Volume
20 Nomor
'1ISSN:1410-1289
"'
i
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN
PSIKOLOGI
II
KECERDASAN EMOSIONAL DAN HARDINESS FADA IBU RUMAH TANGGA SINGLE PARENT}
PEMN EMOS] POSITIF PADA GURU SLB TUNAGRAHITA Dhb."1K.o..:ya i ocn \u,i'uah a 1Ma.'t Kt aero.}
STRIS KERJAD]T]NJAU DARI KECERDASAN IMOSI, MODALPSIKOLOCIS DAN DUKUNGAN SOSlAL
N rr Prariwi Noviori
d
PENGARUH KE LEKATAN TERHADAP EKSPRESI EMOSI DALAM RELqSI P!RNIKAHAN}
PROPHETIC PARTNTING DAN KESEJAHTER,CAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWALusi M. Rahnayani dan Sunedi P Nugraha
N PSIKOLOCI KEBERAGAMAAN: MEMAHAMI DI14ENSI PSIKOLOGIS DALAM PENGHAYATAN AGAMA
I
N]LAI DAN PESAN MOMLTARLING MENURUT PERSPEKTIF }TLAR\] RISIN\AN TARL\Nf, I\RIBON ISTUDI PS]KOLOGI BUDAYA Rijal Abtlillah dan Koentloto
4
INTENSI BERW1RAUSAHA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR Reh! vuhiasanti dan Meny Ve.asariPs
kolog
kaVolume
20Nomor
1 Hala man
1-105
Yogyakafta
Januar
20'15 ISSN 1410-
1289
ilfi
PSIKOLOGI
GI
ITIAN
LO
AN
PENEL
D
il[
MIKIRAN
SI
AL
PE
P
JURN
Terbit Sejak 7996 Penerbit Program Sludi Psil<ologiFal<u1tas Psil<ologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Ketua Pen''unting Annisaa Miranq' Nurendra
wakil Ketua Penyunting
SumediP Nugraha Penyunting Pelaksana H.fuad Nashori Libbie Annatagia Resnia Nnvit:s.ri Staf Pen''unting Iswan Saputro
Suci Linipur Yekti
Sekretadat & Keuangan
Hartiwi
Distribusi & Pemasaran
'lri Wartoyo
StafSekretads
Sari Cahya Masita
setting/Lay-out
Percetahan MMI Jogja
Jl. Monjali Selokan Mataran, Karangjati 19142 no. 316
Sinduadi, Mlati,Sleman, Yogyakarta Alamat Redaksi
Kanpus Terpadu UII, lakultas Psikologj dan Ilmu Sosial Budaya Jalan Kaliurang KM 14,4 Besi Slcman Yogyakarta 55584 Telp. (027 4) A96146, a9A444 Pesawat 2173 , 2714, 2146, Fax 2116
fnail
: psikologika@uli.ac.id RekeningDaftar Isi
PSlltOlOGlltfl
0,qh
{q-}
JURNAL PEMIKIRAN
DANPENELITIAN PSIKOLOGI
i
Daftar Isiiii
SEKAPUR SIRIH1
KECERDASAN EMOSIONAL DAN HARDINESS PADA IBU RUMAH TANGGA SINGLE PARENTAImad
7
PERAN EMOSI POSITIF PADA GURU SLB TUNAGRAHITA Dhurul Khoi.iyah dan Nuristrghfari Masri Khaemni27
STRES KERJA DITINIAU DARI KECERDASAN EMOSI, MODAL PSIKOLOGIS DAN DUKUNGANSOSIALNur Pratiwi Noviati
39
PENGARUH NELEKATAN TERIIADAP EKSPRESI EMOSI DAI./IM RELASI PERNTKAHANRena Latifa
51
PROPHETIC PARENTING DAN I{ESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA Lusi M. Rahmar?ni dan Sumedi P Nugraha63
PSIKOLOGI KEBERAGAMAAN: MEMAHAMI DIMENSI PSIKOLOGTS DALAM PENGHAYATAN AGAMASusiloWibisono
79
NILAI DAN PESAN MORAL TARI,ING MENURUT PERSPEKTIF PEI,IIKU KESENIAN TARIINC CIREBON : STUDI PSIKOLOGI BUDAYARijal Abdillah dan Koentjoro
91
INTENSI BERWRAUSAHA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIRReny Yuniasanti dan Metty Verasari
101 PANDUAN PENULISAN JURNAL PSIKOLOGIKA
Psikologika Volume 20 Nomot 1 Halaman
'1 - 105
Yogyakarta Januari 2015
lssN:
1410-1289
SEKAPUR SIRIH
SEXALI LAGI TENTANG PERAN PENTING EMOSI
Emosi
memiliki
peran yang penting dalamkehidupan manusia.
