataupun penolakan dari
masyarakat, termasuk inovasi yang
ditawarkan oleh DANA tersebut.
Teori difusi inovasi (Rogers 1983), dapat dianggap sebagai salah satu teori awal yang dapat digunakan untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi seseorang untuk
mengadopsi inovasi atau teknologi baru. Karakteristik dari teori tersebut diantaranya:
1. Relative Advantage (Keuntungan relatif),
dimana inovasi dapat memberikan
keuntungan lebih bila dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.
2. Compatibility (Keserasian), inovasi dapat
diterima jika dianggap sesuai dengan nilai nilai, pengalaman, dan kebutuhan yang ada.
3. Complexity (Kerumitan), Inovasi yang di
kenalkan jika semakin mudah dalam penggunaannya, maka semakin mudah pula inovasi tersebut diterima oleh masyarakat.
4. Triability (Dapat diuji coba), apakah
masyarakat bisa mencoba suatu inovasi terlebih dahulu atau harus terikat untuk menggunakannya.
5. Observability (Dapat di observasi),
semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, maka semakin besar pula inovasi tersebut diterima oleh masyarakat.
Al-Jabri dan Sohail (2012)
faktor – faktor yang mempengaruhi proses pengadopsian suatu inovasi baru berupa
mobile banking. Al-Jabri dan Sohail (2012)
menggunakan pendekatan teori difusi inovasi untuk menentukan faktor tersebut. Dalam penelitiannya karakteristik dari teori difusi inovasi ini meliputi Relative advantage,
complexity, compatibility, triability,
observability, dan preceived risk sebagai
variabel independen. Untuk variabel dependennya mereka mengguanakan mobile
banking adoption. Serta menggunakan
satisfaction sebagai alat untuk mengukur
mobile banking adoption. Sampel yang
digunakan adalah mahasiswa dari 3 universitas yang ada di Saudi Arabia, sampel penelitian dipilih menggunakan teknik
convenience sampling.
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Jabri dan Sohail (2012) tersebut, menjadi dasar acuan dalam melakukan penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu pada variabel independen yang digunakan adalah relative advantage,
complexity, compatibility, triability, dan
observability sebagai bagian dari teori difusi
inovasi. Selain itu Al-Jabri dan Sohail juga
menambahkan perceived risk sebagai
variabel independen lainnya, hal ini terkait dengan resiko yang timbul dari keamanan penggunaan inovasi mobile banking. Resiko yang timbul dapat dari human error seperti lupa password maupun kehilangan ponsel yang didalamnya ada data mengenai rekening bank. Sedangkan satisfaction digunakan
sebagai alat untuk mengukur variabel dependennya yaitu mobile banking adoption
dalam menentukan apakah seseorang akan mengadopsi inovasi tersebut atau tidak. Data penelitian yang didapatkan didalam penelitian tersebut diolah serta dianalisis menggunakan alat bantu aplikasi berupa SPSS 16v.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan relative advantage, complexity,
compatibility, triability, dan observability
sebagai variabel independen. Sedangkan untuk perceived risk tidak dicantumkan, karena resiko pada penggunaan DANA tidak sebesar pada penggunaan mobile banking. Variabel dependen yang peneliti gunakan sebagai acuan yaitu menggunakan adopsi
aplikasi uang elektronik. Peneliti
menggunakan satisfaction sebagai alat untuk mengukur variabel dependennya, karena
satisfaction (kepuasan) merupakan adopsi
tunggal yang paling sering digunakan.
Satisfaction (kepuasan) telah sering
digunakan sebagai variabel dependen untuk kesuksesan penelitian menurut delone dan mclean (2003). Alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis adalah aplikasi SPSS v23. Jika penelitian sebelumnya yang menjadi populasi penelitian terbatas pada mahasiswa dari 3 universitas di Arab Saudi, maka pada penelitian ini yang menjadi populasi dan sampel penelitian adalah masyarakat dan mahasiswa di Kota Malang yang menggunakan aplikasi uang elektronik DANA yang dipilih menggunakan
teknik purposive sampling. Teknik tersebut
digunakan dengan pertimbangan
memudahkan peneliti untuk mendapatkan sampel penelitian.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi dengan judul:
“Analisis Adopsi Aplikasi Uang Elektronik Melalui Pendekatan Teori Difusi Inovasi (Studi Terhadap Pengguna Aplikasi Uang Elektronik DANA di Kota Malang)”.
2. LANDASAN TEORI Difusi Inovasi
Difusi Inovasi merupakan sebuah teori yang berkembang dari pemikiran seorang ilmuan Prancis, Gabriel Tarde. Tarde menjelaskan bahwa seorang atau sekelompok orang yang akan mengadopsi sebuah inovasi yang dilihat dari dimensi waktu. Pemikiran Tarde tersebut kemudian dikembangkan oleh Everett Rogers dalam bukunya yang berjudul
Diffusion of Inovation (1962) dan sampai
sekarang Roger dikenal sebagai tokoh sentral dari teori difusi inovasi.
