PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM
ESTIMASI SUMBERDAYA & CADANGAN
Disampaikan pada Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014
Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT
Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Mineral, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung
FTTM – ITB
TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI (in general)
Study phase
:
choice of potential target, study of demand, supply, commodity price trends, available markets, exploration cost, draw up budget.
Reconnaissance phase
:
will start with a literature search and progress to a review of available remote sensing and photo geological data leading to selection of
favorable areas,
initial field reconnaissance, and land acquisition, initial field reconnaissance, and land acquisition,
probably followed by airborne surveys, geological mapping and
prospecting, geochemical and geophysical surveys, and limited drilling.
Target testing
:
detailed geological mapping and detailed geochemical and geophysical surveys, trenching and pitting, drilling.
TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI (in general)
Pre-feasibility
:
major sampling and test work programs, including mineralogical examination of the ore and pilot plant testing to ascertain the viability of the selected mineral processing option and likely recoverability.
It evaluates the various options and possible combinations of technical and business issues.
technical and business issues.
Feasibility study
:
drilling, assaying, mineralogical, and pilot plant test work will continue.
TAHAPAN EVALUASI (Technical Study);
JORC Code 2012
A Scoping Study is an order of magnitude technical and economic
study of the potential viability of Mineral Resources. It includes
appropriate assessments of realistically assumed Modifying Factors together with any other relevant operational factors that are
necessary to demonstrate at the time of reporting that progress to a Pre-Feasibility Study can be reasonably justified.
TAHAPAN EVALUASI (Technical Study);
JORC Code 2012
A Preliminary Feasibility Study (Pre-Feasibility Study)
is a comprehensive study of a range of options for the technical andeconomic viability of a mineral project that has advanced to a stage where a preferred mining method, in the case of underground
mining, or the pit configuration, in the case of an open pit, is established and an effective method of mineral processing is determined. It includes a financial analysis based on reasonable assumptions on the Modifying Factors and the evaluation of any other relevant factors which are sufficient for a Competent Person, acting reasonably, to determine if all or part of the Mineral
Resources may be converted to an Ore Reserve at the time of
TAHAPAN EVALUASI (Technical Study);
JORC Code 2012
A Feasibility Study
is a comprehensive technical and economic study of the selected development option for a mineral project that includes appropriately detailed assessments of applicable Modifying Factors together with any other relevant operational factors anddetailed financial analysis that are necessary to demonstrate at the time of reporting that extraction is reasonably justified
time of reporting that extraction is reasonably justified
(economically mineable). The results of the study may reasonably serve as the basis for a final decision by a proponent or financial institution to proceed with, or finance, the development of the
An Overview
Burmeister (1989) :
Melakukan review terhadap 35 Operasi Penambangan
Emas di Australian yang memulai operasi pada periode
1984 to 1987.
Menemui fakta bahwa 2/3 tidak dapat mencapai target
produksi emas pada tahun pertama operasi.
produksi emas pada tahun pertama operasi.
Penyebab utama :
excessive dilution,
inappropriate estimation techniques, inadequate geological interpretation, unreliable assays, and
An Overview
Clow (1990) :
Melakukan kajian terhadap 25 Canadian Gold Projects
dan menemukan bahwa hanya 3 project yang sesuai
dengan penaksiran.
Penyebab utama :
poor data management; poor data management;
inappropriate treatment of high-grade values; lack of bulk sampling;
errors from application of geostatistics; and
Common Sense
Common
Sense
Geology Database Presentation of Results GEOLOGI GEOLOGIFaktor terpenting adalah pemahaman geologi endapan.
Penting untuk pemilihan metode perhitungan dan klasifikasi.
Pada tahap awal eksplorasi, karakteristik geologi dan kontrol mineralisasi secara keseluruhan dapat saja terlewatkan,
Common
Sense
Estimation Parameters Estimation Methods Classification of Resultskeseluruhan dapat saja terlewatkan,
geologis sebaiknya fokus pada pencatatan core secara deskriptif dan grafis sebelum sistem pencatatan komputerisasi.
Kesalahan interpretasi geologis lebih fatal daripada kesalahan dalam perhitungan.