Sebagaiilmu
yangmempelajari
perilaku
manusia, kaiian
rnengenaiemositidakpemahhabisdibahas dalam
bidang
psikologi.
secara teoritis,emosi
memiliki tiga
komponen,
yaitu
komponen
subjektif
[bagaimana individumengalami emosi), komponen
fisioloBis Oagaimana tubuh bereaksi terhadap emosi]serta komponen ekspresif
(bagaimanaindividu
berperitaku sebagai respon dariemosil. Ketiga elemen tersebut memainkan fungsiyang berkaitan de0gan respoD emosi
individu.
Respon
emosi
daPat
mempengaruhi
berbagai setting
dalamkehidupan
manusia,
baik
itu
dalam
kehidupan pribadi, keluarga, kerja maupun
dalam kehidupan bermasyamkat.
Salah
satu loPik
dari
kajian
mengenai emosl yang paling diminati adalah kecerdasan emosi. Kajian kecerdasan emosl
menjadi populer sejak Daniel
Golemanmempublikasikan
buku
"Emotional
Intelligence"
tahun
1995. Meskipun telah banyak dikaji dalam berbagai riset, saatini
kecerdasan emosi
tampalqlF
masih relevan untuk terus diteliti dan terus dikembangkan.'Peter
Salovey
dan
John Mayer,
YangmengSagas
konstruk
kecerdasan emosisejak
tahun
1990, sampai dengan tahunmasih
mengembangkan
konstruk
kecerdasan
emosi
sebagai
suatu
kemampuan atau abilitas indMdu.Meskipun telah banyak dikaji sejak
awal
abadke-l9,
kaiian mengenai emosi terus menjadi pembahasan, termasuk dalamk4ian psikologi positifdan neurosains yang
banyak
diminati akhir-akhir
ini
Dalam kajian paikologi positif, Gruller Quoidbach,Kogan
dan
Mauss
(2013)
menjelaskanbahwa
individu
yang
memiliki
stabilitasemosi
positif,
terbuki
lebih
sehat secarapsikologis, dimana indMdu cenderung akan
memiliki kepuasan hidup yang )ebih tinggi
dan
memiliki tingkat
depresi
serta
kecemasan
yang
lebih
rendah. Demikian pula,hasil
set lain dari Mauss dkk (2011]menunjukkan bahwa
individu
dengan pengaturan emosi p ositifyang baik memiliki kebertungsian psikologis yang lebih Lin8gidan mampu menjalin interaksi yang lebih
baikdengan oranglain.
Dalam Psikologika edisi ini,
kajian-kajian
mengenaiemosi kembali
munculdalam
berbagai
setting, seperti
dalamlingkungan
keluarga,
pernikahan,
pendidjkan dan sumber
daya
manusia Misaln}? Ahmad menulis menulis mengenaiperan kecetdasan emosi pada
ibu
rumahtangga single porenfs.
Nur Pratiwi
Noviati juga melakukan riset mengenai kecerdasanemosi
dalam
setting
organisasi
dankaitannya dengan stles kerja. Dalam bidang
pendidikan,
Dhurut
Khoiriyah
danNuristighfari Masri
Khaemni
melakukanriset
mengenaiperan
emosipositif
pada guru SLB. Sedangkan Rena Latifa melakukanrisei mengenai ekspresi emosi dalam relasi pernikahan.