Difusi Inovasi merupakan gabungan dari dua kata yaitu difusi dan inovasi. Difusi adalah suatu proses penyebaran informasi baik berupa budaya, kebiasaan, ide atau gagasan yag dianggap baru pada suatu kelompok dalam sistem sosial, sedangkan inovasi adalah ide, gagasan, produk, ataupun cara baru oleh suatu individu atau kelompok, masyarakat, yang kemudian dapat diterima
dan digunakan sebagaimana mestinya. Proses
difusi inovasi merupakan kegiatan
mengkomunikasikan sebuah ide mengenai hal baru (inovasi) yang dapat digunakan untuk menyelesaikan problem atau masalah yang sudah ada (Rogers dan Kincaid, 1981). Difusi inovasi sendiri mempunyai tujuan agar suatu inovasi baik berupa ilmu pengetahuan, teknologi, maupun bidang pengembangan di masyarakat dapat diadopsi oleh individu, kelompok maupun masyarakat yang luas.
Adopsi
Rogers dan Schoemakers (1981), menyebutkan bahwa adopsi merupakan penerapan ide, gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh individu, dimana sebuah ide, gagasan, tindakan, atau produk tersebut benar – benar baru ataupun ada sebuah penyempurnaan dari ide, gagasan, tindakan, atau produk yang telah ada
sebelumnya. Rogers (1983), juga
mengungkapkan definisi adopsi sebagai rangakian kegiatan yang dilakukan oleh individu terhadap suatu inovasi dimulai dari mengenal sebuah inovasi, menaruh minat, menilai sampai dengan menerapkan inovasi tersebut.
Samsudin (1982), mengungkapkan bahwa sebuah inovasi merupakan sebuah proses berkelanjutan dimulai dari keluarnya ide dari satu pihak, kemudian disampaikan kepada pihak kedua, dan seterusnya sampai dengan ide tersebut diterima dimasyarakat. Sedangkan menurut Mardikanto dan Sutarni
(1982), adopsi adalah suatu penerapan atau penggunaan suatu ide, alat, ataupun teknologi baru yang disampaikan dalam bentuk pesan komunikasi, dimana adopsi dapat diamati atau dilihat dalam bentuk tingkah laku, metode, ataupun peralatan dan teknologi
yang digunakan dalam kegiatan
komunikasinya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa adopsi merupakan penerapan atau penggunaan ide, gagasan, ataupun produk dan teknologi dari suatu inovasi yang baru.
Uang Elektronik
Uang elektronik merupakan salah satu inovasi dibidang keuangan tepatnya teknologi keuangan (fintech), saat ini dapat digunakan dalam berbagai jenis pembayaran. Uang elektronik sendiri memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan dibandingankan dengan uang konvensional dalam melakukan berbagai pembayaran. Salah satunya adalah uang elektronik dapat disimpan didalam media elektronik yang dapat menghemat tempat dan disimpan dengan aman, uang elektronik pula dapat dibelanjakan secara mudah dan efisien sehingga pengguna uang elektronik dapat merasakan keamanan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi menggunakan uang elektronik.
Menurut Adiyanti (2015: 2) uang elektronik adalah uang yang digunakan dalam transaksi internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan
penggunaan jaringan komputer. Uang
elektronik memiliki nilai tersimpan (Stored –
Valaue) atau prabayar (Prepaid) dimana
sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronik yang dimiliki oleh pengguna. Nilai dalam e-money akan berkurang jika si pengguna menggunakannya dalam transaksi pembayaran.
Relative advantage
Relative advantage merupakan
kelebihan yang dimiliki oleh suatu inovasi, apakah sebuah inovasi yang ditawarkan tersebut lebih baik dari sebelumnya. Semakin tinggi keuntungan yang diterima oleh
adopter maka akan semakin cepat pula
inovasi tersebut diadopsi (Rogers, 1983). Al-Jabri dan Sohail (2012) melakukan penelitian berkaitan dengan adopsi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap mobile banking di Arab Saudi dan hasil penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa relative advantage
berpengaruh positif terhadap adopsi yang dilakukan terhadap mobile banking. Nor, et al
(2010) juga melakukan penelitian terhadap adopsi internet banking menggunakan teori difusi inovasi, kepada mahasiswa akhir tahun dan pascasarjana dari empat universitas di Malaysia. Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan penelitian bahwa relative
advantage berpengaruh positif terhadap
adopsi penggunanaan teknologi baru tersebut.
Hasil berbeda ditunjukan dari
penelitian Gumilang dan Hidayatullah (2018),
dalam penelitiannya mengenai niat
bisnis di Bandung, diketahui bahwa relative
advantage atau keuntungan relatif tidak
memiliki pengaruh yang signifikan. Berdasarkan adanya perbedaan hasil pada penelitian terdahulu, maka peneliti melakukan penelitian dengan menguji pengaruh relative advantage terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA. Dengan demikian peneliti dapat merumuskan hasil hipotesis sebagai berikut:
H1 : Realtive advantage berpengaruh positif
terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA.
Compatibility
Compatibility merupakan tingkat
keserasian dari suatu inovasi yang baru diperkenakan dengan nilai yang sudah ada,
pengalaman masa lalu, kebutuhan
dimasyarakat. Jika inovasi tersebut memiliki kemiripan dan kesesuaian dengan dengan nilai atau norma yang duanut oleh calon pengguna, maka inovasi tersebut akan semakin cepat pula untuk diadopsi dan juga sebaliknya, jika tidak sesuai maka inovasi tersebut akan sulit untuk diadopsi (Rogers, 1983). Berdasarkan hasil penelitian dari Nor,
et al (2010) memiliki kesimpulan bahwa
compatibility memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap adopsi internet banking.