Common Sense
Common
Sense
Geology Database Presentation of Results DATABASE DATABASEDatabase mencakup observasi dan pengukuran.
Pengecekan dilakukan pada semua tahap, mulai dari sampling hingga presentasi.
Sebaiknya tersedia sistem pengecekan yang ketat untuk kerepresentatifan dan akurasi.
Common
Sense
Estimation Parameters Estimation Methods Classification of Results akurasi.Representatif badan bijih diwakili oleh ukuran dan spasi.
Jarak sampel optimum bergantung
homogenitas, kontinuitas, serta nilai cog.
Common Sense
Common
Sense
Geology Database Presentation of Results Estimation Parameters Estimation ParametersNilai cut-off grade harus berdasarkan perhitungan ekonomis.
Tebal bijih minimum, tebal maksimum, losses dan ukuran blok.
Estimation
Estimation MethodsMethods
Kesesuaian metode perhitungan dengan
Common
Sense
Estimation Parameters Estimation Methods Classification of ResultsKesesuaian metode perhitungan dengan geologi deposit, data yang tersedia, serta metode pertambangan yang akan
diterapkan.
Sebaiknya perhitungan tidak dilakukan hanya dengan satu metode.
Common Sense
Common
Sense
Geology Database Presentation of Results Classification ClassificationSebagai bahan pertimbangan utama untuk membuat keputusan investasi pertambangan dengan memperkirakan risiko yang terjadi.
Presentation Presentation
Sebaiknya jelas, ringkas, dan logis.
Common
Sense
Estimation Parameters Estimation Methods Classification of ResultsSebaiknya jelas, ringkas, dan logis. Tidak hanya merupakan gambaran
Communication
Geologist Geostatistician Technical Team and Management Geologist GeologistMelakukan interpretasi geologi deposit dan menyampaikan kepada semua yang terlibat dalam proses estimasi.
Communication Mining Engineer Metallurgist Management Geostatistician Geostatistician
Menjelaskan metode perhitungan yang akan digunakan dan meyakinkan
Communication
Mining Engineer Mining Engineer
Harus memahami secara keseluruhan mengenai cara mendapatkan hasil estimasi sesuai dengan batasan yang Geologist
Geostatistician
Technical Team and
Management estimasi sesuai dengan batasan yang
dapat diterima.
Metallurgist Metallurgist
Lebih berperan dalam tahapan analisis hasil pengeboran, pengambilan sampel, dan penentuan kadar batas.
Communication
Mining Engineer
Metallurgist
Communication
Technical Team and Technical Team and Management
Management
Sebelum memulai proses estimasi, sebaiknya diadakan technical meeting sehubungan dengan tujuan serta
bentuk hasil akhir. Geologist
Geostatistician
Technical Team and
Management bentuk hasil akhir.
Selama kegiatan estimasi, secara rutin melibatkan pihak manajemen.
Tim teknis memiliki tanggung jawab untuk memberikan data dan asumsi yang digunakan kepada pihak
PERSYARATAN UTAMA
Dapat mencerminkan secara tepat kondisi geologi, karakteristik, dan sifat endapan,
Dilaksanakan sesuai dengan tujuan evaluasi,
Harus didasarkan pada data faktual yang diolah secara objektif, Harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi, Harus menghasilkan tingkat kepercayaan hasil perhitungan:
Harus menghasilkan tingkat kepercayaan hasil perhitungan:
Kebenaran dan kelengkapan pengetahuan dalam interpretasi badan bijih.
Kepadatan data (grid density) yang cukup
Asumsi dan pendekatan variabel dalam interpretasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan teknis.
Ilustrasi
Model Geologi Resources Insitu Gridded Model Pit Geometri Pit Optimizer
Model Geologi Resources Insitu Gridded Model Pit Geometri Pit Optimizer
Parameter Geoteknik Mine Design (alternatif 1 s.d n) Reserve optimation (Insitu Reserve
FACTORS AFFECTING THE RELIABILITY OF RESOURCE ESTIMATES
Sampling density
The ability to resolve detail in the geometry of a deposit is directly related to the sampling density.