Berbagai macam
riset
mengenaiemosi dalam berbagai
bentuk
komponendan
settrng menunjukkan bahwa
kajian mengenai halini
masih relevan dan masihsangat terbuka sekali untuk dikembangkan.
Kajianterbarumengenaiemosipada jumal_
jurnal
APA[da
sumber psycnet.apa.org)masih
banyak mengkailkanperan
emosi dengan berbagai proses kognitif dan stress#
untuk terus melakukan pengembanganriset
I
mengenai psikologi emosi di Indonesia danI
menyentuh
topik-topik
dengan berbagaiI
pendekatan metodologi terbaru. Demikian.
I
;il::",.itrHn:"0;"1,J"'u"'0"'u""
I
***--****
!
fisiologis
indMdu.
Meski demikian, kajianyang mengkaitkan perah emosi dan regulasi
emosi dalam
setting psikologi
ldinis
dan psikologi perkembangan juga masihmarak
Hampan
kami
dengan masihramai
danberagamnjra kajian mengenai emosi di
luar
I
KECERDASAN EMOSIONAL DAN
IT4RDINESS
PADA
IBU RUMAH TANGGA
SINGLE PARENT
Ahmad
Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar Email : ahmadrazakTl@vahoo.co.id
ABSTRACT
This
study
examinedthe
relationship
betweenemotional
intelligenceand
personalitycompetence. The subjects were mothers of s[ngle parent as much as 70 by
using
of accidental sampling. Data retrieval is done using a scale of emotional intelligence and hardiness scale. Thedato
wos then processed usingthe
statisticalparametric
Pearsonproiluct
momenL The onalysis showsthat
there isa
relationship between emotional fntelligence and hardiness in mother s[ngle parent . This shows that higher emotional intelligence, the higher the hardiness in mother sin g I e parent.Key wordsi emotional intelligence, hardiness, single parent mother
INTISARI
Studi
ini
meneliti tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan hardiness. Subjekpenelitian
ini
adalahIbu
Rumah Tangga SingleParent
sebanyak70
omng
denganmenggunakan
teloik
aksidental
sampling.
Pengambilan
data
dilakukan
dengan menggunakan skala kecerdasan emosionaldan
skala hardiness. Data kemudian diolahdengan menggunakan
statistik parametrik
yaltv
pearsonproduct
momenL Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan iardinesr pada iburumah tangga single
pdrert
Ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional, maka semakin tinggi ftdrdiness pada ibu rumah tang9a single parent.Kata kuncir kecerdasan emosi, hordrne.s.s, ibu
rufiah
ta\gga single parenteluarga adalah merupakan suatu
unit
organisasiterstruktur
yangterdiri dari ayall
ibu
dan
anak.rumah
tangganya.
Selain
ia
berperan sebagai ayahjuga
akan berperan sebagaiibu
dalam
mengasuhdan
membesarkan anak-anaknya.Menjadi
orangtuatunggal
sebenar-nya
telah
ada sejak
masayang
lampau,namun seiring
dengan
perkembanganzaman fenomena sirgle porent nampaknya
kian
semakin
bertambah.
Di
Australia antaratahun 2004
sampai dengantalun
2006
terdapal
20%
keluarga
dari keseluruhan jumlah keluarga masuk dalamkategori single
parent
(Cheeseman,et
al.,20111. Di
Amerika
Serikat berdasarkan Suatu keluarga disebut lengkap atau utuhjika
terdapat
ayall
ibu
dan
anak. Keberadaan ayah danibu
tentu
memilikiperan yang
sangaturgen
dalam menatakehidupan
suatu
rumah
tangga. Sebagaikeluarga
yang
utuh tentu
ia
dapat melaksanakan fungsi dan tugasnyamasing-masing.