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Jabri dan Sohail (2012) juga menunjukan bahwa
compatibility memiliki pengaruh terhadap
adopsi mobile banking. Hal yang sama juga
diperoleh dari penelitian Tristiyanti (2017), menunjukan compatibility juga berpengaruh terhadap adopsi mobile banking.Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Compatibility berpengaruh positif terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA.
Complexity
Complexity merupakan tingkat kerumitan
sebuah inovasi yang akan menentukan tingkat adopsiannya (Rogers, 1983).
Complexity memiliki hubungan yang negatif
ketika akan mengadopsi inovasi yang baru, semakin rendah tingkat kerumitannya maka akan semakin cepat pula inovasi tersebut akan di adopsi. Sebaliknya semakin rumit inovasi tersebut maka semakin sulit pula inovasi tersebut akan diadopsi (Bauer, et al, 2005).
Desmayanti (2012) melakukan
sebuah penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi intensitas wajib pajak dalam menggunakan inovasi e-filling di kota semarang. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa complexity atau kerumitan berpengaruh negatif terhadap intensitas dalam penggunaan e-filling. Begitupula penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, et al (2017) juga menunjukan bahwa complexity
berpengaruh negatif terhadap niat
hasil dari penelitian terdahulu, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Complexity berpengaruh negatif terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA.
Triability
Triability
merupakan
sebuah
inovasi dapat dicoba terlebih dahulu atau
terikat untuk menggunakannya (Rogers,
1983).
Menurut
penelitian
yang
dilakukan oleh Nor,
et al
(2010)
triability
berpengaruh positif terhadap sikap dalam
menggunakan teknologi
mobile banking
.
Hasil yang sama juga didapat dari
penelitian yang dilakukan oleh Tristiyanti
(2017)
Triability
mempunyai pengaruh
positif terhadap adopsi
mobile banking.
Hasil yang berbeda didapakan dari
penelitian yang dilakukan oleh Al-Jabri
dan Sohail (2012), dalam penelitian
tersebut
triability
berpengaruh negatif
terhadap adopsi
mobile banking.
Berdasarkan adanya perbedaan
hasil pada penelitian terdahulu, maka
peneliti melakukan penelitian dengan
menguji pengaruh
triability
terhadap
keputusan untuk mengadopsi aplikasi
uang
elektronik
DANA.
Dengan
demikian peneliti dapat merumuskan
hasil hipotesis sebagai berikut:
H4
:
triability
berpengaruh positif
terhadap keputusan untuk mengadopsi
aplikasi uang elektronik DANA.
Observability
Observability merupakan penilaian
dimana hasil penggunaan suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, maka inovasi tersebut akan cepat diadopsi oleh calon pengguna (Rogers, 1983). Tristiyanti (2017), juga melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
Observability atau kemampuan untuk dilihat
terhadap adopsi mobile banking BCA. Penelitian tersebut dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu nasabah bank BCA di Surabaya. Hasil dari penelitian tersebut adalah observability
berpengaruh positif terhadap adopsi mobile
banking BCA. Begitu pula penelitian yang
dilakukan oleh Al-Jabri dan Sohail (2012), menyatakan bahwa Observability atau kemampuan untuk di observasi berpengaruh positif terhadap adopsi kepada mobile banking.
Hasil yang berbeda didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Krismawan (2013), penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam menerima dan
menggunakan inovasi teknologi telepon pintar. Berdasarkan penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa observability
menerima dan menggunakan telepon pintar. Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu, terdapat perbedaan hasil dari penelitian sebelumya. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan menguji pengaruh observability terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA. Dengan demikian peneliti dapat merumuskan hasil hipotesis sebagai berikut:
H5 : observability berpengaruh positif
terhadap keputusan untuk mengadopsi Aplikasi Uang Elektronik DANA.
3. METODE PENEITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sedangkan studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi diskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Malang yang menggunakan aplikasi uang elektronik DANA. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Notoatmojdo (2010) purposive
sampling adalah: pengambilan sampel yang
berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat populasi ataupun ciri-cirinya sudah diketahui sebelumnya. Rumus dalam pengambilan sampel yang dipilih oleh peneliti adalah rumus Slovin dengan hasil sebesar 100 sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
Jenis Data dan Sumbernya
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang
dikumpulkan menggunakan kuesioner
sebagai instrument penelitian. Kuesioner penelitian disebar secara online melalui menggunakan alat bantu google form.
Metode Analisis Data
Metode analisi data adalah metode yang digunakan untuk mengolah hasil
penelitian untuk memperoleh suatu
kesimpulan. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
relative advantage, compatibility, complexity,
triability, observability terhadap adopsi
aplikasi uang elektronik DANA,
menggunakan analisis regresi linier berganda
dengan software SPSS v.23. Alasan
menggunakan sofrware software SPSS v.23 karena mempermudah proses pengolahan data. Analisis data dengan menggunakan SPSS terdiri atas 3 tahap, yaitu pilot test, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Malang yang menggunakan aplikasi uang elektronik DANA. Hasil pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner online yang diterima adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
No Keterangan Jumlah Presentase
1. Jumlah kuesioner yang
disebar 30 100%
2. Jumlah kuesioer yang
tidak dapat diolah 0 0%
3. Jumlah kuesioner yang
dapat diolah 30 100%
Sumber: Data diolah, 2020.
