• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBASIS LINGKUNGAN

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JURNAL ILMIAH

MUHAMAD SYABAN SUBEKTI

(11 015 001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBASIS LINGKUNGAN

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Telah Disetujui oleh pembimbing Pada tanggal Desember 2015

Pembimbing I

(3)

1

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI

METODE DEMONSTRASI BERBASIS LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Muhamad Syaban Subekti dan Widodo Budhi Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

bektyjugaempy@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis lingkungan yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Dondong 02 Kesugihan Cilacap. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian seluruh siswa kelas IV dengan jumlah 25 siswa. Objek dalam penelitian adalah motivasi dan prestasi belajar IPA. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata motivasi dari 55,32% pada prasiklus menjadi 70,5% pada siklus I dan menjadi 82,5% pada siklus II. Prestasi belajar meningkat dari rata-rata 55,6% pada prasiklus menjadi 74,1% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 84,9%. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 meningkat pada prasiklus sebesar 28% menjadi 68% pada siklus I dan pada siklus II sebesar 84%. Hasil penelitian dapat menjadi masukan agar guru kelas IV menerapkan metode demonstrasi berbasis lingkungan sebagai variasi mengajar dalam pembelajaran.

(4)

INCREASING OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT IPA THROUGH A METHOD BASED DEMONSTRATION ENVIRONMENT

IV GRADERS STUDENT ELEMENTARY SCHOOL

Muhamad Syaban Subekti and Widodo Budhi Elementary School Education Study Program

Teacher Training and Education Faculty Sarjanawiyata Tamansiswa University of Yogyakarta

bektyjugaempy@gmail.com

Abstract

This research aim to describe the process of learning science by study method based demonstration environment that can be improve learning motivation and achievement grade in science class IPA in four grade students of SDN Dondong 02 Kesugihan Cilacap. This research is a classroom action research (PTK). The subject of research is all of the students in four grade by the number of 25 students. The object of this research is the motivation and learning achievement student in science class IPA. Research show increase in the percentage of the average student motivation of 55.32% on prasiklus to 70.5% in the first cycle and to 82.5% in the second cycle. Science learning achievement of students has also increased seen from an average value of 55.6% in prasiklus be 74.1% in the first cycle and increased again in the second cycle to 84.9%. While the percentage of students who scored ≥ 75 on prasiklus has also increased, which 28% to 68% in the first cycle and increased again in the second cycle by 84%. The results of this research be an input for four grade teacher can implement method based demonstration environment as a variation of teaching in learning.

(5)

A. Pendahuluan

Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingganya (Ki Hajar Dewantara, 2011: 20). Sekolah Dasar merupakan jenjang sekolah yang sangat menentukan bagaimana individu siswa dapat terbentuk dengan baik ataupun tidak. Sebagai pondasi pendidikan, guru dituntut untuk dapat inovatif dan kreatif terhadap pembelajaran yang dilakukan kepada siswa. Dengan menggunakan berbagai macam inovasi pembelajaran diharapkan siswa mampu menerima materi yang diajarkan dengan baik. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan sekolah, diharapkan dapat memberi sumbangan dalam mencerdaskan siswa. IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara

umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2014: 136). Pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Sehingga guru perlu menerapkan metode pembelajaran untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang menarik.

(6)

belajar peserta didik masih kurang dan mengakibatkan mereka kurang berperan aktif dalam pembelajaran serta kompetensi yang dimiliki menjadi kurang berkembang. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran di kelas tersebut juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.

Dengan memperhatikan hal tersebut, seorang guru dituntut untuk dapat memilih metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode pembelajaran tertentu yang digunakan oleh guru diharapkan juga dapat meningkatkan motivasi siswa di kelas dalam belajar. Melihat kenyataan itu peneliti menemukan permasalahan. Permasalahan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan metode demonstrasi berbasis lingkungan pada siswa kelas IV di SDN Dondong 02 Kesugihan Cilacap?

(7)

meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat (Slameto, 2013: 120).

Peran guru sangatlah besar dalam memberikan pengalaman belajar pada siswa. Guru harus mampu mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi. Menurut Rusman (2012:155) model pembelajaran adalah suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi,

mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada berbagai model pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar-mengajar. Ini perlu, karena ketepatan model akan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Agar kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan menyenangkan. Dalam hal ini, peneliti menerapkan metode demonstrasi berbasis lingkungan. Pembelajaran dengan metode demonstrasi berbasis lingkungan mendorong siswa untuk berani

mengemukakan pendapat (Agus Suprijono, 2010: 109). Metode demonstrasi berbasis lingkungan dapat menguji kesiapan siswa, mngenalkan siswa pada lingkungan sekitar dan memahami materi dengan cepat serta membuat siswa terus siap dalam menerima pelajaran (Miftahul Huda, 2013: 225). Metode demonstrasi berbasis lingkungan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan metode demonstrasi berbasis lingkungan diharapkan dapat meningkatkkan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Dondong 02 Kesugihan Cilacap.

B. Metode

(8)

kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas (Kunandar, 2008: 45). Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Dondong 02 yang berlokasi di Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2015. Jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas IV.

Subjek penelitian yaitu 25 siswa yang terdiri dari 14 siswa putra dan 11 siswa putri. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan metode demonstrasi berbasis lingkungan.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes dan dokumentasi. Uji validitas item dan validitas soal tes prestasi

dihitung dengan rumus korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2006: 170). Uji reliabilitas angket menggunakan rumus alpha cronbach (Sugiyono, 2010: 365) dan uji reliabilitas tes dengan rumus KR-20 (Sugiyono, 2013: 186).