Tidak
demikian halnya
denganorangtua tunggal atau single parent apakah
sebagai
ayah
tunggal atau
ibu
tunggal
maka
ia
akan berperan
gandadi
dalamhasil Sensus orang tua
tunggal
menuniuk-kan bahwa ada sekitar 27yo anak dibawah pen8asuhanorang
tua
tunggaldan
da-rijumlah te.sebut
ada
sekitar
80%
iburumah
tangga
single parent,
menruslulNegara
lrlandia
24o/odan
Canada 22o/ofcasey
&
Maldonado,2012).
MenurutCasey
&
Maldonado (2012) bahwa adanyakecen"derungan
peningkatan
orang
tua singleparent
karena pengaruh pergaulanbebas disamping perceraian dan kematian. Sementara di Indonesia sendiri feno-me']a single parent Uhususnya ibu tunggal
juga
menunjukkan adanya
peningkatan. Data BPS tahun 2077 mencatat 8.926.387wanita yang menjadi orang tua tunggal di Indonesia (Faradina
&
Fajrianthi,
2012).Berdasarkan
data
tersebut
dapatmembe
kan gambaran bahwa sedemikiantingginya keluarga yang berstatus sebagai
single parent.
Ibu rumah tangga sintle parent pada
dasarnya
tidak
sepenuhnya merupakantrend
perkembangan zaman,tetapi
lebihmerupakan sebagai
suatu
konsekuensinasib
dan
realitas
hidup
yang
harusdijalani.
Hal
ini
tersebut dapat
terjadikarena
semakin tingginya
tingkat
pelceraian atau kematian
dari
salah satu pasangan [Perlmutter & Hall 1985J. Harusdiakui bahwa
menyandang sebagai iburumah tangga single
parent
b.ukanlahperkara
yatg
mudah.
Ia
mem-butuhkanperjuangan
berat
unluk
menjalaniIienyataan
itu
dengan
berbagai konsekuensi yang mesti ditedma, seperti:konsekuensi
fisiologis,
Icimin,
dan psiklogis fAlonalia" 2013].Menurut Suryanto (2111 menjadi Ibu
rumah tangga single
parent
b\tkanlah perkara yang mudah karenamesti
harus membanting tenaga untukmenca
nafkahsendiri demi untuk
keperluan
diri
dananak-analcrya. Sementara
sebahagian kalangan masyarakat memberikan stigmaIaiminal terhadap ibu rumah tangga sr'ngle
parent
yang bekerjadi luar
rumah tanpakenal
waktu.
Sehingga tekanan-tekananpsiklogis
pun
tidak
jarang
dialaminya.Menurut Alcnalia (2013) secara psiko)ogis,
ibu
rumah
tatgga
single
parent
akan mengalami guncangan hebal, karena selainbeban
ekonomi,
mereka
juga
harusmenghadapi
beban moral yang
begitu kompleks,baik
terhadap orangtua
anak-anak maupun lingkungan sosialnya.Sedemikian
beratnya beban
yang diemban sehingga banyak yang mengalamirasa ftustrasi trutama
karena
himpitanekonomi.
Terkadang
adapula
yangmengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh
diri
(Akmalia,
2013).
Disinila}I
letakpentingnya sebuah
fidldrress
diri
yangmerupakan salah
satu
kekuatan internalyang terdapat
dalam
diri
individu
danmemiliki peran penting dalam menghadapi realitas hidup.
Kecerdasan emosi adalah merupakan
salah
satu potensi internal yang
dapatmemberikan hardiness
hidup.