Uji Validitas
Suatu instrumen penelitian dikatakan
valid apabila mampu mengukur dan
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara benar. Hasil uji validitas ditunjukan dengan membandingkan rhitung dan
nilai signifikan 0,05 item kuesioner yang dinyatakan valid jika rhitung lebih besar dari
pada rtabel. Dilihat dari table r statistik, untuk
ukuran sampel 30 mempunyai rtabel sebesar
0,349.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
Item Rhitung Rtabel 5% (30) Signifika nsi Keterangan X1.1 0,747 0,349 0,000 VALID X1.2 0,502 0,349 0,005 VALID X1.3 0,461 0,349 0,010 VALID X1.4 0,402 0,349 0,028 VALID X2.1 0,539 0,349 0,002 VALID X2.2 0,657 0,349 0,000 VALID X2.3 0,627 0,349 0,000 VALID X2.4 0,633 0,349 0,000 VALID X3.1 0,770 0,349 0,000 VALID X3.2 0,515 0,349 0,004 VALID X3.3 0,486 0,349 0,006 VALID X4.1 0,541 0,349 0,002 VALID X4.2 0,586 0,349 0,001 VALID X4.3 0,724 0,349 0,000 VALID X5.1 0,602 0,349 0,000 VALID X5.2 0,502 0,349 0,005 VALID X5.3 0,763 0,349 0,000 VALID Y1.1 0,781 0,349 0,000 VALID Y1.2 0,639 0,349 0,000 VALID Y1.3 0,529 0,349 0,001 VALID
Sumber: Data diolah, 2020.
Dapat dilihat pada table diatas
bahwa semua item kuesioner yang telah
diolah dinyatakan valid. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden mengisi
kuesioner dengan jujur dan serius.
Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas,
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas yang
didasarkan pada nilai
alpha
yang nilainya
harus lebih besar dari 0,7. Uji reliabilitas
berfungsi untuk mengetahui tingkat
konsistensi kuesioner yang digunakan
oleh peneliti sehingga kuesioner tersebut
dapat dihandalkan.
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha N of item
0,901 20
Sumber: Data diolah, 2020.
Dapat dilihat pada table diatas
bahwa hasil uji reliabilitas tersebut
menunjukan koefisien
Alpha
diatas 0,7
sebagai syarat variabel didalam penelitian
ini bisa dinyatakan reliabel, sehingga
dapat
dikatakan
konsep
pengukur
masing-masing variabel dari kuesioner
penelitian ini adalah reliabel dan untuk
selanjutnya item-tem pada
masing-masing variabel layak digunakan sebagai
alat ukur.
Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner menggunakan google form, dengan objek penelitian adalah masyarakat Kota Malang yang terdiri dari mahasiswa dan pekerja yang menggunakan aplikasi uang elektronik DANA. Sampel diambil menggunakan metode purposive
sampling, yaitu teknik penetuan sampel
dengan adanya penetapan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian dan dipandang cocok dengan sumber data. Penyebaran kuesioner dilakukan oleh peneliti melalui tautan google form dibantu dengan rekan yang berada di berbagai universitas di Kota Malang dan beberapa rekan yang sudah bekerja di Kota Malang yang dimulai dari tanggal 18 sampai tanggal 28 April 2020. Jumlah keseluruhan kuesioner yang menjadi target penelitian adalah sejumlah 100 kuesinner.
Tabel 4.4
Data Karakteristik Responden
Karakteristik Deskripsi Jumlah Presentase Jenis Kelamin Jumlah
Responden Laki-laki Perempuan 100 53 47 100% 53% 47% Usia Jumlah Responden 18-25 Tahun 26-30 Tahun 31-35 Tahun 36-40 Tahun >40 Tahun 100 87 10 2 1 0 100% 87% 10% 2% 1% 0% Pekerjaan Jumlah Responden Pelajar / Mahasiswa 100 67 8 4 6 100% 67% 8% 4% 6% Pegawai Swasta Wiraswasta Pegawai Negeri Lainnya 15 15% Pengguna aplikasi Uang Elektronik DANA Jumlah Responden YA TIDAK 100 100 0 100% 100% 0% Sumber: Data diolah, 2020.
Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf Sig. 5% atau 0,05. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai sig. lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
100 .0000000 1.17672163 .067 .037 -.067 .067 .200c,d a. Test Distribution is Normal
b. Calculated from data. c. Liliefors Sig. Correction
d. This is a lower bound of the true Sig.
Dari tabel 4.15 di atas, One Sample Kolmogorov-Smirnov diperoleh angka
probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed). Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,200 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Populasi data dalam penelitian ini terbukti berdistribusi normal.
Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
terjadi
interkorelasi (hubungan yang kuat) antar
variabel independen.