1. Hasil Uji coba instrumen a. Uji Validitas

1) Berdasarkan hasil uji validitas angket motivasi belajar siswa dari 35 butir pertanyaan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 10 butir soal yaitu nomor 3,5,8,11, 12, 14, 18, 21, 23, dan 32.

(9)

2 item yang tidak valid yaitu no 15 dan 24. b. Uji Reliabilitas

1) Uji reliabilitas angket diperoleh nilai reliabilitasnya 0,881. Karena rhitung > rtabel yaitu 0,881 > 0,396 maka instrumen angket motivasi yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. 2) Uji reliabilitas

instrumen tes siklus I sama dengan 0,924, adapun rtabel pada siklus I adalah 0,396 dengan tingkat signifikan 5%. Sedangkan pada siklus II mencapai 0,893 dengan rtabel pada siklus II sebesar 0,396 dengan tingkat signifikan 5%. Dengan demikian, instrumen dinyatakan reliabel. Analisis data prestasi belajar dilakukan dengan menghitung

rata-rata dan menghitung presentase siswa yang memenuhi KKM dan Analisis motivasi siswa dilakukan dengan menghitung nilai persentase motivasi siswa dengan menggunakan angket dan lembar observasi.

C. Hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus dengan setiap siklus 3 pertemuan. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi berbasis lingkungan yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Dondong 02. a. Hasil Prasiklus

1) Motivasi belajar

Motivasi belajar pada prasiklus masih tergolong rendah hal ini karena dampak guru yang mengajar menggunakan model pembelajaran yang konvensional.

(10)

Kegiatan belajar mengajar yang kurang maksimal mengakibatkan hasil tes rata-rata siswa rendah jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 7 siswa dengan persentase 28% saja. Dapat dikategorikan bahwa prestasi belajar kelas IV SDN Dondong 02 rendah. b. Siklus I

1) Motivasi belajar

Motivasi belajar meningkat jika dibandingkan dengan prasiklus dengan presentase rata-rata angket siklus I sebesar 70,5%. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat pula dilihat dari hasil observasi. Peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi pada siklus I yaitu sebesar 70%. Sebagian siswa antusias dalam pembelajaran. Walaupun masih ada

beberapa siswa yang belum berani menjawab atau mengemukakan argumennya.

2) Prestasi belajar

Pada siklus I prestasi belajar meningkat dengan 17 siswa yang tuntas atau 68% siswa diatas KKM. Dengan demikian siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yakni 70% siswa belum memenuhi KKM > 75. Sehingga dilanjutkan ke siklus berikutnya

c. Siklus II

1) Motivasi belajar

Motivasi pada siklus II meningkat dengan rata-rata 82,5 . Hal ini menunjukan motivasi belajar siswa sudah tinggi

2) Prestasi belajar

(11)

siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yakni 70% mencapai KKM > 75. Dengan demikian siklus dihentikan dan tidak perlu berlanjut ke siklus selanjutnya.

3. Pembahasan

a. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan setelah diterapkan pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi berbasis lingkungan di kelas IV motivasi belajar IPA siswa mengalami peningkatan. Hasil ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil persentase rata-rata skor motivasi belajar siswa pada prasiklus sebesar 55,32% meningkat menjadi 70,5% pada siklus I dan siklus II meningkat menjadi 82,5%.

b. Prestasi belajar IPA mengalami peningkatan

rata-rata kelas pada prasiklus sebesar 56% meningkat menjadi 74,1% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 84,9%. Persentase siswa yang mendapat nilai ≥75 meningkat. Siswa yang mencapai KKM pada pratindakan adalah 7 siswa dengan persentase 28%. Pada siklus I menjadi 68%

(12)

dengan persentase 82,5%. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat pula dilihat dari hasil observasi yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi pada siklus I yaitu sebesar 70% meningkat pada siklus II yaitu sebesar 87%. Sedangkan peningkatan ketuntasan prestasi

belajar siswa pada prasiklus sebesar 55,6%, menjadi sebesar 74,1% pada siklus I dan siklus II menjadi 84,9% siswa telah memenuhi KKM > 75. Dari simpulan di atas menunjukan pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi berbasis lingkungan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Dondong 02.

Referensi

Agus Suprijono. 2010. Cooperative Learning teori dan aplikasi paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamzah B Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ki Hadjar Dewantara. 2011. Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama

Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Yogyakarta.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajarn dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(13)

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Perlu bimbingan 4 3 2 1 Pengetahuan tentang rantai makanan pada ekosistem tertentu Informasi yang dituliskan tentang rantai makanan sangat lengkap dan tepat

Konsep nilai hasil adalah suatu me lode daiarn sis lorn pengendaiian biaya dan waktu proyek, yang jugo rnampu mengendalikan kinerja kegiatan yang sedong beriongsung. Metode konsep

Besarnya peningkatan aliran permukaan dan sedimentasi DAS Pedindang akan mempengaruhi KAT dan KRA di DAS Pedindang, sehingga mempengaruhi kinerja dari DAS

Dengan landasan dan pertimbangan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dalam kebulatannya yang utuh serta menyeluruh, diadakan penggantian atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun

ukuran perusahaan, solvabilitas dan reputasi auditor sebagai variabel independen.. dan audit delay sebagai variabel

Hasil pengujian menggunakan analisis jalur menunjukkan bahwa persistensi laba tidak memiliki muatan informasi terhadap harga saham yang menyebabkan tidak adanya

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa siswa berkemampuan tinggi dapat menguasai ketiga indikator kemampuan koneksi matematis, yaitu mengenali dan menggunakan

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PEMBELAJARAN PEMBUATAN WAYANG KARDUS PADA KOMUNITAS SOLO MENGAJAR DI TAMAN CERDAS CABANG JOYOTAKAN, SURAKARTA TAHUN 2017" ini