• Tidak ada hasil yang ditemukan

kaum objektivis dan subjektivis. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kaum objektivis dan subjektivis. pdf"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Komunikasi Organisasi

Sudut pandang dan pengaruhnya dalam Komunikasi organisasi

Menurut Wayne Pace dan Don F Faules, ada dua sudut pandang utama dalam melihat reaitas, yaitu sudut pandang objektivis dan sudut pandang subjektivis. Pace dan Faules tidak akan membahas apa itu realitas seperti Einstein, realitas disini adalah dunia nyata beserta segala perilaku dan isinya.

Objektif

Sudut pandang objektif adalah suatu sudut pandang yang memandang bahwa dunia dan realitas berjalan sesuai aturan-aturan tertentu, memiliki struktur- struktur yang menopang realitas tersebut.

Sudut pandang ini mengatakan bahwa struktur dan aturan itu harus ada. Apabila struktur dan aturan tidak terlihat maka kaum objektivis akan memandang bahwa struktur dan aturan itu tetap ada (hanya belum ditemukan). Karena, kaum objektivis menganggap bahwa struktur dan aturan harus dan pasti ada di dalam realitas.

Dunia adalah sebuah lingkungan yang dibatasi dan didasari oleh aturan-aturan serta struktur, segala perilaku (meskipun serumit dan seabstrakblack hole) tetap memiliki dasar struktur dan aturan yang membuat segala hal di dunia ini berjalan. Inilah pandangan utama kaum objektivis.

Subjektif

Sudut pandang subjektif adalah suatu sudut pandang yang memandang bahwa dunia dan realitas sebagai suatu proses kreatif dimana realitas adalah anggapan dan pemikiran kita terhadap dunia.

Seorang subjektivis akan membuat aturan-aturan yang sesuai dengan realitas yang ada. realitas menurut mereka, adalah hasil ciptaan pikiran diri sendiri, dimana setiap manusia mempunyai hak untuk menginterpretasikan bagaimana realitas dan dunia ini terbentuk.

Dunia menurut kaum subjektivis tidak berjalan berdasarkan aturan-aturan atau struktur tertentu, mereka berjalan dengan caranya sendiri yang mungkin tidak harus dapat dipahami baik oleh kita maupun dirinya sendiri.

Agar mengerti tentang perbedaan keduanya, mari kita pinjam sedikit ilmu dari fisika, yaitu paradoks relativitas Einstein yang terkenal.

(2)

Ini adalah paradoks relativitas Albert Einstein, seorang objektivis akan menjawab bahwa kita yang bergerak, karena pohon tidak mungkin bergerak apalagi dalam kecepatan tinggi. Seorang subjektivis akan memandang pohon yang bergerak, karena di matanya, dia sedang duduk diam di motor dan pohon bergerak melewati dirinya.

Komunikasi organisasi mengadaptasi dua pandangan diatas, baik objektivis maupun

subjektivis.Keduanya dipakai untuk memahami orang, objek, perilaku komunikasi, dan organisasi itu sendiri.

Objektif dalam organisasi

Organisasi adalah sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti, dimana sebuah organisasi adalah sebuah unit yang utuh. Setiap perilaku, tindakan, sifat dan komunikasi di dalam organisasi akan bergantung terhadap aturan dan struktur yang mendasari organisasi.

Aturan dan struktur didalam organisasi dikenal dengan nama lingkungan . Lingkungan ini akan mendefinisikan perilaku, tindakan, sifat dan komunikasi kita. Bila lingkungan memiliki aturan dan struktur yang jelas, maka organisasi juga akan baik dan sukses.

Kaum objektivis berusaha membuat lingkungan terbaik, dimana lingkungan tersebut berisi aturan-aturan dan struktur yang sangat ketat, sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan dan ketidakefektivan didalam suatu organisasi. Perilaku, tindakan, sifat dan komunikasi anggota organisasi akan semakin baik, seiring dengan semakin baiknya lingkungan organisasi.

Subjektif dalam organisasi

Organisasi dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang di dalamnya , kegiatan tersebut berisi tindakan, interaksi, dan transaksi yang meilbatkan setiap orang didalamnya. Setiap kegiatan ini akan memunculkan kebiasaan-kebiasaan yang terus berubah, merubah

lingkungan dan kegiatan komunikasi di dalam organisasi.

Kaum subjektivis mendefinisikan organisasi sebagai perilaku pengorganisasian (organizing behavior). Kaum subjektivis tidak melihat struktur sebagai suatu aturan yang mendasari organisasi, melainkan menjadikan perilaku dan pemaknaan perilaku sebagai sesuatu yang mendasari organisasi dan merubah struktur.

(3)

Metafora subjektif adalah metafora budaya , dimana organisasi eksis hanya melalui orang-orang dalam interaksi . Sebuah organisasi dibangun oleh orang-orang didalamnya yang saling berinteraksi. Apapun hasilnya, tergantung dari interaksi diantara orang-orang, dan pemaknaannya.

Secara singkat, Pendekatan objektif adalah struktur, pendakatan subjektif adalah proses.

Daftar Pustaka:

Referensi

Dokumen terkait

Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata, kalaupun

Dengan triangulasi peneliti melihat sesuatu realitas dari berbagai sudut pandang atau perspektif, dari berbagai segi, sehingga lebih kredibel dan akurat. Misalnya kita mau

Dilihat dari sudut pandang universalisme, “hukum nasional” yang berwatak kebangsaan merupakan suatu partikularitas, karena me- nyesuaikan diri dengan realitas kebangsaan yang

Fungsi sikap yang keempat yaitu pengetahuan, fungsi ini memiliki kecenderungan manusia untuk memandang suatu objek dari sudut pandang dipertimbangkan konsumen

Dari sudut pandang basis santrinya dari kaum abangan yang berada di dunia hitam, Pesantren Rakyat hampir sama dengan Pesantren Metal dengan santri binaanya secara

Abdurrahman Wahid beralasan bahwa untuk merumuskan relasi agama dengan negara dengan tepat harus menggunakan sudut pandang fungsional, yaitu memandang agama dan

3.5.1 Cara Pandang Majalah Pria terhadap Kedewasaan Wanita Karena para pria memandang seorang wanita lebih pada kondisi fisik, pendapat tentang kedewasaan wanita pun dari sudut pandang

Kekurangan: Sudut Pandang Terbatas: Buku ini mungkin memiliki sudut pandang yang terfokus pada topik tertentu, seperti pesantren, kitab kuning, dan tarekat, sehingga aspek lain dari