Salah satu cara yang paling akurat untuk
mendeteksi ada atau tidaknya gejala
multikolinieritas ini adalah dengan
menggunakan metode
tolerance
dan VIF
(
Variance Inflation Factor
). Jika nilai
tolerance
lebih besar dari 0,10 maka
artinya tidak terjadi multikolinieritas.
Jika nilai VIF lebih kecil 10,00 maka
artinya tidak terjadi mulkikolinieritas.
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficient stand ardize d Coeffi cient T Sig. Collinearity Statisticsiu B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1. (Constant) Relative Advantge Compatibility Complexity Triability Observability 8.155 -.061 .053 .471 .011 -.082 3.105 .076 .076 .100 .095 .100 -.075 .96 .456 .012 -.082 2.627 -.801 .706 4.689 .120 -.817 .001 .425 .482 .000 .905 .416 .960 .893 .903 .846 .842 1.042 1.119 1.107 1.182 1.188
a. Dependent Variable: Satisfaction
Dari tabel 4.16 di atas, diperoleh nilai
tolerance dan VIF. untuk variabel Relative
Advantage diperoleh nilai 0.960 untuk
tolerance dan 1.042 untuk VIF, compatibility
memperoleh nilai 0.893 untuk tolerance dan 1.119 untuk VIF, complexity memperoleh nilai 0.903 untuk tolerance dan 1.107 untuk VIF, triability memperoleh nilai 0.846 untuk
tolerance dan 1.182 untuk VIF, dan
observability memperoleh nilai 0.842 untuk
tolerance dan 1.188 untuk VIF, maka dapat
disimpulkan bahwa antar variabel
independen tidak terjadi interkorelasi atau tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi penelitian ini.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedaktisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, apabila nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Asumsi yang baik dalam model regresi adalah tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
Tabel 4.7
Hasil uji Heterokedastisitas Coefficients Model Unstandardized Coefficient standardiz ed Coefficient T Sig. B Std. Error Beta 1. (Constant) Relative Advantge Compatibility Complexity Triability Observability .827 -.061 .053 .471 .011 -.082 1.853 .076 .076 .100 .095 .100 -.075 .96 .456 .012 -.082 .446 -.801 .706 4.689 .120 -.817 .656 .425 .482 .000 .905 .416
a. Dependent Variable: RES2
Dari tabel 4.17 di atas, diperoleh
nilai signifikansi. Untuk variabel
Relative
Advantage
diperoleh nilai sig. 0.926,
compatibility
memperoleh nilai sig. 0.860,
complexity
memperoleh nilai sig. 0.361,
triability
memperoleh nilai sig. 0.570,
dan
observability
memperoleh nilai sig.
0.574, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel
diatas
tidak
terjadi
heterokedastisitas.
Uji Hipotesis
Hasil Koefisien Determiasi R2
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel.
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi R2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .444a .197 .154 1.208
a. Predictors: (Constant), Obervability, Triability, Compatibility, Complexity, Relative Advantage.
Melalui tabel diatas juga diperoleh R
Square atau koefisiensi determinasi yang
menunjukan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel independen dan variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi yang diperoleh adalah sebesar 19.7%. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa variabel X1 sampai X5 memiliki kontribusi sebesar 19.7% terhadap variabel Y. Sementara sisanya sebesar 80,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil Uji F
Tabel 4.9 Uji Nilai Signifikan
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1. Regerssion Residual Total 33.667 137.083 170.750 5 94 99 6.733 1.458 4.617 .001b
a. Dependent Variable: Satisfaction
b. Predictor: (Constant), Observability, Relative Advantage, Complexity, Compatibility, Triability
Kriteria dapat ditentukan
berdasarkan uji nilai signifikansi (Sig.), dengan ketentuan jika nilai Sig. < 0,05. Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig. 0,001 < 0,05 serta FHitung > FTabel sebesar 4.617 > 1.69. Dengan demikian model
persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan, atau model persamaan regresi memenuhi kriteria.
Tabel 4.10
Koefisien Regresi Linier Berganda Coefficients
a. Dependent Variabel: Satisfaction
Nilai negatif (-0.061), yang terdapat pada koefisiensi regresi variabel relative
advantage menggambarkan bahwa arah
hubungan antara variabel relative advantage
dengan variabel satisfaction adalah
berlawanan arah, dimana setiap kenaikan satu-satuan variabel satisfaction akan menyebabkan penurunan pada variabel
relative advantage sebesar -0.061. Nilai
positif (0.053) yang terdapat pada koefisiensi
regresi variabel compatibility
menggambarkan bahwa arah hubungan antara variabel compatibility dengan variabel
satisfaction adalah searah, dimana setiap
kenaikan satu-satuan variabel compatibility
akan menyebabkan kenaikan satisfaction
sebesar 0.053. Nilai positif (0.471) yang terdapat pada koefisiensi regresi variabel
complexity menggambarkan bahwa arah
hubungan antara variabel complexity dengan variabel satisfaction adalah searah, dimana setiap kenaikan satu-satuan variabel
complexity akan menyebabkan kenaikan
satisfaction sebesar 0.471. Nilai positif
(0.011) yang terdapat pada koefisiensi regresi variabel triability menggambarkan bahwa arah hubungan antara variabel triability
dengan variabel satisfaction adalah searah, dimana setiap kenaikan satu-satuan variabel
triability akan menyebabkan kenaikan
satisfaction sebesar 0.011. Selanjutnya nilai negatif (-0.082), yang terdapat pada koefisiensi regresi variabel observability
menggambarkan bahwa arah hubungan antara variabel observability dengan variabel
satisfaction adalah berlawanan arah, dimana
setiap kenaikan satu-satuan variabel
satisfaction akan menyebabkan penurunan
pada variabel observability sebesar -0.082.
a. Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini menyatakan bahwa relative advantage
berpengaruh terhadap adopsi aplikasi uang
elektronik DANA. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel, yaitu
-0.801 < 1.98609 dan nilai sig. 0.425. Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa relative advantage
berpengaruh terhadap keputusan adopsi aplikasi uang elektronik DANA ditolak, atau
H1 Ditolak.