The quality of the sample data
Poor quality sampling contributes directly to imprecision and bias in global and local recoverable resource estimates and limits the ability to resolve detail in the mineralisation geometry.
The spatial continuity of the grade in the deposit The spatial continuity of the grade in the deposit
Grade continuity in gold deposits tends to be weaker than in most base metal deposits.
Cut-off grade
Variability is usually a function of grade in most mineral deposits and tends to increase with increasing grade.
Mining selectivity
MENGAPA DIPERLUKAN ?
Sumberdaya Mineral dan Batubara sangat melimpah. Perlu dikelompokkan dengan kategori tertentu.
Tingkat keyakinan yang berbeda-beda.
Sangat bergantung pada tahapan eksplorasi.
Ketersediaan data dan informasi.
Sangat bergantung pada proses pelaksanaan eksplorasi.
Metoda pendekatan dan asumsi yang digunakan sangat bervariasi. Metoda pendekatan dan asumsi yang digunakan sangat bervariasi.
Akan mempengaruhi tingkat akurasi perhitungan.
Keseragaman istilah dan terminologi.
Standar dalam pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi sumberdaya dan cadangan.
DASAR KLASIFIKASI
Kajian Geologi
Kontinuitas geologi atau kompleksitas geologi endapan.
Tingkat keyakinan geologi dan/atau tahapan eksplorasi.
Kajian Kelayakan
Faktor teknis yang meliputi: kondisi data eksplorasi,
Faktor teknis yang meliputi: kondisi data eksplorasi,
teknis dan operasi penambangan, pengolahan,
lingkungan, dll.
Pengertian Umum
Informasi eksplorasi :
Informasi sebagai hasil dari suatu rangkaian kegiatan eksplorasi pada suatu endapan untuk mengetahui : bentuk, ukuran, komposisi, dan kadar.
Sumberdaya (resources) :
Untuk menyatakan suatu konsentrasi alamiah suatu material di alam, dimana alamiah suatu material di alam, dimana sebagian darinya bisa diesktrak secara ekonomis.
Cadangan (reserve) :
merupakan sebagian dari sumberdaya (resources) yang memenuhi persyaratan untuk ditambang dan ekstraksi (ketebalan, kadar/kualitas, dan kedalaman) yang
memenuhi persyaratan hukum dan ekonomis pada saat ini.
Ilustrasi
Measured Resources
There are fish in the lake. You may even be able to see them. You have your boat on the trailer, but you may go golfing instead.
Probable & Proven Reserves
Ilustrasi
Jika disebandingkan dengan beberapa pendefinisian, maka seluruh kategori sumberdaya (resources) telah terpenuhi.
Tetapi pada saat ini belum bisa dipancing, dijual ataupun dimakan karena salah satu
dari alasan sebagai berikut :
Secara Politis (aturan) :
Komplek pemancingan tidak memberikan izin
Dari sisi lingkungan :
Ikan yang terdapat pada kolam tersebut tergolong pada jenis yang dilindungi. Ikan yang terdapat pada kolam tersebut tergolong pada jenis yang dilindungi.
Dari sisi ekonomi :
Pada saat ini supplai ikan melimpah, sehingga harga sangat rendah.
Dari sisi teknologi :
Tidak tersedia peralatan pancing yang sesuai dengan jenis ikannya.
Ilustrasi
Proved Undeveloped (PUD)
Fish is in the water, on your hook, in the net.
Proved Developed Non-Producing (PDNP) Fish is in the boat.
Insitu Reserve
Fish is in the boat.
Proved Developed Producing (PDP)
Fish is on your plate, fully cooked and you are eating it.
Mineable Reserve
Pengertian “Continuity”
Definisi “Continuity”
Continuity is “the state of being connected” or “unbroken in space” (Oxford English Dictionary, 1985, p.186).
Dalam perhitungan sumberdaya/cadangan, definisi
tersebut dinyatakan sebagai :
keberadaan kondisi geologi endapan yang secara spasial keberadaan kondisi geologi endapan yang secara spasial baik secara fisik maupun kontrol mineralisasi yang
mempengaruhi bentuk maupun distribusi kadar.
