• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTASI DALAM PEREPEKTIF ISLAM docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INVESTASI DALAM PEREPEKTIF ISLAM docx"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

INVESTASI DALAM PEREPEKTIF ISLAM A. Pengertian dan Tujuan lnvestasi

 Investasi adalah pengorbanan nilai tertentu yang berlaku saat ini untuk mendapatkan nilai di masa datang yang belum dapat dipastikan besarnya. (alexander dan sharpe (1997: 1))

 Investasi adalah penundaan konsumsi saat ini untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode tertentu. (yogiyanto (1998: 5))

 Investasi sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (tandelilin (2001: 4))

Berbagai definisi itu mengandung tiga unsur yang sama.

1. pengeluaran atau pengorbanan sesuatu (sumber daya) pada saat sekarang yang bersifat pasti. 2. ketidakpastian mengenai hasil (risiko),

3. ketidakpastian hasil atau pengembalian di masa datang.

Pengeluaran atau pengorbanan dalam investasi diartikan sebagai pengorbanan sumber daya yang bersifat tangible assets misalnya dana dan properti, maupun intangible assets seperti tenaga dan pikiran.

Motif seseorang melakukan investasi menurut sistem ekonomi konvensional, yaitu  memenuhi kebutuhan likuiditas,

 menabung agar mendapat pengembalian yang lebih besar,  merencanakan pensiun,

 untuk berspekulasi, dan lain-lain.

Motif seseorang melakukan investasi menurut Sumantoro (1990: 149) yaitu : 1. mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang,

2. menghindari kemerosotan harta akibat inflasi,

3. dan untuk memanfaatkan kemudahan ekonomi yang diberikan pemerintah.

Dalam investasi syariah, ketentuan dan kehendak Allah juga turut berperan dalam investasi.

Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia yang bersifat vertikal (hubungan manusia dengan Allah) maupun horisontal (hubungan manusia dengan manusia) merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan akhirat.

Investasi yang islami adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah).

B. Resiko dalam Investasi

Semua bentuk investasi mengandung risiko atau ketidakpastian hasil.

Resiko adalah kemungkinan hasil yang menyimpang dari harapan (Husnan (1996: 43)).

Besarnya keuntungan yang diharapkan dari setiap sekuritas tidaklah sama, bergantung pada besarnya risiko yang harus ditanggung investor. Namun, yang dapat dilakukan investor adalah meminimalkan risiko dengan memerhatikan besarnya pengaruh masing-masing faktor tersebut.

risiko : measure of uncertainty about the outcomes from a given event. The greater the variability of possible outcomes, on both the high side and low side, the greater risk. (Block dan Hirt (1987: 126))

Dalam teori portofolio, risiko adalah tingkat penyimpangan terhadap keuntungan yang diharapkan.

Risiko dalam investasi timbul karena adanya ketidakpastian waktu dan besarnya return yang akan diterima investor. Menurut Syariah Penyimpangan hasil itu tidak termasuk dalam kategori maysir (judi) maupun gharar (penipuan), karena menurut Adiwarman (2003), gharar adalah transaksi yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak yang melakukan transaksi sebagai akibat diterapkannya kondisi ketidakpastian dalam suatu akad yang secara alamiah seharusnya mengandung kepastian. Sedangkan maysir adalah permainan peluang atau suatu permainan ketangkasan, ketika salah satu (atau beberapa) pihak harus menanggung beban pihak lain sebagai konsekuensi keuangan akibat permainan tersebut.

(2)

1. tidak adanya kemampuan penjual (perusahaan sekuritas atau pialang atau perusahaan perantara perdagangan efek) untuk menyerahkn sekuritas pada waktu terjadinya akad baik sekuritas (objek) akad itu sudah ada maupun belum ada

2. menjual sekuritas yang belum dimiliki (belum ada di bawah penguasaan penjual) 3. tidak ada kepastian tentang pembayaran atau jenis sekuritas yang ditransaksikan 4. tidak ada kepastian tentang sifat sekuritas yang ditransaksikan;

5. tidak ada kepastian tentang jumlah harga, ukuran, zat, dan nilai sekuritas yang ditransaksikan; 6. tidak ada kepastiam tentang waktu penyerahan sekuritas yang telah diakadkan dalam transaksi;

7. tidak ada ketegasan bentuk akad transaksi, seperti ada dua macam atau lebih yang berbeda dalam satu akad objek transaksi.