Karenadengan
kecerdasanemosional
manusiadapat
mengendalikan
dirinya
dan mengarahkan kepada suatu nilai yanglebihbermakna. Berbagai
hasil
penelitianmenunjukkan
bahwa
kecerdasan emosiberkorelasi terhadap keterarahan sebuah
tindakan
dan
pengambilan
sebuahkeputusan
yang
psitif
terhadap
suatufenomena
yang
dihadapi,
cottman
danDeclaire
(1998)
melaporkan
bahwajumlah laiminal
pembunuhan
dan pemerkosaan semakin meningkat karenaadanya ketidak srabilan
emosional bagipara
pelakunya. Ditambahkan
bahwaketidak
stabilan
emosi
menyebabkan sesorang mudah resah, marah, dan putus asa. Hal tersebutdidukung
oleh Astawan(20071 bahwa orang yang
kecerdasan emosionalnyatinggi
cenderung terhindardad berbagai rasa kecemasan.
Ahmed
(Kulsum, 2005J kecerdasan emosi yangdimiliki
oleh seseorang mestiakan mampu
mengolah
dan
mengaturkondisi
emosional
yang
dibutuhkan. PSIKOLOGI(AVOLUME 20 NOMOR l TAHUN 2015KECERDASAN EMOSIONAT DAN HA XDl?r'E S PADA tsU RUMAH TANGGA SINGLE PARENT
Goleman
{20001
sendiri
menyatakan bahwaindividu
yang memiliki kecerdasanemosional
yang
rendah akan
mudahberperilaku depresif, mudah cemas, sering
kuatir,
memsa
rendah
diri,
mudah tersinggung, merasa teralineasi, pasif danbahkan agresif.
Ia
bahkan
beranimenyimpulkan
bahwa
80ry0
seseorangmengalami kesuksesan
dalam
hidupnyakarena memiliLr kecerdasan emosional.
Terkait dengan hal te.sebut sehingga
Howes
dan
Hemld
fMu'tadin,
2002]menyatakan
bahwa
inti
dari
kecerdasan emosinal adalah merupakan suatu potensi yangdimiliki
seseorang uDtuk membangun sebuah pemahaman yang lebih mendalam dan lebih holistik mergenai dirinya sendiridan orang lain. Oleh karena
itu
Solvey danMayer
(Shapiro,
1999)
memandang kecerdasan emosional sebagai himpunandari
kecerdasansosial
yang
melibatkankemampuan
untuk
membangun, memotivasidiri
dan bertahan menghadapiEmosional Goleman
[2000].
Skalaini
tersusun atas
6
aspek/dimensi, yaitu:al
kesadamndiri
b)
kendali doronganhati
c)
kemampuanmemotivasi diri
sendiri
d)
kemampuan
optimis
eJkemampuan sosial dan
el
kemampuan berempati.2.
Pengukuran Hardiness.
Pengukurankompetensi kepribadian disusun oleh
peneliti
dengan
mengacu
kePadaindikator
hardiness
menurut
Maddidan
Kobasa[1984]
yangmeliputi:
a) kontrol, bl komitmen, dan cJ tantanganHASIL PENELITIAN Hasil Penelltiian
Berdasarkan hasil analisis diperoleh
harga
koefisi€n
korelasi
sebesar
o,igt
dengan
peluang
ralat
p
=
0,000, makamerujuk pada kaidah
uji
hasil penelitian IKUHP)alternatif
(Hadi, 2000J diperolehhasil
pengujial
signifikan.
Ini
berarti
bahwa prediktor
kecerdasan emosionalmenunjukkan korelasi
yang
signifikan dengan hdrdiness padaibu
rumah tanggasingle parent.
Koefrsien
korelasi
(rxy);ebesar 0,539.
Disimpulkan
bahwaterdapat korelasi yang
positif
antara'
kecerdasanemosional dengan
hordire,tspada
ibu
rumah
tangga single
parenL Dengan demikian, hipotesis''ang
diajukan
dapat
diterim4
yaitu
semakin
tinggikecerdasan emosional maka akan semakin
tinggi
atau semakinkuat
hardiness padaibu rumah tangga single
Pare[t
Adapun koefisien determinan
atausumbangan
efektif
dari
korelasi
antara Kecerdasan Emosional dengan Hdrdinesspada
ibu
rumah
lax,ggasingle
parentsebesar 0,290
(29
o/o).Ini berarti
bahwa hordinessibu
rumah tangga single parentditentukan hanya
sebanyak29
0/o olehkecerdasan
emosionalnYa.