KONTINUITAS GEOLOGI dan NILAI
KONTINUITAS GEOLOGI KONTINUITAS NILAI
Merupakan bentuk spasial (fisik) dari suatu geometri endapan atau domain mineralisasi.
Primary: veins, mineralized shear, mineralized stratum
Secondary: postmineral faults,
Merupakan bentuk distribusi spasial dari suatu pengukuran parameter endapan.
Ketebalan zona (domain) geologi. Kadar pada suatu zona (domain) geologi.
Secondary: postmineral faults,
metamorphism, folding or shearing of deposits
geologi.
Nugget effect and range of influence are quantified.
Trend distribusi kadar secara spasial pada beberapa arah.
Hubungan, trend atau distribusi suatu domain geologi pada
KONTINUITAS
PENGERTIAN HOMOGENITAS
Homogenitas
berhubungan dengan
tingkat kontinuitas secara
nilai : kadar atau kualitas.
Highly homogeneous ores
are relatively easy to
are relatively easy to
estimate with confidence;
less homogeneous ores
are more difficult to
KONTINUITAS & KLASIFIKASI SUMBERDAYA
Kontinuitas saat ini menjadi topik hangat sehubungan dengan
studi endapan mineral dan klasifikasi sumberdaya/cadangan.
Parameter kontinuitas ini menjadi parameter penting dalam
sistim klasifikasi.
Untuk mendefinisikan bagian dari endapan bahan galian yang dapat dihitung sebagai asset dari suatu perusahaan eksplorasi atau
penambangan.
Dalam skema klasifikasi, kontinuitas digunakan untuk
Dalam skema klasifikasi, kontinuitas digunakan untuk
menunjukkan selang tingkat kepercayaan terbaik yang dapat
dihasilkan dari hasil observasi atau batasan interpolasi.
Tingkat keyakinan akan bertambah dengan naiknya kepastian kontinuitas endapan.
Pemahaman Kontinuitas Akan Berimplikasi Pada Pemahaman
Tingkat Keyakinan Geologi pada Konsep Klasifikasi
Contoh Kontinuitas terhadap Klasifikasi
PARAMETER KONDISI GEOLOGI
SEDERHANA MODERAT KOMPLEK
I. Aspek Sedimentasi
1. Variasi ketebalan Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi 2. Kesinambungan Ribuan meter Ratusan meter Puluhan meter 3. Percabangan Hampir tidak ada Beberapa Banyak
II. Aspek Tektonik II. Aspek Tektonik
1. Sesar Hampir tidak ada Jarang Rapat
2. Lipatan Hampir tidak terlipat Terlipat sedang Terlipat kuat
3. Intrusi Tidak berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh
4. Kemiringan Landai Sedang Curam
III. Aspek Kualitas
Contoh Kontinuitas terhadap Klasifikasi
Persyaratan jarak titik informasi untuk setiap kondisi
geologi dan kelas sumberdaya-nya.
Kondisi
Geologi Kriteria
SUMBERDAYA
Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Geologi Kriteria Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur
Sederhana Jarak titik informasi (m) Tidak
Terbatas 1000 < X ≤ 1500 500 < X ≤ 1000 X ≤ 500
Moderat Jarak titik informasi (m) Tidak
Terbatas 500 < X ≤ 1000 250 < X ≤ 500 X ≤ 250
Komplek Jarak titik informasi (m) Tidak
KORELASI & INTERPOLASI
Pendefinian geometri endapan dikontrol oleh
pengetahuan terhadap karakter mineralisasi
deliniasi.
Proses deliniasi badan bijih harus didukung oleh :
Sampling yang ekstensif.
Sampling desain dikontrol oleh karakteristik geologi
termasuk support, jumlah, dan tata letak sampel.
termasuk support, jumlah, dan tata letak sampel.
Sampel dianalisis untuk mendapatkan informasi geologi,
kadar, dan karakteristik fisik.