Suatu inovasi akan di adopsi atau dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan memiliki sebuah keuntungan atau kelebihan dari yang lainnya. Namun semakin banyak masyarakat yang mulai beralih untuk
Model Unstandardized Coefficient standard ized Coeffici ent t Sig. B Std. Error Beta 1. (Cosntant) Relative Advantage Compatibility Complexity Triability Observability 8.155 -.061 .053 .471 .011 -.082 3.105 .076 .076 .100 .095 .100 -.076 .069 .456 .012 -.082 2.627 -.801 .706 4.689 .120 -.817 .010 .425 .482 .000 .905 .416
memakai inovasi tersebut maka keuntungan yang disajikan akan semakin berkurang (pengurangan nominal diskon), oleh karena itu keuntungan relatif yang tinggi belum tentu
membuat masyarakat begitu saya
mengadopsi sebuah inovasi baru. Indikator
relative advantage atau keuntungan relatif
yang memiliki pengaruh besar adalah X1.2 yang berbunyi “Aplikasi uang elektronik DANA lebih baik dari aplikasi lainnya yang serupa”. Hal ini menunjukan bahwa uang elektronik DANA lebih baik dari aplikasi uang elektronik serupa karena fitur dan kemudahan yang ditawarkan. Namun ada beberapa fitur yang ditawarkan oleh DANA memiliki jangka waktu penggunaan, contoh transfer antar rekening gratis pada 10 penggunaan pertama, selain itu ada cash back
50% setiap pembelian pertama voucher
online game, namun setelah itu ada biaya
admin untuk transfer dan kembali ke harga semua untuk voucher. Hal ini membuat masyarkat yang pada awal penggunaan merasa aplikasi DANA lebih baik namun
setelah lama penggunaan membuat
kepuasaan dari memakai aplikasi uang elektronik DANA semakin menurun.
b. Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini
menyatakan bahwa compatibility
berpengaruh terhadap adopsi aplikasi uang
elektronik DANA. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel, yaitu
0.706 < 1.98609 dan nilai sig. 0.482 > 0.05. Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa compatibility
berpengaruh terhadap keputusan adopsi aplikasi uang elektronik DANA ditolak, atau
H2 Ditolak.
Suatu inovasi juga akan diadopsi oleh masyarakat jika dianggap sesuai dengan nilai, norma, pengalaman serta kebutuhan yang diperlukan oleh calon pengguna. Ketika uang elektronik DANA memiliki hal yang dibutuhkan oleh masyarakat maka sama halnya dengan uang elektronik lainnya akan meyediakan hal serupa, karena hal tersebut penyedia uang elektronik berlomba-lomba memberikan sarana bagi penggunanya. Indikator compatibility dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh besasr adalah penyataan X2.4 yang berbunyi “Aplikasi uang elektronik DANA sesuai jika digunakan untuk aktivitas keseharian saya”. Hal itu
menunjukan bahwa uang elektronik
memberikan fitur yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Disetiap aplikasi pasti memiliki masalah, salah satunya adalah fitur yang disediakan oleh DANA yaitu kirim uang antar bank maupun ke sesame pengguna DANA. Beberapa ulasan yang disampaikan oleh beberapa
pengguna di dalam detail aplikasi
mengatakan bahwa ada beberapa fitur yang mengalami kendala seperti delay yang berkepanjangan, top up yang tidak masuk dll, sehingga walau fitur yang disuai dengan aktivitas sehari – hari namun ketika ada
masalah bug fitur maka masyarakat cenderung tidak menggunakannya.
c. Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini menyatakan bahwa complexity berpengaruh terhadap adopsi aplikasi uang elektronik DANA. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai thitung
lebih besar dari ttabel, yaitu 4.689 > 1.98609
dan nilai sig. 0.000 < 0.05. Hasil tersebut
menunjukan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa compatibility
berpengaruh terhadap keputusan adopsi aplikasi uang elektronik DANA diterima, atau H3 Diterima.