Dengandemikian masih
terdapat
71 0/o pengaruhfaktor
lain
terhadap hdrdinessibu ruirah
realistas kehidupan.Berdasarkan
uraian
di
atas, makamenarik
untuk
diteliti
hubungan antarakecerdasan
emosional dengan
idrdinessdiripada
ibu rumah tangga single parenL METODE PENELITIATSubiek
Penelitian
Subjek penetitian
ini
adalah ibu-iburumah
tangga single
parent
Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Subjek diperolehdengan
teknik
accidental
sompling Keseluruhanlya berjumlah 70 orang.Pengumpulan Data
Data
dikumPulkan
denganmenggunakan
skala. Instrumen
yangdigunakan
untuk
memperoleh
datapenelitian meliputi:
1.
Pengukumn kecerdasan
emosional.Pengukumn kecerdasan
emosional disusun oleh peneliti dengan mengacukepada indikator
Kecerdasantangga single parent yang belum dilibatkan
dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat korelasi positif antara kecerdasan
emosional dengan hardiness
pada
ibu
rumah tangga single
parent.
Ini
berani
bahwa semakin
tinggi tingkat
kecerdasanemosional
mala
akan
semakjn
tinggihardiness.
Hasil
penelitian
ini
sesuaidengan penelitian Kusdarwanti
(1999Jyang menyebutkan bahwa ada hubungan
yang
sangat
signifikan
kepribadian hardinessditinjau dari tingkat
religiusitasdan kecerdasan emosional bagi mahasiswa.
Ia
menyebutkanbahwa
mahasiswa yangtingkat
religiusitasnya
dan
kecerdasanemosionalnya tinggi maka ia juga memiliki
kepribadian
hardinessyang
sangat kuat.Hasil
penelitian
lain
juga
menyebutkanbahwa ternyata kepribadian
hardlnessberhubungan
positif
dengan
kecerdasanemosional
dan
berhubungan
negatifdengan tingkat depresi bagi pendedta
HIV-AIDS (Saputro,2009l.
Ekawati
(
Fitroh 2011]
menyatakanbahwa
individu
yang matang emosi akanmemilih
kemampuan untuk menilai situasisecara
kritis
sebelum
bertindak
dankemampuan
mengontrol emosi
denganbaik
sehingga,membe
kan
hasil
padapenyesuaian
diri
yangbaik
Memperkuatjwa
teori Sheridan dan Radmacher (1992)yang
menyatakanbahwa
indiyidu
yangmampu
melakukan penyesuaian diri
dengan
baik
terhadap
kehidupannyakarena
memiliki
karaLteristik kepribadian yang sehat yaitu hardiress. Hasil penelitianFihoh
(2011J bahwa menantu perempuanyang
sudah mencapai kematangan emosidengan
baik
dan memiliki
kepribadian hardiness yangtinggi
akan tebih
mudahuntuk
melakukan
penyesuajan diri
terhadap kehidupannya.
Uraian
tersebut
di
atas
dapat dipahami bahwa disinilah letak pentingnyakecerdasan emosional. Sebab
bagaimanapun juga kecerdasan emosional
merupakan
suatu
kemampuan
untuk
memantau
dan
mengendalikanperasaan-perasaan sendiri maupun orang lain, serta
dapat
menggunakan
perasaan-perasa:rntersebut
untuk
memantau
pikiran
dan tindal<an.coleman
(2001)
menyebutkanbahwa
kecerdasan emosional
adalahkemampuan mengenali perasaan
kitasendiri
dan
perasaan
orang
lain, kemampuan memotivasidiri
sendid, dan kemampuan menge[ali emosi dengan baikpada
dili
sendiri dan
dalam
hubungandengan
orang
lain.
patton
(1999Jmenyebutkan
bahwa individu
yangmemiliki
kecerdasan
emosional
akanmampu
menghadapi
tantangan
danmemp ertahank:m semangat hidup.