Karakteristik fisik yang penting antara lain :
Bulk density
implikasi terhadap tonase,
Contoh Korelasi
!" # $
% & ' ( & #
) !" $
+ ,
-./
0
1 !" $
' '
2
3
4
INTERPRETASI & KORELASI
DH-01 DH-02 DH-03 DH-04
Interpretasi Awal
Tebal Urat (m)
Kadar (ppm) 3,1 1,7 1,2 2,1 2,8 1,6 3,2 1,9 Interpretasi Awal
DILUSI
Dilusi internal
Dilusi internal geometri
material kadar rendah
mempunyai batas yang jelas dengan material kadar
tinggi.
Dilusi internal inheren
material kadar rendah tidak
mempunyai batas yang jelas dengan kadar tinggi
(terjadi karena resolusi blok yang rendah)
Dilusi eksternal
Dilusi eksternal
Dilusi eksternal terjadi karena reruntuhan dinding,
Kesulitan teknis mengambil batas bijih dalam open pit
atau kurang hati-hati dalam pemisahan batas bijih dan
waste.
DH-01 DH-02
Batas endapan yang sebenarnya (aktual)
s B ij ih s B ij ih
Kontak (batas) dilusi
Interpolasi (Geometri) Badan Bijih
Implikasi Terhadap Dilusi
-Batas endapan (interpretasi atau yang direncanakan)
B a ta s B ij ih B a ta s B ij ih
Kontak (batas) dilusi
DILUSI
Pencampuran dari material bukan bijih (waste) ke dalam material bijih sehingga cenderung menaikkan tonase dan dapat menurunkan kadar rata-rata.
SAMPLING
Tujuan Sampling :
Untuk mendapatkan suatu nilai kadar yang dapat mewakili suatu daerah/blok bijih.
Pentingnya Sampling :
Volume dari conto hanya merupakan sebagian kecil dari volume blok yang diwakilinya.
Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya-Cadangan didasarkan pada data dan hasil analisis terhadap conto (sampel).
pada data dan hasil analisis terhadap conto (sampel).
Kondisi Yang Harus Diperhatikan :
Salting,
Terjadinya penambahan kadar pada sampel yang akan dianalisis.
Kontaminasi,
Terjadinya pengotoran sampel sehingga tidak dapat mewakili kondisi yang sebenarnya.
Dilution,
DRILLING DAN CORE SAMPLING
Akibat Jika Core Tidak Representatif :
• Kesalahan dalam penentuan kedalaman zona endapan, • Kesalahan dalam penentuan ketebalan endapan,
Core Recovery, Solid Core, RQD
• Total Core Recovery (TCR)
▫ Penting untuk menilai kualitas
data pemboran,
▫ Untuk tujuan analisis kualitas
disyaratkan minimal 90%.
• Solid Core Recovery (SCR)
▫ Penting untuk keperluan
geoteknik.
▫ Mengetahui kualitas dan
▫ Mengetahui kualitas dan
kekuatan batuan.
• Rock Quality Designation (RQD)
▫ Penting untuk keperluan
geoteknik.
▫ Mengetahui kekuatan batuan dan
POLA PEMBORAN & GRID DENSITY
Grid density akan lebih besar pada arah tegak lurus
arah bidang kontinuitas geologi yang lebih besar.
Layout pola pemboran sangat dipengaruhi oleh
kemenerusan geologi dan pola distribusi kadar.
Pola grid biasanya akan diawali dengan pola yang
mendekati pola bujursangkar maupun pola
persegipanjang.
persegipanjang.
Evaluasi terhadap trend mineralisasi/endapan akan
digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan grid density
pada suatu arah tertentu.
Infill sampling point
Dilakukan jika ditemukan indikasi kontinuitas rendah
dan/atau kemungkinan munculnya anisotropi,
GRID DENSITY
Derajad kerapatan (jarak) interval antar titik observasi di
dalam eksplorasi disebut dengan Grid Density.
Peningkatan grid density ini perlu dilakukan untuk antisipasi
adanya struktur dan perbedaan keadaan mineralisasi.
Peningkatan tahapan eksplorasi, maka grid density juga akan
bertambah besar.
Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan dan
Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan dan
ketelitian semakin baik.
SATUAN PANJANG (JARAK)
Mile (Singkatan: mi)
1 mile = 1,6093 km = 5280 feet = 1760 yards = 80 chains. Rule-of-thumb :
Jarak dalam km = (2 x jarak dalam mile) – 20% (2 x jarak dalam mile). Contoh : 65 miles: (2 × 65) - 20% (2 × 65 ) =130 – 26 = 104 km.