Ketika masyarakat menjumpai
banyak aplikasi uang elektronik dan didalamnya sudah memiliki fitur lengkap yang menunjang kebutuhan mereka, maka mereka akan mulai memilih fitur yang mudah untuk diakses maupun digunakan dalam memenuhi kebutuhan maupun gaya hidup
mereka. Indikator complexity dalam
penelitian ini yang memiliki pengaruh kuat terbesar adalah penyataan X3.3 yang berbunyi “Menggunakan aplikasi uang elektronik DANA tidak menyebabkan saya tertekan”. Hasil diatas menunjukan bahwa kemudahan yang ditawarkan oleh DANA memang menjadi salah satu alasan untuk tetap menggunakan DANA sebagai alat untuk bertransaksi seperti penggunaan QR
code yang dapat digunakan saat koneksi internet mati maupun QRIS yang sudah
disediakan oleh pemerintah yang dapat
digunakan melalui DANA. Sehingga
masyarakat tetap menggunakan DANA karena kemudahan bertransaksi dalam
hitungan detik seperti yang sudah
disampaikan oleh CEO DANA.
d. Hipotesis 4
Hipotesis 4 dalam penelitian ini menyatakan bahwa triability berpengaruh terhadap adopsi aplikasi uang elektronik DANA. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai thitung
lebih kecil dari ttabel, yaitu 0.120 < 1.98609
dan nilai sig. 0.905 > 0.05. Hasil tersebut
menunjukan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa compatibility
berpengaruh terhadap keputusan adopsi uang elektronik DANA ditolak, atau H4 Ditolak.
Ketika masyarakat ingin mengadopsi
aplikasi uang elektronik yang baru mereka tidak diberi kesempatan untuk melakukan
beta test atau masa uji coba untuk melihat keuntungan yang akan diberikan, mereka akan melihat iklan atau orang lain yang sudah menggunakannya dan memberi informasi yang dibutuhkan untuk mulai menggunakan aplikasi uang elektronik tersebut. Penjelasan yang lain adalah DANA merupakan salah satu aplikasi uang elektronik yang berada
dibawah pengawasan OJK dalam
operasionalnya, selain itu DANA juga sudah memberikan fitur layanan keamanan 100% yang melindungi privasi data penggunanya (xdana, 2020). Sehingga responden tidak
perlu melakukan uji coba terlebih dahulu untuk melihat jaminan dari pelayanan dan keamanan yang disediakan oleh DANA.
e. Hipotesis 5
Hipotesis 5 dalam penelitian ini
menyatakan
bahwa
observability
berpengaruh
terhadap
adopsi
uang
elektronik DANA. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan, diketahui
bahwa nilai t
hitunglebih kecil dari t
tabel,yaitu -0.817 < 1.98609 dan nilai sig.
0.416 > 0.05. Hasil tersebut menunjukan
bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa
observability
berpengaruh
terhadap
keputusan adopsi aplikasi uang elektronik
DANA ditolak, atau
H5 Ditolak
. Ketika
masyarakat akan menggunakan aplikasi
uang elektronik baru, mereka yakin tidak
perlu melihat terlebih dahulu orang lain
yang menggunakannya berpikir uang
eletronik tersebut aman atau tidak.
Indikator
observability
dalam penelitian
ini yang memiliki pengaruh kuat adalah
pernyataan X5.3 yang berbunyi “Saya
tidak mengalami kesulitan ketika orang
lain menanyakan aplikasi uang elektronik
DANA “.Dalam penelitian ini aplikasi
uang elektronik DANA sudah aman dan
terpercaya karena sudah mendapat izin
dari Bank Indonesia melalui surat dengan
No. 18/262/DKSP/Srt/B pada tahun 2016
dan juga mendapat pengawasan dari OJK,
oleh karena itu responden merasa bahwa
keamanan yang disediakan oleh DANA
sudah dijamin dengan berbagai fitur dan
layanan seperti
protection
, PCI DSS
(The
Payment Card Industry Data Security
Standard)
dan
kerjasama
dengan
DUKCAPIL Sehingga mereka tidak perlu
melakukan pengamatan terhadap orang
lain yang menggunakan aplikasi tersebut
karena keamanan yang ditawarkan oleh
aplikasi DANA.
5. KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan variabel relative
advantage, compatibility, complexity,
triability, dan observability terhadap adopsi aplikasi uang elektronik DANA di kota Malang. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa relative advantage,
compatibility, triability, dan observability
tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA, Sedangkan variabel complexity berpengaruh terhadap keputusan untuk mengadopsi aplikasi uang elektronik DANA.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami oleh peneliti selama penelitian adalah terdapat hasil kuesioner yang diisi tidak sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Beberapa kuesioner diisi dengan satu pilihan yang sama
pada satu variabel oleh responden. Hal ini menyimpulkan bahwa ada respoden yang menunjukan ketidak sungguhan dalam memberikan jawaban di salah satu variabel penelitian.
Selain itu keterbatasan yang dialami oleh peneliti adalah tidak bisa menentukan jumlah responden berdasarkan kategori pekerjaan, karena keterbatasan akses untuk membagikan kuesioner secara langsung kepada responden dikarenakan adanya pandemik virus yang sedang terjadi hari ini, sehingga peneliti hanya menggunakan link
google form untuk menyebarkan kuesioner.
Saran
Saran yang diberikan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya dengan
topik penelitian yang serupa adalah
peneliti selanjutnya disarankan untuk
mencari variabel tambahan yang akan
membantu untuk memahami penggunaan
dan niat dengan lebih akurat. Selain itu
penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mengawasi langsung pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh si responden, karena
peneliti dapat memantau pengisian
kuesioner apakah benar – benar diisi
dengan benar. Penelitian selanjutnya juga
diharapkan
melakukan
pemilihan
respoden sesuai dengan karakteristik
seperti pekerjaan, umur, maupun jenjang
pendidikan sehingga diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jabri, Ibrahim M dan M. Sadiq Sohail. 2012. Mobile Banking Adoption: Aplication of Diffusion of Inovation
Theory. Journal of Electronic
Commerce Research, VOL 13, NO 4, 2012.