Menurut
Nurhidayah
(2006)menyebutkan
bahwa
kecerdasan emosional menyediakan pemahaman tebih mendalam tentangdid
sendiri dan oranglain. Sehingga apabila seseorang
memiliki
tingkat emosionalitas yang baik maka akan
lebih
mudah
menyesuaikandiri
dengankeadaan
diri
dan
lingkungannya.
Halsenada
juga
diungkapkan
oleh
Martin(2003) bahwa
kecerdasan
emosionalmerupakan
suatu
kemampuan
untuk
memahami apa yang dirasakan oleh orang
lain
dan
sebagai kemampuan
untuk
menangani permasalahan
yang
dihadapisecaratepat.
Oleh karena
itu
Sloveli(
Etty, 2002) menyebutkan kemampuanindividu
dalammengenali
emosi
diai
akan
sangatmendukung
individu sadar
al<an emosi yang dialaminya dan mempunyai kepekaanyang
lebih
atas
keputusan
yang
akandiambil.
Individu
yangmemiliki
kejelasantentang keadaan emosional mereka akan
mampu
untuk
memahamidan
memberiarti
pada situasi yang bermasalah (Wolin&
Wolin,1994).
KECERDASAN EMOSIONAL DAN r1,4RDIN'SS PADA TBU RUItr{H TANGGA SDIGLE PARENT
Berkaitan dengan penelitian
ini,peneliti
berpandangan bahwaibu
rumahrAngga
single
parent
ad,alah merupakan suatu kondisi yang sangatsulit
dan beratuntuk
dihadapi.
Bagajmanapunjuga
iaberperan ganda
di
dalamrumah
tangga,karena
selain
sebagaiibu
rumah
tanggayang dituntut untuk
mengasuh, memelihara,dan mendidik
anak-anaknya ia juga bertindak sebagai kepala keluarga yang berusahauntuk
mencari nafkah danmelakoni peran-peran
yang
semestinyadilakukan oleh seorang ayah atau suami.
Kondisi seperti
ini
dituntut
kemampuan menyesuaikandiri
sebagai single parentagar ia berhasil melaksanakan peran ganda
dalam
membangun
rumah
tangganyadengan
baik
PENUTUP
Simpulan
Kesimpulan
yang dapat
dita
k
berdasarkan hasil penetitian
ini
adalah adakorelasi
positif
antara
kecerdasan emosional dengan hardiness, makin tinggikecerdasan emosional
ibu
rumah
tangga single parent, makintinggi
pula hardiness ibu rumah tangga sinrlPporena.
.penelitiannya dapat dijadikan
dasaruntuk
generalisasi.DAFTAR PUSTAKA
Alaralia. [2013].
Pengelolaanstres
padaibu
single
parent.
EmPhatYlumal
Fakultas Psikologi, 2
(1),35'53.
Astawan,
K
(2007). Hubungan KecerdasanEmosi dengan Kecemasan Sebelum
Menghadapi
Ujian. Skripsl;
Tidakditerbitkan, Universtas
Negeri Makassar, Makassar.casey, T., & Maldonad o, L. (2012). Wotst
off
-
single-parent familiesin
the UnitedStates: A cross-national comparison
of
single
parenthoodin
the
U.S. andsixteen
other
high-income countries.NewYork: Legal momentum.
cheesemaL s., Ferguson, C.,
&
cohen, L.(2011).
The
experience
of
singlemothers:
community
and
otherextemal
influences
relating
to
resilience. fhe
lu.strdlian
Community Psychologist 23 (2), 32-49.Etty,
M.
(2002).
M?ngelola Pmosi: Tipspraktis
meraih kebahagiaan.Iakarl;:
PT. Gramedia widiasarana lndonesia
Faradina,
&
Fairianthi,
(20121. Konflik
pekerjaan-ketuarga dan coping pada
singl?
mothe6.
lurnal
Psikologi lndustri dan organisasL 1 (2), 94-707Fitrolr
S.