Chain (Singkatan: ch)
1 chain = 20,1168 m = 22 yards.
Yard (Singkatan: yd) Yard (Singkatan: yd)
1 yard = 0.9144 m = 3 feet.
Foot (plural: feet) (Singkatan: ft or ‘).
Contoh: 3 feet = 3‘.
1 foot = 0.3048 m = 12 inches.
Inch (Singkatan: in atau “).
SATUAN LUAS & VOLUME
Satuan Luas pada umumnya dinyatakan berdasarkan
satuan-satuan panjang.
1 square foot = [0,3048 m]
2= 0,0929 m
2.
1 acre = 4047 m
21 hectare = 2,5 acres = 10.000 m
2(pembulatan).
Satuan Volume pada umumnya dinyatakan
berdasarkan satuan-satuan panjang.
berdasarkan satuan-satuan panjang.
1 yard
3= (0,9144 m)
3= 0,7646 m
3.
Loose cubic metre
(LCM) adalah pernyataan volume pada
material “not in situ” setelah pemberaian (penambangan)
volume disposal,
stockpile
(ROM),
stockyard
.
Bank cubic metre
(BCM) adalah untuk menyatakan material
“in situ” sebelum pemberaian.
SATUAN MASSA (BERAT)
Metric tonne (disingkat “t”, “m.t” atau “M.t”) 1 tonne = 1000 kg.
Short ton (disingkat “sh tn”)
1 short ton = 907,185 kg = 2000 pounds.
Sering digunakan di North America (USA, Canada). Long ton (disingkat “1 tn”)
1 long ton = 1016,0470 kg = 2240 pounds. 1 long ton = 1016,0470 kg = 2240 pounds.
Sering digunakan di Great Britain and countries under British mining influence outside North America, e.g. Australia and New Zealand. Pound (disingkat “lb” atau “lbs”).
1 pound = 0,4536 kg. Ounce (disingkat “oz”)
DENSITAS (DENSITY)
Densitas didefinisikan sebagai massa per unit volume.
Salah satu karakteristik fisik batuan dan bijih yang
dipergunakan untuk konversi ukuran dari volume menjadi
tonase.
Densitas efektif merupakan massa per unit volume pada
material tanpa porositas atau material solid.
Densitas relatif (specific gravity)
berat material
ekivalen dengan berat air dengan volume sama
Densitas ruah (bulk density)
densitas yang
memperhatikan porositas (non solid).
Mineralogi
Spesific Gravity
KADAR DAN KUALITAS
Kadar : menyatakan kuantitas suatu mineral/logam
per unit volume atau berat.
Satuan : kg/m
3, % (persen), ppm (part per million),
ppb (part per billion).
Kadar-kadar pada “precious metals” and “trace
elements” sering dinyatakan dalam “ppm” (parts per
elements” sering dinyatakan dalam “ppm” (parts per
million).
Jika 1 ton = 106 g, maka 1 ppm setara dengan 1 g/t (tetapi ini hanya berlaku utk satuan metrik, tidak berlaku untuk short or long ton).
Dalam endapan placer, penyataan kadar merupakan
berat logam berharga dalam satuan volume, seperti
WASTE TO ORE RATIOS
There are two principally different kinds of waste
to ore ratios or stripping ratios:
In layered fossil fuel deposits (lignite in Germany, hard
coal in USA, Canada, Australia, South Africa etc.) the
waste to ore ratio is stated as m
3waste per tonne raw
material.
material.
STRIPPING RATIO
Stripping ratio atau nisbah kupas adalah
perbandingan antara jumlah material yang harus
dikupas (sebagian besar adalah overburden) untuk
mendapatkan satu satuan bijih.
Untuk tambang bijih umumnya diartikan sebagai
jumlah tonase material yang harus dipindahkan untuk
jumlah tonase material yang harus dipindahkan untuk
mendapatkan satu ton bijih.