8. tidak ada kepastian objek dalam transaksi;

9. transaksi sekuritas yang tidak mencerminkan kualitas dan kinerja emitennya serta kondisi ekonomi makro yang sebenarnya

10. menjual dan membeli sekuritas yang harganya jauh lebih tinggi dari harga pasar dengan tujuan mempermainknn harga demi me:raih keuntungan yang tidak wajar

11. objek transaksi tidal dapat dijamin kesesuaiannya dengan kualitas serta kuantitas yang telah ditentukan dalam transaksi.

Islam mengajarkan sistem bagi hasil (profit and loss sharing) dalam kontrak investasi yaitu keuntungan dan kerugian dibagi bersama sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, atau sesuai dengan proporsi sumber daya yang diberikan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak investasi.

bentuk ketidakpastian yang disengaja yang diharamkan dalam perdagangan di bursa efek adalah praktik short selling dan obligasi.

short selling, pihak yang meminjamkan sekuritas atau efek menghadapi ketidakpastian, karena besarnya nilai sekuritas yang akan diterima dari peminjam didasarkan atas harga saat mengembalikan, bukan saat meminjam. Pihak peminjam beruntung jika harganya turun dan merugi jika harganya naik.  obligasi dengan sistem bunga. Praktik terstebut memberikan pengembalian investasi tetap (fixed

income) berupa bunga. Artinya, terjadi kepastian dalam kuantitas return. Praktik seperti ini diharamkan, karena termasuk riba. Investor rnendapatkan return dari investasinya, sedangkan penerbit obligasi (emiten), belum tentu memperoleh return dari pengelolaan dana obligasinya.

C. Investasi vs Spekulasi

Investor Spekulator

 rasional dalam mengambil keputusan

 berhati-hati dan melakukan analisis dengan cermat

 mengumpulkan informasi selengkap mungkin

 mngharapkan pengembalian pada jangka relatif panjang

 pada umumnya risiko yang diambil bersifat moderat

 mengharapkan pcngembalian yang sesuai dengan risiko menginginkan harga sekuritas sebagai cerminan informasi dan kondisi ekonomi yang sebenarny, baik mikro maupun makro

 berdampak pada pasar yang bergejolak namun pasti (fluktuasi yang wajar)

 kadang-kadang tidak rasional

 melakukan analisis dengan cermat walaupun kadang-kadang manipulatif

 memanfaatkan informasi yang simpang siur dan membuat rumor yang menguntungkan dirinya

 mengharapkan pengembalian dalam jangka yang relatif pendek (profit taking)

 memanfaatkan kondisi risiko tinggi dalam berspekulasi

 mengharapkan pengembalian yang tinggi dan menolak pengembalian yang rendah

 tidak peduli pda kondisi perekonomian baik mikro maupun makro. Lebih suka beraksi pad kondisi ekonomi yng bergejolak

 berdampak pada pasar yang bergejolak dengan fluktuasi yang tinggi

(3)

Referensi

Dokumen terkait

terhadap Loyalitas Mahasiswa STIE Adi Unggul Bhirawa (STIE “AUB”) Surakarta Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan untuk variabel persepsi kualitas produk mempunyai koefisien

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi Perempuan Korban Kekerasan yang Memerlukan Koordinasi Kewenangan Kabupaten/Kota Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan.

Untuk melaksanakan pemilihan anggota BPD, kepala desa membentuk panitia pemilihan yang ditetapkan dengan keputusan kepala desa, keanggotanya sebanyak-banyaknya

Penulis memilih warna dominan hijau dan orange, hijau memberi kesan fresh pada rubrik ini tetapi tetap masuk dalam konsep karna halaman ini membahas pramuka, sedangkan

Hasil Analisis perhitungan Kertas Kerja Penilaian Kinerja Value for Money untuk nilai efisiensi program Upaya Kesehatan Masyarakat kegiatan Jamkesda pada Dinas

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi linear multipel, variabel tenure Audit dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag dengan

Amonia bebas y yang tidak t terionisasi bersifat toksik terhadap biot dan toksisitas tersebut akan menin i gkat jika a terjadi penurunan kadar oksigen terlarut Ikan tidak