F.
(2011J. Hubungan
antarakematangan
emosi
dan
ftordinessdengan
penyesuaiandiri
menantu perempuan yang tinggal di rumah ibumertua. Psr'koisldmrkdl
I
(1),83'89'
Coleman, D. {20001. Emotional intelligence.
[T.
Hermaya,
Peneri.].
lakarta
:Gramedia Pustaka Utama. Saran
1.
Bagi
para
ibu
rumahporent,
disarankan mengakualkanemosionalnya
2.
Peneliti
selanjutnya
yang
berminatuntuk meneliti
lebihlanjut
mengenaihubungan
antara
kecerdasan emosional dengan hardiness pada iburumah
tangga
single parent,
Perhrmenambahkan
variabel
lain
yangdiduga
turut
mempengaruhi sepertispi
tual, dukungan sosial, dan konsepdiri.
Selainitu,
juga
dapat dilakukan penambahanjumlah
sampel danunit
atau lokasi
penelitian
yang
lebihbanyak
dan luas
sehingga
hasiltat:'Ega single
agar
teruskecerdasan
Goleman,
D.
(2001).
Working
withemotional intewence.
lakarta:Penerbit
PT.
cramedia
pustakaUtama.
Gottman, I.,
& Declaire,I.
L1999). Riat-Kiatmembesarkan
anak
yang
memllikikecerdasan emosional.
(T.
Hermaya,Penerj.J.
Jakarta:
pT
GramediaPustaka Utama.
Hadi, S. (2000).
Sfofistik
Yo8yaka.ta: AndiOffset.
Kulsum,
U.
[2005].
Peran
kecerdasanemosi
dan
kecerdasan
spiritualterhadap strategi mengatasi masalah pada remaja.
fesrt
Tidakditerbitkar,
Universitas cadjah Mada, yogyakarta.
Kusdarwanti,
E.
(1999).
Kepribadian,ardrness
ditinjau
dari
tingkatreligiusitas
dan
kecerdasan emosional. Skripst Tidak diterbitkan,Universitas
Katolik
Soegijapranata,Semarang.
Maddi, S. R.,
&
Kobasa, S.C.{7984).
rheharily
execut[ve:Health
and
stress.Homewood II: Dow Jones Irwin,
Martin,
D.
(2003).
Emotional
quatitymanag emen t. Iakaf tat Af ga.
Mu'tadin, Z. {2002). Mengenal kecerdasan emos[onal remaja. Diakses tanggal 7 Desember
2008,
dafi
http://www.e-psikol og i. com/remaj a/2 5 0402.htm.
Nurhiday4
R.
E.
[2006J.
Pentingnyakecerdasan emosional bagi pemwat.
lumal
Keperawatan
Rufaidah Suinateru Utaro, 2 [1), 39-42.Patton, P. (1998). Ernotional intelligence. {2.
Dahlan, Penerj.).
Jakarta:
pustaka Delapmtasa.Perlmutter, M.,
&
Hall, E.
(I9BS). Adult
development
and
aging. New york:
John Willey and Sons.
Saputro,
B. T.
(2009J.
Hubungankepribadian
haraliness
dankecerdasan
emosional
dengandepresi pada orang dengan HIV,AIDS,
Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Katolik Soegijapranat4 Semarang.
Shapiro, L. E. (1999). Mengajarkan EQ pada
dndk
[A.T.K. Widodo,
penerj.). Jakafta: Gramedia pustaka Utama. Sheridan, C. I.,&
Radmache., S. A. (19921.Health psychology challenging the biomedical model. New
york
j
lohnWiley & Sons, Inc.
Suryanto,
S.
(2011J. Komunikasi
antar-pribadi
keluarga
single
parentdalam resolusi konflik. pena
lurnal
IImu
Pengetohuandan
Teknologi,21(2),3s-46.
Wolin, S. J., & Wolin, S. (1994). The resinent