Untuk tambang batubara umumnya diartikan sebagai
volume material yang harus dikupas untuk
Pit Limit
MINING RECOVERY
In underground mining a 100% recovery is virtually
impossible. Pillars are often left, so that actual
recovery depends on the particular mining method,
and may range from below 70% for room and pillar
operations to >90% for cut and fill operations.
In many cases a recovery of 85–90% may reasonably
In many cases a recovery of 85–90% may reasonably
be assumed, with complementary loss of ore or
tonnages, i.e. a 90% mining recovery means a 10%
loss of tonnages.
CUT OFF GRADE (COG) &
CUT OFF GRADE
Cut off grade (cog) adalah kadar batas secara
keekonomian.
Cog digunakan untuk membedakan blok-blok bijih
dengan blok-blok waste dalam perhitungan cadangan.
Perubahan harga logam akan mempengaruhi cog
menyebabkan perubahan jumlah cadangan.
menyebabkan perubahan jumlah cadangan.
Cog merepresentasikan batas ekonomis untuk
Faktor Pembatas
Struktur geologi : jika terdapat beberapa struktur geologi
(seperti patahan), maka dapat dipisahkan menjadi beberapa
pit potensial.
Domain Geologi : jika terdapat blok intrusi, maka blok intrusi
tersebut harus ditentukan batasnya untuk pembatas pit
potensial.
Kondisi geografis : jika terdapat sungai yang besar dan
secara teknis sungai tersebut tidak dapat dipindahkan, maka
Kondisi geografis : jika terdapat sungai yang besar dan
secara teknis sungai tersebut tidak dapat dipindahkan, maka
dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.
Kondisi geoteknik : jika diketahui limit (batas) ketinggian
lereng maksimum,
Kondisi pembatas lain : misalnya adanya jalan,
perkampungan, atau areal lindung, maka dengan
Mining Losses
•
Mining Losses
▫ Secara umum, Strip Mining (10%), Tambang Bawah Tanah (Long Wall Rec. 60-70% ; Room & Pillar Rec. 40-60%), Auger Mining (Rec. 30-40%) sesuai dengan spesifikasi peralatannya.
▫ Pada Strip Mining (open pit), kadang-kadang juga digunakan pendekatan ketebalan lapisan yang akan ditinggalkan, yaitu 10 cm pada roof & 10 cm pada floor.
•
Processing Losses
•
Processing Losses
VARIABEL TERREGIONAL
Variabel terregional adalah variabel yang terdistribusi dalam
ruang yang mempunyai struktur teratur.
Sifat-sifat terstruktur disebut regionalisasi dan dicirikan bahwa sampel-sampel yang dekat lebih mempunyai nilai yang mirip daripada sampel-sampel yang terletak lebih berjauhan.
Umumnya variabel-variabel yang berhubungan dengan
endapan mineral adalah variabel yang teregional misalnya
endapan mineral adalah variabel yang teregional misalnya
tebal urat, kadar, kerapatan rekahan, dll.
Variabel terregional seperti kadar juga mempunyai hubungan erat dengan support sampel.
Efek smoothing (menurunkan variabilitas) terhadap suatu
nilai, atau disebut juga regularisasi, umumnya disertai
KOMPOSIT
Untuk mereduksi jumlah data,
Menyajikan data dengan support yang sesuai,
Mereduksi adanya effek
pencilan data (sangat tinggi maupun sangat rendah),
maupun sangat rendah), Mereduksi data-data yang bersifat erratik,
Contoh sederhana :
Dari 2 hasil analisis sampel (A dan B).
Sampel A = 1,5 % Cu dengan panjang sampel 3 m.
Sampel B = 0,5 % Cu dengan panjang sampel 1 m.
Berapa kadar rata-rata jika SG kedua jenis sampel identik.
Berapa kadar rata-rata jika SG sampel A = 3,3; dan SG sampel B = 2,7 gr/ml.
B = 2,7 gr/ml.
Contoh sederhana :
Tentukan kadar rata-rata
Nikel pada sumur uji di
samping.
! " # $
! # $
%
&
'
! # $
! # $
Contoh sederhana :
! " # $
! ' # $ ( ) ** + )
) , # $
-'
.
! # $
! . # $
'
) , # $
-/ ) 0 , 1 )