Anjani, Hapsari Prawitasari Putri. Susilo Toto Raharjo., dan Mirwan Surya Perdhana. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Social Media Usage Terhadap Kinerja Bisnis (Studi Pada UMKM di Kota
Semarang). Jurnal Sains Pemasaran
Indonesia Vol. XVII, No. 2, September 2018, Hal. 152-163. Bank Indonesia, 2017. “Statistik Sistem
Pembayaran”. (BI.go.id/id/system
pembayaran uang elektronik.aspx) Diakses pada 20 April 2020.
DANA, 2016. “Terms and Conditions”.
(Dana.id/term). Diakses pada 11 oktober 2019.
Dwi, Bambang. 2020. “
Transaksi Pakai
DANA Kini Bisa Pakai QRIS
”.
(gizmologi.id/news/dana-qris/).
Diakses pada 15 September 2020.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gumilang, Ilham dan Deden Syarif
Hidayatullah. 2018. Pengaruh
Relative Advantage, Complexity, Compatibility, Subjective Norm, dan
Preceived Behavioral Control
Terhadap Niat Berwirausaha Online pada Lulusan Sekolah Bisnis di Bandung (Studi Kasus pada Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung dan Fakultas Ekonomi
Bisnis Universitas Telkom).
E-Proceeding of Management: Vol. 5, No. 1 Maret 2018 I Page 360. Habsari Candraditya, Idris. 2013. Analisis
Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Produk Flazz BCA di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro). Diponegoro Journal of
Management Volume 2, Nomor 3,
Tahun 2013, Halaman 1-11.
Kartika, Herlina 2019. “Raih 10 Juta Pengguna dalam Satu Tahun, Fokus
DANA Tahun ini”.
(keuangan.kontan.co.id/news/raih- 10-juta-pengguna-dalam-satu-tahun-simak-fokus-dana-tahun-ini). Diakses pada 11 oktober 2019.
Krismawan, Andi. 2013. Pengaruh
Komponen Penerimaan Teknologi dan Difusi Inovasi Terhadap Niat Berperilaku Menggunakan Telepon
Pintar. Skripsi. Universitas
Atmajaya Yogyakarta.
Kurniyawan, Muhammad Chandra. 2016.
Pengaruh Karakteristik Inovasi dan Terpaan Media Terhadap Keputusan Adopsi Audiobook (Studi Survey
Pada Pengaruh Karakteristik
Inovasi dan Terpaan Media
Terhadap Keputusan untuk
Mengadopsi Audiobook Listeno di Kalangan Pengguna di Wilayah Kota Yogyakarta pada Bulan Juli –
Agustus 2016). Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nor, Khalid MD dan J. Michael Pearson. 2010. Adoption of Internet Banking: Theory of the Diffusion of Innovation.
IJMS 17 (1), 69-85 (2010).
Peraturan Bank Indonesia Nomor
20/6/PBI/2018 tentang Peraturan Bank Indonesia Tentang Uang Elektronik.
Prasetyo, B. dan Jannah, L. M. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Rogers, Everett, M. (2003). Diffusions of
Innovations; Fifth Edition. Simon & Schuster Publisher.
Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. (Kbbi.web.id/inovasi).
Diakses pada 15 desember 2019. Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. (Kbbi.web.id/difusi).
Diakses pada 15 desember 2019. Sekaran, U. dan Bougie, R. 2013. Research
Method for Business: A
Skill-Building Approach, 6th Edition. John
Wiley & Sons Ltd.: United Kingdom. Siregar. Syofian. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS. Jakarta: Kencana.
Suarta, I Made dan I Ketut Suwintana. 2012.
Model Pengukuran Konstruks
Adopsi Inovasi E-Learning. Journal
of Information System, Volume 8, Issue 1, April 2012.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sukma, Putri Mayang Anata Dewi. 2018.
Analisis Adopsi Uang Elektronik Dengan Pendekatan Teori Difusi Inovasi (Studi Pada Pengguna Uang Elektronik OVO di Kota Malang).
Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Tristiyanti, Novita Dian. 2017. Pengaruh Keunggulan Relatif, Kompatibilitas, Persepsi Kegunaan, Kemampuan Untuk Dilihat, dan Persepsi Resiko Terhadap Adopsi Mobile Banking Bagi Nasabah BCA di Surabaya.
Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Perbanas Surabaya.
Wulandari, Dewisri. 2017. Pengaruh Inovasi
Produk (Keuntungan Relatif,
Kompatibilitas dan Kompleksitas) Terhadap Niat Penggunaan Mobile Banking BRI (Studi pada Agen LPG
3 Kg di Bandar Lampung). Skripsi.
Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Xdana, 2020. “Jamin Keamanan saat Transaksi DANA hadirkan Fitur
DANAProtection”.( xdana.com/artik
el/jamin keamanan saat transaksi
DANA hadirkan fitur dana
protection). Diakses pada 15 September 2020.